Sebutkan 5 langkah-langkah dalam menulis laporan hasil pengamatan?

Jakarta -

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi informasi umum yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung. Teks ini disampaikan secara faktual dan objektif untuk tujuan tertentu.

Dalam bahasa Inggris, teks laporan hasil observasi disebut juga dengan observation report text. Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati suatu objek tertentu. Objek pengamatan dapat berupa fenomena alam maupun sosial. Observasi dilakukan untuk mengetahui informasi secara detail.

Melansir laman sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id, teks laporan hasil observasi ditulis menggunakan frasa verbal atau kelompok kata kerja yang digunakan untuk membuat klasifikasi. Kata bersinonim, berantonim, dan konjungsi juga digunakan dalam pembuatan teks laporan hasil observasi.

Struktur teks laporan hasil observasi terdiri dari pernyataan umum yang berisi keterangan umum tentang objek yang diamati, penjelasan atau deskripsi teks mengenai detail objek, dan kesimpulan. Kesimpulan teks laporan hasil observasi berupa ringkasan umum dari hasil pengamatan yang telah dilakukan.

Tujuan Pembuatan Teks Laporan Hasil Observasi

Salah satu tujuan pembuatan teks laporan hasil observasi adalah untuk menyampaikan data hasil pengamatan secara sistematis dan faktual. Data ini juga disampaikan secara objektif kepada pembaca atau pendengar.

Dirangkum dari buku Bahasa Indonesia untuk SMP/ MTs Kelas 7 oleh Heriyanto, berikut tujuan pembuatan teks laporan hasil observasi:

1. Mengetahui suatu objek berkaitan dengan perkembangan masalah yang ada.

2. Melakukan pengawasan atau supervisi untuk melakukan perbaikan.

3. Mengambil keputusan yang lebih efektif berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan.

4. Menemukan suatu cara atau metode tertentu untuk mengatasi permasalahan yang ada berdasarkan hasil pengamatan.

5. Memberikan pemaparan yang benar.

Langkah Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi dapat disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan observasi terhadap objek pengamatan.

2. Menentukan judul laporan berdasarkan pengamatan yang dilakukan.

3. Menyusun kalimat pembuka.

4. Menyusun isi laporan. Bagian ini berisi pemaparan lebih detail terkait objek yang diamati.

5. Membuat kalimat penutup yang berisi kesimpulan.

Simak Video "BMKG Gandeng UI Tingkatkan Kapasitas Sains dan Teknologi"



(kri/nwy)


Page 2

Jakarta -

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi informasi umum yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung. Teks ini disampaikan secara faktual dan objektif untuk tujuan tertentu.

Dalam bahasa Inggris, teks laporan hasil observasi disebut juga dengan observation report text. Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati suatu objek tertentu. Objek pengamatan dapat berupa fenomena alam maupun sosial. Observasi dilakukan untuk mengetahui informasi secara detail.

Melansir laman sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id, teks laporan hasil observasi ditulis menggunakan frasa verbal atau kelompok kata kerja yang digunakan untuk membuat klasifikasi. Kata bersinonim, berantonim, dan konjungsi juga digunakan dalam pembuatan teks laporan hasil observasi.

Struktur teks laporan hasil observasi terdiri dari pernyataan umum yang berisi keterangan umum tentang objek yang diamati, penjelasan atau deskripsi teks mengenai detail objek, dan kesimpulan. Kesimpulan teks laporan hasil observasi berupa ringkasan umum dari hasil pengamatan yang telah dilakukan.

Tujuan Pembuatan Teks Laporan Hasil Observasi

Salah satu tujuan pembuatan teks laporan hasil observasi adalah untuk menyampaikan data hasil pengamatan secara sistematis dan faktual. Data ini juga disampaikan secara objektif kepada pembaca atau pendengar.

Dirangkum dari buku Bahasa Indonesia untuk SMP/ MTs Kelas 7 oleh Heriyanto, berikut tujuan pembuatan teks laporan hasil observasi:

1. Mengetahui suatu objek berkaitan dengan perkembangan masalah yang ada.

2. Melakukan pengawasan atau supervisi untuk melakukan perbaikan.

3. Mengambil keputusan yang lebih efektif berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan.

4. Menemukan suatu cara atau metode tertentu untuk mengatasi permasalahan yang ada berdasarkan hasil pengamatan.

5. Memberikan pemaparan yang benar.

Langkah Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi dapat disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan observasi terhadap objek pengamatan.

2. Menentukan judul laporan berdasarkan pengamatan yang dilakukan.

3. Menyusun kalimat pembuka.

4. Menyusun isi laporan. Bagian ini berisi pemaparan lebih detail terkait objek yang diamati.

5. Membuat kalimat penutup yang berisi kesimpulan.

Simak Video "BMKG Gandeng UI Tingkatkan Kapasitas Sains dan Teknologi"


[Gambas:Video 20detik]
(kri/nwy)

Sebutkan 5 langkah-langkah dalam menulis laporan hasil pengamatan?
Sebutkan 5 langkah-langkah dalam menulis laporan hasil pengamatan?
Cara menyusun laporan pengamatan yang baik yaitu melalui tahapan-tahapan yang jelas dan terukur

Bagaimana cara menyusun laporan hasil pengamatan yang baik? Cara menyusun laporan pengamatan yang baik yaitu melalui tahapan-tahapan yang jelas dan terukur, misalnya dengan melakukan pengamatan satu objek kemudian mencatat atau mengumpulkan data pengamatan terhadap objek yang telah diamati.

Langkah pertama menulis laporan hasil pengamatan adalah membuat judul laporan sesuai dengan yang di amati. Contoh dari judul ini, misalnya ‘Laporan Hasil Pengamatan Tanaman Tomat Selama 3 Bulan’.

Setelah menuliskan judul, kemudian menyusun kalimat pembuka. Kalimat pembuka laporan hasil pengamatan berisi uraian yang mengantarkan kepada para pembaca laporan penelitian kepada permasalahan yang diteliti. Kalimat pembuka laporan hasil pengamatan juga berisi ungkapkan ucapan terima kasih dan apresiasi peneliti kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam menyelesaikan penelitian ilmiahnya.

Contoh kalimat pembuka laporan hasil pengamatan, sebagai berikut ini:
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Eda atas limpahan berkah dan rahmatNya, tim peneliti dapat menyelesaikan laporan hasil pengamatan yang berjudul “Laporan Hasil Pengamatan Tanaman Tomat Selama 3 Bulan”.

Secara ringkas, berikut 5 cara menyusun laporan hasil pengamatan yang baik:

1.Melakukan pengamatan satu objek2.Mencatat atau mengumpulkan data pengamatan terhadap objek yang telah diamati3.Membuat kerangka laporan4.Mengembangkan kerangka laporan menjadi laporan dengan bahasa baik dan benar

5.Menyunting atau mengedit hasil laporan agar menjadi lebih sempurna

Sebutkan 5 langkah-langkah dalam menulis laporan hasil pengamatan?
Sebutkan 5 langkah-langkah dalam menulis laporan hasil pengamatan?
Tujuan pembuatan laporan pengamatan adalah untuk mengatasi suatu persoalan yang telah, sedang dan akan dihadapi. Selain itu, tujuan pembuatan laporan pengamatan adalah untuk menemukan teknik atau cara terbaru.

Syarat-syarat Laporan

Agar laporan yang dibuat dapat dengan mudah dibaca dan dimengerti maka laporan tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Laporan harus benar

Isi laporan mungkin berbeda-beda, akan tetapi isi laporan harus dapat dimengerti oleh si penerima. Di samping itu laporan harus dapat memenuhi keinginan yang memintanya. Agar laporan dapat memenuhi fungsinya maka laporan harus memuat informasi yang benar dan objektif.

Hal ini berarti bahwa informasi yang dituangkan dalam laporan harus yang berhubungan dengan masalah yang akan dikemukakan. Kebenaran dari informasi tersebut sangat penting karena hal tersebut sangat berkaitan dengan pengambilan keputusan. Bila informasi dalam laporan tersebut tidak benar maka keputusan yang diambil pun akan salah.
Bahan yang dikumpulkan untuk penyusunan laporan mungkin banyak sekali. Untuk itu diperlukan kemampuan serta ketelitian pembuat laporan

b. Laporan harus langsung pada sasaran

Perlu disadari bahwa pimpinan mempunyai waktu yang sangat terbatas. Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki, hendaknya kita harus mengusahakan agar laporan yang kita buat tidak terlalu panjang sehingga tidak terlalu menyita waktu pimpinan. Hindari penggunaan kata-kata kiasan yang hanya sekadar untuk memberi kesan bahwa laporan tersebut tebal.
Sebaliknya, laporan harus diusahakan singkat, tepat, padat, dan jelas serta langsung mengenai persoalannya.

c. Laporan harus lengkap

Kelengkapan suatu laporan banyak ditentukan oleh kemampuan penyusun dalam mengorganisir data yang mencakup semua segi masalah yang dilaporkan. Penyajian dalam bentuk uraian akan lebih lengkap kalau ditunjang dengan supporting data (data penunjang) misalnya, data statistik, grafik, skema, dan sebagainya.

d. Laporan harus tegas dan konsisten

Laporan hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga tidak memberikan kesempatan timbulnya masalah atau persoalan baru. Ini berarti bahwa uraian yang dikemukakan harus tegas dan konsisten antara bagian laporan yang satu dengan bagian yang lainnya. Keterangan yang dilaporkan harus tetap, artinya si pelapor harus konsekuen atas keterangan yang dikemukakannya dalam keadaan dan situasi apapun.

e. Laporan harus tepat pada waktunya

Agar pimpinan dapat menentukan kebijaksanaan selanjutnya dan dapat menyelesaikan masalah dengan benar maka ketepatan waktu penyampaian laporan harus benar-benar diperhatikan.

Laporan harus diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan kepada pimpinan. Tidak tepatnya waktu penyampaian suatu laporan berarti tindakan korektif yang harus diambil ataupun follow up-nya akan mengalami keterlambatan. Hal ini akan mengakibatkan hal yang negatif pada organisasi.

f. Laporan harus tepat penerimaannya

Laporan pada dasarnya mengandung pengertian komunikasi timbal balik antara yang memberi laporan dengan penerima laporan atau antara atasan dan bawahan. Di satu pihak atasan ingin mengetahui sampai di mana pelaksanaan tugas yang telah diberikannya, dan di lain pihak bawahan ingin mengetahui atau mendapatkan respons dari atasan atas laporannya serta bagaimana follow up dari laporan tersebut. Oleh karena itu, laporan harus benar-benar sampai kepada yang memintanya.

Laporan yang tidak sampai kepada sasarannya dan sampai kepada orang yang tidak berhak membacanya, akan menimbulkan masalah yang tidak diinginkan, misalnya terjadi kebocoran rahasia, laporan bagi yang memintanya sudah tidak ada nilainya lagi, dan penilaian negatif oleh atasan terhadap bawahan bersangkutan tentang cara menyusun laporan.

Sistematika Penyajian Laporan Pengamatan

Sistematika laporan umumnya terdiri dari 3 bagian yaitu: awal, pokok, dan akhir. Selanjutnya tulisan ini memaparkan 3 bagian tersebut:

BAGIAN AWAL

Bagian awal laporan penelitian terdiri dari: halaman judul, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

BAGIAN POKOK

Bagian pokok laporan penelitian terdiri dari 5 bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Pelaksanaan dan Hasil Penelitian serta Pembahasan, Bab V Penutup.

Bagian pendahuluan adalah bab pertama laporan penelitian yang mengantarkan pembaca untuk mengetahui ikhwal topik penelitian, alasan dan pentingnya penelitian. Oleh karena itu, bab pendahuluan memuat uraian tentang (1) latar belakang masalah penelitian, (2) identifikasi masalah (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, dan (5) kegunaan/manfaat penelitian.

Pada bagian rumusan masalah dikembangkan dari identifikasi dan pembatasan masalah yang umumnya berbentuk kalimat tanya. Kalimat tanya pada rumusan masalah lebih terinci karena telah melalui identifikasi dan pembatasan masalah.

Tujuan penelitian mengungkapkan apa yang hendak dicapai dengan penelitian. Rumusannya sejajar dengan rumusan masalah. Dirumuskan secara singkat dan jelas tentang apa yang ingin diatasi atau dicapai berdasarkan permasalahan dan cara pemecahan masalah yang dikemukakan.

Dalam kerangka teoriris dinyatakan teori apa yang digunakan untuk landasan kerja penelitian. Teori itu bisa disusun sendiri secara elektik, bisa juga berupa teori yang digunakan oleh seorang ahli.

Namun, teori apapun yang digunakan harus dipertanggung-jawabkan melalui kajian sejumlah pustaka yang juga memuat hasil penelitian dalam lingkup topik penelitian yang menggunakan teori terpilih ataupun yang menggunakan teori yang berbeda.

Teori itu dikaji secara kronologis, dari yang lama sampai dengan yang mutakhir untuk menunjukkan kemajuan hasil penelitian sejalan dengan perkembangan teori. Dengan cara itu, diantara sederet teori, keunggulan teori yang dipilih sebagai landasan kerja penelitian menjadi tampak.

Penyebutan nama teori saja tidaklah cukup. Prinsip-prinsip teori itu perlu diuraikan, termasuk pendekatan dan metode kerja teori itu. Variabel-variabel pembangun topik penelitian juga perlu diterangkan menurut pandangan teori yang dipilih itu. Untuk itu landasan teori merupakan pemaparan konsep-konsep berdasar pada pendapat orang lain kemudian dilakukan kajian, pada akhirnya dipaparkan menurut sudut pandang penulis dengan disertai cara mengukurnya.

BAGIAN AKHIR

Bagian akhir dari format laporan penelitian terdiri dari Daftar Pustaka dan lampiran-lampiran. Ada dua hal yang berkaitan dengan Daftar Pustaka/acuan, yaitu: 1) Petunjuk pengacuan pada teks, dan 2) Penyusunan Daftar Pustaka. Tuliskanlah semua bacaan atau referensi yang dimuat dalam bagian pokok laporan ini. Teknik yang dipergunakan dalam menulis referensi tentang cara menyusun laporan, kita bisa menggunakan metoda penulisan yang telah diseragamkan oleh American Psychological Association (APA).