Salah satu peninggalan peradaban Cina dalam bidang seni bangunan yang sangat terkenal yaitu

Salah satu peninggalan peradaban Cina dalam bidang seni bangunan yang sangat terkenal yaitu
Erabaru News – Rabu, 29 Juli 2009

Di Lingjiatan, Kabupaten Hanshan di Provinsi Anhui, China, para arkeolog telah menemukan situs peninggalan suku primitif yang pernah dihuni 5.000 tahun yang lalu. Teknologi pengeboran yang hebat dan kepingan bor batu tertua di dunia juga ditemukan dil okasi tersebut. Profesor bidang arkeologi, Zhang Jingguo mengatakan banyak misteri yang belum terpecahkan pada reruntuhan tersebut.

Reruntuhan yang terletak di Desa Lingjiatan, kota praja Tongzha di Kabupaten Hanshan, Kota Chaohu – Provinsi Anhui, luasnya meliputi areal sekitar 1,5 juta meter persegi. Para arkeolog mengatakan kota berusia 5.000 tahun tersebut mungkin adalah kota yang maju dan makmur dengan berbagai bangunan, peternakan hewan dan barang kerajinan yang telah maju. Penemuan sebelumnya kota tertua serupa di China yang telah diakui oleh para arkeolog terletak di Desa Dantu, Kabupaten Wulian, Kota Rizhao di Provinsi Shandong, yang dibangun lebih dari 4.000 tahun yang lalu.

Awal penemuan reruntuhan yang paling penting dari zaman Neolitikum adalah musim gugur tahun 1985. Seorang penduduk desa bernama Wan Chuancang saat menggali liang kubur menemukan cincin giok, kapak dan pahat batu.

Dari tahun 1987 hingga 2000, dari empat penggalian pada situs tersebut. Ditemukan lebih dari 1.200 peninggalan berharga termasuk sebuah altar, 66 kuburan, batu giok olahan, peralatan batu dan barang tembikar dari jaman Neolitikum. Di antaranya adalah giok naga tertua dan sekop batu terbesar yang pernah ditemukan di China. Hal ini mendukung teori yang mengatakan Lembah Danau Chaohu adalah tempat lahirnya kebudayaan China yang amat penting.
Teknologi Pengeboran yang Hebat

Reruntuhan Lingjiatan memiliki koleksi barang dari batu giok terbanyak. Untuk memeriksa koleksi tersebut digunakan stereomikroskop untuk meneliti teknologi perawatan giok pada waktu itu. Dengan pembesaran 50 kali, mereka menemukan lubang kecil di balik sebuah patung giok. Diameter lubang hanya 0,15 milimeter. Yang memerlukan mata bor dengan diameter sedikit lebih tebal dari sehelai rambut. 5.000 tahun yang lalu, sebelum logam dipergunakan sebagai peralatan, menunjukkan telah menggunakan teknologi maju.

Ditemukan juga alat bor yang terbuat dari batu berbentuk lebar di atas dan kecil di bawah dengan mata bor pada kedua ujungnya. Bor tersebut berbentuk sekrup, menunjukkan penduduk Lingjiatan telah mengenal kekuatan putaran dan daya sentrifugal, hal yang mengejutkan para arkeolog betapa canggihnya alat bor batu ini. Pengetahuan mereka tentang fisika, matematika, geometri, dan mekanika sepertinya cukup maju.

Para arkeolog juga menemukan peninggalan batu-batuan besar setinggi 10 meter di Lingjiatan dibangun lebih dari 1.000 tahun lebih awal daripada Stonehenge di Inggris. 5.000 tahun yang lalu, orang-orang di Lingjiatan seharusnya hanya menggunakan peralatan batu dan kayu; tidak jelas bagaimana mereka mampu memotong dan memindahkan batu-batuan besar dan berat seperti itu. (erabaru.net)*

Salah satu peninggalan peradaban Cina dalam bidang seni bangunan yang sangat terkenal yaitu

Salah satu peninggalan peradaban Cina dalam bidang seni bangunan yang sangat terkenal yaitu
Lihat Foto

Kemendikbud

peradaban lembah sungai kuning

KOMPAS.com - Peradaban Lembah Sungai Kuning (Hwang Ho) merupakan peradaban salah satu tertua di dunia yang masih ada hingga saat ini.

Peradaban Lembah Sungai Kuning diperkirakan sudah sekitar 4.000 Sebelum Masehi (SM). Peradaban tersebut terdiri atas sejarah dan budaya beberapa negara yang ada sejak enam abad.

Dalam buku The Next Civilization (2012) karya Nanat Fatah Natsir, Peradaban China dimulai dari muara Sungai Kuning (Hwang Ho).

Sungai Kuning bersumber di daerah Pegunungan Kwen Lun di Tibet mengalir ke arah Timur dan bermuara di Teluk Tsii Li di Laut Kuning.

China memiliki sistem penulisan yang konsisten sejak dulu dan masih digunakan hingga kini. Banyak penemuan penting bersumber dari peradaban China Kuno, seperti kertas, kompas, serbuk mesiu, dan materi cetak.

Baca juga: Sejarah Peradaban India Kuno

Pertanian di China sudah sekitar 4.000 SM di bagian selatan Sungai Kuning. Daerah Sungai Kuning merupakan daerah subur, karena lumpur kuning yang dibawa.

Kenapa lumpur berwarna kuning?, berdasarkan penelitian para ahli lumpur yang mengendap di lembah sungai berasal dari tanah loss Gurun Gobi.

Di mana diterbangkan angin hingga ke lembah Sungai Hwang Ho dan berwarna kuning. Dampaknya air sungai Hoang Ho kekuning-kuningan dan lembah sepanjang alirannya menjadi subur.

Namun pada musim dingin, air Sungai Kuning membeku dan mengakibatkan masyarakat China kesulitan.

Pada musim semi, salju mencair dan menimbulkan bah serta menggenangi daratan China.

Tiongkok merupakan negara yang besar, dengan ekonomi dan militer yang kuat. Untuk urusan teknologi, bangsa China sudah berlari lebih dulu dibandingkan dengan negara-negara di benua Asia. Meski begitu, tampaknya orang China bukan hanya sukses di hari ini.

Walau keberadaan mereka jarang disebutkan oleh sejarah, orang-orang China Kuno sebenarnya tidak kalah dari bangsa Romawi maupun Yunani Kuno. Mereka bukan hanya ahli berdagang, orang-orang China di masa lalu juga berhasil menemukan banyak hal. Dilansir History, berikut 5 warisan bangsa China Kuno yang masih kita gunakan hingga sekarang!

Salah satu peninggalan peradaban Cina dalam bidang seni bangunan yang sangat terkenal yaitu
Salah satu peninggalan peradaban Cina dalam bidang seni bangunan yang sangat terkenal yaitu
Pembuat kertas di era Dinasti Han (sonofchina.com)

Dulu, orang-orang terbiasa menulis sesuatu diatas batu dengan cara mengukirnya, bahkan orang Romawi Kuno sempat menggunakan lempengan logam atau tanah liat untuk menulis catatan. Semua berubah ketika akhirnya bangsa China menemukan kertas. Cikal bakal kertas pertama ditemukan oleh para arkeolog tahun 1957 di sebuah makam China yang berasal dari tahun 187 SM.

Tapi kertas yang paling mirip dengan yang kita gunakan berasal dari tahun 105 Masehi. Saat itu, seorang kasim istana Dinasti Han bernama Cai Lun menggabungkan kain linen, jaring ikan, dan kulit pohon murbei dan meleburnya menjadi satu dengan alkali hingga akhirnya berhasil membuatnya menjadi lembaran kertas. Setelah sukses digunakan di China, kertas kemudian menyebar ke Eropa melalui Jalur Sutra.

Salah satu peninggalan peradaban Cina dalam bidang seni bangunan yang sangat terkenal yaitu
Salah satu peninggalan peradaban Cina dalam bidang seni bangunan yang sangat terkenal yaitu
Houfeng Didong Yi (候风地动仪), seismograf pertama di dunia (china.org.cn)

China sama dengan Indonesia, berada di wilayah yang rawan gempa. Jangankan hari ini, dulu pun, gempa sudah menjadi masalah bagi rakyat China. Untuk mengatasinya, seorang astronom dan matematikawan bernama Zhang Heng membuat sebuah alat untuk mengukur pergerakan Bumi, yang dia perkenalkan pada Istana Han pada tahun 132 Masehi.

Alat yang dikenal dengan nama Houfeng Didong Yi (候风地动仪) ini merupakan sebuah guci dengan pendulum dibagian dalamnya. Dipermukaan guci, ditempelkan delapan naga yang berada di bagian atas guci, dan delapan katak dengan mulut terbuka yang ditempatkan persis dibawah naga. Naga-naga ini menahan sebuah bola kecil dimulut mereka.

Ketika gempa terjadi, pendulum akan bergerak, dan membuat naga menjatuhkan bola ke mulut katak yang terbuka lebar. Alat ini sebenarnya tidak memperingatkan gempa, melainkan memberitahu bahwa gempa telah terjadi di satu tempat. Namun alat inilah yang menginspirasi para ilmuwan untuk membuat seismograf yang kita gunakan hari ini.

Baca Juga: 5 Masjid Kuno Berarsitektur Unik di Kudus, Bukti Akulturasi Budaya

Salah satu peninggalan peradaban Cina dalam bidang seni bangunan yang sangat terkenal yaitu
Salah satu peninggalan peradaban Cina dalam bidang seni bangunan yang sangat terkenal yaitu
Kompas batu yang ditemukan di masa peradaban China Kuno (sonofchina.com)

Selain menemukan kertas dan seismograf, Dinasti Han juga berhasil menemukan kompas. Kompas muncul di China antara tahun 206 SM hingga 220 SM. Tentu saja, kompas yang mereka gunakan tidak sama dengan kompas yang kita miliki.

Kompas pertama terbuat dari batu magnetik, dan karena orang China menganggap selatan sebagai arah mata angin mereka, batu magnetik ini dibuat untuk selalu menunjuk arah selatan. Penggunaan kompas batu bertahan  hingga abad ke 11.

Setelah abad 11, mereka mengganti batu dengan jarum. Sama seperti kertas, orang Eropa baru mengenal kompas sekitar tahun 1300 Masehi, atau ratusan tahun setelah orang-orang China menemukannya.

Salah satu peninggalan peradaban Cina dalam bidang seni bangunan yang sangat terkenal yaitu
Salah satu peninggalan peradaban Cina dalam bidang seni bangunan yang sangat terkenal yaitu
Orang-orang China di masa lalu menikmati teh (umiteasets.com)

Kita sering minum teh, tapi jarang ada yang tahu darimana sesungguhnya minuman ini berasal. Teh pertama kali ditemukan di China. Dilansir Britannica, teh konon sudah dikonsumsi sejak tahun 2700 SM. Diawal penemuannya, orang China meminumnya sebagai obat. Tapi seiring berjalannya waktu, teh menjadi minuman yang umum dikonsumsi.

Ribuan tahun setelahnya, teh baru diperkenalkan pada dunia. Dimulai dari pengiriman 800 bibit teh ke Jepang tahun 1300-an, lalu pada abad 18 mulai menyebar ke Taiwan. Bibit teh sendiri dibawa ke Indonesia oleh orang Belanda pada tahun 1826, dan sejak itu teh mulai dikenal oleh banyak orang. Bukan hanya Belanda, tapi juga orang-orang Indonesia ikut mengkonsumsinya.

Baca Juga: 9 Teknik Kuno yang Lampaui Kecerdasan Manusia Modern

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.