Page 2
itu sendiri sebagai para pengambil keputusan. Decision makers. Maksudnya, tentu saja decision makers dalam skala besar. Sebab seorang ibu rumahtangga untuk lingkungannya, untuk banyak hal adalah decision maker. Pak Lurah juga seorang decision maker. Tentu bukan mereka ini yang dimaksud.
Kebutuhan mereka memang berbeda dengan kebutuhan khalayak pangsa lain. Lebih banyak. Lebih beragam. Lebih mahal dan mungkin juga dapat disebut lebih mewah. Bukan untuk bermewah-mewah semata-mata. Acapkali bahkan untuk menegakkan citra. Yang bonafid dan dapat diandalkan. Bayangkan apa akan dikatakan orang, jika seorang direktur bank, decision maker untuk lingkungannya, termasuk nasabah, datang kekantor mengendarai Moskvitch tua. Ia perlu naik Mercedes atau BMW type yang pantas. Darimana ia dapat memperoleh informasi tentang kendaraan yang dibutuhkannya. Atau tentang informasi kebutuhan lainnya. Waktunya tidak banyak untuk menyimak Siaran Niaga I ataupun II. Kalaupun ia sempat menyimak, tentu tak akan tuntas, informasi yang dapat diserapnya. Satu-satunya media adalah majalah. Jika itupun belum lengkap, ia dapat meminta brosur ke perusahaan yang bersangkutan. Tetapi, rangsangan untuk itu diperolehnya dari majalah. Yang dapat dan pantas dibacanya tatkala santai. Mungkin, majalah itu adalah majalah Eksekutif baginya. Yang memang ditulis untuk disajikan
pada pangsa di mana ia tergo- pangsa-pangsa lain. Tetapi ke- manajer pemasaran berikut ma- mungkinan yang masih terbuka najer promosi dan periklanan hanyalah kemungkinan yang untuk produk bersangkutan mengarah pada kecaman terha- memahami dan menyimak hal dap penciptaan kreatif yang tidak ini. Setelah meyakini bahwa kreatif itu. memang majalah Eksekutif me- Akhir kata, dapat disimpulkan mang dibaca oleh pangsa itu, bahwa masalah yang dapat timdimanfaatkanlah majalah Ekse- bul dalam kasus majalah sebagai kutif sebagai wahana iklan. Ter- wahana untuk iklan barang mepasanglah iklan Mercedes. Ter wah, adalah masalah yang berpasanglah iklan VTR Betacord. sumber pada kreativitas yang Terpasanglah iklan Pondok Putri tepat, baik dalam hal memilih Duyung. Tidak ada masalah. wahana itu sendiri, maupun daMewah ataupun bukan. Karena lam menciptakan pesan iklan itu, untuk pangsa itu yang dilayani naskah maupun visualisasinya. oleh majalah Eksekutif, mungkin produk itu tidak dikategorikan Iklan barang yang oleh masyasebagai barang mewah. rakat banyak dianggap mewah, jika dipasang di wahana yang Masalah timbul, jika barang tepat, tidak akan menimbulkan yang itu juga, dikampanyekan masalah. Jika wahana itu adalah menggunakan wahana semacam majalah, haruslah dipilih majalah televisi, yang ditonton oleh ham yang memang melayani pangsa pir siapa saja. Ia dapat menim yang membutuhkan barang terbulkan keresahan. Bukan saja sebut. iklan barang mewah. Tetapi juga iklan barang yang belum tentu Iklan barang yang tidak memewah tetapi disajikan dengan wah dapat menimbulkan masalah kreatif yang menampilkan keme- yang berkaitan dengan kemewahan. Semata-mata untuk me- wahan, karena disajikan dengan nimbulkan kesan keharkatan. konsepsi kreatif yang tidak kreaJika iklan itu adalah iklan barang tif. Yang sekedar mencari jalan mewah, tentu pengelola televisi keluar mudah. Menampilkan yang perlu dimintai pertanggung kemewahan untuk memberi akjawaban. Jika iklan itu disajikan sentuasi keharkatan. Dalam kadengan kreatif yang menampil sus inipun, majalah tidak dapat kan kemewahan, pengelola tele berbuat apapun, kecuali menolak visi perlu dimintai pertanggung pemuatannya. Jika sebelum itu jawaban. Pencipta kreatifnya ia telah menggariskan suatu prinperlu dikecam. Karena tidak sip falsafah yang jelas dan tegas kreatif. mengenai sikapnya terhadap iklan. Untuk ini, saya kira kita Masalah akan timbul juga, jika masih dalam taraf berangandigunakan majalah yang meliputi angan. Page 3
dan lain-lain), Pejabat tinggi sipil dan militer dalam Pemerintahan, atau orang-orang yang kaya. B - Tingkat Menengah Orang-orang yang cukup senior, tetapi tidak berada di puncak dari jabatannya. C1 - Tingkat Menengah Rendah Pedagang menengah, pekerja 'white collar' C2 - Pekerja Trampil Kepala Montir, pekerja 'blue collar'. D - Tingkat Pekerja Semi Tram pil dan Tidak Trampil Pekerja rendah E - Tingkat Berpenghasilan Ter endah Penerima pensiun, pekerja musiman. Setelah memilih segmentasi pasar bagi produk atau jasa yang akan diiklankan, selanjutnya harus dipilih pula media yang bisa menjumpai bagian terbesar dari penduduk di dalam segmentasi itu, agar bisa menghasilkan penjualan optimal dengan biaya sekecil-kecilnya. Prosilnya bisa juga diperincikan ke dalam kategori pembaca, seperti arsitek, insinyur sipil, perencana kota dan pelaksana bangunan bagi majalah industri konstruksi, atau ke dalam pengajar tingkat universitas, polyteknik, sekolah lanjutan tingkat atas, sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah dasar bagi majalah pendidikan.
Seleksi yang dilakukan akan menampilkan media yang primer, yang akan mampu menanamkan kesan yang sebaik-baiknya. Ini bisa berupa majalah wanita atau TV bagi suatu produk, harian dan surat kabar minggu bagi produk lainnya, atau boleh jadi juga radio bagi produk yang ketiga. Jelasnya, produk yang berbeda bisa menuntut media yang berlainan. Sebagai media primer bisa terpilih satu, dua atau lebih media, yang tugasnya saling tunjang menunjang. Seperti halnya TV dengan majalah Monitor bisa dikombinasikan menjadi media pilihan utama. Media sekunder atau media penunjang akan digunakan untuk memelihara kelangsungan pesan yang terkandung di dalam iklan, dan membantu kontinuitas kampanye itu sampai pada titik penjualan. Kombinasi yang umum biasanya adalah TV, periklanan di alam terbuka dan periklanan pada titik penjualan untuk mempromosikan produk makanan dan minuman. Suratkabar dan pos langsung (direct mail) untuk mempromosikan barangbarang teknik, sedangkan pers lokal (daerah), iklan transit di bis-kota dan periklanan pada titik penjualan di kaca etalase merupakan kombinasi yang umum bagi periklanan toko-toko pengecer. Di sini bisa dilihat, bahwa tiap media mempunyai tugas yang khusus. Satu media yang berdiri sendiri bisa mencapai kegagalan, karena ia memerlukan dukungan dari lain media pada tingkatan yang berbeda dari pendekatan periklanan itu. Dalam hal periklanan untuk produk makanan misalnya, si ibu rumah tangga bisa melihat komersialnya di layar TV di rumah waktu petang hari, sambil duduk santai bersama anggota keluarga lainnya. Ia tidak ada niat untuk pergi ke toko langganannya, sebab toko-toko pun sudah tutup. Pagi berikutnya ketika bangun dari tidurnya, ia tidak langsung menuju toko langganannya untuk membeli apa yang diiklankan semalam di layar TV-nya. Pagi
itu ia harus mempersiapkan sarapan pagi bagi keluarganya. Dan karena ia berbelanja sekali atau dua kali saja dalam seminggunya, maka baru satu atau dua hari kemudian ia akan mengunjungi toko langganannya. Tetapi tiap malam ia melihat film iklan itu kembali, memantapkan minatnya, kehendak dan nafsunya. Pada waktu ia pergi berbelanja, di dalam perjalanan menuju toko tempat berbelanja ia melihat papan reklame yang mengiklankan produk makanan itu. Dan akhirnya, di toko yang bersangkutan ia melihat display dari produk itu di etalasenya, yang mendorong keyakinannya untuk mencoba produk itu. Secara terusmenerus, semenjak ia mulai melihat iklan yang pertama, terdapat penggunaan media sampai terjadinya jual-beli itu di dalam toko. Untuk menganjurkan pembelian ulang, mungkin sekali akan digunakan media tertentu sebagai pelengkap dari kampanye itu. Product life-cycle dan pilihan media
Media Primer dan media penunjang Seleksi media mengarah kepada menurunkan jumlah pilihan, sedangkan seninya dari perencanaan media seringkali untuk menghasilkan suatu jadwal berisi sedikit mungkin media yang dibutuhkan untuk mencakup pasar paling efektip. Periklanannya tidak tersebar di mana-mana, atau dengan lain perkataan dikonsentrasikan pada segmentasi pasar yang tepat. Kesan (impact) hanya bisa ditanamkan melalui konsentrasi dan pengulangan.
Teori product life-cycle memberi indikasi bahwa produk mengikuti lima tahapan proses pengembangan, sukses dan kemunduran. Pertama, dimulai dengan penanaman modal dalam riset dan pengembangan. Selanjutnya, produk itu mulai dipasarkan. Jika ia digemari konsumen, sampailah ia pada tahap pertumbuhan yang pesat. Setelah itu datang tahap kedewasaan, yang akhirnya akan dibuktikan oleh mundurnya penjualan. Skala waktunya akan berbeda antara yang paling ekstrem lama bagi suatu bahan pokok, misalnya minyak goreng, dan barang musiman yang umumnya berumur hanya beberapa minggu saja. Pilihan media bisa juga tergantung pada tahap mana produk itu sedang berada, dan ini bisa membawa perobahan pada apa yang tadinya menjadi media primer dan media sekunder atau penunjang. Jadwal pemasaran yang telah ditentukan akan bisa berobah, karena dengan adanya persaingan yang kuat, yang menyebabkan mundurnya penjualan, produk itu memerlukan bantuan periklanan yang lebih besar untuk mempertahankan volume penjualannya. Atau produk itu harus mengalami perbaikan atau diberikan atribut-atribut tambahan, sehingga ia bisa kembali perjuangkan sahamnya di dalam pasar.
Meskipun media elektronik (televisi dan radio). sudah menjadi media periklanan yang tangguh sekali di Indonesia selama kurang-lebih 10 tahun terakhir ini, namun demikian pers kita masih tetap bisa bertahan sebagai salah satu sokogurunya media periklanan. Apakah yang menjadi sebab pers nasional kita menjadi fenomena yang tidak bisa dipungkiri lagi dalam kehidupan bangsa Indonesia ? Salah satu sebab adalah sifatnya yang elastis dan fleksibel itu. Suratkabar dan majalah datang dan pergi, berobah nama dan gayanya. Beberapa hilang untuk tidak kembali lagi, lainnya tumbuh dan menjadi besar dan berpengaruh. Ada yang mengalami peremajaan, karena tibanya mesin cetak web-offset. Memang, di samping itu terdapat pula faktor-faktor lain, seperti sejarah, ekonomi, geografi dan sosiologi, yang menyebabkan pers menjadi media periklanan paling berpengaruh di negara kita. a. Pers nasional kita mempunyai saham yang besar sekali di dalam perjoangan mencapai kemerdekaan bangsa, sehingga perannya sebagai penggerak massa masih saja terasa hingga kini. b. Banyaknya jutaan penduduk yang hidup di daerah-daerah geografi yang dilengkapi dengan jaringan jalan, hubungan kereta api, laut dan udara yang memadai. c. Sebagian dari penduduk yang lebih dari 140 juta jiwa jumlahnya itu hidup di tempattempat pemukiman yang kompak.
d. Industrialisasi sudah dimulai semenjak Pelita I, yang mengakibatkan banyak barang dan jasa yang sudah bisa disediakan untuk pasaran dalam ne geri. e. Program pendidikan nasional yang bertujuan melenyapkan buta huruf dari persada Indonesia, menimbulkan semangat gemar membaca di kalangan generasi muda. f. Adanya bahasa kesatuan yang berkembang dan digunakan secara luas di mana-mana. Pers merupakan media yang bisa dinikmati di mana-mana. Ia bisa dibaca di dalam mobil, kereta api, kapal laut dan pesawat terbang. Ia bisa menemani orang di tempat bekerjanya, di rumah, di ruang tunggu dari dokterdokter, dan sebagainya. Tegasnya, media pers bisa dibaca kapan dan di mana saja, sesuai kehendak dari pembelinya. Informasi yang disajikannya bisa lengkap terperinci, dan pembacanya tidak usah menghiraukan bagian-bagian yang tidak disenanginya. Kenikmatankenikmatan yang diuraikan di atas, tidak bisa diberikan oleh media lainnya. Tambahan pula, pers memiliki superioritas-superioritas tertentu di banding dengan media lainnya. Ia masih saja merupakan cara termurali untuk mencapai audience yang cukup besar. Naskah iklan pers bisa berganti secara cepat, dan dengan demikian mencegah kejenuhan yang membacanya. Keunggulan yang paling menonjol adalah bahwa media pers memberikan kesempatan kepada pengiklan untuk menyertakan kupon di dalam iklannya, sehingga mampu mengandung respons yang cepat.
masih terdapat hambatanhambatan yang menyebabkan media pers tertentu (baca daerah) belum bisa turut menikmati peningkatan volume periklanan di negara kita. Hal ini disebabkan oleh beberapat faktor : 1. Banyaknya modal dan orang asing yang beroperasi di Indonesia melalui perusahaan periklanan nasional, untuk menghindari peraturan Pemerintah (S.K. Menteri Perdagangan No. 314/Kep/X11/70, PP 36 tahun 1977) yang menentukan bidang jasa diperuntukkan bagi pengusaha/perusahaan nasional. 2. Banyak penanaman modal dari luar negeri yang belum mau menyadari, bahwa periklanan harus bisa menjawab tuntutan-tuntutan pembangunan. Antara lain, arus informasi mengenai barang dan jasa yang sudah bisa disediakan untuk pasaran dalam negeri agar bisa merata, sehingga seluruh rakyat Indonesia bisa turut mengetahui kemajuankemajuan yang dicapai dalam tahap-tahap pembangunan (Pelita I, Pelita II, dan seter usnya). 3. Kurangnya kesadaran ber iklan dari masyarakat Indonesia, sehingga lebih suka menggunakan jasa-jasa calo dalam transaksi jual-beli tanah, rumah, sawah, kerbau dan sebagainya. Padahal calo-calo seringkali diberitakan banyak merugikan baik pihak penjual maupun pihak pembeli. Melalui jasa periklanan, pihak pembeli dan pihak penjual bisa dipertemukan untuk mendapatkan harga yang menguntungkan kedua belah
Permasalahannya Dari uraian-uraian di atas ini, kita sudah bisa mengungkapkan tugas dari masing-masing media dalam periklanan, sehingga semua pihak sudah bisa menyadari hak dan kewajibannya. Meskipun demikian, di dalam kenyataannya
4. Banyak koran daerah yang belum bisa dapat bantuan fasilitas percetakan yang baik, sehingga penampilan fisiknya belum bisa menyamai rekan rekannya yang telah maju. 5. Bagian iklan dari banyak su ratkabar daerah belum punya pengalaman yang cukup untuk mempromosikan halamanhalaman iklannya kepada calon pengiklan yang potensial. Perlunya rubrik iklan mini (classified ads) sebagai sarana komunikasi sosial bagi masyarakat setempat yang mampu membuat suratkabar itu menjadi digemari oleh pembacanya, masih belum disadari sepenuhnya oleh kebanyakan
suratkabar daerah. 6. Adanya tindakan kurang ter puji dari sementara oknumoknum perpajakan yang menilai pemasangan iklan di suatu suratkabar oleh pengusaha dan toko-tokok pengecer di daerah sebagai tanda untuk memeriksa pembukuan mereka, sehingga pengusaha dan toko-toko pengecer tersebut menjadi enggan untuk berikl
Periklanan, yang sedikitbanyak bisa dianggap sebagai Badan Kontak antara SPS-PPPI-Pengiklan dan pembentukannya disarankan oleh keputusan Sidang Dewan Pers ke-XVI di Yogyakarta tahun 1976, pers daerah berusaha pula meningkatkan mutunya, baik di bidang penampilan fisik maupun di bidang penulisan feature-feature yang bisa dikaitkan dengan kegiatan periklanan sesuatu pengikl
Ditinjau dari sudut perusahaan periklanan (PPPI), pemecahan dari hambatan-hambatan di atas bisa diusahakan melalui pendekatan-pendekatan sebagai berikut : i. Perlu adanya sarana peng atur diri sendiri berupa Kode Etik Periklanan tingkat nasional, yang didukung dan dipatuhi oleh segenap unsur dalam periklanan (pengiklan, perusahaan per iklanan dan media). ii. Agar pelaksanaan dari Kode Etik Periklanan bisa berjalan dengan baik, perlu dibentuk Badan Pengawas Periklanan (Advertising Standards Authority), yang personalianya diambil dari lingkungan masyarakat periklanan sendiri. Agar badan ini tidak dibebankan tugas mencari dana untuk membiayai operasionalnya, maka perlu di bentuk pula satu Badan Keuangan Pengawas Periklanan (Advertising Standards Board of Finance). Badan ini diberi wewenang untuk menunjuk serta
mengangkat Ketua dari Badan Pengawas Periklanan, setelah mengadakan konsultasi dengan Departemen Penerangan. Personalianya juga diambil dari lingkungan masyarakat periklanan. iii. Dimasukkannya PRSSNI ke dalam jajaran pemrakarsa Kode Etik Periklanan Indonesia adalah untuk mencegah radio siaran swasta niaga melakukan tindakan ”menangguk di air keruh”, dengan jalan memanfaatkan terbatasnya halaman iklan di dalam penerbitan pers sebagai akibat adanya peraturan yang menetapkan isi redaksional dan iklan harus berbanding 70 : 30. Gejala kearah ini sudah nampak dengan adanya usaha dari satu perusahaan periklanan yang ingin mendirikan Badan Koordinasi untuk mempersatukan usaha pemasaran iklan radio bersama 89 stasion radio siaran swasta niaga dari berbagai daerah di Indonesia. iv. Dana yang diperoleh Badan Keuangan Pengawas Periklanan, selain akan digunakan untuk biaya operasional Badan Pengawas Periklanan (Advertising Standards Authority), sebagiannya lagi bisa digunakan untuk membantu pers yang masih lemah keadaan iklannya. Bantuan ini bisa berupa usaha peningkatan ketrampilan bagian iklan dari penerbitan pers daerah, agar mampu menggali potensi periklanan di daerah lingkungan terbitnya. Di samping itu promosi dari iklan pers daerah perlu digalakkan melalui penerbitan brosur-brosur dan leaflet-leaflet, serta kegiatan-kegiatan lainnya lagi, yang bisa menanamkan kesadaran beriklan di dae rah bersangkutan. v. Berbarengan dengan aktivi tas yang dikembangkan oleh Badan Keuangan Pengawas
vi. Perlu diterbitkan dengan segera satu Surat Keputusan Bersama antara Departemen Perdagangan dan Koperasi dengan Departemen Penerangan, agar aspek pembinaan usahanya bisa sinkron dengan aspek pengendalian materi periklanannya dan mencegah penetrasi modal serta tenaga asing kedalam perusahaan periklanan nasional. vii. Adanya Kode Etik Perik lanan memungkinkan terjalinnya kerjasama yang serasi antar unsur-unsur periklanan, yang pada gilirannya bisa menimbulkan saling pengertian akan fungsi dari masing-masing sektor. Sektor pengiklan memerlukan wahana untuk menyebarkan informasi mengenai barang atau jasa yang sudah bisa disediakannya bagi pasaran dalam negeri. Sektor media (penerbit pers) maupun menyediakan ruang yang bisa digunakan untuk penyebaran informasi itu secara cepat dan murah. Skill yang terdapat pada perusahaan periklanan bisa dimanfaatkan untuk mempertemukan kedua sektor itu serta menyusun iklan-iklan yang sehat dan bertanggungjawab. Segala kecurigaan dan prasangka harus disingkirkan jauh-jauh untuk membuat usaha ini mencapai sukses.
Lapangan terbang hari itu penuh sesak. Rupanya kemajuan ekonomi ini dapat dicerminkan dari orang bepergian naik pesawat terbang. Lapangan terbang masa kini sudah seperti stasiun bus saja, tidak lagi barang 'eliť. Di antara kebisingan pesawat dan ramainya manusia ada suara ramah menyapa. Ah, rupanya seorang teman sekolah. Sehingga kami berbincang mulai dari situasi perang Iran Iraq sampai naiknya harga gula, lalu ke majalah wanita. ”Boleh aku memberikan kritik ?” Penampilan majalah wanita terutama yang keluar dari Jakarta merupakan penampilan mewah. Terlalu elite untuk rakyat biasa. Juga artikelnya menyebabkan orang bermimpi tentang kemewahan. "Bukan hidup sederhana”.
berwarna, tetapi memerlukan wajah yang ceria. Bunga-bunga diperlukan untuk memeriahkan wajah majalah, apalagi majalah wanita. Barangkali penampilan yang nampak mewah dengan halaman berwarna inilah yang mencuatkan kesan 'elite'.
Peledakan penduduk di Indonesia ini memanglah amat mengkuatirkan. Jumlah 140 juta bukanlah jumlah yang kecil. Dan di antara itu, lebih 50 persen adalah wanita.
Sayang, teman itu harus segera berangkat, sehingga kritiknya yang sepenggal itu tidak bersambung. Dia tergesa-gesa menuju pesawat, namun saya saya masih mendengar ucapannya : ”Andapun melakukan perjalanan elite juga, naik pesawat terbang .”. Penampilan elite ! kata itu masih mengiang saja di telinga. Betulkah majalah wanita masa kini terlalu banyak menyajikan artikel elite dan penampilan foto elite ?
karta ini, yaitu majalah WA- Diah dan di Sumatera ada maja- lah DUNIA WANITA yang di- pimpin oleh Ibu Ani Idrus. Dari ketiga majalah ini di kala tahun lima puluhan bila dilihat sepintas bolehlah dikatakan 'sederhana penampilannya. Baik kertasnya, cetaknya ataupun foto yang me- nunjangnya. Namun demikian, majalah tadi mempunyai ke- kuatan pada artikel yang semua- nya to the point' bermaksud memajukan wanita. Kalau silat maka silat ini tidaklah memakai ’kekembangan'. Pokoknya mak- sudnya luhur, itulah penampilan majalah masa lalu. Tampil secara lugas, apa adanya.
Majalah wanita tempo doeloe
Dari tahun ke tahun maka jumlah wanita yang membanjiri sekolah makin membahana. Walaupun belum bebas buta huruf, namun kemajuan angkatan wanita yang memasuki sekolah menggembirakan juga. Apalagi kini proyek KEJAR atau kelompok belajar giat ditangani oleh organisasi wanita, sehingga wanita dewasa yang dulunya tidak merasakan bangku sekolah, dapat ditolong dapat membaca dan menulis juga diperkenalkan ilmu ketrampilan wanita. Para wanita ini kemudian dapat membaca menulis, pandai menjahit dan memasak, tahu pula keadaan dan kemajuan negara ! Bukan main. Soalnya diseling belajar membaca dan menulis merekapun mendapat pula P-4 yang diberikan sendiri oleh para ibu-ibu. Tidaklah mengherankan apabila angkatan baca wanita ini melimpah dan menyebabkan
Kemajuan teknologi dan komunikasi dan hasil yang dirasakan pembangunan, menyebabkan orang tidak puas lagi pada penyajian yang lugas. Pandangan mata tidak puas dengan foto tidak
jang oleh foto fashion yang menyala, foto masakan yang bahannya tidak terjangkau. Tetapi bila dibalik secara teliti lembaran majalah wanita, maka akan ditemuilah pola, cara memasak yang tepat, bahan-bahan yang dapat diganti dengan bahan yang murah, sehingga artikel dan lain-lain ini justru mendorong untuk berusaha, dan dapat mengambil mạnfaatnya. Sudah banyak artikel masakan misalnya menjadikan para wanita untuk menjadi pengusaha kue yang berhasil, atau mengendalikan usaha catering. Atau juga menjadi penjahit yang diandalkan, sehingga dapat menunjang ekonomi rumahtangga. Ternyata yang nampak 'mewah' merupakan daya tarik saja untuk memetik sesuatu yang berguna. Tanpa penampilan yang cantik ini rupanya kurang menarik minat baca. Dan dari minat inilah diharapkan mendalami artikel lainnya yang semuanya berguna. Kemajuan komunikasi menyebabkan pula banyak majalah luar negeri yang masuk di Indonesia. Bila majalah dalam negeri tidak seindah dan sebaik majalah luar negeri, terutama majalah wanita, maka banyaklah yang akan menoleh ke majalah asing: Ya, dari pada itu, bukanlah lebih, baik mempercantik penampilan majalah sendiri, tetapi tanpa menghilangkan misinya yaitu ikut serta membangun keluarga Indonesia yang maju. Yang nampak mewah, memang tidak selamanya kurang baik. Mata manusia masa kini ingin sesuatu yang indah.
Dikatakanlah bahwa wanita itu senang pada :
1. Keindahan Termasuk dalam keindahan ini adalah foto berwarna, tata letak, foto yang cantik yang baik. Termasuk di dalam katagori ini adalah : penampilan mode dalam majalah wanita, kecantikan, dekorasi dan lainlain. Pokoknya segala yang membawa keindahan.
6. Nostalgia Tidaklah mudah suatu kenangan indah hilang dari rangkuman wanita. Sesuatu yang indah pada masa lalu menarik hati. Karena ini maka wanita senang dengan nostalgia masa lalu, tentang kerajaan dan lain-lain, cinta yang indah yang murni, masih digemari, karena itu nostalgia yang mungkin tidak kembali. Masih banyak lagi apa yang mungkin meniadi sifat wanita yang pernah diungkapkan misalnya : suka pamer, boros dan lain-lain.
2. Kewanitaan Hakiki wanita walau jaman telah maju tetap saja ada. Semaju-majunya wanita rumahtangga masih tetap menjadi kerajaannya. Ketrampilan wanita harus ditampilkan pada majalah wanita, dan ini ditunjang dengan artikel tentamg ketrampilan kewanitaan seperti memasak, menjahit, menyulam, membuat alat-alat rumahtangga dan lain-lain.
Saya masih ingat ketika di TIM beberapa tahun yang lalu diadakan panel diskusi tentang wanita dan bacaannya. Ada terlontar sebuah tanya mengapa majalah wanita terlalu mewah sehingga sifatnya konsumtif, mendorong orang untuķ hidup mewah. Barangkali tanya ini terlontar karena penampilan majalah wanita, memang nampak 'mewah' ditun Page 4
tetapi membentuk imaji-imaji para langganan, dan karenanya mencari data melalui respondenresponden yang pelaksanaannya harus ilmiah disertai kejujuran. Jelas, bahwa usaha penerbitan majalah di Indonesia sudah memasuki zaman perkaitan antara aspek management dan pemasaran yang bukan saja berkait, tapi harus isi-mengisi. Dengan kata lain, personaliapersonalia yang bertanggung jawab di kedua bidang ini harus menyadari pentingnya kesatuan skill yang setaraf, sehingga satu departemen tidak bisa menganggap enteng departemen lainnya. Di Indonesia, hal yang penting ini sering sekali diabaikan, tetapi kadangkala harus terus dijalankan karena factor historis dan basabasi, dua hal yang merusak imaji management moderen. Jika hal yang demikian ini dilanjutkan menjadi tradisi, maka kehidupan penerbitan majalah di Indonesia tetap menjadi konservatif. Dan person-person yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan penerbitan hanyalah tinggal memamah biak hal-hal yang rutin, dan karena itu lama kelamaan menjadi idolen kalau tidak passif. Padahal majalah adalah wadah dari imaji-imaji yang hidup, yang nemerlukan bukan saja dinamika tetapi lebih dari itu kreativitas. Sementara itu departemen pemasaran tidak hanya sekedar teriak lantang di ruang luas tanpa dinding sehingga bahasanya tiada akan terdengar jelas, bukan pula echo yang menggema di ruang kosong
sebagai konsumen akhirnya me- masalah dapurnya yang harus reka memilih bacaan yang lain, berproduksi secara baik, tetapi karena salahnya sasaran pema- juga seni pemasarannya. Di Indonesia, bahasa pasar” Dan management pada akhir paling dikehendaki oleh para konnya masalah wewenang dan sumen. Dengan kata lain, pema saran tidak bisa to promote tanggung jawab. Kedua hal ini ditaruh di atas pundak orang dan dengan bahasa tinggi, karena kaum konsumen terdiri lebih karenanya factor personalia jua banyak dari kalangan menengah. lah yang paling akrab dengan suksesnya suatu management. Suatu masalah yang dikelola Dan karenanya seseorang general dengan baik kadangkala tidak mencapai sasaran konsumennya manager bukan hanya harus tahu watak-watak para manager yang karena departemen pemasaran membawahi pula person-person tidak mengerti untuk siapa maja lah tersebut diproduksi. Sungguh lapangan tetapi juga harus menyisihkan waktu untuk pening kasihan, apabila .departemen re daksional yang sudah penuh dekatan mutu person-person, se dikasi memasak berbagai topik di hingga memang semakin dirasa perlu peningkatan mutu pendidi dapurnya harus bersedih hati karena departemen pemasaran kan mereka untuk menunjang tidak mengetahui apa hal yang bobot pengalaman yang sudah ada. paling menimbulkan selera bagi konsumen untuk dijajakan. Di Karena aspek management Indonesia, hal timpang begini menyangkut pula jangkauan idea- hampir sering terjadi. Sehingga lisme, orang-orang yang berwe- dalam banyak hal seorang mananang dan bertanggung jawab le- ger cukup berpuas diri apabila bih banyak dimintakan dedikasi. majalah survive. Padahal dalam Mau tidak mau alam moderen, pengertian management modemasalah dedikasi ini seringkali ren, survival saja sudah harus identik dengan kesejahteraan. diartikan sebagai "pingsan". Dan Untuk membicarakan masalah ruang kematian sebenarnya sukesejahteraan dalam aspek ma- dah menanti di depan mata. nagement penerbitan majalah di Management dan pemasaran Indonesia selain harus dikumpul penerbitan majalah di Indonesia kan berbagai data dan waktu, harus lebih banyak lagi publicjuga tidak cukup diutarakan se- oriented dalam pengertian mecara sepintas kilas. Karena pada nyerap selera dan bukan menamakhirnya masalahnya adalah pung selera. Sementara itu, bimanusiawi. dang pemasaran majalah di InTetapi betapun kompleksnya, donesia tidak lagi sekedar melemengapa orang selalu tertarik dakkan gema kejutan, karena untuk selalu berpartisipasi me majalah diproduk bukan untuk manajer majalah ? Rahasianya jadi barang kelontongan yang adalah, karena aspek manage hanya bisa hidup sebagai/ditement maupun pemasaran pener riakkan di kaki lima. Membuang. bitan majalah di Indonesia ini imaji ”jual kecap” sudah menjadi banyak faktor-faktor yang tidak kemestian. Masyarakat yang berdapat diraih dalam jangkauan transisi dalam segala segi kehiduilmiah sehingga menimbulkan pannya seperti di Indonesia, rasa ingin tahu. Memang aspek umumnya siap untuk "bercurimanagement dan pemasaran ga” terhadap hal yang berlebih lebihan. Di sini kita harus bersua penerbitan majalah di negeri kita ini, di luar ketrampilan tehnis dan kembali dengan "seni” dalam dinamika responsif dan kreatif aspek pemasaran, sebagai halnya yang ilmiah itu senantiasa berkait memanajer secara umum, tidak dengan seni. Yaitu seni memana ada "sekolahnya” karena hal ini jer bukan hanya masalah berurusan dengan "perasaan”.
MAJALAH MENGHADAPI MANUSIA
Tuntutan manusia itu sendiri bukan sekedar ulangan selera, tetapi mereka sendiripun kreatif dan dinamis, sehingga, terutama para konsumen di Indonesia, yang sudah muak dengan suarasuara lantang yang palsu yang menamakan imaji penipuan pada penilaian mereka. Pada suatu titik kulminasi dari imaji buruk ini, Page 5
Upacara pembukaan : Ny. Tien Soeharto ketika memukul gong tanda dibukanya secara resmi Munas-i (KWI. Menyaksikan dengan tersenyum Ketua IKWI Pusat Ny. Harmoko (foto: Antara). , karena memang teramat penting ciptakan suasana rumahtangga kan program-kerja IKWI bagi isteri-isteri wartawan untuk yang damai, tenteram dan serasi dalam meningkatkan kesejah- ikut menciptakan iklim yang se- sehingga memberikan keteduhan teraan keluarga pers nasional”, hat bagi pekerjaan profesi yang hati bagi seluruh keluarga. untuk pertama kalinya sejak berhubungan dengan pers. Ny. S. Harmoko selaku Ketua Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia berdiri, mengadakan Seperti halnya apa yang dika IK WI-Pusat mengatakan dalam takan oleh Ibu Tien Soeharto se sambutannya, IKWI menyadari Musyawarah Kerjanya pada saat sebelum membuka secara sepenuhnya, profesi para suami tanggal 17 - 19 Desember 1980. resmi Munas tersebut menekan- sebagai wartawan maupun Dalam munas para isteri war- kan "tugas ibu-ibu sungguh pen pekerja-pekerja di bidang pers tawan dari dua puluh dua daerah ting bagi suksesnya tugas yang benar-benar sangat berbeda jauh telah membahas masalah- diemban para suami”. dengan profesi bidang-bidang masalah pokok yang berkait lainnya. dengan kesejahteraan keluarga Dalam hal itu Ibu Negara Adalah kewajiban kami untuk pers. Pembahasan masalah ini mengatakan, ibu-ibu dapat men- dapat menciptakan suasana ke Page 6
Amanat : Ibu Tien Soeharto sedang menyampaikan amanatnya pada acara pembukaan Munas-I IKWI (Foto Antara). luarga yang sejahtera dan sehat di Hampir semua peserta menya- untuk menghadiri sidang-sidang lingkungan keluarga pers. Kami takan salut mereka dengan dapat pun diperhatikan. tidak saja berfungsi sebagai ibu berlangsungnya Munas I yang Utusan Cabang Surabaya yang rumahtangga tapi sekaligus mentelah lama mereka tunggu diwakili oleh Ny. Parwan BP jadi ''perawat dan dokter keluartunggu. Karena memang IKWI SH. dan Ny. Ardi Hamsyah ga”, demikian Ketua IKWI- sebetulnya di beberapa daerah Pusat. seperti cabang-cabang Yogyakar dengan seragam rok dan blus berwarna coklat dengan jas seta, Surakarta, Surabaya, Jakarta Munas pertama yang diikuti warna dengan roknya yang krem dan beberapa daerah lainnya teoleh sekitar lima puluh orang itu lah lama berdiri sedangkan tampak serasi sekali. Lain lagi diselenggarakan di Hotel Hori utusan Cabang Makasar dengan IKWI Pusat baru terbentuk setezon, Ancol, tempat yang cukup dua orang wakilnya Ny. Wiwied lah Kongres PWI di Padang Demewah untuk ibu-ibu yang selalu Rahman Arge dan Ny. W. Sasasember 1978. Jadi selama ini memikirkan penghematan di ke bone memakai jas dan rok putih IKWI di daerah-daerah berjalan luarga masing-masing. Tapi bu bersih dengan blus pemanis seperti ”anak ayam tanpa indukkan maksud memanjakan mereka bintik-bintik putih dasar merah. nya”. dengan menempatkan di hotel Dari Bali dengan wakilnya Ny. tersebut, tapi agar mereka dapat Dengan diselenggarakannya Lati Wiratma dan Ny. Femmy bermusyawarah dengan tenang, Munas I itu Pengurus Pusat se- Soputan, ingin menampilkan jauh dari keramaian kota dan cara resmi disahkan dengan masa hasil industri daerahnya berupa dapat menelorkan hasil-hasil kerjanya sampai tahun 1983. tenunan Bali berwarna merah yang betul-betul berguna untuk jambu serasi sekali dengan warna Beberapa daerah mengirim kulit mereka. kesejahteraan keluarga wartawan wakil yang kurang melengkapi maupun pekerja-pekerja di bi materi-materi yang dibawakan Di samping itu masing-masing dang pers. dan yang dibahas dalam munas mempunyai warna sendiri-sendiri itu. Tampaknya persiapan dari untuk seragam pakaian nasional. MEMANFAATKAN MUNAS beberapa daerah kurang dan Dalam kesempatan bermunas Suatu kenyataan dalam pertememang baru terbentuk kepeng itu wakil-wakil daerah mengaju kan usul untuk menyamakan muan yang untuk pertama kali urusannya. nya diadakan segala ragam pakaian seragam yang telah ada Di balik kekurangan yang da- pada IKWI Pusat dan Jakarta usulan disampaikan Munas, , pat dimaafkan karena umumnya dengan anggota-anggota cabang betul-betul mereka manfaatkan. baru berpengalaman untuk per- dan perwakilan IKWI lainnya. Pimpinan sidang dari IKWI Putama kalinya, beberapa daerah Seragam itu berwarna hijau lusat Ny. Harmoko dan Ny. Zul membawa persiapan yang ma- mut dengan batik yang bercorak harmans menampungnya dengan tang, bukan saja usulan-usulan, sewarna dengan baju untuk papenuh pengertian. sampai-sampai ke baju seragam kaian nasional. Munas kemudian Page 7
goti tiap hari tanpa seorangpun peduli”.
Pemenang kedua Emanuel Subangun, Harian Kompas, dengan judul ”Hukum bagi kaum buruh di masa depan”, sedangkan pemenang ketiga, Bambang Eka Wijaya (Wartawan Harian SIB Medan) dimuat di Harian Kompas dengan judul "Kontradiktif : HPP dan depolitisasi Massa”.
paksa hanya berpikir apa yang Direktur LBH, dalam sambutanmesti diperoleh hari ini untuk nya mengatakan walaupun apa menyambung hidupnya besok yang diselenggarakan oleh LBH pagi. dan PWI sekarang ini masih sa ngat kecil, tetapi akan terus berHak asasi manusia bagi mereka jalan. "Kita tidak boleh patah merupakan sesuatu yang "me hati", tegasnya. wah”. Sebab bagaimana mungkin bicara tentang hak asasi jika Berbicara soal hak asasi manugaji dan tunjangan yang dipero- sia, pejuang-pejuang kita di tahun leh masih demikian minimal. 1945, karena kesadaran akan Lebih dari itu, istilah hak asasi itu hak-haknya semata. Baik Pemeamat peka bagi para majikan. rintah maupun masyarakatnya belum sempat berpikir soal hak Kurang Terlindung asasi manusia. Di tahun 1950 sudah ada kesaSelanjutnya Adam Malik daran Pemerintah akan hal ini. mengatakan, buruh-buruh kita Tetapi di tahun .1959-1965 secara juridis-materiil masih sa usaha-usaha di bidang hak asasi ngat kurang terlindung oleh hu manusia ini terputus. Baru di kum, meskipun sudah ada P4P tahun 1966 dimulai kembali. dan. P4D. Karena PWI dan LBH merasa Banyaknya buruh yang pergi ke DPR, menurutnya cermin rasa turut bertanggungjawab terha dap apresiasi kemanusiaan sejak tidak puas terhadap keadaan ini. tahun 1978 mengadakan kerjaPenyelesaian secara tuntas dan sama menyelenggarakan sayemmenyeluruh, akhirnya harus ter bara penulisan tentang hak-hak tuju pada suatu perombakan si asasi manusia. ruktural dan institusional dari tatanan sosial itu sendiri. Wakil Ketua PWI Pusat Soe bagyo Pr, dalam sambutannya Menarik perhatian mengatakan antara lain pers na sional merasa terpanggil turut Mengenai sayembara penu- mengusahakan tercapainya haklisan oleh LBH dan PWI tsb., hak asasi manusia di negeri ini. Adam Malik tetap memberikan penghargaan yang sedalam Karenanya pers nasional yang dalamnya walaupun jumlah pe bebas dan bertanggungjawab sertanya menurun. diharapkan bekerja dan berkarya secara maksimal untuk melakuTema yang diambil cukup rea kan kontrol sosial positif dengan listis, memilih hak asasi kaum buruh. Sebab hak asasi kelompok jalan interaksi positif. ini patut mendapat sorotan khusus. Tetapi sangat disayangkan Pemenang-pemenang pesertanya kebanyakan masih terdiri dari para wartawan. Be Menurut Ketua Penyelenggalum banyak anggota-anggota ra, Nasroen Yasabari SH, jumlah masyarakat dari berbagai lapisan peserta sayembara tingkat Nasiomenulis pengalamannya lang nal tahun ini 101. Tetapi yang yang diketuai oleh D.H. Assegaff (Sekjen PWI Pusat), hanya 41 ikut sayembara ini tidak ada seorangpun penulis wanitanya" Pemenang pertama, menerima tambahnya. piala bergilir dari Wakil Presiden H. Adam Malik. Bachtiar Si. Tidak boleh patah hati tanggang SH dari Harian Sinar Harapan dengan tulisannya berAdnan Buyung Nasution SH, judul : "Tenaga mereka digero
Pemenang-pemenang harapan 5 orang : M. Djoefri (Harian Waspada Medan) dengan judul "Selayang pandang dunia perburuhan”; Bambang Wn (Harian Suara Karya) dengan judul ”Buruh itu manusia, bukan mesin"; Drs. Tjipta Lesmana MA (Sinar Harapan) dengan judul "Buruh kontrakan dan buruh lepas merendahkan martabat kaum buruh"; S.F. Marbun SH (Harian Kompas) dengan judul ”Dimensi kemanusiaan dalam dunia perburuhan Indonesia" dan Hamel Waloejo (KNI-Jakarta), dengan judul "Pemerintah harus benarbenar peka dan dapat menghayati perjuangan buruh”. Pemenang pertama menerima piala bergilir dari Wakil Presiden Adam Malik dan hadiah Rp. 300 000,-, pemenang kedua piala dari Menteri Kehakiman dan hadiah Rp. 200.000,-;. pemenang ketiga piala dari Dirjen PPG. Deppen dan hadiah Rp. 150.000, Pemenang-pemenang harapan menerima hadiah masing-masing Rp. 50.000,- dan piagam penghargaan (KNI). Page 8
Santuni anak yatim piatu TENTANG BAHASA TABELENEGAGATAN OLEH GERS Keluarga wartawan Ibukota di lingkungan Ekuin INSTITUT * AULAT dan Korpri unit PT. Tambang Timah, 9 Nopember, POLITEKNIK memperingati tahun baru Islam 1 Muharaam 1401 H PRESS CLUB JAKARTA 10 OKTORI dengan acara pertemuan silaturakhmi bersama anak INDONESIA yatim piatu dari 2 panti asuhan. Pertemuan keluarga Sie Ekuin PWI Jaya itu berlangsung di aula Gedung Timah dihadiri 51 orang anak dari panti asuhan Putra Setia Jalan Kramat Sentiong Jakarta dan 72 anak dari panti asuhan Islamic Village, Tangerang, di samping keluarga wartawan, pejabat PT. Timah dan para kepala dan staf humas di lingkungan Ekuin. Para panelis : Diskusi panel ”Bahasa Yang Komunikatif H. Drs. Azwirman Nursal mewakili Ketua PWI di Press Club Indonesia dari kiri ke kanan : Edwin Saleh Pusat dan PWI Jaya, menyambut kegiatan nyata (TV-RI), Drs. DH Assegaff (PWI), Hans Kawulusan (Institut Politeknik), A. Latif (Pusat Pembinaan dan Pengembangan wartawan Ekuin itu sebagai titik tolak untuk lebih Bahasa) dan S. Adnanputra (Grup Studi Periklanan). kreatif dan beramal. lisan atau bahasa elektronika. Karena bahasa pers itu Sedang Sasono atas nama Direksi PT. Timah harus sederhana, mudah ditangkap, lugas namun dalam sambutannya menyebutkan arti penting demikian tidak mengabaikan kaidah-kaidah bahasa. dalam menginjak tahun baru Islam ini, menengok ke Edwin Saleh (TV-RI) mendapat tugas menyam belakang untuk meyempurnakan amal ibadah paikan "Bahasa yang komunikatif dalam media elek- yang disukai Allah. tronika”, menjelaskan, kendati para penyiar berita berusaha mematuhi aturan-aturan bahasa, namun fihak Televisi tentu saja tidak bisa melarang fihak lainnya juga berbuat sama bila diwawancarai. Sementara itu, dari segi periklanan, Achmad S. Adnanputra menyatakan, bahasa Indonesia sudah cukup memadai dalam iklan. Memang terkadang kurang memperhatikan, apakah bahasa itu baku atau bukan. Soalnya, bukan bahasanya yang kurang, tapi para pemakainya yang kurang terampil menggunakan bahasa Indonesia. Ini disebabkan jalan.pemikirannya masih bahasa asing. Kendati demikian, Adnan sepakat mengenai penggunaan bahasa yang komunikatif. Sedang A. Latif (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa) dan Hans E. Kawulusan (Institut Penataran :Ketua PWI Pusat Harmoko ketika memberikan ceramah dan berdialog dengan para peserta penataran Politeknik Jakarta) sependapat tentang perlunya Khotib dan Mubaligh se-Indonesia ke-2 berjudul ”Publisispembakuan bahasa yang komunikatif ini. tik dan Da'wah" di Wisma PHI Cempaka Putih, 25 Desem ber. (Foto: Ipphos). Pada akhir diskusi, Hans E. Kawulusan dalam mengemukakan beberapa programnya antara lain menyarankan untuk mencetak ulang dan memper BANDUNG baiki semua buku pelajaran bahasa Indonesia dan - Pertemuan dengan Panglima pertemuan-pertemuan serupa agar bisa diadakan Panglima Kodam VI/Siliwangi Mayjen Yogie SM secara berkala. berpesan kepada pers, khususnya yang ada di Jawa Natalan Bersama Barat, agar dalam melakukan tugasnya selalu Untuk menyambut Malam Natal 1980, PWI Ca- menempatkan persatuan, kesatuan dan keselamatan bang Jakarta seksi Film/Teater & Kebudayaan, 23 bangsa serta negara di atas kepentingan pribadi, Desember, mengadakan acara natal bersama artis organisasi dan/atau golongan. ibukota. Pesan Panglima Siliwangi itu dikemukakan dalam Acara malam natal diadakan di Press Club Indo- pertemuannya dengan Pengurus PWI Cabang di nesia, Jakarta, dihadiri artis-artis tenar ibukota bawah pimpinan Ketuanya Ahmad Saelan, yang seperti Yenny Rachman, Roy Marten, Christine menemuinya di ruang kerjanya di Markas Kodam Hakim, Mangara Siahaan, Soekarno M. Noor, VI/Siliwangi Jalan Aceh Bandung, 5 Januari. Slamet Rahardjo dan beberapa artis film dan Pada awal pesannya, Mayjen Yogie mengingatkan musik lainnya. kembali bahwa peranan pers di Indonesia dalam Page 9
ANGGOTA BSF DILANTIK nanta serta Kepala Bidang Pers Kanwil Dep pen Jawa Tengah. Dirjen Radio, Televisi & Film (RTF) Drs. Sebelumnya MPN menerima dari Wapres H. Sumadi, 15 November, melantik 8 orang ang- Adam Malik sebuah proyektor dan kini digota Badan Sensor Film (BSF) untuk masa simpan di Musium Pers tersebut. jabatan 1980-1982 di Gedung BSF, Jakarta. Enam orang dari delapan anggota tersebut, PENATARAN NASIONAL BIDANG EKUIN merupakan anggota lama yang diangkat kembali. Sedang dua lainnya merupakan anggota Penataran wartawan Bidang Ekuin tingkat baru, ialah Drs. D.H. Assegaff (PWI) dan Kadi Nasional berlangsung selama seminggu (22 ono BA (Sekretariat Ditjen RTF). 28 Nopember) di Surabaya. Diikuti oleh 46 Susunan anggota BSF itu ialah : Kadiono wartawan se Indonesia, masing-masing terdiri BA (Sekretaris merangkap anggota), Kapto. dari 30 wartawan koran masuk desa, 6 warSoenarto (Ketua kelompok sensor film Eropa tawan Ibukota, 10 dari Deppen dan 10 warAmerika), dengan anggota-anggota : Soebagio, tawan Surabaya sebagai peninjau. Taufik R, Soedarbo, Drs. Masbuchin, Ny. Habi Penataran bertemakan "Pembangunan bah Daud SH, Slamet Sukirnato dan Drs. D.H. armada niaga untuk memantapkan wawasan Assegaff. Nusantara”, diadakan oleh Proyek Pening katan keterampilan Jurnalistik Deppen bekerPRESIDEN CAJ PRIHATIN jasama dengan Persatuan Wartawan Indone sia (PWI) Pusat dan Serikat Penerbit SuratkaPresiden Konfederasi Wartawan Asean bar (SPS) Pusat. (CAJ), Ismail Kasim menyatakan keprihati Peresmian penataran dihadiri antara lain nannya atas tindakan-tindakan teror, berupa oleh Gubernur Jatim Sunandar Prijosudarmo, insiden bom yang ditujukan terhadap Harian Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika Deppen Dau Siam beberapa waktu berselang. Rasa Soekarno SH, Ketua PWI Pusat Harmoko dan keprihatinan ini dikemukakan dalam surat lain-lain. nya yang ditujukan kepada Pemimpin Redaksi Harian Dau Siam di Bangkok. Dalam suratnya itu, Ismail Kasim juga KERJASAMA THOMSON FOUNDATION menyebutkan insiden-insiden bom dan teror DENGAN PWI-SPS-SGP yang ditujukan terhadap suratkabar di Bang Direktur Thomson Foundation Feter Mennel kok mendapat perhatian dan menjadi pembicaraan dalam Sidang eksekutif ČAJ di Bali dari London, 12 Nopember, bertemu Pengurus awal Oktober. PWI, SPS dan SGP di Press Club Jakarta. Pertemuan membicarakan kemungkinan diadakannya kursus bagi para wartawan dan UNTUK MUSIUM PERS penerbit suratkabar Indonesia bekerjasama dengan Thomson Foundation. Departemen Penerangan menyerahkan 42 jilid suratkabar dari berbagai penerbitan di Indonesia dan 41 rol mikro film suratkabar HARMOKO WAKIL KETUA PERHIMPUNAN ukuran 35 mm yang terdiri dari penerbitan WARTAWAN PERTANIAN ASIA antara tahun 1945 sampai 1950 kepada Musium Pers Nasional (MPN) di Surakarta. Perhimpunan Wartawan dan Penulis Per Penyerahan itu dilaksanakan di gedung tanian Asia (AAJWA) dalam konperensi tahuMPN Surakarta oleh Bagian Dokumentasi nannya ke-4 di Manila, 11-15 Desember memiDeppen Soedayat BA mewakili pimpinan lih pengurus baru. proyek penelitian dan pengembangan pene- Farroq Nisar (Pakistan) terpilih sebagai rangan Deppen, 17 Desember. Disaksikan Ketua untuk dua tahun. Ia menggantikan wartawan-wartawan Surakarta, Kepala Sta. Ketua lama, Ny. Ching R. Ilagan (Pilipina). sion RRI Surakarta, Kepala Kantor Pene- Tiga wakil ketua yang terpilih ialah : Surangan Kodya Surakarta, Kepala PN. Loka- sumu Yamaji (Jepang), Gias Kamal Chowdhury (Bangladesh) dan Harmoko (Indonesia). BEASISWA NSK-CAJ Page 10
KODE ETHIK PERUSAHAAN PERS
1. Penerbitan Pers diselenggarakan oleh Perusahaan Pers ber- d. Yang dapat merusak kepentingan nasional secara mobentuk Badan Hukum Indonesia yang mengutamakan sifat ril, materiil dan spirituil maupun kepentingansifat idiil dan mengindahkan segi-segi komersiil. kepentingan lain yang berlawanan dengan azas Panca2. Perusahaan Pers Indonesia menjunjung tinggi kebebasan Pers sila. yang bertanggung jawab dan berpedoman pada Undang- e. Yang bertentangan dengan kode-kode professi golongan undang Dasar 1945 pasal 28. lain (dokter, penasehat hukum dan sebagainya), demi 3. Perusahaan Pers wajib memperhatikan kesejahteraan sosial menghormati kode-kode professi tersebut. dan materiil karyawan-karyawannya dalam batas-batas ke- f. Yang merupakan iklan politik yang bersifat destruktif. mampuan keuangan perusahaan dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada. B. Dijamin tidak bocor sesuatu iklan sebelum dimuat disiar4. Tidak dibenarkan timbulnya hal-hal yang menjurus kepada kan dan dijamin bahwa rahasia mengenai nama pemasang monopoli dunia Pers oleh suatu pihak, dan karenanya tidak iklan "di bawah nomor ' tetap dipegang teguh. diharapkan adanya persaingan yang tidak wajar dan tidak bertanggung-jawab, maupun usaha-usaha untuk menguasai C. Lebih diutamakan iklan-iklan sebagai informasi yang satu sama lain antara Perusahaan Pers Indonesia. bermutu dalam mengabdi kepada kepentingan umum. 5. Pengawasan penataan Kode Ethik Perusahaan Pers ini dila kukan oleh Dewan Kehormatan S.P.S. yang menentukan D. Diwajibkan meralat secara layak/memasang kembali iklan sanksi-sanksi yang diperlukan. yang salah pasang, tanpa memungut pembayaran dan diwajibkan memegang penuh tanggung-jawab tidak diKODE ETHIK PERIKLANAN siarkan iklan-iklan yang mengakibatkan kerugian pema1. Iklan adalah publikasi atau penyiaran yang berupa reklame, sangan yang telah diterima karena kelalaian karyawan pemberitahuan atau pernyataan dengan menyewa sesuatu Pers yang bertugas. ruangan dengan maksud memperkenalkan atau memberita E. Mencabut iklan-iklan yang dipasang oleh pihak yang hukan sesuatu melalui media Pers. memberi alamat palsu, dengan iktikad tidak baik. 2. Iklan yang dimuat dalam media Pers Indonesia haruslah yang bersifat membangun yang bermanfaat bagi perkembangan 5. Tulisan yang pemuatannya di dalam suratkabar dilakukan dan kemajuan masyarakat Indonesia, bebas dari cara-cara berdasarkan pembayaran harus dengan jelas ditandai yang bersifat amoral, asosial dan sesuai dengan kepribadian dengan kata-kata : "Ini adalah iklan”. serta sopan-santun yang berlaku dalam masyarakat Indone- 6. Pimpinan penerbitan berhak menolak dan membatalkan pesia. sanan untuk pemasangan iklan, bila isi iklan tersebut diang3. Ikalan yang dimuat dalam media Pers Indonesia harus melin- gap menyalahi kebijaksanaan penerbitan Pers yang bersangdungi hak dan kehormatan publik. kutan atau bertentangan dengan Kode Ethik Periklanan ini. 4. A. Ditolak atau dibatalkan pemasangan iklan sebagai ber- 7. Tidak dibenarkan pemasangan iklan tanpa persetujuan pemaikut : sang iklan yang bersangkutan. a. Yang bersifat tidak jujur, menipu, menyesatkan dan 8. a. Dalam rangka pemasangan iklan, Perusahaan Pers meng merugikan sesuatu pihak, baik moril maupun materiil enal adanya Biro Iklan dan Kolportir di luar pemasang atau kepentingan umum. yang berkepentingan. b. Yang dapat melanggar hukum, mengganggu ketent- b. Demi penertiban dunia periklanan media Pers, maka Biro raman umum atau yang dapat menyinggung rasa susi- Iklan harus mendapat pengakuan dari organisasi Pers yang la, yang bersifat pornografis atau vulgair. bersangkutan dan Kolportir oleh satu atau lebih perusac. Yang dapat merusak pergaulan masyarakat dan yang haan suratkabar. dapat menimbulkan efek psikhologis yang merusak kep- 9. Pengawasan penataan periklanan ini dilakukan oleh Dewan ribadian bangsa dan yang merusak nama baik/marta- Kehormatan S.P.S. yang menentukan sanksi-sanksi yang dibat sescorang. Page 11
Penggunaan Komputer
ila suatu produsen barang adalah untuk mengetahui faktamenjual barang produksi fakta macam apa yang diperlunya langsung kepada pemakai kan. Di dalam prosedur seharinya, dari dialog dengan pembeli harinya riset biasanya digunakan itu ia akan bisa ketahui apa yang untuk menjawab pertanyaandiinginkan oleh orang yang se pertanyaan dan problemadang dihadapinya itu. Tetapi ka problema yang timbul, seperti : lau usahanya sudah tumbuh men Apakah produk itu bisa ditejadi besar, dan hasil produksinya rima oleh konsumen ? digunakan serta dijual oleh Sebelum suatu produk maorang-orang yang ia tidak kenal sama sekali, persoalan memper kanan dilempar ke pasar, ia akan luas, menambah dan memban diuji lebih dahulu untuk mengding observasi pribadinya dengan etahui apakah masyarakat akan fakta-fakta tentang kebiasaan Oleh : Muhammad Napis. menyenangi rasanya, khususnya hidup dan berbelanja dari mereka bila dibanding dengan produkyang biasa menggunakan atau ditempuh dalam suatu penelitian produk lainnya yang sejenis. Seakan menggunakan barang pro- ilmiah semacam ini, adalah seba belum seperangkat barang pecah duksinya menjadi mutlak diper- gai berikut : belah diputuskan untuk diprolukan. Bagaimana sikaplaku me duksi, serangkaian penelitian direka, serta apa saja yang mereka lakukan terlebih dahulu agar bisa 1. mengenal problemnya lebih senangi dan apa saja yang mereka dahulu; diungkapkan kombinasi bentuktidak sukai. Sebab orang-orang 2. menghimpun data yang ada; nya, pola warnanya dan ragam itu merupakan pasaran bagi pro- 3. mengusahakan data tambah kembangnya yang paling banyak duknya. Suatu penelitian yang mampu menarik penggemar. Se an; sistimatis ke dalam tingkahlaku 4. tabulasi data yang masuk; ringkali penelitian semacam ini pasar ini, dinamakan orang riset mendahului pembuatan disain 5. menyiapkan kesimpulannya; produk itu sendiri, guna bisa pemasaran. 6. menyajikan laporannya; mengetahui kualitas yang dikeSesuai dengan perkembangan 7. memanfaatkan kesimpulan- hendaki masyarakat bagi produk zaman, kini teknologi komputer nya dalam praktek. itu. Apapun juga jenisnya, setrika juga telah digunakan orang da listrik atau mobil penumpang. lam riset pemasaran, khususnya 1. Mengenal problemnya lebih Sejalan dengan kegiatan di atas, untuk mencacat dan tabulasi dahulu penelitian-penelitian juga diadajawaban-jawaban responden kan terhadap produk-produk seserta memprosesnya untuk mem- Tujuan dari suatu penelitian rupa seperti yang akan diproduksi peroleh berbagai cross analisa adalah untuk memperoleh fakta- itu, untuk mengetahui kemungyang diperlukan. fakta yang akan bantu menunjuk- kinan manfaat yang bisa dipero kan arah kegiatan yang harus di- leh bila kualitasnya diperbaiki, I. LANGKAH-LANGKAH tempuh, atau membantu atasi seperti warna dan rasanya, serta DALAM RISET PEMASARAN kesulitan-kesulitan yang dijum- sampai di mana telah disesuaikan Langkah-langkah yang perlu pai. Langkah pertama dalam riset dengan kegunaannya. Dan apa Page 12
saingan-saingannya ? Untuk adalah untuk memilih himbauan mengenal problema yang sedang memperoleh jawaban-jawaban yang paling efektif untuk iklan dihadapinya, adalah untuk menitu perlu dicek pada waktu-waktu suatu produk, serta untuk mene- dapatkan fakta yang berhutertentu. mukan cara yang paling cocok bungan dengan problema itu. menulis naskah ceritanya. Meng- Dalam hal ini, langkah terbaik Mengapa orang membeli uji naskah untuk mengetahui yang bisa ditempuhnya adalah produk itu ? himbauan mana yang paling efek- memulai penelitian itu dari kan tif, bisa dilakukan melalui : Salah satu hal tornya sendiri. Catatan-catatan masih me yang rupakan misteri yang sulit ter1. Pemasangan iklan untuk pen dan arsip perusahaan bisa menjualan via pesanan pos; suplai fakta yang dicari. Misalnya ungkapkan dan perlu diteliti oleh periklanan adalah alasan meng laporan-laporan penjualan bisa 2. Penjualan iklan untuk toko mengungkapkan banyaknya unit apa orang membeli produk ter pengecer; tentu. Jawabannya tidak boleh yang dijual selama periodedinilai dari apa yang diucapkan 3. catatan beberapa konsumen periode tertentu. Naik turunnya belaka, sebab seringkali mereka tentang pembelian yang dila- hasil penjualan, penyebaran sendiri tidak menyadari alasan kukannya dalam suatu periode geografis dari konsumen, jumlah atau motivasi sesungguhnya. yang diminta untuk disampai- pesanan ulang yang datang dari Namun demikian, adakalanya kan kepada pengiklan dalam para dealer, dan sebagainya. Semelalui riset hal itu bisa juga di satu panel konsumen; bagai tambahan, data-data yang 4. pemasangan iklan yang mengangkat ke permukaan. Sebagai telah diterbitkan oleh Pemerintah contoh bisa dikemukakan di sini, undang konsumen mengisi bisa pula dipelajari. bahwa di dalam satu survei untuk kupon agar memperoleh ke Sumber-sumber data riset yang mempelajari mengapa pria gemar terangan yang lebih terperinci telah ditertibkan. menghisap cerutu, alasan atau dari barang yang diiklankan; Data-data statistik yang tidak motivasi sebagai berikut telah sedikit jumlahnya tentang semua 5. penelitian pendapat konsumen dikemukakan : segi yang menyentuh kehidupan tentang berbagai macam ikl kita telah dan akan diterbitkan Karena memberikan kesenangan an; secara kontinu oleh Pemerintah. dan kepuasan 28,1 % 6. penelitian daya ingat pembaca Dari data-data ini suatu pengKarena aroma dan/atau rasa tentang berbagai macam iklan iklan bisa mampu menemukan nya 22,0 % ciri dan luasnya kemungkinan Karena cocok dihisap sehabis suatu penerbitan; pasar bagi produknya. makan malam 14,2 % 7. menanyakan pembeli suatu Data-data itu ada yang berKarena menimbulkan rasa san barang atau produk mengenai sumber pada : tai .... 12,6 % 1. Departemen Perdagangan dan Karena dapat dihisap lebih lama, nanamkan kesan mendalam Koperasi; dibanding dengan sigaret 9,7 % belakangan ini pada mereka; Karena alasan-alasan sosial 8,7 2. Departemen Sosial; 8. lain-lain tes opini pembaca. % 3. Departemen Tenaga Kerja Secara singkat, problematik dan Transmigrasi; Memilih media. yang dihadapi dalam riset meru- 4. Kantor Pusat Statistik; pakan problema periklanan. Jika 5. Kamar Dagang dan Industri Pengiklan secara terus- semua pertanyaan-pertanyaan di Indonesia; menerus mencari keterangan di atas dihimpun menjadi satu, 6. Pemerintah Daerah setempat; antara pemakai dan calon pema- maka bisa disimpulkan menjadi 7. Perpustakaan dari Universitas kai barangnya mengenai harian satu pertanyaan : ”Apakah yang Negeri dan Swasta; dan majalah yang mereka baca, harus kita ketahui untuk bisa dan halaman atau rubrik mana melaksanakan periklanan dengan 8. Lembaga Penelitian, Pendidi kan dan Penerangan Ekonomi yang mendapat perhatian mere- lebih cerdas dan cermat ?” Itulah dan Sosial; ka. Juga stasiun radio mana yang tujuan akhir yang ingin diperoleh mereka suka dengarkan serta jawabannya melalui riset. 9. Kliping suratkabar dan maja lah. acara dan jam siaran yang mana digemari mereka. 2. Menghimpun data-data Pencarian informasi itu harus Memilih himbauan iklan dan senantiasa bertolak dari dalam cara penyajiannya. perusahaan itu sendiri, dimulai Salah satu bentuk penelitian Langkah kedua dalam riset dari apa yang sudah ada, dan seyang paling banyak digunakan pemasaran, setelah pengiklan cara bertahap meluas dengan Page 13
Mengirimkan questionnaire puter. Untuk penelitian yang se- diperoleh dalam bentuk yang melalui pos bisa dilakukan derhana, tabulasi dengan tenaga mudah dimengerti oleh orangdengan cepat dan bisa menjang- manusia bisa mencukupi. Tetapi orang yang memintanya. Kebiakau daerah yang luas. bila jumlah pertanyaannya ba- saan yang baik adalah untuk nyak sekali, sehingga cross ana- menyampaikan laporan hasilnya Metode telepon sangat berguna lisa yang lebih banyak nantinya dalam dua bagian : sekali untuk menghubungi res- diperlukan, tabulasi dengan meponden secara cepat, menanya- sin komputer sangat dianjurkan, (1) kesimpulannya, dan kan satu atau dua pertanyaan andaikata questionnaire itu sejak (2) data-data penunjangnya. singkat. awalnya memang dirancang un- tuk penggunaan mesin komputer. 7. Memanfaatkan kesimpuDepth interview lannya dalam praktek Di sinilah teknologi mesin Cara lain untuk mewawancarai komputer turut digunakan untuk Karena tujuan riset adalah responden adalah apa yang di- tujuan-tujuan periklanan. untuk mencarikan jawaban bagi namakan depth interview, dalam persoalan-persoalan yang timbul mana responden didorong untuk 5. Menyiapkan kesimpulan- dalam perjalanan suatu usaha, mengeluarkan opininya dengan nya nilai akhirnya ditentukan oleh kata-katanya sendiri tentang ber caranya kesimpulan itu dimanbagai aspek dari problema yang Langkah kelima dalam peneli- fa’atkan dalam praktek. adalah menyaring dipertanyakan. Depth interview tian II. RISET AUDIENCE merupakan wawancara panjang pendapat-pendapat yang telah PROFIL yang berusaha menguak di bawah menjadi kenyataan itu. Bila dafalasan-alasan seseorang yang tar pertanyaannya sederhana, Penerbit suratkabar dan maja maka bagian ini menjadi juga menurut pikirannya biasa men lah biasa menggunakan berbagai dorongnya untuk berbuat sesua mudah dikerjakan. Bila persoalan macam riset untuk bisa menjayang dipertanyakan banyak seka- wab permasalahan yang sedang li, maka dianjurkan untuk mene dihadapinya. Satu di antaranya 4. Tabulasi hasilnya tapkan lebih dahulu jawaban ter adalah riset audience profil, yang hadap persoalan pokoknya. Di bertujuan mengungkapkan daya Penelitian yang diadakan itu, dalam keadaan di mana seseo- beli yang dimiliki oleh rata-rata menghasilkan daftar pertanyaan rang ditanyakan untuk menjawab pembaca suratkabar itu. Bantuan yang sudah diisi. Jumlahnya bisa apakah ia memberikan preferen yang disajikan kepada pengiklan mencapai beberapa ribu. sinya kepada A atau B, sebagai berupa data-data audience suratJawaban-jawaban yang masuk satu contoh, banyak tenaga riset kabarnya, dimaksudkan oleh harus dicatat dan ditabulasi, se berpengalaman hanya bersedia penerbit agar jumlah iklan (milihingga gambaran yang kompre- menerima hasilnya sebagai dasar meter/kolomnya) dalam suratkahensif bisa diperoleh. Tetapi sebeuntuk mengambil keputusan bila barnya bisa meningkat, yang lum tabulasi dimulai, jawaban terdapat perbedaan yang jelas pada gilirannya bisa turut mejawaban itu harus dinilai lebih antara kedua itu. Perbedaan yang ningkatkan sirkulasinya. Jadi, dahulu untuk mengetahui apakah kecil memberikan indikasi bahwa hasil riset audience profil bisa tidak terdapat kelainan-kelainan kedua-duanya mempunyai nilai menambah amunisi promosi dari di dalam jawaban yang diperoleh. tersendiri bagi orang-orang ter suratkabar yang bersangkutan. Meskipun langkah-langkah pen tentu. cegahannya telah diambil, hal itu Langkah-langkah dalam riset bisa saja terjadi karena mungkin 6. Menyajikan laporannya audience profil ada pertanyaan yang kurang difahami atau karena keadaan yang Meskipun kesimpulannya sen Langkah-langkah yang perlu tidak terduga mempengaruhi diri pada dasarnya bukan meru ditempuh dalam suatu riset audibeberapa jawaban itu. Jika hal ini pakan bagian dari pekerjaan ri- ence profil, pada hakekatnya titerjadi, jawaban tersebut harus setnya, namun demikian riset ti dak berbeda dengan yang telah dikesampingkan. Bila semuanya dak akan mempunyai nilainya dijelaskan dalam suatu riset petampak beres, maka pekerjaan jika tidak disajikan dalam bentuk masaran. tabulasi bisa dimulai. laporan yang jelas. Oleh karena Tabulasi bisa dikerjakan itu, sangatlah penting artinya dengan tangan atau dengan kom- untuk menyajikan data-data yang (Bersambung ke hal. 30) Page 14
sebagai berikut : " .... : tulis- dang untuk industri grafika Mesin-mesin komputer untuk an/cetak-mencetak/hasil cetakan, mengalami selalu perubahan dan susun huruf elektronik, dikenal merupakan suatu upaya manu- pembaharuan. Sebaliknya pula, juga sebagai mesin susun photo, siïia yang telah membuktikan dengan segala kemajuan itu, du dewasa ini secara umum dihumemiliki kekutan yang lebih nia pers memperoleh dorongan bungkan dengan cetak offset unampuh untuk mengubah wajah kuat pula untuk mengubah diri- tuk surat kabar dan majalah kadunia melebihi segala kekuatan nya agar maju dan berkembang rena kemampuan photografisnya. Hal ini dimungkinkan juga kayang dimiliki oleh persenjataan sesuai dengan tuntutan zaman. modern". Teknik-teknik pembuatan su rena maju berkembangnya ilmu optik. Kata-kata bersayap ini penulis rat kabar dewasa ini juga sudah terjemahkan secara bebas dari demikian mengalami perubahan Dalam pertumbuhannya, kata-kata aslinya yang berbu- dan perkembangan dibandingkan mesin-mesin susun huruf photo, dari waktu ke waktu menunjuknyi ........ printing is "a human dengan keadaannya beberapa achievement that has demonstratahun lampau. kan kemajuan yang meningkat, ted far greater power to shape the Kegiatan persurat kabaran dan jenis mesinnya setiap kali world than all the forces of mo berubah. Istilahnya lebih dikenal sekarang ini, termasuk kondisidern weaponry”. nya di tanah air kita, secara ber dengan sebutan "generasi” me sin. tahap dan berangsur sudah berKeampuhan kata tercetak. alih ke arah otomatisasi dan kom Generasi pertama, mesin susun puterisasi sesuai dengan kema huruf photo umumnya digunakan Jelas dengan hal ini dimaksud juan teknologi grafika dewasa ini. guna menyusun bahan naskah tulisan saja, juga digunakan unbahwa kata-kata tercetak, memi tuk menyusun huruf-huruf disliki suatu keampuhan yang mele- Tehnologi baru. bihi segala persenjataan modern. play seperti yang pernah dilaksaPada dekade 1960-an, kea nakan oleh mesin susun huruf Karena kata-kata tercetak itu daannya di dunia ditandai oleh mampu memberikan pengaruh dua gejala meluas, yaitu penggu judul. mendalam atas jalan pikiran dan Mesin generasi pertama ini naan secara meyakinkan cetak memiliki masukkan (input) pita kehidupan manusia sehari-hari lithografik offset untuk surat kadan lingkungan masyarakatnya. kertas. Operator mesin dapat bar serta dimulainya penggunaan mengunakan keyboard secara Pengaruh itu dapat tersebar secara meluas mesin-mesin komluas dan menjangkau jarak yang puter untuk susun huruf (typeset langsung dan menggunakan sumber cahaya tungsten. Namun jauh, dalam bentuk yang indah, ting). Pada dekade 1970-an, bagus, teratur rapi, telah disun- nampak bahwa kedua perkem- sampai 15-20 baris surat kabar kecepatannya masih terbatas ting (diedit), dipilih dan dihi- bangan tadi, bertambah maju per menit. Demikian pula keluwedangkan sebaik mungkin, dengan dengan pesat di mana-mana. sannya dalam penggunaan fonts bantuan peralatan dan segala Teknologi baru dalam dunia grapermesinan modern yang tersedia fika sudah dirasakan manfaatnya, terbatas. dalam dunia industri grafika. Generasi kedua, merupakan sesuai pula dengan perkem- mesin susun huruf yang merupaKalau kita mempelajari sejarah bangan yang dialami oleh dunia kan kombinasi mekanik dan pertumbuhannya dari waktu ke photografi, dunia industri kertas, elektronik. waktu, sebenarnya para war- industri pembuatan pelat cetak, Sinar cahaya yang keluar dicetawan dan redaktur surat kabar tinta cetak, industri mesin-mesin gat oleh piringan (discs), atau siikut berperan mendorong para cetak, serta perlunya akan hasil linder maupun grids yang dapat teknolog sehingga dalam kenya- kerja cetak berwarna (Multi Co berputar, memproyeksikan citra taannya dapat disaksikan seka- lour) yang makin diperlukan oleh (image) huruf-huruf lewat suatu rang bahwa dunia pers/persurat konsumen dan pemberi order. sistem lensa ke permukaan atas kabaran mendorong maju per- Dalam bidang komposisi atau kertas photographic atau film. kembangan industri grafika. penyusunan huruf cetak, akibat Generasi ketiga, merupakan Karena keperluannya yang revolusi elektronik, maka cara mesin susun huruf yang lebih mendesak, maka dunia persurat penyusunan huruf cetak secara tinggi tingkatannya dari revolusi kabaran ingin menghidangkan tradisional yang tidak elektrik elektronik tahun 1960-an di biberita dan gambar lebih cepat secara berangsur hapus dan di dang grafika. dan lebih tepat. Hal ini mau tidak tinggalkan oleh industri grafika, Huruf-huruf ditimbulkan dari mau mendorong dunia industri karena mesin dan suku cadang simpanan komputer apabila untuk membuat segala peralatan serta peralatannya makin lama dan permesinan serta suku ca- sedikit dan tidak diprodusir lagi. bagian-bagian dari urutan elektronik dengan kemampuan 900 dipasang di atas papan tombol Tentu saja hal-hal ini harus atau lebih baris per inci - dipan- mirip misin tik, dan memiliki dapat diatasi agar tidak mecarkan pada sebuah terminal di- beberapa tombol instruksi. ngurangi daya guna penggunaan splay CRT (Cathode Ray Tube), Page 15
yang secara bersamaan meresmikan dua acara sekaligus : Konkernas PWI dan peresmian pembukaan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin, yang berlangsung pada hari itu juga di depan Mesjid Raya tersebut di Jalan Jenderal Sudirman. Unik karena Panitia (Konkernas dan Mesjid Raya) berturut-turut melapor kepada Presiden. Cuaca mendung terkadang gerimis tipis, tidak membuat warga kota Banjarmasin luntur semangatnya dalam menyambut kehadiran Presidennya pada upacara tersebut. Seusainya membuka resmi Konkernas PWI, Presiden Soeharto meresmikan Majid Raya Rasa bungah selain tertuang Sabilal Muhtadin' dengan menekan tombol sirine dan menandatangani prasasti yang terle tak di halaman Masjid Raya. dalam sujud syukur yang dilakukan Presiden dan menterimenteri yang menyertai kun udara diiringi tepukan dan sorak Ketua PWI Pusat Harmoko, jungan kerja Presiden Soeharto; sorai massa. Gubernur Kalsel Mistar Tjokroanggota-anggota Muspida Kal- Paduan suara 'junjung buih' koesoemo, dan amanat Presiden sel, pengurus PWI Pusat bersama dan koor yang membawakan lagu RI di pagi harinya. Panitia Penyelenggara dan ’ampar-ampar pisang' ciptaan A. Sore harinya Konkernas diutusan-utusan Konkernas PWI Ardiansyah yang dikumandang- buka Ketua PWI Pusat di Hotel se-Indonesia juga tercermin dari kan dari atas perahu 'tambangan' Maramin, diawali sidang pleno I luapan massa rakyat yang mem- khas Banjar menimbulkan nos berupa temu wicara dengan Dibanjiri tempat-tempat sekitar talgia, mengalun di sungai Mar rjen Pembinaan Pers dan Grafika upacara berlangsung dan sekitar tapura yang hari itu bersolek ba Deppen H. Soekarno, SH, Ketua Mesjid Raya yang berareal 10 gaikan 'fiesta di Venesia', mem- Umum SPS (Serikat Penerbit hektar. bawa kesemarakan jalannya upa- Suratkabar) Pusat diwakili Sek cara. Dan suasana pagi itu sema- jennya Zulharmans dan Ketua Kebanggaan yang penuh dili kin ceria karena manisnya suara Umum Serikat Grafika Pers puti rasa syukur ini tentu beralasan. Betapa tidak, karena pada oleh Hajjah Mariana, penyiar pembawa acara yang diantarkan (SGP) H.G. Rorimpandey. Disuhari itu merupakan perpaduan sul sidang-sidang pleno dua, tiga TV-RI Pusat. dan empat, diakhiri dengan wididua upacara yang satu dan lain Rombongan Presiden dan Ibu awisata ke Kabupaten Tanah nya saling berkaitan erat yaitu Tien Soeharto yang tiba di Ban- Laut di pagi hari tanggal 11 Pebunsur pers dan mesjid sebagai ruari serta ditutup dengan resepsi pusat kegiatan masyarakat dalam jarmasin terdiri dari Mendagri Amirmachmud, Menteri Agama kehidupan bangsa untuk masa mengesankan di malam harinya. dan Ny. Alamsyah, Mensesneg kini dan masa mendatang. Pada awal pembukaan sidang dan Ny. Sudharmono, Sekmil pleno I, dilakukan pengheningan Dunia wartawan selalu punya Presiden Laksdya Kardono, Ass cipta untuk almarhum wartawan selera khas, dalam upacara pem Intel Hankam, Kepala Rumah- Suara Merdeka (Semarang) bukaan Konkernas tidak dilaku- tangga Presiden, Ass Mensesneg Mulyono, 42 tahun, yang mekan dengan pemukulan gong se Urusan Khusus dengan staf 17 ninggal dunia hari itu, tepat pada bagaimana lazimnya, tetapi orang dan 10 wartawan ibukota. hari ulang tahun ke-35 PWI. dengan senjata khas rakyat Kali Ketua Panitia Konkernas yang mantan, mandau. Presiden Konkernas PWI juga Ketua PWI Cabang Kalimenghunjamkan ke satu lan mantan Selatan, H. Anang Adedasan untuk memutuskan tali Acara seremoni berlangsung nansi, dalam laporannya meyang mengikat "balon interaksi” dengan mendengarkan laporan nyampaikan terimakasih kepada yang membawa poster meng- Panitia, sambutan-sambutan PWI Pusat yang telah memper Page 16
Sidang Umum Konfederasi juga di hadiri oleh peninjaupeninjau, yang umumnya terdiri dari lembaga-lembaga yang telah membantu konfederasi dengan latihan. Peninjau-peninjau tadi datang dari Persatuan Wartawan Australia, Persatuan Wartawan dan Penerbit Jepang NSK, dan Persatuan Wartawan Papua Dubes Hasnan Habib bersama delegasi wartawan Indonesia di Istana Negara, Thailand. Nomor 3 dari kanan A. Kowi, Direktur Bina Kewartawanan Deppen. terhadap pelaksanaan proyek Journalist, yang dikerjakan di rumah telah disusun demikian baru di bidang pendidikan; Singapura. rupa, yakni hari pertama setelah pembukaan sidang di lanjutkan 4. Pidato para peninjau, di mulai 3. Pelaksanaan pengeluaran dengan konvensi wartawan Asean dari Perhimpunan Wartawan Kartu Pers Asean. Pertama. Selesai konvensi pada dan Penerbit Jepang, Organi- 4. Kompetisi Foto Berita Asean. sasi Wartawan Papua Nugini 5. Kerjasama pendidikan antara petang harinya dilanjutkan dan di akhiri oleh Persatuan dengan laporan-laporan dari : Konfederasi dengan Lembaga Wartawan Australia; 1. Presiden Konfederasi War Pendidikan Jurnalistik untuk Sidang hari kedua di pergunatawan Asean, Ismail Kassim Negara Berkembang di Berlin. (Singapura), yang menjelas kan untuk pemilihan pengurus Pada hari ketiga pagi di mulai kan langkah-langkah kebijak Konfederasi yang baru, untuk diskusi terbuka, dan di antaranya sanaan dan pelaksanaan periode 1981-1983. Sidang pemi- juga Indonesia di mintakan penproyek serta keputusanlihan pengurus Konfederasi yang dapatnya mengenai keluhan yang keputusan rapat Dewan Direk- baru ini dipimpin oleh Presiden disampaikan oleh peninjau Austtur selama jabatannya (1979 Konfederasi yang lama, Sdr. ralia. Untuk ini karena penting Ismail Kassim. Secara aklamasi 1981); nya masalah kami sajikan tersendan tidak bertele-tele, Konfede2. Laporan Sekretariat Tetap diri dalam laporan. Hari kedua rasi telah berhasil menyusun Konfederasi Wartawan Asean, sore sidang di lanjutkan untuk Drs. D.H. Assegaff (Indone- pengurusnya yang baru. (Lihat membicarakan masalah proyek lampiran 1. CAJ Board of Direcsia), yang berisikan langkah proyek baru Konfederasi dan tors 1981-1983). langkah pelaksanaan kepu gagasan-gagasan baru yang di tusan dan proyek-proyek se Pada petang hari kedua, sidang lontarkan oleh para delegasi. Di lama periode 1979-1981; diteruskan untuk membicarakan antara proyek-proyek baru yang di bicarakan itu, a.l. terdapat 3. Laporan-laporan Ketua-ketua proyek-proyek Konfederasi yang masalah-masalah : Delegasi yang bersifat telah di laksanakan dan masih akan dilaksanakan. Di antara ”Country report”, dimulai 1. Perlindungan terhadap Wardari Indonesia, Malaysia, Pi- proyek-proyek itu adalah : tawan, suatu thema yang telipina, Singapura dan terakhir 1. Kerjsama pendidikan antara ngah dibicarakan di Unesco di Thailand. Umumnya Konfederasi dengan Perhim- mana Indonesia diwakili oleh laporan-laporan ketua dele- punan Wartawan dan Pener- M. Chudori. gasi menyinggung masalah bit Jepang 2. Situasi pers di masing-masing umum dan harapan-harapan 2. Penerbitan Journal Asean Negara Asean, yang sifatnya Page 17
nya. Konfederasi Wartawan yang terkadang tidak mengun- suatu formasi yang disebut dalam ASEAN selam ini telah pula tungkan. Piagam pendirian Konfederasi, mampu menggalang solidaritas Dalam masa dua tahun menda karena pada tahun 1983 Indonesesama wartawan muda di ka sia akan kembali menjadi tuan tang, kepengurusan CAJ akan wasan ASEAN. berada di tangan Thailand, Sdr. rumah untuk sidang umum KonHubungan kerjasama dengan Manich Sooksomchitra, Mana federasi. Dalam sidang umum itu lembaga-lembaga latihan ging Editor suratkabar Thairath, juga kembali dikukuhkan Sektretawan di luar negeri juga mem- harian terbesar di Thailan. Se tariąt Tetap Konfederasi Warberikan kesempatan yang besar lama ini beliau menjabat sebagai tawan ASEAN yang dijabat oleh bagi wartawan ASEAN untuk wakil Presiden Konfederasi, dan Sekjen PWI, dalam hal ini Sdr. mengenal satu sama lainnya. Dari menunjukkan dedikasi yang besar Dja'far H. Assegaff, Sdr. Ismail segi kepentingan Nasional solida- untuk Konfederasi. Dalam sidang Kassim dari Singapura yang di ritas ini berarti pula suatu lang- umum juga diputuskan meng gantikan oleh Manich Sooksomckah maju untuk menggalang angkat Sdr. Harmoko. Ketua hitra sebagai Presiden diangkat semangat ASEAN dalam meng- PWI Pusat menjadi Wakil Presi sebagai Penasehat Konfederasi. hadapi arus informasi dari luar den. Keputusan ini merupakan (D.H. Assegaff).
bisa memberikan fakta yang se- Akhirnya data-data PENGGUNAAN ....... dang dicari. Misalnya, daftar ditabulasi, diproses untuk men(Sambungan dari hal. 9) langganan yang berisi nama, dapatkan analisa tentang daya alamat dan jabatan dari berbagai beli yang dimiliki oleh audience pembaca suratkabar itu sendiri. 1. Mengenal problemanya leLangganan kolektip dari suatu profil suratkabar atau majalah bih dahulu perkumpulan (seperti perkum itu. pulan catur, perkumpulan bridge, Sebelum penerbit suatu suratdan lain-lain lagi), jika ada. 6. Penyajian laporannya kabar atau majalah dibenarkan untuk melaksanakan suatu riset, 5. Mengusahakan data tam Agar laporannya bisa difahami ia sudah tentu harus mengenal bahan dengan mudah oleh pengiklan, lebih dahulu permasalahan yang Untuk bisa memperoleh data maka umumnya laporan itu disamenghambat perkembangan audience profil yang mencermin- jikan dalam bentuk : penerbitannya. Jika isi penerbi: kan komposisi segenap pembaca, (1) kesimpulannya, dan tannya kurang bisa memenuhi perlu dilakukan seleksi random (2) data-data penunjangnya. selera pembacanya, sehingga dari sample yang akan diwawansebagian dari mereka mulai ber 7. Memanfaatkan kesimpucarai. Pengumpulan datanya bisa alih membaca suratkabar saiditempuh dengan questionnaire lannya dalam praktek ngannya, maka ia diharapkan melalui : Bagian iklan dari suratkabar tentunya untuk menyelenggarakan suatu readership study, agar (1) petugas wawancara di la- atau majalah yang bersangkutan pangan keinginan pembaca itu bisa ter memperbanyak dan meneruskan laporan riset audience profil itu ungkapkan. Tetapi bila pengiklan (2) pos, atau diselipkan dalam suratkabarnya kurang memperhatikan suratka kepada para pengiklan dan/atau perusahaan periklanan. Dari labarnya sebagai media periklanan, (3) telepon. poran itu, pengiklan atau perusamaka untuk bisa meyakinkan Untuk menghilangkan kecuri haan periklanan yang ditugaskan mereka bahwa suratkabarnya gaan yang mungkin bisa timbul menangani periklanan suatu perjustru dibaca oleh segmentasi pada pengiklan, pelaksanaan usahaan pembuat barang, bisa pasar yang memiliki daya beli penelitian semacam ini sebaiknya melihat adanya korelasi antara serta biasa mengkonsumsi produk diserahkan kepada satu badan - data-data yang mereka peroleh sejenis seperti produknya pengyang independen. dari suatu riset pemasaran iklan, maka ia perlu menyeleng dengan data-data yang disuplai garakan riset audience profil su- 4. Tabulasi data yang masuk oleh media sebagai hasil suatu ratkabarnya. Data-data yang masuk, setelah riset audience profil. Kesamaan 2. Menghimpun data yang tabulasi dengan komputer. lon pemakai produk dengan audiDi lingkungan suratkabar itu ence profil suratkabar atau majasendiri mungkin sudah ada be- 5. Menyiapkan kesimpulanberapa sumber informasi yang nya (Bersambung ke hal. 45) Page 18
membantu dan membina pelaksanaannya di daerahnya masing-masing. KEPUTUSAN KONPERENSI KERJA NASIONAL PWI 9.11 PEBRUARI 1981 5. Koran Masuk Desa (KMD) DI BANJARMASIN Menghargai kebijaksanaan Pemerintah yang telah melaksanakan proyek Koran Masuk Desa dengan melibatkan penerbitan-penerbitan pers di Daerah. Konperensi Kerja Nasional Persatuan Wartawan Ini berarti : Indonesia (PWI) yang diselenggarakan dari tanggal a. Masyarakat persuratkabaran berkewajiban me- 9 sampai dengan 11 Pebruari 1981 di Kota Banjarma ningkatkan mutu dan isi yang serasi dengan kehi- sin, yang dihadiri oleh utusan-utusan Cabang, Perdupan masyarakat pedesaan. wakilan dan Pengurus Pusat beserta segenap b. Usaha meliput berita-berita pedesaan harus lebih Badan-badan kelengkapannya, setelah mendengar digalakkan dengan mengaktifkan wartawan ma dan membahas secara mendalam Amanat Presiden suk desa. Soeharto pada pembukaan Konperensi Kerja Nasioc. Memberikan bantuan positif bagi pengembangan nal PWI. pers daerah. d. Keterlibatan Pemerintah Daerah dalam penye MEMUTUSKAN: baran KMD sangat diperlukan agar tercapai sa- 1. Menjadikan Amanat Presiden Soeharto tersesaran yang dituju proyek KMD. but sebagai landasan pembinaan dan pengembangan e. Keberhasilan KMD perlu dikembangkan ke selu- Pers Nasional. ruh Propinsi. 2. Khusus mengenai masalah periklanan yang di singgung dalam amanat tersebut, Konkernas menu6. Grafika Pers gaskan Pengurus PWI Pusat untuk bersama-sama SPS dan Departemen Penerangan menjabarkan lebih Mendorong Pemerintah agar merealisasi rencana pengadaan grafika pers di daerah-daerah yang belum lanjut dengan memperhatikan hal-hal sebagai ber ikut : memilikinya, sehingga mutu grafis persuratkabaran dapat meningkat yang memungkinkan perluasan a. Dengan dihapuskannya penyiaran iklan pada kesempatan kerja bagi karyawan pers dan keikutser media televisi, seyogyanya iklan-iklan itu dapat taan Pemerintah Daerah sangat diperlukan. disalurkan pemuatannya pada mass media cetak. b. Dalam menampung pemuatan iklan-iklan terse but mass media cetak agar tetap menjunjung 7. Keringanan tarif telkom dan porto pos tinggi Kode Etik Periklanan SPS yang telah menUntuk memperlancar tugas jurnalistik dalam dapat pengukuhan Dewan Pers. rangka menunjang pemerataan informasi, adalah c. Instansi-instansi Pemerintah dan Perusahaankewajiban Pemerintah melaksanakan keputusan perusahaan milik negara hendaknya mematuhi UNESCO tentang pemberian keringanan/penu dan melaksanakan petunjuk Presiden itu agar runan tarif-tarif Pos, Telepon Interlokal, Telex, Tele memelopori pelaksanaan pemerataan iklan foto dan fasilitas telekomunikasi lainnya bagi Pers. dengan mengutamakan pemasangan iklan pada surat kabar-surat kabar yang masih lemah baik di 8. Pertemuan Pemimpin Redaksi dan PWI se Pusat maupun di Daerah. Indonesia. d. Perusahaan-perusahaan yang memperoleh kemuMenugaskan kepada Pengurus PWI Pusat untuk dahaan dari Pemerintah hendaknya juga mengmenyelenggarakan pertemuan Pemimpin Redaksi ikuti petunjuk Presiden dengan menggunakan dan PWI se Indonesia pada tanggal 9 Pebruari 1982 mass media cetak sebagai saluran promosi dan sebagai tindak lanjut pertukaran informasi antara periklanannya. komponen Pemerintah, Pers dan Masyarakat. e. Untuk menjaga keseimbangan tingkat pemera taan pers secara menyeluruh, perbandingan volume berita dan iklan adalah 60 % berbanding 40 % dengan jumlah maksimal 12 halaman. Banjarmasin, 11 Pebruari 1981 Banjarmasin, 11 Pebruari 1981 KONPERENSI KERJA NASIONAL KONPERENSI KERJA NASIONAL PERSATUAN WARTAWAN INDONESIA PERSATUAN WARTAWAN INDONESIA Page 19
14. Konperensi mencacat keprihatinan wartawan Malaysia : Abdul Latif Noordin terhadap komersialisasi pers di wilayah ini, ter Thomas Lee utama dalam bentuk penyertaan modal saham Pilipina : Jose L. Pavia oleh satu suratkabar di suatu negara ke suatu Neal Cruz suratkabar dari negara lain, yang menimbulkan Singapura : Ling Chong Beng kecurigaan yang tidak sepantasnya terhadap Ivan lim konsekwensi yang tidak dikehendaki atas peng Thailand : Kitti Chupinit aruh redaksional. Vipa Sookit 15. Konperensi menghimbau semua penerbit dan Islamil Kassim (Singapura), bekas Presiden CAJ pemilik suratkabar di Asean agar memulai upaya periode 1979-81, diangkat sebagai penasehat yang gencar dan bersungguh-sungguh untuk ex-officio CAJ. melatih dan meningkatkan wartawan lokal, ter- 22. Konperensi mengukuhkan D.H. Assegaff sebagai utama di suratkabar berbahasa Inggeris, agar Sekretaris Tetap CAJ. mereka dapat menjalankan peranan yang lebih 23. Pertemuan Dewan Direktur CAJ berikutnya dibertanggungjawab dalam menentukan kebijak rencanakan akan berlangsung tahun 1982 di Pilisanaan redaksional dan manajemen. pina. Sidang Umum CAJ kelima akan diadakan 16. Konperensi sepakat akan mengusahakan kerja- di Indonesia tahun 1983. sama dengan Sekretariat Asean guna meningkat- 24. Konperensi menyatakan terimakasih dan pengkan proyeka yang saling menguntungkan. hargaan kepada Konfederasi Wartawan Thai17. Konperensi menyambut baik pembebasan Abdul land, pemerintah Thailand, atas kebaikan dan Samad Ismail, bekas managing editor New penerimaan yang hangat sebagai tuan rumah Straits Times Malaysia dari tahanan selama Sidang Umum ke-4 dan Konvensi Wartawan empat setengah tahun. Asean Pertama berbarengan dengan Kompetisi 18. Konperensi mencacat usula delegasi kepada CAJ photo Berita Asean Pertama dan Pameran Fhoto Berita Asean kedua. agar mengusahakan latihan jurnalistik dan proyek2 penyelidikan serta tawaran beasiswa di 25. Konperensi berlangsung dengan tradisi semalapangan journalistik guna lebih meningkatkan ngat persabahatan dan persaudaraan. derajat profesionalisme. Diterima pada tanggal 18 Pebruari 1981 di Bangkok, Dua proyek riset yang disetujui adalah : (1) studi Thailand. perbandingan mengenai undang2 pers di Asean, Atas nama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan (2) status profesional wartawan Asean di ttd. bandingkan dengan wartawan di wilayah rejio Harmoko. nal lainnya di negara2 maju. 19. Konperensi memperhatikan usul kepada CAJ untuk menjajagi kemungkinan memulai usaha Atas nama National Union of Journalists (Malaysia) kerjasama guna mengumpulkan dana bagi ttd. proyek? CAJ. Tan Kin Seang 20. Konperensi memperhatikan usul untuk mempe- Atas nama Nasional Press of Philippines lajari kemungkinan mendirikan suatu dana yang ttd. akan menyediakan bantuan hukum kepada wartawan Asean yang diadili di pengadilan karena Jose L. Pavia pelaksanaan profesinya. Atas nama Singapore National Union of Journalists 21 Konperensi memilih Manich Sooksomchitra ttd. (Thailand) sebagai Presiden (ketua) kelima CAJ, Ivan Lim dan suatu Dewan Direktur untuk masa 1981-83, terdiri atas : Atas Nama Konfederasi Wartawan Thailand (CTJ), Wakil Presiden : Harmoko (Indonesia) ttd. Sekretaris Jenderal : Thongchai Na Nagara (Thailand) Kitti Chupinit. Sekretaris Tetap : D.H. Assegaff (Indonesia) Dewan Direktur : Indonesia : M. Chudori Soebagio Pr Page 20
PT. Krakatau Steel dalam suasana saling keterbu- (4). memadu pengertian baik antara wartawan kaan dan kepercayaan. dengan Humas Krakatau Steel; Wartawan ingin melaksanakan profesinya dengan (5). menjadikan pesertanya sumber penularan tanggungjawab sosial. pengetahuan bagi lingkungan pekerjaannya masing-masing. Wartawan ingin menyelidiki dan melaporkan. Wartawan ingin melakukan investigative repor- Dalam KLW ceramah-ceramah yang didiskusikan ting. di antaranya mengenai : "Pengenalan istilah-istilah Sudah barang tentu semua itu dilakukannya dalam dalam dunia besi baja & Teori pembuatan dan pemrangka kepentingan umum; juga dengan mengingat bentukan (forming) besi baja dilanjutkan tentang serba keterbatasan dalam melaksanakan kemerde ”Produksi besi baja” oleh Ir. Sutoro; Construction kaan pers di Republik kita ini. Management & Marketing dan Aspek-aspek tekno ekonomi industri dasar baja oleh Presdir PT. KarakaAda permintaan dalam sidang evaluasi KLW, tau Steel, Ir. T. Aribowo; Aspek-aspek ketenagasupaya keterangan Presdir PT. Krakatau Steel yang kerjaan & sosial dari industri besi baja Krakatau menyangkut mengapa terdapat kerugian-kerugian Steel oleh Ir. Kadarisman. Ceramah teknis jurnalispada PT. Krakatau Steel diperlakukan sebagai "off tik oleh Direktur Program KLW, H. Rosihan Anwar the record”. Permintaan itu tentu akan diindahkan mengenai ”Bahasa & Liputan proyek-proyek industri oleh peserta KLW. dasar dan Etika dalam sistem pers di Indonesia oleh Sungguhpun begitu tentulah diharapkan pula, Sekjen PWI Pusat Drs. D.H. Assegaff. supaya di masa datang pimpinan PT. Krakatau Steel Di samping berdiskusi dan mendengarkan lebih terbuka terhadap wartawan, sebaliknya war ceramah-ceramah tersebut, para peserta melakukan tawan juga lebih mengerti tentang policy dan aspirasi peninjauan lapangan ke pabrik besi baja Krakatau Krakatau Steel. Dan dengan demikian terbentuklah Steel. komunikasi dua arah yang saling menguntungkan. Pada acara pembukaan KLW memberikan penjeDirektur Program KLW H. Rosihan Anwar meni lasan Direktur Program KLW H. Rosihan Anwar lai hasil KLW-XXV positif dan meletakkan dasar- sedang sambutan-sambutan oleh Presdir PT. Kradasar bagi memasyarakatkan konsep industri dasar katau Steel, Ketua PWI Pusat Harmoko dan Menbaja dan apa arti dan peranannya bagi bangsa dan teri Penerangan dilanjutkan pembukaan resmi KLW, negara. diwakili oleh Dirjen PPG. Deppen Soekarno SH. KLW ini berhasil pula membuka jalan bagi peser Pada acara penutupan setelah H. Rosihan Anwar tanya, supaya : menyampaikan laporan hasil-hasil KLW, ditutup (1). menjalin persaudaraan dan keakraban antara oleh sambutan Ketua PWI Pusat diwakili Wakil sesama rekan; Ketua Bidang Pendidikan Soebagijo Pr. dan sam(2). mengingatkan kembali akan missi profesi ke- butan Presdir PT. Krakatau Steel, diwakili oleh Diwartawanan di tanah air kita; rektur Personalia PT. Karakatau Steel Ir. Kada(3). meningkatkan keterampilan teknis jurnalistik, risman. (S) 1 dan pengetahuan dasar sekitar industri dasar baja; Page 21
riwisata yang diselenggarakan atas kerjasama HPP dengan peresmian Masjid Raya Sabilal Muhtadin, (Himpunan Penulis Pariwisata) Bali, Dinas Pariwi- oleh Presiden Soeharto. Untuk keperluan ini dibuatsata dan PWI Cabang Bali. kan sebuah kapal terapung berbentuk naga, diberi nama ”Naga Ilit” YOGYAKARTA Sedang untuk Konkernas PWI acara-acara sidang Dengan acara pokok mendengarkan ceramah BM. selanjutnya diselenggarakan di Hotel Maramin, milik Diah dengan tema ”Identifikasi dan pemecahan da eks tokoh KAMI Mar'i Muhammad, yang khusus lam rangka usaha mendinamiskan Pers Nasional memberikan korting 50 % yang bebas dan bertanggungjawab”, PWI Cabang Yogyakarta merayakan HUT ke-35 PWI di Sasana Wiratama, Tegalreja Yogyakarta, 14 Pebruari. Acara PONTIANAK tersebut dihadiri juga oleh Anggota Kehormatan – Laporan kepada Menhub PWI Jend. (Purn) Widodo. Pada kesempatan itu Pengalaman tak enak Pengurus PWI Cabang Kalidibagi-bagikan pula hadiah-hadiah lomba me mantan Barat di Pontianak dalam berhubungan ngarang, sedang kepada wartawan senior, Soegijono dengan salah satu pejabat, dilaporkan kepada MenSH, yang selama 35 tahun berkecimpung dalam du hub selaku atasannya: nia pers, diberikan hadiah Tabanas Rp. 100 ribu. Sebelumnya, tepat tanggal 9 Pebruari, Pengurus Dalam rangka pengembangan interaksi positif anPWI dan YKW (Yayasan Kesejahteraan Wartawan) tara Pemerintah, Pers dan Masyarakat, Pengurus Cabang Yogyakarta mengadakan ziarah ke makam PWI Cabang melakukan kunjungan pertemuan wartawan-wartawan senior al. mbah Tom (Soeto- dengan Gubernur, Pangdam dan Pejabat-pejabat mo) wartawan senior harian "Kedaulatan Rakyat”, tingkat I Kalbar lainnya. Semuanya berjalan lancar. di Sewon Bantul. Disusul dengan pemberian bing- Tibalah gilirannya hari itu (27 Januari), kunjungan kisan dan bantuan uang sebesar Rp. 75 ribu kepada kepada Kepala LLASDP Kalbar, Sujono (yang dua janda mbah Tom oleh YKW yang berlangsung di hari kemudian dilantik menjadi Kakanwil PerhuBalai Wartawan Yogyakarta. bungan Darat Prop. Kalbar). Pengurus PWI Cabang waktu itu terdiri Ketua Farkhan Yakob dan SekretaMasih dalam rangkaian acara HUT, fihak Lanuma Adisucipto telah pula menyerahkan satu set gaimana layaknya setiap pengunjung telah dipenuhi, ris Usman Lahir. Segala ketentuan formalitas sebakostum untuk kesebelasan WI dan satu set kostum untuk regu Volley IKWI (Ikatan Keluarga War- seperti mengisi buku tamu dan dipersilakan menung gu. tawan Indonesia) Yogyakarta. Namun, jawaban yang diterima : ”Bapak tidak SEMARANG bersedia menerima menghadap, karena si buk .......... Sesuai keputusan rapat PWI Cabang Jawa Tengah di Semarang, maka HUT PWI se-Jawa Tengah dipu- LLASDP (Lalu Lintas dan Angkutan sungai, Danau Tak heran, jika dua hari kemudian, ketika Ka. satkan di Tegal dengan resepsi 8 Pebruari di Gedung dan Penyebrangan) Kalbar itu dilantik oleh GuberTiti Kawedar. Sedang esoknya dilakukan pres tour ke Kabupaten/Kodya Tegal. Rangkaian acara HUT nur Kalbar menjadi Ka Kanwil Perhubungan Darat ke-35 PWI dimulai 7 Pebruari dengan kegiatan- Kalbar, para wartawan melakukan pemboikotan. kegiatan olahraga seperti : gerak jalan, sepakbola, SURABAYA volley, bulutangkis, tennis , bilyar dan sebagainya. Mampu menundukkan tantangan Pada kesempatan itu diresmikan pula Balai Wartawan Tegal. Di tempat mana diselenggarakan pula Wartawan di Jawa Timur selain mampu menjapameran foto lingkungan hidup. wab masalah-masalah yang dihadapinya, juga mampu menundukkan tantangan-tantangan yang membentang dengan cara penuh kedewasaan. DemiBANJARMASIN kian Gubernur Jawa Timur Soenandar PrijosoeSebagai tuan rumah tempat dilangsungkannya darmo mengatakan dalam peringatan HUT ke-35 Hari Pers Nasional-I dan HUT ke-35 secara Nasional PWI di Balai Wartawan Surabaya, 8 Maret. di samping tuan rumah penyelenggara Konkernas Pada peringatan HUT PWI tersebut, Ketua PWI PWI, maka PWI Cabang Kalimantan Selatan-lah Pusat mengumumkan, PWI Cabang Surabaya kini yang tersibuk di antara semua Cabang/Perwakilan menjadi PWI Cabang Jawa Timur sesuai keputusan PWI tahun ini. Sebagian besar waktu mereka tersita Konkernas PWI tahun 1981 di Banjarmasin. untuk persiapan-persiapan penyelenggaraan Kon- Peringatan tersebut merupakan puncak acara kernas. Apalagi peresmiannya sekaligus dikaitkan HUT yang diadakan sejak 7 Pebruari dengan acara Page 22
Selain Wapres H. Adam Malik, Mr. Moh. PENGANIAYA KORESPONDEN "Dialog" Roem, Wonohito dan beberapa keluarga perin- DIHUKUM tis pers yang telah almarhum, juga tampak Ktut Tantri, penulis asing terkenal zaman re Ibrahim Ain (36 th) di Palu dijatuhi huvolusi Indonesia dengan bukunya ”Revolt in kuman kurungan selama 15 hari dengan masa Paradise”. percobaan dua bulan dan menanggung biaya Acara diawali pengheningan cipta oleh perkara, setelah dia dinyatakan terbukti bersaWapres, mendengarkan pengantar penyusun lah melakukan penganiayaan terhadap diri Elkana Lengkong, koresponden majalah ”Dibuku, Soebagijo I.N., sambutan Wapres, lalu alog”. ditutup makan siang bersama dan penyerahan simbolik buku tersebut kepada Wapres oleh Pengadilan penganiayaan yang menyangSudiro dan kepada keluarga M. Ali Kamah kut diri seorang wartawan sudah dua kali berdari Soebagijo I.N. langsung di Palu pada awal tahun 1981 ini. Dalam sambutannya, Wapres H. Adam Ma- Pertama pengadilan terhadap penganiayaan lik mengingatkan korps wartawan, agar kalau Decky Laonaha, koresponden Harian Pesudah mendapat kedudukan, jangan melupa- doman Rakyat Ujungpandang. Pelakunya kan perjuangan. oleh Pengadilan Negeri Klas I Palu dijatuhi hukuman denda sebesar Rp. 10.000.00 "MASIH KURANG GAGAH ...... Gubernur Jabar H.A. Kunaefi menyetujui SIWOJPWI LAMPUNG ADAKAN DISKUSI agar jaket yang akan diberikannya kepada OLAHRAGA para wartawan Unit Kerja Mukti PWI Cabang Jawa Barat diganti dengan pakaian jas leng- Siwo/PWI Lampung awal bulan Maret kap. Menurut Gubernur, wartawan perlu necis mengadakan diskusi nasional olahraga di Gedalam mengikuti acara-acara resmi seperti lora Saburai Tanjung Karang. Menurut Ketua pelantikan dan sebagainya. Sebelumnya, SIWO Cab. Lampung M. Harun Muda InderaGubernur juga menyerahkan sumbangan jaya semula akan diadakan Rakernas, namun uang Rp. 500.000 kepada pengurus Unit terse karena satu dan lain hal maka yang disetujui but. Dep. Wartawan Olahraga PWI Pusat berben tuk diskusi nasional. Dalam diskusi ini terlibat PENATARAN WARTAWAN MINYAK DAN para koresponden, wartawan dan RRI LamGAS BUMI pung. Dirut Pertamina diwakili R. Soehardi pada pembukaan Penataran Minyak BUMI DAN SURATKABAR "DILI POS” TERBIT DI TIGas baru-baru ini mengatakan komunikasi MOR TIMUR yang baik antara Pertamina dan Pers penting, karena Pers mempunyai peranan penting da Direktur Jendral Pembinaan Pers dan Gralam menyebar-luaskan informasi masalah fika Soekarno SH atas nama Menteri Peneperminyakan kepada masyarakat. rangan RI. telah mengeluarkan SK tentang Sementara itu Sekjen PWI Pusat Drs. DH. pemberian SIT bagi penerbitan pers Yayasan Penerbitan Pembangunan Timor Timur di Dili Assegaff dalam sambutannya menunjuk pen untuk menerbitkan sebuah suratkabar baru tingnya peranan Pers sebagai alat ampuh "Dili Pos”. mendidik masyarakat yang dalam hubungannya dengan Penataran Wartawan Minyak dan Ini merupakan suratkabar pertama di Dili, Gas Bumi, ada beberapa pokok yang harus di- sejak TIMOR Timur berintegrasi ke dalam wiingat peserta penataran. Pertama, pihak Pers layah negara kesatuan Republik Indonesia. akan memperoleh pengetahuan tentang mi- "Dili Pos” sementara terbit dua kali seminggu nyak dan gas bumi, sehingga dapat menda- dengan 8 halaman ukuran biasa. Percetakanlami tulisan-tulisan dan berita-berita yang nya PT Grip Surabaya. menyangkut perminyakan dengan pemberitaan yang lebih berbobot. Kedua, pihak Peme Menurut Ketua Yayasan Ir. Andi Aziz Harintah dan pertamina akan mudah memper- syim, dicetaknya ”Dili Pos” di Surabaya untuk oleh saran masukan atau "input” sehingga sementara saja, menjelang percetakan di Dili secara jelas dan terbuka memberikan infor ex Portugis yang saat ini dikelola oleh Pemda Tkt. I TIMOR Timur direhabilitasi. masi kepada masyarakat luas. Page 23
M. NAPIS, lahir di Jakarta 7 Juli 1925. Sebagai hun 1972-1973 dan 1976-1980. Kemudian menjadi Ketua PBRI (Persatuan Biro Reklame Indonesia) Redaktur pelaksana Meja Ekonomi LKBN Antara tahun 1956-1972 hasil Kongres V. Menjadi Benda- akhir tahun 1980 hingga Pebruari 1981. Jabatannya hara I PSSI (1964). Pejabat Ketua Umum Persija kini anggota Jakarta News Centre LKBN Antara. (1968). Pernah menjadi Pemimpin Umum Majalah Mayapada (1969-1970). Bendahara PABSI (Persa Ia menyelesaikan pendidikan ALS Watangpone, tuan Angkat Besi Seluruh Indonesia) tahun 1964. SMP dan SMA (Ujungpandang) masing-masing Ketua Percaja (Persatuan Catur Jakarta) tahun 1958 dalam tahun 1951, 1954 dan 1957. Di Fakultas Sastra dan Sekjen Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indo UI, sampai tingkat persiapan 1957-1958 dan tingkat nesia). Berkecimpung dalam bidang periklanan sejak Sarjana diraihnya di Perguruan Tinggi Publisistik, (1952 hingga sekarang). Menjadi Dosen Perguruan pada tahun 1967. Tinggi Publisistik 1961-1971 dan kini Direktur Pelak- Selanjutnya di University of Hawaii-AS, dengan sana Harian PPPI (Persatuan Perusahaan Perik- bcasiswa East-West Center 1973-1975. Selama di lanan Indonesia). Honolulu, pernah dipilih menjadi Wakil Ketua (Vice President) Perhimpunan Mahasiswa EWC, kawasan H. SUNARIO SUNARSAL, Redaktur Harian Asia-Pasifik, dan Wakil Ketua Perhimpunan Maha: Berita Buana Jakarta. Di samping menjadi Dosen siswa Indonesia se Amerika Serikat (Permias), Capengajar matakuliah Grafika dan Dosen pembimbing bang Hawaii. pada Sekolah Tinggi Publisistik. Setelah menempuh latihan Jurnalistik dan News- H. ROSIHAN ANWAR, lahir 10 Mei 1922 di paper Production di Australia dengan beasiswa Ren Kubang Nan Dua, Sumatera Barat. Tokoh wartawan cana Kolombo, ia melanjutkan latihannya pada Pu yang memulai karirnya sejak tahun 1943 pada harian sat Grafika Indonesia di Jakarta, kemudian beralih "Asia Raya”. Ia juga terkenal sebagai wartawan dan tugas dari redaktur suratkabar menjadi Kepala ba- kolomnis. Banyak menulis buku dan mengasuh Kargian produksi pada Percetakan Offset Slipi Baru, ya Latihan Wartawan PWI sebagai Direkturnya. dapur cetak suratkabar Berita Buana dan Buana Salah seorang Ketua Pembina PWI Pusat. Ia oleh Minggu, harian AB, The Indonesia Times dan seba Pemerintah dianugerahi Bintang Mahaputra Utama gainya. Tugasnya selaku Manager produksi itu dila- III kukannya selama lima tahun. Ia juga menjadi Dosen Pengajar Jurnalistik pada L. SOEMANTORO, dilahirkan di Blora Jawa Kursus Perwira Penerangan Hankam/ABRI dan Tengah 10 Nopember 1934 dengan pendidikan forPenguji Ujian Negara pada Akademi Grafika Indo mal Sekolah Menengah Atas bagian B. Karirnya nesia. dimulai sebagai engineer mesin-mesin Tenun Kaos DRS. ANDI BASO MAPPATOTO MA. lahir di (Tricotage) produk USA pada beberapa Pabrik Kaos di Jawa Tengah. Itu terjadi dalam tahun 1955-1957. Sengkang (Sulsel), 16 Januari 1936. Profesinya selain Mulai terjun di dunia pers tahun 1959 pada mingsebagai Lektor-madya Sekolah Tinggi Publisistik (STP) dengan matakuliah yang diajarkan : Jurnalis guan "Hidup" di Jakarta, kemudian di harian "Sinar tik, Stylistik dan Bahasa Inggris Jurnalistik. Ia juga Harapan” Jakarta mulai tahun 1961. pernah menjadi Wakil Redaktur pelaksana Home Sejak tahun 1972 hingga kini ditugaskan menaNews Desk dan Wakil Redaktur pelaksana Meja ngani percetakan pers "Sinar Agape Press” yang Ekonomi LKBN Antara, masing-masing dalam ta menerbitkan harian 'Sinar Harapan” Page 24
telah mengikat diri untuk mema surat izin terbil untuk suatu pe- Menurut penjelasan pasal 11 di tuhi ketiga syarat formal menge nerbitan pers, pasal 20 ayat (1-a) atas ini, maka : "Jika suatu penai kebebasan pers sebagaimana UU ish masih menentukan, bah nerbitan pers ternyata isinya bersaya kutip di atas ini. wa : "Dalam masa peralihan ke- tentangan dengan Pancasila, Syarat ke (1) tentang tidak per harusan mendapatkan Surat Izin maka sesudah mendengar perlunya izin terbit dari Pemerintah Terbit masih berlaku sampai ada timbangan Dewan Pers, Pemeterdapat dalam pasal 8 yang ter keputusan pencabutannya oleh rintah mengeluarkan suatu kepudiri dari dua ayat sebagai ber Pemerintah dan DPR”. Kapan tusan untuk melarang kelangikut : "masa peralihan" itu dapat di- sungan terbitnya. anggap telah berlalu, tidak ada (1) Setiap warganegara mem Pembentuk undang-undang punyai hak penerbitan pers yang yang dapat memastikannya. Dan (Pemerintah bersama-sama bersifat kolektif sesuai dengan sebagai akibatnya setiap pener- DPR) tidak menghendaki bahwa bitan pers di tanah air kita mehakekat Demokrasi Pancasila. Departemen Penerangan secara merlukan SIT dari Pemerintah cq (2) Untuk ini tidak diperlukan ringan tangan melarang kelangDepartemen Penerangan. MaSurat Izin Terbit. sungan terbitnya suatu penerlahan sejak beberapa waktu yang bitan pers. Setiap kali wewenang Adapun syarat ke (2) dan ke (3) lalu pemberian sit untuk ini hendak dipergunakan, perlu di tentang larangan adanya sensor penerbitan-penerbitan baru tidak dan pembrangusan (pembreidel- dilakukan lagi, sehingga terjadi dengar pertimbangan Dewan an) terdapat dalam pasal 4 yang jual-beli SIT antara para pener Pers, dalam mana juga duduk wakil-wakil wartawan, yang diberbunyi : bit. harapkan dapat membcla kepen”Terhadap Pers Nasional tidak dikenakan sensor dan pembrei Dari segi adanya keharusan tingan penerbitan pers ybs delan”. mendapat SIT dari Pemerintah sebaik-baiknya. Lebih baik lagi untuk setiap penerbitan pers, je tentunya apabila rumusan "sesuMalahan pasal 5 ayat (1) selas bahwa tidak terpenuhi salah dah mendengar pertimbangan cara tegas lagi menyatakan bahsatu syarat untuk menyatakan Dewan Pers” diperketat menjadi wa: "Kebebasan pers sesuai bahwa di Indonesia benar-benar ”dengan persetujuan Dewan dengan hak asasi warganegara di berlaku kebebasan pers. Lem Pers". jamin”. baga SIT yang dapat ditolak un- Lebih dari itu, menurut hemat Ketiga prinsip di atas ini seba- tuk diberikan kepada penerbitan saya sebenarnya dalam UU Pogai syarat mutlak untuk menja- pers baru ataupun dapat dicabut kok Pers baru nanti sebaiknya min kebebasan pers di tanah air dari penerbitan pers yang sedang pasal 11 ini ditinjau kembali sekita dengan sendirinya harus te- berjalan, merupakan ”Pedang cara fundamental apakah tetap tap dipertahankan dalam UU Damocles” di tangan Pemerintah diperlukan atau tidak. Sebabnya Pokok Pers yang baru. Penin yang membayangi kebebasan andaikatapun misalnya kehajauan kembali UU Pokok Pers pers di Indonesia. rusan adanya SIT untuk setiap No. 11/1966 sebagaimana sudah diperintahkan oleh MPR dalam Di samping itu yang lebih me penerbitan pers ditiadakan, ber dasar pasal 11 dalam rumusan GBHN-1978 tidak boleh meng rupakan ancaman di tanah air akibatkan dihilangkannya salah kita terhadap kebebasan pers ada sekarang, dapat saja setiap ketika penerbitan pers yang suaranya satu unsur kebebasan pers itu, lah pasal 11 UU Pokok Pers No. tidak disenangi penguasa, kelanyaitu : (1) tidak perlu ada suarat 11/1966 yang berbunyi : "Penerizin terbit; (2) dilarang adanya bitan pers yang bertentangan jutan penerbitannya dilarang. Mengenai UU Pokok Pers yang sensor dan (3) dilarang adanya dengan Pancasila seperti halnya pembrangusan. yang bertolak dari faham sekarang ini perlu juga saya tunSementara itu kitapun menge komunisme/Marxisme-Leninisme jukan adanya ketentuan pidana tahui, bahwa ketiga prinsip di dilarang”. Dalam hubungan ini dalam pasal 19 yang berbunyi : rumusan "bertentangan dengan "Setiap orang atau badan huatas ini, sekalipun dijamin dalam UU Pokok Pers No. 11/1966, maPancasila” adalah begitu elastis kum, yang dengan cara apapun, baik langsung ataupun tidak sih belum diberlakukan sepenuh- sifatnya yang di bidang hukum dapat menimbulkan ketidak- langsung, melakukan atau menya, sejak pengundangan UU tersebut hingga hari ini. pastian hukum, sebab apa saja nyuruh melakukan atau memyang tidak memenuhi selera bantu perbuatan-perbuatan di Sekalipun menurut pasal 8 UU penguasa dapat saja dikategori luar hukum yang mempunyai Pokok Pers No. 11/1966 diakui kan "bertentangan dengan Pan- akibat mengurangi/meniadakan prinsip bahwa tidak diperlukan casila”. jiwa pasal 2 dan pasal 3 UU ini, Page 25
itu dihukum karena menista pemberitahuan itu adalah alami masa kebebasan pers yang dengan tulisan dengan hu- bohong, dihukum dengan cukup luas ruang bergeraknya, kuman penjara selama- hukuman penjara selama- sekalipun peraturan perundanglamanya satu tahun empat lamanya tiga tahun. undangan yang saya kutip di atas bulan atau denda sebanyak tetap merupakan hukum positif. Pasal 15 : banyaknya Rp. 4.500, Surat-surat kabar yang suaranya (empat ribu lima ratus ru- Barangsiapa menyiarkan kabar terkenal sangat kritis sekali sepiah). yang tidak pasti atau kabar yang perti Indonesia Raya, Nusantara, (3) Tidak termasuk menista atau berkelebihan atau yang tidak Harian Kami dll tetap terbit dan menista dengan tulisan, jika lengkap, sedangkan ia mengerti relatif tidak mendapat gangguan ternyata bahwa sipembuat setidak-tidaknya patut dapat yang berarti dari penguasa ataumelakukan hal itu untuk ke menduga, bahwa kabar demikian pun kalau ada tindakan, segala pentingan umum atau lan akan atau mudah dapat mener- sesuatu dilakukan melalui proses taran terpaksa perlu untuk biikan keonaran di kalangan rak- hukum sebagaimana terjadi termempertahankan dirinya yat, dihukum dengan hukuman hadap pemimpin redaksi "Nusendiri. (KUHP 134 s, 142 s. penjara selama-lamanya dua santara". 207, 311 s, 319 s, 483, 488). tahun. Namun kebebasan pers di In- Pasal 311 : c. Beberapa pasal dalam donesia mengalami set-back UU/Pnps No. 11/1963 (1) Barangsiapa melakukan ke dengan terjadinya Peristiwa Ma tentang pemberantasan jahatan menista atau menista lari di tahun 1974. Beberapa su Kegiatan Subversi. dengan tulisan, dalam hal ia ratkabar di larang terbitnya diizinkan untuk membukti MENDAYUNG Di hingga sekarang ini dan pengkan tuduhannya itu, dihuTENGAH-TENGAH KA awasan terhadap kegiatan pers kum, jika ia tiada dapat dan wartawan diperketat. Dan RANG membuktikan dan jika tu kemudian menjelang Sidang duhan itu dilakukannya se MPR-1978 tujuh suratkabar terApabila kita merenungkan dang diketahuinya tidak be kemuka di Jakarta termasuk suimplikasi dari ketentuannar, dihukum karena salah ratkabar Kompas yang terkenal ketentuan hukum yang masih memfitnah dengan hukuman sebagai penerbitan yang berkwamerupakan hukum positif di tapenjara selama-lamanya litas dibrangus untuk beberapa nah air kita, sebagaimana saya waktu lamanya dan baru diizinuraikan di atas, mungkin saja ada (2) Dapat dijatuhkannya hu kan terbit kembali, sesudah para yang berkecil hati memilih jurna- pemimpin redaksi suratkabar ybs kuman pencabutan hak yang listik sebagai profesinya, karena tersebut dalam pasal 35 No. menanda-tangani surat pernya- pekerjaan wartawan begitu ba- 1 - 3. (KUHP 312 s, 316, 319, taan maaf. nyak resikonya seperti seseorang 488). yang mendayung di tengah- Antara tahun 1978 hingga kini, tengah karang saja. b. UU No. 1 Tahun 1946 tidak terjadi tindakan terhadap Pasal 14 : Namun demikian adanya pers berupa pembrangusan atau terhadap wartawan berupa pena(1) Barangsiapa dengan meperundang-undangan yang dapat hanan. Tetapi lebih digiatkan nyiarkan berita atau pember- digunakan terhadap pers dan larangan-larangan oleh penguasa itahuan bohong, dengan se wartawan, dan penggunaannya melalui tilpun supaya pers tidak ngaja menerbitkan keonaran menyiarkan sesuatu berita ataudi kalangan rakyat, dihukum gantung kepada apa yang menu- dengan hukuman penjara rut istilah populer disebut "si- pun para wartawan lebih diperi ngatkan untuk mentaati Kode selama-lamanya sepuluh kon” (situasi dan kondisi). Etik Jurnalistik sebagai "selftahun. Setelah pers Indonesia meng- censorship". Dengan mendekat(2) Barangsiapa menyiarkan alami masa traumatis di zaman nya pemilu di tahun 1982 yang suatu berita atau mengeluar- Orde Lama (1959-1966), sejak akan datang dan lebih meningkan pemberitahuan, yang tahun 1966 — sesudah diun katnya suhu politik, saya memdapat menerbitkan keonaran dangkannya UU Pokok Pers No. perhitungkan bahwa masa-masa di kalangan rakyat, sedang- 11/1966 — ternyata pers Indone datang yang akan dihadapi oleh kan ia patut dapat me- sia sebagai pencerminun keadaan pers di Indonesia akan berat sekanyangka bahwa berita atau masyarakat waktu itu, meng- li. Page 26
fungsi "mendinginkan suasana". kan masalah Kebebasan dan tingan masyarakat luas, maka Dan pers tidak mungkin akan memberi arti yang lemah terha- pengertian Kebebasan dan memperuncing atau memanas- dap "responsibility” atau tang- Tanggungjawab tidak bisa kita kan suasana jika informasi yang gungjawabnya. Sedangkan kon- , pisahkan. diperoleh benar dan jelas serta sep sosialis/komunis, menguta- Pengertian Kebebasan yang sesuai Kode Etik Jurnalistik. makan "Tanggungjawab”, jika Bertanggungjawab harus diartiKasus V. Beberapa oknum perlu mengesampingkan "frec kan satu nafas. Pengertiannya pejabat terutama di daerah, madom” atau kebebasan. tidak bisa kita penggal-penggal, sih saja kurang memahami fungsi Bagaimana dengan di Indone atau diartikan sepotongdan peranan pers. Masih saja kita sia ? Dalam sejarah perkem- sepotong. Antara "freedom” dan dengar, karena kesalahan suatu bangan pers kita, baru dalam "responsibility" harus diartikan pemberitaan, sang pejabat me- Orde Baru kita menegakkan sebagai suatu kesatuan dalam manggil wartawan dan langsung pengertian Kebebasan Pers yang keseimbangan yang harmonis. memukulnya, main hakim sendi- Bertanggungjawab dalam lan Kita harus menyadari pula ri. Sang pejabat yang bertindak dasan yuridis. Sebagai Negara demikian tentu saja belum tahu bahwa dalam mengartikan KeHukum Pancasila yang demokramekanisme untuk mengadukan tis, telah diakui adanya free exp bebasan yang Bertanggungja wab, tidak bisa kita menggunasuatu pemberitaan yang salah. ression, free speech, free opinion Atau barangkali ia keliru menaf kan secara sepihak yakni pihak dan free press. Hal ini telah disirkan masalah "kebebasan pantulkan dalam pasal 28 pers-nya saja dalam mengeluarpers”, sehingga ia bebas pula Undang-undang Dasar 1945 yang kan pernyataan. Tetapi justru untuk melakukan pemukulan penjabarannya tercantum dalam yang terpenting ialah Masyarakat memiliki hak-nya pula dalam atau penganiayaan terhadap war. Undang-Undang Ketentuan memperoleh informasi-informasi Pokok Pers No. 11 tahun 1966. atau pernyataan-pernyataan Dalam mengimplementasikan Permasalahan & pembahas. Kebebasan Pers sesuai dengan yang benar, sehingga masyarakat atau publik dapat menilai secara jiwa dan semangat produk Orde sehat terhadap isi atau Sebetulnya masih banyak Baru yakni Undang-Undang pernyataan-pernyataan yang dikasus-kasus lainnya. Beberapa Ketentuan Pokok Pers tersebut, salurkan lewat pers. kasus di atas, memenuhi permin- pers kita tidak menganut pola Dalam hal ini harus kita kaittaan Majalah TEMPO dalam konsep libertarian yang liberal kan pers sebagai lembaga masyamemperingati 10 tahun hari jadi- maupun konsep sosialis/komunis nya, meminta saya menjadi salah yang autoritarian. rakat yang lahir, hadir dan hidup di tengah masyarakat. Untuk itu satu panelis dalam diskusi panel Secara tegas pers Indonesia pula Pers selalu akrab dengan "Masalah Kebebasan Pers di meletakkan pola konsep Kebe hati nurani masyarakat dan Pers Indonesia" dan supaya lebih basan Pers sesuai sistem ideologi merupakan alat masyarakat unmenekankan kasus-kasus yang Pancasila. Di dalam Undang tuk mencapai cita-cita dan tuterjadi di Indonesia. Undang Ketentuan Pokok Pers juannya. secara tegas dicantumkan tentang Berbicara mengenai kebebasan Kebebasan Pers, yang menyata Dalam melaksanakan KebePers, tidak bisa kita lepaskan dari kan dan menegakkan kebenaran basan yang Bertanggungjawab, unsur idcologi dari struktur sifat dan keadilan yang berhubungan tidak bisa melepaskan pula tersuatu pemerintahan. Meskipun erat dengan keharusan adanya hadap fungsi, kewajiban dan hak disadari bahwa dari waktu ke pertanggunganjawab kepada Pers. waktu hikmah Kebebasan Pers Tuhan Yang Maha Esa, kepenadalah sama, akan tetapi penafsi- tingan rakyat dan keselamatan Fungsi Pers Nasional jelas, rannya dapat berobah-obah se merupakan mass media yang bernegara, moral, tata susila serta suai dengan struktur ideologi, po pertanggunganjawab kepada sifat aktif, dinamis, kreatif, edukalitik dan ekonomi pada masing- kepribadian bangsa. tif, informatoris dan mempunyai masing negara. fungsi kemasyarakatan pendo Di dalam negara Hukum yang rong dan pemupuk daya pikiran Pola pemikiran konsep liberta- berpangkal pada Pancasila yang kritis meliputi segala perwujudan rian, jelas dalam menerapkan mengatur dan melindungi adanya kehidupan masyarakat Indone"Kebebasan Pers yang bertang- keseimbangan antara kepen- sia. Fungsi ini membawa konsekgungjawab", lebih memprioritas- tingan perorangan dengan kepen- wensi terhadap harus terbukanya |