Perhatikan proses daur air berikut proses yang terjadi pada nomor 2 adalah

JABAR | 21 Januari 2021 17:17 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Mengamati bagaimana alam bekerja memang tidak pernah membosankan. Dan salah satu proses alam yang menarik yaitu proses daur air. Proses ini juga dikenal sebagai siklus hidrologi, yang artinya sirkulasi air dari atmosfer menuju bumi lalu kembali lagi ke atmosfer.

Air menutupi 70% permukaan bumi. Maka tak heran jika air menjadi elemen penting bagi kehidupan. Air berguna memberikan kehidupan, mengurangi rasa panas, menguras zat berbahaya dan membantu banyak pekerjaan sehari-hari.

Begitu banyaknya fungsi air mungkin membuat Anda pernah bertanya-tanya, kenapa air yang ada di bumi tidak pernah habis. Jawabannya yaitu karena adanya proses daur air. Kita sebenarnya juga sering melihat bagaimana siklus hidrologi ini bekerja dalam bentuk hujan.

Proses daur air ini adalah fenomena di mana air bergerak melalui beberapa tahap dalam empat bidang, yaitu atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Proses daur air ini memiliki banyak efek, antara lain untuk mengatur suhu lingkungan, mengubah cuaca dan menciptakan hujan, membantu dalam konversi batuan menjadi tanah, dan menciptakan banyak fitur geografis yang ada di bumi.

Untuk mengetahui bagaimana tahapan dari proses daur air ini, berikut telah merdeka.com rangkum dari freedrinkingwater.com, proses daur air beserta dengan penjelasannya.

2 dari 5 halaman

Perhatikan proses daur air berikut proses yang terjadi pada nomor 2 adalah

ars.els-cdn.com

Proses daur air dimulai dari evaporasi, atau penguapan. Ini adalah proses di mana air di permukaan berubah menjadi uap air. Air menyerap energi panas dari matahari dan berubah menjadi uap. Permukaan air seperti samudra, laut, danau, dan badan sungai merupakan sumber utama dari penguapan. Melalui penguapan, air berpindah dari hidrosfer ke atmosfer. Semakin besar energi panas yang diserap permukaan bumi, maka laju evaporasi juga akan semakin besar.

Transpirasi (Penguapan Tumbuhan)

Selain menjadi tempat penampungan air, tanaman juga dapat mengalami penguapan yang disebut juga sebagai proses transpirasi. Transpirasi adalah proses yang mirip dengan penguapan, di mana air diubah menjadi uap air oleh tanaman. Akar tanaman menyerap air dan mendorongnya ke arah daun yang akan digunakan untuk fotosintesis. Air ekstra dikeluarkan dari daun melalui stomata (lubang yang sangat kecil pada daun) sebagai uap air. Kemudian air akan masuk ke biosfer dan keluar dalam fase gas.

3 dari 5 halaman

Bentuk penguapan lainnya bisa kita lihat dari proses sublimasi. Sublimasi adalah proses di mana es berubah menjadi uap air tanpa diubah menjadi zat cair seperti air. Fenomena ini akan semakin cepat saat berada di suhu rendah atau tekanan tinggi. Sumber utama air dari sublimasi adalah lapisan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan, serta lapisan es di pegunungan. Karena berawal dari bentuk padat ke bentuk gas, sublimasi membutuhkan proses yang lebih lambat daripada proses penguapan.

Kondensasi

Proses daur air berikutnya adalah kondensasi. Saat air menguap menjadi uap air, ia akan naik ke atmosfer. Di dataran tinggi, uap air berubah menjadi partikel es atau butiran air yang sangat kecil karena suhu di dataran tinggi yang rendah. Proses inilah yang disebut sebagai kondensasi. Partikel-partikel ini saling berdekatan dan membentuk awan dan kabut di langit.

4 dari 5 halaman

Proses daur air selanjutnya yaitu adveksi. Adveksi merupakan proses perpindahan massa udara yang berupa awan secara horizontal, dari satu lokasi ke lokasi lainnya akibat tekanan udara atau angin. Dalam proses adveksi ini akan membuat awan yang terbentuk dari proses kondensasi menyebar dan berpindah dari atmosfer yang mulanya berada di lautan menuju ke atmosfer di daratan. Namun, proses adveksi ini tidak selalu terjadi dalam proses daur air. Tahapan ini biasanya terjadi dalam siklus hidrologi pendek.

Presipitasi

Dalam proses daur air, awan (uap air yang terkondensasi) kemudian turun dalam bentuk hujan air, salju, maupun butiran es, karena angin atau perubahan suhu. Ini terjadi karena tetesan air bergabung menjadi tetesan yang lebih besar. Juga ketika udara tidak dapat menahan air lagi, itu mengendap.

Di dataran tinggi, suhunya rendah dan karenanya tetesan air kehilangan energi panasnya. Tetesan air ini kemudian jatuh sebagai hujan. Jika suhu sangat rendah, atau mencapai di bawah 0 derajat, tetesan air akan jatuh seperti salju. Air juga bisa mengendap dalam bentuk gerimis dan hujan es.

5 dari 5 halaman

Proses daur air selanjutnya yaitu saat air mengalir, yang mana proses ini disebut sebagai run off atau limpasan. Limpasan adalah proses pergerakan air dari tempat yang tinggi menuju tempat rendah di permukaan bumi. Ketika salju mencair menjadi air, hal itu juga bisa menyebabkan limpasan. Proses pergerakan air ini terjadi melalui saluran-saluran air seperti danau, got, muara, sungai, laut hingga samudra. Saat air mengalir di atas tanah, air akan menggeser lapisan tanah teratas bersamanya dan memindahkan mineral bersama dengan aliran air. Dalam proses inilah air yang mengalami siklus hidrologi akan kembali ke lapisan hidrosfer.

Infiltrasi

Air yang sudah berada di bumi akibat proses presipitasi, tidak semuanya mengalir di permukaan bumi dan mengalami proses run off. Sebagian dari air tersebut akan diserap oleh tanaman atau bergerak menuju ke pori-pori tanah, yang kemudian merembes, dan menumpuk menjadi air tanah. Proses pergerakan air ke dalam pori-pori tanah inilah yang disebut sebagai proses infiltrasi. Proses infiltrasi akan membawa air tanah secara lambat menuju kembali ke laut.

Setelah melalui proses run off dan infiltrasi, air yang telah mengalami proses daur air akan kembali berkumpul di lautan. Dengan seiring waktu, air tersebut akan kembali mengalami siklus hidrologi yang baru, yang diawali dengan proses evaporasi.

(mdk/ank)

tirto.id - Siklus air adalah rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi.

Konsep mengenai daur air erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Menurut buku Mengenal Alam Sekitar daur air adalah perputaran air yang terjadi di alam.

Proses singkat daur air, yaitu ketika air laut (evaporasi) atau tumbuhan (transpirasi) terkena panas matahari, akan terjadi penguapan. Proses itu kemudian membentuk awan.

Setelah itu, awan ditiup oleh angin hingga berkumpul di atmosfer. Semakin naik ke atas, suhu awan semakin dingin. Awan yang suhunya dingin ini berkondensasi menjadi titik-titik air.

Kondensasi adalah perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pada saat suhu udara di bawah titik embun.

Perhatikan proses daur air berikut proses yang terjadi pada nomor 2 adalah

Selanjutnya, akibat serangkaian proses tadi, air hujan turun ke bumi (presipitasi) dan meresap ke dalam tanah (infiltrasi). Rangkaian proses itu terjadi secara berulang dan menjadi siklus teratur.

Gambar Siklus Air

Siklus hidrologi atau siklus air adalah rangkaian atau tahapan yang dilalui oleh air dari bumi, ke atmosfer, dan kembali lagi ke bumi. Siklus air tidak pernah berhenti dari atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

Artinya, air yang ada di bumi menguap, jadi awan, terus turun lagi sebagai hujan atau embun. Hal itulah yang menyebabkan volume air di bumi itu relatif sama dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi terus menerus, mengikuti tahapan dalam siklusnya.

Perhatikan proses daur air berikut proses yang terjadi pada nomor 2 adalah

Tahapan dan Urutan Siklus Air

Jika diperinci tahapan proses siklus air bisa dibagi dalam empat bagian. Keempatnya ialah sebagai berikut:

  1. Evaporasi: proses di mana air yang ada di laut, rawa, sungai dan lainnya menguap karena adanya pemanasan dari sinar matahari. Dalam hal ini, air diubah menjadi uap air atau gas, sehingga bisa naik ke atmosfer.
  2. Transpirasi: proses ini serupa dengan evaporasi, hanya saja proses penguapan ini terjadi pada jaringan makhluk hidup, seperti tumbuh-tumbuhan.
  3. Kondensasi: proses di mana berubahnya uap air di atmosfer menjadi partikel es yang sangat kecil di suhu yang rendah. Partikel es tersebut saling mendekat satu sama lain, sehingga akan menggumpal sebagai awan.
  4. Presipitasi: ketika terlalu banyak air yang terkondensasi maka tetesan air di awan akan menjadi besar dan berat untuk menahan di udara sehingga jatuh sebagai hujan, salju atau hujan es.
  5. Infiltrasi: singakatnya adalah proses meresapnya air ke dalam tanah. Infiltrasi jadi salah satu faktor dalam siklus hidrologi yang memainkan peranan penting dalam mendistribusikan air hujan sehingga sangat berpengaruh terhadap limpasan permukaan, banjir, erosi, ketersediaan air untuk tanaman, air bawah tanah dan ketersediaan air untuk irigasi di musim kemarau. Infiltrasi secara umum dipengaruhi oleh berbagai sifat tanah dan vegetasi.

Beberapa faktor yang berpengaruh pada kelangsungan daur air adalah cahaya matahari, suhu udara, arah angin, dan kelembapan udara.

Perhatikan proses daur air berikut proses yang terjadi pada nomor 2 adalah

Lalu, mengapa intensitas hujan di setiap wilayah di dunia berbeda-beda?

Pada daerah gurun pasir hujan sangat jarang terjadi, sehingga jumlah air sedikit. Hal ini terjadi karena resapan yang diterima pada daerah tersebut sedikit dan iklim cenderung panas. Adapun di daerah hujan tropis, hujan dapat berlangsung sepanjang tahun, maka banyak air yang diserap.

Daur air merupakan proses yang terus-menerus terjadi setelah ada lautan di bumi. Jika manusia senantiasa menjaga keseimbangan alam maka air tidak akan pernah habis karena kelangsungan daur air juga terkait dengan iklim.

Aktivitas yang Merusak Siklus Air

Maka itu, manusia perlu melakukan upaya-upaya untuk mengurangi perbuatan yang merugikan alam. Berikut adalah kegiatan-kegiatan manusia yang dapat berpengaruh buruk terhadap daur air.

1. Merusak alam

Manusia sering kali merasa berkuasa terhadap alam sehingga mengekploitasinya dengan semena-mena. Misalnya, penebangan hutan berlangsung terus-menerus dan berdampak buruk terhadap kelangsungan daur air karena area resapan air yang berkurang. Selain itu, pencemaran air. Air sungai atau laut yang tercemar akan berdampak buruk bagi siklus air.

Pencemaran udara juga dapat berdampak pada daur air. Air hujan yang turun ke bumi dan meresap ke tanah dan mengandung asam, dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Efek hujan asam dipengaruhi oleh gas-gas di atmosfer. Gas-gas lain yang menjadi polutan juga dapat menghambat proses evaporasi atau penguapan pada daur air.

2. Pembangunan yang berlebihan

Banyaknya bangunan dan jalan beraspal menyebabkan berkurangnya area resapan air yang dapat mengganggu kelangsungan daur air. Maka itu, perlu ada usaha-usaha untuk menyeimbangkan daur air. Contohnya pembuatan bak-bak resapan air, waduk, bendungan, saluran air, dan wilayah resapan air yang ditumbuhi pepohonan.

3. Boros air

Kebiasaan menghemat air adalah sikap yang bijaksana untuk menjaga keseimbangan alam dari hal kecil. Beberapa cara menghemat air antara lain, menutup kran dengan rapat setelah selesai menggunakan; mandi dan mencuci pakaian dengan air secukupya; juga menampung air hujan untuk mencuci baju, menyiram tanaman, dan lainnya. Maka dari itu, penting untuk diingat bahwa kita harus menggunakan air seperlunya.

Baca juga:

  • Jogja Hujan Es Hari Ini, Kenapa Terjadi & Tandanya Menurut BMKG?
  • Proses Terjadinya Hujan, Manfaat Air Hujan, dan Penyerapan ke Tanah
  • Apa itu Fenomena Hujan Es, Jenis dan Proses Terjadinya?

Baca juga artikel terkait SIKLUS AIR atau tulisan menarik lainnya Nika Halida Hashina
(tirto.id - nka/add)


Penulis: Nika Halida Hashina
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Nika Halida Hashina

Subscribe for updates Unsubscribe from updates