Pelaksanaan politik imperialisme kuno berbeda dengan imperialisme modern

Imperialisme ditinjau dari segi etimologis berasal dari kata Latin imperare yang artinya memerintah atau menguasai. Kekuasaan untuk memerintah (imperare) disebut imperium dan raja yang memerintah disebut imperator. Pada periode penaklukan kebesaran seorang raja diukur berdasarkan luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme, dan selanjutnya berkembang pengertian lain sebagaimana yang kita kenal sekarang ini.

Imperialisme menurut isitilah (terminologis) ialah politik menguasai negara lain untuk kepentingan negara penjajah.

Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism) 
Imperialisme kuno adalah upaya suatu negara mencari tanah jajahan karena terdorong 3G (gold, gospel, glory). Gold adalah mencari kekayaan berupa logam mulia, emas dan perak, termasuk rempah-rempah, gospel, yaitu menyebarkan agama Nasrani, dan glory, yakni untuk kejayaan negeri induknya. Imperialisme kuno melakukan praktek penjajahan yang amat buruk, mereka mengangkut sebesar-besarnya kekayaan alam tanah jajahan ke negara penjajah, tanpa memedulikan nasib rakyat jajahan. Pelopor imperialisme kuno adalah Portugis dan Spanyol.

Imperialisme Modern (Modern Imperialism)  Imperialisme modern timbul setelah revolusi industri, pertama kali di Inggiris lalu menyebar ke negara Eropa lainnya. Kemajuan industri berdampak pada masalah pemenuhan kebutuhan bahan mentah dan pasar yang luas. Negara penjajah mencari tanah jajahan untuk kepentingan ekonomi dan memenuhi kebutuhan industri yaitu sebagai tempat pengambilan bahan mentah dan pasaran hasil industrinya, sehingga ekonomi merupakan inti dari imperialisme modern. Inggris adalah pelopor imperialisme modern.

Artikel Terkait dengan Sejarah


•  Italia La Prima
•  Gerakan Nasionalisme Mahatma Gandhi
•  Kongres Wina (1814-1815) dan Akibatnya bagi Indonesia
•  Sikap Bangsa Indonesia terhadap Kedatangan Sekutu
•  Tujuan Kedatangan Sekutu di Indonesia
•  Kedudukan Hindia Belanda Berdasarkan Perjanjian Potsdam
•  Latar Belakang Revolusi Perancis
•  Latar Belakang Lahirnya Reformasi
•  Pertumbuhan dan Perkembangan Humanisme
•  Pengaruh Kebudayaan Islam di Andalusia (Spanyol) terhadap Perkembangan Eropa
•  Latar Belakang Renaissance
•  Pengertian Humanisme
•  Pengertian Sejarah
•  Awal Perkembangan Islam di Cina
•  Korte Verklaring (Perjanjian Pendek)

Jakarta -

Kolonialisme dan imperialisme sering dianggap sebagai sesuatu yang sama. Namun kolonialisme dan imperialisme adalah dua hal yang berbeda.

Kolonialisme adalah penguasaan dan pendudukan atas suatu wilayah negara oleh negara lain. Daerah koloni adalah negeri jajahan sedangkan pemerintahan kolonial adalah pemerintah penjajahan.

Sedangkan imperialisme adalah nafsu untuk memperluas wilayah dengan menguasai negara. Berdasarkan perkembangannya paham imperialisme dibagi menjadi dua yaitu imperialisme kuno dan modern.

Imperialisme kuno disebut sebagai imperialisme perdagangan. Tujuan imperialisme kuno adalah untuk menguasai perdagangan atas suatu wilayah dengan cara monopoli dan paksaan. Imperialisme kuno didukung dengan semangat gold, gospel, dan glory.

Melansir dari buku Pengetahuan Sosial Sejarah 2 karya Drs. Tugiyono Ks, dkk, di Indonesia awal imperialisme kuno dimulai dengan kegiatan Portugis dan VOC termasuk imperialisme perdagangan, yaitu menguasai perdagangan dengan aturan dan paksaan.

Imperialisme modern bertujuan untuk memperluas daerah jajahan untuk industri, dan sebagai daerah sumber tenaga buruh yang murah. Imperialisme modern sendiri berkembang di dunia sejak abad ke-19.

Awal Mula Imperialisme di Indonesia

Awal mula imperialisme di Indonesia dimulai sekitar abad ke-16. Saat itu negara-negara Eropa yang dipelopori oleh Portugis dan Spanyol mencari daerah jajahan untuk menggali kekayaan, menyebarkan agama Nasrani, dan lambang kejayaan.

Pada tahun 1511, Portugis merebut Malaka dan disusul kedatangan mereka di Maluku pada tahun 1512. Di Banda mereka membeli cengkeh, pala, dan fuli.

Setelah itu mereka kembali ke Malaka. Pelayaran pertama ini lalu disusul dengan pelayaran-pelayaran berikutnya. Selanjutnya terjadilah hubungan dagang antara Portugis dan raja Ternate.

Akhirnya Portugis diizinkan untuk mendirikan benteng di Ternate, untuk melindungi Ternate dari musuh. Pendirian benteng kemudian diimbangi dengan hak monopoli perdagangan cengkeh.

Rakyat Ternate menjadi tertekan karena mereka tidak dapat menjual cengkeh secara bebas. Sementara cengkeh yang ditetapkan Portugis sangat rendah. Portugis menunjukkan sifat aslinya menjadi musuh dan pemeras rakyat Ternate.

Pada tahun 1521, Spanyol tiba di Maluku. Mereka kembali dalam pelayaran ke Spanyo dari Filipina. Di Maluku, Spanyol singgah di Tidore, Bacan, Jailolo. Spanyol disambut baik di tempat singgah tersebut.

Kemudian terjadi persaingan antara Spanyol dan Portugis. Kedua bangsa tersebut bermusuhan dan membuat perjanjian Thordesilas yang membagi wilayah perdagangan.

Spanyol lalu ditetapkan beroperasi di Filipina, sedangkan Portugis di Maluku. Kepergian Spanyol dari Maluku membuat Portugis lebih leluasa beroperasi di Maluku.

Portugis juga mengincar Sumatera yang kaya akan lada. Di Sumatera, Portugis gagal mendapatkan hak monopoli bahkan mereka juga tidak bisa berdagang. Kehadiran Portugis di Sumatera mendapatkan tentangan dari Kerajaan Aceh.

Selanjutnya di Jawa, Portugis hanya dapat berdagang di Pasuruan dan Blambangan. Di daerah ini Portugis tidak dapat berdagang karena dikuasai oleh Demak.

Di daerah Indonesia lainnya Portugis hanya dapat menetap di Timor, sementara kedudukan Ternate mulai goyah. Monopoli perdagangan dan penyebaran agama Nasrani yang dilakukan Portugis ditentang keras oleh rakyat Ternate.

Portugis memaksakan kekuasaan di Ternate, Tidore, Jailolo. Hal ini kemudian menimbulkan perlawanan rakyat. Portugis tidak berhasil menguasai kerajaan-kerajaan yang memiliki pelabuhan perdagangan rempah-rempah.

Itulah awal mula imperialisme di Indonesia. Jadi imperialisme adalah seperti yang dijelaskan di atas ya detikers!

Simak Video "Melihat Desa Hantu yang Muncul di Bendungan Spanyol"



(atj/nwy)

Imperialisme berasal dari kata imperium yang artinya 'memerintah' dan isme yang artinya 'paham'. lmperialisme merupakan suatu sistem jajahan yang dibentuk dengan cara membentuk pemerintahan jajahan di wilayah yang dijajahnya. lmperialisme dapat dibedakan menjadi dua, yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern.

  1. lmperialisme kuno terjadi sebelum peristiwa Revolusi lndustri. lmperialisme kuno menggunakan semboyan 3G (gold, glory, gospel) sebagai tujuan menguasai suatu wilayah.
  2. lmperialisme modern terjadi setelah peristiwa Revolusi lndustri. Tujuan imperialisme modern tidak lagi sekadar 3G, tetapi lebih pada upaya pengembangan kegiatan perekonomian. Negara pelopornya adalah lnggris. Dengan meningkatnya penemuan-penemuan baru, seperti mesin uap, kegiatan industri berkembang pesat. Pabrik-pabrik didirikan di mana-mana. Hal ini menyebabkan peningkatan kebutuhan bahan mentah dan hasil produksi. Oleh karena itu, negara-negara Eropa berlombalomba mencari daerah kekuasaan itu.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Imperialisme kuni terjadi sebelum peristiwa Revolusi Industri sedangkan Imperialisme modern terjadi setelah Revolusi Industri

Jelaskan apa perbedaan antara Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern? Artikel ini dibuat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pada pembahasan sebelumnya kita telah mengulas apa Pengertian Imperialisme Kuno dan Modern. Sudah membacanya kan? Belum? Secara singkat, Imperialisme berasal dari kata "Imperare" artinya usaha suatu negara untuk menguasai negara lain demi kepentingan ekonomi, politik, budaya dan tujuan lainnya.

Adanya imperialisme kemudian memunculkan beberapa istilah yang tidak asing kita dengar, seperti imperium  (wilayah kekuasaan) dan imperator (orang yang berkuasa atas suatu wilayah). Nah, dari segi waktu terjadinya Imperialisme ternyata dibagi menjadi dua, yakni Kuno dan Modern. Imperialisme Kuno tentu terjadi lebih dahulu daripada Modern. Perbedaan Imperialisme Kuno dan Modern dapat kita ketahui dari negara pelopor, tujuan dan waktu pelaksanaannya.

Pelaksanaan politik imperialisme kuno berbeda dengan imperialisme modern
Imperialisme Inggris

Imperialisme Kuno

  1. Waktu : Terjadi sebelum Revolusi Industri (1750-1850).
  2. Negara Pelopor : Portugis dan Spanyol.
  3. Tujuan / Kepentingan : Berpedoman pada semboyan 3G, Gold (kekayaan), Gospel (menyebarkan agama), Glory (kekuasaan, kejayaan).

Baca Juga : Sejarah Revolusi Industri di Inggris

Imperialisme Modern

  1. Waktu : Terjadi setelah revolusi Industri.
  2. Negara Pelopor : Inggris.
  3. Tujuan / Kepentingan : Penguasaan wilayah untuk kepentingan industri, baik mendapatkan bahan mentah, menanamkan modal, maupun memasarkan hasil produksi.

Itulah 3 perbedaan Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern, belum selesai sampai disini. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya Imperialisme, antara lain :

  • Adanya suatu keinginan menjadi negara super power (besar).
  • Memiliki tujuan untuk memajukan kegiatan perdagangan.
  • Ada keinginan untuk menyebarkan Ideologi dan Agama.
  • Munculnya perasaan sebagai bangsa (ras) yang Istimewa.

1. Imperialisme Politik

Imperialisme dalam bidang politik biasanya bersembunyi dalam bentuk mandate dan protectorate. Imperialisme ini ditemui pada aman modern, tujuannya hendak menguasai segala-galanya dari suatu negara lain.

2. Imperialisme Politik

Ini merupakan salah satu langkah apabila gagal dalam bidang politik, yakni berusaha menguasai ekonominya saja. Jenis Imperialisme ini sangat disukai oleh negara-negara imperialis.

3. Imperilisme Militer

4. Imperilisme Kebudayaan

Baca Juga :

Share ke teman kamu:

Tags :

Related : 3 Perbedaan Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern