Nama lain nabi yakub alaihissalam adalah israel artinya

Di antara fenomena ganjil yang tersebar di tengah kaum muslimin adalah menamai dan menyebut negeri Yahudi yang dimurkai oleh Allah dengan sebutan Israel. Kemudian Israel dan negeri Israel-lah yang dicela dan dicerca. Apakah tepat kita mencela Israel? Simaklah pembahasan berikut untuk menjawab pertanyaan ini.

Ketahuilah bahwa Israel sebenarnya adalah Nabi Ya’qub ‘alaihis salam

Dalam tafsir Ibnu Abi Hatim, dari Ibnu Abbas, beliau radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

« حضرت عصابة من اليهود نبي الله صلى الله عليه وسلم فقال لهم : » هل تعلمون أن إسرائيل يعقوب ؟ « فقالوا : اللهم نعم ، قال النبي صلى الله عليه وسلم : » أشهد عليهم «

“Suatu saat sekelompok orang Yahudi mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu beliau bertanya pada mereka: “Apakah kalian mengetahui bahwa Israel adalah Ya’qub?” Orang-orang Yahudi itu pun menjawab, “Itu betul.” Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Ya Allah saksikanlah perkataan mereka’.”

Jadi, sangat jelas dalam hadits ini bahwa Israel adalah Nabi Ya’qub ‘alaihis salam.

Kedudukan Ya’qub ‘alaihis salam dalam Islam

Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut,

وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَارِ (45) إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ (46) وَإِنَّهُمْ عِنْدَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الْأَخْيَارِ (47)

“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” (QS. Shad: 45-47)

Lihatlah dalam ayat ini, Allah betul-betul memuji Nabi Allah Ya’qub, begitu pula kakeknya Nabi Ibrahim dan bapaknya Nabi Ishaq.

Ibnul Jauzi mengatakan bahwa mereka memiliki ulil aydi yaitu kekuatan dalam melakukan ketaatan dan memiliki ‘al abshor’ yaitu kepandaian dalam agama dan ilmu. Dalam tafsir Al Jalalain dikatakan bahwa mereka memiliki kekuatan dalam beribadah dan kepandaian dalam agama. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menyimpulkan bahwa Allah menyifati mereka dengan ilmu nafi’ (ilmu yang bermanfaat) dan amal sholeh yang banyak. Itulah pujian Allah kepada Ya’qub dan sangat mulianya kedudukan beliau ‘alaihis salam dalam agama ini.

Sebaliknya Allah Mencela Orang Yahudi

Berkebalikan dengan Nabi Ya’qub ‘alaihis salam, Allah sangat sering mencela orang Yahudi di dalam Al Qur’an dan melaknat mereka serta Allah sangat murka pada mereka. Namun Allah murka dan mencela demikian dengan menggunakan nama Yahudi dan nama orang kafir dari Bani Isroil, bukan dengan nama Israel/Isroil yang merupakan nabi yang mulia, putra dari Nabi yang mulia yaitu Ishaq dan keturunan kholilullah (kekasih Allah) yaitu Ibrahim ‘alaihimus salam.

Perhatikanlah ayat berikut, Allah Ta’ala melaknat Yahudi disebabkan perkataan mereka,

وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا

“Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu” , sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dila’nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu.” (QS. Al Ma’idah: 64)

Perhatikanlah pula ayat berikut, Allah Ta’ala telah melaknat orang kafir dari Bani Isroil,

لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

“Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” (QS. Al Maidah: 78)

Yang Paling Dekat dengan Agama Nabi Ya’qub bukan Orang Yahudi

Yang mewarisi agama Nabi Ya’qub dan kakeknya Ibrahim ‘alaihimas salam adalah orang-orang yang beriman. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ

“Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 68)

Perhatikan pula dalam ayat berikut diceritakan bahwa Ibrahim ‘alaihis salam berlepas diri dari orang Yahudi, Nashrani dan orang musyrik. Allah Ta’ala berfirman,

مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Ali Imran: 67)

Walaupun orang Yahudi berasal dari keturunan Ibrahim dan Israel (Ya’qub), namun kita umat Islam harus meyakini bahwa mereka adalah musuh-musuh Allah dan musuh para Rasul yaitu Muhammad, Ibrahim dan Israel (Ya’qub). Kedekatan orang Yahudi denga Ibrahim dan Israel (Ya’qub) tidaklah bermanfaat sama sekali karena mereka tidak beriman pada wahyu yang diturunkan oleh Allah. Jadi, orang yang paling dekat dengan Ibrahim dan Ya’qub adalah orang yang beriman dan bukanlah orang Yahudi yang merupakan musuh Allah.

Janganlah Mengarahkan Celaan Pada Seorang Nabi

Setelah kita tahu bahwa Yahudi bukanlah Israel, lantas pantaskah kita mengarahkan cercaan dan celaan pada Israel atau negeri Israel? Yang lebih tepat adalah cercaan tersebut diarahkan pada mereka orang Yahudi yang merupakan musuh Allah, bukan kepada Israel yakni Nabi Ya’qub yang penuh dengan kemuliaan. Semoga hal ini bisa jadi perenungan bagi kita semua.

Ketahuilah bahwa celaan kepada Nabi yang mulia ini yaitu dengan mencela Israel (Ya’qub) tidaklah akan berpengaruh padanya sama sekali sebagaimana pula dahulu orang Quraisy mencela Nabi yang mulia yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun celaan tersebut tidak berpengaruh dan dipalingkan dari beliau. Marilah kita merenungkan hadits yang mulia ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ تَعْجَبُونَ كَيْفَ يَصْرِفُ اللَّهُ عَنِّى شَتْمَ قُرَيْشٍ وَلَعْنَهُمْ يَشْتِمُونَ مُذَمَّمًا وَيَلْعَنُونَ مُذَمَّمًا وَأَنَا مُحَمَّدٌ

“Tidakkah kalian heran, bagaimana Allah bisa memalingkan celaan dan laknat kaum Quraisy padaku. Mereka ingin mencaci dan melaknat orang yang tercela, padahal aku adalah Muhammad (nabi yang mulia).” (HR. Bukhari no. 3533).

Kesimpulan:

Janganlah kita menyebut orang Yahudi dengan Israel. Dan juga janganlah kita mencela Israel karena dia adalah seorang Nabi yang mulia. Yang lebih pantas dicela dan dicerca adalah orang Yahudi yang merupakan musuh Allah. Inilah yang harus kita renungkan.

Faedah dari: ‘Ain Salsabil min Ma’ini Imamil Jarhi wa Ta’dil, Syaikh Robi’ bin Hadi Al Madkholi.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.com

Diselesaikan setahun silam di Pangukan-Sleman, 5 Muharram 1430 H

Baca Juga:

  • Faedah Sirah Nabi: Perjanjian dengan Orang Yahudi
  • Boikot Produk Israel

Sabtu, 16 Mei 2020 - 03:16 WIB

Nama Yakub disebut 18 kali di dalam Al-Quran. Ilustrasi/SINDOnews

NABI Ya'qub adalah putra Nabi Ishaq . Garis keturunannya, Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya'qub as. Beliau diperkirakan berusia 147 tahun atau periode sejarah: 1837 - 1690 SM. Nabi Ya'kub diutus di wilayah Syam (Syria). Sebutan nama kaumnya adalah Bangsa Kan'an di Al-Quran .Nabi Yakub hijrah dari negeri Kan'an menuju Faddan Aram atau Padan-Aram (Harran), sebelah utara Irak, ke tempat paman dari jalur ibunya, Laban.

Beliau tinggal di Harran cukup lama. Beliau lantas menikahi sepupunya, Putri Laban. Kemudian beliau kembali kepada keluarganya di Kan'an atau Kana'an setelah Allah menganugerahinya sepuluh putra dari sepupunya dan istrinya yang lain. (Baca juga: Nabi Ya'kub, Mengabdi 14 Tahun Agar Bisa Menyunting Sang Kekasih )

Setelah Nabi Ya'qub kembali ke negeri Kan'an, Allah kembali menganugerahinya dua putra: Yusuf dan Bunyamin. Dengan demikian, jumlah putranya menjadi dua belas orang. Di tempat itulah dia menyempurnakan risalah ayahnya, Ishaq, dan kakeknya, Ibrahim, untuk menyeru pada ajaran Allah.

Ketika Allah menganugerahi Yusuf gelar kenabian dan jabatan Menteri Keuangan pada masa Hesos, Ya'qub dan anak-anaknya berangkat menemui Nabi Yusuf di Mesir.

Yahudi dan Bani Israil mungkin istilah yang sangat populer bagi kita. Saya rasa, hampir semua masyarakat Indonesia tahu atau setidaknya pernah mendengar  dua kata tersebut. 

Sebagai negara dengan umat Muslim terbanyak di dunia, istilah Yahudi dan Bani Israil memang seharusnya tidak asing lagi bagi masyarakat kita, karena dua istilah ini sering disebutkan didalam Al-Quran dan di Hadits Rasulullah. 

Istilah Yahudi pada zaman sekarang sangat identik dengan negara Israel dan juga Amerika Serikat, karena sebagian besar penganut agama Yahudi menetap di dua negara ini. 

Menurut Wikipedia, pada tahun 2015, 43% orang Yahudi berada di Israel dan 43% di negeri Paman Sam lalu sisanya tersebar di beberapa negara. Israel adalah negara tempat berkumpul dan hidupnya jutaan Yahudi. Didalamnya terdapat kota Jerussalem yang menjadi pusat Israel sekaligus menjadi tanah suci bagi mereka. 

Jerussalem merupakan kota suci bagi tiga agama samawi, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi. Tak heran, kota ini selalu menjadi perebutan oleh tiga agama ini. Umat Islam sempat menguasai kota Jerussalem di zaman kekhalifahan Umar bin Khatab dan juga ketika kekhalifahan Ayyubiyah.

Sedangkan Amerika Serikat, diyakini sebagai tempat orang-orang Yahudi menguasai ekonomi dan pemerintahan, agar kebijakan politik AS selalu mendukung dan menguntungkan Israel terutama dalam penjajahan Palestina, inilah pandangan umum orang Indonesia. 

Tak heran, istilah Yahudi dan Israel pun menjadi sensitif, karena sebagian besar masyarakat kita tidak setuju dengan penjajahan Israel atas Palestina. Bahkan ada beberapa unjuk besar pernah terjadi di Indonesia untuk membela Palestina.

Itulah sekilas tentang Yahudi dan Israel yang sering dipahami oleh orang Indonesia. Namun pernahkah kita bertanya-tanya tentang makna kata Yahudi dan Bani Israil ini? Lalu kenapa dinamakan Yahudi? apa alasannya? serta banyak pertanyaan lainnya yang belum terjawab.

Sejarah Singkat Agama Yahudi

Yahudi adalah nama bagi pengikut nabi Musa, yang diutus oleh Allah SWT kepada kaum Bani Israil untuk menyelamatkan mereka dari kekejaman Firaun Mesir terhadap mereka, karena Bani Israil adalah kaum tertindas di Mesir ketika itu serta mengajak mereka untuk bertauhid kepada Allah. 

Jadi Yahudi adalah nama agamanya, dan bani Israil adalah nama kaumnya, yang merupakan keturunan nabi Ya'qub AS.

Lalu setelah menyelamatkan Bani Israel dari kekejaman Firaun, dan firaun pada akhirnya mati tergulung ombak. Maka Allah memerintahkan Musa untuk mengajarkan dan menyeru Bani Israil agar bersaksi dan mengimani bahwa Allah adalah satu-satunya tuhan yang layak disembah, serta mematuhi syariat dan ajaran yang diperintahkan oleh Allah kepada nabi Musa AS.

Bukannya patuh dan bersyukur, Bani Israil malah enggan dan membangkang atas seruan-seruan Nabi Musa. Padahal mereka telah melihat secara nyata bagaimana pertolongan Allah dan mukjizat nabi Musa yang telah mellenyapkan Firaun, namun masih keras kepala dan berusaha untuk mengolok-olok nabi Musa.

Apalagi kisah Nabi Musa dan Bani Israel adalah salah satu kisah yang paling banyak disebutkan didalam Al-Quran.

Nabi Musa adalah salah satu nabi yang paling banyak mendapatkan ujian, oleh karena itu ia memiliki gelar Ulul Azmi, sebuah gelar yang diberikan kepada 5 orang Nabi karena keteguhan hati mereka dalam menerima banyak ujian dan cobaan dari Allah melalui umatnya.

Itulah yang menjadi sebab kenapa Nabi Musa AS banyak disebutkan kisahnya oleh Al-Quran, agar umat Islam tahu bagaimana watak dan keras kepalanya orang Yahudi, sehingga berani membunuh nabi-nabi yang Allah utus sebelum Musa. Tidak hanya itu, ini juga memperlihatkan bagaimana azab dan hukuman yang Allah timpakan kepada orang-orang yang tidak patuh kepada Allah dan Rasulnya.

Yahudi adalah salah satu dari tiga agama samawi yang populer didunia, dua lainnya ialah Islam dan Kristen (Nashrani). Penganut agama Yahudi berkisar sekitar 14 hingga 15 juta orang, paling sedikit dibandingkan Islam dan Kristen.

Meskipun penganutnya paling sedikit diantara agama samawi lainnya, Yahudi adalah agama samawi yang tertua, jauh lebih tua sebelum Kristen dan Islam.

Menurut Prof. Dr. 'Audhullah Jaad Hijazi, seorang guru besar Akidah Filsafat Universitas Al-Azhar didalam bukunya yang berjudul "Muqoronatul Yahudiyyah wal Islam" menyebutkan bahwa keberadaan nabi Musa dan Bani Israil lebih tua 1300 tahun dibanding nabi Isa AS, apalagi jika dibandingkan dengan Nabi Muhammad yang turun hampir 7 abad setelah turunnya Nabi Isa.

Makna Kata Yahudi 

Masuk ke pembahasan utama mengenai makna kata Yahudi dan Bani Israil, menurut Prof. 'Audhullah didalam bukunya menjelaskan bahwa  ada beberapa pendapat yang mendefinisikan makna kata Yahudi, dan yang pendapat yang kuat diantaranya:

Pendapat Pertama: Asal kata Yahudi (يهودية) berasal dari suku kata Arab, yaitu Haada-Yahuudu (هاد-يهود) yang artinya kembali dari kesesatan.

Alasan kenapa kata Haada-Yahuudu ini disematkan kepada agama kaum Bani Israil, karena mereka dulu pernah menyembah anak sapi ketika ditinggal oleh nabi Musa untuk bermunajat kepada Allah selama 40 hari. Tatkala nabi Musa kembali, ia melihat bani Israil sudah menyembah anak sapi yang dibuat oleh Samiri, beliau pun marah dan berdoa kepada Allah meminta ampunan untuk Bani Israil dan memohon agar tidak diturunkan azab kepada kaumnya.. 

Doa tersebut diabadikan oleh Al-Quran didalam Surat Al-A'raf  ayat 156 yang artinya: Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh, kami kembali (bertobat) kepada Engkau.(Allah) berfirman, “Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.

lafaz "Hudnaa"  didalam doa nabi Musa itu artinya: Kami Kembali (Bertobat) ( اِنَّا ہُدۡنَاۤ اِلَیۡکَ ) dan lafaz "Hudnaa"  itu berasal dari kata Haada-Yahuudu, sehingga kaum Bani Israil dinamakan dengan Yahudi karena kembalinya mereka menyembah Allah setelah sempat sesat dan menyekutukan-Nya.

Pendapat Kedua: Asal kata Yahudi berasal dari kata Yehudza (يهوذا) dan Yehudza ini adalah nama salah satu anak nabi Ya'qub Alaihissalam. Ia merupakan anak tertua, dan paling dekat dengan nabi Ya'qub diantara anak beliau lainnya, sehingga dinamakan "Yahudi" karena mereka berasal dari keturunan Yehudza. 

Pendapat kedua inilah pendapat yang paling kuat bagi para peneliti sejarah Yahudi, sehingga menjadi referensi bagi para para guru maupun pakar sejarah. 

Lalu bagaimana dengan Bani Israil? Apa maksudnya ? lalu apa hubungannya dengan Yahudi?

Makna Kata Bani Israil

Seperti yang telah saya singgung diatas, bahwa Yahudi adalah nama pengikut Nabi Musa yang diturunkan kepada Bani Israil. Arti dari Bani israil ini adalah "anak keturunan Israil", lalu siapakah Israil itu? 

Israil adalah nama dan gelar yang diberikan Allah kepada Nabi Ya'qub AS dan ini termaktub didalam Al-Quran surat Maryam ayat 58 dan juga ada didalam Taurat, tepatnya pada Kitab Kejadian.

Israil berasal dari  bahasa Ibrani dan terdiri dari dua suku kata, pertama "Israa" yang berarti Hamba lalu yang kedua "iil" yang berarti Allah SWT. Maka Israil artinya (Hamba Allah) dan itu merupakan nama lain dari Nabi Ya'qub AS. Sehingga kita bisa mengambil kesimpulan bahwa bani Israel adalah anak cucu dari Nabi Ya'qub.

Didalam Al-Quran kita akan menemukan, bahwa pengikut Nabi Musa kadang disebut "Yahudi" dan terkadang disebut "Bani Israel", keduanya memiliki maksud yang sama. Jika disebut Bani Israil, maka itu dinisbahkan kepada kakek buyutnya (Nabi Ya'qub) dan jika disebut Yahudi, maka itu dinisbahkan kepada Yehudza, anak tertua Nabi Ya'qub.

Apakah Nabi Musa itu orang Yahudi?

Jika ada yang bertanya, apakah nabi Musa itu orang Yahudi atau tidak, maka jawabannya adalah Tidak, karena Nabi Musa bukanlah anak keturunan Yehudza, beliau adalah keturunan Lawi yang merupakan saudara kandung Yehudza dan mereka sama-sama anak Nabi Ya'qub.

Kesimpulannya, Nabi Musa adalah orang Bani Israil, namun ia bukan orang Yahudi.

Kenapa Allah Terkadang menyebut Pengikut nabi Musa dengan nama "Yahudi" dan Terkadang menyebut Mereka dengan nama "Bani Israel"?

Jika kita memperhatikan dengan seksama didalam Al-Quran, bahwa kisah pengikut nabi Musa ini disebut dengan istilah yang berbeda-beda oleh Allah SWT. di beberapa Ayat Allah sebut mereka dengan Istilah Yahudi, dan di beberapa ayat lainnya Allah sebut dengan istilah Bani Israil, apa rahasia dan hikmah dibalik perbedaan sebutan ini?

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Prof. 'Audhullah bahwa Allah menyeru umat Nabi Musa dengan sebutan "Bani Israil" ketika menjelaskan nikmat yang telah diberikan dan ketika mengajak mereka untuk kembali ke jalan yang benar dan mengesakan Allah. 

Tidak hanya itu, Allah juga menyeru mereka dengan seruan ini ketika menceritakan kelebihan dan kasih sayang Allah kepada mereka dibandingkan umat-umat terdahulu.

Bisa dibilang, istilah Bani Israil ini adalah panggilan lembut dan kasih sayang dari Allah kepada umat Nabi Musa didalam Al-Quran.

Kebalikannya, Allah menyeru umat Nabi Musa dengan istilah "Yahudi" tatkala menceritakan kekufuran dan juga pengingkaran mereka kepada seruan Allah SWT serta menceritakan ancaman azab kepada mereka.

Sedangkan istilah Yahudi adalah panggilan Allah yang bernada ancaman dan keras kepada mereka.

Sebab kenapa Allah menyeru umat Nabi Musa dengan "Bani Israil" ketika mengajak umat Nabi Musa kepada jalan yang lurus dan hidayah, karena Allah seolah-olah ingin berkata kepada mereka "Kalian (Umat Nabi Musa) adalah anak Nabi Ya'qub dan berasal dari keturunan para nabi, maka  ikutilah jalan yang lurus sebagaimana yang diikuti oleh kakek kalian dan janganlah berpaling dari jalan yang lurus ini. Harusnya kalian adalah orang pertama yang beriman kepada para nabi, bukan malah menjadi orang pertama yang kafir kepada mereka (para Nabi)"  

Itulah sedikit banyak pembahasan seputar makna Yahudi dan bani Israel serta alasan-alasannya yang telah saya jabarkan dengan beberapa referens dari beberapa sumber kitab berbahasa Arab yang membahas tentang Yahudi dan Bani Israel. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.

Share jika bermanfaat.

Tareq Albana.


Nama lain nabi yakub alaihissalam adalah israel artinya

Lihat Bahasa Selengkapnya