Mesin yang digunakan untuk cetak cahaya adalah mesin


Page 2

sebagai berikut : "
.... : tulis- dang untuk industri grafika

Mesin-mesin komputer untuk an/cetak-mencetak/hasil cetakan, mengalami selalu perubahan dan

susun huruf elektronik, dikenal merupakan suatu upaya manu- pembaharuan. Sebaliknya pula, juga sebagai mesin susun photo, siïia yang telah membuktikan dengan segala kemajuan itu, du

dewasa ini secara umum dihumemiliki kekutan yang lebih nia pers memperoleh dorongan bungkan dengan cetak offset unampuh untuk mengubah wajah kuat pula untuk mengubah diri- tuk surat kabar dan majalah kadunia melebihi segala kekuatan nya agar maju dan berkembang rena kemampuan photografisnya.

Hal ini dimungkinkan juga kayang dimiliki oleh persenjataan sesuai dengan tuntutan zaman. modern".

Teknik-teknik pembuatan su

rena maju berkembangnya ilmu

optik. Kata-kata bersayap ini penulis

rat kabar dewasa ini juga sudah terjemahkan secara bebas dari demikian mengalami perubahan

Dalam pertumbuhannya, kata-kata aslinya yang berbu- dan perkembangan dibandingkan

mesin-mesin susun huruf photo,

dari waktu ke waktu menunjuknyi ........ printing is "a human dengan keadaannya beberapa achievement that has demonstratahun lampau.

kan kemajuan yang meningkat, ted far greater power to shape the

Kegiatan persurat kabaran

dan jenis mesinnya setiap kali world than all the forces of mo

berubah. Istilahnya lebih dikenal sekarang ini, termasuk kondisidern weaponry”. nya di tanah air kita, secara ber

dengan sebutan "generasi” me

sin. tahap dan berangsur sudah berKeampuhan kata tercetak. alih ke arah otomatisasi dan kom

Generasi pertama, mesin susun puterisasi sesuai dengan kema

huruf photo umumnya digunakan Jelas dengan hal ini dimaksud juan teknologi grafika dewasa ini. guna menyusun bahan naskah

tulisan saja, juga digunakan unbahwa kata-kata tercetak, memi

tuk menyusun huruf-huruf disliki suatu keampuhan yang mele- Tehnologi baru. bihi segala persenjataan modern.

play seperti yang pernah dilaksaPada dekade 1960-an, kea

nakan oleh mesin susun huruf Karena kata-kata tercetak itu daannya di dunia ditandai oleh mampu memberikan pengaruh dua gejala meluas, yaitu penggu

judul. mendalam atas jalan pikiran dan

Mesin generasi pertama ini naan secara meyakinkan cetak memiliki masukkan (input) pita kehidupan manusia sehari-hari lithografik offset untuk surat kadan lingkungan masyarakatnya.

kertas. Operator mesin dapat bar serta dimulainya penggunaan

mengunakan keyboard secara Pengaruh itu dapat tersebar secara meluas mesin-mesin komluas dan menjangkau jarak yang puter untuk susun huruf (typeset

langsung dan menggunakan

sumber cahaya tungsten. Namun jauh, dalam bentuk yang indah, ting). Pada dekade 1970-an, bagus, teratur rapi, telah disun- nampak bahwa kedua perkem- sampai 15-20 baris surat kabar

kecepatannya masih terbatas ting (diedit), dipilih dan dihi- bangan tadi, bertambah maju

per menit. Demikian pula keluwedangkan sebaik mungkin, dengan dengan pesat di mana-mana. sannya dalam penggunaan fonts bantuan peralatan dan segala Teknologi baru dalam dunia grapermesinan modern yang tersedia fika sudah dirasakan manfaatnya,

terbatas. dalam dunia industri grafika.

Generasi kedua, merupakan sesuai pula dengan perkem- mesin susun huruf yang merupaKalau kita mempelajari sejarah bangan yang dialami oleh dunia kan kombinasi mekanik dan pertumbuhannya dari waktu ke photografi, dunia industri kertas,

elektronik. waktu, sebenarnya para war- industri pembuatan pelat cetak,

Sinar cahaya yang keluar dicetawan dan redaktur surat kabar tinta cetak, industri mesin-mesin

gat oleh piringan (discs), atau siikut berperan mendorong para cetak, serta perlunya akan hasil

linder maupun grids yang dapat teknolog sehingga dalam kenya- kerja cetak berwarna (Multi Co

berputar, memproyeksikan citra taannya dapat disaksikan seka- lour) yang makin diperlukan oleh

(image) huruf-huruf lewat suatu rang bahwa dunia pers/persurat konsumen dan pemberi order.

sistem lensa ke permukaan atas kabaran mendorong maju per- Dalam bidang komposisi atau kertas photographic atau film. kembangan industri grafika. penyusunan huruf cetak, akibat

Generasi ketiga, merupakan Karena keperluannya yang revolusi elektronik, maka cara

mesin susun huruf yang lebih mendesak, maka dunia persurat penyusunan huruf cetak secara

tinggi tingkatannya dari revolusi kabaran ingin menghidangkan tradisional yang tidak elektrik elektronik tahun 1960-an di biberita dan gambar lebih cepat secara berangsur hapus dan di

dang grafika. dan lebih tepat. Hal ini mau tidak tinggalkan oleh industri grafika,

Huruf-huruf ditimbulkan dari mau mendorong dunia industri karena mesin dan suku cadang

simpanan komputer apabila untuk membuat segala peralatan serta peralatannya makin lama dan permesinan serta suku ca- sedikit dan tidak diprodusir lagi. bagian-bagian dari urutan elektronik dengan kemampuan 900 dipasang di atas papan tombol Tentu saja hal-hal ini harus atau lebih baris per inci - dipan- mirip misin tik, dan memiliki dapat diatasi agar tidak mecarkan pada sebuah terminal di- beberapa tombol instruksi. ngurangi daya guna penggunaan splay CRT (Cathode Ray Tube),


Page 3

yang secara bersamaan meresmikan dua acara sekaligus : Konkernas PWI dan peresmian pembukaan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin, yang berlangsung pada hari itu juga di depan Mesjid Raya tersebut di Jalan Jenderal Sudirman. Unik karena Panitia (Konkernas dan Mesjid Raya) berturut-turut melapor kepada Presiden.

Cuaca mendung terkadang gerimis tipis, tidak membuat warga kota Banjarmasin luntur semangatnya dalam menyambut kehadiran Presidennya pada upacara tersebut.

Seusainya membuka resmi Konkernas PWI, Presiden Soeharto meresmikan Majid Raya Rasa bungah selain tertuang

Sabilal Muhtadin' dengan menekan tombol sirine dan menandatangani prasasti yang terle

tak di halaman Masjid Raya. dalam sujud syukur yang dilakukan Presiden dan menterimenteri yang menyertai kun

udara diiringi tepukan dan sorak Ketua PWI Pusat Harmoko, jungan kerja Presiden Soeharto; sorai massa.

Gubernur Kalsel Mistar Tjokroanggota-anggota Muspida Kal- Paduan suara 'junjung buih' koesoemo, dan amanat Presiden sel, pengurus PWI Pusat bersama dan koor yang membawakan lagu RI di pagi harinya. Panitia Penyelenggara dan ’ampar-ampar pisang' ciptaan A. Sore harinya Konkernas diutusan-utusan Konkernas PWI Ardiansyah yang dikumandang- buka Ketua PWI Pusat di Hotel se-Indonesia juga tercermin dari kan dari atas perahu 'tambangan' Maramin, diawali sidang pleno I luapan massa rakyat yang mem- khas Banjar menimbulkan nos

berupa temu wicara dengan Dibanjiri tempat-tempat sekitar talgia, mengalun di sungai Mar

rjen Pembinaan Pers dan Grafika upacara berlangsung dan sekitar tapura yang hari itu bersolek ba

Deppen H. Soekarno, SH, Ketua Mesjid Raya yang berareal 10 gaikan 'fiesta di Venesia', mem- Umum SPS (Serikat Penerbit hektar.

bawa kesemarakan jalannya upa- Suratkabar) Pusat diwakili Sek

cara. Dan suasana pagi itu sema- jennya Zulharmans dan Ketua Kebanggaan yang penuh dili

kin ceria karena manisnya suara Umum Serikat Grafika Pers puti rasa syukur ini tentu beralasan. Betapa tidak, karena pada oleh Hajjah Mariana, penyiar pembawa acara yang diantarkan

(SGP) H.G. Rorimpandey. Disuhari itu merupakan perpaduan

sul sidang-sidang pleno dua, tiga TV-RI Pusat.

dan empat, diakhiri dengan wididua upacara yang satu dan lain

Rombongan Presiden dan Ibu awisata ke Kabupaten Tanah nya saling berkaitan erat yaitu

Tien Soeharto yang tiba di Ban- Laut di pagi hari tanggal 11 Pebunsur pers dan mesjid sebagai

ruari serta ditutup dengan resepsi pusat kegiatan masyarakat dalam jarmasin terdiri dari Mendagri

Amirmachmud, Menteri Agama kehidupan bangsa untuk masa

mengesankan di malam harinya. dan Ny. Alamsyah, Mensesneg kini dan masa mendatang.

Pada awal pembukaan sidang dan Ny. Sudharmono, Sekmil

pleno I, dilakukan pengheningan Dunia wartawan selalu punya Presiden Laksdya Kardono, Ass cipta untuk almarhum wartawan selera khas, dalam upacara pem

Intel Hankam, Kepala Rumah- Suara Merdeka (Semarang) bukaan Konkernas tidak dilaku- tangga Presiden, Ass Mensesneg Mulyono, 42 tahun, yang mekan dengan pemukulan gong se

Urusan Khusus dengan staf 17 ninggal dunia hari itu, tepat pada bagaimana lazimnya, tetapi orang dan 10 wartawan ibukota. hari ulang tahun ke-35 PWI. dengan senjata khas rakyat Kali

Ketua Panitia Konkernas yang mantan, mandau. Presiden Konkernas PWI

juga Ketua PWI Cabang Kalimenghunjamkan ke satu lan

mantan Selatan, H. Anang Adedasan untuk memutuskan tali Acara seremoni berlangsung nansi, dalam laporannya meyang mengikat "balon interaksi” dengan mendengarkan laporan nyampaikan terimakasih kepada yang membawa poster meng- Panitia, sambutan-sambutan PWI Pusat yang telah memper


Page 4

Sidang Umum Konfederasi juga di hadiri oleh peninjaupeninjau, yang umumnya terdiri dari lembaga-lembaga yang telah membantu konfederasi dengan latihan. Peninjau-peninjau tadi datang dari Persatuan Wartawan Australia, Persatuan Wartawan dan Penerbit Jepang NSK, dan Persatuan Wartawan Papua Dubes Hasnan Habib bersama delegasi wartawan Indonesia di Istana Negara, Thailand.

Nomor 3 dari kanan A. Kowi, Direktur Bina Kewartawanan Deppen.
Nugini yang untuk pertama kali- nya turut hadir sebagai peninjau. Acara persidangan oleh tuan

terhadap pelaksanaan proyek Journalist, yang dikerjakan di rumah telah disusun demikian

baru di bidang pendidikan; Singapura. rupa, yakni hari pertama setelah pembukaan sidang di lanjutkan

4. Pidato para peninjau, di mulai 3. Pelaksanaan pengeluaran dengan konvensi wartawan Asean

dari Perhimpunan Wartawan Kartu Pers Asean. Pertama. Selesai konvensi pada

dan Penerbit Jepang, Organi- 4. Kompetisi Foto Berita Asean.

sasi Wartawan Papua Nugini 5. Kerjasama pendidikan antara petang harinya dilanjutkan

dan di akhiri oleh Persatuan dengan laporan-laporan dari :

Konfederasi dengan Lembaga

Wartawan Australia; 1. Presiden Konfederasi War

Pendidikan Jurnalistik untuk Sidang hari kedua di pergunatawan Asean, Ismail Kassim

Negara Berkembang di Berlin. (Singapura), yang menjelas

kan untuk pemilihan pengurus Pada hari ketiga pagi di mulai kan langkah-langkah kebijak

Konfederasi yang baru, untuk diskusi terbuka, dan di antaranya sanaan dan pelaksanaan periode 1981-1983. Sidang pemi- juga Indonesia di mintakan penproyek serta keputusanlihan pengurus Konfederasi yang

dapatnya mengenai keluhan yang keputusan rapat Dewan Direk- baru ini dipimpin oleh Presiden

disampaikan oleh peninjau Austtur selama jabatannya (1979

Konfederasi yang lama, Sdr. ralia. Untuk ini karena penting

Ismail Kassim. Secara aklamasi 1981);

nya masalah kami sajikan tersendan tidak bertele-tele, Konfede2. Laporan Sekretariat Tetap

diri dalam laporan. Hari kedua rasi telah berhasil menyusun Konfederasi Wartawan Asean,

sore sidang di lanjutkan untuk Drs. D.H. Assegaff (Indone- pengurusnya yang baru. (Lihat membicarakan masalah proyek

lampiran 1. CAJ Board of Direcsia), yang berisikan langkah

proyek baru Konfederasi dan tors 1981-1983). langkah pelaksanaan kepu

gagasan-gagasan baru yang di tusan dan proyek-proyek se

Pada petang hari kedua, sidang lontarkan oleh para delegasi. Di lama periode 1979-1981; diteruskan untuk membicarakan antara proyek-proyek baru yang

di bicarakan itu, a.l. terdapat 3. Laporan-laporan Ketua-ketua proyek-proyek Konfederasi yang

masalah-masalah : Delegasi yang bersifat telah di laksanakan dan masih

akan dilaksanakan. Di antara ”Country report”, dimulai

1. Perlindungan terhadap Wardari Indonesia, Malaysia, Pi- proyek-proyek itu adalah :

tawan, suatu thema yang telipina, Singapura dan terakhir 1. Kerjsama pendidikan antara ngah dibicarakan di Unesco di Thailand. Umumnya

Konfederasi dengan Perhim- mana Indonesia diwakili oleh laporan-laporan ketua dele- punan Wartawan dan Pener- M. Chudori. gasi menyinggung masalah

bit Jepang

2. Situasi pers di masing-masing umum dan harapan-harapan 2. Penerbitan Journal Asean Negara Asean, yang sifatnya


Page 5

nya. Konfederasi Wartawan yang terkadang tidak mengun- suatu formasi yang disebut dalam ASEAN selam ini telah pula tungkan.

Piagam pendirian Konfederasi, mampu menggalang solidaritas

Dalam masa dua tahun menda

karena pada tahun 1983 Indonesesama wartawan muda di ka

sia akan kembali menjadi tuan tang, kepengurusan CAJ akan wasan ASEAN. berada di tangan Thailand, Sdr.

rumah untuk sidang umum KonHubungan kerjasama dengan Manich Sooksomchitra, Mana

federasi. Dalam sidang umum itu lembaga-lembaga latihan ging Editor suratkabar Thairath, juga kembali dikukuhkan Sektretawan di luar negeri juga mem- harian terbesar di Thailan. Se

tariąt Tetap Konfederasi Warberikan kesempatan yang besar lama ini beliau menjabat sebagai

tawan ASEAN yang dijabat oleh bagi wartawan ASEAN untuk wakil Presiden Konfederasi, dan

Sekjen PWI, dalam hal ini Sdr. mengenal satu sama lainnya. Dari menunjukkan dedikasi yang besar

Dja'far H. Assegaff, Sdr. Ismail segi kepentingan Nasional solida- untuk Konfederasi. Dalam sidang

Kassim dari Singapura yang di ritas ini berarti pula suatu lang- umum juga diputuskan meng

gantikan oleh Manich Sooksomckah maju untuk menggalang angkat Sdr. Harmoko. Ketua

hitra sebagai Presiden diangkat semangat ASEAN dalam meng- PWI Pusat menjadi Wakil Presi

sebagai Penasehat Konfederasi. hadapi arus informasi dari luar den. Keputusan ini merupakan

(D.H. Assegaff).

bisa memberikan fakta yang se- Akhirnya data-data PENGGUNAAN .......

dang dicari. Misalnya, daftar ditabulasi, diproses untuk men(Sambungan dari hal. 9)

langganan yang berisi nama, dapatkan analisa tentang daya alamat dan jabatan dari berbagai beli yang dimiliki oleh audience

pembaca suratkabar itu sendiri. 1. Mengenal problemanya leLangganan kolektip dari suatu

profil suratkabar atau majalah bih dahulu perkumpulan (seperti perkum

itu. pulan catur, perkumpulan bridge, Sebelum penerbit suatu suratdan lain-lain lagi), jika ada.

6. Penyajian laporannya kabar atau majalah dibenarkan untuk melaksanakan suatu riset, 5. Mengusahakan data tam

Agar laporannya bisa difahami ia sudah tentu harus mengenal bahan

dengan mudah oleh pengiklan, lebih dahulu permasalahan yang Untuk bisa memperoleh data

maka umumnya laporan itu disamenghambat perkembangan audience profil yang mencermin- jikan dalam bentuk : penerbitannya. Jika isi penerbi: kan komposisi segenap pembaca, (1) kesimpulannya, dan tannya kurang bisa memenuhi

perlu dilakukan seleksi random (2) data-data penunjangnya. selera pembacanya, sehingga

dari sample yang akan diwawansebagian dari mereka mulai ber

7. Memanfaatkan kesimpucarai. Pengumpulan datanya bisa alih membaca suratkabar saiditempuh dengan questionnaire

lannya dalam praktek ngannya, maka ia diharapkan melalui :

Bagian iklan dari suratkabar tentunya untuk menyelenggarakan suatu readership study, agar

(1) petugas wawancara di la- atau majalah yang bersangkutan

pangan keinginan pembaca itu bisa ter

memperbanyak dan meneruskan

laporan riset audience profil itu ungkapkan. Tetapi bila pengiklan (2) pos, atau diselipkan dalam

suratkabarnya kurang memperhatikan suratka

kepada para pengiklan dan/atau

perusahaan periklanan. Dari labarnya sebagai media periklanan, (3) telepon.

poran itu, pengiklan atau perusamaka untuk bisa meyakinkan Untuk menghilangkan kecuri

haan periklanan yang ditugaskan mereka bahwa suratkabarnya gaan yang mungkin bisa timbul

menangani periklanan suatu perjustru dibaca oleh segmentasi pada pengiklan, pelaksanaan

usahaan pembuat barang, bisa pasar yang memiliki daya beli penelitian semacam ini sebaiknya melihat adanya korelasi antara serta biasa mengkonsumsi produk diserahkan kepada satu badan - data-data yang mereka peroleh sejenis seperti produknya pengyang independen.

dari suatu riset pemasaran iklan, maka ia perlu menyeleng

dengan data-data yang disuplai garakan riset audience profil su- 4. Tabulasi data yang masuk

oleh media sebagai hasil suatu ratkabarnya.

Data-data yang masuk, setelah

riset audience profil. Kesamaan 2. Menghimpun data

yang
ada dinilai, kemudian dicatat dan di- indikasi yang terdapat antara ca-

tabulasi dengan komputer. lon pemakai produk dengan audiDi lingkungan suratkabar itu

ence profil suratkabar atau majasendiri mungkin sudah ada be- 5. Menyiapkan kesimpulanberapa sumber informasi yang nya

(Bersambung ke hal. 45)


Page 6

membantu dan membina pelaksanaannya di daerahnya masing-masing.

KEPUTUSAN KONPERENSI KERJA NASIONAL PWI

9.11 PEBRUARI 1981 5. Koran Masuk Desa (KMD)

DI BANJARMASIN Menghargai kebijaksanaan Pemerintah yang telah melaksanakan proyek Koran Masuk Desa dengan melibatkan penerbitan-penerbitan pers di Daerah.

Konperensi Kerja Nasional Persatuan Wartawan Ini berarti :

Indonesia (PWI) yang diselenggarakan dari tanggal a. Masyarakat persuratkabaran berkewajiban me- 9 sampai dengan 11 Pebruari 1981 di Kota Banjarma

ningkatkan mutu dan isi yang serasi dengan kehi- sin, yang dihadiri oleh utusan-utusan Cabang, Perdupan masyarakat pedesaan.

wakilan dan Pengurus Pusat beserta segenap b. Usaha meliput berita-berita pedesaan harus lebih Badan-badan kelengkapannya, setelah mendengar digalakkan dengan mengaktifkan wartawan ma

dan membahas secara mendalam Amanat Presiden suk desa.

Soeharto pada pembukaan Konperensi Kerja Nasioc. Memberikan bantuan positif bagi pengembangan

nal PWI. pers daerah. d. Keterlibatan Pemerintah Daerah dalam penye

MEMUTUSKAN: baran KMD sangat diperlukan agar tercapai sa- 1. Menjadikan Amanat Presiden Soeharto tersesaran yang dituju proyek KMD.

but sebagai landasan pembinaan dan pengembangan e. Keberhasilan KMD perlu dikembangkan ke selu- Pers Nasional. ruh Propinsi.

2. Khusus mengenai masalah periklanan yang di

singgung dalam amanat tersebut, Konkernas menu6. Grafika Pers

gaskan Pengurus PWI Pusat untuk bersama-sama

SPS dan Departemen Penerangan menjabarkan lebih Mendorong Pemerintah agar merealisasi rencana pengadaan grafika pers di daerah-daerah yang belum lanjut dengan memperhatikan hal-hal sebagai ber

ikut : memilikinya, sehingga mutu grafis persuratkabaran dapat meningkat yang memungkinkan perluasan

a. Dengan dihapuskannya penyiaran iklan pada kesempatan kerja bagi karyawan pers dan keikutser

media televisi, seyogyanya iklan-iklan itu dapat taan Pemerintah Daerah sangat diperlukan.

disalurkan pemuatannya pada mass media cetak. b. Dalam menampung pemuatan iklan-iklan terse

but mass media cetak agar tetap menjunjung 7. Keringanan tarif telkom dan porto pos

tinggi Kode Etik Periklanan SPS yang telah menUntuk memperlancar tugas jurnalistik dalam

dapat pengukuhan Dewan Pers. rangka menunjang pemerataan informasi, adalah

c. Instansi-instansi Pemerintah dan Perusahaankewajiban Pemerintah melaksanakan keputusan

perusahaan milik negara hendaknya mematuhi UNESCO tentang pemberian keringanan/penu

dan melaksanakan petunjuk Presiden itu agar runan tarif-tarif Pos, Telepon Interlokal, Telex, Tele

memelopori pelaksanaan pemerataan iklan foto dan fasilitas telekomunikasi lainnya bagi Pers.

dengan mengutamakan pemasangan iklan pada

surat kabar-surat kabar yang masih lemah baik di 8. Pertemuan Pemimpin Redaksi dan PWI se Pusat maupun di Daerah. Indonesia.

d. Perusahaan-perusahaan yang memperoleh kemuMenugaskan kepada Pengurus PWI Pusat untuk dahaan dari Pemerintah hendaknya juga mengmenyelenggarakan pertemuan Pemimpin Redaksi ikuti petunjuk Presiden dengan menggunakan dan PWI se Indonesia pada tanggal 9 Pebruari 1982 mass media cetak sebagai saluran promosi dan sebagai tindak lanjut pertukaran informasi antara periklanannya. komponen Pemerintah, Pers dan Masyarakat. e. Untuk menjaga keseimbangan tingkat pemera

taan pers secara menyeluruh, perbandingan volume berita dan iklan adalah 60 % berbanding 40

% dengan jumlah maksimal 12 halaman. Banjarmasin, 11 Pebruari 1981

Banjarmasin, 11 Pebruari 1981 KONPERENSI KERJA NASIONAL

KONPERENSI KERJA NASIONAL PERSATUAN WARTAWAN INDONESIA

PERSATUAN WARTAWAN INDONESIA


Page 7

14. Konperensi mencacat keprihatinan wartawan Malaysia :

Abdul Latif Noordin terhadap komersialisasi pers di wilayah ini, ter

Thomas Lee utama dalam bentuk penyertaan modal saham Pilipina :

Jose L. Pavia oleh satu suratkabar di suatu negara ke suatu

Neal Cruz suratkabar dari negara lain, yang menimbulkan Singapura :

Ling Chong Beng kecurigaan yang tidak sepantasnya terhadap

Ivan lim konsekwensi yang tidak dikehendaki atas peng

Thailand :

Kitti Chupinit aruh redaksional.

Vipa Sookit 15. Konperensi menghimbau semua penerbit dan Islamil Kassim (Singapura), bekas Presiden CAJ

pemilik suratkabar di Asean agar memulai upaya periode 1979-81, diangkat sebagai penasehat yang gencar dan bersungguh-sungguh untuk ex-officio CAJ. melatih dan meningkatkan wartawan lokal, ter- 22. Konperensi mengukuhkan D.H. Assegaff sebagai utama di suratkabar berbahasa Inggeris, agar Sekretaris Tetap CAJ. mereka dapat menjalankan peranan yang lebih 23. Pertemuan Dewan Direktur CAJ berikutnya dibertanggungjawab dalam menentukan kebijak

rencanakan akan berlangsung tahun 1982 di Pilisanaan redaksional dan manajemen.

pina. Sidang Umum CAJ kelima akan diadakan 16. Konperensi sepakat akan mengusahakan kerja- di Indonesia tahun 1983.

sama dengan Sekretariat Asean guna meningkat- 24. Konperensi menyatakan terimakasih dan pengkan proyeka yang saling menguntungkan.

hargaan kepada Konfederasi Wartawan Thai17. Konperensi menyambut baik pembebasan Abdul land, pemerintah Thailand, atas kebaikan dan

Samad Ismail, bekas managing editor New penerimaan yang hangat sebagai tuan rumah Straits Times Malaysia dari tahanan selama Sidang Umum ke-4 dan Konvensi Wartawan empat setengah tahun.

Asean Pertama berbarengan dengan Kompetisi 18. Konperensi mencacat usula delegasi kepada CAJ

photo Berita Asean Pertama dan Pameran Fhoto

Berita Asean kedua. agar mengusahakan latihan jurnalistik dan proyek2 penyelidikan serta tawaran beasiswa di 25. Konperensi berlangsung dengan tradisi semalapangan journalistik guna lebih meningkatkan ngat persabahatan dan persaudaraan. derajat profesionalisme.

Diterima pada tanggal 18 Pebruari 1981 di Bangkok, Dua proyek riset yang disetujui adalah : (1) studi Thailand. perbandingan mengenai undang2 pers di Asean, Atas nama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan (2) status profesional wartawan Asean di

ttd. bandingkan dengan wartawan di wilayah rejio

Harmoko. nal lainnya di negara2 maju. 19. Konperensi memperhatikan usul kepada CAJ untuk menjajagi kemungkinan memulai usaha

Atas nama National Union of Journalists (Malaysia) kerjasama guna mengumpulkan dana bagi

ttd. proyek? CAJ.

Tan Kin Seang 20. Konperensi memperhatikan usul untuk mempe- Atas nama Nasional Press of Philippines lajari kemungkinan mendirikan suatu dana yang

ttd. akan menyediakan bantuan hukum kepada wartawan Asean yang diadili di pengadilan karena

Jose L. Pavia pelaksanaan profesinya.

Atas nama Singapore National Union of Journalists 21 Konperensi memilih Manich Sooksomchitra

ttd. (Thailand) sebagai Presiden (ketua) kelima CAJ,

Ivan Lim dan suatu Dewan Direktur untuk masa 1981-83, terdiri atas :

Atas Nama Konfederasi Wartawan Thailand (CTJ), Wakil Presiden : Harmoko (Indonesia)

ttd. Sekretaris Jenderal : Thongchai Na Nagara (Thailand)

Kitti Chupinit. Sekretaris Tetap : D.H. Assegaff (Indonesia) Dewan Direktur : Indonesia :

M. Chudori Soebagio Pr


Page 8

PT. Krakatau Steel dalam suasana saling keterbu- (4). memadu pengertian baik antara wartawan kaan dan kepercayaan.

dengan Humas Krakatau Steel; Wartawan ingin melaksanakan profesinya dengan

(5). menjadikan pesertanya sumber penularan tanggungjawab sosial.

pengetahuan bagi lingkungan pekerjaannya

masing-masing. Wartawan ingin menyelidiki dan melaporkan.

Wartawan ingin melakukan investigative repor- Dalam KLW ceramah-ceramah yang didiskusikan ting.

di antaranya mengenai : "Pengenalan istilah-istilah Sudah barang tentu semua itu dilakukannya dalam

dalam dunia besi baja & Teori pembuatan dan pemrangka kepentingan umum; juga dengan mengingat

bentukan (forming) besi baja dilanjutkan tentang serba keterbatasan dalam melaksanakan kemerde

”Produksi besi baja” oleh Ir. Sutoro; Construction kaan pers di Republik kita ini.

Management & Marketing dan Aspek-aspek tekno

ekonomi industri dasar baja oleh Presdir PT. KarakaAda permintaan dalam sidang evaluasi KLW,

tau Steel, Ir. T. Aribowo; Aspek-aspek ketenagasupaya keterangan Presdir PT. Krakatau Steel yang

kerjaan & sosial dari industri besi baja Krakatau menyangkut mengapa terdapat kerugian-kerugian

Steel oleh Ir. Kadarisman. Ceramah teknis jurnalispada PT. Krakatau Steel diperlakukan sebagai "off

tik oleh Direktur Program KLW, H. Rosihan Anwar the record”. Permintaan itu tentu akan diindahkan

mengenai ”Bahasa & Liputan proyek-proyek industri oleh peserta KLW.

dasar dan Etika dalam sistem pers di Indonesia oleh Sungguhpun begitu tentulah diharapkan pula, Sekjen PWI Pusat Drs. D.H. Assegaff. supaya di masa datang pimpinan PT. Krakatau Steel

Di samping berdiskusi dan mendengarkan lebih terbuka terhadap wartawan, sebaliknya war

ceramah-ceramah tersebut, para peserta melakukan tawan juga lebih mengerti tentang policy dan aspirasi peninjauan lapangan ke pabrik besi baja Krakatau Krakatau Steel. Dan dengan demikian terbentuklah

Steel. komunikasi dua arah yang saling menguntungkan.

Pada acara pembukaan KLW memberikan penjeDirektur Program KLW H. Rosihan Anwar meni

lasan Direktur Program KLW H. Rosihan Anwar lai hasil KLW-XXV positif dan meletakkan dasar- sedang sambutan-sambutan oleh Presdir PT. Kradasar bagi memasyarakatkan konsep industri dasar

katau Steel, Ketua PWI Pusat Harmoko dan Menbaja dan apa arti dan peranannya bagi bangsa dan

teri Penerangan dilanjutkan pembukaan resmi KLW, negara.

diwakili oleh Dirjen PPG. Deppen Soekarno SH. KLW ini berhasil pula membuka jalan bagi peser

Pada acara penutupan setelah H. Rosihan Anwar tanya, supaya :

menyampaikan laporan hasil-hasil KLW, ditutup (1). menjalin persaudaraan dan keakraban antara oleh sambutan Ketua PWI Pusat diwakili Wakil sesama rekan;

Ketua Bidang Pendidikan Soebagijo Pr. dan sam(2). mengingatkan kembali akan missi profesi ke- butan Presdir PT. Krakatau Steel, diwakili oleh Diwartawanan di tanah air kita;

rektur Personalia PT. Karakatau Steel Ir. Kada(3). meningkatkan keterampilan teknis jurnalistik, risman. (S) 1

dan pengetahuan dasar sekitar industri dasar baja;


Page 9

riwisata yang diselenggarakan atas kerjasama HPP dengan peresmian Masjid Raya Sabilal Muhtadin, (Himpunan Penulis Pariwisata) Bali, Dinas Pariwi- oleh Presiden Soeharto. Untuk keperluan ini dibuatsata dan PWI Cabang Bali.

kan sebuah kapal terapung berbentuk naga, diberi

nama ”Naga Ilit” YOGYAKARTA

Sedang untuk Konkernas PWI acara-acara sidang Dengan acara pokok mendengarkan ceramah BM.

selanjutnya diselenggarakan di Hotel Maramin, milik Diah dengan tema ”Identifikasi dan pemecahan da

eks tokoh KAMI Mar'i Muhammad, yang khusus lam rangka usaha mendinamiskan Pers Nasional

memberikan korting 50 % yang bebas dan bertanggungjawab”, PWI Cabang Yogyakarta merayakan HUT ke-35 PWI di Sasana Wiratama, Tegalreja Yogyakarta, 14 Pebruari. Acara PONTIANAK tersebut dihadiri juga oleh Anggota Kehormatan – Laporan kepada Menhub PWI Jend. (Purn) Widodo. Pada kesempatan itu Pengalaman tak enak Pengurus PWI Cabang Kalidibagi-bagikan pula hadiah-hadiah lomba me

mantan Barat di Pontianak dalam berhubungan ngarang, sedang kepada wartawan senior, Soegijono dengan salah satu pejabat, dilaporkan kepada MenSH, yang selama 35 tahun berkecimpung dalam du

hub selaku atasannya: nia pers, diberikan hadiah Tabanas Rp. 100 ribu. Sebelumnya, tepat tanggal 9 Pebruari, Pengurus Dalam rangka pengembangan interaksi positif anPWI dan YKW (Yayasan Kesejahteraan Wartawan) tara Pemerintah, Pers dan Masyarakat, Pengurus Cabang Yogyakarta mengadakan ziarah ke makam PWI Cabang melakukan kunjungan pertemuan wartawan-wartawan senior al. mbah Tom (Soeto- dengan Gubernur, Pangdam dan Pejabat-pejabat mo) wartawan senior harian "Kedaulatan Rakyat”, tingkat I Kalbar lainnya. Semuanya berjalan lancar. di Sewon Bantul. Disusul dengan pemberian bing- Tibalah gilirannya hari itu (27 Januari), kunjungan kisan dan bantuan uang sebesar Rp. 75 ribu kepada kepada Kepala LLASDP Kalbar, Sujono (yang dua janda mbah Tom oleh YKW yang berlangsung di hari kemudian dilantik menjadi Kakanwil PerhuBalai Wartawan Yogyakarta.

bungan Darat Prop. Kalbar). Pengurus PWI Cabang

waktu itu terdiri Ketua Farkhan Yakob dan SekretaMasih dalam rangkaian acara HUT, fihak Lanuma Adisucipto telah pula menyerahkan satu set gaimana layaknya setiap pengunjung telah dipenuhi,

ris Usman Lahir. Segala ketentuan formalitas sebakostum untuk kesebelasan WI dan satu set kostum untuk regu Volley IKWI (Ikatan Keluarga War- seperti mengisi buku tamu dan dipersilakan menung

gu. tawan Indonesia) Yogyakarta.

Namun, jawaban yang diterima : ”Bapak tidak SEMARANG

bersedia menerima menghadap, karena si

buk .......... Sesuai keputusan rapat PWI Cabang Jawa Tengah di Semarang, maka HUT PWI se-Jawa Tengah dipu- LLASDP (Lalu Lintas dan Angkutan sungai, Danau

Tak heran, jika dua hari kemudian, ketika Ka. satkan di Tegal dengan resepsi 8 Pebruari di Gedung dan Penyebrangan) Kalbar itu dilantik oleh GuberTiti Kawedar. Sedang esoknya dilakukan pres tour ke Kabupaten/Kodya Tegal. Rangkaian acara HUT

nur Kalbar menjadi Ka Kanwil Perhubungan Darat ke-35 PWI dimulai 7 Pebruari dengan kegiatan- Kalbar, para wartawan melakukan pemboikotan. kegiatan olahraga seperti : gerak jalan, sepakbola, SURABAYA volley, bulutangkis, tennis

, bilyar dan sebagainya. Mampu menundukkan tantangan Pada kesempatan itu diresmikan pula Balai Wartawan Tegal. Di tempat mana diselenggarakan pula

Wartawan di Jawa Timur selain mampu menjapameran foto lingkungan hidup.

wab masalah-masalah yang dihadapinya, juga mampu menundukkan tantangan-tantangan yang

membentang dengan cara penuh kedewasaan. DemiBANJARMASIN

kian Gubernur Jawa Timur Soenandar PrijosoeSebagai tuan rumah tempat dilangsungkannya darmo mengatakan dalam peringatan HUT ke-35 Hari Pers Nasional-I dan HUT ke-35 secara Nasional

PWI di Balai Wartawan Surabaya, 8 Maret. di samping tuan rumah penyelenggara Konkernas Pada peringatan HUT PWI tersebut, Ketua PWI PWI, maka PWI Cabang Kalimantan Selatan-lah Pusat mengumumkan, PWI Cabang Surabaya kini yang tersibuk di antara semua Cabang/Perwakilan menjadi PWI Cabang Jawa Timur sesuai keputusan PWI tahun ini. Sebagian besar waktu mereka tersita Konkernas PWI tahun 1981 di Banjarmasin. untuk persiapan-persiapan penyelenggaraan Kon- Peringatan tersebut merupakan puncak acara kernas. Apalagi peresmiannya sekaligus dikaitkan HUT yang diadakan sejak 7 Pebruari dengan acara


Page 10

Selain Wapres H. Adam Malik, Mr. Moh. PENGANIAYA KORESPONDEN "Dialog" Roem, Wonohito dan beberapa keluarga perin- DIHUKUM tis pers yang telah almarhum, juga tampak Ktut Tantri, penulis asing terkenal zaman re

Ibrahim Ain (36 th) di Palu dijatuhi huvolusi Indonesia dengan bukunya Revolt in

kuman kurungan selama 15 hari dengan masa Paradise”.

percobaan dua bulan dan menanggung biaya Acara diawali pengheningan cipta oleh perkara, setelah dia dinyatakan terbukti bersaWapres, mendengarkan pengantar penyusun

lah melakukan penganiayaan terhadap diri

Elkana Lengkong, koresponden majalah Dibuku, Soebagijo I.N., sambutan Wapres, lalu

alog. ditutup makan siang bersama dan penyerahan simbolik buku tersebut kepada Wapres oleh Pengadilan penganiayaan yang menyangSudiro dan kepada keluarga M. Ali Kamah kut diri seorang wartawan sudah dua kali berdari Soebagijo I.N.

langsung di Palu pada awal tahun 1981 ini. Dalam sambutannya, Wapres H. Adam Ma- Pertama pengadilan terhadap penganiayaan lik mengingatkan korps wartawan, agar kalau Decky Laonaha, koresponden Harian Pesudah mendapat kedudukan, jangan melupa- doman Rakyat Ujungpandang. Pelakunya kan perjuangan.

oleh Pengadilan Negeri Klas I Palu dijatuhi

hukuman denda sebesar Rp. 10.000.00 "MASIH KURANG GAGAH ......

Gubernur Jabar H.A. Kunaefi menyetujui SIWOJPWI LAMPUNG ADAKAN DISKUSI agar jaket yang akan diberikannya kepada

OLAHRAGA para wartawan Unit Kerja Mukti PWI Cabang Jawa Barat diganti dengan pakaian jas leng- Siwo/PWI Lampung awal bulan Maret kap. Menurut Gubernur, wartawan perlu necis mengadakan diskusi nasional olahraga di Gedalam mengikuti acara-acara resmi seperti lora Saburai Tanjung Karang. Menurut Ketua pelantikan dan sebagainya. Sebelumnya, SIWO Cab. Lampung M. Harun Muda InderaGubernur juga menyerahkan sumbangan jaya semula akan diadakan Rakernas, namun uang Rp. 500.000 kepada pengurus Unit terse

karena satu dan lain hal maka yang disetujui but.

Dep. Wartawan Olahraga PWI Pusat berben

tuk diskusi nasional. Dalam diskusi ini terlibat PENATARAN WARTAWAN MINYAK DAN para koresponden, wartawan dan RRI LamGAS BUMI

pung. Dirut Pertamina diwakili R. Soehardi pada pembukaan Penataran Minyak BUMI DAN

SURATKABAR "DILI POSTERBIT DI TIGas baru-baru ini mengatakan komunikasi

MOR TIMUR yang baik antara Pertamina dan Pers penting, karena Pers mempunyai peranan penting da

Direktur Jendral Pembinaan Pers dan Gralam menyebar-luaskan informasi masalah fika Soekarno SH atas nama Menteri Peneperminyakan kepada masyarakat.

rangan RI. telah mengeluarkan SK tentang Sementara itu Sekjen PWI Pusat Drs. DH.

pemberian SIT bagi penerbitan pers Yayasan

Penerbitan Pembangunan Timor Timur di Dili Assegaff dalam sambutannya menunjuk pen

untuk menerbitkan sebuah suratkabar baru tingnya peranan Pers sebagai alat ampuh

"Dili Pos. mendidik masyarakat yang dalam hubungannya dengan Penataran Wartawan Minyak dan

Ini merupakan suratkabar pertama di Dili, Gas Bumi, ada beberapa pokok yang harus di- sejak TIMOR Timur berintegrasi ke dalam wiingat peserta penataran. Pertama, pihak Pers layah negara kesatuan Republik Indonesia. akan memperoleh pengetahuan tentang mi- "Dili Possementara terbit dua kali seminggu nyak dan gas bumi, sehingga dapat menda- dengan 8 halaman ukuran biasa. Percetakanlami tulisan-tulisan dan berita-berita yang nya PT Grip Surabaya. menyangkut perminyakan dengan pemberitaan yang lebih berbobot. Kedua, pihak Peme

Menurut Ketua Yayasan Ir. Andi Aziz Harintah dan pertamina akan mudah memper- syim, dicetaknya Dili Posdi Surabaya untuk oleh saran masukan atau "inputsehingga sementara saja, menjelang percetakan di Dili secara jelas dan terbuka memberikan infor

ex Portugis yang saat ini dikelola oleh Pemda

Tkt. I TIMOR Timur direhabilitasi. masi kepada masyarakat luas.


Page 11

M. NAPIS, lahir di Jakarta 7 Juli 1925. Sebagai hun 1972-1973 dan 1976-1980. Kemudian menjadi Ketua PBRI (Persatuan Biro Reklame Indonesia) Redaktur pelaksana Meja Ekonomi LKBN Antara tahun 1956-1972 hasil Kongres V. Menjadi Benda- akhir tahun 1980 hingga Pebruari 1981. Jabatannya hara I PSSI (1964). Pejabat Ketua Umum Persija kini anggota Jakarta News Centre LKBN Antara. (1968). Pernah menjadi Pemimpin Umum Majalah Mayapada (1969-1970). Bendahara PABSI (Persa

Ia menyelesaikan pendidikan ALS Watangpone, tuan Angkat Besi Seluruh Indonesia) tahun 1964.

SMP dan SMA (Ujungpandang) masing-masing Ketua Percaja (Persatuan Catur Jakarta) tahun 1958

dalam tahun 1951, 1954 dan 1957. Di Fakultas Sastra dan Sekjen Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indo

UI, sampai tingkat persiapan 1957-1958 dan tingkat nesia). Berkecimpung dalam bidang periklanan sejak Sarjana diraihnya di Perguruan Tinggi Publisistik, (1952 hingga sekarang). Menjadi Dosen Perguruan

pada tahun 1967. Tinggi Publisistik 1961-1971 dan kini Direktur Pelak- Selanjutnya di University of Hawaii-AS, dengan sana Harian PPPI (Persatuan Perusahaan Perik- bcasiswa East-West Center 1973-1975. Selama di lanan Indonesia).

Honolulu, pernah dipilih menjadi Wakil Ketua (Vice

President) Perhimpunan Mahasiswa EWC, kawasan H. SUNARIO SUNARSAL, Redaktur Harian Asia-Pasifik, dan Wakil Ketua Perhimpunan Maha: Berita Buana Jakarta. Di samping menjadi Dosen siswa Indonesia se Amerika Serikat (Permias), Capengajar matakuliah Grafika dan Dosen pembimbing bang Hawaii. pada Sekolah Tinggi Publisistik.

Setelah menempuh latihan Jurnalistik dan News- H. ROSIHAN ANWAR, lahir 10 Mei 1922 di paper Production di Australia dengan beasiswa Ren

Kubang Nan Dua, Sumatera Barat. Tokoh wartawan cana Kolombo, ia melanjutkan latihannya pada Pu

yang memulai karirnya sejak tahun 1943 pada harian sat Grafika Indonesia di Jakarta, kemudian beralih "Asia Raya”. Ia juga terkenal sebagai wartawan dan tugas dari redaktur suratkabar menjadi Kepala ba- kolomnis. Banyak menulis buku dan mengasuh Kargian produksi pada Percetakan Offset Slipi Baru, ya Latihan Wartawan PWI sebagai Direkturnya. dapur cetak suratkabar Berita Buana dan Buana

Salah seorang Ketua Pembina PWI Pusat. Ia oleh Minggu, harian AB, The Indonesia Times dan seba

Pemerintah dianugerahi Bintang Mahaputra Utama gainya. Tugasnya selaku Manager produksi itu dila- III kukannya selama lima tahun. Ia juga menjadi Dosen Pengajar Jurnalistik pada

L. SOEMANTORO, dilahirkan di Blora Jawa Kursus Perwira Penerangan Hankam/ABRI dan

Tengah 10 Nopember 1934 dengan pendidikan forPenguji Ujian Negara pada Akademi Grafika Indo

mal Sekolah Menengah Atas bagian B. Karirnya nesia.

dimulai sebagai engineer mesin-mesin Tenun Kaos DRS. ANDI BASO MAPPATOTO MA. lahir di

(Tricotage) produk USA pada beberapa Pabrik Kaos

di Jawa Tengah. Itu terjadi dalam tahun 1955-1957. Sengkang (Sulsel), 16 Januari 1936. Profesinya selain

Mulai terjun di dunia pers tahun 1959 pada mingsebagai Lektor-madya Sekolah Tinggi Publisistik (STP) dengan matakuliah yang diajarkan : Jurnalis

guan "Hidup" di Jakarta, kemudian di harian "Sinar tik, Stylistik dan Bahasa Inggris Jurnalistik. Ia juga

Harapan” Jakarta mulai tahun 1961. pernah menjadi Wakil Redaktur pelaksana Home

Sejak tahun 1972 hingga kini ditugaskan menaNews Desk dan Wakil Redaktur pelaksana Meja

ngani percetakan pers "Sinar Agape Press” yang Ekonomi LKBN Antara, masing-masing dalam ta

menerbitkan harian 'Sinar Harapan”


Page 12

Diterbitkan oleh : .Direktorat Jenderal Pembinaan Pers

& Grafika Deppen

· Bokerjasama dengan : Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Serikat Penerbit Suratkabar (SPS)

Serikat Grafika Pers (SGP) Persatuan Perusahaan Periklanan

Indonesia (P3I)

Pemimpin Umum

Drs. T. Atmadi

Pemimpin Redaksi Drs. D.H. Assegaf

Wakil Pemred Sunardi D.M.

Sekretaris Redaksi

K. Soeherman

Dewan Redaksi Harmoko - Jakob Oetama Zulharmans - H.G. Rorimpandey

Muhammad Napis - Soenarto Sindoepranoto - Oemar Khatab

MEMASUKI dasa warsa delapan puluhan terjadi beberapa peristiwa penling yang sangat mendasar di dunia pers. Di antaranya yang kita calat adalah penghapusan iklan lv dan mulai dirintisnya usaha-usaha perataan iklan pada pers lemah.

Sejak lama terdengar keluhan adanya kepincangan periklanan dalam dunia pers di Indonesia. Surat-surat kabar besar, kaya dengan iklan dan berlebihan, sebaliknya surat-surat kabar kecil menderita karena kurangnya iklan. Sebenarıya istilah suratkabar kecil tidak pula tepat, karena beberapa surata kabar yang beroplag besar di atas ratusan ribu juga tidak mendapatkan iklan yang diharapkan. Trdaklah berlebihan jika ada orang yang menyebutkan iklan terpusat pada segelintir (dua atau tiga) koran raksasa saja.

Usaha-usaha untuk memecahkan masalah ini sudah sejak lama terdengar, namun ia baru menjadi suatu kenyataan kebijakan, ketika Presiden Soeharto dalam Konperensi Kerja PWI di Banjarnasin menyinggung perlunya per. ataan periklanan kepada pers lemah. Pidato Presiden di Banjarmasin itu kemudian menjadi bahan persidangan dan keputusan Dewan Pers yang membentuk Badan Penyaluran dan Pemerataan Periklanan.

Badan yang ditugaskan ini telah pula mencari sustim dan cara untuk dapat menyalurkan periklanan dalam usata perataan terhadap pers lemah yang kering iklan. Usaha ini hendaknya dilihat dari kerangka kebebasan pers, karena persleman yang kering zkian, sudah pasti kurang dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya. Di sinilah hendaknya disadari makna kebijakan perataan periklanan. Di negara-negara maju seperti negeri Belanda dan negara-negara Skandinavia yang menjunjung tinggi azas kebebasan pers, menerima cara subsidi kepada pers, semata-mata untuk mempertahankan kehadiran pers lainnya. Jika dukungan iklan dan finansiil tidak ada, dan pers kecil satu demi satu mati; maka tercipta monopoli pembentuk pendapat umum dari pers raksasa. Suatu yang tentunya tidak pula dapat ditolerir atau bertentangan dengan azas kebebasan pers dalam demokrasi Pancasila.

Nomor ini adalah pula nomor dengan thema "Kebebasan Pers Dalam Demokrasi Pancasila". Membicarakan kebebasan pers dari segi yuridis dan jaminan konstitutional adalah mudah, namun jika dikaitkan dengan kenyataan-kenyataan yang ada ia merupakan masalah yang masih harus ditata. Suatu sistim pers dalam demokrasi Pancasila harus kita pikirkan, seperti juga perumusan dan penataan mekanisme ketata negaraan dalam demokrasi Pancasila. Karena itulah dalam nomor ini kami muaikan i ulisanlulisan S. Tasrif yang meninjaunya dari segi yuridis konstitutional; sedang Harmoko menyorotinya dalam pelbagai masalah yang timbul dalam tatanan sistim pers Pancasila. Soendoro, tokoh pers dan pengajar publisistik melihatnya dari aspek kebebasan ekspresi.

Kemudian dalam nomor ini kami muatkan pula tulisan-tulisan lainnya, antaranya Rosihan Anwar menulis tentang Peranan Pers dalam Pengawasan Pembangunan dan Syamsuddin menulis tentang Pers bebas bertanggungjawab dalam konteks pembangunan. Tulisan-tulisan lain kami muat pula ten. tang koran masuk desa dan kenangan terhadap pelbagai kisah wartawan di waktu dulu.

Sebagaimana biasa dalam nomor ini dimuatkan pula pelbagai keputusan di bidang pers, wara organisasi dan kronik pers, yang penting sekali artinya sebagai bahan dokumentasi.

Akhirnya dalam kesempatan ini Redaksi dan Tata Usaha majalah Pers Indonesia ingin pula menyampaikan : "Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1401 Hijriah. Maaf Lahir dan Bathin".

Staf Ahli Prof. Oemar Senoadji SH

Soekarno SHDr. Phil. Astrid Soesanto.

Mr. Soemanang

Redaksi Pelaksana Soebijanto - J. Luckman.

Drs. Sudirwan Drs. Suryana - Sumarjo

Iwan Elendi

Izin Terbit : No. 053/SK/Ditjen-PPG/STT/1976

Dicetak oleh : Percetakan Negan RI


Page 13

itu dihukum karena menista pemberitahuan itu adalah alami masa kebebasan pers yang dengan tulisan dengan hu- bohong, dihukum dengan cukup luas ruang bergeraknya, kuman penjara selama- hukuman penjara selama- sekalipun peraturan perundanglamanya satu tahun empat lamanya tiga tahun.

undangan yang saya kutip di atas bulan atau denda sebanyak

tetap merupakan hukum positif. Pasal 15 : banyaknya Rp. 4.500,

Surat-surat kabar yang suaranya (empat ribu lima ratus ru- Barangsiapa menyiarkan kabar

terkenal sangat kritis sekali sepiah). yang tidak pasti atau kabar yang

perti Indonesia Raya, Nusantara, (3) Tidak termasuk menista atau

berkelebihan atau yang tidak Harian Kami dll tetap terbit dan menista dengan tulisan, jika

lengkap, sedangkan ia mengerti relatif tidak mendapat gangguan ternyata bahwa sipembuat setidak-tidaknya patut dapat

yang berarti dari penguasa ataumelakukan hal itu untuk ke menduga, bahwa kabar demikian

pun kalau ada tindakan, segala pentingan umum atau lan

akan atau mudah dapat mener- sesuatu dilakukan melalui proses taran terpaksa perlu untuk

biikan keonaran di kalangan rak- hukum sebagaimana terjadi termempertahankan dirinya

yat, dihukum dengan hukuman hadap pemimpin redaksi "Nusendiri. (KUHP 134 s, 142 s. penjara selama-lamanya dua

santara". 207, 311 s, 319 s, 483, 488). tahun.

Namun kebebasan pers di In- Pasal 311 :

c. Beberapa pasal dalam

donesia mengalami set-back

UU/Pnps No. 11/1963 (1) Barangsiapa melakukan ke

dengan terjadinya Peristiwa Ma

tentang pemberantasan jahatan menista atau menista

lari di tahun 1974. Beberapa su

Kegiatan Subversi. dengan tulisan, dalam hal ia

ratkabar di larang terbitnya diizinkan untuk membukti

MENDAYUNG

Di hingga sekarang ini dan pengkan tuduhannya itu, dihuTENGAH-TENGAH KA

awasan terhadap kegiatan pers kum, jika ia tiada dapat

dan wartawan diperketat. Dan RANG membuktikan dan jika tu

kemudian menjelang Sidang duhan itu dilakukannya se

MPR-1978 tujuh suratkabar terApabila kita merenungkan dang diketahuinya tidak be

kemuka di Jakarta termasuk suimplikasi dari ketentuannar, dihukum karena salah

ratkabar Kompas yang terkenal ketentuan hukum yang masih memfitnah dengan hukuman

sebagai penerbitan yang berkwamerupakan hukum positif di tapenjara selama-lamanya

litas dibrangus untuk beberapa nah air kita, sebagaimana saya

waktu lamanya dan baru diizinuraikan di atas, mungkin saja ada (2) Dapat dijatuhkannya hu

kan terbit kembali, sesudah para yang berkecil hati memilih jurna- pemimpin redaksi suratkabar ybs kuman pencabutan hak yang

listik sebagai profesinya, karena tersebut dalam pasal 35 No.

menanda-tangani surat pernya- pekerjaan wartawan begitu ba- 1 - 3. (KUHP 312 s, 316, 319,

taan maaf. nyak resikonya seperti seseorang 488).

yang mendayung di tengah-


Antara tahun 1978 hingga kini, tengah karang saja. b. UU No. 1 Tahun 1946

tidak terjadi tindakan terhadap Pasal 14 :

Namun demikian adanya

pers berupa pembrangusan atau

terhadap wartawan berupa pena(1) Barangsiapa dengan meperundang-undangan yang dapat

hanan. Tetapi lebih digiatkan nyiarkan berita atau pember- digunakan terhadap pers dan

larangan-larangan oleh penguasa itahuan bohong, dengan se

wartawan, dan penggunaannya
sendiri adalah dua hal, yang ter-

melalui tilpun supaya pers tidak ngaja menerbitkan keonaran

menyiarkan sesuatu berita ataudi kalangan rakyat, dihukum

gantung kepada apa yang menu- dengan hukuman penjara rut istilah populer disebut "si-

pun para wartawan lebih diperi

ngatkan untuk mentaati Kode selama-lamanya sepuluh kon” (situasi dan kondisi).

Etik Jurnalistik sebagai "selftahun.

Setelah pers Indonesia meng- censorship". Dengan mendekat(2) Barangsiapa menyiarkan alami masa traumatis di zaman

nya pemilu di tahun 1982 yang suatu berita atau mengeluar- Orde Lama (1959-1966), sejak akan datang dan lebih meningkan pemberitahuan, yang tahun 1966 — sesudah diun

katnya suhu politik, saya memdapat menerbitkan keonaran dangkannya UU Pokok Pers No. perhitungkan bahwa masa-masa di kalangan rakyat, sedang- 11/1966 — ternyata pers Indone

datang yang akan dihadapi oleh kan ia patut dapat me- sia sebagai pencerminun keadaan

pers di Indonesia akan berat sekanyangka bahwa berita atau masyarakat waktu itu, meng- li.


Page 14

doman moral (moral guidance) hal sedemikian Dewan KehorPERS YANG BEBAS DAN

bagi para wartawan dalain meBERTANGGUNG-JAWAB

matan PWI terpaksa mengusulnunaikan tugasnya.

kan kepada ybs untuk menempuh Sekalipun selama usianya yang Dalam negara kita, Pasal 28

jalan hukum saja, karena persoaUUD-45 tidak secara khusus kini sudah mencapai 35 tahun,

lannya sudah meliwati batasmenggunakan istilah kebebasan

batas etika. kode etik jurnalistik PWI mengataupun kemerdekaan pers. Isti- alami penyempurnaan beberapa Dalam berbagai kesempatan lah yang digunakan adalah "ke- kali, tetapi pada hakekatnya inti Dewan Kehormatan PWI sering merdekaan mengeluarkan

dari kode etik jurnalistik PWI itu meminta perhatian pers, bahwa pikiran dengan tulisan”, yang

tetap sama, yaitu, "Hendaknya adalah lebih baik apabila pers dengan sendirinya tidak terbatas penggunaan kebebasan pers itu sendiri menertibkan dirinya senkepada kebebasan pers saja, tapi

dilakukan secara bertanggung- diri dengan mematuhi kode etik lebih luas sifatnya. jawab.

jurnalistik yang dibuat oleh, dari Bagian besar dari isi kode etik Kebebasan mengeluarkan pi

dan untuk wartawan sendiri, da

ripada memberi alasan kepada kiran dengan tulisan adalah hak jurnalistik PWI bertujuan untuk

melindungi masyarakat terhadap penguasa untuk mengambil tinsetiap warganegara dan kebebasan pers yang hanyalah satu

dakan, mengingat begitu besarpenggunaan kebebasan pers sesegi saja dari kebebasan menge

cara serampangan. Tapi sekali- nya kekuasaan penguasa terha

pun ada Dewan Kehormatan dap kelangsungan hidupnya pers luarkan pikiran dengan tulisan PWI sebagai pengaman pelaksa

di tanah air kita dewasa ini, sebaitu, dengan demikian dilakukan

naan kode etik jurnalistik itu, gaimana telah saya tunjukkan di oleh orang-orang pers (warta

kode itu sendiri secara tegas mewan) atas nama seluruh wargane

nyatakan,

bahwa : Sebaliknya kepada penguasagara. Bagaimana wartawan melaksanakana kebebasan pers itu "Pertanggungan-jawab tentang pun Dewan Kehormatan PWI

sering meminta perhatian untuk dengan sendirinya masyarakat- pentaatannya terletak terutama

pada hati-nurani setiap wartawan benar-benar menghormati kebepun berkepentingan dan karena

Indonesia”. Jadi dengan lain pernya mewajibkan pertanggungan

basan pers sebagaimana telah jawab oleh para wartawan terha

kataan penggunaan kebebasan dijamin dalam UU Pokok Pers

pers secara bertanggung-jawab No. 11/1966 sebagai penjabaran dap si-pemegang hak, artinya pada taraf terakhir berada pada pasal 28 UUD-45, karena tanpa terhadap seluruh warganegara.

"the man behind the pen". kebebasan pers maka isi surat Yang jelas keselamatan dan kese

Berdasar pengalaman saya

kabar kita hanya akan terdiri dari jahteraan masyarakat oleh kare

tulisan-tulisan yang sifatnya ABS nanya harus selalu menjadi per- sebagai anggota, kemudian sebatimbangan dalam penggunaan

gai Ketua Dewan Kehormatan (Asal Bapak Senang) saja, yang kebebasan pers oleh para war

PWI, selama lebih dari sepuluh juga tidak akan menguntungkan tahun lamanya, pengaduan yang

penguasa sendiri. tawan itu.

paling banyak adalah dari Hal sedemikian adalah tidak

KESIMPULAN orang-orang yang merasa terlalu mudah, sebab pengertian tentang mudah diserang nama baiknya keselamatan dan kesejahteraan oleh pers, tanpa diadakan check

Sebagaimana telah ditunjuk

kan pada permulaan makalah ini, masyarakat dapat diartikan ber

dan re-check sebelumnya oleh berdasar peraturan-peraturan lainan, tergantung dari tempat

pers ybs. mana kita meninjaunya.

hukum yang berlaku (UU Pokok Memang berdasar salah satu Pers No. 11/1966, KUHP dan Namun demikian para war- pasal kode etik jurnalistik, masya- berbagai peraturan hukum laintawan di Indonesia, dari sejak rakat harus diladeni. hak jawabnya), secara formal tidak dapat didirikannya Persatuan War

nya. Tapi seringkali hak jawab kita mengatakan bahwa di Indotawan Indonesia (PWI) pada saja tidak cukup memulihkan nesia diakui dan dijamin adanya tanggal 9 Pebruari 1946 di Sala, penderitaan bathin yang telah

kebebasan pers. menyadari bahwa kebebasan pers dialami seseorang, apalagi kalau Namun demikian dapat dikayang tanpa batas dapat memba

suatu tulisan dalam pers sudah takan, bahwa di dalam praktek hayakan keselamatan dan kese- sekaligus bersifat tuduhan dan kita mengalami pasang-surut jahteraan masyarakat. Oleh ka- penghukuman (trial by the press).

mengenai pelaksanaan kebebasan rena itu dari sejak semula PWI

Maka sesuai dengan pasal 21 pers itu. Adakalanya cukup luas telah memiliki suatu kode etik ayat 13-e dalam Peraturan Ru

ruang-bergerak yang dimiliki jurnalistik, sebagai suatu pe- mah Tangga PWI sendiri, dalam

( Bersambnung ke hal. 18 )


Page 15

agama, filsafat, ilmu sastra, meski- mesti dihubungkan dengan poliPolitik Melalui Pers? pun dengan pertimbangan-per- tik, 2. politik tidak mesti melalui

pers dan 3. pengakuan saja tidak Sering orang mengaitkan poli- timbangan sendiri. tik dengan pers. Ini bisa dipahami

Kemerdekaan Pers dalam pi- cukup. karena pers di zaman moderen

dato John Milton di Parlemen Untuk menghindari kesalah sudah menjadi kebutuhan masya

Inggris, 1644, yang bernama pahaman, perlu ditegaskan lagi, rakat. Dan kalau kita membaca "Areopagitica", ditambah ke

pers di zaman modern memang berita halaman depan koran,

terangan A Speech for the Li- memberi efisiensi memuat soalpasti ada berita politiknya, entah

berty of Unlicensed Printing, soal politik. Tapi yang tidak kudalam negeri, luar negeri, politik (Perhatikan, "Speech” pun ikut rang pentingnya perlu diperhatipartai atau politik pemerintah. meperjuangkan Kebebasan

kan, isi pers itu sendiri. Pers tidak Kalau pembaca seorang buPers).

menyajikan masalah politik meludayawan, pelukis, pedagang, ia Dengan apa perjuangan ke- lu, tapi mencakup semua masalah mesti membaca materi tsb. Dan merdekaan kita dalam Revolusi yang ada seperti budaya, sastra, politik memang begitu besar Indonesia ? DENGAN PER- ekonomi, filsafat, bencana alam, pengaruhnya kepada kehidupan ANG !!

kekurangan gizi dan bahkan lelumanusia dewasa ini. Bahkan ahli

con, teka teki atau yang anehpolitik mengatakan, ”orang yang Apakah Pengakuan Saja Sudah aneh dan sebagainya. Kecuali tidak memperhatikan politik, dia Cukup ?

Majalah Politik, milik partai atau akan dimakan politik”.

bukan, isinya beraneka corak.

Sekarang kita tinjau "pengMemang Pers (koran, majalah,

Sengaja ilustrasi di atas saya akuan” kebebasan masyarakat. radio, teve, film, buku) mempu

kemukakan, supaya kita tidak

Kalau dibandingkan dengan nyai jangkauan luas dalam waktu

salah kaprah membaca judul di dan ruang. Tapi kalau kita meli

situasi yang sama sekali tidak atas. Di samping itu, agar kita hat sejarah praktik politik, para

mengakui kebebasan masyarakat tidak menganggap pers merupa

mencapai kemerdekaan politik, kan satu-satunya alat perjuangan orator dulu-dulu hanya beroperasi lugasan alamiah saja, tanpa

secara formal sudah lebih maju. politik. Alatnya sangat banyak. mass media. Di situ politikus

Kalau ada yang mengatakan, memakai "kekuatan kerongkong

"Kebebasan Pers dilarang," ini sampai di Mana Kebebasan berarti tidak ada pengakuan sama

Pers? an” (berpidato) seperti dikatakan

sekali. Padahal formalitas sangat Bung Karno : "Rhetorik ini amat tua dan dimulai di jaman Yunani

diperlukan sebagai pegangan Semangat muda selalu bebas Tua, dengan Corax, Demosthe

atau patokan. Tapi yang lebih dan dinamis. Ini wajar dan ala

penting lagi setelah pegangan nes, Aristoteles dan Cicero dari

miah. Dalam membicarakan soal formal adalah "realisasi” (perwu- 'Kebebasan Pers pun ada nada Roma Tua".

judan) sebagai salah satu syarat demikian. Perlu dikatakan di sini, Di jaman Hindia Belanda para kebebasan masyarakat mencapai Pers di negeri manapun dan di perintis kemerdekaan kitapun kemerdekaan politik. Sebab, seka- jaman apa pun tidak bebas mutmasih demikian seperti Tjokroa- lipun pengakuan formal sudah lak. Kebebasan ada, tapi terbaminoto, Bung Karno, Bung Hat- ada tapi tanpa realisasi, situasi ta, Semaun, Alimin, H. Agus Sa- dan tingkatannya belum seimlim, Tan Malaka dll. Tidak ada bang. Sedangkan pengakuan dan

Barangkali nasehat Ki Hadjar mikrofon razogel (radio zonder realisasi mesti seimbang. Kata

Dewantara sebagai tokoh pendigelombang), bahkan untuk rapat kanlah semacam "dwi-tunggal”.

dik nasional mengenai pendidiumum tidak.ada peralatan tsb. Di

kan bebas, dengan penyesuaian

Tentu kita bertanya-tanya, apa sini jelas, politik tidak mesti mela

sedikit, bisa dikutip : "Bergerak relevansi "ekspresi” (pada judul lui Pers. Bisa lewat sandiwara,

dan berpikirlah bebas, tapi harus tulisan ini) dengan pembahasan lukisan, lagu (Indonesia Raya,

diingat pula ....... kebebasan ini ? Ekspresi mencakup semua Marseillaise).

orang lain. Hormati juga kebeaspek kehidupan, sedangkan poli

basan

orang lain". Ini amat kena Yang penting di sini ialah tik hanya salah satu dari banyak

di segala bidang makna dan tujuannya, apakah aspek tersebut. Atas dasar inilah politik atau bukan. Jadi, jelas ber- perlu sekali adanya realisasi. Mengenai Kebebasan Pers, beda dengan tindakan politik oleh Dengan demikian, berdasarkan Amerika mengandalkan sebagai suatu pemerintahan terhadap uraian di atas, lebih jelas bagi kubu pertahanan demokrasi dan bidang bukan-politik seperti kita : I. kebebasan pers tidak Kemerdekaan Pers yang kuat.


Page 16

wartawan menjadi iclah lebih pembangunan itu kelak benar- Kerja Indonesia (YTKI) yang siap dan kompeten buat menulis benar menjadi kenyataan seperti

bergerak di bidang pengemapa yang dikatakan oleh Menteri

yang diharapkan tidak saja oleh bangan sumberdaya manusia dan Emil Salim "investigative repor- Menteri PPLH, tetapi juga oleh pendidikan orang dewasa itu. ting”, toh dalam praktek masih PWI dan oleh Yayasan Tenaga Insya Allah. - ; terdapat serba onak duri dan rintangan. Jika misalnya sistem poliMASALAH PERS

intah MPR kepada Presiden dan tik dan iklim masyarakat serta (Sambungan dari hal. 8)

DPR supaya peninjauan kembali kondisi lingkungan tidak me

itu sudah terjadi sebelum persimungkinkan bagi wartawan un

para wartawan, tetapi adakala- dangan MPR baru hasil Pemilutuk menulis secara agak lebih nya terjadi "crack down” terha

1982 y.a.d. bebas, maka toh umpan balik dap pers dan wartawan oleh Mudah-mudahan saja dalam atau feedback yang diharapkan

penguasa, tergantung kepada si- peninjauan kembali UU Pokok oleh Menteri Emil Salim itu tidak

tuasi dan kondisi, serta suhu poli- Pers No. 11/1966 itu bagianbakal kunjung datang. Para war

tik yang berlaku pada suatu keti- bagian yang baik dapat kita pertawan di satu pihak tentu harus ka.

tahankan dan bagian-bagian bersikap penuh tanggung jawab,

Niengenai sikap dan tindak yang merugikan kebebasan pers ictapi di lain pihak pejabat

tanduk para wartawan sendiri, dapat kita buang. Semoga tidak pejabat, pemimpin proyek dan masih banyak wartawan yang

terjadi sebaliknya, yaitu bahwa di lain-lain sumber berita harus pula

secara tidak sadar sering melang- masa yang akan datang, kebebersikap lebih terbuka dan koo

gar ketentuan-ketentuan dalam basan pers di Indonesia akan leperatif terhadap wartawan yang kode vuk jurnalistik PWI, ma

bih dikebiri daripada yang berdalam hal ini hanya melakukan

lahan ada juga yang melakukan- laku hingga kini. Dalam hal ini fungsinya sebagai representan

nya secara sadar, setidak- dengan sendirinya di dalam memasyarakat yang ingin mengeta

tidaknya ada pers yang sering ti- ninjau kembali UU Pokok Pers hui lebih banyak tentang sesuatu dak bersikap ksatria untuk meng

So. 11/1966 harus juga sekaligus hal. Hanya dalam pengertian

akui kesalahannya sendiri, seka- ditinjau kembali berbagai pasal demikian dapat diharapkan pelipun diberi peringatan oleh

dalam KUHP dan perundangranan pers dalam pengawasan

Dewan Kehormatan PWI. undangan lainnya yang merupapembangunan bisa diperkem

Namun bagaimanapun juga

kan "ranjau-ranjau pers” bagi bangkan akan menjadi lebih efek

MPR melalui GBHV-1978 sudah pekerjaan wartawan. tif. menyadari bahwa UU Pokok

Catatan : Makalah ini diajukan dalam Tetapi setelah mengemukakan Pers No. 11/1966 perlu ditinjau

Panel Diskusi tgl 11 Maret 1981, yang ini dapat pula ditambahkan kembali dalam rangka menegak- diadakan oleh Mingguan TEMPO di bahwa kami menilai para peserta

kan kebebasan pers di Indonesia. Jakarta untuk memperingati perayaan KLW ke XXVI sebagai Ini sudah merupakan suatu per

ulang tahunnya yang ke 10. wartawan-wartawan yang apabila diberi kesempatan dan ruang

MASALAH KEBEBASAN perlukan antara Pers, Pemerintah

PERS gerak yang lebih baik pasti akan

dan Masyarakat. melakukan tugas mereka dengan (Sambungan dari hal. 11)

Bahkan dalam usaha memabaik dan dengan penuh tanggung

syarakatkan Kebebasan Pers, teBertanggungjawab, pihak Pers, jawab terhadap masyarakat dan Pemerintah dan Masyarakat te

lah terjadi suatu proses untuk lenegara. Malahan kami menilai lah dibatasi oleh moral Pancasila,

bih mempertimbangkan nilaibahwa setelah diadakannya

nilai kultur bangsa, sehingga dibatasi oleh akal dan budi KLW ini perlulah dia disusul oleh

yang suatu KLW lain yang di-disain

berjalan di jalan yang diridhoi pengertian Kebebasan Pers yang begitu rupa untuk lebih memanoleh Tuhan Yang Maha Esa, Bertanggungjawab pada dasar

nya berarti "Kebebasan Pers dengan tanggungjawab yang letapkan wartawan-wartawan tadi

yang Berbudaya” dalam satu bih luas. sehingga dapat ditimbulkan

nafas pengertian pelaksanaan suatu inti di berbagai tempat di

Kebebasan Pers di Indonesia "freedom" dan "responsibility": tanah air kita yang minat dan ak

dewasa ini sedang dalam proses tivitasnya dipusatkan kepada pertumbuhannya. Titik-titik

Catatan : Makalah ini diajukan dalam Panel bidang pengawasan pembangun- temu dalam menghayati Kebe

Diskusi tongoal 11 Maret 1981, yang diadakan an. Dengan korps inti wartawan basan Pers yang Bertanggungja


Page 17

suatu kota kecil hampir 100 km pers. Jadi dapatlah dikatakan

kursus pemberantasan buta hudari kota Bandung. Edisi Pikiran bahwa koran masuk desa, adalah ruf. Rakyat Ciamis, yang berupa merupakan project bersama anmingguan dan hanya terdiri dari

Sampai sekarang ini koran tara pemerintah dengan penerbit

masuk desa telah terbit di 25 dari 4 halaman mendapat sambutan suratkabar di dacrah. Bentuknya di sekitar desa-desa Ciamis. Dari adalah dengan memberi bantuan

27 propinsi di seluruh Indoncsia. pengalaman Pikiran Rakyat Edisi sejumlah Rp. 21,- yakni ongkos

Oplag koran masuk desa keseluCiamis ternyata bahwa desa-desa

ruhannya sudah mencapai ham. cetak suratkabar itu untuk 4 hasudah terangsang untuk mem- laman ukuran broadsheet atau 8

pir 500.000 exp. Di setiap propinsi baca suratkabar. Masalah yang halaman tabloid. Bantuan itu

terdapat rata-rata dua koran

masuk desa dan bahkan ada yang masih menjadi hambatan tam- dibatasi hanya untuk jumlah 5000 paknya adalah harga suratkabar

tiga. ex. Selebihnya jika penerbit daeyang relatif dianggap oleh masya- rah berhasil mencari pasaran di

Isi koran masuk desa ini diserakat desa masih mahal. desa, harus ditanggung sendiri

suaikan dengan lingkungan desa Departemen Penerangan da- oleh si penerbit.

dan kehidupannya; schingga lam usaha untuk memecahkan

Tujuan pemerintah dengan

dengan begitu menimbulkan ketimpangan arus informasi desa melaksanakan project koran

kebutuhan masyarakat desa undan kota ini, sekitar tahun 1977

tuk membacanya. Di samping isi masuk desa adalah : menerbitkan 3 suratkabar desa,

yang bersifat berita-berita desa, 1. Melaksanakan perataan inyakni sebuah di Jawa Barat, se

juga dimuatkan feature atau

formasi, memecahkan ketimbuah di Jawa Tengah dan sebuah

tulisan-tulisan yang bersifat pelagi di Jawa Timur. Suratkabar

pangan arus informasi desa

nyuluhan yang meningkatkan

dan kota. desa ini dijadikan sebagai pilot

pengetahuan dan ketrampilan project, dan menggunakan dua

2. Membantu penerbitan koran penduduk desa. Juga sebagai

daerah agar ia dapat memperbahasa, yakni bahasa daerah dan

bahagian yang penting dalam bahasa Indonesia. Namun karena

luas pasarunnya dan menca- koran masuk desa tadi adalah ia dilola langsung oleh Departe

pemuatan harga pasar hasil-hasil men Penerangan, ketiga surat

3. Peningkatan pendidikan sam- pertanian dan penyuluhan terhakabar desa tadi tidak berumur

pai ke desa-desa, dengan men- dap usaha koperasi desa. panjang. Mencetak dan meme

cegah terjadinya buta huruf

Pengalaman selama setahun nuhi isi suratkabar desa tadi bu

fungsional.

dengan koran masuk desa cukup kanlah masalah, namun ham- 4. Membangkitkan gairah dan menggembirakan. Lebih dari batan yang menyebabkan kema- kesenangan atau tradisi mem- separuh koran masuk desa tadi tian ketiga suratkabar tadi adalah

baca.

menunjukkan kenyataan bisa penyebarannya. Surat-surat ka- 5. Merangsang tumbuhnya gai- hidup, dan bahkan di beberapa bar desa tadi setelah dicetak ber- rah dan partisipasi masyara- tempat di mana tingkat pendatumpuk di kantor-kantor wilayah kat desa dalam pembangunan. patan per kapita penduduk desa penerangan. Cara ini juga tidak

Bagaimanakah bentuk koran

tinggi, koran masuk desa dapat mendidik para pembaca di desa, masuk desa tadi. Umumnya

berkembang sampai mencapai karena ia dibagikan secara gratis. koran masuk desa masih merupa

oplag 15.000-20.000 exp. setiap Tampaknya sesuatu yang dibagi- kan koran mingguan, dan terdiri

hari. Misalnya koran masuk desa kan secara gratis selalu menimdari hanya 4 halaman. Bentuk

Banjarmasin Post dan Pikiran bulkan kecurigaan sebagai bahan cetaknya sudah baik, karena dice

Rakyat edisi Cirebon. Namun di propaganda. tak offset dan penuh gambar

desa-desa miskin, tampaknya

koran masuk desa mandek samBerdasarkan pengalaman. gambar. Bahasa yang dipergunapengalaman tadi, sejak awal ta- kan, umumnya terdiri dari dua

pai oplag 5000 exp. saja. Jelas hun 1980 atau awal tahun Pelita bahasa, yakni bahasa daerah se

sekali dari pengalaman ini bahwa

keberhasilan koran masuk desa ke III, dijalankan pelaksanaan tempat dan bahasa Indonesia. koran masuk desa, yang disingkat Tipograsi dibuat sederhana, de

sangat tergantung dari tingkatan KMD. Caranya tidak lagi pelak- mikian juga variasi huruf dibuat

pendapatan per kapita penduduk

desa. sanaan diserahkan kepada ja- yang agak besar, sehingga mewatan penerangan Pemerintah, mudahkan bagi penduduk desa Di samping dari hasil-hasil namun ia diserahkan kepada yang rata-rata berpendidikan yang disebutkan tadi, koran mapenerbit-penerbit daerah, yang sekolah rakyat atau penduduk

suk desa masih juga menghadapi secara komersil berhasil menglola desa yang baru saja keluar dari

hambatan-hambatan, yakni :


Page 18

Apa boleh buat, dengan cara leluasa duduk-duduk sambil reka harus terheran-heran ketika apapun tidak menjadi halangan. bercakap-cakap bebas tetapi juga rombongan wartawan itu keluar Dengan senang hati rombongan leluasa tiduran di atas tikar yang dari gerbong barang, paling beladelegasi ke konperensi PWI itu dipasang memenuhi lantai ger- kang dari deretan gerbong. telah bersedia menerima pe- bong itu, khusus disediakan oleh gerbong yang cukup banyak. layanan istimewa dari pejabat Jawatan Kereta Api Semarang. pejabat kereta api di Semarang.

Ketika pengalaman ini diceriSebuah gerbong-barang kosong

Di stasiun Surabaya tentu saja takan pada acara perkenalan seluruhnya disediakan untuk sudah siap panitia bagian pen- bil memberikan salam penghordelegasi-delegasi itu. Dengan jemputan, karena sebelumnya cara ini maka rombongan war

sudah menerima tilgram akan tawan ini tidak usah

Di antara anggota rombongan kedatangan rombongan dari Ja

turut berjejal-jejal bersama karta, Bandung, Semarang dan itu terdapat wartawan M.O.

Kusman dari Bandung yang sepenumpang-penumpang lainnya. Palembang itu. Mereka tentu Dan ternyata servis ini sangat mengharapkan akan segera dapat kembalinya dari Surabaya akan menggembirakan. Perjalanan menjumpai rombongan itu sete- segera berangkat ke Nederland yang memakan waktu sehari pelah turun dari gerbong penum

dengan naik kapal mewah Willem nuh itu telah dapat ditempuh semua hadirin tertawa riuh sam

Ruiys dengan santai sekali. Bukan saja pang. Tetapi kenyataannya me

KEBEBASAN PERS.

adalah wajar. Siapa tidak ingin Dan akhirnya semua itu dapat (Sambungan dari hal. 15) begitu ? Sifat manusia ingin agar disingkat sbb :

semasa masih hidup, bisa kabar th. 1865). Dan bagaimana

1. Kebebasan Pers adalah bagian mengalami terlaksananya dari Kebebasan Berekspresi. pula perkembangan Liberal abad

idaman dari Proklamasi Kemerlampau dan abad kini ? Bukanlah

2. Pers harus bebas dan bertangdekaan Indonesia, adil makmur imperialisme sebagai kelanjutan dan damai lahir batin.

gungjawab, dalam memprakmasyarakat kapitalisme, dalam

tikkan kebebasannya. abad XX ini lain dengan imperia: "mesti berubah” ialah karena

Kalau saya katakan keadaan

3. Pandangan bahwa "penglisme abad silam ? Dulu imperia- generasi mendatang yang mena

urangan” Kebebasan Pers itu lisme mengobrak-abrik secara

hanya datang dari Pemerinlahir dan batin tata kehidupan alami perubahan pikiran, pendangani masalah apa saja, meng

tah, adalah tidak tepat. Ada bangsa lain. Kini Multi National

kekuatan lain. Corporation yang tak begitu pat, yang berbeda dengan gene

4. Kebebasan Pers yang samanampak oleh awam, mempunyai rasi masa-masa lampau. Begitu

sama kita ingini dalam proses daya kekuatan maha raksasa juga masalahnya. Semuanya ber.

sosial budaya akan mencapai Dan menghadapinya tidak muubah, tidak ada yang statis. Di

titik yang lebih tinggi, walaunamik membawa kita ke arah titik dah. Tapi toh kedua-duanya ber

pun perjuangan selalu ada sumber pada Liberalismeyang lebih tinggi dari idaman kita

dalam bentuk lain, karena pers semua. Dalam hal ini harus ada kapitalisme yang mekar. Nama

itu hidup. nya sama "Liberalisme", meski optimisme, tanpa menyalahkan

5. Kebebasan Pers menurut Panwujudnya dulu dan kini lain. Pers ataupun Pemerintah.

casila pasti akan diakui bangsa Pancasila kita lain titik Penutup

lain, tergantung kepada cara tolaknya, dengan mencita- Bagi saya kemerdekaan untuk kita dalam mewujudkannya citakan keadilan, kemakmuran, menyatakan pikiran, pendapat dan memperkenalkannya. perdamaian, ketenteraman lahir dan perasaan (lisan, tertulis, 6. Tercapainya idaman ini boleh batin, mau tidak mau akan ber- elektronik, lukisan, lagu), adalah dikatakan terciptanya kembang ke arah positif yang

lebih luas ketimbang pengertian JOURNALISM OF HOPE, nanti akan berbeda dengan sekaKebebasan Pers. Dan Kebebasan

Jurnalistik Harapan. Sebab rang. Juga di bidang Pers. Dan Pers ini hanya bagian dari Kebe- kita pun selalu mempunyai arahnya pun positif. Hanya ter- basan Berekspresi Kalau Kebe

harapan, selalu optimis. (Istigantung kepada Manusia Indo- basan Berekspresi sudah terca- lah diambil dari Carl T. Rownesia.

pai, Kebebasan Pers sudah ter- an : "The Mass Media in an Kalau kita begitu mendamba- cakup di dalamnya. Yang suka Era of Explosive Social kan agar "sekarang juga" kea- politik, bisa berekspresi di bidang

Change", Antologi, Mass daan cepat-cepat lebih baik, ini politik. Begitu juga yang lain. Media in a Free Society).


Page 19

bangan bagi masing-masing penerbit yang menc

BAB IV rima iklan.

MODAL 6. Hal-hal lain yang belum tercantum pada ketentuan di atas akan ditetapkan kemudian.

Pasal 16

(1) Modal BPPP diperoleh dari bantuan/subsidi Pasal 14

Departemen Penerangan, sumbangan Penerbit Menejer Penelitian dan Pengembangan :

Pers Anggota SPS dan Kredit Bank dengan re1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas bi

komendasi Pemerintah. dang Penelitian dan Pengembangan.

(2) BPPP dapat menerima dana-dana dari lembaga2. Menyusun dan mengusulkan rencana penelitian lembaga dalam masyarakat dalam rangka kerjadan pengembangan jangka pendek dan jangka

sama yang dapat dipergunakan untuk pengempanjang, yang dapat memonitor keadaan dan per- bangan BPPP, dan yang tata cara penerimaan kembangan penerbitan media pers dengan disa

dan pengeluarannya dilakukan sesuai dengan lurkannya iklan melalui BPPP.

ketentuan peraturan perundang-undangan yang 3. Menginventarisasikan dan menyusun data secara

berlaku. sistematis mengenai keadaan dan perkembangan media pers, hal-hal yang berhubungan dengan

BAB V Pemasangan Iklan oleh Departemen-departemen/

KETENTUAN PENUTUP Instansi-instansi Pemerintah/ Perusahaanperusahaan Milik Negara yang dapat digunakan

Pasal 17 baik untuk usaha pengembangan BPPP sendiri dalam rangka pemerataan iklan, maupun untuk

Dewan Komisaris/Pengawas mengatur dan menepengembangan Pers Nasional secara keseluruhan.

tapkan lebih lanjut perincian tugas, tata kerja, ke4. Mengadakan pendekatan-pendekatan dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari

lengkapan organisasi dan pelaksanaan BPPP setelah lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan Ketua Dewan Pers. baik Pemerintah maupun swasta, dan mengusulkan untuk mengadakan kerjasama dengan

Pasal 18 lembaga-lembaga tersebut untuk usaha pengembangan BPPP dan Pers Nasional.

Keputusan Dewan Pers ini mulai berlaku pada 5. Hal-hal lain yang belum tercantum pada keten- tanggal ditetapkan. tuan di atas akan ditetapkan kemudian.

Ditetapkan di JAKARTA

Pada tanggal 10 JULI 1981. BAB III

SEKRETARIS DEWAN TATA KERJA

PERS

tid.

SUKARNO SH. Pasal 15 (1) BPPP dalam melaksanakan tugas pokok seperti

A/n. KETUA DEWAN PERS tersebut dalam Pasal 2 mengadakan hubungan

ud. kerjasama dengan semua instansi Pemerintah

B.M. DIAH dan Lembaga-lembaga di dalam masyarakat Wakil Ketua/Ketua Dewan Harian Dewan Pers yang mempunyai kaitan kerja dengan kebijaksanaan penyaluran dan pemerataan periklanan.

Tembusan Surat Keputusan ini disampaikan ke(2) BPPP mengikuti secara teratur dan terus mene

pada Yth. :

1. Ketua PWI Pusat rus pelaksanaan penyaluran dan pemerataan periklanan yang dilakukan oleh instansi fungsio

2. Ketua SPS Pusat nal dan Lembaga-lembaga di dalam dan berke

3. Ketua PPPI wajiban membantu sesuai dengan kebijaksanaan 4. Distribusi A, Deppen yang telah ditetapkan.

5. Badan Pemeriksa Keuangan.


Page 20

Sckretaris : R. Sugiharto, Kabit Pers & Penerbitan

Sekretaris

Kabit Pers & PenerKanwil Deppen Propinsi Kalimantan

bitan Kanwil Deppen Propinsi BengSelatan.

kulu. Anggota

: 1. H.J. Djok Mentaya, Ketua Cabang Anggota : Sidik Soemardjo, Kadit Sospol Pemda SPS Kalimantan Selatan.

Tk. I. Propinsi Bengkulu. 2. H. Anang Adenansi, Ketua Ca- bang PWI Kalimantan Selatan.

17. Propinsi Sumatera Selatan. 3. H. Gusti Syamsir Alam, Kadit Sos-

Ketua : Drs. Suryo Muntasir, Ka Kanwil pol Pemda Tk. I. Kalimantan Se

Deppen Propinsi Sumatera Selatan. latan.

Sekretaris : Pjs. Tugiyo Pranoto SH, Kabit Pers &

Penerbitan Kanwil Deppen Propinsi 13. Propinsi Sulawesi Utara.

Sumatera Selatan. Ketua : Z. Paliyama B.A., Ka Kanwil Deppen

Anggota : 1. M. Rivolis, Ketua Cabang SPS Propinsi Sulawesi Utara.

Propinsi Sumatera Selatan. Sekretaris : John Sembel, Kabit Pers & Penerbitan

2. Moch. Ali, Ketua Cabang PWI Kanwil Deppen Propinsi Sulawesi

Propinsi Sumatera Selatan. Utara.

3. A.K. Hudoyo, Kadit Sospol Pemda Anggota : 1. Ch. Rondonuwu, Ketua Cabang

Tk. I. Propinsi Sumatera Selatan. SPS Sulawesi Utara.

18. 2. Max Maramis, Ketua Cabang

Propinsi Kalimantan Tengah. PWI Sulawesi Utara.

Ketua : Drs. Abdullah Umar, Ka Kanwil 3. A.B. Mantiri, Kadit Sospol Pemda

Deppen Propinsi Kalimantan Tengah. Tk. I. Sulawesi Utara.

Sekretaris : A. Manan Rachman, Kabit Pers &

Penerbitan Kanwil Deppen Propinsi 14. Propinsi Sulawesi Selatan.

Kalimantan Tengah. Ketua : H.J. Silondae, Ka Kanwil Deppen Anggota : 1. K. Wijaya Wenthe, Ketua Cabang Propinsi Sulawesi Selatan.

SPS Propinsi Kalimantan Tengah. Sekretaris : Drs. Zaenal Abidin B, Kabid Pers &

2. Siun Ihil, Ketua Cabang PWI ProPenerbitan Kanwil Deppen Propinsi

pinsi Kalimantan Tengah. Sulawesi Selatan.

3. Soeshandoko, Kadit Sospol Pemda Anggota :1. Moh. Anis, Ketua Cabang SPS

Tk. I. Kalimantan Tengah. Sulawesi Selatan.

19. Propinsi Kalimantan Timur. 2. Rahman Arge, Ketua Cabang PWI Sulawesi Selatan.

Ketua : Nuraini Achmad B.A., Ka Kanwil 3. H. Musagani, Kadit Sospol Pemda

Deppen Propinsi Kalimantan Timur. Tk. I. Sulawesi Selatan.

Sekretaris : Drs. Sumarso, Kabit Pers & Pener

bitan Kanwil Deppen Propinsi Kali15. Daerah Istimewa Aceh.

mantan Timur. Ketua : Drs. H. Teuku Bardant, Ka Kanwil Anggota : 1. A. Muis Ibrahim, Ketua Cabang Deppen Daerah Istimewa Aceh.

SPS Propinsi Kalimantan Timur. Sekretaris : A. Gani Ahmad, Kabit Pers & Pener

2. Hiernie Effendi, Ketua Cabang bitan Kanwil Deppen Daerah Isti

PWI Propinsi Kalimantan Timur. mewa Aceh.

3. Soedjono A.Y., Kadit Sospol

Pemda Tk. I. Kalimantan Timur. Anggota : 1. M. Dahlan Sulaiman, Ketua Cabang SPS Daerah Istimewa Aceh.

20. Propinsi Sulawesi Tenggara 2. T. Aziz Husphia, Ketua Cabang

Ketua : M. Idris Siruwa, Ka Kanwil Deppen PWI Daerah Istimewa Aceh. 3. Razali Husen SH, Kadit Sospol

Propinsi Sulawesi Tenggara. Pemda Tk. I. Daerah Istimewa

Sekretaris

: Teban Nunggu, Kabit Pers & PenerAceh.

bican Kanwil Deppen Propinsi Sula

wesi Tenggara. 16. Propinsi Bengkulu.

Anggota : Agus Priyadi, Kadit Sospol Pemda Tk. Ketua : Drs. Sahlan, Ka Kanwil Deppen Pro

I. Propinsi Sulawesi Tenggara. pinsi Bengķulu.

( Bersambung te hal. 45 )


Page 21

pengaruhi. Oleh karena itu diam- Mampukah suatu badan/orga- akan menjadi tema atau selogan billah suatu kebijaksanaan mcla- nisasi tersebut menjangkau laju- yang kosong. Dan inilah suatu kukan ambek parama arta, yang nya perkembangan olahraga da- jalan lintas yang paling cepat berarti mendahulukan yang pen- lan teknologi mutakhir sekarang pada waktu ini. ting dan yang dapat dilaksanakan ini. Sudah tentu tidak !

Kemudian tema ini apakah dengan segera. Untuk maksud

Suatu perkembangan ke arah menjadi tanggung jawab hanya tersebut maka permainan rakyat kemajuan memerlukan dana dan Dir. Keolahragaan Departemen P atau cabang olahraga yang mu

daya, apalagi menyangkut kebu- & K dan juga KONI, sudah tentu rah, mudah, menarik, massal dan

tuhan manusia seperti olahraga. menjadi tanggung jawab kita meriah (5 M), perlu didahulukan untuk permasalahan.

Presiden Republik Indonesia

semua baik sebagai masyarakat sendiri dalam Mukernas IV maupun pemerintah. Tapi dalam Macam dan cabang olahraga KONI di Jakarta 19 Januari 1981

hal ini masyarakat tetap sebagai yang diutamakan : Permairisudah menyatakan betapa pen

obyek, sedang sebagai subyek tean/olahraga asli tradisional; olahtingnya arti Olahraga ini, berarti

tap Pemerintah. Apalagi seluruh raga beladiri asli/tradisional;

Presiden RI telah mencanangkan Departemen mempunyai aparat cabang olahraga yang digemari suatu kchendak dari Pemerintah

atau wadah yang menangani rakyat setempat; cabang olahraga/permainan yang rekreatif;

untuk meletakkan : Proporsi olahraga. Untuk itu lebih baik cabang-cabang olahraga lainnya. manusia. Olahraga sebagai bagian hidup lagi kalau program Departemen

atau Instansi sejalan/terpadu, Pengorganisasian diselengga

baik dalam hal sarana atletik rakan secara sederhana, mudah ganisasian atau memasyarakat

Jadi tepat sekali kalau

pengorlapi jelas jalur operasinya. Prasakan olahraga ini diolah suatu

Sebagai contoh : rana yang diperlukan disiapkan badan yang lebih besar dari suatu a. ABRI masuk desa juga memdari lapangan/arena sampai te

Direktorat Olahraga Dirjen bangun sarana-sarana olahranaga pelatih/pengajar. Namun PLSTO Departemen P & K.

ga. demikian untuk memperoleh ja

Permasalahan adalah b. Membangun pertokoan/perlur pintas yang cepat haruslah

umahan juga ada fasilitas dapat dilaksanakan kegiatan nyangkut Rakyat Indonesia 147 olahraga yang memenuhi persyajuta orang. Sedangkan KONI

olahraga. ratan 5 M tersebut di atas.

saja dalam menangani Prestasi c. Membangun SD Inpres juga Olahraga mempunyai 44 Induk ada fasilitas olahraga.

Organisasi Olahraga. Direktorat ORGANISASI

Jadi mutlak dalam melaksanaOlahraga dengan 5 Sub Direkto

kan tema tersebut adalah tugas rat dengan Staff Personil sebaThema diskusi ini cukup besar

berat/besar sehingga memerlunyak 50 orang, apakah mampu jangkauannya bahkan dicanang

kan suatu organisasi yang besar dengan aparat personil yang ada kan juga olahraga akan menjadi ini untuk mengemban tema ini.

pula, dengan mendapat dubagian hidup manusia yang

kungan dari seluruh masyarakat

Menurut hemat kami sudah dan Pemerintah. mempunyai aspek-aspek politik, ekonomi, sosial dan Hankam. tidak mungkin lagi, sesuai dengan

PEMBINAAN perkembangannya dan Aspek tersebut sudah diakui nyangkut kebutuhan hidup madalam kenyataan. Dengan demi

Pembinaan terhadap masyaranusia yang berjumlah 147 juta kian maka olahraga akan menjadi

kat olahraga dan mengolahragaorang itu suatu alternatif. Alterkebutuhan primer bagi umat

kan masyarakat berarti suatu natif lain dari melaksanakan tema

usaha untuk menumbuhkan sikap manusia. Kebutuhan-kebutuhan

memasyarakatkan Olahraga dan primer manusia lainnya : pangan,

mental masyarakat akan arti penmengolahragakan masyarakat sandang, papan, sudah ditangani sesuai dengan Pidato Presiden RI

tingnya olahraga itu sendiri.

Usaha ini dapat dilakukan meladengan baik yang mempunyai tersebut adalah suatu Landasan

lui jalur formal maupun non forkekuasaan Hukum dalam PemeHukum tertulis. Sebagai contoh

mal. rintah. Menjadi tanda tanya bagi kenapa P4 atau AMD sukses atau kita mungkinkah suatu kebu- juga pembangunan Puskesmas,

Formal : tuhan hidup ditangani secara S.D. dan lain-lain. Inilah sekedar

Pembinaan formal adalah sambil lalu dengan organisasi bahan bahwa tema harus diikuti suatu usaha dari Pemerintah di yang ada sekarang seperti Dir. dengan Landasan Hukum yang

dalam pengembangan keolahraOlahraga/KONI? pasti, apabila tidak maka tema

gaan dalam bentuk program


Page 22

agaknya dapat ditarik kesim. Mereka senantiasa memutarbali

B bagi Pool. Bantuan pulan bahwa yang tinggal men. kan dan memberi gambaran yang UNESCO juga diharapkan untuk jadi masalah bagi Pool adalah salah tentang fakta; yang putih peningkatan kegiatan lembaga peningkatan mutu berita yang dikatakan hitam, dan kita lembaga pendidikan dan latihan dipertukarkan dan kecepatan per- korban agressi - disebut sebagai untuk mempertinggi mutu wartukaran berita. Dengan kata lain, agressor”. peningkatan professionalisme.

Selebihnya adalah masalah

Dalam pidato selamat datang professionalisme, atau peningMenuju Professionalisme

bagi peserta sidang, Pimpinan katan mutu. Syarat pokok yang Umum Press Trust of India

harus dipenuhi adalah kecepatan Mohammad Nahar mengemu- penyampaian. Sidang sampai

(PTI), Shri N.R. Chandran, sekakan pengamatannya bahwa

laku Ketua Panitia PenyelenggaSidang ke-6 Komite Kordinasi kan sedapat mungkin untuk pada kesimpulan, harus diusaha

ra, mengemukakan sinyalemenPool Kantor Berita Non-Blok ini

nya tentang regional arrangesudah lebih mengarah kepada dan sistem telekomunikasi yang mengadakan hubungan satelit

ment. Katanya, dewasa ini terdaprofessionalisme. Hal ini terbukti

pat perkembangan penting dalam dari materi pembicaraan, seper

terintegrasi di antara anggota- kerjasama regional dan sub

anggota Pool, dan modernisasi ti : peningkatan mutu pemberi

regional antara kantor-kantor sarana telekomunikasi. Sejalan taan Pool, joint coverage, style dengan itu, sidang mengulangi

berita negara berkembang. Dua book, dan sejenisnya. "Saya tidak lagi seruan-seruan agar supaya

di antaranya yang terpenting ada

lah Pan African News Agency tahu bagaimana di Managua. pemerintah nasional bersedia Tetapi empat Sidang Komite

(PANA) dan Organisation of menurunkan tarif telkom. DeleKordinasi sebelumnya sarat

Asian News Agencies (OANA). gasi Srilangka mengemukakan dengan bicara politik”, kata M.

Selanjutnya, dalam sambutannya bahwa pemerintahnya telah Nahar.

sebagai perwakilan OANA, menurunkan tarif telkomnya Mohammad Nahar melaporkan Ada, sih, ada juga bicara politik menjadi US $ 180 sebulan untuk

persiapan pembentukan Asian dalam sidang ke-6 ini. Misalnya, 'dedicated circuit' full-time dup

News Network (ANN) dalam dari Palestine Liberation Organi- lex; sedangkan India dan Malay

kerangka OANA. Nahar mesation (PLO). Dalam 'general sia juga telah menurunkan tarif

nyampaikan tawaran kerjasama debate', Direktur Jenderal Kan- nya dengan memberlakukan tarif

dengan Pool, dan bahkan mengtor Berita PLO "WAFA”, Ziyad PBS.

undang Ketua Komite Kordinasi Abdul Fatah, antara lain meng

Peningkatan mutu erat kaitan- menghadiri Sidang Umum atakan : "Para pejuang muda di

nya dengan kesempatan kerjasa- OANA bulan Juni 1981 di Kuala WAFA bekerja dengan penuh

ma. Bagi Pool, kerjasama yang Lumpur guna merevisi statuta antusiasme dan penuh harap terpenting adalah dengan regio- dalam kaitan pembentukan Asian demi tercapainya tujuan akhir,

nal arrangement dan lembaga- News Network. yakni kemenangan revolusi, yang lembaga Perserikatan Bangsaberarti kemenangan manusia

M. Nahar berpendapat, Pool Bangsa, terutama UNESCO.

dan OANA dengan ANN-nya mengatasi kemiskinan, ketidak

UNESCO yang biasanya hadir adilan, intimidasi, dan suprema

sebaiknya saling melengkapi. Hal dalam setiap pertemuan Pool si”. Mengingat jiwa pidato terse

ini sejalan dengan pandangan sebagai peninjau, selalu menya- delegasi India bahwa Pool seyogbut, tak bisa lain kita lantas ter

takan dukungannya terhadap ingat pers nasional dalam per- Pool, tetapi bantuan nyata

yanya menyambut baik perjuangan kemerdekaan Republik lembaga-lembaga PBB sejauh ini

kembangan regional arrangeIndonesia.

ment, sebab sistem kerjasama tetmasih bersifat insidental. Antara

sebut membantu Pool meluaskan Sementara itu, Ketua Delegasi lain, mensponsori pertemuan daya jangkaunya. Kesimpulan Kantor Berita Vietnam (VNA), Regional Arrangement yang men- sidang menanggapi masalah ker. Dao Tung, antara lain mengemu- jadi partner Pool; Joint Coverage jasama dengan regional arrangekakan: "Dalam perjuangan ke- oleh Pool atas UN Conference on

ment tertuang dalam salah satu merdekaan politik dan ekonomi, Energy (Nairobi, August 1981) resolusinya yang intinya menyapengalaman menunjukkan diperkirakan akan mendapat

takan : menyambut hangat usaha bahwa musuh-musuh kita selalu bantuan finansil dari UN-DPI.

penggalangan dan peningkatan menggunakan media informasi Sidang ke-6 Komite Kordinasi

kerjasama antara Pool dengan sebagai alat untuk menentang melaporkan adanya usaha pen- OANA dan organisasi sejenisnya. kemerdekaan dan kebebasan kita.

dekatan untuk memperoleh Sia


Page 23

Pembukaan Rakerda dihadiri oleh Wakil Ketua Kesempatan tsb digunakan pula untuk membicaPWI Pusat Bidang Daerah Alang Ruswita, yang rakan kerjasama antara Polri dan wartawan. Kadamengajak pers agar memperhatikan kode etik jurna. pol menjanjikan sikap terbuka kepada wartawanlistik. Alang juga mensinyalir ada pejabat yang se

wartawan yang memerlukan keterangannya sebagai mula terbuka, tetapi kemudian tiba-tiba menjadi ter

bahan berita. "Walaupun saya berkumis tebal, tetapi tutup. Setelah diteliti, ternyata kesalahannya terletak jangan membuat Saudara-saudara segan bertemu pada pers sendiri. Informasi yang diberikan pejabat saya”, ujarnya. Kadapol baru 3 bulan memangku tsb sering disajikan tidak tepat, malah keliru. jabatannya di wilayah Nusra ini.

Pangdam Tanjungpura dalam pengarahannya Penataran wartawan olahraga tingkat nasional ini mengingatkan akan kesamaan profesi antara war- diadakan atas kerjasama Dep. Wartawan Olahraga lawan dan prajurit, hanya dibedakan oleh "alat” PWI Pusat dengan KONI Pusat serta SIWO PWI yang dipanggul.

Bali dan KONI setempat diikuti oleh 50 wartawan olahraga (SIWO) seluruh Indonesia, dimulai 18 Mei

selama seminggu. Dibuka oleh Menko Kesra SoeroMEDAN

no. Materi penataran mencakup tidak kurang dari 17 "Wargad-wargad" supaya ditindak” !

cabang olahraga termasuk tehnik penulisan berita Karena seringnya disinyalir adanya wartawan

olahraga. gadungan (wargad) beroperasi di Sumatera Utara, dan yang terakhir ini dilakukan oleh 3 orang "wargad” terhadap pejabat perkebunan PTP-II Langkat, PALANGKA RAYA Ketua PWI Cabang Sumatera Utara H. Anwar Ef

Bantuan Gubernur fendi menghimbau alat-alat keamanan untuk jangan segan-segan menindak mereka.

PWI Cabang Kalteng di Palangka Raya baru-baru "Jangankan wargad, wartawan benar sekalipun ini mendapat sumbangan berupa alat kelengkapan yang mempunyai surat-surat identitas lengkap, jika Balai Wartawan dari Gubernur Kalteng W.A. Gara, melakukan tindakan-tindakan tercela berupa pe

yaitu sebuah pesawat televisi hitam-putih 14 inch langgaran kode etik jurnalistik, jangan segan-segan

merk Sharp berikut radio-kaset Sharp dan sebuah menindaknya”, katanya.

sepeda.

Pada upacara penyerahan yang berlangsung di

ruang kerja Gubernur, juga disampaikan bantuan UJUNGPANDANG :

kepada wartawan-wartawan dari ke-4 suratkabar Kerjasama PWI - Daeral-7

Palangka Raya (Palangka Raya Post, Pelita PembaPara perwira dan ibu-ibu anggota Jalasenastri ngunan, Dinamika Pembangunan dan Antara CaDaeral-7 di Ujungpandang baru-baru ini mendapat bang Palangka Raya), masing-masing sebuah tapeceramah-ceramah dan orientasi jurnalistik, sebagai recorder mini Sony. hasil kerjasama dengan PWI Cabang Sulsel. Cera. Dengan penyerahan sarana perlengkapan warmah orientasi tsb selain untuk menambah pengeta

tawan tsb, Gubernur berharap prestasi kerja para huan, juga merupakan wujud dari hubungan inter- wartawan yang tergabung dalam PWI Cabang Kalaksi positif antara pemerintah, pers dan masyarakat, teng dapat ditingkatkan. khususnya antara PWI dan Daeral-7. Para penceramah terdiri dari Ketua dan anggota-anggota Peng. urus PWI Cabang Sulsel.

SUMATERA BARAT: Ketua PWI Cabang Sulsel Rahman Arge menilai PENATARAN & SEMINAR prakarsa pihak Daeral-7 untuk mendalami masalah-masalah jurnalistik sebagai suatu hal yang lingkungan hidup, diselenggarakan oleh Deppen be

Penataran wartawan tingkat nasional di bidang positif dan patut menjadi contoh dalam masyarakat.

kerjasama dengan PWI Pusat dan SPS Pusat ber

langsung di Padang, 11-16 Mei. Penataran bertemaBALI

kan "Partisipasi pers dan memelihara kelestarian ”Jangan pandang kamis”.

hutan dan lingkungan hidup", diikuti oleh 42 orang Menjelang berlangsungnya penataran wartawan

peserta dari seluruh Indonesia, dibuka oleh Guberolahraga tingkat nasional di Bali baru-baru ini, pani

nur Sumbar Ir Azwar Anas. tia penataran dan Pengurus PWI Cabang Bali di- Di antara para penceramah terdapat Menteri pimpin oleh Ketua PWI Bali Raka Wiratma, berkun- PPLH Emil Salim dengan judul "Hutan sebagai lingjung ke Kadapol XI/Nusra.Brigjen Pol. Soedarmadji. kungan hidup”, beserta 9 penceramah lainnya


Page 24

DEMAM KMD

WARTAWAN MOGOK ! ”Demam-KMD" alias Koran Masuk Desa terasa

Ini terjadi bukan di Itali atau di Polandia melainsemakin menggebu. Kini menyusul Kabupaten Ba

kan di Surabaya pada saat-saat berlangsungnya dung (Nusa Tenggara).

acara pembukaan FFI '81. Tengah asyiknya para Terbetik berita, Pemda Kab. Badung menjelang

wartawan mengambil gambar dekat panggung/pen

tas tiba-tiba dikejutkan oleh petugas-petugas keaperingatan Hari Puputan telah melakukan penilaian terhadap perkembangan langganan dan pembaca manan/Panitia FFI '81 yang melarang mendekati KMD di 22 desa di Kecamatan Abiansemal dan Ke- panggung camatan Kuta yang dalam 2 tahun terakhir ini ditun- Karuan saja para wartawan foto ngambek dan sejuk sebagai pilot proyek Koran Masuk Desa. Selain cara spontan dan solider menghentikan kegiatan itu dinilai juga kreativitas para "wartawan desa". memotret dengan duduk-duduk dirumput sambil Penilaian diawali dengan Sarasehan wartawan

menumpuk alat-alat pemotretnya, sehingga mengpedesaan dalam rangka menunjang program koran

gunung di depan para undangan VIP. Situasinya masuk desa dan pembangunan. Betapa "melajunya” cukup menggelikan dan sempat "mencuri” perhatian

hadirin ... program KMD dapat terlihat dari angka-angka sbb: Kec. Kuta tahun Anggaran 1980/1981 tercatat 500 eksemplar menjadi 928 eksemplar untuk edisi pedesaan : Nusa Tenggara; Bali Post dan Karya Bhakti. BIAYA KMD RP. 130 JUTA Kec. Abiansemaljumlah KMD yang beredar : harian

Untuk mensukseskan proyek KMD, pemerintah ”Nusa Tenggara” edisi pedesaan 1.105 eks; "Bali Pose” edisi pedesaan juga 1.105 eks dan "Karya Rp. 130 juta mencakup 34 penerbitan KMD tersebar

dalam tahun anggaran 1979/1980 menyediakan dana Bhakti 24 eks. Siapa menyusul ?

di 13 propinsi dengan oplah 6 juta eksemplar. Dari jumlah biaya itu Skh. Birawa di Jawa Timur keba

gian Rp. 10.830.000,- setiap tahunnya dengan opPENGURUS BARU WARTAWAN KELOM. lah 500 ribu sekitar 10.000 eks per minggunya. JumPOK SEKNEG

lah biaya dan oplah yang sama dialami oleh Skm Wartawan kelompok Sekneg yang biasa bertugas Karya Dharma, Mm Jayabaya dan Mm Penyebar meliput (meng-cover) kegiatan Presiden dan Wakil Semangat yang semuanya terbitan Surabaya. Presiden, baru-baru ini berhasil memilih pengurus

Sementara itu dalam tahun anggaran 1980/1981 baru periode 1981 - 1983 sbb : ketua Aswin Juzar pemerintah menyediakan dana buat seluruh KMD (Kompas); Wk. Ketua Acin Yasin (Surabaya Post); Rp. 250.250.000,- melayani 7.150.000 eksemplar. Sekretaris Widodo (Berita Buana); Wk. Sekretaris

Hal ini dikemukakan oleh Menpen 'Ali Moertopo Rusdi Thamrin (LKBN. Antara); dan Bendahara

baru-baru ini di depan rapat kerja dengan komisi I Totok S (Sinar Harapan).

DPR-RI. Selanjutnya Menpen menjelaskan, penerbitan KMD perlu menghindarkan diri dari pemuatan tulisan-tulisan serta gambar-ganı.

yang dapat BERBAU PORNO

menimbulkan ekses negatif terhada, masyarakat Departemen Penerangan telah mengeluarkan surat

pedesaan, peringatan ketiga kepada majalah "Kiriminilitas & Pencegahan" yang terbit di Jakarta tanggal 28 April 1981. Peringatan tersebut bersifat pembinaan, karena majalah "K & P” dalam penerbitannya nomor 0165

LATIHAN JURNALISTIK tahun '81 menyajikan gambar yang cenderung ber- Kesempatan terbuka bagi wartawan senior angbau pornografi serta dinilai dapat menimbulkan gota PWI untuk mengikuti kursus latihan 12 minggu pengaruh negatif kepada generasi muda.

di negeri Belanda, mulai 21 Januari hingga 16 April tahun depan (1982).


Page 25

awalannya yang lebih iniensis. Dan atas bantuan se

rumahnya, menyebut almarhum sebagai "Pejuang penuhnya dari Pangdam XII/Tangjungpura Brigjen Penerangan". Alasannya, selama hidupnya almarT.SI Uniung Sridadi, segala sesuatunya telah diperhum berbakti pada lugas-tugas penerangan. Sedangsiapkan untuk menerbangkan Usman ke Jakarta kan Dirjen Radio, Televisi dan Film Drs. Sumadi tanggal 23 Juni pagi. Namun beberapa menit sebe- selaku Inspektur Upacara di Tanah Kusir menyebut lum keberangkatannya ke Jakarta Tuhan YME telah almarhum sebagai angkasawan RRI yang memelomemanggilnya.

pori pembentukan RRI di Sumatera serta TV-RI Inna Lillahi Wa Inna Illaihi Roji'un.

Jakarta. Almarhum begitu setia pada tugas peneKarirnya dalam dunia kewartawanan dimulai rangan sehingga walaupun sudah pensiun masih berawal tahun enampuluhan. Semula menjadi wartawan bakti pada Dewan Siaran Nasional. ”Gelora Rakyai", kemudian mingguan ”Perintis” Moh. Arief dilahirkan di Binjai Sumatera Utara dan terakhir wartawan harian "Swadaya” semuanya tanggal 24 Juli 1924, meninggal dunia di rumahnya terbit di Pontianak.

Senin pukul 12.59 setelah menderita sakit sejenis Almarhum kelahiran Mempawah (Kalimantan kanker. Penyakit itu sudah lama dideritanya dan Barat), sekitar tahun 1964 menikah dengan seorang sempat dirawat di RS Sumber Waras dan St. Carolus. puteri dari Sanggau, Kalimantan Barat. Menjadi Selama hidupnya pernah bekerja di Radio Hosso Sekretaris PWI Cabang Kalimantan Barat sejak Kyoku, Kepala RRI Medan, Padang dan Palembulan Mei 1980.

bang. Ia menjadi Direktur TV-RI yang pertama daAlmarhum dimakamkan di pekuburan umum

lam tahun 1962/1967, Atase Pers Kedubes RI di Sungai Bangkong, Pontianak tgl. 23 Juni siang hari- Birma dan Kepala Staf Harian Pusdalopeno. Pernah nya.

menjadi Ketua Departemen Film/TV/Radio dan Usman Lahir meninggalkan seorang isteri dan

PWI Pusat dalam periode kepengurusan H. lima orang anak yang semuanya laki-laki. (Ant)

Mahbub Djunaidi, Ketua Umum PWI Pusat 1965-1968; terakhir menjadi Sekretaris DSN.

Almarhum memiliki tujuh bintang jasa : Satya

Lencana Kemerdekaan I dan II, Bintang Gerilya, JAMAL ALI (61), Wartawan foto kawakan 19 Mei, tutup usia di RS ”Persahabatan”, setelah mengidap Satya Lencana, Satya Dharma, Wira Dharma, Penepenyakit jantung dan paru-paru.

gak dan Satya Lencana GOM VII. Dengan tanda

tanda jasa itu sebenarnya almarhum berhak dimaSebutan sehari-hari ”Bung Jamal”, termasuk da

kamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, lam barisan Pemuda Angkatan 45 pada masa prok

namun keluarganya menghendaki jenazahnya dimalamasi kemerdekaan.

kamkan di Tanah Kusir saja. Di kalangan wartawan foto Indonesia, ia dikenal

Di antara para pelayat nampak semua pejabat esesebagai juru foto yang berjuang gigih untuk mengem

lon I Deppen, rekan-rekan seperjuangan almarhum bangkan ilmu visual ini

, hingga akhir hayatnya. Bung sedangkan dari DSN nampak Maladi dan Titiek PusJamal selalu melakukan pembinaan bagi mereka

pa. Menpen Ali Murtopo melayat di rumahnya mayang ingin mengembangkan jurnalistik fotografi di

lam harinya. Indonesia.

Almarhum meninggalkan seorang isteri dan seoAlmarhum pernah bertugas di bagian fotografi Departemen Penerangan di tahun 50'an dan menjadi rekan fotografer kenamaan lainnya, John Waworoen

AKAN DITINDAK Almarhum terakhir adalah pengasuh rubrik foto

Pengurus PWI Jaya akan terus mengusut dan me"giliran anda" pada majalan dwi mingguan Mutiara.

nindak para wartawan yang melakukan tindakanAlmarhum meninggalkan seorang isteri dan 6

tindakan penyelewengan dan melanggar kode crik. orang putera. Jenazahnya dimakamkan hari itu juga

Hal itu ditegaskan oleh Ketua Bidang Organisasi di pemakaman DKI Jeruk Urut Kemang. (SH)

PWI Jaya H. Azwirman di depan para wartawa! Unit wartawan Maritim di Pelabuhan Tg. Priok, 9

Juli. M. ARIEF, Sekretaris Dewan Siaran Nasional Dikatakannya, kini PWI Jaya sedang mengusut 3 (DSN), meninggal dunia pada tanggal 13 Juni, jena. orang yang mengaku wartawan, tetapi setelah dicek zahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum di kantor redaksi penerbitan yang diakui ketiga okTanah Kusir Jakarta. Dirjen Penerangan Umum Drs num itu ternyata bukan wartawan penerbitan yang Djoko Kartodihardjo yang melepas jenazah dari bersangkutan.


Page 26

S. TASRIF S.H. - Lahir di Cimahi, 3 Juni 1922. Tokoh wartawan yang memulai karirnya sejak Pendidikan terakhir Fakultas Hukum UI (1965). tahun 1943 pada harian Asia Raya. Ia juga terkenal Karirnya di bidang pers dimulai tahun 1945 hingga sebagai kolomnis. Banyak menulis buku dan meng1960, terakhir sebagai Pemred. hr "Abadi”. Sejak asuh Karya Latihan Wartawan (KLW) PWI Pusat 1960-1965 menjadi wartawan free lance sambil me- sebagai Direktur Programnya. Di PWI ia termasuk nyelesaikan studi hukum. Sejak 1965 menjadi Advo- salah seorang Ketua Pembina. Tanda Kehormatan kat dan Pengacara. Pernah menjabat sebagai Ketua yang dimilikinya, oleh pemerintah dianugerahi BinUmum DPP Peradin dan di bidang pers sebagai Ke- tang Mahaputera Utama (III) tahun 1973, selain tua Dewan Kehormatan PWI.

Bintang Kerajaan Tunisia (1955) dan Bintang Rizal Buku-buku yang ditulisnya (1) Kebarat dari ru- dari Pemerintah Filipina (1977). mah (bersama Mochtar Lubis dan H. Rosihan An- S. SJAMSUDDIN - Lahir di Palembang, 20 Septemwar), (2) Merina (kisah perantauan orang Indonesia

ber 1932. Karirnya dimulai tahun 1964 sebagai warke Madagaskar), (3) Pengakuan Internasional dalam

tawan suratkabar "Karyawan” di Jakarta. Selanjutteori dan praktek (4) Menegakkan rule of law Orde

nya Wakil Pemred. sk. "Ampera” (1965-1970), PemBaru dan (5) Jalan kembali (kumpulan cerpen

dan

red. skm. ”Karyawan” (1968-1970), redaksi mj. sajak).

spers Indonesia" (1974-1980). Jabatannya kini KeHARMOKO - Lahir tahun 1939. Disamping lulusan pala Subdit Redaksi Direktorat Publikasi Deppen. KRA (Kursus Reguler Angkatan)-VIII LEMHAN- Pendidikan terakhir Akademi Penerangan jurusan NAS tahun 1975, pendidikan umumnya SMA dan pers (1963) di Jakarta. pendidikan jurnalistik. Terjun ke dunia kewarta- DJA'FAR H. ASSEGAFF - Sarjana Publisistik Uniwanan sejak 1959 dan pernah menjabat Penjab. Re- versitas Indonesia (1963). Lahir di Tanjungkarang daksi sk. ”Merdeka”. Sebagai tokoh wartawan, ba: Lampung 12 Desember 1932. Selama 7 tahun mennyak melakukan perjalanan ke luar negeri

, mengikuti jadi Ketua Jurusan Publisistik UI dan kini masih konperensi-konperensi dan seminar-seminar interna- bekerja sebagai tenaga pengajar tetap untuk Komusional. Jabatannya di PWI Pusat sebagai Ketua Pelaksana dan Anggota Dewan Direktur Konfederasi lam dunia kewartawanan sejak tahun 1953. Jabatan

nikasi dan Pembangunan pada FIS-UI. Terjun daWartawan ASEAN selain Anggota Dewan Pers. Kini

nya

kini Pemred. sk. "Suara Karya”. Di PWI sebagai Pemred. sk. "Pos Kota” dan Pemimpin Umum sk.

Sekretaris Umum PWI Pusat dan pada Konfederasi "Terbit”.

Wartawan ASEAN sebagai Sekretaris Tetap. SOENDORO - Nama lengkapnya Soendoro Tirto- SJARIF SULAIMAN - Lahir di Singaparna Tasiksiwojo, kelahiran Wlingi, Blitar tahun 1915. Pendidi- malaya (Jawa Barat) tahun 1916. Pendidikannya kan umumnya Taman Dewasa di Kediri dilanjutkan hanya sampai Schakelschool 5 tahun (1932). Tetapi ke AMS - Perguruan Rakyat di Jakarta dan Taman

berkat ketekunan dan keuletannya ditambah lagi Madya (AMS-TS). Karirnya di dunia kewartawanan dengan semangat belajarnya yang tak kunjung padimulai sebagai wartawan suratkabar "Pemandang- dam, akhirnya berhasil menduduki tempat terpanan” Jakarta pimpinan M. Tabrani yang berkantor di dang di kalangan jagad kewartawanan Indonesia. Senen Raya; waktu itu merupakan salah satu koran

Pengalamannya yang paling mengesankan senasional yang besar.

waktu sebagai wartawan Kantor Berita Domei CaIa termasuk "pendidik kader wartawan” sejajar bang Semarang, ia berhasil menyiarkan berita prokdengan Douwes Dekker Setia Budhi dan Parada Ha- lamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 rahap. Sebab dalam kenyataannya, setelah ”tidak Agustus 1945. aktif lagi dalam bidang kewartawanan, masih terus Dalam organisasi kewartawanan, pernah menjadi memberi kuliah tentang Publisistik di Universitas Ketua PWI Cabang Bandung bahkan kemudian GAMA Yogyakarta, disamping tugasnya sebagai menjadi Anggota Presidium PWI Pusat (1952-1955). Kepala Kantor Lembaga Pers dan Pendapat Umum la pun termasuk Anggota Panitia Penyusunan Kode di Yogya hingga pensiunnya. (disarikan dari ”Jagad Etik Jurnalistik bersama Suwardi Tasrif dan Supeno Wartawan Indonesia" oleh Soebagijo I.N.).

(yang kini bermukim di Beijing). H. ROSIHAN ANWAR - Kelahiran Kubang Nan

la kini bermukim di Bandung, menghabiskan Dua, Sumatera Barat, tanggal 10 Mei 1922. Pendidi

sisa-sisa hidupnya menulis kenang-kenangannya kannya HIS Padang, MULO Padang, AMS-A ju- (disarikan dari "Jagad Wartawan Indonesia” oleh rusan Klasik Barai, Yogyakarta (1942).

Socbagijo I. X.).