Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun menu seimbang untuk bayi

Menu seimbang merupakan hal yang sangat penting untuk bayi, demi mendukung pertumbuhannya. Sebaiknya Ibu menerapkan menu seimbang sejak dini.

Variasi Menu Seimbang Si Kecil

Setelah memperkenalkan bayi pada makanan pendamping ASI, tiba saatnya Ibu mulai merancang dan menerapkan menu seimbang untuk si Kecil. Berikan si Kecil asupan makanan tepat pada tahap yang tepat, agar si Kecil tumbuh sehat dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat di masa yang akan datang.

Kebutuhan nutrisi si Kecil berubah saat dia tumbuh, maka makanannya juga harus disesuaikan dengan perubahan kebutuhan nutrisi untuk menunjang pertumbuhan yang optimal. Perut bayi masih sangat kecil maka pastikan setiap suap yang dimakannya haruslah padat dengan segala manfaat dan energi yang ia butuhkan. 

Menu seimbang untuk bayi tentu sangat berbeda dengan menu seimbang untuk balita dan orang dewasa. Jika menu orang dewasa ideal dengan rendah lemak dan berserat tinggi, bayi membutuhkan menu yang mengandung lemak sehat dan tak jenuh relatif lebih tinggi juga berserat rendah.

Walau serat itu baik, serat dapat mengenyangkan perut dan jika terlalu banyak akan menyebabkan si Kecil terlalu kenyang untuk mengonsumsi makanan lain yang mengandung energi dan nutrisi yang dibutuhkannya pada tahap ini.

Untuk si Kecil variasi makanan sangat mempengaruhi nafsu makan. Maka, selain menjamin agar makanan si Kecil sudah lengkap dengan makanan utama dan makanan penutup, juga penting memberi beragam variasi makanan dalam menunya, seperti daging merah, ayam/unggas, ikan, macam-macam buah dan sayuran, susu, sereal, nasi, pasta dan kentang.

Makanan dengan jenis berbeda, walau masih dalam kelompok yang sama, mengandung nutrisi yang berbeda pula. Sehingga memberi beragam variasi makanan sangat penting untuk memberi bayi menu seimbang. Hal ini juga penting agar pertumbuhan dan perkembangannya optimal.

Menu seimbang sangat penting terutama pada tahun pertama saat preferensi bayi pada makanan masih dalam tahap pembentukan. Pada tahun kedua preferensi ini akan cenderung sama sampai dia berumur delapan tahun. 

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun menu seimbang untuk bayi

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun menu seimbang untuk bayi

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun menu seimbang untuk bayi

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun menu seimbang untuk bayi

”Pada prinsipnya, penyajian makanan yang bergizi seimbang dapat didasarkan pada piramida makanan. Sumber karbohidrat yang berperan sebagai sumber energi memiliki porsi paling besar dibandingkan jenis makanan lainnya. Ketahui selengkapnya di sini.“

Kelompok Makanan dan Manfaatnya

Berikut ini adalah panduan dari jenis-jenis makanan dari beragam kelompok makanan, juga berapa kali sebaiknya ini dikonsumsi si Kecil. 

Karbohidrat: Yang termasuk kelompok ini adalah produk roti, sereal (termasuk mie dan beras) serta kentang. Kelompok ini memberikan energi yang dibutuhkan si Kecil untuk tumbuh dan berkembang. Berikan seporsi karbohidrat di setiap makan dan saat ia mengonsumsi makanan selingan.

Buah-buahan dan sayuran: Yang termasuk kelompok ini adalah buah-buahan dan sayuran. Baik buah-buahan segar, beku, maupun buah-buahan dalam kemasan kaleng dan yang dikeringkan. Idealnya Ibu memberikan minimal lima porsi setiap hari dengan variasi warna berbeda. Buah dan sayuran dengan warna berbeda mengandung semua ragam vitamin dan mineral yang penting. 

  • Susu dan produk olahan susu: Yang termasuk kelompok ini adalah susu, keju, dan yogurt yang kaya akan protein, kalsium, beberapa jenis vitamin dan mineral. Si Kecil memerlukan kelompok makanan ini minimal tiga kali saji sehari, diminum maupun dimakan.
  • Protein: Yang termasuk kelompok ini adalah daging, ikan, telur, kacang-kacangan seperti buncis dan kacang polong. Sebaiknya diberikan sekali atau dua kali sehari bagi yang makan daging atau dua atau tiga kali bagi vegetarian. Kelompok makanan ini kaya akan protein, zat besi dan omega 3 yang sangat penting bagi si Kecil.
  • Lemak dan Minyak: Kelompok ini sebaiknya diberikan untuk melengkapi, bukan menggantikan makanan dari kelompok lain. Yang termasuk kelompok ini adalah sumber lemak yang berupa minyak seperti minyak zaitun, minyak sayur, minyak kedelai, mentega serta margarin. Lemak dan minyak memberikan energi, asam lemak omega 3 dan 6, dan vitamin A, E dan D. Kelebihan lemak dan minyak bisa menyebabkan obesitas, jadi gunakan dengan bijaksana. 

Susu tetap penting untuk si Kecil saat pemberian makanan tambahan. Hal ini karena susu adalah cara yang tercepat dan termudah agar dia mendapat semua zat gizi yang dibutuhkannya. Terutama pada tahap awal pemberian makanan tambahan. Sedikit makanan padat yang benar-benar dimakan si Kecil tidak bisa memberikan semua yang nutrisi yang ia butuhkan, susu adalah sumber utama vitamin, mineral, lemak dan zat gizi dan mengisi kira-kira setengah dari yang masuk ke perut bayi.

Sedikit dan Sering

Perut bayi sekitar sepuluh kali lebih kecil dari perut orang dewasa, jadi penting agar makanan yang masuk penuh dengan segala manfaat dan zat gizi yang tepat.

Ini alasan mengapa dia perlu makan dengan porsi kecil namun sering dan teratur sepanjang hari, daripada ia mengonsumsi makanan dalam porsi besar namun jarang. 

Hati-hati dengan Garam

Ibu harus berhati-hati dengan jumlah garam dalam makanan yang Ibu berikan pada bayi. Jangan menambahkan garam pada makanan bayi, karena membuat ginjalnya yang masih kecil dan baru berkembang harus bekerja keras. Bayi hanya boleh mengonsumsi garam tidak lebih dari 1/6 asupan garam maksimum yang diperbolehkan untuk orang dewasa dalam sehari, yakni kurang dari 1 gram per hari.

Penyusunan Menu Bayi & Balita Catur Saptaning W, S.Gz, MPH

Sub Topik 1. Prinsip dasar menyusun menu seimbang 2. Tahap pengaturan menu bayi dan balita 3. Keterampilan makan bayi dan balita 4. Panduan untuk menyusun menu bayi dan balita 5. Hal yang perlu diperhadkan dalam menyusun menu bayi dan balita agar mendapat nutrisi yang baik 6. Jenis makanan untuk kekebalan tubuh bayi dan balita 7. Strategi menanggulangi anak yang menolak makan 8. Contoh menu anak usia 4-5 tahun (1500Kalori) 9. Contoh resep/menu masakan bayi dan balita

Prinsip dasar menyusun menu seimbang Prinsip dasar Menyusun menu seimbang dengan cara pada sedap menu hidangan harus mengandung kalori dari : Karbohidrat Protein Lemak Disempurnakan dengan vitamin dan mineral

Tahap pengaturan menu bayi dan balita pemberian makanan pendamping ASI eksklusif makanan TIM saring makanan TIM padat mulai dari pemberian ASI eksklusif kreasi makanan BATITA disesuaikan dengan perkembangan keterampilan bayi Tahap kreasi makanan untuk BALITA

Keterampilan makan bayi dan balita Bayi sejak lahir sudah mempunyai refleks 10-12 bulan sebaiknya sudah dipersiapkan untuk beralih ke makanan keluarga 3 bulan gerakan refleks sudah disadari Keterampilan makan 6 9 bulan merupakan MASA KRITIS 4 bulan refleks menjulurkan lidah/ melepeh mulai menghilang 6 bulan sudah ada gerakan rahang ke samping kiri dan kanan

Panduan untuk menyusun menu bayi dan balita Kelompok Gandum misalnya satu potong rod, setengah cangkir nasi atau pasta atau setengah gelas sereal masak yang dikombinasikan dengan sedikit sereal siap saji Disajikan 6 kali dalam sehari Kelompok NabaD misalnya setengah gelas sayuran potong atau satu gelas sayuran daun Disajikan 3 kali sehari

Panduan untuk menyusun menu bayi dan balita Kelompok Buah- buahan satu jenis buah, ¾ gelas jus buah murni (tanpa gula), ½ gelas buah kaleng atau ¼ gelas buah kering Disajikan 2 kali sehari Kelompok Susu satu gelas susu atau yogurt atau 2 ons keju Bisa disajikan 2 kali sehari

Panduan untuk menyusun menu bayi dan balita Kelompok Daging 2-3 ons daging lunak/unggas/ikan yang sudah dimasak, ½ gelas kacang kering masak. 1 ons daging bisa menggandkan 2 sdm mentega atau 1 budr telur Disajikan 2 kali sehari Lemak & Minyak Kandungan lemak dalam makanan Ddak boleh lebih dari 30%. DiperhaDkan juga jenis lemak yang dikonsumsi. Lemak jenuh yang terdapat pada daging, produk susu dan kelapa dapat meningkatkan kadar kolesterol. Lebih baik menggunakan lemak jenuh yang terdapat pada zaitun dan jagung.lemak jenuh yang dikonsumsi sedap hari Ddak boleh lebih dari 10%

Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun menu bayi dan balita agar mendapat nutrisi yang baik Menyajikan jenis makanan yang beragam Memilih makanan kaya serat dari jenis gandum, sayuran dan buah- buahan Membatasi konsumsi gula dan garam, jangan berlebihan

Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun menu bayi dan balita agar mendapat nutrisi yang baik Memilih makanan yang mengandung cukup kalsium dan zat besi Menghindari penyediaan makanan dan minuman berkalori Dnggi, minuman ringan dan es krim Menciptakan kebiasaan memilih makanan sehat dalam keluarga

Jenis makanan untuk kekebalan tubuh bayi dan balita TOMAT Beta karoten, vit.c, vt. E, lycopene AnDkarsinogenik dan andoksidan WORTEL Beta karoten, serat, carotenoids, andoksidan dan andkarsinogenik BROKOLI Beta karoten, asam folat, vit.c, kaslium, besi, kalium, klorofil, flavonoid, indoles, sulphoraphane, andkarsinogenik, andoksidan

Jenis makanan untuk kekebalan tubuh bayi dan balita BAYAM Beta karoten, asam folat, vit.c, zat besi, kalium, kalsium, klorofil, lutein, andkarsinogenik, andoksidan BOKCOY (SAWI CINA) Beta karoten, asama folat, kalium, lorofil, isodosianat PISANG Magnesium, kalium PEPAYA Beta karoten, vt. C, vit. E, kriptosandn, karotenoid, andoksidan, andkarsinogenik

Jenis makanan untuk kekebalan tubuh bayi dan balita JERUK Beta karoten, asam folat, vit.c, serat, andalergik, andkarsinogenik, andradang, andoksidan MANGGA Beta karoten, vit.c, serat, karotenoid, andkarsinogenik, andoksidan GUAVA (JAMBU BIJI) Vit. C, kalium, lycopene, andkarsinogenik, andoksidan

Strategi menanggulangi anak yang menolak makan Membatasi makanan selingan yg mengandung kalori kosong Jika anak menolak sayuran, maka diberikan dlm bentuk blender dicampur dg lauk atau selingan Membelikan makanan yg memang disukai anak Memperkenalkan aneka makanan sejak dini sesuai usia

Strategi menanggulangi anak yang menolak makan Diberikan sambil bermain sampai anak mengenal dan mau makan Mengusahakan penampilan makanan sesuai imajinasi anak Mengusahakan waktu makan tdk tertanggu oleh kegiatan lain Mengundang atau mengajak anak seumuran untuk makan bersama

Strategi menanggulangi anak yang menolak makan Untuk anak menyukai buah, membatasi makanan yg mengandung gula karena rasa manis sangat disenangi Jika anak BB kurang diberikan makanan Dnggi kalori Porsi secukupnya dan menarik Memvariasikan bahan dan rasa makanan

Contoh menu anak usia 4-5 tahun (1500Kalori) Waktu Menu Bahan makanan Berat (g) Kalori Bangun Ddur Susu 1 gelas Susu 150 ml 92 Pagi Bubur ikan Beras 25 176 brokoli Brokoli 25 Ikan kakap 50 Tahu 50 10.00 Buns isi orak RoD buns 1 buah 192 arik saus keju Telur ayam 25 Keju 5 Terigu 2,5 Margarine 2,5 susu 25 ml

Contoh menu anak usia 4-5 tahun (1500Kalori) Waktu Menu Bahan makanan Berat (g) Kalori Siang Nasi Nasi 100 506 Chicken drum sdck Sayap ayam 50 Pundi tahu Minyak 2,5 Tahu 50 Telur 10 Terigu 5 Sup minestrone Wortel 25 Buncis 25 Kacang polong 10 Daging ayam 10 16.00 Buah campur Pepaya 25 51 Melon 25 Strawberi 25 Anggur 25

Contoh menu anak usia 4-5 tahun (1500Kalori) Waktu Menu Bahan makanan Berat (g) Kalori Sore Nasi Nasi 75 391 Rollade ikan Ikan kakap 40 saus tomat Telur 10 Terigu 2,5 Margarine 2,5 Saus tomat 2,5 Tempe goreng Tempe 50 panir Tepung panir 5 Telur 5 Minyak 2,5 Sup oyong Oyong 50 misoa Misoa 10 Sebelum Ddur Susu Susu sapi 200 ml 122 TOTAL 1530

Bangun Tidur Pagi 1 gelas susu Bubur ikan brokoli

Pukul 10.00 Buns isi orak- arik saus keju

Siang Nasi Chicken drumsdck Pundi tahu Sup minestrone

Pukul 16.00 Buah campur

Sore Nasi Rollade ikan saus tomat Tempe goreng Sup oyong misoa

Malam Sebelum Tidur 1 gelas susu

Contoh resep/menu masakan bayi dan balita(nasi Tim Saring untuk Bayi 6 12 Bulan ) Nasi Tim Saring dengan Teri Bahan : 20gr beras, 625cc air, 25gr tempe, 25 gr daun bayam, 25gr tomat dipotong kecil 1 sdm teri bubuk 1 sdt mentega Cara membuat: Rebus beras, air, dan tempe sampai menjadi bubur, masukkan bayam, tomat dan teri bubuk hingga matang. Masukkan mentega sambil diaduk. Setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat

Contoh resep/menu masakan bayi dan balita(nasi Tim Saring untuk Bayi 6 12 Bulan ) PUDING ROTI APEL BAHAN : 150 gr apel, cuci belah empat dan buang bagian tengahnya 75 gr rod tawar buang tepinya dan iris kecil 50 ml susu formula Catatan : - Susu formula bubuk sesuai dengan yang biasa Anda berikan pada bayi - Boleh gunakan susu formula karena susu karena susu Ddak dimasak diatas api pada saat puding rod apel diolah - Susu formula dibuat dari 50 ml air hangat matang dicampur dan diaduk rata dengan 2 sendok takar susu formula bubuk. - Untuk 1 porsi (1 porsi = 309 kalori) CARA MEMBUAT : - Panaskan dandang dan kukus apel selama 10-12 menit kemudian angkat. - Kupas kulit apel, masukkan dalam blender dan haluskan hingga jadi pure. - Campur RoD dengan susu formula, aduk sampai rod lunak. - Tuang campuran rod dan susu formula ke dalam mangkuk dan sajikan dengan pure apel

Contoh resep/menu masakan bayi dan balita(nasi Tim Saring untuk Bayi 6 12 Bulan ) NASI TIM HATI BAHAN : 600 ml air 2 sendok makan beras 25 gr had ayam, iris kecil 25 gr tempe 50 gr labu kuning parut 1 iris tomat matang 1 sendok teh minyak Catatan : - Pilih had ayam yang masih utuh, Ddak hancur, terutama empedunya. Bila empedu pecah had akan terasa pahit. - Untuk 2 porsi (1 porsi = 209 kalori) CARA MEMBUAT : - Masak air bersama beras, had ayam serta tempe, aduk perlahan hingga mengental. - Masukan labu kuning, tomat dan masak sambil diaduk hingga matang. - Tambahkan minyak, aduk hingga tercampur rata. Angkat dan biarkan hingga dingin. - Saring atau masukan kedalam blender dan haluskan. - Tuang dalam mangkuk dan sajikan segera.