Apa perbedaan bentuk muka bumi dan aktivitas penduduk di daerah perbukitan dengan daerah pegunungan

Ilustrasi aktivitas penduduk Indonesia di perbukitan. Sumber: Unsplash

Indonesia merupakan kawasan yang memiliki kondisi geografis berbeda-beda. Mengutip dari buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5, Christiana Umi (2020: 22), kondisi geografis tersebut ialah perbedaan bentuk muka bumi di suatu wilayah, misalnya saja berupa pantai, lautan, pegunungan atau perbukitan. Kondisi geografis itu pulalah yang dapat menyebabkan aktivitas penduduk Indonesia di perbukitan akan berbeda pula dengan jenis aktivitas penduduk di daerah pesisir dan lain sebagainya.

Perbedaan aktivitas penduduk Indonesia di perbukitan dengan kawasan lain akibat perbedaan kondisi geografis tersebut pada dasarnya juga dapat memengaruhi pola pemukiman hingga jenis pekerjaan dari penduduk itu sendiri.

Mengutip dari buku Modul Ilmu Pengetahuan Sosial Edisi PPJ, Tenia Kurniawati dan Andri Setiawan (2020: 47), umumnya penduduk di daerah perbukitan akan membentuk kelompok-kelompok pemukiman di daerah tertentu dengan memanfaatkan lahan datar dengan luas terbatas di antara perbukitan. Kemudian pemukiman tersebut juga bisa dibangun di sekitar kaki bukit ataupun lembah yang berdekatan dengan sumber air.

Mengingat kondisi geografis mampu memengaruhi aktivitas penduduk berdasarkan jenis pekerjaan atau mata pencahariannya, maka hal tersebut juga berlaku bagi aktivitas penduduk Indonesia di perbukitan. Umumnya penduduk yang tinggal di kawasan berbukit akan memanfaatkan lahan dengan kemiringan lereng tertentu. Berdasarkan hal tersebut, maka biasanya jenis pekerjaan di daerah perbukitan akan sangat berkaitan dengan bidang agraris atau pengolahan lahan. Tidak hanya berlaku bagi pertanian atau perkebunan, sektor ekonomi di bidang agraris juga meliputi kegiatan beternak, dan budidaya komoditas tertentu.

Ilustrasi aktivitas penduduk Indonesia di perbukitan. Sumber: Unsplash

Mobilisasi aktivitas penduduk Indonesia di perbukitan pada dasarnya cukup sulit mengingat lokasinya yang berbukit-bukit. Meski begitu, namun sebenarnya penduduk perbukitan juga masih bisa memanfaatkan wilayah tempat tinggalnya dalam sektor lain selain bidang agraris. Adapun pemanfaatan yang dimaksud ialah menjadikan wilayah perbukitan tersebut sebagai destinasi wisata alam dengan suguhan pemandangan perbukitan yang indah dan khas dengan pola tanah teraseringnya.

Demikianlah ulasan singkat mengenai jenis aktivitas penduduk Indonesia di perbukitan yang kerap didominasi oleh kegiatan agraris dan pariwisata. Semoga informasi tadi dapat bermanfaat! (HAI)

Mengapa Terjadi Perbedaan Aktivitas Penduduk di Daerah yang Keadaan Bentuk Muka Buminya Berbeda?, Foto: Pixabay

Pernahkah kamu bertanya, "Mengapa terjadi perbedaan aktivitas penduduk di daerah yang keadaan bentuk muka buminya berbeda?" Kalau iya, sebentar lagi kamu akan memperoleh jawabannya.

Keadaan bentuk muka bumi disebut sebagai keadaan fisiografis (cabang ilmu geografi yang mempelajari suatu daerah berdasarkan segi fisiknya).

Keadaan Fisiografis Indonesia

Berdasarkan buku Ilmu Pengetahuan Sosial, Sugiharsono, dkk., (2008:2), keadaan fisiografis Indonesia meliputi pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan, berikut penjelasannya:

Mengapa Terjadi Perbedaan Aktivitas Penduduk di Daerah yang Keadaan Bentuk Muka Buminya Berbeda?, Foto: Pixabay

Pantai merupakan dataran yang berbatasan langsung dengan lautan dan berbentuk landai (semakin mendekati laut, akan semakin sama rata dengan laut). Suhu di pantai pada siang hari sangat panas dengan angin yang cukup kencang. Sedangkan pada malam hari, suhunya cenderung turun menjadi normal.

Para penduduk yang mendiami dataran pantai umumnya beraktivitas utama sebagai nelayan. Hal itu terjadi karena dekatnya tempat tinggal mereka ke lautan.

Mengapa Terjadi Perbedaan Aktivitas Penduduk di Daerah yang Keadaan Bentuk Muka Buminya Berbeda?, Foto: Pixabay

Dataran rendah adalah permukaan bumi yang terletak di ketinggian 0 sampai 200 meter di atas permukaan laut. Penduduk yang menghuni daerah ini umumnya beraktivitas utama sebagai petani yang menanam padi, tidak bisa menanam stroberi atau teh, karena cuacanya kurang sejuk.

Hal itu terjadi karena para penduduk di dataran rendah mudah untuk melakukan pergerakan atau perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya. Selain itu, tanah yang berada di dataran rendah juga memiliki kesuburan yang sangat cocok untuk kegiatan pertanian.

Suhu di dataran rendah juga normal, tidak terlalu panas seperti pantai dan tidak terlalu dingin seperti dataran tinggi atau bahkan pegunungan, jadi membuat para penduduknya nyaman untuk melakukan pergerakan.

Mengapa Terjadi Perbedaan Aktivitas Penduduk di Daerah yang Keadaan Bentuk Muka Buminya Berbeda?, Foto: Pixabay

Dataran tinggi adalah dataran yang memiliki ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Aktivitas utama yang dilakukan para penduduknya adalah berkebun stroberi atau teh, karena tanahnya yang subur dan cuacanya yang sejuk sangat mendukung kegiatan tersebut.

Selain itu, karena wilayahnya cukup sejuk (meskipun tidak sedingin pegunungan), dataran tinggi juga sering dijadikan sebagai objek wisata alam. Contohnya dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah, Indonesia. Dengan begitu, penduduk setempat bisa membuka penginapan dan restoran atau menjadi tour guide.

Mengapa Terjadi Perbedaan Aktivitas Penduduk di Daerah yang Keadaan Bentuk Muka Buminya Berbeda?, Foto: Pixabay

Dataran pegunungan di Indonesia memiliki ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan laut. Material gunung berapi dapat menyuburkan tanah, didukung dengan cuaca yang sejuk, tanah pegunungan dapat dimanfaatkan oleh para penduduknya sebagai lahan perkebunan teh atau stroberi.

Selain itu, mereka juga bisa menjadikan dataran pegunungan sebagai tempat wisata, sehingga bisa mencari nafkah dari usaha menjadi tour guide atau membuka penginapan.

Namun, daerah pegunungan sangat rentan terdampak oleh bencana alam, terutama letusan gunung. Oleh karena itu, para penduduk pegunungan harus siap sedia jika terjadi bencana alam.

Mengapa Terjadi Perbedaan Aktivitas Penduduk di Daerah yang Keadaan Bentuk Muka Buminya Berbeda?

Nah, dari penjelasan di atas, dapat kita pahami bahwa terjadinya perbedaan aktivitas penduduk di daerah yang keadaan bentuk muka buminya berbeda disebabkan oleh keharusan setiap penduduk untuk beradaptasi dengan keadaan tanah, peluang, dan cuaca dataran yang dihuni.

Sekarang kamu sudah paham mengapa terjadi perbedaan aktivitas penduduk di daerah yang keadaan bentuk muka buminya berbeda, kan?(BRP)