Mengapa the law of diminishing return hanya berlaku di sektor pertanian jelaskan

Pertanyaan Lain: Ekonomi

Mengapa the law of diminishing return hanya berlaku di sektor pertanian jelaskan

Ekonomi, 20.08.2019 15:47, Wilda53741

Salah satu karakteristik sistem ekonomi pancasila yaitu hubungan kerja antara lembaga ekonomi berdasarkan

Jawaban: 2

Mengapa the law of diminishing return hanya berlaku di sektor pertanian jelaskan

Ekonomi, 14.05.2018 15:26, carline0linlin

Sebutkan ciri-ciri positif sistem ekonomi pancasila

Jawaban: 1

Mengapa the law of diminishing return hanya berlaku di sektor pertanian jelaskan

Ekonomi, 27.10.2018 05:38, bisyir35

Apa maksud dari biaya produksi naik sehingga harga komoditas ikut naik

Jawaban: 1

Pertanyaan:

Mengapa the law of diminishing return hanya berlaku di sektor pertanian jelaskan

Matematika, 21.08.2021 14:30

Mengapa the law of diminishing return hanya berlaku di sektor pertanian jelaskan

Mengapa the law of diminishing return hanya berlaku di sektor pertanian jelaskan

Inti cerita ular kepala 7

prasarana transportasi mobil apa butuh cpt​

unsur-unsur sejarah yaitu manusia (siapa) waktu (kapan) ruang (dimana)​

jawaban atas pertanyaan dengan kata tanya *apa* berupa??

11. Aspek geografi yang mengkaji keterkaitan manusia dengan fenomena yang terjadi di bumi adalah . .​

jelaskan hubungan kegiatan ekonomi di wilayahmu dengan potensi alam di lingkunganmu​

dampak positif dan negatif dari pembangunan jalan tol yang banyak di wilayah Indonesia saat ini?bantu jawab yaa​

jelaskan hubungan kegiatan ekonomi di wilayahmu dengan potensi alam di lingkunganmu​

BANTU PLISS URGENTTT, TERIMAKASIHH Jarak kota Semarang ke Kendal pada peta 10cm dengan skala belum diketahui. Jarak kota Semarang ke Kendal pada peta … 20cm dengan skala 1:500.000. Tentukan skala pada peta A dan hitunglah jarak sesungguhnya dari kota Semarang ke Kendal dengan perbandingan skala tersebut.​

2. Pendapatan Nasional Negara Cinta sebesar Rp 2.550 triliun, dengan jumlah penduduknya hanya 250.000 jiwa. Berapa pendapatan perkapitanya dan kategor … i Negara apa ? 3. Pak Maman bekerja di Australia dengan penghasilan per bulannya mencapai 7.500 dollar, jika ditukarkan kepada Nilai Rupiah berpa yang diterima oleh pak Maman? 4. Agus beserta keluarga akan berlibur ke Jepang yang dikenakan tarif perjalanan dan visa sebesar 45.500 yen selama 5 hari. Berapa Rupiah Agus harus mengeluarkan uangnya? 5. Deden Menabung selama 4 tahun di Bank sudah mencapai Rp. 245.000.000 sebagai bekal kuliah di Eropa, jika dikonversikan ke mata uang Euro berapa yang diterima Deden?

Mengapa the law of diminishing return hanya berlaku di sektor pertanian jelaskan

Mengapa the law of diminishing return hanya berlaku di sektor pertanian jelaskan
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilutrasi pengertian The Law of Diminishing Marginal Return

KOMPAS.com – Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang utama. Produksi mengolah beberapa input menjadi suatu hasil produksi atau ouput.

Dalam ilmi ekonomi, ada yang dinamakan Hukum Keterbatasan Peningkatan atau lebih dikenal dengan istilah the Law of Diminishing Marginal Return.

Namun, apakah yang dimaksud dengan the Law of Diminishing Margnal Return? The law of diminishing marginal return membahas tentang keterbatasan peningkatan faktor input untuk meningkatkan suatu produksi.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, the Law of Diminishing Margnal Return adalah hukum ekonomi yang menyatakan jika satu input dalam produksi ditingkatkan semantara input lainnya dipertahankan, pada akhirnya akan terjadi penurunan output.

Baca juga: Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis, Ciri-Ciri, Dampak, dan Contohnya

Tahapan The Law of Diminishing Marginal Return

The Law of Diminishing Marginal Return terjadi dalam tiga tahapan sebagai berikut:

Tahap I

Jika suatu perusahaan memiliki dua buah input produksi yaitu modal dan tenaga kerja. Perusahaan tersebut merasa dengan modal yang dimiliki sekarang, mereka bisa menambah tenaga kerja untuk meningkatkan produk outputnya.

Ketika pekerja ditambah satu-persatu sementara modal tetap, maka akan terjadi peningkatan produk output. Hal ini menghasilkan peningkatan produktivitas perusahaan dan pada saat inilah perusahaan beroperasi pada tingkat optimal.

Tahap II

Disadur dari Investopedia, setelah perusahaan berada di titik optimal, menambahkan pekerja tambahan di luar tingkat optimal akan menghasilkan hasil yang kurang efisien

Misalkan perusahaan yang telah optimal tersebut terus menambahkan tenaga kerja tanpa menambahkan modal.

Baca juga: Contoh Jenis Kegiatan Ekonomi beserta Lapangan Pekerjaan, Hasil, dan Penyebaran Barang

Pada tingkat ini, penambahan tenaga kerja menambah total output namun menurunkan output marjinal perusahaan. Perusahaan yang awalnya menghasilkan outpun maksimum, perlahan-perlahan mengalami penurunan.

Di mana output yang dihasilkan masing-masing pegawai akan berkurang karena lahan kerja yang tetap tatapi pekerja semakin banyak.

Tahap II

Jika pegawai terus ditambahkan dengan harapan meningkatkan produktivitas, maka perusahaan akan memasukin tahapan ketiga. Yaitu, tahapan pengembalian negatif.

Di mana output marjinal bukan hanya menurun, namun bernilai negatif. Pada saat inilah perusahaan mengalami kerugian diakibatkan ketidakseimbangan faktor-faktor produksi.

Sederhananya The Law of Diminishing Marginal Return dapat digambarkan dengan suatu lapanan bola yang harus dicabuti rumputnya. Jika pekerjaan dilakukan oleh lima orang, maka akan selesai dalam 2 jam dengan masing-masing orang mencabut sekarung rumput.

Baca juga: Bidang Kajian Ekonomi Mikro

Tenaga kerja kemudian ditambah menjadi sepuluh orang. Sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat yaitu selesai hanya dalam satu jam. Namun, ternyata masing-masing orang hanya mencabut setengah karung rumput.

Jika tenaga kerja ditambah lagi menjadi dua puluh orang, pekerjaan memang akan selesai dengan sangat cepat.

Namun, tidak efektif karena tiap pekerjanya hanya mencabut seperempat karung saja. Sehingga modal yang dikeluarkan untuk membayar pekerja tidak sesuai dengan kinerja yang didapatkan.

Dilansir dari Economics Discussion, The Law of Diminishing Marginal Return membantu manajer untuk menentukan tenaga kerja optimal yang dibutuhkan untuk menghasilkan output maksimum.

Sehingga The Law of Diminishing Marginal Return dibutuhkan sebagai penjaga keseimbangan input dan outpun suatu perusahaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ekonomi & Bisnis Ilmu Ekonomi

Mengapa the law of diminishing return hanya berlaku di sektor pertanian jelaskan

Law of Diminishing Return adalah aturan umum bahwa semakin banyak faktor produksi (tanah, tenaga kerja dan modal) ditambahkan ke faktor yang ada, maka jumlah yang mereka hasilkan secara proporsional lebih kecil.

Referensi

Black, A.C. (2006). Dictionary of Economics Over 3,000 Terms Clearly Defined. London:A & C Black Publishers Ltd

1 Like

David Ricardo (1772–1823) seorang ahli ekonomi yang terkenal dari Inggris, mengemukakan salah satu kaidah ekonomi, yaitu hukum hasil lebih yang berkurang (the law of diminishing return).

Menurut David Ricardo, jika kita menambah terus-menerus salah satu unit input dalam jumlah yang sama, sedangkan input yang lain tetap maka mula-mula akan terjadi tambahan output yang lebih dari proporsional (increasing returns) tapi pada titik tertentu hasil lebih yang kita akan peroleh akan semakin berkurang (diminishing returns).

Sebagai contoh, perluasan produksi pertanian dengan menambah faktor produksi tenaga kerja pada sebidang tanah akan memberikan tambahan hasil yang paling meningkat. Meningkatnya tambahan hasil tersebut berjalan terus sampai tercapai kombinasi faktor-faktor produksi yang paling tepat, yaitu pada waktu diperoleh tambahan hasil yang paling tinggi. Jika hal tersebut sudah tercapai, penambahan tenaga kerja selanjutnya akan memberikan tambahan hasil yang semakin menurun bahkan tidak memberikan hasil sama sekali dan akhirnya menjadi negatif.

1 Like

Dalam proses produksi dikenal hukum kenaikan hasil berkurang (The Law of Diminishing Returns) disingkat LDR. LDR berlaku dan populer dipakai di sektor pertanian dan di luar pertanian. LDR berbunyi sebagai berikut : “Bila satu faktor produksi ditambah terus dalam suatu produksi, ceteris paribus, maka mula-mula terjadi kenaikan hasil, kemudian kenaikan hasil itu menurun, lalu kenaikan hasil nol dan akhirnya kenaikan hasil negatif ”. Ceteris paribus artinya hal-hal lain bersifat tetap, faktor produksi lain tetap jumlahnya, hanya satu variabel tertentu yang berubah jumlahnya. Selain jumlah atau kuantitas maka kualitas faktor produksi itu juga sama.

Dalam teori The Law Of Diminishing Returns terdapat istilah-istilah produksi sebagai berikut :

  1. TP (Total Product) atau produksi total yaitu jumlah produksi pada level pemberian input tertentu. Input adalah faktor produksi atau bagian faktor produksi, misalnya input pupuk adalah bagian dari produksi modal, luas lahan adalah bagian dari faktor produksi alam.
  2. AP (Average Product) hasil rata-rata atau produksi rata-rata yaitu jumlah hasil dibagi dengan jumlah input yang dipakai. Kalau AP tenaga kerja (Labour) disingkat APL (Average Product of Labour), kalau AP modal/capital disingkat dengan APC (Average Product of Capital).
  3. MP (Marginal Product) atau produk marginal yaitu kenaikan hasil yang disebabkan oleh kenaikan atau pertambahan satu unit input. MP Labour disingkat MPL (Marginal Product of Labour) dan MP capital disingkat MPC (Marginal Product of Capital), dan sebagainya.

Daerah-daerah produksi pada kurva The Law of Diminishing Returns dibagi menjadi tiga menurut gerak dari kurva marginal produk, yaitu :

  1. Daerah increasing returns, yaitu dari X = 0, ke MP maksimum.
  2. Daerah diminishing returns, yaitu dari titik A sampai ke titik C.
  3. Daerah negatif returns, yaitu dari titik C sampai seterusnya.

Mengapa the law of diminishing return hanya berlaku di sektor pertanian jelaskan

Pada titik inflection point besarnya Ep = 1, karena AP = MP, pada titik maksimum point Ep = 0 karena MP adalah nol. Daerah-daerah produksi menurut Ep ini adalah :

  1. Daerah inefisien I, yaitu dari titik X = 0 sampai ke (MP) mencapai maksimum, atau Ep > 1.
  2. Daerah efisien, dari MP maksimum sampai MP = 0 atau 0≤ Ep <1.
  3. Daerah inefisien II, yaitu dari titik MP mulai negatif sampai seterusnya atau 0 > Ep sampai ke kanan seterusnya (Pindyck, 2007).
Referensi

Pyndick, Robert dan Rubinfeld, Daniel. 2007. Mikroekonomi. Jakarta : Erlangga.

1 Like