Lihat Foto JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap negara memiliki sistem ekonominya masing-masing. Sistem ini diperlukan untuk menjalankan roda perekonomian suatu negara. Sehingga, keputusan atau kebijakan yang diambil pemerintahnya dapat sesuai dengan sistem ekonomi yang dianutnya. Lantas, apa pengertian sistem ekonomi? Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Cadangan Devisa? Mengutip buku Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X karya Ismawanto, sistem ekonomi adalah cara untuk mengatur atau mengorganisasi seluruh aktivitas ekonomi, baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah, maupun rumah tangga masyarakat atau swasta. Aktivitas ekonomi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Sistem ekonomi yang digunakan suatu negara berbeda-beda, karena secara historis suatu negara mempunyai keadaan alam, lembaga ekonomi, lembaga politik, lembaga sosial, falsafah, dan ideologi yang berbeda. Jenis Sistem Ekonomi Pada dasarnya sistem ekonomi bisa dibagi menjadi lima sistem sebagai berikut:
Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat. Ciri-ciri
Kelebihan
Kekurangan
Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi. Artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan atau Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945, serta GBHN, sehingga disebut sebagai sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi Pancasila. Ciri-ciri positif
Ciri-ciri negatif
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723–1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The Wealth of Nations’, yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi. Ciri-ciri
Kelebihan
Kekurangan
Baca juga: Kegiatan Ekonomi: Pengertian, Jenis, dan Tujuannya
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana seluruh kebijakan perekonomian ditentukan oleh pemerintah, sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan. Sistem ekonomi ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang berjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi melakukan pembatasan-pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Ciri-ciri
Kelebihan
Kekurangan
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Pada sistem ekonomi campuran, antara pemerintah dengan masyarakat atau swasta bersama-sama untuk ikut meningkatkan kegiatan perekonomian. Pemerintah sebagai pengendali dan stabilisator kegiatan ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Ciri-ciri
Kelebihan
Kekurangan
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Pengangguran? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Pengertian Sistem Ekonomi. System ekonomi adalah seperangkat mekanisme atau tata cara dan lembaga – lembaga yang paling berkaitan agar perekonomian negara dapat berjalan. Jenis Bentuk Sistem Ekonomi Sistem ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara dapat dibedakan menjadi bentuk sistem ekonomi tradisional, pasar, terpusat, dan campuran. Sistem Ekonomi Tradisional System ekonomi tradisional adalah system ekonomi dimana kegiatan perekonomiannya dilakukan secara sederhana dan dipengaruhi oleh tradisi yang berlaku di masyarakat. Contoh Negara Sistem Ekonomi Tradisional Sistem ekonomi tradisional digunakan oleh beberapa suku di Afrika, beberapa wilayah di Amerika Selatan, dan beberapa wilayah Asia. Ciri – ciri Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem Ekonomi Komando atau Terpusat – Terpimpin – Planned Economy- Command System, System ekonomi komando atau terpusat atau sosialis adalah system ekonomi dimana jalannya perekonomian negara dikelola atau diatur atau dikomandoi oleh pemerintah. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam melakukan kegiatan perekonomian. Masyarakat hanya menjalankan aturan atau kebijakan yang telah ditetapkan. Pemerintah memegang kekuasaan mutlak dalam mengatur ekonomi negara. Semua persoalan pokok ekonomi sepenuhnya direncanakan oleh pemerintah. Prinsip Keadilan pada system ekonomi terpusat adalah bahwa setiap individu masyarakat mendapatkan imbalan yang sama. Imbalan yang diberikan berdasarkan kebutuhan bukan berdasarkan jasa yang diberikannya. Tokoh Sistem Ekonomi Terpusat Komando Sosialis Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx, seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Contoh Negara Sistem Ekonomi Terpusat Komando Sosialis Sistem ekonomi komando banyak dianut oleh negara- negara di Eropa Timur dan Cina. Ciri – ciri Sistem Ekonomi Komando atau Terpusat.
Kelebihan Sistem Ekonomi Komando atau Terpusat System ekonomi komando memiliki kelebihan di antaranya: a). Pemerataan pendapatan dan distribusi barang kepada masyarakat dapat dicapai; b). Perekonomian akan lebih mudah dikendalikan; c). Pemerintah sepenuhnya bertanggung jawab terhadap kegiatan ekonomi. Kelemahan Sistem Ekonomi Komando – Terpimpin – Planned Economy Sistem ekonomi komando memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut. a). Individu atau masyarakat tidak diberikan kebebasan dalam mengelola sumber daya ekonomi karena sepenuhnya diatur oleh pemerintah. b). Pemanfaatan sumber daya ekonomi tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. c). Ekonomi berjalan stagnan (diam di tempat) karena campur tangan pemerintah yang terlalu dominan. d). Kualitas barang yang dihasilkan rendah karena diproduksi dalam jumlah banyak. Sistem Ekonomi Liberal atau Pasar- Market Economy System ekonomi liberal adalah system ekonomi dimana perekonomian diserahkan kepada masyarakat. Pemerintah tidak ikut campur tangan dalam perekonomian. Pemerintah memberikan pengakuan yang sangat luas terhadap kegiatan perekonomian perorangan. Pengaturan ekonomi didasarkan pada mekanisme pasar melalui mekanisme permintaan dan penawaran. Sehingga kedudukan pemerintah sangat minim. Pemerintah hanya sebagai pengamat atau pengawas dan pelindung dalam perekonomian. Tokoh Sistem Ekonomi Pasar – Liberal – Kapitalis Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith yang menyatakan bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Contoh Negara Sistem Ekonomi Pasar – Liberal – Kapitalis Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi pasar banyak dianut oleh negara maju seperti Eropa Barat dan Amerika Serikat, Perancis, Denmark, Jepang, Korea Selatan, dan Afrika Selatan. Ciri – ciri Sistem Ekonomi Liberal atau Pasar
Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal – Pasar – Kapitalis System ekonomi kapitalis memiliki beberapa kelebihan di antaranya adalah a). Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi; b). Setiap individu bebas memiliki sumber- sumber daya produksi yang akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian; c). Adanya persaingan menimbulkan semangat untuk maju dan berkembang lebih baik; d). Adanya persaingan dapat menghasilkan barangbarang berkualitas tinggi; e). Efsiensi dan efektivitas tinggi karena setiap Tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan. Kelemahan Sistem Ekonomi Liberal – Pasar – Kapitalis Beberapa kelemahan sistem ekonomi kapitalis diantaranya adalah: a). Terjadinya persaingan yang tidak sehat; b). Terjadi kesenjangan yang jauh antara masyarakat yang kaya dan masyarakat miskin; c). Banyak terjadinya monopoli masyarakat; c). Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya individu; d). Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena adanya persaingan bebas. System Ekonomi Campuran – Mixed Economy System ekonomi campuran adalah system ekonomi dimana perekonomian menganut satu atau lebih system ekonomi yang ada. Sebuah negara dapat saja menjalankan perekonomian berdasarkan ekonomi terpusat dan ekonomi liberal secara bersamaan. Contoh Negara System Ekonomi Campuran – Mixed Economy Sistem perekonomian campuran banyak diterapkan negara-negara berkembang seperti Malaysia, Brunei Darussalam, India, dan Kanada Ada dua jenis sistem ekonomi campuran, yaitu market socialism dan social market. Market Socialism Market socialism adalah sistem ekonomi campuran dengan peran campur tangan pemerintah yang tampak lebih dominan. Contoh negara yang menganut sistem market socialism adalah Swedia Social Market Social Market adalah sistem ekonomi campuran dengan dominasi peran mekanisme pasar, tetapi masih tetap ada peran campur tangan pemerintah. Contoh negara yang mempraktikkan sistem ekonomi social market adalah Inggris dan Jerman Ciri – ciri System Ekonomi Campuran – Mixed Economy
Kelebihan System Ekonomi Campuran – Mixed Economy Sistem ekonomi campuran memiliki kelebihan di antaranya: a). Kegiatan ekonomi antara swasta dan pemerintah terpisah secara jelas b). Kegiatan ekonomi yang dilakukan swasta dan pemerintah sama-sama menguntungkan c). Kegiatan ekonomi yang dilakukan swasta terikat oleh aturan yang dibuat pemerintah d). Penggunaan faktor-faktor produksi, terutama tenaga kerja diatur dalam undang-undang ke tenagakerjaan. Kelemahan System Ekonomi Campuran – Mixed Economy Adapun kelemahan dari sistem ekonomi campuran, di antaranya: a). Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi yang lebih berat daripada sektor swasta b). Adanya anggapan, status pegawai negeri yang lebih tinggi dari pegawai swasta c). Pengelolaan sektor produksi menimbulkan kerugian pada salah satu pihak Sistem Ekonomi Indonesia Sistem ekonomi Indonesia adalah system ekonomi Pancasila atau sistem ekonomi demokrasi, yang pada hakikatnya merupakan sistem ekonomi campuran. Sistem Ekonomi Demokrasi Indonesia Sistem ekonomi demokrasi adalah suatu sistem ekonomi yang landasan idiilnya Pancasila, landasan strukturalnya UUD 1945, dan landasan geraknya Pasal 33 ayat 1, 2, dan 3 UUD 1945. Pada sistem ekonomi demokrasi, rakyat Indonesia berperan sebagai pelaku utama dalam perekonomian. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Pancasila Indonesia Prinsip dasar dalam Sistem Ekonomi Pancasila di antaranya adalah a). Prinsip kemanusiaan; b). Nasionalisme ekonomi; c). Demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan. Ciri Ciri Positif Sistem Demokrasi Ekonomi Indonesia Adapun ciri-ciri positif demokrasi ekonomi adalah sebagai berikut. a). Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. b). Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. c). Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, sebagai pokok-pokok kemakmuran rakyat dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. d). Sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga perwakilan rakyat dan pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga perwakilan rakyat. e). Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Ciri Ciri Negatif Sistem Demokrasi Ekonomi Indonesia Adapun ciri ciri negative yang perlu dihindari dari sistem demokrasi ekonomi adalah sebagai berikut. a). Sentralisasi Kegiatan Ekonomi Sentralisasi kegiata ekonomini adalah terjadinya pemusatan kegiatan ekonomi di daerah- daerah tertentu yang dapat mengakibatkan ketimpangan pembangunan di daerah lainnya, seperti yang terjadi di Negara Indonesia sebelum era pemberlakuan otonomi daerah Tahun 1999. Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial. b). Sistem Etatisme Sistem etatisme adalah campur tangan pemerintah yang terlalu dominan dalam kegiatan perekonomian. Sistem etatisme ini dapat mematikan potensi dan daya kreasi sektor ekonomi lainnya. Pada Sistem etatisme, negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara. c). Sistem Free Fight Liberalism Sistem free fight liberalism adalah system persaingan bebas yang mengarah pada persaingan untuk saling menghancurkan di antara pelaku ekonomi. Persaingan seperti ini harus dihindari karena dapat menimbulkan jurang pemisah yang semakin dalam antara masyarakat yang miskin dan masyarakat yang kaya. Sistem free fight liberalisme menumbuhkan eksploitasi (penindasan) terhadap manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan struktural posisi Indonesia dalam ekonomi dunia Sistem Ekonomi Kerakyatan Sejak reformasi, terutama sejak SI-MPR 1998, istilah Ekonomi Kerakyatan menjadi populer sebagai sistem ekonomi yang harus diterapkan di Indonesia, yaitu sistem ekonomi yang demokratis yang melibatkan seluruh kekuatan ekonomi rakyat. Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah Sistem Ekonomi Nasional Indonesia yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral Pancasila, dan menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat. Peran Pemerintah – Sistem Perekonomian Indonesia Perang pemerintah sebagai pelaku kegiatan ekonomi adalah bertindak sebagai produsen, konsumen, dan distributor. a). Pemerintah sebagai Pelaku Ekonomi – Produsen Sebagai produsen pemerintah melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, meningkatkan kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakat. b). Pemerintah sebagai Pelaku Ekonomi – Konsumen Pemerintah dapat bertindak sebagai konsumen dengan melakukan (mengkonsumsi) pembelian barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan atau perorangan atau pemerintah sendiri. c). Pemerintah sebagai Pelaku Ekonomi – Distributor Pelaksanaan kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah untuk pemerataan dan keadilan demi mencapai kemakmurkan dan kesejahteraan rakyat. Proses distribusi dilakukan pada barang- barang yang diproduksi oleh perusahaan negara atau swasta untuk masyarakat yang membutuhkan yang tidak dapat langsung memperoleh hasil produksi tersebut sehingga perlu disalurkan terlebih dahulu kepada konsumen. Peran Pemerintah sebagai Pengatur Kegiatan Ekonomi Peranan pemerintah sebagai pengatur kegiatan perekonomian di dalam tata perekonomian Indonesia, pada hakikatnya berperan pada semangat ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Tiga masalah pokok yang dihadapi setiap sistem ekonomi yaitu jenis dan jumlah barang dan jasa apa yang harus diproduksi (what), bagaimana cara menghasilkan barang dan jasa (how), dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (for whom). Daftar Pustaka.
|