Mengapa kita harus menghormati perbedaan yang ada di masyarakat

Oleh :

Yudi Yansyah S.Pd.i

Penyuluh Agama Islam Kecamatan Bojong Genteng

Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi

Assalamu'alaikum Wr.Wb

اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَ نَعُوْذُبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّأَتِ أَعْمَا لِنَا, مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهِ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْ لُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَا بِهِ وَمَنْ وَالَهُ. أَمّاَ بَعْدُ فَيَا عِبَا دَاللهِ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تَقْوَاهُ, لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

Hadirin rohimakumulloh

Marilah kita tingkatkan bersyukur kepada Allah Swt, atas semua nikmat yang sudah diberikan kepada kita. Karena dengan nikmat-Nya lah kita dapat beraktifitas dengan baik.

Sholawat dan salam kita curah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada semua pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin rohimakumulloh

Saat ini, temanya tentang sikap menghargai dan menghormati perbedaan. Sebagai makhluk sosial, kita hidup di tengah masyarakat yang beragam. Ragam agamanya, warna kulitnya, bahasanya, adat istiadat serta budayanya. Keragaman tersebut merupakan bagian dari sunnatullah yang tidak bisa kita tolak kehadirannya.

Dalam konteks kebangsaan, keberadaan masyarakat yang multi ragam adalah karunia terindah bagi bangsa Indonesia dari Allah Swt, dan harus kita rawat bersama, demi keutuhan bangsa Indonesia ini, agar benar-benar menjadi bangsa yang baik dan masyarakat yang mendapatkan ampunan-Nya atau Baldatun Thoyyibatun wa rabbun ghafuur.

Allah Swt melalui Nabi Muhammad SAW, telah mengajarkan kepada kita, tentang bagaimana cara kita menyikapi keragaman yang ada. Dalam Islam keberadaan masyarakat yang multi ragam tersebut bertujuan, agar manusia ciptaan-Nya mau saling kenal mengenal dan saling menghargai antara komunitas masyarakat yang satu dengan lainnya.

Mengenai hal ini Allah menegaskan dalam QS. Al-Hujarat ayat 13

ياَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَا كُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَ أُنْثَى وَ جَعَلْنَاكُمْ شُعُوْبا وَقَبَا ءِىلَ لِتَعَا رَفُوْا. إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَا كُمْ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ.

Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan dan telah kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya terjadi saling kenal mengenal di antara kalian. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui juga maha mengenal (QS. Al-Hujarat :13).

Ayat tersebut di atas menegaskan bahwa, perbedaan yang ada di masyarakat adalah sunnatullah, tugas kita sebagai hamba-Nya menjaga keragaman tersebut. Sebagai umat Islam, kita diharapkan bisa menjadi perekat di antara keragaman yang ada.

Dalam konteks keragaman agama, umat Islam wajib memberikan rasa aman dan rasa keselamatan bagi komunitas yang berbeda agama dengannya.

Begitu juga, perbedaan yang terdapat di dalam ajaran agama Islam, kita sebagai umat Islam di tuntut untuk saling menghargai perbedaan dalam hal-hal yang bersifat furu`iyah. Menghargai perbedaan pendapat, Insya Allah akan menjadikan kita umat yang bisa bersatu dan menjadikan kita lebih kuat, sehingga kita tidak mudah di adu domba oleh pihak luar.

Hadirin rohimakumulloh

Apabila masih ada sebagian masyarakat yang belum memahami tentang arti sebuah perbedaan, sehingga yang terjadi adalah pemaksaan kepada komunitas lain untuk menjadi bagian dari komunitasnya, pemaksaan tersebut akan menimbulkan konflik yang menumpahkan darah manusia. Tentu model bermasyarakat seperti itu, menjadi pememecah belah persatuan bangsa Indonesia.

Sudah saatnya kita kembali kepada ayat-ayat Allah yang mengajari kita tentang pentingnya sebuah perbedaan. Perbedaan yang ada adalah sebagai media untuk berbuat dan beramal kebajikan.

Allah berfirman dalam QS. Al-Maidah: 48

وَلَوْشَاءَاللهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةًوَاحِدَةًوَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَا اَتَا كُمْ. فَسْتَبِقَوْاالْخَيْرَاتِ.

Dan seandainya Allah menghendaki, niscaya kalian sudah dijadikan satu ummat, akan tetapi Allah ingin menguji kalian atas apa yang telah diberikannya kepada kalian, maka berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan (QS. Al-Maidah:48).

Allah Swt menegaskan dalam QS.Yunus ayat 99:

وَلَوْشَاءَرَبُّكَ لَأَ مَنَ مَنْ فِي اْلأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيْعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُوْنُوْامُؤْمِنِيْنَ.

Dan sendainya Allah menghendaki, maka tentulah telah menjadi beriman semua orang-orang yang ada di muka bumi ini! maka apakah kamu ingin memaksa manusia untuk menjadi orang-orang beriman semuanya? (QS. Yunus : 99)

Akhirnya, marilah kita merawat perbedaan, baik itu perbedaan agama seperti yang disampaikan Allah di dalam dua ayat di atas. Dengan harapan, bahwa penghargaan ummat Islam tentang sebuah perbedaan dan keragaman tersebut, membuka pintu hidayahNya dan mereka yang di luar Islam lebih simpati dengan Islam. Menghargai perbedaan dan menjaga persatuan masyarakat adalah bagian dari dakwah Islam yang harus tetap kita lestarikan.

بَا رَكَ الله ِليْ وَ لَكمْ بِالْقرْ اَنِ الْكَريْم, وَ نَفَعَنِيْ وَإِيَّا كُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم, وَ تَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَ وَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.


Dibaca: 956 Kali