Mengapa Allah memilih atau memanggil Abraham untuk memenuhi panggilannya bagi bangsa bangsa?

Bacaan: Kejadian 18:16-33

Dilatih Allah

Panggilan Allah bukan berarti umat-Nya secara otomatis menjadi seperti yang dikehendaki Allah. Setelah Allah memanggil kita, maka Allah akan membentuk dan mengasah kita supaya kita semakin mendekati tujuan panggilan kita. Demikianlah dalam nas hari ini kita melihat Allah melatih Abram yang telah diubah namanya menjadi Abraham (bapak bangsa bangsa, Kej. 17:4-5), supaya hidupnya semakin mencerminkan panggilannya sebagai bapak bangsa-bangsa.

Telah tiga kali Abraham mendapat kesempatan untuk berbicara kepada Tuhan, dan setiap kali Abraham hanya memikirkan tentang dirinya dan keturunannya (bdk. Kej. 15:2-3, 8; 17:18). Karena itu dengan sengaja Allah memutuskan untuk memberitahu Abraham tentang rencana-Nya menghancurkan kota Sodom (17). Alasan Allah memberitahu Abraham adalah karena Ia telah memilih Abraham untuk menjadi berkat bagi segala bangsa (18-19). Allah ingin Abraham dilatih menjadi seperti panggilannya, yaitu bapak bagi bangsa-bangsa.

Ternyata Abraham memang berdoa, bahkan bernegosiasi dengan Tuhan untuk menyelamatkan Sodom. Ia memberanikan diri untuk meminta Tuhan tidak menghancurkan Sodom jika ada lima puluh orang benar. Sampai akhirnya Allah menyetujui bahwa jika ada sepuluh orang benar, Sodom tidak akan dihancurkan. Terlihat bahwa Allah sudah memiliki rencana sendiri dalam menyelamatkan Lot, kerena jika Allah hanya mengikuti apa yang diminta Abraham, Lot pasti akan binasa bersama Sodom karena tidak ada sepuluh orang benar di Sodom. Jelas sekali tujuan Allah melatih Abraham adalah untuk memfungsikan dirinya sebagai pendoa bagi bangsa-bangsa. Setelah peristiwa ini lewat, untuk pertama kalinya Allah menyebut Abraham sebagai "nabi" (Kej. 20:7) karena Abraham telah terlatih untuk menjadi pendoa bagi bangsa-bangsa lain.

Kita perlu menyadari bahwa Allah terus melatih kita dengan tujuan membentuk kita agar sesuai dengan panggilannya bagi kita. Maka kita perlu belajar peka terhadap setiap bentuk pelatihan dari Tuhan. Jangan sia-siakan setiap kesempatan yang Tuhan berikan dengan menaati kehendak-Nya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/05/23/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kejadian 18:16-33

Doa syafaat Abraham untuk Sodom


18:16 Lalu berangkatlah orang-orang itu dari situ dan memandang ke arah Sodom; dan Abraham berjalan bersama-sama dengan mereka untuk mengantarkan mereka.
18:17 Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?
18:18 Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?
18:19 Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya."
18:20 Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
18:21 Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."
18:22 Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan TUHAN.
18:23 Abraham datang mendekat dan berkata: "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik?
18:24 Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu?
18:25 Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?"
18:26 TUHAN berfirman: "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka."
18:27 Abraham menyahut: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu.
18:28 Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?" Firman-Nya: "Aku tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana."
18:29 Lagi Abraham melanjutkan perkataannya kepada-Nya: "Sekiranya empat puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian karena yang empat puluh itu."
18:30 Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian, jika Kudapati tiga puluh di sana."
18:31 Katanya: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua puluh itu."
18:32 Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu."
18:33 Lalu pergilah TUHAN, setelah Ia selesai berfirman kepada Abraham; dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.


Page 2

Bacaan: Kejadian 19:1-11

Orang benar di tengah orang fasik

Secara logika seharusnya orang benar jangan hidup bersama-sama dengan orang fasik (bdk. Mzm. 1:1). Kenyataannya, daya pikat dunia dan kehidupan orang fasik begitu menarik sehingga banyak orang benar yang tertarik untuk bergaul dengan mereka. Padahal seharusnya orang benar tidak tahan dengan kejahatan yang mereka lihat setiap hari.

Lot adalah orang benar yang hidup di tengah orang fasik, walaupun jiwanya tersiksa (2Ptr. 2:6-8). Nas kita dimulai dengan informasi tentang Lot yang duduk di pintu gerbang Sodom. Dalam dunia kuno, kota dikelilingi oleh tembok sehingga ada pintu gerbang. Itu adalah tempat yang paling penting di kota karena semua transaksi biasanya dilakukan di situ. Para penatua juga duduk di situ. Bila Lot duduk di situ berarti ia sudah menjadi bagian dalam kehidupan Sodom.

Saat Lot melihat dua orang asing datang, ia sujud kepada mereka dengan mukanya sampai ke tanah (bdk. Kej. 18:2). Ia memohon supaya mereka mau menginap di rumahnya. Dalam dunia kuno, orang wajib menyediakan tempat bermalam bagi para musafir, keselamatan orang-orang asing tersebut sangat tergantung kepada keramahan penduduk setempat. Undangan Lot agar orang asing tersebut menginap di rumahnya dan meninggalkan kota sampai pagi bertujuan supaya orang Sodom tidak mengetahui kedatangan mereka (2).

Namun orang Sodom sempat tahu dan memaksa Lot menyerahkan kedua orang itu. Sayangnya Lot tidak memiliki pengaruh di Sodom sehingga ia pun dihina saat mencoba melindungi tamunya (9). Kedua orang yang adalah malaikat itu lalu membutakan mata semua orang hingga mereka berdua pun selamat (10-11).

Kehidupan orang benar di tengah orang fasik adalah dilema yang banyak dihadapi orang percaya. Memang baik jika orang benar memberikan pengaruh positif di lingkungannya. Namun bila situasi sekitar begitu kuat dipengaruhi dosa, jangan sampai terbawa kefasikan mereka. Bila membahayakan, kita harus minta pimpinan Tuhan tentang apa yang harus kita lakukan untuk mengatasinya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/05/24/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kejadian 19:1-11

Sodom dan Gomora dimusnahkan Lot diselamatkan


19:1 Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah,
19:2 serta berkata: "Tuan-tuan, silakanlah singgah ke rumah hambamu ini, bermalamlah di sini dan basuhlah kakimu, maka besok pagi tuan-tuan boleh melanjutkan perjalanannya." Jawab mereka: "Tidak, kami akan bermalam di tanah lapang."
19:3 Tetapi karena ia sangat mendesak mereka, singgahlah mereka dan masuk ke dalam rumahnya, kemudian ia menyediakan hidangan bagi mereka, ia membakar roti yang tidak beragi, lalu mereka makan.
19:4 Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu.
19:5 Mereka berseru kepada Lot: "Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka."
19:6 Lalu keluarlah Lot menemui mereka, ke depan pintu, tetapi pintu ditutupnya di belakangnya,
19:7 dan ia berkata: "Saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat.
19:8 Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu; perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini, sebab mereka memang datang untuk berlindung di dalam rumahku."
19:9 Tetapi mereka berkata: "Enyahlah!" Lagi kata mereka: "Orang ini datang ke sini sebagai orang asing dan dia mau menjadi hakim atas kita! Sekarang kami akan menganiaya engkau lebih dari pada kedua orang itu!" Lalu mereka mendesak orang itu, yaitu Lot, dengan keras, dan mereka mendekat untuk mendobrak pintu.
19:10 Tetapi kedua orang itu mengulurkan tangannya, menarik Lot masuk ke dalam rumah, lalu menutup pintu.
19:11 Dan mereka membutakan mata orang-orang yang di depan pintu rumah itu, dari yang kecil sampai yang besar, sehingga percumalah orang-orang itu mencari-cari pintu.


Page 3

Bacaan: Kejadian 19:12-29

Allah mengasihi umat-Nya

Allah kita adalah Allah yang adil dalam menghakimi dosa seperti yang digambarkan oleh pernyataan bahwa Allah akan turun untuk melihat kejahatan Sodom sebelum menjatuhkan hukuman (Kej. 18:21). Selain adil, Allah juga penuh anugerah dan dalam murka-Nya Ia tetap mengingat kasih sayang kepada orang-orang yang Dia kasihi.

Nas hari ini menunjukkan bahwa dalam anugerah-Nya, Allah berinisiatif untuk menyelamatkan Lot dan keluarganya. Ini jelas merupakan kemurahan Allah karena dalam negosiasi-Nya dengan Abraham, Ia tidak menyatakan bahwa sebelum menghancurkan Sodom, orang benar perlu diselamatkan. Dalam kota tersebut hanya Lot dan mungkin kedua anak perempuannya yang dapat dikategorikan sebagai orang benar, sehingga kurang dari sepuluh orang benar yang menjadi persyaratan agar Sodom tidak dihancurkan (Kej. 18:32).

Lot tidak memiliki pengaruh apa pun di Sodom. Ia pun tidak berkuasa membujuk kedua calon menantunya untuk melarikan diri bersama dia. Istrinya pun menjadi tiang garam karena tak rela meninggalkan Sodom (14, 26). Bahkan Lot pun seperti tidak rela meninggalkan Sodom sehingga malaikat harus menarik tangannya dan keluarganya untuk meninggalkan Sodom (16). Bukan hanya enggan melepaskan hartanya, Lot juga terus memikirkan kenyamanan dirinya sehingga ketika disuruh untuk lari ke pegunungan (17), ia meminta supaya ia boleh lari ke kota yang dekat saja (20). Kita melihat bahwa kesabaran Tuhan sungguh luar biasa dalam menghadapi Lot yang masih memikirkan harta dunia dan kenyamanan. Tuhan tetap memberikan pertolongan dan kasih karunia-Nya.

Sungguh Allah kita berlimpah dalam kasih karunia dan kesabaran yang begitu berlimpah. Begitu besar kasih-Nya sehingga dalam murka-Nya pun Ia selalu mengingat umat-Nya. Oleh karena itu, jika Allah sedang mendisiplinkan kita karena kesalahan kita, janganlah takut untuk memohon ampun dan anugerah-Nya karena dalam murka-Nya pun, Ia mengingat kita dengan kasih sayang (bdk. Hab. 3:2).

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/05/25/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kejadian 19:12-29

19:12 Lalu kedua orang itu berkata kepada Lot: "Siapakah kaummu yang ada di sini lagi? Menantu atau anakmu laki-laki, anakmu perempuan, atau siapa saja kaummu di kota ini, bawalah mereka keluar dari tempat ini,


19:13 sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak keluh kesah orang tentang kota ini di hadapan TUHAN; sebab itulah TUHAN mengutus kami untuk memusnahkannya."
19:14 Keluarlah Lot, lalu berbicara dengan kedua bakal menantunya, yang akan kawin dengan kedua anaknya perempuan, katanya: "Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab TUHAN akan memusnahkan kota ini." Tetapi ia dipandang oleh kedua bakal menantunya itu sebagai orang yang berolok-olok saja.
19:15 Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya: "Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini."
19:16 Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana.
19:17 Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
19:18 Kata Lot kepada mereka: "Janganlah kiranya demikian, tuanku.
19:19 Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.
19:20 Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."
19:21 Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal inipun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
19:22 Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
19:23 Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
19:24 Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
19:25 dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah.
19:26 Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.
19:27 Ketika Abraham pagi-pagi pergi ke tempat ia berdiri di hadapan TUHAN itu,
19:28 dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan.
19:29 Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu.


Page 4

Bacaan: Kejadian 19:30-38

Dosa, hukuman, dan janji pelepasan

Alkitab menunjukkan bahwa tidak semua umat Allah akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga (bdk. Mat. 7:21-23), karena memang tidak semua umat Allah sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan (bdk. dengan istilah "Kristen KTP"). Generasi pertama yang keluar dari Mesir misalnya adalah generasi yang secara umum tidak beriman (bdk. Bil. 14:11), dan karenanya Allah bersumpah bahwa mereka tidak akan masuk ke dalam perhentian Allah (Mzm. 95:8-11).

Sayang, umat yang sungguh-sungguh beriman juga belum tentu dapat menyelesaikan hidup ini dengan baik. Lot adalah contoh orang benar yang tidak menyelesaikan pertandingannya dengan baik. Petrus berkata bahwa Lot adalah orang benar (2Ptr. 2:6-8), tetapi nas kita menunjukkan catatan terakhir mengenai Lot, yaitu ia tidak mempunyai pengaruh positif bagi masyarakat Sodom, bahkan bagi keluarganya sendiri.

Semua orang kota Sodom menghina Lot ketika ia mencoba mencegah mereka menganiaya tamunya (9). Kedua calon menantunya juga menganggap dia berolok-olok (14), istrinya tidak rela meninggalkan harta mereka (26), dan dalam catatan terakhir mengenai Lot, kedua puterinya membuat Lot mabuk supaya mereka dapat tidur dengan ayah mereka untuk mendapatkan keturunan (31-35) yang kelak menjadi dua bangsa yang tidak mengenal Tuhan, yaitu Moab dan Amon (35-38). Kedua bangsa ini tidak mau bersahabat, bahkan selalu menjadi musuh bagi bangsa Israel, bangsa sepupu mereka.

Orang benar adalah garam dan terang yang seharusnya memberikan pengaruh yang positif, menerangi dunia yang penuh kegelapan ini, di mana pun ia berada. Orang benar yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya menjadi tidak berguna selain dibuang dan diinjak orang (Mat. 5:13). Sayang tidak semua orang benar menjalankan hidup sesuai panggilannya hingga dapat mengakhiri hidup dengan benar. Karena itu marilah kita terus mengingat dan melakukan apa yang Paulus katakan "Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar" (Flp. 2:12) supaya kita dapat seperti Paulus, mengakhiri pertandingan kita dengan baik (2Tim. 4:7).

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/05/26/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kejadian 19:30-38

Lot dan kedua anaknya perempuan


19:30 Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.
19:31 Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi.
19:32 Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."
19:33 Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
19:34 Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita."
19:35 Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
19:36 Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.
19:37 Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang.
19:38 Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.


Page 5

Bacaan: Kejadian 20:1-18

Hubungan dengan Tuhan

Perikop yang kita baca ini menyodorkan dua tokoh yang memainkan peranan yang tak terduga. Abraham yang disebut "seorang nabi" ternyata berbohong, melacurkan istrinya (2), dan berupaya merasionalisasi kebohongannya (11-13). Sementara Abimelekh dikatakan telah bertindak "dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci." Setelah 25 tahun, rupanya Abraham tetap belum belajar dari kesalahannya yang lalu (bdk. Kej. 12:10-20). Ia mengulangi kesalahan yang sama. Karena kekhawatiran akan nyawanya sendiri (11), ia tega berbohong dan hampir melacurkan istri yang telah puluhan tahun dia nikahi. Kesalahan Abraham ini kemudian menjadi jerat bagi Abimelekh dan bangsanya sehingga tanpa sengaja mereka berbuat salah.

Bagaimana respons Tuhan? Tuhan mencegah Abimelekh "berbuat dosa" (6). Ia tidak membiarkan Abimelekh mendekati Sara. Namun karena Abimelekh telah melakukan sebuah tindakan ofensif terhadap Tuhan maka ia perlu minta pengampunan dari Tuhan.

Menarik bahwa Tuhan menyuruh Abimelekh mengembalikan Sara kepada Abraham dan meminta Abraham berdoa bagi dia. Pada masa itu dibutuhkan perantaraan nabi (artinya: "juru bicara") untuk berdoa kepada Tuhan. Abraham adalah seorang nabi. Kendati dia berdosa, dosanya tidak lantas meniadakan peran kenabiannya. Bahkan Abimelekh yang terjerat dosa perlu meminta Abraham berdoa untuk keselamatan diri dan bangsanya.

Hubungan Abraham dengan Tuhan adalah hubungan yang permanen, melampaui keberdosaan Abraham. Bila kita terjatuh ke dalam dosa walau sudah punya hubungan pribadi dengan Tuhan, jangan ragu untuk kembali kepada Tuhan. Dia tidak membuang kita. Sebaliknya, kalau seperti Abimelekh yang belum memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan, ingatlah bahwa ketidakberdosaan Anda tidaklah cukup untuk menghampiri Tuhan. Tidak ada orang yang memiliki "tangan yang suci" (5-6). Standar kita bukanlah standar Tuhan. Maka izinkan Tuhan menjamah hidup Anda.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/05/27/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kejadian 20:1-18

Abraham dan Abimelekh


20:1 Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.
20:2 Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: "Dia saudaraku," maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara.
20:3 Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami."
20:4 Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: "Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah?
20:5 Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci."
20:6 Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: "Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Akupun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia.
20:7 Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang itu, sebab dia seorang nabi; ia akan berdoa untuk engkau, maka engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti mati, engkau dan semua orang yang bersama-sama dengan engkau."
20:8 Keesokan harinya pagi-pagi Abimelekh memanggil semua hambanya dan memberitahukan seluruh peristiwa itu kepada mereka, lalu sangat takutlah orang-orang itu.
20:9 Kemudian Abimelekh memanggil Abraham dan berkata kepadanya: "Perbuatan apakah yang kaulakukan ini terhadap kami, dan kesalahan apakah yang kulakukan terhadap engkau, sehingga engkau mendatangkan dosa besar atas diriku dan kerajaanku? Engkau telah berbuat hal-hal yang tidak patut kepadaku."
20:10 Lagi kata Abimelekh kepada Abraham: "Apakah maksudmu, maka engkau melakukan hal ini?"
20:11 Lalu Abraham berkata: "Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku.
20:12 Lagipula ia benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku.
20:13 Ketika Allah menyuruh aku mengembara keluar dari rumah ayahku, berkatalah aku kepada isteriku: Tunjukkanlah kasihmu kepadaku, yakni: katakanlah tentang aku di tiap-tiap tempat di mana kita tiba: Ia saudaraku."
20:14 Kemudian Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan perempuan, lalu memberikan semuanya itu kepada Abraham; Sara, isteri Abraham, juga dikembalikannya kepadanya.
20:15 Dan Abimelekh berkata: "Negeriku ini terbuka untuk engkau; menetaplah, di mana engkau suka."
20:16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."
20:17 Lalu Abraham berdoa kepada Allah, dan Allah menyembuhkan Abimelekh dan isterinya dan budak-budaknya perempuan, sehingga mereka melahirkan anak.
20:18 Sebab tadinya TUHAN telah menutup kandungan setiap perempuan di istana Abimelekh karena Sara, isteri Abraham itu.


Page 6

Bacaan: Kejadian 21:1-7

Percayalah

Di tengah ketidakberimanan Bapak Orang Beriman yang setelah dua puluh lima tahun masih saja mengkhawatirkan nyawanya (Kej. 20:11) dan jatuh ke dosa yang sama, Tuhan menyatakan kasih setia-Nya dengan tetap "memperhatikan Sara". Dalam perjalanan iman selama dua puluh lima tahun ternyata Abraham berulang kali menunjukkan sikap kurang beriman. Sikap ini menyebabkan mereka membuat dosa yang memalukan di hadapan Firaun (Kej. 12:10-20), lalu mengambil keputusan yang berbuntut panjang dengan menggunakan Hagar untuk memberikan anak (Kej. 16:1-16) hingga berulangnya peristiwa Mesir di hadapan Raja Gerar (Kej. 20:1-18).

Baru saja kita membaca sebuah kisah mengenaskan di perikop sebelumnya, lalu dalam kontras yang dahsyat perikop yang kita baca hari ini menyodorkan kesetiaan Tuhan atas janjinya, kendati Abraham dan Sara berulang kali memilih untuk memakai cara mereka sendiri. Dalam ayat 1 saja, dua kali ditekankan kesetiaan dan konsistensi Tuhan, "seperti yang difirmankan-Nya" dan "seperti yang dijanjikan-Nya." Maka Sara pun mengandung "pada waktu yang ditetapkan, sesuai dengan firman Allah."

Abraham dan Sara melakukan berbagai upaya dalam keterbatasan pemahaman mereka, tetapi pada akhirnya rencana Tuhanlah yang terjadi sesuai kedaulatan-Nya. Ishak dilahirkan sebagai anak perjanjian. Berbeda dengan kelahiran Ismael yang membawa dukacita, kelahiran Ishak justru membawa tawa yang dahsyat (6, "Allah sudah membuatkan tawa untukku"), suatu tanda sukacita yang besar baik bagi Sara maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Berbeda dengan tawa Abraham yang menyiratkan olokan (Kej. 17:17), tawa Sara adalah tawa sukacita atas janji yang telah dipenuhi. Ishak pun disunat pada hari kedelapan, sebagai tanda bahwa ia adalah bagian dari umat perjanjian.

Gelombang hidup terkadang membuat kita kehilangan arah dan fokus. Namun Tuhan setia. Ia menepati janji-Nya pada waktunya. Percayalah dan kita akan terkejut melihat betapa dahsyat janji dan firman Tuhan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/05/28/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kejadian 21:1-7

Ishak lahir


21:1 TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.
21:2 Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.
21:3 Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.
21:4 Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya.
21:5 Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.
21:6 Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku."
21:7 Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."


Page 7

Bacaan: Mazmur 18:31-51

Penyertaan Tuhan

Setiap orang adalah pemimpin. Setuju? Paling sedikit, ia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Ada orang yang dipercaya memimpin sebuah perusahaan, lembaga, organisasi, atau bahkan sebuah bangsa.

Daud adalah pemimpin bangsa. Mazmur 18 adalah mazmur syukur karena Tuhan menyertai (2-20) dan berlaku adil terhadap (21-30) Daud sebagai pribadi, tetapi juga sebagai pemimpin umat Israel (31-51). Tuhan mengurapi Daud sebagai raja Israel bahkan takhtanya dijanjikan langgeng turun temurun (51).

Sebenarnya pengurapan Daud terjadi jauh sebelum ia naik takhta. Ada proses yang panjang dan penuh pergumulan. Pada zaman Saul menjadi raja, Daud diurapi. Itulah sebabnya Saul mengejar Daud dan hendak membunuh dia, karena dianggap mengancam takhtanya. Luput dari Saul tidak berarti persoalan selesai. Ia sendiri kemudian harus menghadapi kudeta dari Absalom, putranya sendiri. Maka Daud harus mengungsi sebelum pemberontakan Absalom dihancurkan. Bahkan menjelang tutup usia, seorang putra Daud yaitu Adonia, merebut takhta dengan menobatkan diri menjadi raja menggantikan Daud.

Kalau Daud tetap di takhta dan memerintah Israel dengan berjaya; kalau para musuhnya akhirnya kalah dan ditaklukkan; kalau Salomo akhirnya menggantikan dia sebagai raja pilihan Allah; semua itu semata-mata karena kasih setia Tuhan kepada Daud (51). Maka tidak ada kata lain yang keluar dari mulut Daud, hanya syukur, pujian, dan sembah (32, 47, 50).

Penyertaan, keadilan, dan kasih setia Allah tidak pernah berubah dulu, sekarang, dan selama-lamanya. Daud mengalaminya sehingga ia bisa memimpin umatnya, maka hidupnya pun limpah dengan syukur. Percayakah Anda bahwa Anda pun dapat mengalami kasih setia Allah dalam kapasitas kepemimpinan yang Tuhan percayakan kepada Anda? Naikkan syukur kepada Allah di dalam Kristus Yesus yang memungkinkan semua itu!

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/05/29/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Mazmur 18:31-51

18:31 (18-32) Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu kecuali Allah kita?



Page 8

Bacaan: Lukas 24:13-27

Pemahaman yang utuh

Gambaran mental dan kerohanian murid-murid Yesus setelah kematian-Nya tergambar dalam perikop ini. Sebutan "nabi" bagi Yesus memperlihatkan pemahaman mereka bahwa Guru mereka memang seorang yang memiliki kuasa (19). Namun Dia bukan Sang Mesias sebagaimana yang telah dideklarasikan oleh Petrus (Luk. 9:20). Dia tidak lebih dari seorang pahlawan yang gugur.

Padahal semula murid-murid berharap bahwa Yesus datang untuk membebaskan Israel (21). Mereka memandang Dia sebagai sosok Mesias yang politis. Namun harapan mereka pupus. Tak heran muka mereka muram (17). Terutama bila membandingkan perkataan Yesus bahwa Ia akan bangkit pada hari ketiga (bdk. 21).

Meski demikian, sebenarnya berita kebangkitan Yesus sudah sampai di telinga mereka (22-24). Namun mereka tidak bersukacita. Maka Tuhan yang sedang berjalan bersama kedua murid itu menghardik mereka karena lebih mengandalkan pemikiran (21) dan indra (24) daripada percaya Kitab Suci (25). Tuhan menyebut mereka bodoh dan lamban hati.

Dalam Perjanjian Lama, orang disebut bodoh bila ia tidak membiarkan firman Tuhan mempengaruhi sikap hidup dan pemikirannya. Begitulah tampaknya para murid. Mereka sulit memercayai perkataan para nabi tentang Mesias yang menderita (24-25), karena telah memiliki gambaran sendiri. Mereka seolah tidak ingin membiarkan perkataan para nabi mengacaukan gambaran yang telah ada di dalam benak mereka sebelumnya. Jika saja para murid memahami dengan benar apa yang telah dikatakan oleh para nabi, mereka tentu tidak akan bermuram durja. Maka Yesus menerangkan firman tentang Sang Mesias secara utuh. Mereka sendiri kemudian memberikan kesaksian bahwa hati mereka berkobar-kobar (bdk. 32).

Pemahaman yang benar akan Tuhan memang akan mempengaruhi cara pandang dan sikap hidup kita. Maka kita perlu pemahaman firman yang utuh. Jangan hanya mempelajari bagian firman yang kita sukai saja. Maka pupuklah kebiasaan membaca Alkitab setiap hari, agar pikiran kita dilengkapi oleh kebenaran firman yang utuh.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/05/30/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Lukas 24:13-27

Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus


24:13 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,
24:14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
24:19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
24:22 Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur,
24:23 dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup.
24:24 Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat."
24:25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!
24:26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
24:27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.


Page 9

Bacaan: Lukas 24:28-35

Manfaat Kitab Suci

Apakah Anda merasakan manfaat bergaul dengan Alkitab? Bila dibaca dengan benar dan utuh, firman Tuhan menolong kita mengenal Dia. Firman Tuhan juga menuntun kita mengarungi perjalanan hidup.

Dalam perjalanan ke Emaus, Yesus 'membawa kedua murid dalam sebuah tur mengunjungi' kitab-kitab Perjanjian Lama. Lukas tidak mengatakan bahwa Tuhan mengajarkan hal-hal baru, melainkan memaparkan kembali hal-hal yang mereka sudah ketahui. Tuhan menerangkan isi Kitab Suci dan membukakan kebenaran kepada mereka, yang menggugah (32) dan membuka pikiran mereka (31).

Perhatikan reaksi kedua murid itu berikutnya. Mereka tidak bisa menahan diri lagi dan malam itu juga mereka segera bergegas kembali menempuh perjalanan jauh sepanjang 7 mil (11 kilometer). Bayangkan segala kelelahan mental akibat tiga hari menanggung beban pikiran yang begitu berat, ditambah kelelahan fisik akibat menempuh perjalanan jauh. Namun semua itu seolah tak terasa karena menyadari bahwa Tuhan sungguh hidup dan hadir di depan mereka. Segala beban dan kepenatan sekonyong-konyong lenyap. Mereka pun tidak mau menunda-nunda karena ingin segera menyampaikan Kabar Baik itu kepada murid-murid yang lain.

Dari kisah kedua murid yang Tuhan jumpai dalam perjalanan ke Emaus ini kita bisa menjumpai kebenaran yang terdapat dalam 2 Timotius 3:16, bahwa seluruh Kitab Suci berbicara tentang kebenaran Allah dan seluruh Kitab Suci merujuk kepada Tuhan Yesus serta keselamatan yang tersedia oleh Dia dan melalui Dia. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah harta karun yang sama berharganya dan sama manfaatnya bagi pertumbuhan iman yang sehat serta bagi perkembangan pemahaman yang utuh akan Tuhan dan karya-Nya. Pemahaman yang demikian akan melahirkan respons yang kuat, yaitu kerinduan agar orang lain pun mengenal Tuhan.

Kiranya pembacaan Kitab Suci yang kita lakukan tiap-tiap hari menghadirkan pengalaman-pengalaman baru bersama Tuhan, yang menggugah kita untuk menjadi kesaksian bagi orang-orang di sekitar kita.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/05/31/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Lukas 24:28-35

24:28 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.


24:29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
24:33 Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.
24:34 Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon."
24:35 Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.


Page 10

Bacaan: Lukas 24:36-49

Alkitab bagi pertumbuhan iman

Perikop ini mengulangi pengalaman kedua murid yang berjumpa dengan Tuhan dalam perjalanan ke Emaus, tetapi kali ini dalam skala yang lebih besar, yaitu kepada murid-murid yang tengah berkumpul di Yerusalem bersama kesebelas rasul. Tuhan Yesus menunjukkan bukti-bukti bahwa sungguh Dia sendirilah yang hadir dengan menyodorkan tangan dan kakinya yang terluka akibat penyaliban. Dia ingin mereka melihat dan merasakan bukti-bukti itu. Namun Tuhan tidak berhenti di situ karena mukjizat dan kekaguman tidak pernah cukup. Dia ingin murid-murid memiliki pemahaman yang benar tentang Kitab Suci.

Kita bisa bayangkan bahwa adegan yang terjadi di ayat 37-43 terjadi cukup singkat. Adegan ini lalu diikuti dengan ayat 44-45 yang terjadi dalam kurun waktu yang jauh lebih panjang. Tuhan memaparkan kembali semua yang telah Ia ajarkan pada masa sebelum penyaliban (perhatikan kata "telah" di ayat 44). Informasi-informasi yang Tuhan paparkan bukanlah hal-hal baru. Karena sebagai orang Yahudi, murid-murid (kesebelas rasul dan orang-orang yang ada bersama dengan mereka) telah tahu banyak soal Kitab Suci mereka. Kitab Suci itu terdiri dari tiga bagian: Hukum Musa, Kitab Nabi-nabi dan Nyanyian (yang buku pertamanya adalah Mazmur). Maka yang Tuhan lakukan adalah menaruh informasi-informasi itu di dalam konteks yang baru dan segar untuk murid-murid. Jadi ayat 44-45 mengatakan bahwa Tuhan mengajar murid-murid bagaimana seharusnya mereka memahami Kitab Suci yang ada pada mereka, yang sekarang kita sebut sebagai Perjanjian Lama.

Pemahaman Alkitab secara menyeluruh, Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, adalah satu hal yang perlu bagi pertumbuhan iman Kristen yang sehat. Atas dasar pemahaman inilah Tuhan melanjutkan dengan ringkasan di ayat 46 dan aplikasi dan penugasan kepada murid-murid di ayat 48-49. Melalui perikop ini kita melihat betapa Tuhan menaruh bobot yang sangat penting kepada pemahaman Alkitab yang utuh, bahkan bagi murid-murid yang telah mengenal Dia bertahun-tahun dan telah melihat mukjizat kebangkitan dengan mata mereka sendiri.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/01/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Lukas 24:36-49

Yesus menampakkan diri kepada semua murid


24:36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!"
24:37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.
24:38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?
24:39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."
24:40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.
24:41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?"
24:42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.
24:43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.
24:44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
24:45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
24:46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,
24:47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
24:48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
24:49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."


Page 11

Bacaan: Lukas 24:50-53

Jangan abaikan hari raya

"Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa (2:10)." Kalimat itu sering kita dengar pada masa Natal. Sebagai dokter, Lukas mengutarakan ide dengan kata-kata yang spesifik. Di dalam kedua buku yang dia tulis, Injil Lukas dan Kisah Para Rasul, tepat tiga kali Lukas menuliskan "kesukaan besar" (yang sayangnya ketika diterjemahkan menjadi berbeda): Lukas 2:10 ("kesukaan besar"); 24:52 ("sangat bersukacita") dan Kisah 15:3 ("sangat menggembirakan hati").

Hari Kenaikan Tuhan, kendati dirayakan sebagai hari raya keagamaan di Indonesia, sering diabaikan orang. Tampaknya karena kurang pemahaman terhadap pentingnya Kenaikan Tuhan. Kita mengira "kesukaan besar" itu telah genap pada saat Natal. Lukas 2:10 mengatakan, "... aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa." Saat Natal, kesukaan besar itu baru dijanjikan, belum jadi kenyataan. Kapan kesukaan besar itu direalisasikan? Setelah karya Yesus tuntas, yaitu melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Pada Hari Kenaikan Tuhan Yesus, murid-murid menjadi sadar akan realitas keselamatan dan mereka juga beroleh pemahaman baru untuk hidup beriman berdasarkan sesi pemahaman Alkitab yang Tuhan berikan.

Ayat 52 mengatakan bahwa murid-murid "pulang ke Yerusalem dengan sukacita yang besar." Apa yang dijanjikan oleh malaikat di padang di luar kota Betlehem 33 tahun sebelumnya telah menjadi nyata di sebuah bukit di luar kota Yerusalem. Murid-murid, dengan pemahaman yang telah diperbarui oleh Tuhan, kini memandang dunia mereka dengan kacamata baru yang Tuhan berikan. Dengan ayat 13-49 sebagai latar belakang, suka cita besar itu bertunas, mulai dari dalam diri murid-murid.

Di Kisah Para Rasul 15:3 kita melihat ketika murid-murid tersebar ke banyak kota, banyak bangsa kemudian jadi percaya. Penyebaran Injil pun membawa kegembiraan yang besar bagi lebih banyak orang, sampai kepada kita hari ini di Indonesia. Semua itu bertunas di Hari Kenaikan Tuhan. Maka janganlah kita mengabaikan hari raya yang mulia itu. Renungkan maknanya bagi kekristenan kita.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/02/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Lukas 24:50-53

Kenaikan Yesus


24:50 Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.
24:51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.
24:52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.
24:53 Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.


Page 12

Bacaan: Kejadian 21:8-21

Allah yang setia dan peduli

Setelah kita melihat konsistensi dan kesetiaan Tuhan ditunjukkan kepada Abraham dan Sara di perikop sebelumnya, dalam perikop yang kita baca hari ini kita menyaksikan bahwa konsistensi dan kesetiaan Tuhan melampaui batas yang mungkin dikehendaki Sara. Karena Tuhan memberikan janji bahwa Abraham akan menjadi bapak banyak bangsa, maka ia menganggap bahwa janji itu boleh terpenuhi melalui Ismael yang terlahir dari rancangan Abraham dan Sara. Namun Allah tetap pada rencana-Nya. Kelahiran Ishak kemudian mengubah anggapan dan perasaan Sara terhadap Ismael.

Allah bertindak sebagai penengah antara Sara yang ingin mengusir Hagar dan Ismael di satu sisi, dengan Abraham yang tetap menyayangi Ismael, karena bagaimana pun Ismael adalah anak kandungnya (11). Allah menghibur Abraham dengan membantu dia berfokus pada jangka panjang, yaitu pada terpenuhinya janji Allah melalui Ishak, tetapi Allah juga tetap akan menjaga kehidupan Ismael sesuai janji yang telah Dia buat sebelum Abraham dan Sara mengikuti rencana mereka sendiri (bdk. 15:5).

Kekuatan Abraham sebagai seorang ayah sangatlah terbatas. Ia tidak bisa selamanya menjadi ayah bagi Ismael. Ketika Hagar dan Ismael dikirimnya pergi, ia bahkan hanya bisa membekali mereka dengan bekal yang sangat terbatas (14), tetapi pemeliharaan Allah tak mengenal batas. Allah memelihara hidup Ismael, dalam pemenuhan janji-Nya kepada Abraham. Bukan cuma dengan pemeliharaan sesaat pada saat mereka kehabisan air di padang gurun, tetapi hingga ia menjadi pria dewasa (bnd. 20-21), bisa menafkahi dirinya sendiri serta berkeluarga.

Melalui perikop ini kita melihat karakter Allah yang setia dan konsisten, tidak terbatasi oleh harapan dan kemauan manusia. Ia juga adalah Allah yang peduli dan memelihara umat-Nya. Bahkan di tengah keterbatasan dan kebandelan manusia, Allah tetap teguh dengan janji dan rencana-Nya. Kepada Allah yang demikianlah kita beriman. Dan sebagai umat-Nya, kisah ini diberikan sebagai sebuah teladan untuk diikuti dan dijalani di hadapan-Nya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/03/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kejadian 21:8-21

Abraham mengusir Hagar dan Ismael


21:8 Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu.
21:9 Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri.
21:10 Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."
21:11 Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu.
21:12 Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
21:13 Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena iapun anakmu."
21:14 Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba.
21:15 Ketika air yang dikirbat itu habis, dibuangnyalah anak itu ke bawah semak-semak,
21:16 dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring.
21:17 Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.
21:18 Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar."
21:19 Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum.
21:20 Allah menyertai anak itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
21:21 Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.


Page 13

Bacaan: Kejadian 21:22-34

Langkah iman

Perikop hari ini mengontraskan Kejadian 20:11, ketika Abraham meragukan integritas dan moralitas orang-orang Gerar di wilayah Filistin. Karena Abraham mengira orang-orang Gerar tidak takut akan Allah, maka ia bertindak sesuai prasangkanya itu, yaitu dengan menurunkan standar moralitasnya. Namun dengan cara yang memalukan, ia terbukti salah dan Raja Abimelekh pun menuntut penjelasan Abraham atas moralitasnya (Kej. 20:10).

Setelah melalui proses pembentukan lebih jauh dan telah melihat penyertaan Tuhan dalam hidupnya, Abraham memberi kesaksian yang baik bagi orang-orang Filistin. Raja Abimelekh dan Panglima Pikhol menghampiri Abraham dan mengakui bahwa Abraham disertai Tuhan (22). Lebih dari sekadar perjanjian, kita bisa melihat awal pemenuhan janji Tuhan bahwa Abraham akan menjadi bangsa yang besar (Kej. 12:2) dengan kedatangan sebuah negara untuk mengikat perjanjian dengan dia.

Selanjutnya di ayat 27-30 kita melihat ujian atas karakter Abraham. Janji Tuhan bahwa ia akan memiliki tanah itu tidak membuat Abraham bertindak semena-mena dalam pertikaian yang terjadi. Ia tetap rendah hati dan mencari jalan damai, bahkan menyerahkan hewan-hewan yang berharga layaknya seorang penduduk membayar upeti kepada penguasanya (bdk. Rm. 12:18). Padahal ia punya kekuatan untuk berkonfrontasi terhadap negara yang mulai takut padanya itu (bdk.Kej. 14:1-16).

Dalam perikop ini kita melihat "akhir" perjalanan-iman Abraham. Ia telah memiliki anak dan telah tiba di negeri yang dijanjikan Tuhan akan dimiliki keturunannya (bdk. Kej.15:13-16). Pengembaraannya telah berakhir dan ia menetap di Filistin seraya menanam pohon tamariska yang besar dan mendirikan mezbah untuk Tuhan. Ini ekspresi imannya bahwa ke tanah itulah Tuhan sudah memanggil dia dan di tanah ini Tuhan akan memenuhi janji-Nya kepada keturunannya.

Berkaca dari kelak-kelok dan naik-turun perjalanan iman Abraham, beranikah kita mengambil langkah-iman yang Tuhan tuntut dari kita, ketika Ia memanggil kita?

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/04/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kejadian 21:22-34

Perjanjian Abraham dengan Abimelekh


21:22 Pada waktu itu Abimelekh, beserta Pikhol, panglima tentaranya, berkata kepada Abraham: "Allah menyertai engkau dalam segala sesuatu yang engkau lakukan.
21:23 Oleh sebab itu, bersumpahlah kepadaku di sini demi Allah, bahwa engkau tidak akan berlaku curang kepadaku, atau kepada anak-anakku, atau kepada cucu cicitku; sesuai dengan persahabatan yang kulakukan kepadamu, demikianlah harus engkau berlaku kepadaku dan kepada negeri yang kautinggali sebagai orang asing."
21:24 Lalu kata Abraham: "Aku bersumpah!"
21:25 Tetapi Abraham menyesali Abimelekh tentang sebuah sumur yang telah dirampas oleh hamba-hamba Abimelekh.
21:26 Jawab Abimelekh: "Aku tidak tahu, siapa yang melakukan hal itu; lagi tidak kauberitahukan kepadaku, dan sampai hari ini belum pula kudengar."
21:27 Lalu Abraham mengambil domba dan lembu dan memberikan semuanya itu kepada Abimelekh, kemudian kedua orang itu mengadakan perjanjian.
21:28 Tetapi Abraham memisahkan tujuh anak domba betina dari domba-domba itu.
21:29 Lalu kata Abimelekh kepada Abraham: "Untuk apakah ketujuh anak domba yang kaupisahkan ini?"
21:30 Jawabnya: "Ketujuh anak domba ini harus kauterima dari tanganku untuk menjadi tanda bukti bagiku, bahwa akulah yang menggali sumur ini."
21:31 Sebab itu orang menyebutkan tempat itu Bersyeba, karena kedua orang itu telah bersumpah di sana.
21:32 Setelah mereka mengadakan perjanjian di Bersyeba, pulanglah Abimelekh beserta Pikhol, panglima tentaranya, ke negeri orang Filistin.
21:33 Lalu Abraham menanam sebatang pohon tamariska di Bersyeba, dan memanggil di sana nama TUHAN, Allah yang kekal.
21:34 Dan masih lama Abraham tinggal sebagai orang asing di negeri orang Filistin.


Page 14

Bacaan: Mazmur 19

Kemuliaan Allah

Apa yang Bukan dan apa yang Ya dari Mazmur ini? Mazmur ini bukan pembuktian bahwa Allah ada karena alam semesta membuktikannya (2-7) dan Allah ada karena hati nurani dan nilai-nilai moral (Taurat) yang dirujuk manusia, terutama Israel (8-15).

Ya! Mazmur ini adalah proklamasi pemazmur akan Allah yang menyatakan diri-Nya lewat karya ciptaan-Nya dan lewat hukum Taurat-Nya. Keduanya bukan hal yang terpisah melainkan satu paket penyataan Allah yang komprehensif. Pemazmur secara sederhana menguraikan pengamatannya akan kegiatan alam dalam kesehariannya: matahari terbit dan terbenam, siang dan malam silih berganti (2-7). Semua itu menandakan Sang Pencipta dan Perancang sempurna. Dosa mengaburkan tanda-tanda tersebut, sehingga yang terjadi adalah matahari disembah dan alam didewakan.

Pemazmur melanjutkan pengamatannya kepada Taurat (8-12) yang secara spesifik diberikan Tuhan kepada umat-Nya, tetapi juga yang kemudian menetap dalam hati saat dibaca dan direnungkan serta dipraktikkan (15). Taurat merupakan petunjuk objektif mengenal Tuhan dan kehendak-Nya agar manusia hidup serasi dengan Dia, selaras dengan alam, serta harmonis dengan sesama. Sekali lagi dosa membutakan mata rohani hingga orang tidak mengerti apalagi sanggup menerapkan kehendak Tuhan. Maka pemazmur berdoa (13-14) agar dirinya terbebas dari pelanggaran dan kesalahan.

Alam memberikan tanda keberadaan Allah, Alkitab menjelaskan keberadaan Allah. Hati yang dipenuhi dengan kekaguman dan ketundukan kepada Allah menjadi kesaksian akan keberadaan Allah di dalam hidup anak-anak Tuhan. Kristus yang dinyatakan dalam Alkitab memerdekakan hati dan pikiran kita dari kesesatan dan tipu daya Iblis yang hendak merampas pengenalan yang benar akan Allah, Sang Pencipta dan Sang Penebus. Jangan biarkan diri kita disesatkan. Baca Alkitab dan saksikan Allah kepada dunia ini!

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/05/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Mazmur 19

Kemuliaan TUHAN dalam pekerjaan tangan-Nya dan dalam Taurat-Nya


19:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (19-2) Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;
19:2 (19-3) hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.
19:3 (19-4) Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;
19:4 (19-5) tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,
19:5 (19-6) yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya.
19:6 (19-7) Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.
19:7 (19-8) Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.
19:8 (19-9) Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.
19:9 (19-10) Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,
19:10 (19-11) lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.
19:11 (19-12) Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar.
19:12 (19-13) Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.
19:13 (19-14) Lindungilah hamba-Mu, juga terhadap orang yang kurang ajar; janganlah mereka menguasai aku! Maka aku menjadi tak bercela dan bebas dari pelanggaran besar.
19:14 (19-15) Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.


Page 15

Bacaan: Kejadian 22:1-19

Tuhan-yang-menyediakan-pengganti

"Keesokan harinya pagi-pagi" adalah sebuah frase yang berulang dalam kisah Abraham, sebuah kisah ketaatan Abraham bahkan di saat-saat sulit dalam hidupnya. Ketika Tuhan berbicara, Abraham menaatinya pada kesempatan pertama (bdk. Kej. 21:14). Di dalam narasi ini kita melihat kisah ketaatan yang luar biasa pada kedua tokoh di dalamnya, yaitu Abraham dan Ishak, anaknya.

Sementara Abraham dikenal sebagai Bapak Orang Beriman, di sini untuk pertama kalinya dikisahkan ketaatan Ishak sebagai seorang dewasa. Kita tahu bahwa Ishak sudah dewasa karena ayat 6 mengatakan "Abraham ... memikulkannya ke atas bahu Ishak ...." Hanya lelaki dewasa yang bahunya sudah bertumbuh kokoh yang bisa memikul barang di atas bahunya. Ishak pada saat ini sudah berusia 20-an tahun sementara Abraham 120-an tahun. Namun Ishak menuruti ayahnya dan tidak melawan, kendati perjalanan berhari-hari tentu menyediakan banyak sekali kesempatan untuk bercakap-cakap. Tentu bukan perkara mudah bagi Abraham untuk menanggung pikiran bahwa anak tunggalnya harus dijadikan korban bakaran, walaupun kita tahu ia berpikir bahwa Allah akan membangkitkan Ishak kembali dari kematian (bdk. Ibr. 11:17-19). Di sini, mereka menunjukkan kepatutan karakter mereka menjadi leluhur orang beriman.

Di luar kelazimankah permintaan Tuhan agar Abraham mengorbankan Ishak? Ternyata tidak. Hal itu dilakukan banyak bangsa pada masa itu (2Raj. 3:27, bdk. Im. 18:21, Ul. 12:31, Mzm. 106:37, Yeh. 20-21). Jadi permintaan Tuhan ini pada awalnya mungkin bukan sesuatu yang mengejutkan Abraham, yang berasal dari lingkungan yang tidak mengenal Tuhan. Namun elemen yang paling mengejutkan dalam kisah ini justru ada di ayat 13-14, mengenai penyediaan korban pengganti untuk anak yang seharusnya mati. Di sinilah kita temukan kisah penebusan yang otentik dari Tuhan, yang tidak dikenal oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan-yang-hidup, Tuhan-yang-menyediakan-pengganti dan Tuhan-yang-menggantikan. Terpujilah nama Tuhan!

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/06/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kejadian 22:1-19

Kepercayaan Abraham diuji


22:1 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
22:3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
22:4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
22:6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
22:7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"
22:8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
22:10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
22:15 Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham,
22:16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
22:17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
22:18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."
22:19 Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.


Page 16

Bacaan: Kejadian 22:20-24

Kualitas orang beriman

Hidup di tengah orang asing tidaklah mudah, apalagi pada masa Abraham ketika komunikasi jauh lebih terbatas. Sebab itu Abraham hanya memiliki akses yang terbatas pada perkembangan keluarga dan kaum kerabatnya. Di dalam perikop ini, setelah puluhan tahun Abraham meninggalkan keluarga besarnya baru dikisahkan lagi perkembangan keluarganya. Nahor, satu-satunya saudara laki-lakinya yang masih hidup (Kej. 11:27-29), telah mempunyai 12 orang anak laki-laki; 8 orang anak berasal dari istrinya yang masih keluarganya dan 4 orang anak berasal dari gundiknya.

Ayat 21 menerangkan bahwa dari keluarga besar inilah akan dilahirkan orang-orang Aram. Poin penting dari perikop ini adalah perannya sebagai latar bagi kelanjutan kisah keluarga Abraham. Di dalam perikop sebelumnya, kita mendapati sebuah konfirmasi bagaimana Abraham dalam kehidupan imannya berulang kali menunjukkan ketaatan yang luar biasa dan kesigapan untuk bertindak dengan bergantung sepenuhnya kepada Allah.

Abraham telah melihat cara hidup bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, tetapi ia telah menerima janji Allah bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang besar dan menjadi berkat bagi semua bangsa di bumi (Kej. 22:17-18). Dan bagian dari paket panggilan itu adalah untuk menjadi berbeda dari orang-orang di sekitarnya. Sebagai ayah, tugas Abraham adalah untuk meneruskan proses estafet panggilan dan pembentukan jati diri sebagai orang beriman itu kepada anaknya, Ishak, yang juga telah menunjukkan kualitas sebagai seorang beriman (Kej. 22:1-19). Sebagai seorang yang telah ditebus, Ishak akan menjadi penerus perjanjian Allah dengan Abraham. Sebagai ayah, Abraham akan memastikan bahwa sang penerus perjanjian ini akan mendapatkan pasangan yang terbaik, yang berkenan kepada Allah, dan yang akan dipakai Allah juga untuk meneruskan garis keturunan perjanjian ini. Karena alasan-alasan inilah maka keturunan Nahor menjadi penting untuk dipaparkan sebagai jembatan kepada babak berikutnya dalam kehidupan bapak-bapak leluhur bangsa Israel ini.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/07/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kejadian 22:20-24

Keturunan Nahor


22:20 Sesudah itu Abraham mendapat kabar: "Juga Milka telah melahirkan anak-anak lelaki bagi Nahor, saudaramu:
22:21 Us, anak sulung, dan Bus, adiknya, dan Kemuel, ayah Aram,
22:22 juga Kesed, Hazo, Pildash, Yidlaf dan Betuel."
22:23 Dan Betuel memperanakkan Ribka. Kedelapan orang inilah dilahirkan Milka bagi Nahor, saudara Abraham itu.
22:24 Dan gundik Nahor, yang namanya Reuma, melahirkan anak juga, yakni Tebah, Gaham, Tahash dan Maakha.


Page 17

Bacaan: Kejadian 23:1-20

Iman yang melampaui keterbatasan

Iman yang Tuhan berikan kepada Abraham agar mempunyai kekuatan untuk meninggalkan kemapanan kaum keluarganya di Haran, tampak meninggalkan pola yang sangat jelas dalam sikap Abraham terhadap kemapanan dan harta benda. Pertama, Abraham adalah orang yang sangat murah hati dalam memberi. Sikap ini terlihat jelas dalam sikapnya terhadap Lot dan Abimelekh. Kedua, Abraham sangat berhati-hati dalam menerima pemberian agar jangan sampai berkat dan pemeliharaan Tuhan jadi tersamarkan (bdk. Kej. 14:22-24). Kedua sikap ini menunjukkan kesungguhan mentalnya sebagai orang beriman. Di tengah ketidakpastian hidup, ia tetap menggantungkan seluruh keberadaannya kepada Tuhan.

Dalam kisah wafatnya Sara, sikap Abraham berbicara banyak tentang siapa dia serta perjalanan imannya di hadapan Allah. Sebagai nomaden yang masih mengharapkan Tanah Perjanjian, Abraham tidak memiliki sebidang tanah pun untuk menguburkan istrinya. Padahal menurut kebiasaan Timur, seorang yang meninggal akan dikuburkan di makam keluarganya. Iman yang telah terbentuk membuat Abraham menolak makam yang akan diberikan kepadanya secara gratis (6), tampaknya dengan alasan yang sama dengan Kejadian 14:22-24. Malah pada akhirnya ia dengan murah hati membeli seluruh ladang milik Efron. Walaupun awalnya ia hanya berniat membeli gua Makhpela yang terletak di dalam ladang itu dengan membayar harga yang sangat tinggi.

Jumlah ayat yang digunakan untuk mengisahkan proses yang dilalui Abraham untuk menguburkan Sarah dibandingkan dengan ayat-ayat yang mengisahkan kematian dan penguburan menunjukkan bahwa Abraham tidak lagi menengok ke belakang, kepada kaum keluarga yang telah ia tinggalkan, tetapi ia menatap ke depan, kepada saat di mana ladang ini akan menjadi petak pertama dari negeri yang kelak akan dimiliki keturunannya. Walaupun usia semakin uzur dan kematian jelas-jelas menghadang di depan, iman Abraham mampu melihat melampaui keterbatasan umurnya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/08/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kejadian 23:1-20

Sara mati dan dikuburkan


23:1 Sara hidup seratus dua puluh tujuh tahun lamanya; itulah umur Sara.
23:2 Kemudian matilah Sara di Kiryat-Arba, yaitu Hebron, di tanah Kanaan, lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya.
23:3 Sesudah itu Abraham bangkit dan meninggalkan isterinya yang mati itu, lalu berkata kepada bani Het:
23:4 "Aku ini orang asing dan pendatang di antara kamu; berikanlah kiranya kuburan milik kepadaku di tanah kamu ini, supaya kiranya aku dapat mengantarkan dan menguburkan isteriku yang mati itu."
23:5 Bani Het menjawab Abraham:
23:6 "Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorangpun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu."
23:7 Kemudian bangunlah Abraham lalu sujud kepada bani Het, penduduk negeri itu,
23:8 serta berkata kepada mereka: "Jika kamu setuju, bahwa aku mengantarkan dan menguburkan isteriku yang mati itu, maka dengarkanlah aku dan tolonglah mintakan dengan sangat kepada Efron bin Zohar,
23:9 supaya ia memberikan kepadaku gua Makhpela miliknya itu, yang terletak di ujung ladangnya; baiklah itu diberikannya kepadaku dengan harga penuh untuk menjadi kuburan milikku di tengah-tengah kamu."
23:10 Pada waktu itu Efron hadir di tengah-tengah bani Het. Maka jawab Efron, orang Het itu, kepada Abraham dengan didengar oleh bani Het, oleh semua orang yang datang di pintu gerbang kota:
23:11 "Tidak, tuanku, dengarkanlah aku; ladang itu kuberikan kepadamu dan gua yang di sanapun kuberikan kepadamu; di depan mata orang-orang sebangsaku kuberikan itu kepadamu; kuburkanlah isterimu yang mati itu."
23:12 Lalu sujudlah Abraham di depan penduduk negeri itu
23:13 serta berkata kepada Efron dengan didengar oleh mereka: "Sesungguhnya, jika engkau suka, dengarkanlah aku: aku membayar harga ladang itu; terimalah itu dari padaku, supaya aku dapat menguburkan isteriku yang mati itu di sana."
23:14 Jawab Efron kepada Abraham:
23:15 "Tuanku, dengarkanlah aku: sebidang tanah dengan harga empat ratus syikal perak, apa artinya itu bagi kita? Kuburkan sajalah isterimu yang mati itu."
23:16 Lalu Abraham menerima usul Efron, maka ditimbangnyalah perak untuk Efron, sebanyak yang dimintanya dengan didengar oleh bani Het itu, empat ratus syikal perak, seperti yang berlaku di antara para saudagar.
23:17 Demikianlah ladang Efron, yang letaknya di Makhpela di sebelah timur Mamre, ladang dan gua yang di sana, serta segala pohon di ladang itu, bahkan di seluruh tanah itu sampai ke tepi-tepinya,
23:18 diserahkan kepada Abraham menjadi tanah belian, di depan mata bani Het itu, di depan semua orang yang datang di pintu gerbang kota.
23:19 Sesudah itu Abraham menguburkan Sara, isterinya, di dalam gua ladang Makhpela itu, di sebelah timur Mamre, yaitu Hebron di tanah Kanaan.
23:20 Demikianlah dari pihak bani Het ladang dengan gua yang ada di sana diserahkan kepada Abraham menjadi kuburan miliknya.


Page 18

Bacaan: Kisah Para Rasul 1:1-5

Berita benar, sikap benar

Kebenaran objektif di dalam kekristenan bukanlah suatu spekulasi dari keyakinan yang buta, melainkan melalui pembuktian yang sudah dilakukan oleh ribuan bahkan jutaan orang. Alkitab memuat banyak kebenaran objektif. Demikian juga ketika dokter Lukas menyampaikan kebenaran Injil kepada Teofilus.

Dari perikop ini kita dapat mempelajari tiga prinsip dalam memberitakan kebenaran objektif dari Injil. Pertama, fokus berita Injil yang benar adalah Kristus, bukan diri si pemberita. Lukas memaparkan segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Tuhan Yesus (1), yang mencakup ajaran-Nya, mukjizat-Nya, tindakan kasih-Nya, serta kematian dan kebangkitan-Nya. Berita Injil yang diberitakan Lukas berpusat kepada Pribadi Kristus dan karya-Nya.

Kedua, isi berita Injil yang benar adalah Yesus yang telah mati dan bangkit. Lukas memaparkan fakta bahwa Yesus sunguh-sungguh hidup (3). Selama 40 hari Dia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara tentang Kerajaan Allah kepada para murid. Bahkan Ia juga makan bersama-sama mereka. Kematian dan kebangkitan Yesus penting dalam pemberitaan Injil karena fakta inilah yang membedakan Yesus dari para pemimpin dunia/agama lainnya.

Ketiga, sikap pemberita Injil yang benar adalah taat. Murid-murid disuruh menantikan janji Bapa karena sebentar lagi mereka akan berjuang dalam tugas pemberitaan Injil (4). Tuhan Yesus menyuruh mereka menunggu supaya kesatuan mereka bisa terlihat dengan menerima Roh Kudus bersama-sama. Di samping itu dengan menunggu, murid-murid diajar taat. Ketaatan adalah penting bagi pemberita Injil. Bagaimana mungkin kita menyuruh orang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kalau kita sendiri tidak taat kepada Dia?

Sudahkah kita taat pada panggilan Allah untuk memberitakan Injil? Bagaimana cara dan upaya kita dalam memberitakan Injil? Siapakah yang kita beritakan, diri sendiri atau Tuhan Yesus yang mati dan sudah bangkit? Ingatlah bahwa pemberitaan Injil harus dilakukan sesuai dengan firman-Nya. Jangan sampai kita mencuri kemuliaan Allah!

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/09/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kisah Para Rasul 1:1-5

Roh Kudus dijanjikan


1:1 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,
1:2 sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.
1:3 Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku.
1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."


Page 19

Bacaan: Kisah Para Rasul 1:6-11

Kesempatan untuk menjadi saksi

Philip Yancey, dalam bukunya "Bukan Yesus yang Saya Kenal", mencoba menjawab pertanyaan tentang yang dilakukan Yesus setelah naik ke surga. Mungkin kita akan menjawab bahwa Yesus naik ke surga untuk menerima kemuliaan dan duduk kembali di takhta suci-Nya. Itu benar, tetapi menurut Yancey, tak hanya itu. Kenaikan Yesus memberikan kesempatan bagi orang percaya untuk menjadi saksi-Nya.

Dalam perikop ini kita belajar tentang tugas, kuasa, dan jangkauan seorang saksi Tuhan. Tugas saksi Tuhan adalah memberitakan kebenaran tentang Tuhan Yesus. Bukan tentang gereja, tentang diri sendiri, atau tentang keunggulan faham teologis yang yang kita anut. Tugas menjadi saksi merupakan tugas semua orang Kristen, bukan hanya rohaniwan. Jemaat pun harus memberitakan Injil (lihat Kis. 8:1b, 4).

Tugas menjadi saksi tidaklah mudah. Maka Tuhan Yesus memberikan 'kuasa' (Yunani: dunamis, yang berarti kekuatan yang besar). Kuasa itu berasal dari Roh Kudus. Jadi kemampuan dalam bersaksi bukan berasal dari kefasihan berbicara atau metode yang kita pakai.

Jangkauan seorang saksi adalah seluruh pelosok bumi. Para murid menganggap bahwa kerajaan Allah terbatas untuk bangsa Israel atau orang-orang Yahudi saja, hal ini terlihat dari kata-kata 'kerajaan bagi Israel' (6). Tuhan Yesus mengoreksi kesalahan mereka dengan mengatakan bahwa mereka harus menjadi saksi, bukan hanya di Yerusalem dan Yudea saja, tetapi juga di Samaria, dan sampai ke ujung bumi (8). Urut-urutan tersebut menunjukkan bahwa pemberitaan Injil tidak dibatasi hanya pada daerah-daerah tertentu, tetapi dimulai dari tempat kita masing-masing sampai ke seluruh pelosok bumi ini, sehingga semua orang mendengarkan Injil.

Sudahkah kita menggunakan setiap kesempatan yang Tuhan berikan untuk bersaksi? Mari kita mulai dari 'Yerusalem' kita masing-masing, yaitu keluarga, tempat kerja, sekolah/kampus atau lingkungan kita. Ingat, keberhasilan dalam pemberitaan Injil bukan pada kemampuan kita dalam berbicara, sepenuhnya bergantung kepada kuasa Roh Kudus.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/10/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kisah Para Rasul 1:6-11

Yesus terangkat ke sorga


1:6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
1:7 Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."


Page 20

Bacaan: Kisah Para Rasul 1:12-26

Bertekun dalam penantian

Bagi sebagian orang, menanti bukanlah perkara mudah. Apalagi menantikan sesuatu yang tidak diketahui kapan berakhirnya. Dalam perikop hari ini, kita membaca bagaimana para rasul juga diperhadapkan pada sebuah penantian. Mereka menantikan janji Bapa, yaitu turunnya Roh Kudus. Bagaimanakah mereka menanti?

Mereka menanti dengan taat. Ketaatan para murid pada perintah Tuhan Yesus ditunjukkan dengan kembali ke Yerusalem untuk menantikan janji Bapa terpenuhi. Setiba di Yerusalem, mereka menuju suatu rumah yang seringkali mereka pakai untuk pertemuan. Di tempat ini mereka bertekun dengan sehati dalam doa (13-14). Doa dalam kehidupan jemaat mula-mula merupakan bagian yang sangat penting.

Mereka menanti dengan mencari kehendak Tuhan. Petrus mengambil inisiatif untuk mengusulkan mencari pengganti Yudas, si pengkhianat, untuk menggenapi jumlah dua belas rasul. Petrus menguraikan bahwa kematian Yudas ini sudah diramalkan di dalam Perjanjian Lama (bdk. Mzm. 108:9). Maka ia mengusulkan untuk memilih pengganti Yudas dengan memberikan beberapa kriteria (21-22). Sekalipun para rasul menggunakan undian untuk mencari kehendak Tuhan, jelas bukan undian yang mereka utamakan, karena sebelum membuang undi mereka semua telah berdoa dengan sungguh-sungguh (24-25). Mereka percaya bahwa Allah yang tahu hati manusia akan menunjukkan jalan-Nya. Allah menggunakan undian berdasarkan doa yang sungguh-sungguh untuk menyatakan kehendak-Nya (bdk. Ams. 16:33).

Konteks kita memang berbeda dengan para rasul. Mereka menantikan janji Bapa sedangkan kita sudah memiliki janji Bapa, yaitu Roh Kudus, saat kita percaya. Yang kita nantikan saat ini adalah kedatangan Tuhan Yesus kembali (Kis. 1:11). Apa yang harus kita lakukan dalam penantian ini? Tetap bertekun dan dengan sehati berdoa bersama saudara-saudara seiman. Percayalah bahwa Roh Kudus yang ada di dalam diri kita memberi kuasa untuk melakukan kehendak Tuhan dan menjadi saksi-Nya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/11/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kisah Para Rasul 1:12-26

Rasul-rasul menanti-nanti


1:12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.
1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Matias dipilih menggantikan Yudas


1:15 Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:
1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
1:18 --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah--.
1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
1:21 Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,
1:22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."
1:23 Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.
1:24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,
1:25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."
1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.


Page 21

Bacaan: Kisah Para Rasul 2:1-13

Penekanan Pentakosta

Pentakosta pada zaman Perjanjian Baru adalah hari turunnya Roh Kudus pada hari ke-50 setelah Paskah (kebangkitan Yesus). Pentakosta dalam bacaan hari ini adalah Pentakosta Perjanjian Lama, yaitu hari ke-50 setelah Paskah Israel (Ul. 16:1). Mereka memperingati pemberian 10 Hukum Tuhan dan perayaan syukur karena panen gandum (Ul. 16:10; Kel. 34:22). Pada hari itu orang Israel tidak boleh bekerja (Im. 23:21; Bil. 28:26). Pentakosta Perjanjian Lama menjadi Pentakosta Perjanjian Baru karena apa yang terjadi dalam perikop hari ini.

Pertama, janji Tuhan digenapi, yaitu pemberian Roh Kudus (Kis. 1:4, 5, 8). Roh Kudus turun dan memenuhi umat-Nya (4). Bukan hanya rasul-rasul yang menerima Roh Kudus, semua orang percaya juga menerima Roh Kudus.

Kedua, penekanan dari Pentakosta adalah pemberitaan Injil. Tidak sedikit gereja atau hamba Tuhan yang memaknai Pentakosta dengan bahasa roh. Padahal Kisah Para Rasul 1:8 menegaskan bahwa Roh Kudus diberikan supaya mereka memiliki kuasa untuk menjadi saksi Kristus. Roh Kudus yang menyebabkan para rasul itu bisa berbicara dalam bahasa-bahasa asing, bertujuan supaya para pendatang dapat mendengar berita Injil mengenai perbuatan besar yang dilakukan Allah (11). Setelah mereka mendengar Injil dan kembali ke negara masing-masing, mereka menyebarkan Injil yang telah mereka dengar.

Ketiga, dalam memberitakan Injil kita harus siap terhadap reaksi negatif pendengar (13). Ada sebagian yang bukan saja menolak Injil, tetapi juga mengejek orang yang memberitakan Injil.

Saat memperingati Pentakosta kini, kita tidak lagi menantikan Roh Kudus datang, tetapi mengucap syukur atas kehadiran-Nya dalam hidup kita. Dia hadir untuk membimbing kita dalam memenuhi panggilan kita, yaitu memberitakan Injil. Maukah kita taat pada panggilan-Nya dan dengan kuat kuasa-Nya pergi memberitakan Injil?

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/12/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kisah Para Rasul 2:1-13

Pentakosta


2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
2:5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
2:6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
2:7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
2:8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
2:9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
2:10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
2:11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
2:12 Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?"
2:13 Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."


Page 22

Bacaan: Kisah Para Rasul 2:14-28

Fitnah dibalas kebenaran

Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Fitnah adalah pembunuhan karakter. Pernahkah Anda difitnah orang? Bagaimana merespons fitnahan? Marah, ingin balas dendam, atau tetap dengan kasih, tetapi tegas mengatakan kebenaran? Pilihan terakhirlah yang diambil oleh Petrus dan para rasul.

Kadang kala memang berdiam diri tidak menjawab fitnahan itu lebih baik, seperti yang dicontohkan Tuhan Yesus. Namun jika tuduhan itu bisa merusak berita Injil, maka kita tidak boleh berdiam diri. Petrus menyatakan bahwa dirinya dan para rasul yang lain tidak mabuk (15). Petrus juga menyatakan bahwa yang terjadi pada mereka adalah penggenapan nubuat nabi Yoel (16-21) tentang janji pencurahan Roh Kudus kepada semua orang percaya.

Kebenaran berikut yang dipaparkan Petrus adalah Injil (22-28). Dengan hikmat Tuhan, Petrus menggunakan fitnahan atau tuduhan itu sebagai kesempatan untuk menyampaikan kebenaran Injil kepada orang banyak. Ini menunjukkan bahwa Petrus mengasihi mereka. Dua hal penting yang Petrus tekankan dalam pemberitaan Injil adalah tentang dosa dan tentang Yesus. Petrus membeberkan dosa-dosa yang telah mereka perbuat, yaitu menyalibkan dan membunuh Yesus yang tidak bersalah. Orang banyak itu pasti merasa bersalah terhadap fakta yang disampaikan Petrus. Namun Petrus tidak membiarkan mereka terus hidup di dalam rasa bersalah. Petrus menyampaikan kabar baik kepada mereka, bahwa jika mereka mau bertobat, yaitu berseru kepada nama Yesus maka mereka akan diselamatkan (21). Petrus lalu menjelaskan tentang siapa Tuhan Yesus. Yesus yang dimaksudkan Petrus adalah Yesus dari Nazaret, bukan Yesus yang lain (22). Yesus yang mati, tetapi kemudian bangkit mengalahkan kuasa maut (23-24) seperti yang telah dinubuatkan oleh Daud (25-28).

Fitnah dapat menjadi kesempatan bagi kita untuk mengatakan kebenaran sekaligus untuk berbagi kebenaran Injil. Yang penting adalah kita memiliki sikap hati untuk mengasihi orang berdosa dan kerinduan untuk memenangkan jiwa mereka.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/13/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kisah Para Rasul 2:14-28

Khotbah Petrus


2:14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
2:15 Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,
2:16 tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel:
2:17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
2:18 Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
2:19 Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.
2:20 Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu.
2:21 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
2:23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.
2:24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
2:25 Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2:26 Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram,
2:27 sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
2:28 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.


Page 23

Bacaan: Kisah Para Rasul 2:29-40

Merespons firman Tuhan

Ada banyak respons ketika jemaat mendengar kebenaran firman Tuhan. Ada yang marah, tersinggung, acuh tak acuh, atau merasa tertusuk hatinya hingga tidak mau ke gereja lagi. Namun ada juga yang menerima firman dengan kerendahan hati.

Perikop hari ini merupakan lanjutan dari khotbah Petrus.Di dalam khotbahnya, Petrus menyinggung dosa orang banyak terhadap Yesus. Sambil menunjuk orang banyak itu, Petrus dua kali berkata dengan tegas, "Yesus dari Nazaret... telah kamu salibkan dan kamu bunuh" (22-23) dan "...Yesus, yang kamu salibkan itu, ..." (36). Petrus bukan hanya menekankan dosa, ia juga memberitakan kabar baik bahwa Yesus adalah Tuhan dan Mesias sehingga yang percaya kepada-Nya akan diselamatkan.

Bagaimana respons orang banyak? Positif. Hati mereka terharu (35). Kata 'terharu' lebih tepat jika diterjemahkan dengan 'tertusuk/tersayat/teriris'. Petrus telah membukakan mata mereka akan dosa mereka, yaitu menyalibkan Yesus yang adalah Mesias. Mereka pun menjadi sedih dan kesedihan akan dosa adalah awal pertobatan.

Kedua, taat terhadap firman Tuhan. Mereka bertanya: "Apakah yang harus kami perbuat...? (37). Pertanyaan ini adalah respons mereka terhadap suara Roh Kudus. Orang banyak itu menerima dan menaati firman Tuhan. Mereka ingin berbuat sesuatu sebagai bentuk ketaatan terhadap firman Tuhan yang mereka dengar.

Petrus kemudian memberi perintah dan janji. Mereka harus bertobat (38), memberi diri untuk diselamatkan (40b) dan dibaptis dalam nama Yesus Kristus (38). Sesuai janji Tuhan Yesus, mereka akan menerima pengampunan dosa dan karunia Roh Kudus (38).

Kebenaran firman Tuhan memang keras buat hati yang berdosa. Namun saat diterima dengan penyesalan dan pertobatan, firman Tuhan membawa kedamaian dan sukacita. Buat kita yang merasa ditegur oleh firman Tuhan, jangan marah kepada yang memberitakan firman. Jangan juga berontak, melainkan bertobatlah. Juga jangan ragu memberitakan firman kepada orang lain agar mereka pun beroleh kesempatan ditegur dosanya dan bertobat.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/14/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kisah Para Rasul 2:29-40

2:29 Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini.


2:30 Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya.
2:31 Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.
2:32 Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
2:33 Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.
2:34 Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:
2:35 Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.
2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."


Page 24

Bacaan: Kisah Para Rasul 2:41-47

Gereja yang bertumbuh

Gereja yang sehat adalah gereja yang bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas, gereja mula-mula hanya 120 orang (Kis. 1:15), setelah Pentakosta jumlah mereka bertambah 3000 jiwa (Kis. 2:41).

Kita akan belajar ciri-ciri gereja yang bertumbuh. Pertama, penekanan terhadap firman Tuhan (42). Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul. Jemaat mula-mula menempatkan firman Tuhan (pengajaran rasul-rasul) sebagai fondasi dari kehidupan mereka berjemaat. Gereja tidak akan mengalami pertumbuhan jika mimbar hanya berisikan ajaran moral atau kata-kata motivasi dari manusia.

Kedua, adanya persekutuan yang indah (42). Persekutuan jemaat mula-mula ditunjukkan dengan sering berkumpul (42), bersatu, saling menolong (44-45), dan makan bersama (46). Mereka melakukan semua ini dengan gembira, tulus hati, dan sambil memuji Allah (46). Tanpa persekutuan, gereja tidak bisa bertumbuh. Di dalam persekutuan kita dapat saling memberi dan menerima karena ada banyak orang yang membutuhkan kasih dan perhatian kita.

Ketiga, mengadakan Perjamuan Kudus (42, 46). Istilah "memecah-mecahkan roti" bisa menunjuk pada makan roti biasa (Luk. 24:30), tetapi bisa juga menunjuk pada Perjamuan Kudus (Luk. 22:19; Kis. 20:7). Keempat, bertekun dalam doa (42). Tanpa persekutuan doa, gereja tidak mungkin bisa maju, karena Tuhan yang memberi pertumbuhan. Tanpa doa berarti kita mengandalkan kekuatan kita sendiri. Dan apa yang dilakukan gereja perdana menghasilkan dampak, mereka disukai semua orang dan gereja bertumbuh (47).

Bagaimana dengan gereja kita? Apakah memiliki ciri yang sama dengan gereja mula-mula? Ingat, kehidupan bergereja tidak cukup hanya dengan '4-D' (datang, duduk, diam -dengar firman Tuhan-, dan duit-persembahan). Sangat baik jika kita menyediakan waktu untuk berbagi hidup dengan saudara seiman sebelum dan sesudah kebaktian. Akan lebih baik bila kehadiran gereja membawa dampak yang baik bagi masyarakat.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/15/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kisah Para Rasul 2:41-47

Cara hidup jemaat yang pertama


2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.


Page 25

Bacaan: Kisah Para Rasul 3:1-10

Lebih dari yang diminta

Apakah yang bisa diperbuat oleh seorang laki-laki yang lumpuh -sejak lahir- untuk menghidupi dirinya? Hanya mengemislah cara yang paling mudah. Terlebih pada zaman para rasul, mungkin belum ada yang terpikir untuk memfasilitasi orang cacat dalam menggali dan mengembangkan potensi dirinya agar ia mampu hidup mandiri, tanpa mengharapkan belas kasihan orang lain.

Orang lumpuh dalam perikop ini menempati posisi yang strategis untuk meminta-minta, yaitu dekat pintu gerbang Bait Allah (2). Di situ ia akan dilihat dan dilalui oleh orang-orang yang akan masuk dan keluar Bait Allah. Tentu tidak sedikit dari antara orang yang lalu lalang itu berharap mendapat belas kasihan Allah bila mereka memberi sedekah kepada orang miskin.

Petrus dan Yohanes yang datang ke Bait Allah menjelang waktu sembahyang (1) juga menjadi sasaran si orang lumpuh itu (3). Sempat terbersit harapan di hati si orang lumpuh bahwa kedua orang yang datang ke Bait Allah itu akan memberikan sedekah kepada dia (4-5). Namun kedua orang itu justru mengatakan bahwa mereka tidak memiliki harta.

Apa yang terjadi kemudian ternyata melebihi harapan si orang lumpuh itu. Bila sebelumnya ia hanya mengharapkan uang sedekah dari Petrus dan Yohanes, tetapi ternyata ia menerima sesuatu yang jauh lebih baik, yaitu kesembuhan (6-8)! Sungguh menakjubkan. Tentu tak terlintas sedikit pun di dalam pikirannya, bahwa suatu saat ia akan bisa bangkit, berdiri, lalu melompat-lompat (8). Mungkin tak pernah ada harapan itu. Ia hanya bisa pasrah dengan keadaannya dan hidup berdasarkan fakta yang menyakitkan itu.

Situasi dan kondisi yang menekan kadang kala membuat kita tak berani berharap. Akibatnya kita hidup dalam keadaan pasrah yang pasif, menerima keadaan tetapi tanpa iman dan pengucapan syukur. Padahal Tuhan menyediakan dinamika dan sukacita hidup yang luar biasa, bila kita mau berjalan dalam iman. Karena itu jangan takut meminta kepada Tuhan. Bukan tidak mungkin Ia akan memberikan jawaban yang jauh lebih indah daripada yang kita harap dan doakan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/16/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kisah Para Rasul 3:1-10

Petrus menyembuhkan orang lumpuh


3:1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
3:2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
3:3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
3:9 Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah,
3:10 lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.


Page 26

Bacaan: Kisah Para Rasul 3:11-26

Pakai kesempatan

Kesembuhan orang yang lumpuh sejak lahir membuat orang Yahudi heran sehingga mereka datang mengerumuni Petrus dan Yohanes karena menganggap kedua orang itu sebagai sumber kesembuhan. Petrus menggunakan kesempatan itu untuk memperkenalkan Yesus. Ia memperkenalkan identitas Yesus sebagai Hamba yang menderita (13, 26), Yang Kudus dan Benar (14), Pemimpin (15), Mesias, yang diurapi Allah (18), dan seorang Nabi (22-24). Kedatangan-Nya sesuai dengan nubuat Musa dan para nabi dan juga menggenapi janji-Nya kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi berkat bagi semua bangsa (25).

Yesus pertama-tama datang kepada milik-Nya, orang Yahudi (20, 26). Ironisnya, mereka justru menolak dan membunuh Dia (25), walau mereka melakukan hal itu dalam ketidaktahuan (17). Namun Allah telah mempermuliakan Anak-Nya dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mengangkat Dia kembali ke surga (21). Petrus dan para murid yang lain menjadi saksi atas semua itu. Melalui para muridlah, Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu.

Setelah menunjukkan siapa Yesus dan mengungkapkan dosa bangsanya, Petrus lalu menyatakan berita pertobatan dan pengampunan dosa kepada mereka (lihat Luk. 24:47). Ini perlu kita perhatikan dalam pemberitaan Injil, yaitu orang tahu siapa Yesus, menyadari dosanya lalu mau meninggalkan dosa itu. Respons yang diharapkan dari pemberitaan Injil adalah berpaling kepada Allah dengan percaya kepada Tuhan Yesus dan menerima anugerah keselamatan-Nya. Inilah pertobatan yang merupakan respons terhadap pengampunan dosa, keselamatan, damai sejahtera, dan sukacita dari Allah. Sebaliknya bila tidak merespons, seseorang akan mengalami hukuman Allah dan kebinasaan (23).

Melihat betapa pentingnya makna keselamatan, mari gunakan setiap kesempatan yang ada untuk memberi kesaksian tentang Yesus agar orang bertobat dan percaya kepada Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, yang memimpin orang pada hidup yang kekal.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/06/17/

* * *
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerahmelalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.

Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

Ayat Alkitab: Kisah Para Rasul 3:11-26

Khotbah Petrus di Serambi Salomo


3:11 Karena orang itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, maka seluruh orang banyak yang sangat keheranan itu datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo.
3:12 Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?
3:13 Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan.
3:14 Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu.
3:15 Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.
3:16 Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.
3:17 Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu.
3:18 Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita.
3:19 Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,
3:20 agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.
3:21 Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.
3:22 Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.
3:23 Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.
3:24 Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.
3:25 Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.
3:26 Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu."