Contoh bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik adalah

Tanah merupakan komponen penting dalam kelangsungan hidup di bumi, misalnya tumbuhan. Tumbuhan membutuhkan unsur hara atau nutrisi dalam tanah berupa mineral-mineral dan air. Tanaman polong-polongan dan kacang-kacangan membutuhkan bakteri dalam tanah untuk membantu akar menyerap dan mengolah zat hara. 

Peran tanah bagi makhluk hidup yaitu : tempat hidup hewan dan bakteri; penyedia kebutuhan dan penunjang kesehatan manusia; penyedia dan penyaring air. 

Tempat hidup hewan dan bakteri : Tanah berfungsi sebagai tempat hidup bagi berbagai macam hewan darat dan mikroorganisme (bakteri) tanah. 

Penyedia dan penyaring air : sumber air berada dalam tanah, namun banyak yang terdapat di atas tanah seperti danau, sungai, dan laut. Untuk memperoleh air tanah, harus menggali tanah sampai beberapa meter untuk membuat sumur. Air tanah banyak dimanfaatkan oleh hewan, tumbuhan, dan manusia.  

2. Pembentukan Tanah Pembentukan tanah merupakan proses penghancuran batuan menjadi partikel mineral dalam jumlah yang banyak a) Pelapukan Fisis b) Pelapukan Biologis c) Pelapukan Kimia

3. Peranan Tanah

  1. a) Tempat Hidup Hewan,Tumbuhan dan Bakteri.
  2. b) Penunjang Kesehatan dan Penyedia Keperluan Manusia
  3. c) Penyedia dan Penyaring Air

4. Komponen Tanah a) Batuan b) Udara c) Humus d) Air e) Mineral 5. Indikator Kesuburan Tanah a) Tekstur Tanah b) Struktur Tanah c) Warna Tanah d) pH Tanah B. Organisme Tanah 1. Pengertian Organisme Tanah Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan (fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada dalam sistem tanah. Organisme yang ada di tanah antara lain yaitu, cacing, hewan arthropoda seperti kalajengking dan kelabang serta mikroorganisme seperti bakteri tanah. 2. Peranan Organisme Tanah a) Dekomposer Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana. Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan bantuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa disebut mineral tanah. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik.Contoh organisme yang berperan sebagai dekomposer adalah bakteri pengurai, jamur, kumbang, dan cacing tanah. b) Pereaksi kimia dalam tanah Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mikoriza, yaitu jamur yang mampu membantu tanaman untuk meningkatkan kemampuannya menyerap unsur hara berupa fosfor. c) Pengurai polutan dalam tanah Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida dari hasil pertanian. Contoh organismenya yaitu Pseudomonas sp. dan Arthrobacter sp. melalui teknik bioremediasi. d) Pencegah penyakit tanah Secara alami, organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu predator dan mangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali. e) Pemberi pengaruh pada tekstur tanah

Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah. Tekstur tanah juga merupakan ukuran proporsi relatif berbagai ukuran partikel yang menyusun suatu tanah. Perbedaan tekstur tanah ini salah satunya disebabkan karena peran organisme yang melapukkan batuan


Terakhir diperbaharui: Selasa, 16 Pebruari 2021, 15:42


Page 2


Page 3

Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik. b. Pereaksi Kimia dalam Tanah Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mikoriza, yaitu jamur yang mampu membantu tanaman untuk meningkatkan kemampuannya menyerap unsur hara berupa fosfor. mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida dari hasil pertanian. Penguraian herbisida dapat dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas organisme tanah semakin tinggi. Unsur racun dan polutan seperti arsenik , kromium , dan merkuri dapat “terkunci” di tanah karena terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut tidak menyebabkan polusi bertambah parah. organik dan aktivitas organisme yang tinggi maka organisme tanah dapat melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah. Kondisi tanah yang normal dapat tercipta ketika aktivitas pertanian dan perkebunan tidak berlebihan dan tidak banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida. Secara alami, organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu predator dan mangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali. apa saja jenis tanah yang ada di sekitarmu? Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya. Jenis tanah dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut. Partikel yang terdapat di dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Tekstur tanah secara sederhana dapat ditentukan berdasarkan “Uji Rasa atau Menentukan Tekstur Tanah”. Tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, oleh karena itu kita mengolongkan tanah menjadi beberapa jenis tanah seperti tanah lempung, tanah liat dan pasir, ataupun tanah campuran dari ketiganya. Jenis tanah dapat diberi nama berdasarkan ukuran partikel utama atau kombinasi dari ukuran partikel yang paling melimpah. Sebagai contoh, kita dapat menyebut “tanah liat berpasir” ketika tanah tersebut dapat dibuat menjadi pita yang tipis dan panjang, serta terasa berpasir. Oleh karena itu kita dapat mengetahui bahwa tanah tersebut tersusun atas tanah liat dan pasir.

Lihat dokumen lengkap (8 Halaman - 599.14KB)

Contoh bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik adalah

Contoh bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik adalah
Lihat Foto

shutterstock

Ilustrasi cacing tanah

KOMPAS.com - Siswa sekolah pasti pernah melihat atau menemukan cacing di tanah. Cacing adalah salah satu makhluk yang hidup di tanah.

Ternyata, cacing tanah punya peran penting bagi tanah itu sendiri, sebab mampu memperbaiki struktur tanah. Selain cacing juga ada banyak makhluk hidup lainnya.

Bagi siswa yang sedang belajar flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) tentu harus paham mengenai organisme tanah. Apa itu organisme tanah?

Baca juga: Situs Manusia Purba Sangiran, Siswa Yuk Belajar

Melansir laman Sumber Belajar Kemendikbud Ristek, biota tanah atau organisme tanah adalah semua makhluk hidup baik hewan (fauna) maupun tumbuhan (flora).

Tentu yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada dalam sistem tanah.

Berpengaruh pada kesuburan tanah

Pada umumnya, organisme tanah berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-100 persen dilakukan oleh jamur dan bakteri.

Keberadaan organisme tanah berpengaruh terhadap produktivitas dan daya dukung tanah. Aktivitas biologis yang dilakukan oleh organisme tanah dapat memengaruhi kesuburan dan kegemburan tanah.

Namun demikian, ada juga aktivitas organisme yang merugikan bagi makhluk hidup lainnya misalnya organisme penyebab penyakit pada tanaman atau hewan peliharaan.

Organisme tanah berperan dalam penguraian (dekomposisi) bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup.

Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati akan diuraikan menjadi materi organik yang lebih sederhana.

Materi IPA Kelas 9 SMP MTs Kurikulum 2013 Peran Organisme Tanah

Amongguru.com. Tanah menyimpan milyaran organisme di dalamnya. Selain makhluk hidup yang tampak secara kasat mata, di dalam tanah juga terdapat milyaran organisme yang tinggal di dalamnya.

Sayangnya, dari sekian banyak organisme tanah hanya sedikit yang sudah mampu dikenali oleh para ahli.

Organisme tanah pada umumnya berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah.

Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-100% dilakukan oleh jamur dan bakteri. Hasil dari aktivitas biologis yang dilakukan oleh hewan, jamur, dan mikroorganisme inilah yang dapat mempengaruhi kesuburan, tekstur tanah, dan kegemburan tanah.

Berikut ini uraian lebih lanjut tentang beberapa peran organisme tanah.

Contoh bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik adalah

1. Dekomposer

Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup.

Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana.

Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan bantuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa kita sebut mineral tanah.

Materi organik dan mineral yang ada di tanah inilah yang disebut dengan zat hara atau nutrisi bagi tanaman.

Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik.

2. Pereaksi Kimia dalam Tanah

Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan.

Mikoriza, yaitu jamur yang mampu membantu tanaman untuk meningkatkan kemampuannya menyerap unsur hara berupa fosfor.

3. Pengurai Polutan dalam Tanah

Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah.

Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida dari hasil pertanian.

Penguraian herbisida dapat dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas organisme tanah semakin tinggi.

Unsur racun dan polutan seperti arsenik, kromium, dan merkuri dapat “terkunci” di tanah karena terakumulasi di dalam tubuh bakteri. Polutan-polutan tersebut tidak menyebabkan polusi bertambah parah.

4. Pencegah Penyakit Tanah

Pada kondisi normal ketika tanah memiliki jumlah senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi, maka organisme tanah dapat melawan organisme penyakit yang masuk ke tanah.

Kondisi tanah yang normal dapat tercipta ketika aktivitas pertanian dan perkebunan tidak berlebihan dan tidak banyak menggunakan bahan kimia untuk pupuk dan pestisida.

Secara alami, organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu predator dan mangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali.

5. Pemberi Pengaruh pada Tekstur Tanah

Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya. Jenis tanah dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel penyusun yang paling banyak terdapat pada tanah tersebut.

Partikel yang terdapat di dalam tanah adalah pasir, liat, dan debu. Tekstur tanah secara sederhana dapat ditentukan berdasarkan “Uji Rasa”.

Jenis tanah dikelompokkan berdasarkan ukuran partikel-partikel penyusunnya. Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah.

Tekstur tanah juga merupakan ukuran proporsi relatif berbagai ukuran partikel yang menyusun suatu tanah.

Tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, oleh karena itu kita mengolongkan tanah menjadi beberapa jenis tanah, seperti tanah lempung, tanah liat dan pasir, atau pun tanah campuran dari ketiganya.

Jenis tanah dapat diberi nama berdasarkan ukuran partikel utama atau kombinasi dari ukuran partikel yang paling melimpah.

Sebagai contoh, kita dapat menyebut “tanah liat berpasir” ketika tanah tersebut dapat dibuat menjadi pita yang tipis dan panjang, serta terasa berpasir. Oleh karena itu kita dapat mengetahui bahwa tanah tersebut tersusun atas tanah liat dan pasir.

Pembentukan tekstur tanah ini tentunya tidak lepas dari bantuan beberapa makhluk hidup seperti cacing atau akar tumbuhan yang mampu mempercepat pemecahan partikel-partikel tersebut dari batuan.

Akar tumbuhan mampu menembus batuan karena akar mampu mengeluarkan zat asam sehingga secara kimiawi dapat membatu pelapukan batuan.

Tanah pasir memiliki tekstur yang berbutir sehingga memiliki porositas yang tinggi. Artinya, tanah pasir kurang dapat menyimpan atau menahan air karena air akan mudah mengalir melewati celah-celah yang cukup besar.

Berbeda dengan tanah liat, tanah liat tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil, sehingga tanah liat dapat menyimpan air lebih lama. Hal tersebut dapat dilihat dari pergerakan atau aliran air yang lambat ketika tanah liat diberi air.

Sifat tanah akan mempengaruhi kemampuannya dalam menyediakan nutrisi dan air yang sangat dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan yang hidup di atasnya. Tanah yang subur memiliki perpaduan tanah lempung, tanah liat, dan pasir yang hampir sama.

Sifat dari perpaduan ketiga jenis tanah tersebut akan sangat menguntungkan tumbuhan di atasnya sebab dengan adanya tanah liat yang sulit ditembus air, maka kandungan air dalam tanah dapat terjaga.

Adanya pasir juga menguntungkan karena akan memiliki pori-pori yang cukup besar, sehingga memudahkan selsel akar mendapatkan oksigen.

6. Pengatur Kegemburan dan Struktur Tanah

Organisme tanah membantu terbentuknya struktur tanah. Struktur tanah merupakan susunan partikel-partikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu gumpalan.

Partikel-partikel tanah direkatkan oleh suatu perekat seperti bahan organik yang dihasilkan oleh organisme tanah.

Lendir yang dihasilkan oleh organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan membuat partikel tanah terkumpul membentuk gumpalan-gumpalan tanah.

Gumpalan tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme tanah dan juga menunjang
pertumbuhan populasi organisme tanah.

Keberadaan jamur di tanah juga mampu membantu pembentukan gumpalan tanah. Struktur tanah dan kegemburan tanah saling memiliki keterkaitan.

Organisme tanah juga mampu membuat pori-pori tanah yang dapat menggemburkan tanah dan memungkinkan udara masuk ke dalam tanah (aerasi tanah).

Pori-pori tanah dapat terbentuk karena adanya pergerakan organisme tanah seperti cacing tanah, lipan, dan kaki seribu.

Pori-pori tanah juga berguna untuk meningkatkan penyerapan air oleh tanah. Tanah yang memiliki aerasi dan jumlah air yang cukup, sangat baik untuk menunjang pertumbuhan tanaman.

Baca juga :

Demikian ulasan materi IPA Kelas 9 SMP MTs Kurikulum 2013 Peran Organisme Tanah. Semoga bermanfaat.