tirto.id - Kertas lakmus adalah kertas yang digunakan untuk menguji kadar keasaman bahan. Kertas lakmus terbuat dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang ada. Lakmus sendiri adalah campuran zat pewarna berbeda yang larut dalam air yang diekstrak dari lumut. Campuran ini sering diserap ke dalam kertas saring untuk menghasilkan salah satu bentuk tertua dari indikator pH. Terdapat dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sebagai berikut. 1. Kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah dalam larutan asam. 2. Kertas lakmus merah akan berubah berwarna biru dalam larutan basa. 3. Kertas lakmus merah dalam larutan netral berwarna merah. 4. Kertas lakmus biru akan berubah menjadi berwarna merah dalam larutan asam. 5. Kertas lakmus biru akan tetap berwarna biru dalam larutan basa 6. Kertas lakmus biru dalam larutan netral berwarna biru. Asam dan basa adalah dua zat yang keberadaannya dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai hal di kehidupan sehari-hari. ASAM Dikutip dari laman emodul Kemdikbud, pengertian asam menurut Svante August Arrhenius, seorang ahli kimia asal Swedia yang hidup tahun 1859-1927 adalah semua zat yang jika dilarutkan dalam air akan terurai menghasilkan ion H . Contoh benda bersifat asam yang kerap dimanfaatkan oleh manusia:
- Valensi asam adalah: jumlah ion H yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam - Ion sisa asam adalah: ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepas ion H Ciri-ciri asam
Baca juga: Rumus Kekuatan Asam Basa: Kuat & Lemah serta Contoh Senyawanya BASA Menurut Arrhenius, basa adalah semua zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH- misalnya pada senyawa natrium hidroksida NaOH akan terurai menjadi Na dan OH-. Jika basa bereaksi dengan asam, maka dihasilkan senyawa ‘garam’. Sifat yang umum pada senyawa basa dapat dilihat pada rasanya yaitu pahit serta jika diraba dengan jari akan terasa licin. Valensi basa adalah: jumlah ion OH- yang dilepaskan oleh 1 molekul basa. Contoh benda yang bersifat basa: - soda kue, - deterjen bubuk, - pasta gigi, - tablet obat magh, - sabun mandi, dan lainnya. Ciri-ciri zat yang bersifat basa
Baca juga: Cara Mengukur Derajat Keasaman Asam Basa atau pH pada Zat Baca juga artikel terkait KERTAS LAKMUS atau tulisan menarik lainnya Yulaika Ramadhani Penulis: Yulaika Ramadhani Penyelia: Addi M Idhom Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above. Indikator asam basa adalah zat yang dapat menunjukkan warna yang berbeda pada kondisi asam, basa, dan netral. Kertas lakmus merupakan salah satu contoh indikator asam basa. Terdapat dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Lakmus merah akan berubah menjadi biru jika dicelupkan ke dalam larutan basa dan tetap berwarna merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam. Sedangkan lakmus biru akan berubah menjadi merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam dan tetap berwarna biru jika dicelupkan ke dalam larutan basa. Jadi, larutan tersebut bersifat asam. Jadi, jawaban yang tepat adalah D. Indikator asam basa adalah zat yang memberikan warna berbeda pada kondisi asam, basa, dan netral. Kertas lakmus merupakan salah satu contoh indikator asam basa. Terdapat dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Lakmus merah akan berubah menjadi biru jika dicelupkan ke dalam larutan basa, sedangkan lakmus biru akan berubah menjadi merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam. Jadi, jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan asam, maka warnanya akan berubah menjadi merah. Jadi, jawaban yang tepat adalah C, Lakmus adalah campuran zat pewarna berbeda yang larut dalam air yang diekstrak dari lumut. Campuran ini sering diserap ke dalam kertas saring untuk menghasilkan salah satu bentuk tertua dari indikator pH, yaitu kertas lakmus, yang digunakan untuk menguji kadar keasaman bahan.
Kertas yang mengandung campuran tersebut (disebut sebagai kertas lakmus) adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kadar pH dalam larutan yang ada. Struktur kimia 7-hidroksifenoksazon, komponen kromofor pada lakmus Campuran lakmus memiliki nomor CAS 1393-92-6 dan mengandung 10 hingga 15 zat warna yang berbeda. Komponen kimia yang paling sering digunakan dalam lakmus hampir serupa dengan campuran yang dikenal sebagai orsein, tetapi dengan proporsi yang berbeda. Berbeda dengan orsein, konstituen utama lakmus memiliki massa molekul rata-rata 3300.[1] Indikator asam-basa pada lakmus memiliki sifat seperti kromofor 7-hidroksifenoksazon.[2] Beberapa fraksi lakmus diberi nama yang khas termasuk eritrolitmin (atau eritrolein), azolitmin, spaniolitmin, leukoorsein, dan leukazolitmin. Azolitmin menunjukkan efek yang hampir sama dengan lakmus.[3] Kertas lakmus yang telah digunakan Semua asam dan basa mempunyai sifat sifat tertentu, tidak semua asam mempunyai sifat yang sama demikian juga pada basa. Kita juga sudah mengenal bahwa asam terbagi menjadi dua yaitu asam lemah dan asam kuat, demikian juga basa, ada basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam atau basa tergantung dari bagaimana suatu senyawa diuraikan dalam pembentukan ion-ion jika senyawa tersebut dalam air. Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa, dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sebagai berikut.
Kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah di bawah kondisi asam dan kertas lakmus merah menjadi biru di bawah kondisi basa atau alkali, dengan perubahan warna yang terjadi di atas rentang pH 4.5–8.3 pada 25 °C (77 °F). Kertas lakmus pada keadaan netral berwarna ungu.[4] Reaksi kimia selain asam-basa dapat pula menghasilkan perubahan warna pada kertas lakmus. Misalnya, gas klorin mengubah kertas lakmus biru menjadi putih,[5] karena kehadiran ion hipoklorit. Reaksi ini tidak bolak-balik, sehingga lakmus tidak berperan sebagai indikator dalam situasi tersebut.
|