Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Macam-macam komponen pengendali motor listrik dan fungsinya, Prinsip kerja komponen pengendali motor listrik.

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.1. contoh komponen rangkaian kontrol

Dalam sistem pengendalian elektromagnetik ada dua kelompok komponen listrik yang dipakai, yaitu komponen kontrol dan komponen daya. Komponen kontrol meliputi antara lain: saklar ON, saklar OFF, timer, relay overload dan relay. Komponen daya diantaranya kontaktor, kabel daya, sekering atau circuit breaker. Berikut ini akan dijelaskan konstruksi beberapa komponen control dan komponen daya yang banyak digunakan dalam sistem pengendalian.

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.2. Push button

Sumber: Dokumen pribadi

Push button merupakan salah satu saklar yang banyak digunakan dalam rangkaian pengendali motor. Saklar ini bekerja dengan prinsip kontak Normally Open (NO) atau Normally close (NC). Kontak ini memiliki 2 buah terminal baut sebagai kontak sambungan, sedangkan yang memiliki kontak Normally Open (NO) dan Normally close (NC) kontaknya memiliki 4 buah terminal baut.

Push button bekerja bila ada tekanan pada tombol dan akan bekerja memutus atau menghubungkan sesuai dengan jenisnya. Bila tekanan pada tombol dilepas, maka kontak kembali ke posisi semula karena adanya tekanan pegas. Push button pada dasarnya memiliki konstruksi yang terdiri dari kontak bergerak dan kontak tetap. Dari konstruksinya, maka push button dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu:

Tipe Normally Open (NO)

Tombol ini disebut dengan tombol ON karena kontak akan menutup bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir. Kontak NO digunakan sebagai penghubung atau menyalakan system (push button on).

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.3. push button tipe NO

Sumber: http:/ / www.rokhmad.com/ 2017/ 08/ jenis-jenis-saklar-manual-pengantar.html

Tipe Normally close (NC)

Tombol ini merupakan kontak dimana kondisi normalnya tertutup (mengalirkan arus listrik). Ketika push button ini ditekan kontak NC akan menjadi terbuka (open), sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau mematikan system (push button off).

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.4. push button tipe NC

Sumber: http:/ / www.rokhmad.com/ 2017/ 08/ jenis-jenis- saklar-manual-pengantar.html

Tipe Normally close (NC) dan Normally Open (NO)

Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan maka sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak tertutup akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup.

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.5. Push button tipe NC dan NO

Sumber: http:/ / www.rokhmad.com/ 2017/ 08/jenis-jenis-saklar-manual-pengantar.html

Kontaktor yaitu suatu alat penghubung listrik yang menghubungkan suplay daya ke beban dengan asas kemagnetan. Ditinjau berdasarkan sumbernya, dikenal ada kontaktor DC dan Kontaktor AC. Pada umumnya kontaktor terdiri dari 3 pole kontak utama dan kontak bantu (aux. contact). Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara memberikan tegangan pada coil kontaktor sesuai spesifikasinya. Tegangan kerja coil kontaktor diantaranya: 110 Vac, 220 Vac, 380 Vac dan ada pula kontaktor DC yang bertegangan kerja 12 Vdc dan 24 Vdc.

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.6. Kontaktor magnet.

Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 3.6 merupakan konstruksi kontaktor magnet yang terdiri dari kontak 1 dan 2 adalah NO (Normal Open) dan kontak 3 dan 4 merupakan NC (Normal Closed). ketika tidak ada tegangan masuk kontak–kontak tersebut akan tetap diam, tetapi ketika tegangan masuk maka kontak 1 dan 2 menjadi NC (Normal Closed) dan kontak 3 dan 4 akan menjai NO (Normal Open).

Pada kontaktor magnet terdapat beberapa kontak, yaitu kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama terdiri dari kontak NO (Normal Open) 1–2, 3–4, 5–6 sedangkan kontak bantu terdiri dari kontak NO (Normal Open) 13–14 dan kontak NC (Normal Closed) 21–22. Kontak utama mempunyai plat yang luas permukaan tebal dan kontak bantu mempunyai plat yang luas permukaannya tipis.

Tabel 3.1 Kontak utama dan bantu kontaktor

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus pada rangkaian utama, yaitu arus yang diperlukan untuk peralatan listrik misalnya: motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus pada rangkaian pengendali (kontrol) yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu indikator, dan sebagainya. Katagori penggunakan kontaktor magnet sebagai berikut:

Penggunaan kontaktor harus dipahami rangkaian pengendali (kontrol) dan rangkaian daya (utama). Rangkaian pengendali adalah rangkaian yang hanya menggambarkan bekerjanya kontaktor dengan kontak-kontak bantu sedangkan rangkaian utama adalah rangkaian yang khusus melayani hubungan peralatan listrik dengan sumber tegangan (jala-jala).

Keuntungan menggunakan kontaktor:

1. Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan sensor yang sangat peka.

2. Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dari satu operator (satu lokasi) dan interlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.

3. Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasang pada tempat yang jauh.

Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap beban lebih dengan tujuan untuk menjaga dan melindungi motor listrik dari kerusakan yang fatal akibat gangguan beban lebih. Thermal Overload relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor listrik dari arus yang berlebihan. Bila Arus yang melewati motor listrik terlalu besar maka akan merusak beban, oleh sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian apabila ada arus listrik yang melebihi batas beban.

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.7. Thermal Overload relay

Sumber: Dokumen pribadi

Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2, 4, 6 sebelum ke beban (motor listrik). Gunanya untuk mengamankan motor listrik atau memberi perlindungan kepada motor listrik dari kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain:

1. Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik.

2. Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara mendadak

3. Terjadinya hubung singkat

4. Terbukanya salah satu phase dari motor listrik 3 phase .

Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik akan mengalir pada belitan motor listrik yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik. Untuk menghindari hal itu dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol. Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemenelemen pemanas bimetal dan sifatnya pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak- kontak mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka) TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan benda bimetal. Apabila benda terkena arus yang tinggi, maka benda akan memuai sehingga akan melengkung dan memutuskan arus.

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.8. fungsi TOR

Sumber: dokumen pribadi

Untuk mengatur besarnya arus maksimum yang dapat melewati TOR, dapat diatur dengan memutar penentu arus dengan menggunakan obeng sampai didapat harga yang diinginkan.

Time Delay Relay (TDR) merupakan salah satu peralatan pengendali pada sistem pengendali listrik. Peralatan pengendali ini dapat dikombinasikan dengan peralatan pengendali yang lain, contohnya dengan kontaktor magnet, Thermal Overload relay, dan lain sebagainya. Fungsi dari alat pengendali ini adalah pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya. Time Delay Relay (TDR) yang umum digunakan pada sistem pengendali listrik memiliki struktur sebagai berikut:

1. Normaly Closed (NC)

2. Normaly Open (NO)

3. Power

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.9. bentuk TDR

Sumber: Dokumen pribadi

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.10. fungsi bagian bagian TDR

Sumber: Dokumen Pribadi

Pin 2: Netral

Pin 7: 220V

Pin 1: Common untuk 3 dan 4

Pin 3: Kontak NC (Normaly Close)

Pin 4: Kontak NO (Normaly Open)

Pin 8: Common untuk 5 dan 6

Pin 5: Kontak NC (Normaly Close)

Pin 6: Kontak NO (Normaly Open)

Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik yang dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata lain pengoperasian saklar ini langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga dapat juga disebut saklar mekanis. Pada saat saklar memutus dan menghubung, pada kontak saklar akan terjadi percikan bunga api terutama pada beban yang besar dan voltase yang tinggi. Karena itu gerakan memutus dan menghubung saklar harus dilakukan secara cepat sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor listrik dapat dihubungkan langsung dengan jala-jala (Direct ON Line), atau dapat pula saklar ini digunakan sebagai starter (alat asut) pada motor-motor listrik 3 fase daya kecil.

1. Saklar SPST (Single Pole Single Throw)

Adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu arah, Fungsinya untuk memutus dan menghubung saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada motor dengan daya kurang dari 1 PK.

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.11. Saklar SPST dan Simbol

Sumber: https:/ / www.electronicsclub.info/ switches.htm

2. Saklar SPDT (Single Pole Double Throw)

Adalah saklar yang memiliki satu sumber dengan dua arah. Saklar jenis ini menunjukkan dapat menghubungkan dan memutuskan satu sambungan arus listrik pada dua arah sambungan. Saklar ini bekerja sebagai penukar, hanya saja saklar tukar tidk memiliki kondisi off sedangkan saklar SPDT memiliki kondisi off.

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.12. Saklar SPDT dan Simbol

Sumber: https:/ / www.electronicsclub.info/ switches.htm

3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw)

Yaitu saklar yang terdiri dari dua kutub dengan satu arah atau memiliki empat terminal. Saklar ini cuma memutus dan menyambung (on atau off) saja. Saklar DPST dapat diartikan sebagai dua Saklar SPST yang dikendalikan dalam satu mekanisme.

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.13. Saklar SPDT dan Simbol

Sumber: https:/ / www.electronicsclub.info/ switches.htm

4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw)

yaitu saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua arah. Saklar jenis ini dapat bekerja sebagai penukar. DPDT dapat diartikan sebagai dua Saklar SPDT yang dikendalikan dalam satu mekanisme. Saklar ini digunakan untuk membalik putaran motor dc dan motor ac satu fase. Saklar ini digunakan juga sebagai pelayanan dua sumber tegangan dalam satu rangkaian.

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.14. Saklar SPDT dan Simbol

Sumber: https:/ / www.electronicsclub.info/ switches.htm

5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw) adalah saklar yang terdiri dari enam terminal dengan satu arah (on/ off). Digunakan untuk melayani motor tiga fasa atau sistem tiga fasa lainnya.

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.15. Saklar SPDT dan Simbol

Sumber: https:/ / www.electronicsclub.info/ switches.htm

6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)

Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke dua arah. Saklar ini digunakan pada instalasi motor 3 fase atau sistem 3 fase lainnya. Juga dapat digunakan sebagai pembalik putaran motor 3 fase, layanan motor 3 fase dari dua sumber dan juga sebagai starter bintang segitiga yang sangat sederhana.

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.16. Saklar SPDT dan Simbol

Sumber: https:/ / www.electronicsclub.info/ switches.htm

7. Saklar cam (Saklar Putar)

Saklar ini merupakan jenis saklar manual. Saklar putar atau saklar cam biasanya digunakan dalam rangkaian utama di rangkaian pengendali. Untuk hubungan star-delta, forward-reverse motor satu fasa ataupun tiga fasa. Saklar ini terdiri dari beberapa kontak, arah perputaran saklar akan mengubah kontak– kontak NC (Normally close) dan NO (Normally Open) dalam satu putaran.

Komponen yang berfungsi sebagai beban listrik 3 fasa pada rangkaian adalah

Gambar 3.17. Saklar SPDT dan Simbol

Sumber: https:/ / www.electronicsclub.info/ switches.html

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !

1. Kontak–kontak sebelum bekerja dalam keadaan open (terbuka) dan ketika bekerja kontak–kontak akan close (tertutup) sehingga mengalirkan arus listrik. adalah jenis kontak…

a. NO

b. NC

c. OFF

d. Tukar

e. Silang

2. Kontak–kontak sebelum bekerja dalam keadaan close (tertutup) dan ketika bekerja kontak–kontak akan open (terbuka) sehingga arus listrik terputus.. adalah jenis kontak…

a. NC

b. NO

c. OFF

d. Tukar

e. Silang

3. Titik kontak NO digunakan sebagai tombol…

a. Start

b. Off

c. Emergency

d. Membalik arah putaran motor

e. Start motor bintang segitiga

4. Titik kontak NC digunakan sebagai tombol…

a. Off

b. Start

c. Emergency

d. Membalik arah putaran motor

e. Start motor bintang segitiga

5. Saklar yang terdiri dari tiga terminal dengan satu arah ialah …

a. SPST

b. SPDT

c. DPST

d. DPDT

e. TPST

6. Saklar yang memiliki satu sumber dengan dua arah adalah …

a. TPDT

b. SPST

c. SPDT

d. DPST

e. TPST

7. Kontak Utama pada kontaktor ialah …

a. 1–2, 3–4, 5–6

b. 1–2, 3–4, 13–14

c. 1–2, 13–14, 21–22

d. 13–14, 23–24, 33–34

e. 11–12, 21–22, 31–32

8. Fungsi dari kontak utama adalah…

a. Mengalirkan arus yang diperlukan untuk beban

b. Mengalirkan arus yang diperlukan untuk control

c. Mengalirkan arus yang diperlukan untuk membalik arah putaran

d. Mengalirkan arus untuk kerja berurutan

e. Mengalirkan arus untuk start bintang segitiga

9. Fungsi dari kontak bantu adalah…

a. Mengalirkan arus bantu yang diperlukan oleh kumparan magnet, indikator dan pengaman.

b. Mengalirkan arus yang diperlukan untuk control

c. Mengalirkan arus yang diperlukan untuk membalik arah putaran

d. Mengalirkan arus untuk kerja berurutan

e. Mengalirkan arus untuk start bintang segitiga

10. Saklar yang terdiri dari kutub dengan satu arah pengoperasiannya ialah …

a. SPST

b. SPDT

c. DPST

d. DPDT

e. TPST

Kunci Jawaban:

1. A

2. A

3. A

4. A

5. A

6. A

7. A

8. A

9. A

10. E

CAKRAWALA

Sejarah Revolusi Industri 3.0 

Revolusi industri volume tiga ditengarai oleh perkembangan semikonduktor dan proses otomatisasi industri. Dengan kata lain, dunia sedang bergerak memasuki era digitalisasi. Industri manufaktur, industri kesehatan, industri pertanian dan sebagainya.

Otomatisasi peralatan industri menggantikan peran manusia dalam prosesnya. Pada satu sisi perkembangan teknologi digital ini mempermudah pekerjaan manusia. Akan tetapi pada sisi yang lainnya ada resistensi dari para pekerja yang merasa pekerjaannya terancam tergantikan oleh peralatan yang mampu bekerja secara otomatis.

Perkembagan perangkat komputer yang begitu pesat hingga awal millenium kedua juga membawa perubahan signifikan dalam kehidupan manusia. Ragam aktifitas sebagian besar manusia mulai terintegrasi dalam perangkat komputer.

Jika ditelaah lagi, semestinya kemajuan teknologi digital ini mempermudah pekerjaan manusia. Sehingga pada gilirannya nanti potensi-potensi terpenting manusia untuk berpikir, berkarya, mendidik, memimpin dan menelusuri jejak spiritual akan menjadi lebih optimal.

Namun pada kenyataannya, revolusi Industri volume tiga ini malah semakin menebalkan dinding-dinding materialisme di hati anak manusia. Apakah ini sebentuk modernisasi yang salah kaprah. Satu hal yang perlu kembali ditekankan, perkembangan teknologi digital dengan cepat mengubah sejarah manusia bagaikan sebilah pisau. Jika digunakan pada hal yang tepat maka akan dirasakan manfaatnya. Begitu juga jika terjadi penyalahgunaan perkembangan teknologi maka kerusakanlah yang ditimbulkan.

Demikian ulasan singkat mengenai komponen pengendali motor listrik dan fungsinya yang bisa kami paparkan kepada sobat semua. Semoga bisa bermanfaat.