Kenapa sering kram perut bagian bawah

Jakarta - Umumnya wanita mengalami kram perut saat akan menstruasi maupun selama periode menstruasi. Tetapi, pada kondisi tertentu kram perut ini bukan hanya terjadi karena menstruasi, melainkan ada penyebab lainnya.

Kram menstruasi merupakan rasa nyeri yang berdenyut atau kejang di perut bagian bawah serta punggung. Kram perut ini biasa terjadi pada wanita ketika menjelang atau saat periode menstruasi. Secara medis kram menstruasi disebut dengan dismenore.

Dikutip dari healthline, rasa kram ini disebabkan karena zat prostaglandin yang memicu kontraksi otot di rahim untuk mengeluarkan telur yang tidak dibuahi. Kontraksi ini yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Zat ini juga dapat menimbulkan beberapa keluhan lain saat haid, seperti mual, mulas, lemas, dan sakit kepala.

Selain karena menstruasi, ada beberapa kemungkinan penyebab kram perut. Dikutip dari berbagai sumber, berikut di antaranya:

1. Radang usus

Kram perut bisa juga terjadi karena radang usus atau Inflammatory bowel disease (IBS). Pengidap IBS bisa merasakan nyeri yang amat sangat di perut kanan bawah atau bagian tengah dan bisa ringan hingga parah.

Radang usus terjadi karena adanya inflamasi kronis di saluran pencernaan. Meski penyebab pastinya belum diketahui, namun dipercaya bahwa kondisi ini berkaitan dengan pola makan dan kadar stres.

2. Kista ovarium pecah

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang ada di dalam ovarium atau indung telur. Kista ovarium ini tidak berbahaya dan bukanlah kanker. Kebanyakan kista akan hilang dengan sendirinya, namun terkadang bisa menyebabkan masalah sewaktu-waktu dan memerlukan penanganan yang tepat.

Apabila kista ovarium mendadak pecah, keram dan nyeri di sisi perut manapun terutama bagian bawah perut akan terasa. Kamu juga bisa mengalami spotting dan nyeri punggung bawah.

3. Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan dinding rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan ini merespon pada hormon haid dengan cara yang sama seperti jaringan di dalam rahim. Mereka juga bisa hancur dan berdarah seperti jaringan rahim.

Bagian yang cukup kompleks dari jaringan ini adalah mereka tak bisa dibuang dari tubuh melalui vagina dan akhirnya membentuk lesi, menyebabkan nyeri dan bengkak. Pengidap endometriosis pada umumnya mengalami keram perut seperti saat sedang haid.

4. Stenosis serviks

Kram perut bisa menjadi gejala stenosis serviks, yaitu kondisi pembukaan serviks begitu sempit sehingga cenderung membatasi aliran menstruasi. Gejala yang paling umum adalah menstruasi tidak teratur dengan kram parah pada menstruasi sebelumnya.

5. Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa merupakan kondisi medis di mana tubuh menolak untuk mencerna laktosa. Laktosa adalah karbohidrat utama yang ditemukan dalam produk susu. Apabila seorang wanita punya kondisi ini, maka bisa mengalami keram perut, diare, muntah, dan kembung. Biasanya gejala ini muncul 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi produk susu.

6. Autoimmune Oophoritis

Autoimmune oophoritis menimbulkan kondisi peradangan yang mana sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sel sendiri. Akibatnya, ovarium menyusut dan mengeras. Produksi hormon reproduksi turun dan bahkan dapat menyebabkan kemandulan. Dalam kondisi ini, perempuan akan mengalami gejala seperti menstruasi tapi tidak ada perdarahan.

7. Penyakit inflamasi pelvis

Penyakit ini merupakan infeksi bakteri di organ reproduksi. Infeksi terjadi karena bakteri menular seksual yang biasanya menyebar dari vagina ke rahim.

Bakteri ini juga bisa menyebabkan masalah jika seorang wanita berusaha untuk memiliki anak. Gejala PID kadang tak terdeteksi di stadium awal, namun jika mengalami nyeri di kedua sisi perut bagian bawah, punggung bawah, berdarah saat seks, dan keluar cairan berbau dari vagina, ada baiknya segera cek ke dokter.

8. Menopause

Saat mendekati menopause, perempuan cenderung mendapatkan siklus haid yang tidak teratur. Dalam beberapa bulan terakhir, perempuan juga mungkin mengalami kram perut. Ini hanya merupakan indikasi menurunnya tingkat hormon reproduksi dalam tubuhnya.

Simak Video "Ini Kelompok yang Rentan Tertular Omicron XBB"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasakan nyeri dan ketegangan pada otot perut secara tiba-tiba? Jika ya, kemungkinan Anda telah mengalami kondisi yang disebut kram perut.

Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja dan umumnya bukan menjadi masalah yang serius.

Namun, kram perut yang sering terjadi dan berlangsung lebih dari satu hari dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan tertentu.

Baca juga: Seberapa Efektif Koyo Nyeri Haid Meredakan Kram Datang Bulan?

Penyebab

Kram perut dapat terjadi akibat berbagai faktor yang bervariasi. Bahkan, melakukan aktivitas berat dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kram perut.

Selain itu, kondisi ini juga dapat terjadi akibat gangguan pada organ perut termasuk usus kecil, usus besar, hati, kantong empedu, dan pankreas.

Oleh karena itu, merangkum Medical News Today dan WebMD, berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kram perut, meliputi:

  • Masa menstruasi
    Kram perut dapat terjadi sebelum hingga sepanjang masa menstruasi dengan rasa nyeri pada perut bagian bawah.
  • Kehamilan
    Perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan kram
  • Sembelit
    Kondisi ini menyebabkan kram perut yang disertai dengan kesulitan buang air besar.
  • Dehidrasi
    Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh yang menyebabkan otot mengalami ketegangan dan kram perut.
  • Perut Kembung
    Terjadi akibat produksi gas berlebihan di perut yang menyebabkan kejang otot-otot di usus menegang.
  • Peradangan organ
    Kondisi ini meningkatkan risiko kram perut akibat suplai darah yang buruk atau infeksi pada organ seperti lambung dan usus.
  • Keracunan Makanan
    Terjadi ketika mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kuman tertentu sehingga menyebabkan kram perut disertai dengan muntah, diare, atau sakit kepala.
  • Virus atau flu perut
    Dapat terjadi akibat tertular dari orang lain dan makanan atau minuman yang tidak aman.
  • Hipokalemia
    Rendahnya kadar kalium atau potasium dalam darah yang dapat disebabkan oleh gangguan makan.
  • Hipoklasemia
    Rendahnya kadar kalsium dalam darah yang menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan otot, termasuk otot perut.
  • Irritable bowel syndrome (IBS) atau gangguan saluran pencernaan

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kram Menstruasi ala Rumahan

Gejala

Kram perut dapat disertai dengan gejala lainnya yang sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Mengutip Medical News Today, berikut gejala yang dapat menyertai kram perut dan perlu Anda ketahui, seperti:

  • Terdapat darah dalam tinja
  • Nyeri dada
  • Gangguan pernapasan
  • Demam
  • Mengalami rasa sakit yang parah
  • Muntah
  • Penurunan berat badan

Kram perut merupakan keluhan yang umum terjadi dan sering kali pulih dengan sendirinya.

Meski begitu, keluhan ini dapat menandakan penyakit tertentu sehingga tidak bisa dianggap sepele.

Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala kram perut yang mengarah pada suatu penyakit atau masalah kesehatan tertentu, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Diagnosis

Merangkum Healthline dan Medical News Today, seorang dokter dapat mendiagnosis penyebab kram perut dengan melakukan prosedur berikut:

Baca juga: Kram Otot

  • Diskusi mengenai gejala dan riwayat kesehatan
  • Pemeriksaan fisik
  • Tes darah dan urine untuk mendeteksi infeksi
  • Tes pencitraan, seperti USG atau CT-scan untuk melihat struktur di perut secara detail dan mendeteksi peradangan
  • Tes sinar-X khusus untuk mendeteksi kelainan di perut
  • Kolonoskopi, memeriksa bagian dalam usus besar
  • Endoskopi, mendeteksi peradangan dan kelainan pada lambung

Perawatan

Perlu diingat bahwa jenis perawatan yang diberikan untuk mengatasi kram perut akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Mengutip Medical News Today, umumnya dokter akan memberikan resep obat seperti antibiotik, kortikosteroid, atau antasida.

Selain itu, pada beberapa kondisi, terdapat beberapa perawatan rumahan yang dapat membantu mengatasi kram perut, meliputi:

  • Istirahat yang cukup untuk mengurangi ketegangan otot
  • Mengompres bagian perut yang kram dengan handuk hangat untuk mengendurkan otot
  • Memijat otot perut dengan perlahan untuk meningkatkan aliran darah
  • Minum banyak air atau larutan elektrolit dalam jumlah sedang
  • Mandi menggunakan air hangat

Namun, perlu diketahui bahwa terdapat kemungkinan adanya beberapa perawatan rumahan yang tidak aman untuk kondisi penyebab kram perut tertentu, seperti kehamilan.

Baca juga: 6 Penyebab Kaki Kram Saat Tidur dan Cara Mengatasinya

Oleh karena itu, akan lebih baik bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan perawatan rumahan.

Pencegahan

Berdasarkan Healthline, beberapa cara berikut dapat mengurangi risiko mengalami kram perut, yaitu:

  • Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang
  • Minum banyak air, minimal 8 gelas dalam satu hari
  • Olahraga teratur
  • Makan dalam porsi yang kecil atau secukupnya
  • Membatasi asupan alkohol, makanan pedas, dan makanan berlemak tinggi
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, terutama peralatan makan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Apa penyebab kram perut bagian bawah pada wanita?

Penyebab kram perut bagian bawah pada wanita yang berhubungan dengan reproduksi adalah kram menstruasi, endometriosis, radang panggul, kista, hingga masalah kehamilan. Untuk mengatasi penyebab kram perut ini, wanita perlu mengonsultasikannya dengan ahli.

Kram di perut bagian bawah apakah tanda hamil?

Sehingga perlu diketahui bahwa sakit perut berupa kram pada perut bagian bawah memang merupakan salah satu ciri ciri yang menunjukkan tanda awal kehamilan (hamil muda), tetapi jika rasa sakit terasa cukup parah mungkin ada kondisi lain yang terjadi.

Kenapa perut sering kram padahal tidak hamil?

Yang pertama, apabila Anda merasakan nyeri atau kram terus menerus pada saat tidak sedang haid atau sedang hamil, bisa jadi Anda sedang mengalami kista. Kista ini ada yang berbahaya, ada pula yang tidak. Kebanyakan kista yang tidak berbahaya bisa disembuhkan dalam jangka waktu 3-4 bulan.

Kram perut tanda hamil itu seperti apa?

Kram perut petanda hamil biasanya terjadi 6-12 hari masa pembuahan. Pada masa ini perut sedang proses pembuahan dan kemungkinan bercak darah akan timbul. Kram biasanya sering dirasakan di perut bagian bawah atas kemaluan dan juga punggung belakang.