Apakah maag bisa menyebabkan kram perut

Ahlinya Lambung18 February 2021 - 3 menit membaca

Sakit maag atau yang dikenal juga dengan istilah dispepsia merupakan rasa tidak nyaman, atau bahkan sakit di area lambung yang disebabkan oleh sejumlah kondisi. Dengan kata lain, maag bukanlah penyakit, tapi gejala dari sebuah penyakit. 

Maag sendiri sangat mudah dikenali dari beberapa gejalanya, salah satunya rasa sakit di area perut. Namun sebelum memastikannya, Anda wajib tahu jika nyeri perut karena maag berbeda dengan sakit karena usus buntu atau kondisi lainya. 

Biar nggak salah dalam menanganinya, yuk kenali ciri-ciri sakit perut karena maag, dan bedanya dengan sakit perut karena kondisi lainnya, seperti gejala GERD atau usus buntu. 

Ciri Nyeri Lambung Karena Maag

Nyeri lambung karena maag umumnya memiliki gejala yang tidak terlalu berat dan beberapa kasus bisa hilang dengan sendirinya tanpa membutuhkan penanganan dokter. Umumnya gejalanya akan diiringi dengan tambahan gejala lainnya, seperti nyeri ulu hati, mual, dan rasa asam di perut. 

Selain itu, maag pun bisa ditandai dengan gejala seperti cepat merasa kenyang, perut begah, mual, sering bersendawa, bagian perut atas kembung, nyeri di ulu hati dan di tengah dada ketika atau setelah makan, dan panas di sekitar perut bagian atas.

Hal ini berbeda dengan sakit perut karena kondisi lainnya, seperti usus buntu, atau karena infeksi bakteri. Rasa sakit yang Anda rasakan akan terasa lebih intens dan berlangsung lama. Rasa sakit ini pun tidak akan tuntas meski sudah mengkonsumsi antasida atau obat pereda maag.

Cara Menangani Nyeri Lambung Karena Maag

Menangani nyeri lambung karena maag sebenarnya sangat mudah, Anda hanya perlu mengonsumsi obat antasida, dan masalah sakit perut ini pun selesai dalam waktu yang sangat singkat. Ada banyak pilihan obat yang bisa Anda konsumsi, namun yang terbaik adalah PROMAG. 

Obat ini mengandung Hydrotalcite, Simethicone, Mg(OH)2, dalam bentuk tablet hisap dan cair, yang terbukti efektif mengurangi gejala yang berhubungan dengan gastritis, asam lambung, dan tukak lambung, yang ditandai dengan mual, nyeri ulu hati, nyeri lambung, kembung dan sakit perut

Untuk mencegah sakit perut karena maag kambuh kembali, Anda dianjurkan untuk mengkonsumsi PROMAG segera setelah perut terasa sakit, dan munculnya gejala maag lainnya, kemudian dilanjutkan untuk mengkonsumsi obat ini 1-2 jam sebelum tidur, dan sebelum makan atau sesudah makan.

Selain itu, Anda pun wajib melakukan pencegahan dengan melakukan beberapa langkah berikut ini: 

  1. Kurangi konsumsi makanan pedas dan banyak mengandung lemak, terutama junk food, atau makanan pedas yang bersumber dari saus dan cabai bubuk.
  2. Batasi konsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, minuman bersoda, minuman berenergi dan minuman beralkohol.
  3. Istirahat yang cukup dengan tidur minimalnya 7 jam setiap malam. Tapi ingat, hindari makan 2-3 jam sebelum tidur. 
  4. Rutin berolahraga, setidaknya 30 menit per hari untuk olahraga dengan intensitas sedang, dan berhenti merokok. 
  5. Ubah pola makan dengan makan makan sering namun dengan porsi kecil. Jangan lupa, kunyah makanan hingga maksimal dan jangan terburu-buru.
  6. Jangan tidur atau makan setelah makan. Anda harus menunggu dulu, setidaknya selama 2- 3 jam. Selain itu, sebaiknya makan dengan posisi badan tegak, jangan bersandar atau bungkuk.

Sebagai catatan, maag bisa juga bisa dipicu karena stres dan gangguan kecemasan. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa melakukan stres healing dengan bermeditasi, melakukan olahraga ringan atau melakukan hal-hal yang menyenangkan.

Meski cukup mudah diatasi, dan tidak terlalu berbahaya, nyeri perut karena maag sebaiknya jangan dibiarkan. Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter begitu gejala sakit maag tersebut belum juga reda.

Referensi:

1. WebMD. Diakses pada 2020. Gastritis: Symptoms, Causes, Treatments, and More

2. Medical News Today. Diakses pada 2020. How to get rid of gas pain fast: 20 natural home remedies

3. Narayana Health. Diakses pada 2020. Stomach Pain and Gastric Ulcer: Treatment 

Berikut ini 5 penyebab perut panas yang sebaiknya diwaspadai:

GERD  (Gastroesophageal Reflux Disease)
GERD, atau yang biasa disebut refluks asam lambung, adalah keadaan dimana asam lambung terdorong ke atas sampai masuk ke kerongkongan. Akibatnya asam lambung serta makanan yang masuk menjadi naik kembali ke kerongkongan dan membuat perut menjadi terasa panas.

Bukan hanya perut menjadi panas dan perih, GERD juga seringkali menyebabkan dada menjadi terasa sakit, sulit menelan, sering bersendawa dan muntah, mudah kenyang, dan batuk kronis.

Beberapa faktor yang menyebabkan GERD dan harus dihindari yaitu makanan pedas dan asam, makanan tinggi lemak seperti gorengan, obesitas, merokok, juga makanan yang mengandung tomat berlebihan.

Konsultasikan pada dokter jika GERD yang kamu rasakan tidak kunjung membaik. Selain dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, biasanya dokter akan meresepkan obat-obatan untuk menekan produksi asam lambung.

Dispepsia
Dikutip dari laman Eka Hospital (2018), dispepsia adalah sekumpulan gejala nyeri, perasaan tidak enak pada perut bagian atas yang menetap, atau berulang disertai dengan gejala lainnya seperti rasa penuh saat makan, cepat kenyang, kembung, bersendawa, nafsu makan menurun, mual, muntah, dan dada terasa panas.

Gejala-gejala tersebut bisa disebabkan oleh peningkatan asam lambung, intoleransi laktosa, terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol dan berkafein, atau sedang mengonsumsi obat-obat pereda nyeri yang bisa menyebabkan dispepsia. Seperti obat aspirin dan ibuprofen yang bisa menimbulkan risiko dispepsia.

Segera periksakan ke dokter jika kamu sering mengalami gejala-gejala dispepsia di atas. Terutama ditambah dengan adanya keluhan lain seperti sesak napas, batuk berdarah, kotoran berwarna gelap atau kehitaman, dan nyeri yang menjalar ke area rahang, leher serta lengan.

Gastritis
Salah satu penyebab perut panas lainnya yaitu gastritis. Gastritis disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori yang menyerang lambung. Bakteri H. pylori ini merusak lapisan pelindung lambung, sehingga membuat dinding lambung teriritasi oleh asam lambung dan meradang.

Beberapa gejala gastritis antara lain nyeri perut terutama pada ulu hati, kehilangan nafsu makan, kembung, mual, dan cegukan. Seseorang yang mengalami gastritis biasanya mengalami rasa sakit pada perut setelah makan atau ketika berbaring. Rasa sakit itu menjalar ke ulu hati dan membuat perut menjadi panas.

Hernia
Terdapat beberapa jenis hernia, salah satunya yaitu hernia hiatus atau hernia hiatal. Hernia hiatus terjadi ketika ada kelainan pada diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut), dimana pipa makanan yang melewatinya melalui lubang kecil dan masuk ke area perut di bawahnya. Hal ini membuat diafragma tidak bisa menutup jalan masuk tersebut.
Hernia bisa menyebabkan perut panas, dan nyeri pada perut sebelah kiri atau kanan. Selain itu, perut menjadi terasa nyeri ketika mengangkat benda-benda yang cukup berat.

Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah kumpulan gejala akibat iritasi pada saluran pencernaan. Beberapa gejala yang menjadi ciri khas IBS yaitu sakit atau kram perut yang berulang, kembung, diare, atau sembelit. IBS pun tidak jarang membuat perut menjadi panas dan mengalami sensasi terbakar.

Penyebab dari IBS belum diketahui secara pasti. Tetapi berdasarkan gejala yang muncul, IBS diduga diakibatkan oleh gangguan pada saluran cerna. Selain itu, penyakit ini pun bersifat berkepanjangan atau kronis dan bersifat kambuhan.

Waspadai apabila gejala-gejala IBS ditandai dengan BAB berdarah, diare pada malam hari, berat badan menurun drastis dan muncul benjolan pada perut atau perut membengkak. Apabila muncul gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan khusus.

Kamu bisa mencegah dan mengatasi penyebab perut panas ini dengan cara menerapkan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi buah dan sayur, dan pola makan yang bersih dan sehat. Selalu disiplin mencuci tangan sebelum dan sesudah makan juga setelah dari kamar mandi untuk mencegah kuman dan bakteri penyebab penyakit. Kamu bisa menggunakan produk Lifebuoy Sabun Cuci Tangan Cool Fresh untuk membantumu menerapkan gaya hidup bersih dan sehat.

Selebihnya dari Lifebuoy:

Manfaat Jalan Kaki pada Era New Normal

3 min read

Manfaat Jalan Kaki pada Era New Normal

Rutinitas olahraga akan sangat efektif untuk menjaga imunitas tubuh. Manfaat jalan kaki pada era new normal bisa jadi solusi olahraga yang kalian cari.

Ingin Kulit Mulus? Hindari 7 Kebiasaan Buruk Penyebab Kulit Kusam Ini

3 min read

Ingin Kulit Mulus? Hindari 7 Kebiasaan Buruk Penyebab Kulit Kusam Ini

Ada banyak penyebab kulit kusam yang berawal dari kebiasaan buruk sehari-hari. Tinggalkan hal-hal kecil berikut biar penampilan kulit cantik dan sehat.

6 Langkah Cuci Tangan yang Dapat Anda Ajarkan
pada Si Kecil

3 min read

6 Langkah Cuci Tangan yang Dapat Anda Ajarkan pada Si Kecil

Cuci tangan pakai sabun merupakan cara termudah yang bisa Anda lakukan agar terbebas dari kuman

Tak Mau Sakit Saat Puasa? Jangan Lupa Cuci Tangan Sebelum Berbuka!

Tak Mau Sakit Saat Puasa? Jangan Lupa Cuci Tangan Sebelum Berbuka!

Tak Mau Sakit Saat Puasa? Jangan Lupa Cuci Tangan Sebelum Berbuka!

Kram perut disebabkan oleh apa?

Penyebab Kram Perut Penegangan otot perut. Dehidrasi. Penumpukan gas di dalam lambung. Keracunan makanan.

Apa itu kram lambung?

Kram perut suatu kondisi yang tidak nyaman karena adanya rasa kaku dan tegang pada otot-otot di sekitar perut. Ketika gas menumpuk di dalam perut. Ini dapat menyebabkan perasaan tertekan, kembung, dan perut terasa penuh.

Kram perut itu rasanya seperti apa?

GridHEALTH.id - Kram perut yang terjadi secara tiba-tiba, tentunya menimbulkan rasa tidak nyaman. Kondisi kram perut adalah saat terjadi kontraksi berulang dan tajam di otot perut. Sensasinya bisa dirasakan di bagian sekitar perut mana saja, seperti perut bawah, panggul, hingga menjalar ke selangkangan.

Apakah maag bisa menyebabkan nyeri perut?

Pengertian Sakit Maag dan Tukak Lambung Seseorang yang mengidap sakit maag atau tukak lambung terjadi karena lambung dan usus kecil yang mengalami gangguan. Ketika hal ini terjadi, beberapa gejala dapat timbul, seperti sakit perut, mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, hingga penurunan berat badan.