Karya tulis Ilmiah dapat dipahami sebagai teks yang ditulis dengan susunan sistematis, serta logis, dan memenuhi kaidah ilmu pengetahuan yang berlaku. Aspek rasionalitas diutamakan dalam penulisan karya tulis ilmiah, dan permasalahan yang diangkat bersifat objektif dan faktual. Karya tulis ilmiah menuntut untuk menggunakan kata-kata yang tidak ambigu atau bermakna ganda sehingga dibutuhkan gaya bahasa yang lugas, serta eksplisit, dan tentunya dengan ragam ilmiah sesuai dengan PUEBI. Show
Ciri-Ciri Karya IlmiahKarya tulis ilmiah memilik ciri-ciri yang kompleks dan tersusun rapi. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut.
Struktur Karya Tulis IlmiahStruktur karya tulis ilmiah pada umumnya bergantung pada jenisnya dan aturan dari Lembaga atau institusi apa yang diikuti. Namun, pada umumnya struktur karya ilmiah terdiri atas: 1. Halaman judul.Judul karya tulis ilmiah ditulis berdasarkan topik yang diangkat sehingga menjadi nama dari karya ilmiah tersebut. Judul harus ditulis semenarik dan sejelas mungkin sehingga pembaca mendapatkan gambaran tentang apa isinya, contohnya, “Judul-Judul yang Berpotensi Menjadi Clickbait pada Portal Berita Daring Line Today: Suatu Kajian Pragmatik”. Dalam halaman judul, nama penyusun, nama Lembaga atau institusi, serta tempat dan tahun ditulis dengan aturan rata tengah, yang ditempatkan berturut-turut setelah judul di bagian bawah. 2. AbstrakRingkasan dari seluruh isi karya tulis disebut dengan abstrak. Abstrak ini ditulis bergantung pada peraturan akademis tertentu. Pada umumnya, abstrak ditulis dengan maksimal 150—200 kata dengan jarak spasi 1,5 pt dan tidak ada jarak antar baris. Isi abstrak, antara lain tujuan penelitian, metode penelitian, sumber data, dan pembahasan. Bagian bawah abstrak terdapat kata kunci. Kata kunci ini ditulis maksimal lima kata. 3. PendahuluanBagian pendahuluan setidaknya di dalamnya terdapat:
4. Kerangka teoretisKerangka teoretis berisi penjelasan tentang hasil kajian terhadap teori dan hasil-hasil penelitian yang sudah ada dan telah terpublikasi dan relevan dengan karya tulis ilmiah itu. Pada bagian ini, teori-teori dari para ahli akan diibaratkan sebagai pisau untuk mengupas permasalahan yang disebutkan pada bagian rumusan masalah. Dalam menyusun teori tersebut, kemampuan menggunakan kaidah pengutipan sangat dibutuhkan agar tulisan tidak dinilai sebagai plagiarisme. 5. Metode PenelitianMetode penelitian menjadi hal yang sangat mendasar dari karya tulis ilmiah. Metode atau prosedur penelitian menjadi petunjuk penulis untuk meneliti dengan langkah-langkah yang benar sebab jika metodenya salah, pembahasannya pasti juga akan salah. Terdapat dua metode yang di dalamnya masih ada sub-bagiannya, yaitu metode kualitatitf dan metode kuantitatif. 6. PembahasanBagian ini harus mendapatkan porsi tulisan yang paling banyak dibandingkan dengan bagian lainnya. Apa yang tertulis pada bagian kerangka teoretis akan digunakan semaksimalnya pada bagian ini. Penulis akan menggunakan daya analisisnya secara objektif bergantung pada metode yang dipilih. Jika metode kuantitatif yang dipilih, data akan dijabarkan dengan bantuan beberapa fitur, seperti garfik, diagram, ataukah tabel. Sementara itu, jika metode kualitatif yang dipilih, data akan diuraikan secara verbal. 7. Kesimpulan dan SaranTedapat dua penyampaian dalm menulis kesimpulan: ditulis butir per butir atau uraian berupa esai padat. Kesimpulan berbeda dengan rangkuman. Pada bagian kesimpulan, proses pemaknaan telah terjadi, sedangkan rangkuman hanyalah berisi kumpulan ide pokok. Kesimpulan berisi pemaknaan dari awal pembahasan hingga akhir yang ditulis secara singkat, padat, dan jelas. Pada umumnya, bagain ini juga menyajikan saran dan rekomendasi. Sementara itu, bagian saran berisi anjuran penulis dari hasil penelitian yang telah dibahas kepada para pembaca atau pihak yang berhubungan dengan topik. Selain itu, saran juga berisi anjuran terhadap penelitian selanjutnya yang sejenis.
8. Daftar PustakaKarya tulis ilmiah wajib menyertakan sumber karena jika tidak akan dianggap sebagai plagiarism. Penulisan daftar pustaka membutuhkan waktu yang tak sebentar dan ketelitian yang mendalam dan bergantung pada format. Terdapat dua format penulisan daftar pustaka yang paling terkenal: format APA dan MLA. Contoh format MLA: Sukadji, Soetarlinah. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penlitian. Jakarta: UI Press, 2000. Contoh format APA: Sukadji,S. (2000). Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penlitian. Jakarta: UI Press. Dalam beberapa Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), hal pertama yang dicek adalah daftar pustaka. Jika terjadi kesalahan, tulisan tidak akan dibaca, yang artinya terdiskualifikasi. Jenis-Jenis Karya Tulis IlmiahKarya tulis ilmiah memiliki tujuh jenis. Perbedaannya terletak dari isi dan sistematika penulisan. Ketujuh jenis tersebut antara lain. 1. ArtikelArtikel adalah tulisan yang berisi opini penulis atas permasalahan tertentu yang diangkat. Opini yang dimaksud bukan pandangan subjektif semata, tetapi berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh Lembaga atau institusi tertentu. Contohnya, artikel berjudul “Manusia Tidak Didesain untuk Bahagia” dari situ The Conversation.com berisi tentang opini penulis bahwa manusia didesain sebagai makhluk untuk bertahan hidup. Opininya didukung dengan teori evolusi manusia. 2. MakalahMakalah adalah jenis karya tulis ilmiah yang dalam proses penulisannya dibutuhkan data studi lapangan sehingga bersifat empiris dan objektif. Data-data yang dihimpun dari studi lapangan dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah penelitian. Makalah pada umumnya dipresentikan dalam sebuah seminar. 3. SkripsiSkripsi adalah jenis karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar strata satu (S-1). Dalam proses pembuatannya, orisinalitas menjadi hal yang utama. Bentuk akhir skripsi biasanya berbentuk hard cover dan dipresentasikan di depan para dosen penguji dan pembimbing, yang disebut dengan istilah sidang skripsi. 4. Work paperWork paper atau kertas kerja adalah jenis karya tulis ilmiah yang hampir mirip dengan makalah, tetapi analisisnya lebih mendalam. Work paper dipresentasikan di depan para ilmuwan dan pada umumnya isi work paper berisi solusi dari permasalahan besar yang sedang dihadapi. 5. PaperPaper adalah jenis karya tulis ilmiah yang popular pada kalangan mahasiswa. Strukturnya mirip dengan makalah, tetapi lebih sederhana. Permasalahan lebih dipersempit agar dapat terfokus pada satu ini. Pada umumnya, paper ditulis oleh mahasiswa untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) ataupun Ujian Akhir Semester (UAS). 6. TesisJika skripsi dibutuhkan oleh mahasiswa untuk syarat memperoleh gelar S-1, Tesis diperlukan untuk meraih gelar strata dua (S-2) atau Master. Perbedaannya dengan skripsi, tesis mengalisis suatu topik penelitian lebih kompleks sehingga tingkat ilmiah dari tesis lebih kuat dibandingkan skripsi. 7. DisertasiDisertasi adalah jenis karya tulis ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar strata tiga (S-3) atau doktoral. Calon doktor mencari permasalahan yang tengah dihadapi oleh manusia pada bidang tertentu lalu mencari solusi akan permasalahan tersebut sehingga hasil karyanya bermanfaat nyata sehingga bersifat orisinal. Contoh Karya Tulis Ilmiah:PaperPengaruh Bahasa Indonesia terhadap Struktur Penulisan Bahasa Inggris pada SISWA SMAN 99 Jakarta: Studi Kasus Sintaksis oleh Adip Prasetyo Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Diponegoro ABSTRAK Menulis adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa yang membutuhkan kemampuan kognitif yang tinggi jika dibandingkan dengan lainnya. Karena masih terpengaruh dengan bahasa ibu, yakni bahasa Indonesia, kesalahan dalam mengekspresikan gagasan ke dalam sebuah tulisan seringkali terjadi. Hal ini menarik untuk dilakukan penelitina dari aspek sintaksis. Metode yang dilakukan adalah metode deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahasa Indonesia dalam penulisan berbahasa Inggris pada anak-anak siswa SMAN 99 Jakarta yang disebabkan oleh perbedaan struktur bahasa. Hasil penelitian ini adalah kesalahan terjadi pada urutan kata karena perbedaan sifat sintaksis dari Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kata Kunci: Menulis, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Kognitif, Sintaksis. PENDAHULUANLatar Belakang Bahasa mencakup empat keterampilan: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Tingkat kosentrasi kognitif diperlukan lebih tinggi pada aspek menulis. Saat menulis, seseorang harus menyusun gagasannya dengan sistematik dan diksi yang tepat untuk diekspresikan ke dalam bentuk tulisan. Akan tetapi, menulis berbeda dengan menulis bahasa Indonesia. Bahasa Inggris sebagaimana dinyatakan di atas adalah bahasa asing untuk siswa Indonesia. Salah satu alasannya adalah karakteristik bahasa Inggris itu sendiri. Misalnya, tenses, kata kerja reguler dan kata kerja tidak beraturan tidak ditemukan di Indonesia. Oleh karena itu, kebiasaan dalam menggunakan bahasa Indonesia pada saat menulis menimbulkan pengaruh terhadap penggunaan bahasa Inggris pada tulisan siswa. Kajian Pustaka Penulis ingin menjelaskan secara singkat karakteristik pola struktural bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk mengetahui persamaan dan perbedaan yang dapat diprediksi menjadi faktor penyebab pengaruh dalam penulisan kalimat pada siswa SMAN 99 Jakarta. Dalam uraian ini, penulis menggambarkan klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah dan jenis klausa dan kalimat. Ada empat jenis kalimat, antara lain”
Metodologi 1.1 Metode Penulis menggunakan metode deskriptif untuk memenuhi tujuan penelitian. Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif adalah langkah pencarian fakta dengan intepretasi yang kuat. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat ataupun lukisan secara sistematis dengan logika dan premis yang kuat. 1.2 Instrumen Penulis akan melakukan tes kepada para siswa SMAN 99 Jakarta untuk mendapatkan data.
1.3 Teknik Pengumpulan Data Penulis mengumpulkan data dengan teknik administrasi . Para siswa menulis bahasa Inggris singkat sebanyak 10—20 kalimat dengan tema, antara lain:
1.4 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini, penulis mengambil siswa tahun kedua SMAN 99 Jakarta sebagai populasi. Terdapat sembilan kelas dengan tiap-tiap kelas terdiri atas empat puluh murid. Penulis mengambil lima siswa sebagai sampel penelitian ini. 1.5 Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menyusun prosedur penelitian sebagai berikut:
HasilData yang telah didapatkan kemudian diproses melalui prosedur berikut.
Pembahasan 1.1 Kalimat Sederhana Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penggunaan kalimat sederhana, hasilnya sebagai berikut.
1.2 Kalimat kompleks Hasil dari kalimat kompleks yang terdapat pengaruh bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
1.3 Kalimat Majemuk Terdapat data kalimat majemuk sebagai berikut.
1.4 Kalimat Majemuk Kompleks Data dari jenis kalimat ini sebagai berikut.
Dalam hal ini, penulis menemukan bahwa siswa telah membuat kesalahan dalam mengatur urutan kata benda dan kata sifat, kata kerja dan kata kerja atau penempatan kata kerja. Kesimpulan dan SaranDari data yang analisis dan kajian pustaka yang telah diperoleh, penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain.
Daftar Pustaka Diane Larsen Freeman Michael H Long (1991). An introduction to second language acquisition research Longman. London. Publisher: Routledge. F.L,Whitney.1960.The Elements of Resert.Asian Eds. Osaka: Overseas Book Co. Abidin, Y. (2012). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendidikan. Karakter. Bandung: PT Refika Aditama. Artikel: Karya Tulis Ilmiah Kontributor: Adip Prasetyo, S.Hum. Alumni Sastra Indonesia FIB UI Materi StudioBelajar.com lainnya:
|