Bagaimana cara mengembalikan kepala bayi yang peyang?

MUNGKIN bunda sedang memikirkan cara mudah untuk mengembalikan posisi kepala bayi Anda agar tidak peyang. Anda bisa mencobanya dengan beberapa cara ini. Simak penjelasannya!

Dalam bahasa medis, kepala peyang disebut plagiocephaly. Kepala peyang pada bayi bisa disebabkan oleh waktu berbaring telentang yang terlalu lama. Tekanan ini kemudian menyebabkan bentuk kepala yang seharusnya bulat menjadi rata di bagian belakang, dan fitur muka jadi tidak simetris. Pasalnya, bayi dilahirkan dengan tulang tengkorak yang masih lunak sehingga dapat berubah-ubah.

Dalam beberapa kasus, kepala peyang disebabkan karena adanya tekanan besar di jalur lahir saat kelahiran. Kepala peyang juga lebih rentan dialami oleh bayi prematur karena tulang tengkorak mereka yang jauh lebih lunak daripada bayi yang lahir tepat waktu. Tapi tenang, kepala bayi peyang bisa diatasi dengan berbagai cara mudah.

Bagimana cara mengatasi kepala peyang pada bayi?

Kepala bayi peyang umumnya tidak berbahaya. Meski begitu, sebaiknya kondisi ini jangan disepelekan. Penanganan yang cepat akan membuat bentuk kepala bayi normal kembali. Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dan memperbaiki kepala bayi peyang.

1. Ubah posisi tidur

Posisi tidur tengkurap dilaporkan meningkatkan risiko sindrom bayi meninggal mendadak. Namun, Anda bisa memposisikan bayi dalam keadaan tengkurap saat ia sedang terjaga. Posisi ini sangat diperlukan untuk mengembangkan kemampuan motoriknya. Posisi tengkurap juga membantu mencegah kepala peyang pada bayi dengan memperkuat otot leher bayi. Otot leher yang semakin kuat memungkinkan bayi menggerakkan kepala saat tidur sehingga tidak selalu ada pada posisi yang sama. Selain posisi tengkurap, Anda juga bisa secara bergantian mengganti posisi bayi ke sisi kanan dan sisi kiri saat Anda menidurkannya.

2. Ubah posisi menyusui

Saat menyusui, Anda bisa menukar posisi bayi dari satu sisi ke sisi lainnya. Menyesuaikan posisi kepala bayi saat disusui membantu menghindari tekanan pada area kepala yang peyang.

3. Ubah posisi tempat tidur

Bayi tertarik melihat benda-benda yang bercahaya, seperti ke langit-langit rumah ataupun jendela dan pintu. Nah, mengubah posisi tidur bayi atau letak tempat tidurnya akan mendorong bayi untuk menengokkan kepala ke arah yang berbeda. Hal ini akan membuat kepalanya tidak mengalami penekanan terus menerus di salah satu sisi kepala saja. Anda juga bisa mengganti tata letak mainan si kecil agar ia menengokkan kepalanya ke arah yang berbeda.

4. Variasi cara menggendong

Anda bisa memvariasikan cara mengendong bayi mulai dari posisi bayi tegak, didekap, ataupun dengan posisi miring. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penekanan pada kepala bagian belakangnya.

5. Terapi fisik

Jika beberapa cara sederhana yang sudah disebutkan di atas tidak bisa mengurangi ataupun mengatasi kepala bayi peyang, Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Dokter biasanya akan merekomendasikan beberapa terapi fisik yang dilakukan secara rutin untuk membantu meningkatkan refleks gerak leher bayi. Terapi ini harus dilakukan dengan hati-hati dan secara konsisten.

Jika terapi fisik ini tidak membuahkan hasil, langkah selanjutnya dokter akan menyarankan untuk melakukan carniar orthotic therapy, yaitu terapi menggunakan helm dan ikat kepala khusus untuk mengembalikan bentuk kepala bayi. Terapi ini bisa dilakukan saat bayi berusia enam bulan, saat tengkorak bayi masih lunak dan helm tersebut akan dipakai bayi selama 23 jam per hari. Pengobatan ini umumnya berlangsung dua sampai enam bulan, tergantung dari seberapa awal Anda mulai dan seberapa parah masalahnya.

Helm khusus ini dapat membantu memperbaiki bentuk tulang tengkorak bayi seiring pertumbuhannya, dengan memberi tekanan pada salah satu sisi kepala dan mengurangi tekanan di sisi yang lain, sehingga memungkinkan pertumbuhan yang merata di seluruh bagian tulang tengkorak. Demikian ditulis situs Hellosehat. (*)

KOMPAS.com - Setiap anak terlahir berbeda, termasuk bentuk kepalanya. Ada bayi yang lahir dengan bentuk kepala bulat sempurna, ada juga Sebagian bayi yang kepalanya tampak peyang.

Namun, menurut Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah dr. A. A. A. Putu Indah Pratiwi, Sp.A, kepala bayi yang baru lahir memang tidak bulat. Salah satu penyebabnya mungkin terjadi akibat proses persalinan, ketika kepala bayi melalui jalan lahir.

“Tetapi umumnya bentuk kepala bayi tersebut akan membaik dalam beberapa hari atau minggu,” ujar dr Putu kepada Kompas.com.

Baca juga: Waspada Dehidrasi pada Bayi, Ini Gejala dan Penyebabnya

Penyebab lain kepala bayi peyang adalah posisi tidur telentang. Meskipun, posisi ini memang disarankan untuk keamanan bayi saat bayi tidur untuk mencegah terjadinya insiden sudden infant death syndrome (SIDS).

Selain itu, dr Putu juga mengatakan, sambungan tulang-tulang tengkorak bayi baru lahir belum menyatu, dan ubun-ubunnya juga masih lunak.

“Sambungan tulang tengkorak dan ubun-ubun akan menyatu dan memadat ketika bayi berusia 18 bulan,” katanya.

Agar kepala bayi bulat dan tidak peyang, dr Putu menyebut ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yakni:

- Lakukan tummy time

- Sering mengubah posisi kepala bayi saat tidur, dengan miring ke kiri dan bergantian miring ke kanan

- Gendong bayi dengan posisi yang bervariasi juga dapat dijadikan cara mengurangi tekanan berlebihan pada salah satu sisi kepala bayi, supaya kepalanya tidak melulu berbaring di permukaan yang rata

Baca juga: Mengenal Thalasemia pada Bayi, Penyebab dan Gejalanya

Sementara itu, penggunaan bantal pada bayi baru lahir sebenarnya tidak terlalu disarankan. Hal ini untuk mencegah terjadinya insiden bantal menutupi wajah bayi/sudden infant death syndrome (SIDS).

“Pemilihan bantal peyang pada bayi baru lahir juga tidak terlalu berpengaruh untuk memperbaiki kondisi kepala peyang bayi,” tutur dr Putu.

“Ada baiknya, lakukan tips-tips di atas untuk meminimalisir terjadinya risiko kepala bayi peyang,” imbuhnya.

Kepala bayi peyang sebenarnya tidak membahayakan, karena bentuk kepala akan mengalami perbaikan seiring dengan berjalannya waktu.

Penelitian menunjukkan, kepala peyang saat bayi tidak menjadi masalah sosial ataupun kosmetik saat anak mencapai usia sekolah.

“Yang penting diingat juga adalah bayi dengan kepala peyang tidak mengganggu perkembangan otak anak, menyebabkan gangguan perkembangan, atau menimbulkan kerusakan otak,” pungkasnya.

Apakah kepala bayi peyang bisa kembali bulat?

Bentuk kepala peyang pada bayi bisa kembali normal dan membaik seiring berjalannya waktu. Saat bayi bisa duduk sendiri, ia akan mampu mengubah posisi kepalanya dan kemudian selama berbulan-bulan hingga tahunan kondisi kepala peyang bayi akan membaik.

Berapa lama kepala peyang bisa kembali normal?

Mengutip National Childhood Trust, sebagian besar proses melahirkan mungkin dapat membuat kepala bayi peyang dan terlihat memanjang untuk sementara waktu. Namun, kondisi ini biasanya akan kembali dengan sendirinya dalam waktu 6 minggu setelah kelahiran. Tetapi, kadang-kadang bagian dari tengkorak mungkin menjadi rata.

Apa yang harus dilakukan jika kepala bayi peyang?

Cara Mengatasi dan Mencegah Kepala Bayi Peyang.
Ubah posisi tidurnya. Untuk mencegah kepala bayi peyang, usahakan mengubah posisi tidurnya ke sisi kanan atau sisi kiri secara berkala. ... .
Ubah posisi tempat tidurnya. ... .
3. Variasikan cara menggendong. ... .
4. Gunakan ikat kepala khusus..

Apakah kepala peyang bayi 6 bulan bisa kembali normal?

Umumnya kepala peyang masih bisa terkoreksi selama tulang-tulang tengkorak bayi belum menutup sempurna, yaitu sekitar 6-18 bulan.