Kandungan flavonoid dan yodium terdapat dalam

Manfaat flavonoid akan lebih besar pengaruhnya jika dikonsumsi dalam bentuk alaminya, bukan dikonsumsi dalam bentuk suplemen. Belum ada cukup bukti medis kuat yang dapat mendukung bahwa suplemen flavonoid benar bermanfaat.

Terlebih, dosis flavonoid yang lumayan tinggi pada kebanyakan produk suplemen justru dapat membahayakan kesehatan, terutama bagi ibu hamil dan menyusui serta anak-anak. Kadar flavonoid yang di luar batas wajar dapat masuk ke dalam plasenta yang dapat berbalik berdampak negatif pada tumbuh kembang janin dalam kandungan. Agar lebih amannya, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mencoba-coba konsumsi suplemen apapun selama kehamilan.

Meski begitu, terlepas dari bentuk flavonoid apa yang Anda dapatkan (entah bentuk alami dari makanan atau dari suplemen), Anda tetap perlu berhati-hati ketika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Senyawa flavonoid dapat berinteraksi dengan beberapa obat. Misalnya saja, kandungan flavonoid naringenin dalam jeruk bali terbukti dapat mengganggu kinerja obat.

Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan saran terbaik.

Garam beryodium adalah salah satu asupan makanan yang perlu dikonsumsi sehari-hari. Garam beryodium memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, di antaranya untuk mencegah penyakit tiroid serta menjaga kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan.

Garam beryodium merupakan garam yang sudah difortifikasi atau ditambahkan mineral yodium. Yodium ini berfungsi untuk membantu tubuh memproduksi hormon tiroid, yaitu hormon yang berperan dalam mengatur proses metabolisme tubuh dan berbagai fungsi organ di dalam tubuh.

Garam yang dijual di pasaran terbagi menjadi dua macam, yakni garam laut biasa dan garam meja. Kedua jenis garam ini memiliki sedikit perbedaan. Garam laut biasa berbentuk lebih kasar dan butirannya lebih besar, sedangkan garam meja umumnya lebih halus dengan butiran yang lebih kecil.

Beragam Manfaat Garam Beryodium

Bagi Anda yang suka meracik masakan di dapur, tentu sudah tidak asing dengan garam meja. Umumnya, pembuatan garam meja melalui proses yang lebih panjang dibandingkan pembuatan garam laut. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan mineral yang tidak dibutuhkan.

Sebagian besar garam meja yang dijual di pasaran telah ditambahkan yodium. Yodium merupakan unsur mineral yang umumnya terkandung dalam air laut atau tanah di sekitar lautan.

Sebagai nutrisi yang penting bagi tubuh, ada beberapa peran yodium, di antaranya:

  • Menjaga fungsi tiroid tetap stabil
  • Mendukung pertumbuhan otak janin, bayi, dan anak-anak
  • Mencegah penyakit tiroid, seperti penyakit gondok dan hipotiroidisme
  • Mengurangi risiko kanker tiroid

Rekomendasi Asupan Yodium Sehari-hari

Setiap orang disarankan memenuhi asupan yodium setiap hari. Namun, jumlah yang diperlukan setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usianya. Kementerian Kesehatan merekomendasikan asupan yodium sehari-hari sebagai berikut:

  • 90–120 mikrogram [mcg] yodium per hari untuk bayi
  • 120 mcg yodium per hari untuk anak-anak
  • 150 mcg yodium per hari untuk remaja dan orang dewasa
  • 220 mcg yodium per hari untuk ibu hamil
  • 250 mcg yodium per hari untuk ibu menyusui

Asupan yodium ini bisa diperoleh dengan mengonsumsi garam beryodium yang ditambahkan pada masakan atau minuman. Namun, orang yang menderita penyakit tertentu, seperti hipertensi dan penyakit ginjal, mungkin perlu membatasi asupan garam.

Jika dokter menyarankan Anda untuk membatasi konsumsi garam, maka asupan yodium bisa Anda peroleh dari makanan atau minuman yang banyak mengandung mineral ini, antara lain:

  • Makanan laut, seperti ikan, kerang, dan rumput laut
  • Susu dan produk olahannya, seperti keju atau yoghurt
  • Telur
  • Multivitamin atau suplemen yang mengandung yodium

Risiko bila Kadar Yodium dalam Tubuh Tidak Seimbang

Meski memiliki beragam manfaat yang baik, kekurangan atau kelebihan yodium juga bisa memberikan dampak buruk pada tubuh. Berikut ini adalah penjelasannya:

Kekurangan yodium

Walaupun sumber yodium dapat dengan mudah ditemui, masih cukup banyak orang di belahan dunia ini yang mengalami kekurangan yodium.

Kurangnya asupan yodium bisa mengakibatkan penurunan produksi hormon tiroid. Hal ini dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid atau penyakit gondok [goiter].

Selain itu, kekurangan yodium juga bisa mengakibatkan hipotiroidisme, yaitu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Berikut ini adalah beberapa gejala hipotiroidisme yang dapat muncul:

  • Kenaikan berat badan
  • Kelelahan
  • Konstipasi atau sembelit
  • Sering merasa kedinginan atau sensitif terhadap suhu dingin
  • Kulit kering

Pada ibu hamil, kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotiroid kongenital, yaitu kondisi di mana janin kekurangan hormon tiroid. Penyakit ini bisa menimbulkan gangguan tumbuh kembang janin dan kesulitan belajar pada anak di kemudian hari, serta meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan cacat bawaan lahir.

Kelebihan yodium

Tidak hanya kekurangan yodium yang berbahaya, kelebihan yodium juga bisa menimbulkan masalah kesehatan, yaitu hipertiroidisme. Gejala-gejala penyakit tersebut adalah:

  • Berat badan turun meski tidak sedang menjalani diet
  • Napas pendek atau terasa berat
  • Dada berdebar
  • Tangan gemetar [tremor]
  • Sering berkeringat
  • Sangat sensitif terhadap suhu panas
  • Mudah lelah
  • Gatal-gatal
  • Perubahan siklus menstruasi

Selain hipertiroidisme, kelebihan asupan yodium juga dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid.

Nah, kini Anda sudah tahu pentingnya mengonsumsi garam beryodium, kan? Guna mencegah penyakit akibat kekurangan atau kelebihan yodium, pastikan asupan yodium harian Anda tercukupi, sesuai jumlah yang direkomendasikan.

Apabila muncul gejala penyakit akibat kekurangan atau kelebihan yodium, segeralah konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.

Anda mungkin sudah tidak asing dengan jantung pisang. Namun, sepertinya belum banyak yang tahu bahwa ada banyak manfaat jantung pisang yang bisa didapatkan jika mengonsumsinya.

Tidak hanya buahnya, setiap bagian dari pohon pisang dapat memberikan manfaat baik untuk kesehatan,mulai dari kulit pisang hingga jantung pisang. Sayangnya, jantung pisang sering kali dibuang karena dianggap tak berguna. Padahal, banyak manfaat jantung pisang bisa didapatkan melalui berbagai olahannya yang lezat.

Jantung pisang merupakan cikal bakal buah pisang. Bagian dari pohon pisang ini terdiri dari kulit luar yang berwarna merah tua, daging berwarna putih kekuningan yang ada di dalamnya, dan bunga pisang yang berada di bagian atasnya.

Ragam Manfaat Jantung Pisang

Dalam 1 jantung pisang terdapat berbagai nutrisi penting, seperti kalium, vitamin A, vitamin C, vitamin E, mineral, asam lemak, asam amino esensial dan nonesensial yang diperlukan oleh tubuh.

Selain itu, jantung pisang juga mengandung banyak antioksidan, seperti polifenol, flavonoid, dan antosianin, terutama di bagian bunganya. Berikut ini adalah beragam manfaat jantung pisang yang bisa didapatkan dari nutrisi dan antioksidan di dalamnya:

1. Membantu mengontrol kadar gula darah

Jantung pisang adalah salah satu jenis makanan yang memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga tidak akan meningkatkan gula darah secara drastis ketika dimakan.

Selain itu, jantung pisang juga sangat kaya akan serat sehingga dapat memperlambat penyerapan gula di usus. Kandungan serat ini juga diduga dapat meningkatkan kerja hormon insulin, menurunkan kadar kolesterol, dan menurunkan berat badan pasien diabetes tipe 2 yang mengalami kelebihan berat badan.

2. Melancarkan pencernaan

Serat pada jantung pisang didominasi oleh serat tidak larut air. Jenis serat ini diketahui sangat baik untuk kesehatan sistem pencernaan. Serat ini juga dapat menghindarkan Anda dari berbagai masalah pencernaan, seperti sembelit, maag, wasir, dan radang usus.

3. Mencegah penyakit kanker

Antioksidan dalam jantung pisang berperan penting untuk melindungi sel-sel tubuh dari efek buruk radikal bebas. Paparan radikal bebas yang berlebihan dalam jangka panjang bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis, termasuk kanker.

Jantung pisang juga diketahui memiliki efek antiperadangan dan antitumor sehingga dapat menurunkan risiko tumor tumbuh dan menyebar. Manfaat jantung pisang ini pernah dibuktikan pada penelitian tentang tumor prostat jinak [BPH], tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.

4. Mencegah penuaan dini

Tingginya kandungan vitamin E pada jantung pisang juga memberikan manfaat baik untuk kesehatan kulit. Vitamin E terbukti mampu mengurangi kerusakan sel-sel tubuh yang sehat akibat radikal bebas dan memperlambat proses penuaan sel, serta mengurangi kerutan di wajah.

Selain mencegah penuaan dini, vitamin E juga dapat membantu menjaga daya tahan tubuh terhadap infeksi virus dan bakteri.

5. Mengatasi masalah menstruasi

Perempuan yang sering mengalami masalah menstuasi juga bisa mendapatkan manfaat dari jantung pisang. Rutin mengonsumsi jantung pisang diketahui bisa menurunkan kadar prostaglandin yang bisa mengurangi nyeri dan pendarahan berlebih saat menstruasi atau menorrhagia.

Tidak hanya itu, jantung pisang juga diduga bermanfaat untuk menjaga berat badan ideal, memelihara kesehatan mata, dan mencegah penyakit jantung. Meski begitu, beberapa manfaat jantung pisang tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut.

Setelah membaca artikel ini, Anda jadi tahu bahwa ada banyak manfaat jantung pisang yang sangat sayang untuk dilewatkan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mulai menjadikan jantung pisang sebagai bagian dari hidangan lezat di meja makan Anda.

Namun, ingat pula, di samping jantung pisang, masih ada banyak makanan lain yang bisa membawa manfaat untuk kesehatan. Jadi, penting juga bagi Anda untuk melibatkan berbagai variasi makanan bergizi ke dalam menu harian. Bila perlu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan menu terbaik sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Video yang berhubungan