Apa yg dimaksud RPM dan bagaimana cara menentukan nilai RPM *?

RPM adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan kecepatan perputaran mesin. Jadi, perputaran tersebut dihitung menggunakan waktu berupa menit. Nah, jika Sahabat memperhatikan, istilah ini terdapat di tachometer yang berada di panel instrumen kendaraan.

Satuan ini sangat penting loh, Sahabat, sehingga harus diperhatikan ketika mengendarai kendaraan kesayangan. Pasalnya, jika Sahabat tidak memperhatikan RPM ketika berkendara, bisa-bisa boros bahan bakar bahkan mesin bisa cepat rusak.

Loh? Kok bisa? Nah, tidak ingin kendaraan kesayangan terganggu performanya karena tidak cermat dalam mengetahui fungsi tiap-tiap bagiannya, bukan? Untuk tahu lebih lanjut tentang revolutions per menit ini, yuk langsung simak saja penjelasan berikut!

Beda Rotasi dan Revolusi

Jujur deh, pasti Sahabat pernah mengira jika RPM adalah kependekan dari rotation per menit bukan revolutions per menit, bukan? Memang istilah ini banyak disalahartikan sih. Rotasi dan revolusi berbeda loh, Sahabat. Bahkan keduanya sama-sama digunakan untuk menyebut satuan dalam kinerja bagian kendaraan.

Rotasi dan revolusi sih memang sama-sama gerakan melingkar. Namun, perbedaannya adalah revolusi akan mengelilingi pusat yang berada di luar benda tersebut, sedangkan rotasi memutari poros yang berada di dalam benda tersebut.

Jika revolutions per menit digunakan untuk satuan perputaran mesin mobil, rotations per menit digunakan untuk satuan perputaran kipas radiator dan roda suatu kendaraan. Nah, berbeda, kan? Mulai sekarang jangan salah sebut lagi ya!

Memahami RPM

Tidak apa salah mengartikan RPM dengan rotasi bukan revolusi. Namun, yang pasti, jangan salah dalam memahami satuan hitung ini ya.

Yang harus Sahabat tahu, untuk kendaraan bermesin, baik roda dua maupun roda empat, 1 RPM pasti bermakna 1 siklus perputaran crankshaft atau engkol. Biasanya, di mesin tachometer sih akan dikalikan dengan angka 1000 sebagai ketentuan hitungnya.

Misal, sebuah kendaraan kesayangan Sahabat bisa berevolusi hingga 4000 RPM. Nah, konversi hitung dengan waktu detik, berarti kendaraan tersebut sudah berputar hingga 66,67 kali.

Memperhatikan Perputaran Mesin ketika Pindah Gigi

Tidak hanya untuk diketahui si pengendara tentang seberapa cepat perputaran mesin kendaraannya begitu saja, RPM ini harus diperhatikan ketika pindah gigi loh. Perhitungan tidak sembarangan karena jika salah akan membuat mesin kendaraan cepat rusak loh.

Memang bisa melakukan perpindahan gigi ketika perputaran mesin rendah. Namun, lebih baik Sahabat memindah gigi sesuai dengan rujukan pabrik kendaraan karena memang sudah didesain demikian. Nah, hal ini nanti berkaitan dengan torsi maksimum.

Yang harus Sahabat ketahui juga, setiap mesin kendaraan memiliki beberapa gigi persneling dengan ukuran berbeda. Masing-masingnya memiliki keefektifan untuk digunakan kecepatan yang terbatas. Daya putar yang terjadi memerlukan kecepatan yang berbeda tergantung ukuran gigi persneling.

Memahami Torsi Maksimum Kendaraan

Pada mesin tachometer Sahabat bisa memahami berapa tinggi RPM yang bekerja pada mesin. Ini nanti berhubungan dengan seberapa dalam Sahabat menginjak pedal gas. Semakin dalam pedal gas diinjak, semakin tinggi perputaran mesin yang terjadi, sehingga suara raungan mesin semakin terdengar jelas.

Perputaran mesin juga akan berhubungan dengan torsi maksimum yang suatu kendaraan batasi untuk dicapai supaya mesin tetap aman. Untuk mengetahui torsi maksimum kendaraan, Sahabat bisa melihatnya di buku manual. Di buku manual akan tercatat cc kendaraan juga.

Torsi akan dinyatakan dalam satuan feet/lbs, feet-pounds, atau newton meter (NM). Misal, suatu kendaraan memiliki torsi 120NM/4.200. Cara memahaminya adalah torsi maksimum kendaraan tersebut 120 newton meter dan bisa dicapai dengan 4.200 RPM.

Kaitan Perputaran Mesin dan Efisiensi BBM

Di atas sudah dijelaskan bahwa ketika memindah gigi, Sahabat harus memperhatikan RPM pada tachometer dan memahami berapa torsi maksimum kendaraan. Hal tersebut nantinya juga berkaitan dengan efisiensi bahan bakar loh.

Supaya BBM lebih irit dalam pemakaiannya, mesin tidak boleh dipaksa sehingga overwork. Memperhatikan RMP ketika memindah gigi dan mengetahui torsi maksimum kendaraan adalah tindakan bijak sehingga Sahabat bisa menghemat bahan bakar.

Perpindahan gigi sesuai torsi maksimum ini sangat penting. Hal tersebut akan membuat mesin bekerja lebih santai sehingga ideal untuk mengganti gigi ya. Kendaraan juga akan lebih halus suaranya karena tidak dipaksa meraung untuk bekerja begitu keras.

Mobil dengan Transmisi Manual dan Otomatis

Mobil manual dan otomatis tentu saja memiliki perbedaan yang jelas. Untuk mobil dengan transmisi manual, gigi akan diatur secara manual sehingga Sahabat harus benar-benar paham kapan mengatur tongkat persneling untuk disesuaikan dengan RPM.

Misal ketika berada di gigi 2, kecepatan kendaraan adalah 40 km/jam dan diperlukan perputaran mesin sebesar 3.000, sedangkan ketika berada di gigi 3 tetap berada di kecepatan yang sama, tetapi perputaran mesin hanya sebesar 2.000. Maka, berada di gigi 2 untuk kecepatan 40 km/jam akan membuat bahan bakar lebih banyak terbuang.

Berbeda lagi dengan mobil yang menggunakan transmisi otomatis. Mesin kendaraan akan mengatur sendiri gigi yang diperlukan. Akan tetapi, RPM tetap menjadi patokan mesin untuk mengatur perpindahan gigi.

Menjaga Kesehatan Kanvas Kopling

Selain berkaitan dengan efisiensi bahan bakar, memperhatikan RPM ketika memindah gigi juga bisa merawat kesehatan kanvas kopling loh, Sahabat. Ketika Sahabat asal-asal memindah gigi tanpa memperhatikan angka perputaran mesin, bisa-bisa kanvas kopling menjadi cepat rusak.

Kanvas kopling ini merupakan salah satu komponen kendaraan yang begitu penting. Sebab, ia menghubungkan mesin dan roda yang menopang total berat pada kendaraan. Jangan sampai bagian ini rusak loh, Sahabat, karena biaya perbaikannya akan sangat mahal.

Nilai Perputaran Mesin yang Ideal

Jika nilai perputaran mesin terlalu rendah akan membuat berkurangnya tekanan oli dari pompanya. Hal tersebut bisa membuat mesin kendaraan yang lain cepat aus. Namun, jika nilai RPM terlalu tinggi akan membuat bahan bakar terbuang percuma. Nah, sebenarnya berapa nilai ideal untuk perputaran mesin?

Nilai RPM yang ideal dalam sebuah kendaraan tidak bisa ditentukan sembarangan. Hal ini dikarenakan nilai idealnya berkaitan dengan spesifikasi mesin kendaraan yang memang sudah ditentukan secara akurat oleh pabriknya.

Secara umum, mesin kendaraan biasa, bukan yang memiliki cc tinggi seperti kendaraan untuk pembalap, akan memiliki RP ideal sebesar 2.000 hingga 3.000. Nilai tersebut direkomendasikan supaya mesin kendaraan lainnya tidak lekas rusak dan bahan bakar digunakan secara maksimal.

Itulah beberapa hal yang bisa Sahabat ketahui mengenai RPM. Sangat pentingnya satuan perputaran mesin kendaraan tersebut sehingga akan berdampak pada efisiensi bahan bakar dan mengganggu kesehatan mesin lain pada kendaraan ketika tidak diperhatikan dengan baik.

Setelah mengetahui fakta-fakta mengenai nilai perputaran mesin di atas, tentu saja akan membuat Sahabat lebih berhati-hati dalam berkendara, bukan? Namun, jangan lupa ya untuk rutin memeriksakan kendaraan ke bengkel supaya mesin tetap terjaga performanya dan tidak terjadi hal-hal tak diinginkan saat di jalan.

Penulis: Nisa Maulan Shofa


Rumus dan cara menghitung Torque (Torsi), Kecepatan (Rpm) dan Daya (Power) pada sebuah Elektro motor, serta bagaimana hubungan antara Torsi, Kecepatan dan Daya. Kita dapat melihat Spesifikasi pada Name Plate sebuah Elektro-motor, yang mencantumkan beberapa keterangan mengenai Motor listrik (Elektro motor) tersebut, diantaranya adalah Torque (Torsi), Kecepatan putaran (Rpm) dan Daya motor (KW atau HP).

Bagaimana cara mengetahui nilai Torsi, Kecepatan dan Daya pada sebuah Elektro motor, dan bagaimana hubungan antara Torsi, Kecepatan dan daya?

Motor listrik adalah suatu alat yang dapat mengubah Energi listrik menjadi tenaga gerak (Putar), dan hal ini tentunya dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu Daya listrik yang digunakan, Berapa kecepatarn putaran yang dihasilkan, dan berapa besar tenaganya (Torsi).

Rumus menghitung Rpm Motor listrik

Kecepatan putaran yang dihasilkan suatu Motor Listrik, juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Frekuensi dan Jumlah Kutub. Kecepatan Putaran (Rpm) biasa juga dituliskan dengan huruf N, dan besar RPM ini ditentukan oleh seberapa besar frekwensi listrik yang digunakan dikali dengan sudut phase (120⁰) dibagi dengan jumlah kutub gulungan (Pole).
N = (f x 120) : P
N: Jumlah Putaran permenit (Rpm) f: Frekuensi (Hz) P: Jumlah kutub gulungan (Pole)

Sebagai contoh, sebuah Motor Listrik 3 fasa, dioperasikan pada frekuensi 50Hz, dan jumlah kutub Gulungan sebanyak 4 Poles (4 kutub), maka Rpm Motor listrik tersebut adalah:


  • N = (f x 120) : P
  • N= (50Hz x 120) : 4
  • N= 6000 : 4
  • N= 1500Rpm.
Maka, jika kita mengetahui sebuah elektro motor memiliki Rpm sebesar 1500, dan Frekuensi 50Hz, maka dapat diketahui bahwa jumlah kutub Gulungannya adalah 4 Poles (4 Kutub).

Hubungan antara Torsi, Kecepatan dan Daya pada Motor Listrik

Apa yg dimaksud RPM dan bagaimana cara menentukan nilai RPM *?
Menghitung Torsi, Kecepatan dan Daya Motor listrik
Tenaga Gerak yang dihasilkan dari sebuah motor listrik disebut dengan Torque (Torsi) dan biasanya menggunakan satuan Nm (Newtonmeter). Secara umum, kita dapat mengetahui hubungan antara Kecepatan, Torsi dan Daya, yaitu:
  • Jika kita memerlukan suatu Motor listrik yang memiliki Tenaga putar lebih kuat, maka biasanya kita akan memilih Motor listrik dengan Daya yang besar, selain itu Kecepatan Putaran Motor listrik juga berpengaruh terhadap besar kecilnya tenaga putar (Torsi) yang dihasilkan, semakin besar Rpm maka akan semakin kecil tenaga (torsi).

A. Hubungan antara Daya dan Torsi pada motor listrik (berbanding lurus)
  • Semakin Besar Daya motor, maka semakin besar Torsi (tenaga)
  • Semakin Kecil Daya motor, maka semakin Kecil Torsi (tenaga)

B. Hubungan antara Kecepatan (Rpm) dan Torsi pada motor listrik (berbanding terbalik)
  • Semakin Besar Rpm motor, maka semakin kecil Torsi (tenaga)
  • Semakin Kecil Rpm motor, maka semakin besar Torsi (tenaga)

Pertanyaannya adalah, Apakah benar demikian?, untuk lebih jelasnya tentang bagaimana sebenarnya Hubungan antara Kecepatan, Torsi dan Daya, maka kita bisa melihatnya dari rumus dan beberapa contoh perhitungan dibawah ini:

Rumus menghitung Torsi, Kecepatan dan Daya


P = (T x N) : 5252
T= (5252 x P) : N
N = (5252 x P) : T
  • P: Daya dalam satuan HP (HorsePower)
  • T: Torsi (Nm)
  • N: Jumlah putaran per-menit (RPM)
  • 5252 adalah nilai ketetapan (Konstanta) untuk daya motor dalam satuan HP

Contoh perhitungan: Sebuah Motor Listrik memiliki Daya sebesar 150HP, dengan kecepatan putaran sebesar 1500Rpm, maka Torsi yang mampu dihasilkan Motor listrik tersebut, adalah:

T= (5252 x P) : N


  • T = (5252 x 150HP) : 1500Rpm
  • T = 787800 : 1500
  • T = 525,2 Nm

Benarkah semakin besar Daya motor, maka semakin besar pula Torsi yang dihasilkan?

Contoh perhitungan:

Sebuah Motor Listrik memiliki Daya sebesar 200HP, dengan kecepatan putaran sebesar 1500Rpm, maka Torsi yang mampu dihasilkan Motor listrik tersebut, adalah:

T= (5252 x P) : N


  • T = (5252 x 200HP) : 1500Rpm
  • T = 1050400 : 1500
  • T = 700,26 Nm
Dari contoh perhitungan diatas, dapat kita lihat bahwa memang benar Daya motor dan Torsi memiliki hubungan yang berbanding lurus, saat motor listrik yang digunakan dengan daya 150HP, Torsi yang dihasilkan adalah sebesar 525,2 Nm, sedangkan saat daya motor diperbesar menjadi 200HP, maka Torsi yang dihasilkan juga semakin besar, menjadi 700,26 Nm.

Selanjutnya, benarkah semakin besar RPM maka akan semakin kecil Torsi yang dihasilkan?

Contoh perhitungan:

Sebuah Motor Listrik memiliki Daya sebesar 200HP, dengan kecepatan putaran sebesar 3000Rpm, maka Torsi yang mampu dihasilkan Motor listrik tersebut, adalah:

T= (5252 x P) : N


  • T = (5252 x 200HP) : 3000Rpm
  • T = 787800 : 3000
  • T = 262,6 Nm
Dari contoh perhitungan diatas, dapat kita lihat bahwa memang benar RPM motor dan Torsi memiliki hubungan yang berbanding terbalik, saat Motor listrik yang digunakan memiliki Rpm 1500, torsi yang dihasilkan adalah sebesar 525,2 Nm, sedangkan pada saat RPM motor listrik lebih besar yakni 3000Rpm, maka Torsi yang dihasilkan malah semakin kecil yaitu 262,6 Nm. Semoga bermanfaat!

Tempat kita berbagi ilmu