Jenis air yang dapat menghantarkan arus listrik

Apakah semua jenis air dapat menghantarkan arus listrik

Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika dialirkan arus listrik ke dalamnya, larutan ini akan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.

Hasil percobaan ditunjukan oleh gambar (b) dan (c) yang terlihat lampunya menyala dan ada gelembung gas pada larutan. Maka, kedua jenis larutan tersebut dapat kita golongkan sebagai larutan elektrolit, ya!

Larutan elektrolit bisa menghantarkan listrik karena terdapat ion-ion bebas yang berasal dari zat terlarut yang terdisosiasi menjadi ion-ionnya. Gejala pertama dalam menentukan larutan elektrolit yakni berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.

Larutan Nonelektrolit

Selanjutnya, larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, yang ditunjukan hasil percobaan (a), di mana lampu alat uji mati dan tidak dihasilkan gelembung gas dalam larutan.

Larutan nonelektrolit ini tidak dapat menghantarkan listrik, sebab tidak terdapat ion-ion bebas dalam larutan, karena zat terlarutnya tidak terdisosiasi.

Baca juga: Mempelajari Konsep Reaksi Redoks (Reduksi-Oksidasi)

Contoh Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Kamu bisa mengetahui beberapa contoh larutan elektrolit dan nonelektrolit pada tabel berikut. Check it out!

Jenis air yang dapat menghantarkan arus listrik

Kalau dilihat dari hasil pengujian larutan pada tabel di atas, kita bisa simpulkan bahwa larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, yaitu larutan amonia, larutan HCl, larutan cuka, air aki, air laut, air kapur, dan larutan H2S. Hal ini karena jenis larutan-larutan tersebut memberikan nyala lampu dan gelembung gas.

Pada kondisi selanjutnya, meskipun beberapa larutan tidak membuat lampu menyala namun menghasilkan gelembung gas, maka larutan tersebut tetap tergolong sebagai larutan elektrolit.

Adapun larutan yang tidak menghantarkan arus listrik, yaitu larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa. Hal ini karena pada pengujian, jenis larutan-larutan tersebut tidak membuat lampu uji menyala dan tidak menghasilkan gelembung gas pada larutannya.

Sekarang, coba deh perhatikan lagi data larutan yang bersifat elektrolit. Ternyata, ada larutan elektrolit yang memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji dan ada pula yang tidak. Tetapi, semuanya menimbulkan gejala hantaran listrik berupa adanya gelembung gas.

Larutan elektrolit yang memberikan gejala berupa lampu menyala dan membentuk gelembung gas disebut elektrolit kuat. Contohnya yaitu HCl, air aki, air laut, dan air kapur.

Adapun elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala tetapi menimbulkan gelembung gas termasuk elektrolit lemah. Contohnya yaitu larutan amonia, larutan cuka,dan larutan H2S.

Jadi, larutan elektrolit kuat adalah larutan yang baik dalam menghantarkan listrik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut pada larutan elektrolit kuat terdisosiasi total atau terurai sempurna di dalam air membentuk ion positif (kation) dan ion negatif (anion).

Sehingga, ketika arus listrik yang merupakan arus elektron dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, elektron tersebut dapat dihantarkan melalui ion-ion dalam larutan secara baik.

Sedangkan larutan elektrolit lemahadalah larutan yang buruk dalam menghantarkan listrik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut pada larutan elektrolit lemah terdisosiasi sebagian menjadi ion-ionnya, sehingga hanya sedikit ion yang terbentuk. Akibatnya, elektron menjadi sulit bergerak dan listrik menjadi tidak mengalir dengan baik.

Baca juga: Cara Menentukan Bilangan Oksidasi Beserta Contohnya

Okay, supaya lebih jelas, berikut ini contoh larutan elektrolit dan non elektrolit, secara umum:

Jenis air yang dapat menghantarkan arus listrik

Gimana, sekarang udah mulai paham kan? Nah, kamu juga bisa lho belajar lebih banyak lagi bareng tutor yang berpengalaman dan tentunya menyenangkan. Caranya, kamu tinggal download aplikasi Ruangguru, terus langganan deh, di ruangbelajar!

Jenis air yang dapat menghantarkan arus listrik

Artikel ini telah diperbarui pada 12 Januari 2022.

Elektrolit dan Nonelektrolit

Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Mengutip buku Kimiaoleh Anis Dyah Rufaida dan Erna Tri Wulandari, larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Larutan elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan arus listrik dengan baik sehingga dapat menyalakan lampu dengan terang dan menimbulkan banyak gelembung gas.

Elektrolit kuat dalam air akan terionisasi sempurna dengan derajat ionisasi (α) = 1.

Advertising

Advertising

α = Jumlah mol zat yang terionisasi / Jumlah mol zat mula-mula

Kelompok larutan elektrolit kuat terdiri atas larutan-larutan asam kuat, basa kuat, dan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat.

Larutan elektrolit lemah menghantarkan arus listrik dengan lemah sehingga tidak dapat menyalakan lampu atau hanya menyalakan lampu dengan redup dan menimbulkan sedikit gelembung gas. Larutan ini dalam air terionisasi sebagian menghasilkan spesi-spesinya, yaitu kation, anion, dan sebagian molekul penyusunnya. Derajat ionisasi elektrolit lemah terdiri atas larutan asam lemah dan basa lemah.

Lain hal dengan larutan nonelektrolit. Larutan ini tidak dapat menghantarkan arus listrik sehingga tidak dapat menyalakan lampu dan tidak menimbulkan gelembung gas. Larutan nonelektrolit tidak dapat terionisasi dalam air (α = 0).