Apakah laptop sebaiknya di sleep atau shutdown?

Kesimpulan

Sebenarnya tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menggunakan mode Sleep dan Hibernate bergantung pada komputer tersebut, meskipun mode Sleep biasanya memakan banyak tenaga jika dibandingkan dengan Hibernate. Beberapa orang mungkin lebih menggunakan mode Sleep jika dibandingkan dengan mode Hibernate, jadi komputer/laptop anda akan lebih cepat jika ingin digunakan kembali. Hal tersebut lebih baik ketimbang meninggalkan komputer anda berjalan selama 24 jam.

Hibernate mungkin sangat berguna untuk menghemat baterai dari laptop. Jika anda ingin meninggalkan komputer anda dan anda tidak ingin menghabiskan baterai anda, anda bisa menggunakan mode ini dibandingkan dengan mode sleep.

Mode shut down

Sebelum merinci perbedaan antara "Hibernate" dan "Sleep", tidak ada salahnya lebih dulu memahami fungsi opsi "Shut down". Ketika meng-klik shut down, seluruh program yang sebelumnya dioperasikan akan ditutup.

Kemudian, sistem operasi akan berhenti berjalan di perangkat dan tidak ada daya listrik yang dikonsumsi. Sebelum melakukan "Shut down", ada baiknya menyimpan seluruh file yang sedang dikerjakan lebih dulu untuk mengindari hilangnya file yang terakhir dikerjakan.

Baca juga: 10 Cara Ampuh Mempercepat Laptop Windows 10

Ketika komputer kembali dinyalakan, proses boot-up biasanya memakan waktu agak lama dibandingsleepatauhibernate karena PC atau laptop harus kembali menjalankan sistem operasi dan aneka program dari awal.

Lama atau tidaknya proses boot-up tergantung dengan sistem operasi dan perangkat yang digunakan. Komputer dengan media penyimpanan berjenis Solid State Drive (SSD) biasanya bisa booting lebih cepat dibanding yang menggunakan media cakram Hard Disk Drive (HDD).

Shut down sebaiknya dipilih apabila PC atau laptop tidak akan digunakan dalam waktu lama. Opsi ini juga memungkinkan pengguna melepas kabel listrik atau baterai perangkat.

Apa itu mode Sleep, Hibernate, dan Shut Down?

Apakah laptop sebaiknya di sleep atau shutdown?

Shut Down: Ini adalah kondisi power off yang sebagian besar dari kita sangat familiar. Saat kita mematikan PC, semua program yang terbuka akan ditutup dan PC akan mematikan sistem operasi. PC yang di-shut down hampir nggak menggunakan power sama sekali, tapi ketika kita ingin menggunakannya lagi maka harus melewati proses boot-up terlebih dulu, dan pada beberapa kasus memakan waktu yang sedikit lebih lama, apa lagi ketika baru masuk windows, juga membutuhkan beberapa saat sebelum bisa mencapai kecepatan normal.

Sleep: PC yang di-sleep hanya menggunakan sedikit power untuk membuat memorinya tetap aktif untuk menyimpan status PC, sehingga bisa aktif kembali dengan seketika ketika ingin kita gunakan kembali—nggak perlu menunggu proses boot-up. Selain memori, bagian lain dari PC dimatikan dan tidak akan menggunakan power sama sekali. Mode Sleep ini cocok jika kita akan meninggalkan PC kita untuk jangka pendek.

Hibernate: PC yang di-Hibernate menggunakan daya yang lebih sedikit dari mode Sleep, bahkan hampir sama seperti mode Shut Down, karena statusnya saat ini disimpan di hard drive—memorinya dibungkus ke dalam sebuah file. Saat kita menyalakan PC kembali, file tersebut memuat status sebelumnya dari hard drive kita kembali ke memori. Untuk proses booting dari mode Hibernate butuh waktu lebih lama dibanding mode Sleep, tapi lebih cepat jika dibanding proses booting dari kondisi Shut Down.