HOME BAHASA INDONESIA KETERAMPILAN MENULIS Show
Melalui kegiatan mengarang, para murid dilatih untuk menulis dan menuangkan ide atau gagasan mereka ke dalam karya tulis. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan murid-murid memiliki keterampilan menulis yang baik sehingga berguna bagi kehidupan mereka suatu hari nanti. Membuat karangan tentu tidak sembarangan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar karangan yang dihasilkan sesuai dengan kaidah penulisan dan dapat menjalankan fungsinya untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca. Agar lebih terarah, penulis harus terlebih dahulu mengenali syarat-syarat penulisan paragraf, jenis-jenis karangan, dan pola-pola pengembangan paragraf. Dengan mengetahui jenis karangan dan pola pengembangan yang akan digunakan, maka pekerjaan penulis menjadi lebih mudah dan terarah. Sebelum membahas cara menyusun karangan, berikut kami ulas beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar dihasilkan karangan yang baik. Baca juga : Pengertian, Unsur, Syarat-syarat dan Jenis Paragraf. #1 Kesatuan Sebuah karangan dikatakan baik jika semua kalimat yang membangun paragraf-paragraf mengacu pada satu tema atau satu fikiran. Dengan kata lain, ketika membaca paragraf-paragrafnya, kita langsung tahu apa topik atau tema yang dibahas dalam karangan tersebut.#2 Koherensi Koherensi adalah keterpaduan dalam suatu paragraf. Paragraf dikatakan koherensi jika semua kalimat yang membangun paragraf saling berhubungan. Karangan akan padu jika semua paragraf di dalamnya saling berhubungan atau saling mendukung. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membangun koherensi: 1. Pengulangan kata kunci 2. Penggunaan kata ganti 3. Perincian dan urutan isi paragraf 4. Penggunaan kata atau frasa konjungsi#3 Perincian dan Urutan Sebuah karangan dapat dikatakan baik jika menggunakan perincian dan urutan pikiran yang jelas. Artinya, kalimat yang mengandung pikiran utama dikembangkan menjadi paragraf dan menghubungkannya dengan paragraf-paragraf lain yang berisi pikiran penjelas.#4 Kalimat Utama dan Penjelas Sebuah paragraf yang baik harus memiliki kalimat utama yang jelas. Kalimat utama merupakan kalimat inti yang dikembangkan menjadi paragraf utuh. Selain itu, setiap kalimat utama harus didukung dengan kalimat penjelas. Letak kalimat utama harus disesuiakan dengan jenis karangan yang digunakan.#5 Penggunaan Tanda Baca dan Ejaan Agar menjadi sebuah karangan yang padu, penggunaan tanda baca harus sesuai dengan fungsinya masing-masing. Penggunaan tanda titik, koma, titik koma, huruf kapital, huruf miring, penulisan kata serapan, dan sebagainya harus pada tempatnya.Baca juga : Perbedaan antara Lafal, Intonasi, Tekanan, dan Jeda. Untuk menyusun sebuah karangan dapat diawali dengan berlatih menulis paragraf. Setelah paragraf-paragraf tersusun, barulah digabungkan menjadi wacana yang utuh. Langkah-langkah menyusun karangan dimulai dengan menentukan topik, merumuskan tema, membuat kerangka karangan, mengumpulkan bahan, dan mengembangkan kerangka menjadi karangan. #1 Menentukan Topik Topik adalah inti utama dari seluruh isi karangan. Tidak semua topik dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis karangan. Oleh karena itu, penentuan topik karangan harus disesuaikan dengan jenis karangan yang akan dibuat apakah karangan narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, atau persuasi.#2 Merumuskan Tema Baca juga : Jenis-jenis dan Ciri-ciri Karangan Beserta Contoh. #3 Membuat Kerangka Karangan Langkah selanjutnya adalah membuat kerangka karangan. Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan. Kerangka inilah yang akan menjadi acuan bagi penulis dalam mengembangkan karangan sehingga lebih terarah. Berikut beberapa fungsi kerangka karangan: 1. Memudahkan penyusunan karangan agar lebih teratur 2. Memudahkan penempatan bagian 3. Menghindari pengulangan pembahasan 4. Membantu pengumpulan data Syarat-syarat kerangka karangan: 1. Maksud yang diungkapakan harus jelas 2. Tiap bagian hanya mengandung satu gagasan 3. Penggunaan simbol harus konsisten 4. Penyusunan harus logis dan sistematis Tahapan-tahapan dalam menyusun kerangka karangan: 1. Mencatat gagasan-gagasan penting yang relevan 2. Mengatur urutan gagasan secara sistematis 3. Memeriksa kembali urutan gagasan 4. Membuat kerangka terperinci secara lengkap#4 Mengumpulkan Bahan Setelah kerangka karangan selesai, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan bahan sesuai dengan poin-poin yang ada di dalam kerangka. Bahan dapat dicari melalui berbagai sumber seperti buku, majalah, surat kabar, laporan penelitian, makalah, dan sebagainya. Dalam mengumpulkan bahan, kita juga perlu menyeleksi bahan yang benar-benar penting yaitu bahan-bahan yang sesuai atau relevan dengan tema kita. Berikut beberapa hal penting dalam menyeleksi bahan: 1. Catat hal penting semampunya 2. Coba untuk membaca lebih cermat sebagai referensi 3. Perbanyak diskusi untuk memastikan bahan yang tepat#5 Mengembangkan Kerangka Karangan Langkah selanjutnya adalah mengembangkan kerangka menjadi paragraf atau karangan. Proses pengembangan bergantung pada jenis karangan, metode, dan pola pengembangan yang ingin kita gunakan. Untuk mengetahui pola-pola pengembangan paragraf, simak pembahasannya melalui link di bawah.Baca juga : Pola-pola Pengembangan Paragraf Beserta Contohnya. Edutafsi.com adalah blog tentang bahan belajar. Gunakan menu atau penelusuran untuk menemukan bahan belajar yang ingin dipelajari.
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas, susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam sub-sub topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci. Fungsi Kerangka KaranganBerikut ini terdapat beberapa fungsi kerangka karangan, terdiri atas:
Manfaat Kerangka KaranganKerangka karangan akan membantu setiap penulis untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu dilakukan. Secara terperinci dapat dikatakan bahwa outline atau kerangka karangan dapat membantu penulis dalam hal-hal berikut: Untuk menyusun karangan secara teraturKerangka karangan membantu penulis untuk melihat wujud gagasan- gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan- gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya. Dengan kata lain, apakah tesis atau pengungkapan maksud sudah diperinci secara maksimal dan urutannya sudah disusun dalam pola teratur atau tidak. Demikian seterusnya, apakah setiap gagasan bawahan sudah diperinci pula secara maksimal dan telah diurutkan pula dengan baik. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-bedaSetiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda. kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai kilrnaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus-menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sedemikian sehingga iercipta klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca. Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebihAda kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai dengan kebutuhan tiap bagian, dan karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu. Karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan misalnya: bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu lain, sedangkan pada bagian kemudian bertentangan dengan terdahulu. Hal ini tidak dapat diterima, bahwa dalam satu karangan yang ssama terdapat pendapat yang bertentangan satu sama lain. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dan satu kali hanya membuangwaktu, tenagadan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penuiis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi harus diuraikan, sedangkan bagian yang lain cukup dengan menunjuk kembali kepada bagian yang fain tadi (lihat selanjutnya Catatan Kaki). Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantuDengan mempergunakan perincian-perincian dalam kerangka karangan penuiis dengan mudah akan mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta-fakta yang telah dikumpulkan akan dipergunakan untuk bagian-bagian mana dari karangannya itu. Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkannya kembali kepada kerangka karangan yang hakikatnya sama dengan apa yang telah dibuai pengarangnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kriteria Karangka KaranganUntuk menyusun kerangka karangan yang baik, penulis perlu memperhatikan kriteria berikut :
Langkah-Langkah Menyusun Kerangka KaranganBerikut ini terdapat beberapa langkah-langkah menyusun kerangka karangan, terdiri atas: 1. Menentukan tema dan judulSebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? TemaTema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis. Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema. Namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. di antaranya :
Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita. Judul
Sebagai tambahan:
Syarat judul yang baik
Contoh : Upaya menurunkan risiko bahaya letusan gunung Penanggulangan krisis air di Jakarta Tujuan perlu dirumuskan dengan gamblang agar jelas apa yang akan dicapai oleh tulisan ini. Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional :
2. Mengumpulkan bahanSetelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan. Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga dengan tujuan tulisannya. Menyeleksi BahasaSetelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya:
Membuat KerangkaBekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangkakarangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna. Mengembangkan Kerangka KaranganProses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan. Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
Merangka karangan yang baik adalahkerangka yang urut dan logis. Bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir). Syarat Kerangka Karangan yang BaikBerikut ini terdapat beberapa syarat kerangka karangan yang baik, terdiri atas:
Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-kerangka-karangan/ |