Jelaskan apa yang dimaksud dengan uji pasar dalam menguji prototype produk barang/jasa

Jelaskan apa yang dimaksud dengan uji pasar dalam menguji prototype produk barang/jasa

Jelaskan apa yang dimaksud dengan uji pasar dalam menguji prototype produk barang/jasa
Lihat Foto

freepik.com/user22154086

Ilustrasi Prototype Produk

KOMPAS.com - Prototype produk menjadi tahapan penting dalam rencana pembuatan produk. Prototype produk berkaitan erat dengan keunggulan produk serta kemajuan bidang usaha.

Maka dari itu, prototype produk harus direncanakan sematang mungkin. Apa yang dimaksud dengan prototype produk?

Pengertian prototype produk

Menurut Martono dalam jurnal Perancangan Prototype Aplikasi Pengelolaan Inventaris Barang (2018), prototype produk adalah bukti fisik dari konsep perancangan produk. Prototype menjadi bentuk penerapan langsung dari sebuah desain produk yang akan dibuat.

Mengutip dari buku Perancangan Alat Proses Tekuk (Teori dan Aplikasi) (2019) karya Muhammad Arsyad Suyuti dan teman-teman, prototype produk sering juga disebut purwarupa produk yang berarti penaksiran produk lewat beberapa dimensi.

Baca juga: Contoh Produk Bioteknologi Modern di Bidang Kesehatan

Dalam perancangan produk, tahap prototype sangatlah penting. Karena memengaruhi keunggulan produk serta keberhasilan pengembangannya.

Setelah dibuat, hasil prototype akan diuji oleh tim khusus untuk menentukan apakah sudah sesuai atau belum.

Cara membuat prototype produk

Ada lima cara atau tahapan pembuatan prototype produk, yakni:

  • Melihat kebutuhan konsumen atau pelanggan

Sebelum membuat prototype produk, pelaku usaha bisa melakukan riset kecil untuk melihat kebutuhan konsumen terhadap suatu produk. Sehingga nanti waktu dipasarkan bisa tepat sasaran. 

Baca juga: Manfaat Membeli dan Memakai Produk dalam Negeri

  • Pembuatan desain prototype produk

Setelah melihat kebutuhan konsumen, pelaku usaha bisa mulai merancang pembuatan desain prototype. Desain ini biasanya dibuat dalam bentuk sketsa yang sudah dirinci sedemikian rupa, misalnya mencakup bentuk, bahan, alat dan lainnya.

Terdapat dua sketsa konsep, yaitu:

  1. Sebuah sketsa desain adalah menunjukkan bagaimana produk mungkin muncul setelah selesai
  2. Sebuah sketsa teknis yaitu menunjukkan dimensi produk, bahan, dan cara bekerjanya.
  • Pembuatan sampel prototype produk

Pelaku usaha bisa memulai pembuatan sampel prototype setelah sketsanya terbentuk. Sampel ini dibuat sebagai bentuk uji coba prototype, apakah sudah sesuai atau belum.

Setelah uji coba sampel berhasil, tahap berikutnya ialah pengembangan produk sesuai rencana yang telah ditentukan.

  • Penentuan target dan strategi pemasaran

Jika produk sudah dianggap layak untuk dipasarkan, maka pelaku usaha bisa menentukan target dan strategi pemasaran yang sesuai.

Baca juga: Membuat Produk Konstruksi Miniatur Rumah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Jelaskan apa yang dimaksud dengan uji pasar dalam menguji prototype produk barang/jasa

LancangKuning Pengujian konsep produk merupakan kegiatan tahap pengembangan produk. Sebelum diproduksi dan dipasarkan, produk baru lebih dahulu diuji untuk mendapatkan reaksi kembali dari suatu kelompok konsumen yang menjadi target penerima. Dengan adanya pengujian ini maka konsep produk perusahaan akan memperoleh produk atau merek yang memiliki keuntungan besar dalam pembuatnya.

Pengujian produk merupakan salah satu tahap dalam pengembangan produk baru, sebelum suatu barang diproduksi dan dipasarkan, produk terlebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari target konsumen yang akan menjadi sasaran. Dengan adanya konsep pengujian produk, pihak perusahaan atau suatu bisnis usaha akan memperoleh produk yang memiliki masa depan yang baik dan terjamin.

Pengujian produk baru untuk memberikan penilaian kualitas yang lebih rinci tentang peluang keberhasilan produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang digunakan untuk memperkenalkan produk di pasar.

Terdapat empat kegiatan dalam pengujian produk baru, sebagai berikut:

Merupakan konsep pembuatan rancangan prototipe yaitu perkiraan produk akhir. Pengujian kinerja produk prototipe mampu menghasilkan sejumlah isu penting dalam sebuah wacana umur simpan produk, tingkat keseriusan produk, masalah yang timbul dari penggunaan atau konsumsi yang tidak tepat, potensi kerusakan yang membutuhkan penggantian, dan jadwal perawatan yang tepat. Masing-masing jenis masalah ini dapat berdampak biaya pada pemasaran produk. Contohnya menyerupai perkiraan usia tampilan produk yang mampu memiliki daya senjata besar terhadap frekuensi dan biaya pengiriman. Kemudian kemungkinan masalah penggunaan yang terlalu cepat dapat membuat kebutuhan untuk melengkapi masalah pelabelan, iklan, dan sebagainya.

  1. Preference and Satisfaction Testing

Digunakan untuk mendefinisikan suatu elemen yang akan dirancang dalam perencanaan pemasaran serta untuk membuat kesan baik kepada penjualan awal produk baru. Secara umum ada dua cara utama yang diperlukan dalam jenis pengujian ini, yaitu pertama meminta konsumen untuk menggunakan produk untuk jangka waktu tertentu, dan kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang bekerja dengan preferensi dan kepuasan mereka. Kedua, melakukan "blind test" sedemikian rupa sehingga konsumen mampu membandingkan banyak produk alternatif tanpa mengetahui nama merek atau produsen. Pada dasamya, pengujian preferensi dan kepuasan akan mengatakan sejumlah manfaat dasar, antara lain sebagai berikut:

  • Tes preferensi yang tidak terlihat dan tes teknis dapat mengatakan dasar klaim objektif untuk tujuan promosi, terutama jika perusahaan ingin menyajikan keunggulan dalam hal persepsi konsumen tentang keuntungan spesifik dalam produk perusahaan daripada pesaing.
  • Perkiraan tingkat pembelian kembali sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar jangka panjang. Oleh karena itu, hasil yang kurang indah dalam tes ini dapat mengakibatkan penghapusan peluncuran produk dan desain ulang produk baru.
  • Meskipun penerimaan pasar produk ditentukan oleh semua elemen kegiatan pemasaran, banyak kasus menunjukkan bahwa skor tinggi dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa inspirasi produk yang dimaksud harus dilanjutkan pada tahap pengembangan produk gres berikutnya.
  • Tes preferensi umumnya mampu mengatakan hubungan awal terbaik terhadap kemungkinan kehancuran produk.
  1. Simulated Test Markets atau Laboratory Test Markets

Ini merupakan mekanisme penelitian pemasaran yang dibuat untuk mengatakan gambaran murah dan cepat dari wacana pangsa pasar yang dapat diharapkan dari produk baru.

Merupakan perusahaan akan menunjukkan produk untuk dijual di area pasar terbatas yang sebisa mungkin mampu mewakili seluruh pasar tempat produk akan dijual. Pada prinsipnya, ada perbedaan yang signifikan antara metode pengujian pasar untuk produk konsumen dan produk bisnis / industri. Dalam pengujian produk konsumen, perusahaan akan mencoba memperkirakan empat variabel, yaitu uji coba produk, pengulangan pertama, adopsi produk, dan frekuensi pembelian.

Pengujian pasar adalah cara utama untuk menguji produk baru dalam situasi yang sama yang akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan. Perusahaan umumnya akan bekerja sama dengan perusahaan riset dalam menentukan kota di mana tenaga penjual perusahaan akan mencoba membujuk distributor agar bersedia menjual produk perusahaan.

Perusahaan melakukan promosi dan periklanan yang mirip dengan yang akan diimplementasikan dalam pemasaran secara nasional. Biaya yang akan diperlukan tergantung pada jumlah kota, lamanya pengujian, serta jumlah data yang diinginkan perusahaan. Melalui uji pasar akan diperoleh beberapa manfaat, antara lain mengatakan prediksi yang mampu mendapatkan mandat wacana penjualan di masa depan, pengujian awal perencanaan pemasaran, mengetahui kekurangan produk menerima citra banyak potensi masalah dalam jaringan distribusi, dan menerima pemahaman yang lebih baik tentang sikap banyak segmen pasar.(Winxy)

Langkah-Langkah Metode Pengujian Prototipe Barang/Jasa

Pengujian prototipe mengumpulkan respon langsung terhadap deskripsi prototipe produk dari pelanggan potensial di dalam target pasar. Pengujian prototipe berbeda dengan seleksi prototipe dalam hal pengumpulan data secara langsung dari pelanggan dan lebih sedikit mengandalkan penilaian yang dibuat oleh tim pengembang. Pengujian prototipe dapat meyakinkan bahwa kebutuhan pelanggan telah dipenuhi oleh prototipe produk.

Metode pengujian prototipe produk yang direkomendasikan ada 7,yaitu:

1)   Mendefinisikan Maksud dari Pengujian Prototipe

Anggota tim secara eksplit menuliskan pertanyaan yang ingin dijawab melalui pengujian. Pada dasarnya merupakan eksperimen yang artinya adalah penting untuk merancang eksperrimen yang efektif.

2)   Memilih Populasi Survei

Asumsi yang mendasari mencerminkan target pasar dari sebuah produk. Karena kalau populasi survei menujukan sikap antusias/tidak antusias terhadap produk terhadap target, karena itu tim harus memilih populasi survei yang mencerminkan target pasar yang sebenarnya.

3)   Memilih Format Survei

Format survei yang biasa digunakan dalam pengujian prototipe dapat berupa interaksi langsung (face to face interaction), telepon, lewat surat yang dikirimkan melalui jasa pos, surat elektronik dan maupun internet. 

4)   Mengkomunikasikan Prototipe

Pilihan format survei sangat berkaitan dengan bagaimana prototipe akan dikomsumsikan.

a)      Uraian verbal

b)      Sketsa

c)      Foto dan gambar

d)      Storyboard

e)      Video

f)       Simulasi

g)      Multimedia interaktif

h)      Model fisik

5)   Mengukur Prototipe Pelanggan

Sebagian survei pengujian prototipe dimulai dengan mengkomsumsikan prototpe produk dan kemudian mengukur respon pelanggan. Respon pelanggan biasanya diukur dengan meminta pelanggan untuk memilih salah satu dari 2/lebih prototipe alternatif,atau dapat melalui pertanyaan sebagai berikut:

1.    Pasti membeli

2.    Kemungkinan akan membeli

3.    Ragu-ragu antara mungkin dan tidak membeli

4.    Mungkin tidak membeli

5.    Pasti akan membeli

6)   Menginterprestasikan Hasil

Jika tim tertarik untuk membandingkan dua atau lebih prototipe, interprestasi hasilnya dapat dilakukan secara langsung

7)   Merefleksikan Hasil dan Proses

Manfaat utama dari pengujian prototipe adalah memperoleh umpan balik dari pelanggan potensial. Pandangan kualitatif yang dilakukan melalui suatu diskusi terbuka dengan responden tentang prototipe-prototipe yang diusulkan mungkin merupakan hasil yang paling penting dari pengujian prototipe, terutama pada awal pengembangan.