Ikan kerapu memiliki sifat yang menguntungkan untuk dibudidayakan diantaranya

BAB 1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Ikan Kerapu (Epinephelus fuscoguttatus) umumnya dikenal dengan istilah "groupers" dan merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai peluang baik di pasar domestik maupun pasar internasional dan selain itu nilai jualnya yang cukup tinggi. Eksport ikan kerapu (Epinephelus fuscoguttatus) melaju pesat, dari 19 ton pada tahun 1987 menjadi 57 ton pada tahun 1988 (Deptan, 1990). Ikan Kerapu (Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan untuk dibudidayakan lantaran pertumbuhannya cepat dan sanggup diproduksi masal, untuk melayani usul pasar ikan kerapu dalam keadaan hidup. Berkembangnya pasaran ikan kerapu hidup lantaran adanya perubahan selera konsumen dari ikan mati atau beku kepada ikan dalam keadaan hidup, telah mendorong masyarakat untuk memenuhi usul pasar ikan kerapu melalui perjuangan budidaya. ikan kerapu (Epinephelus fuscoguttatus) telah dilakukan dibeberapa tempat di Indonesia, namun dalam proses pengembangannya masih menemui kendala, lantaran keterbatasan benih. Selama ini para petani nelayan masih mengandalkan benih alam yang sifatnya musiman. Namun semenjak tahun 1993 ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) sudah sanggup dibenihkan. Balai Budidaya Laut Lampung sebagai unit Pelaksana tekhnik pembenihan ikan kerapu (Epinephelus fuscoguttatus), telah melaksanakan upaya untuk menghasilkan benih melalui pembenihan buatan manipulasi lingkungan dan penggunaan hormon.1.2 Tujuan• Agar mahasiswa sanggup mengetahui cara pembesaran ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) di tambak • Agar mahasiswa sanggup melaksanakan persiapan wadah di tambak • Agar mahasiswa sanggup mengetahui hambatan atau permasalahan dalam administrasi pembesaran ikan kerapu macan di tambak serta mengetahui cara mengatasi hambatan atau permasalahan yang terjadi di tambakBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Klasifikasi Ikan Kerapu (Epinephelus fuscoguttatus)Menurut Myers, et.al, (2005), menjelaskan bahwa kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) diklasifikasikan sebagai berikut : Gambar 2.1. Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus)Phylum : Chordata, Sub phylum : Vertebrata, Class : Osteichtyes, Sub class : Actinopterigi, Ordo : Percomorphi, Sub ordo : Percoidea, Family : Serranidae, Sub family : Epinephelinae, Genus : Epinephelus /Cromileptes / Variola/ Plectropomus, Spesies : (Epinephelus fuscoguttatus)Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) atau sering juga disebut Groouper dipasarkan dalam keadaan hidup. Golongan ikan kerapu yang paling banyak ialah golongan Epinepelus sp, namun yang paling banyak di kenal di budidayakan ialah jenis kerapu Lumpur (Epinephelus suillus) dan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus). Golongan Epinephelus mempunyai tubuh yang lebih tinggi dari kerapu Lumpur (Epinephelus suillus), dengan bintik-bintik yang rapat dan berwarna gelap, sirip ikan kerapu macan berwarna kemerahan, sedangkan cuilan sirip yang lain berwarna coklat kemerahan Sunyoto Dan Mustahal (2000).2.2 Morfologi Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai bentuk tubuh yang pipih memanjang dan agak membulat (Direktorat Jendral Sudirman Perikanan Deperteman Pertanian, 1979). Mulut lebar dan di dalamnya terdapat gigi kecil yang runcing (Kordi, 2001). Direktorat Jendral Perikanan Depertemen Pertanian (1979), menjelaskan bahwa rahan bawah dan atas dilengkapi dengan gigi yang berderet 2 baris lancip dan kuat. Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai jari-jari sirip yang keras pada sirip punggung 11 buah, sirip dubur 3 buah, sirip dada 1 buah dan sirip perut 1 buah. Jari-jari sirip yang lemah pada sirip puggung terdapat 15-16 buah, sirip dubur 8 buah, sirip dada 17 buah dan sirip perut 5 buah. Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mempunyai warna menyerupai sawo matang dengan tubuh cuilan verikal agak putih. Pada permukaan tubuh terdapat 4-6 pita vertical berwarna gelap serta terdapat noda berwarna merah menyerupai warna sawo (Kordi 2001).2.3 Habitat dan Penyebaran Menurut Heamstra dan ramdall (1993, cit. Anonim 2001), ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) merupakan kelompok yang hidup di dasar perairan berbatu dengan kedalaman 60 meter dan tempat dangkal yang mengandung koral. Selama siklus hidupnya mempunyai habitat yang berbeda-beda pada setiap fasenya, ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) bisa hidup di tempat dengan kedalaman 0.5-3 meter pada area padang lamun, selanjutnya menginjak pintar balig cukup akal akan berpinda ke tempat yang lebih dalam lagi, dan perpindahan ikan berlansung pada pagi hari atau menjalan senja (Anonim, 2001). Menurut Tampu Bolon dan Mulyadi (1989) cit. Anonim (2001) menjelaskanbahwa telur dan larva ikan kerapu macan bersifat pelagis sedangkan ikan kerapu muda hingga pintar balig cukup akal bersifat domersal. ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) bersifat nokturnal, dimana pada siang hari lebih banyak bersembunyi pada liang-liang karang dan akan beraktifitas pada malam hari unuk mencari makanan. Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) tersebar merata dari maritim pasifik hingga ke maritim merah tetapi lebih dikenal berasal dari teluk persi, Hawai, atau Pholynesia. Ikan kerapu macan terdapat hampir semua perairan pulau tropis Hindia dan samudra pasifik barat dari pantai timur Afrika hingga dengan Mozambika, selain itu juga ditemukan di Madagakar Dll 2.4 Cara Makan dan Jenis MakananIkan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) merupakan binatang karnifora yang memansa ikan-ikan kecil, kepiting, dan udang-udangan, sedangkan larva merupakan memansa larva moluska. ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) bersifat karnifora dan cenderung menangkap/memansa yang aktif bergerak di dalam kolam air (Nybakken, 1988 Cit. Anonim, 2001), ikan kerapu macan juga bersifat kanibal. Biasanya mulai terjadi ketika larfa kerapu berumur 30 hari, dimana pada ketika itu larva cenderung berkumpul di suatu tempat dengan kepadatan tinggi.Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) mencari makan hingga menyergap mangsa dari tempat persembunyiannya (Anonim, 1991 cit. Anonim,2001). dengan cara makannya dengan memakang satu per satu masakan yang diberikan sebelum makan tersebut hingga ke dasar (Anonim, 1996 ).2.5 Siklus Reproduksi dan Perkembangan GonadIkan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) bersifat Hermaprodit Protogini, yaitu perubahan kelamin dari betina dan menjelang pintar balig cukup akal akan berkembang menjadi jantan Sunyoto dan Mustahal (2000). ikan kerapu mulai suklus reproduksinya sebagai ikan betina, kemudian akan berkembang menjadi ikan jantan yang berfungsi masa interseks dan masa terakhir masa jantan (Afenddy, 1997). Ketika ikan kerapu masih muda (juvenile), gonadnya mempunyai tempat ovarium dan tempat testis. Jaringan ovari kemudian mengisih sebagian gonad dan sehabis jaringan ovari berfungsi bisa menhasilkan telur, Kemudian akan terjadi transisi di mana testisnya akan membesar dan ovarinya mengurut. Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) yang sudah renta umumnya ovarium sudah teroduksi sekali sehingga sebagian besar dari gonad terisi oleh jaringan lain. Fase produksi pada induk betina di capai pada panjang tubuh antara 45-50 cm dengan berat 3-10 kg dan umur kurang lebih 5 tahun, selanjutnya menjadi jantan yang matang gonad pada ukuran minimal 74 cm dengan berat kurang lebih 11 kg.2.6 Hama dan Penyakit2.6.1 HamaMenurut Kordi, (2002) menyampaikan bahwa hama merupakan organisme yang sanggup menjadikan gangguan pada ikan budidaya di dalam kolam.hama pada budidaya ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) ada 3 macam yaitu : predator dan kompotitor.2.6.2 PenyakitPenyakit yang sering di menyerang ikan kerapu ada dua macam yaitu penyakit jerawat ialah penyakit yang sanggup mengingfeksi ikan kerapu yaitu berupa jamur, basil maupun virus. Sedangkan yang ke dua yaitu penyakit non jerawat ialah penyakit pada ikan kerapu yang di sebabkan oleh tidak sesuaiannya media pemeliharaan ikan kerapu yang ada di tambak dengan kondisi aslinya di alam sehingga menyabakan iksnkerapu tersebut dapat. BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Alat dan Bahan Tabel 3.1. Alat dan Fungsinya No Alat Fungsi1 Basket Sebagai tempat penampungan dan wadah pengankatan ikan kerapu pada ketika di lakukan pemanenan.2 Pipa 6” Sebagai alat untuk menyalurkan air dari tandong ke dalam wadah pembesaran ikan kerapu3 Pacul Sebagai alat untuk memperbaiki pematan atau tanggul4 Baskom Sebagai wadah penampungan pakan5 Ember Sebagai wadah untuk pakan yang akan di berikan pada ikan6 Jela Tebar Sebagai alat untuk menankap ikan/udang dalam jumlah yang sedikit7 Pompa Sebagai alat untuk menarik air dari tandon ke wadah pemeliharaan ikan8 Seser Sebagai alat untuk menankap dan menyeleksi ikan kerapu Sumber : Balai Besar Laut LampungTabel 3.2. Bahan dan FungsinyaNo Bahan Fungsi1 Pakan ikan rucah Sebagai pakan ikan kerapu macan2 Air Sebagai media tempat hidupnya ikan 3 Plastik peking Sebagai materi untuk peking 4 Oksigen Sebagai materi untuk peking Sumber : BBPBAP Jepara 4.2 Tambak Pembesaran (a) (a)Gambar 3.2. Tambak Ikan Kerapu Macan (a). Kolam pemeliharaan ; (b). Keramba penampunganTambak pembesaran kerapu macan di BBPBAP Jepara terdiri dari 4 buah sekat memakai jaring yang masing-masing berbentuk segi empat dengan ukuran kolam panjang 100 m dan lebar 20 m. keempat petakkan tersebut masing – masing berukuran 10 m x 13 m x 0.8 m dimana keempat sekatan tersebut dipakai sebagai tempat pembesaran ikan kerapu macan dan cuilan sisi akrab inlet dan outlet ditanam kerang hijau dan rumput maritim sebagai biofilter.Tambak tersebut dengan dasar tanah dan pematang juga dari tanah. Sudarsono dan Ranoemihardjo (1995), menjelaskan bahwa pematang merupakan salah satu cuilan yang paling terpenting dari tambak. Fungsi utama dari pematang ialah untuk menahan masa air sehingga diharapkan konstruksi yang khusus. Pematang mempunyai penampang melintang berbentuk trapezium. Tambak tersebut tidak mempunyai pintu pemasukan air lantaran air masuk melalui pipa dengan menggukanan pompa yang dipasang di kolam tendon. Saluran pembuangan memakai 2 pipa yang bekerjasama dengan jalan masuk pembuangan 4.3 Persiapan WadahPersiapan tambak Pembesaran sama saja dengan persiapan tambak pendederan merupakan cuilan yang penting dalam aktivitas pembesaran yang merupakan salah satu faktor dalam keberhasilan proses budidaya. Tujuan utama dari aktivitas ini ialah untuk mempersiapkan media yang baik untuk benih ikan kerapu macan yang akan di tebar ketambak tersebut biar sanggup tumbuh dengan baik. Kegiatan persiapan tambak untuk pembesaran ikan kepu macan ialah sebagai berikut pemberantasan hama dan penyakit, pengeringan, pembalikan tanah, pengapuran, pemasangan Shelter dan pemasukan air.4.4 Penebaran Proses sebelum ikan ditebar sering di sebut dengan Aklimatisasi atau adaptasi. Sifat hidup benih tidak terlepas dari sifat siklus hidup induknya, maka dalam pembiasaan ada beberapa hal yang perlu di perhatikan :• Waktu Penebaran (waktu penebaran sebaiknya pada ketika suhu rendah)• Sifat kanibalisme yang cenderung meningkat pada kepadatan tinggi• Aklimatisasi terutama suhu dan salinitas Cara aklimatisasi yang umumnya di lakukan terhadap benih pada pengankutan terutama ialah sebagai berikut : kantong plastik di buka, kemudian di ukur suhu dan salinitasnya. jikalau salinitas sama atau hanya berbedah 1-2 o/oo benih bisa di tebar sehabis di sesuaikan suhunya. Tetapi jikalau salinitasnya lebih dari 2 o/oo perlu ada pencampuran air dari kolam kedalam plastik bertahap dan secara bertahap dalam selang waktu 4-5 menit hingga salinitas dan suhu sama antara air yang ada dalam plastik dan dalam tambak benih sanggup di tebar.Pada penebaran ukuran benih ikan sangat beragam, benih yang dipakai di BBPBAP Jepara :Tabel 3.3. Ukuran Benih Ikan Yang ditebarNo Panjang Lebar Bobot1 8.5 2 102 8 2 6.53 8.7 2.3 104 8 2 75 7.5 1.7 4.56 7.7 2 5.5rerata 8.067 2 7.25Sumber; BBPBAP Jepara4.5 Pemeliharaan4.5.1 Pemberian Pakan Gambar 3.3. Pemberian Pakan Pakan yang dipakai untuk pakan ikan kerapu di BBPBAP Jepara yaitu ikan rucah yang harganya relatif murah tetapi segar. Untuk menjaga kualitas pakan tetap segar perlu dilakukan perlakuan untuk penyimpanan pakan tersbut yaitu di coolbox atau di freezer. Pakan yang amis sebaiknya jangan dipakai sebagai pakan lantaran memperlihatkan efek yang merugikan, lantaran sanggup meningkatkan jumlah microorganisme yang tidak menguntungkan, serta sifat-sifat kandungan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan juga tidak tersedia. Ikan yang di beri pakan amis biasanya akan lebih cepat terjangkit penyakit, pertumbuhannya lambat bahkan akan mengalami ajal yang tinggi selama dibudiayakan di tambak.4.5.2 Pengukuran Kualitas AirPengukuran kualitas yang dilakukan oleh laboratorium BBPBAP Jepara dilakukan satu ahad sekaliTabel 3.4. Ukurang Kualitas Air Yang Ada Dalam Tambak TGL/BLN/THN Total Bakteri VIBRIO KUALITAS AIR (CFU/ ml) (CFU/ml) Temp DO Salinitas pH02-12-08 9000 200 29.5 4.06 24 7.909-12-08 11000 450 28.8 3.95 27 8.116-12-08 8000 560 28.2 3.3 22 8.323-12-08 12000 50 28.9 3.94 20 7.431-12-08 1000 30 28.6 3.1 17 7.306-01-09 3000 150 30.2 3.2 15 7.413-01-09 25.8 5.33 10 8.120-01-09 25.7 3.16 7 7.627-01-09 28.6 3.16 10 8.34.6 PemanenanPemanenan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) di pasarkan dalam keadaan hidup (live fish) sehingga penanganan ikan harus tetap terjaga sehabis panen. Ikan yang mengalami luka atau ikan yang mati sanggup menurunkan harga jual hingga setengah harganya. Oleh karna itu langkah-langkah persiapan panen harus dilakukan dengan hati-hati biar tidak terjadi ajal pada ketika dilakukan pemanenan. Pemanen yang dilakukan di BBPBAP Jepara terdiri dari 2 cara pemanenan panen sebagian dan panen total. Panen sebagian merupakan panen yang dilakukan pada sebagian kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) yang dibudidayakan. Taslihan, et.al. (2004), menjelaskan panen sebagian atau panen selektif merupakan panen yang dilakukan untuk ikan yang telah mencapai ukuran tertentu sesuai dengan usul konsumen. Panen total merupakan panen yang dilakukan pada seluruh ikan yang dibudidayakan. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Taslihan, et. al. (2004) yang menyatakan bahwa panen total dilakukan bila usul pasar sangat besar dan ukuran ikan sudah memenuhi kreteria.Pemanenan ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) di tambak BBPBAP Jepara dilakukan pada sore hari lantaran mendekati waktu pengangkutan yang dilakukan pada malam hari. Hal tersebut juga di ungkapkan oleh Direktorat Jendral Perikanan Budidaya (2004) hal ini dikarnakan suhu relative rendah sehingga mengurangi stress.Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) dipuasakan dengan cara menghentikan sumbangan pakan selama 2-3 hari sebelum melaksanakan panen. hal yang sama juga diungkapkan oleh Komaruddin (2005), hal ini juga bertujuan mengurangi metabolisme selama pengangkutan.Pelaksanaan pemanenan diawali dengan mengurangi volume air pada petakan sebesar 1/3 dari volume air total tamak. Pengambilan ikan dilakukan dengan memakai seser kemudian masukan serok kedalam salah satu ujung Shelter yang terbuat dari pipa kemudian pipa tersebut diangkat hingga ikan kerapu yang di dalam Shelter keluar.Ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) ditampung di dalam hapa yang berukuran 3 x 3,5 x 1,5 meter. Pengemasan di lakukan sehabis panen yang bertujuan biar selama pengangkutan kondisi ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) tetap hidup, pengemasan dilakukan memakai tangki yang terdapat di atas kendaraan beroda empat yang diberi aerasi. Purnomo, et al. (2002), menyatakan tujuan dari pengemasan ialah untuk mempertahankan kelulus hidupan selama perjalanan. Pengemasan yang dilakukan di BBPBAP Jepara diubahsuaikan dengan sistim pengangkutan dan alat angkut yaitu dengan cara pengangkutan sistim terbuka dengan memakai kolam filter yang diletakan diatas truk. Wadah tersebut diisi air higienis dan dilengkapi dengan selang aerasi.Proses pengangkutan yang dilakukan di BBPBAP Jepara terdri dari system pengangkutan terbuka dan tertutup. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Taslihan, at al. (2004) pengangkutan sistim terbuka dilakukan dengan memakai drum plastik atau kolam fibreglass dengan ukuran 120 x 120 x 120 cm dengan diberi aerasi, kepadatan ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) sebesar 50 kg. Suhu air selama perjalanan dipertahankan dengan suhu 19 – 20 oC dengan cara penambahan es kerikil kedalam wadah penampungan. Taslihan, et al. (2004) menjelaskan pengangkutan terbuka dipakai untuk jarak pengangkutan yang akrab dengan waktu maksimal 7 jam dan alat angkut yang dipakai berupa kendaraan roda 4 menyerupai truk.Pengangkutan system tertutup yang dilakukan di BBPBAP Jepara memakai kantong pelasti dengan perbangdingan air dengan oksigen sebesar 1 : 2. ujung kantong diikat kemudian dikemas kedalam Styrofoam. Suhu dipertahankan 19 oC dengan cara memberi kantong plastik yang berisi es. Sryrofoam ditutup rapat dan diberi perekat, untuk memperkecil goncangannya selama pengangkutan. Talihan, et al (2004), menjelaskan pengangkutan system tertutup umumnya dipakai pada pengangkutan dengan memakai pesawat atau pengangkutan dengan jarak yang lebih jauh.4.7 Potensi PemasaranSistim pemasaran pada ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) di tambak BBPBAP Jepara dilakukan berdasarkan pesanan yang berarti pemanenan dilakukan bila ada usul pasar, para pengumpul dan exsportir biasanya tiba untuk melihat terlebih dahulu di lapangan dan melaksanakan perundingan harga dan sehabis terjadi janji maka kemudian ditentukan waktu pemanenan.Bagi pemasaran dilakukan oleh tim penjualan yang bertugas memilih harga dengan membandingkan harga yang berlaku di pasaran. Tim penjualan juga berkewajiban menyediakan alat-alat yang diharapkan untuk pengemasan dan pengangkutan, penyediaan alat-alat tersebut tergantung dari janji awal dengan pihak pembeli.Usaha pembesaran ikan kerapu macan di tambak BBPBAP Jepara intinya bukan merupakan perjuangan yang komersial karen Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara ini mempunyai tujuan utama untuk penelitian. Ikan kerapu macan di tambak bisanya dijual apabila proyek penelitian sudah selasai. Selama ini belum pernah menjalin kolaborasi dengan pihak lain dalam perjuangan pemasaran.Usaha pembesaran di tambak BBPBAP Jepara kebanyakan dibelih oleh exsportir dari Jakarta, Surabaya, dan Semarang yang melaksanakan pengiriman ke Singapura, Hongkong, Taiwan, Jepang, Malaysia dan Amerika serikat. (Suyoto dan Mustahal, 2002)BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan• Tambak untuk pembesaran ikan kerapu macan, lumpurnya berjenis pasir dengan ukuran tambak 2000 m2 yang di dalamnya terdiri 4 sekat yang masing-masing di tebar ikan kerapu macan sebanyak 1000 ekor dan diberi shelter yang terbuat dari pipa paralon yang dilubangi pada cuilan sisinya.• Benih yang ditebar di hapa pedederan berasal dari Divisi Pembenihan di BBPBAP Jepara. Padat tebar untuk pembesaran 1000 ekor/petak dengan ukuran 10 m x 13 m x 0.8 m.• Pakan yang diberikan pada ikan kerapu macan pada tambak pembesaran merupakan ikan rucah dan diberikan secara (adlibitum)• Parameter kualitas air yang diukur yaitu salinitas 24-10 o/oo, suhu 28.5-29.6 oC, pH 7.9-803 dan oksigen terlarut 3.35-4.59 ppm. • Pemanenan dilakukan pada ketika benih ikan kerapu macan telah mencapai umur 8-10 bulan dengan berat 100-200 gr/ekor.• Hambatan yang dihadapi dalam pembesaran ikan kerapu macan yaitu pengadaan pakan yang berupa ikan rucah yang tidak kontinyu. Hal ini bisa diatasi dengan sumbangan pakan berupa pelet. 5.2 Saran• Selama pemeliharaan ikan kerapu di tambak sebaiknya pakan yang diberikan dikombinasikan dengan pelet lantaran pakan berupa ikan rucah bergantung pada musim. • Penanganan ikan kerapu pada ketika pemeliharaan harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada ketika sampling, pemindahan benih dan panen lantaran kecerobohan sanggup mengakibatkan kemati pada ikan kerapu yang sanggup merugikan perjuangan pembesaran.DAFTAR PUSTAKASubyakto, S. dan S. Cahyaningsih. 2003. Pembenihan Kerapu Skala Rumah Tangga. PT Agromedia Pustaka, Depok.Direktorat Bina Pembenihan, Direktorat Jendral Perikanan, Departemen Pertanian, 1996, Pembenihan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus), Jakarta.Ir. Sudjiharno dkk, 2004, Proyek Pengembangan Perekayasaan Teknologi Balai Budidaya Laut Lampung.Anonim 1991. Operasional Pembesaran Ikan Kerapu dalam Keramba Jaring Apung . Departemen Direktorat Perikanan Balai Bididaya Laut.Lampung.Suyoto, P.; Mustahal.2002. Pembenihan Ikan Laut Ekonomis: Kerapu,Kakap, Beronang. Penebar Swadaya, Jakarta.Saanin,H.1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Banatjipta. Bandung.

Nybakken, W. 1988. Biologi laut, suatu pendekatan ekologi. Dalam: Anonim Pembesaran Ikan Kerapu Macan dan Kerapu Tikus di Keramba Jaring Apung. Departemen Pertanian, Direktorat Perikanan, Balai Laut . Lampung