Apakah yang kita dapatkan setelah melakukan kewajiban melaksanakan perintah orang tua

Terdapat sejumlah kewajiban anak di rumah yang penting untuk ditanamkan sejak dini, seperti menghormati kedua orangtuanya, mematuhi peraturan di rumah, membantu menjaga adik-adiknya, hingga membersihkan rumah. Untuk memperkenalkan berbagai kewajiban ini, orangtua perlu konsisten, tegas, dan menjadi contoh yang baik.

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Terdapat sejumlah kewajiban anak di rumah yang perlu ditanamkan pada si kecil sejak dini

Kewajiban anak di rumah adalah hal yang harus ditanamkan sejak dini oleh orang tua. Dengan begitu, anak-anakKewajiban anak di rumah adalah hal yang harus ditanamkan sejak dini oleh orangtua. Dengan begitu, mereka bisa mengerti apa arti tanggung jawabnya sebagai anak. Mereka juga dapat belajar mengenai hubungan antara hak dan kewajiban anak yang perlu dipenuhi.Menanamkan tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban anak sejak dini dinilai bisa membantu mereka untuk merasa dibutuhkan.Selain itu, anak-anak juga bisa merasa berkontribusi terhadap hal-hal penting di keluarga. Maka dari itu, mari kenali berbagai kewajiban anak di rumah dan cara tepat menerapkannya.

12 kewajiban anak di rumah yang perlu diterapkan sejak dini

Tidak hanya membuat anak menjadi disiplin, ternyata berbagai kewajiban anak di rumah dapat membuat mereka merasa spesial dan dibutuhkan.Klaim ini didukung oleh Sarah Hornack, seorang psikolog dari Children's National Health System. Ia percaya bahwa kewajiban sebagai anak di rumah dapat membuat si kecil merasa diapresiasi, terutama ketika orangtua memuji anak saat mereka berhasil melaksanakan kewajibannya.Salah satu tanggung jawab di rumah bagi anak adalah menghormati dan mematuhi orangtua. Dikutip dari Hattiesburg American, ketika anak menghormati dan mematuhi kedua orangtuanya, hidup sebuah keluarga akan menjadi lebih baik.Hal ini dapat membuat orangtua merasa senang dan anak pun dapat terhindar dari masalah. Inilah alasan mengapa kewajiban anak di lingkungan rumah ini sangat penting.Tanggung jawab di rumah bagi anak selanjutnya adalah merapikan segala mainan atau benda lain yang mereka mainkan.Orangtua juga perlu menyesuaikan contoh tanggung jawab anak di rumah ini sesuai dengan usianya. Jangan meminta mereka untuk melakukan sesuatu di luar kemampuannya.Cobalah dari hal-hal kecil, misalnya membersihkan kasur hingga mainan yang baru saja mereka mainkan.Selain belajar merawat dirinya sendiri, salah satu bentuk tanggung jawab sebagai anak yang dapat diterapkan sejak dini adalah merawat hewan peliharaannya.Merawat hewan peliharaan dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya menyisir bulu hewan, membersihkan kotorannya, atau sekadar memberikan makan.Contoh tanggung jawab anak di rumah selanjutnya adalah menjaga kebersihan rumah. Tanggung jawab ini dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya membuang sampah ke tempatnya atau menemani orangtua ketika membawa sampah ke tempat sampah di luar rumah.Bagi anak yang memiliki adik, salah satu bentuk tanggung jawab sebagai anak di rumah adalah menjaga adik-adiknya.Terdapat banyak hal yang bisa dilakukan oleh si kecil ketika menjaga adik-adiknya, misalnya membawakan mainan ketika adiknya sedang rewel hingga menyuapi makanan ringan.Jika anak sudah cukup dewasa, ia bisa diberikan tanggung jawab untuk menjaga adiknya agar tidak terjatuh dari kasur atau kursi.Terkadang, orangtua bisa merasa kewalahan saat harus menyiapkan acara besar yang akan diselenggarakan di rumah. Jika ini kasusnya, Anda dapat meminta bantuan anak.Misalnya, terdapat acara pertemuan keluarga besar di rumah Anda. Cobalah minta anak untuk menyiapkan makanan di meja makan atau ruang tamu.Tidak hanya itu, Anda bisa membantu anak untuk merapikan mainan yang berserakan di lantai agar rumah terlihat bersih.Kewajiban sebagai anak di rumah selanjutnya adalah bersikap sopan santun terhadap siapa pun. Tidak hanya kepada orangtuanya, tapi juga tamu yang sedang berkunjung ke rumah Anda.Minta anak untuk berbicara dengan sopan, tidak berteriak, hingga jangan berlaku kasar. Ini juga merupakan kewajiban anak di masyarakat yang perlu diterapkan sejak dini.Salah satu kewajiban anak di masyarakat yang perlu ditanamkan sejak dini kepada si kecil adalah menjaga citra keluarga di masyarakat.Untuk mengemban tanggung jawab ini, si kecil perlu berperilaku sopan dan santun di tengah masyarakat. Secara tidak langsung, hal ini dapat membuat citra keluarganya di masyarakat menjadi baik.Belajar menjadi salah satu kewajiban anak dalam keluarga yang penting untuk diterapkan sejak belia. Tidak hanya di sekolah saja, anak juga perlu mempelajari berbagai hal yang bisa ia dapatkan dari dalam keluarga.Salah satu bentuk tanggung jawab sebagai anak di rumah yaitu berkata jujur. Kejujuran adalah hal penting yang harus ditanamkan sejak kecil.Supaya anak bisa menerapkan tanggung jawabnya dalam berkata kejujuran, orangtua perlu menjadi panutan yang baik. Sebagai orangtua, Anda juga harus berkata jujur pada anak. Jangan sekali-kali berbohong kepada mereka.Dengan begitu, anak-anak diharapkan bisa berkata dan berperilaku jujur di mana pun ia berada.

Biasakan anak untuk menjaga kebersihan dirinya sejak dini.

Menjaga kebersihan diri adalah salah satu kewajiban sebagai anak di rumah. Si kecil perlu dibiasakan untuk mencuci tangan, menyikat gigi, dan mandi secara teratur. Berbagai kebiasaan baik ini juga bisa menjaga kesehatan si kecil agar tetap optimal.Jangan biarkan anak terlalu asyik dengan kehidupannya sendiri. Ketika ada acara keluarga, mintalah anak untuk datang dan bertemu dengan saudara-saudaranya. Ini perlu dijadikan tanggung jawab agar anak tidak menganggap remeh pertemuan atau acara keluarga.Untuk membuat acara keluarga menjadi menyenangkan, orangtua bisa merekomendasikan berbagai aktivitas, misalnya memainkan permainan papan (board games) bersama saudara, memasak makanan bersama, atau sekadar bercerita.

Cara memperkenalkan kewajiban anak di rumah

Anak-anak dapat belajar banyak, dengan melaksanakan kewajibannya di rumah. Tidak hanya mempunyai hak di rumah, mereka pun memiliki segelintir kewajiban yang harus dilakukan.Dengan begitu, anak-anak dapat menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, adik atau kakaknya, anggota keluarga lainnya, dan yang pasti, orangtua.Rasa tanggung jawab ini sungguh penting. Sebab seiring bertambahnya usia, anak harus tumbuh mandiri di kemudian hari. Lantas, seperti apa cara memperkenalkan kewajiban anak terhadap orangtua di rumah?

Bersabarlah dengan anak Anda, saat mengajarinya

Sebagai orangtua, tentunya Anda bermimpi untuk memiliki anak yang bisa melakukan banyak hal dalam waktu yang singkat. Nyatanya, tidak ada yang sempurna.Kewajiban anak di rumah memang perlu ditanamkan sejak dini. Namun, Anda harus memperkenalkannya secara perlahan dengan cara yang menyenangkan.Jika Anda menginginkan kesempurnaan di dalam memperkenalkan kewajiban anak, hal ini hanya akan memunculkan rasa ketidaksabaran. Akibatnya, proses pengenalan kewajiban anak-anak Anda di rumah bisa runyam.Biasanya, orangtua akan merasa bahwa si kecil belum cukup umur untuk melaksanakan kewajiban seorang anak di rumah. Percayalah, anak-anak tidak selemah yang Anda kira.Contoh kewajiban anak di rumah adalah membersihkan meja makan setelah makan malam. Hal ini memang sepele, tapi dampaknya terhadap anak cukup signifikan.

Berilah mereka pujian, agar terus termotivasi

Sebagai orangtua, jangan pelit dengan pujian. Berikanlah pujian kepada anak walaupun kewajibannya di rumah belum selesai. Misalnya, Anda bisa memberikan pujian saat mereka sedang dalam proses menyelesaikan kewajibannya di rumah.Sambil memujinya, Anda bisa terus memotivasinya. Sebab, Anda disarankan untuk terus membangun momentum positif, yang bisa memunculkan rasa semangat pada si kecil. Anak pun akan menjadikan kewajibannya sebagai kebiasaan.Jangan terlalu lembek dalam memperkenalkan kewajiban anak di rumah. Namun, jangan pula terlalu keras. Seimbangkan sifat lembek dan tegas Anda supaya si kecil bisa lebih bersemangat dalam melakukan tugasnya di rumah.Orangtua disarankan untuk terus konsisten dalam mengingatkan anak terhadap kewajibannya di rumah. Jika tidak, mereka akan mulai melupakan, dan bahkan meninggalkan kewajibannya.Pertama-tama, tunjukkan cara memenuhi tanggung jawab dan kewajiban di rumah dengan baik. Setelah itu, bantulah anak melakukannya dan biarkan mereka melakukan kewajibannya sendiri sambil dipantau.Terakhir, jika anak telah mahir melakukan satu tugas kewajibannya, maka artinya mereka sudah siap melakukannya sendirian.Jangan terlena dengan waktu; carilah tugas lain yang bisa dilakukan anak dan tunjukkan lagi cara melakukannya. Hal ini dilakukan, agar mereka tidak merasa bosan dan monoton saat melakukan kewajibannya di rumah.Janganlah Anda meminta anak untuk mengerjakan tugasnya saja, misalnya membersihkan kamar. Namun, berikan instruksi yang lebih spesifik, seperti memasukkan pakaian ke dalam lemari di kamarnya, merapikan buku dan menyimpannya, hingga mengembalikan mainan ke dalam tempatnya.Anak bukanlah robot yang bisa selalu menyelesaikan tugasnya dengan tenggat waktu (deadline). Sebagai orangtua, Anda disarankan untuk tidak terlalu terpaku dengan deadline.Ada konsep yang dianggap lebih sesuai dalam memperkenalkan kewajiban anak di rumah, yakni konsep “kapan dan kemudian”. Konsep ini menyerupai “sebab dan akibat”. Anak berhak mendapat hadiah setelah memenuhi tanggung jawabnya.

Baca Juga

Penyebab Anak Susah Makan dan Cara Mengatasi yang Paling AmpuhMengungkap Kebenaran Mitos Seputar Unyeng-unyeng 2 di Kepala AnakBerbagai Kegiatan Sebelum Tidur untuk Anak yang Perlu Ditanamkan Orangtua

Catatan dari SehatQ

Sebagai orangtua, memperkenalkan kewajiban anak di rumah sejak dini menjadi hal penting. Jadilah orangtua yang suportif ketika mereka sedang berusaha mempelajari cara melakukan kewajibannya di rumah.Dampingi dan tunjukkan cara yang tepat pada anak. Di kemudian hari, kewajiban anak di rumah ini akan berguna bagi masa depannya.Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kewajiban anak di rumah atau kesehatan si kecil, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

tips parentingibu dan anakgaya parentingorangtua

Web MD. https://www.webmd.com/parenting/features/chores-for-children#1
Diakses pada 9 Januari 2020
Raising Children. https://raisingchildren.net.au/toddlers/family-life/chores/chores-for-children
Diakses pada 9 Januari 2020
Alyson Chafer. https://alysonschafer.com/home-responsibilities-by-age/
Diakses pada 9 Januari 2020
Hattiesburg American. https://www.hattiesburgamerican.com/story/life/faith/2016/06/22/benefits-obedience/86261742/
Diakses pada 18 Februari 2022
Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/examples-of-household-rules-for-the-entire-family-1094879
Diakses pada 18 Februari 2022
Bscholarly. https://bscholarly.com/roles-of-children-in-the-family-7-important-duties-of-children-at-home/
Diakses pada 18 Februari 2022
Develop Good Habits. https://www.developgoodhabits.com/house-rules/
Diakses pada 21 Februari 2022

Matematika seringkali menjadi momok bagi anak dan juga orangtua yang mengajarinya. Namun Anda tak perlu khawatir karena sekarang Anda bisa mengajarkan anak berhitung mudah dengan menggunakan jarinya lewat metode jarimatika. Mau tahu seperti apa caranya? Ini dia.

16 Apr 2020|Azelia Trifiana

Bayi jatuh dari tempat tidur berpotensi mengalami beberapa risiko cedera. Salah satu risiko fatal yang terjadi jika Si Kecil terjatuh dari kasur adalah gegar otak.

13 Mei 2019|Larastining Retno Wulandari

Hubungan baik antara ayah dan anak perempuan dapat meningkatkan rasa percaya diri anak hingga menaikkan performa akademis di sekolah.

11 Nov 2019|Dina Rahmawati

Dijawab Oleh dr. Ester Agustina

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana