Tulang belakang sangat penting untuk menopang tubuh dan menyokong aktivitas manusia. Kelainan tulang belakang adalah kondisi dimana tulang belakang mengalami kelengkungan yang tidak normal. Kelainan pada tulang belakang dapat menyebabkan terganggunya fungsi sehari-hari, seperti berdiri, duduk tegak, dan berjalan. Show 02 May 2019|dr. Adelina Haryono Kelainan tulang belakang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seseorangTulang belakang manusia (spine) merupakan susunan dari tulang-tulang kecil yang disebut sebagai vertebra. Tulang belakang atau dikenal pula dengan tulang punggung memiliki fungsi krusial, yang sering kali tidak kita sadari, yaitu menyokong tubuh agar dapat mempertahankan posisi tegak, misalnya saat duduk, berdiri, atau berjalan.Selain itu, tulang belakang juga yang menahan efek gravitasi terhadap tubuh dan memungkinkan pergerakan. Karena sangat penting, ada baiknya Anda mengetahui isu kelainan tulang belakang, yang sering terjadi. Apa itu kelainan tulang belakang?Di sela-sela tulang belakang terdapat bantalan yang memungkinkan pergerakan batang tubuh dan menahan stres akibat gerak tubuh. Di sepanjang tulang belakang, tersebar serabut saraf tulang belakang yang berperan penting dalam menyampaikan sinyal dari otak ke seluruh bagian tubuh dan sebaliknya.Jika dilihat dari belakang, tulang punggung yang normal tampak lurus berjalan di tengah-tengah punggung. Sedangkan dari samping, tulang belakang yang sehat memiliki sedikit lekukan.Jika ada tulang punggung yang terlihat bengkok dan terlihat tidak normal, maka kemungkinan orang tersebut mengalami gangguan atau kelainan tulang belakang. Kondisi kelainan tulang belakang dapat menyebabkan lekukan tulang belakang melebihi batas normal, atau bentuknya yang berubah (deformitas).Kelainan tulang belakang didefinisikan jika tulang punggung bengkok 10° lebih dari kelengkungan normal jika dilihat dari depan, atau hilangnya lengkungan tulang belakang yang normal jika dilihat dari samping. Kelainan tulang belakang tidak hanya menimbulkan dampak estetis, tetapi juga menyebabkan kelainan biomekanik yang penting.Keluhan kelainan tulang belakangSaat berdiri tegak, atau melihat ke depan saat berdiri dan duduk, otot punggung pada orang-orang dengan kelainan tulang belakang bekerja lebih keras untuk mempertahankan keseimbangan postur tubuh.Tenaga lebih yang dibutuhkan ini pada akhirnya menyebabkan terganggunya kapasitas fungsional seseorang. Bahkan dalam kasus yang berat, dapat mengurangi kapasitas paru-paru dalam bernapas sehingga mengganggu kualitas hidupPada umumnya, orang dewasa yang datang ke dokter dengan kelainan tulang punggung mengalami keluhan berikut:
Jenis kelainan tulang belakangDari lengkungnya, kelainan tulang belakang dapat dibagi menjadi tiga. Adapun kelainan tulang belakang, terdiri dari:
Gejala kelainan tulang belakangKelainan tulang belakang dapat menyebabkan tanda dan gejala berikut:
Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang melengkung ke samping menyerupai huruf C atau S. Penyebab skoliosis tidak diketahui, tapi dapat menurun dalam keluarga. 02 Mei 2019|dr. Adelina Haryono Posisi tidur untuk penderita skoliosis penting untuk diperhatikan. Supaya lebih nyaman, Anda dapat mencoba tidur dengan posisi miring atau telentang. 01 Jun 2021|Dina Rahmawati Skoliosis adalah kondisi tulang belakang yang membengkok ke satu arah tertentu. Penyebab skoliosis cukup beragam dan berbeda tergantung pada jenisnya. Dijawab Oleh dr. Farahdissa Dijawab Oleh dr. Sylvia V Dijawab Oleh dr. Vina Liliana Kelainan pada tulang atau penyakit tulang bukan hanya patah tulang atau osteoporosis. Penyebabnya pun beragam, mulai dari cedera, kelainan imun, hingga faktor genetik. Karena itu, Anda perlu lebih waspada dalam menjaga kesehatan tulang di tubuh. 22 May 2020|Nina Hertiwi Putri Ditinjau olehdr. Reni Utari Ada banyak jenis gangguan pada tulang yang perlu Anda waspadaiTulang memiliki begitu banyak fungsi penting untuk tubuh. Selain menopang postur tubuh dan membantu pergerakan, organ yang satu ini juga jadi tempat pembentukan sel darah merah. Sehingga saat ada kelainan pada tulang yang terjadi, tubuh akan mengalami kesulitan menjalani fungsinya.Kerusakan pada tulang bukan hanya patah atau retak. Infeksi, radang, hingga kanker juga bisa muncul di sana. Lebih lanjut, berikut penjelasannya untuk Anda. Macam-macam gangguan pada tulangPenyakit tulang sebagian muncul karena faktor lingkungan dan gaya hidup lalu sebagian lagi muncul karena faktor genetik maupun gangguan imun. Berikut ini beberapa jenis kelainan pada tulang yang seringkali muncul di tubuh manusia.Terlihat kepadatan tulang normal dan osteoporosis jauh berbeda Osteoporosis terjadi ketika kepadatan tulang berkurang, sehingga menjadi sangat rapuh. Kondisi ini membuat tulang menjadi rentan patah, terutama di bagian pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang.Kondisi ini tidak muncul secara tiba-tiba. Osteoporosis, akan berkembang seiring berjalannya waktu dan biasanya baru terdeteksi saat seseorang jatuh ringan, namun tulangnya sudah patah atau retak. Meski identik dengan penyakit orang tua, tapi pengapuran tulang ini sebenarnya juga bisa terjadi pada orang usia muda bahkan anak-anak. Punya keluarga yang memiliki riwayat osteoporosis, tidak pernah olahraga, dan punya indeks massa tubuh kurang dari normal bisa meningkatkan risiko munculnya kelainan pada tulang ini.Osteoartritis adalah gangguan pada tulang yang cukup sering terjadi. Kondisi muncul ketika pelindung yang ada di ujung tulang menipis, sehingga membuat kedua tulang bergesekan satu sama lain tanpa bantalan.Osteoartritis bisa memicu rasa nyeri dan pembengkakan di sendi yang terdampak. Jika tidak segera diobati, kondisi ini bahkan bisa mengubah bentuk sendi dan membuat tulang serta tulang rawan lebih berisiko untuk patah.Rheumatoid arthtritis atau yang lebih sering disebut sebagai rematik adalah penyakit autoimun. Artinya, sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh dari penyakit, justru menyerang sel sehat di tulang dan menyebabkan gangguan kesehatan.Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan di persendian, membuat penderitanya demam, merasa lemas, dan selalu lelah. Gejala rheumatoid arthritis bisa diredakan dengan pemberian obat-obatan, atau pada beberapa kasus, melalui prosedur operasi.Baca Juga: 7 Obat Rematik Alami yang Bisa Dibeli di PasarJika dilihat dari belakang, tulang punggung kita akan terlihat lurus. Namun, pada penderita skoliosis, penyakit yang menyebabka kelainan pada tulang belakang, susunan yang seharusnya lurus itu akan melengkung membentuk huruf S atau huruf C.Umumnya, penyebab skoliosis tidak dapat diketahui secara pasti. Namun para ahli percaya bahwa skoliosis tidak hanya disebabkan oleh satu hal, melainkan gabungan dari beberapa faktor.Cedera tulang bisa terbagi menjadi cedera akut dan kronis Cedera pada tulang bisa terjadi akibat kecelakaan, jatuh saat olahraga, atau karena tertimpa benda-benda tertentu. Cedera ini biasanya menyebabkan patah tulang, sendi geser, nyeri otot, hingga otot sobek. Cedera tulang dibagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis.Contoh cedera tulang akut adalah keseleo dan patah tulang akibat sesuatu yang terjadi secara mendadak, seperti kecelakaan. Gejala cedera tulang akut di antaranya adalah muncul nyeri secara tiba-tiba, bengkak, memar, tulang tidak bisa digerakkan, atau bahkan terlihat jelas terjadi pergeseran tulang dan patahan tulang.Sementara itu cedera tulang kronis adalah cedera yang terjadi karena tekanan terus menerus di satu tulang, akibat olahraga atau melakukan aktivitas fisik dalam jangka panjang. Kondisi ini sering terjadi pada para atlet.Gejala cedera kronis antara lain adalah nyeri tajam saat melakukan olahraga, muncul nyeri tumpul saat posisi istirahat, dan pembengkakan.Pada penyakit Paget, tulang tumbuh terlalu besar sehingga menjadi lemah. Kondisi ini seringkali terjadi di tulang kaki, tulang pinggul, tulang belakang, dan kepala. Penyakit paget adalah salah satu jenis penyakit tulang yang seringkali tidak disadari karena tidak menimbulkan rasa sakit, dan baru akan menimbulkan gejala apabila kondisi lain seperti patah tulang dan artritis, sudah terjadi.Hingga saat ini penyebab penyakit paget belum diketahui secara pasti. Namun para ahli menduga gangguan ini ada hubungannya dengan gangguan genetik.Pada fibrous dysplasia, gen yang ada di tubuh akan menginstruksikan penggantian tulang yang sehat dengan jaringan fibrosa. Hal ini menyebabkan tulang menjadi rapuh, berubah bentuk, dan lebih mudah patah. Seringkali, kondisi ini hanya terjadi di satu lokasi, misalnya di tangan, pinggul, wajah, kaki, atau tulang rusuk.Baca Juga: Sebenarnya, Berapa Jumlah Tulang Manusia?Infeksi tulang bisa terjadi bakteri penyebab infeksi masuk ke pembuluh darah atau menyebar ke jaringan di sekitar tulang. Infeksi juga bisa langsung muncul di tulang, apabila orang tersebut memiliki luka terbuka dan bakteri langsung masuk ke tulang.Orang yang mengalaminya akan merasa demam, nyeri, bengkak, dan lemas. Biasanya, bakteri yang menyebabkan infeksi ini adalah bakteri Staphylococcus.Kanker tulang bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Kanker tulang primer adalah kanker yang sejak awal muncul di tulang. Sementara itu, kanker tulang sekunder adalah kanker yang awalnya muncul di organ lain, lalu menyebar ke tulang.Gejala kanker tulang antara lain adalah nyeri tulang yang tidak kunjung sembuh dan tambah parah saat malam hari, bengkak dan kemerahan di area tulang tertentu, muncul benjolan di tulang, dan tulang rapuh.Osteogenesis imperfecta membuat tulang rapuh Gangguan pada tulang yang satu ini disebabkan oleh faktor keturunan atau genetik yang muncul saat lahir. Orang yang mengalaminya, mewarisi gen dari orangtuanya yang membuat tulang menjadi rapuh, mudah patah, dan bentuknya tidak normal.Hal ini membuat persendian pada penderita osteogenesis imperfecta menjadi mudah lepas dan tulang belakangnya melengkung. Kondisi ini juga dapat disertai dengan gangguan pendengaran dan pernapasan, serta muncul bercak gelap di area putih mata.Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit tulang ini. Namun, penderitanya dapat mengurangi gejala yang dirasakan dengan menjalani gaya hidup sehat, mengonsumsi obat dari dokter, dan pada beberapa kasus, melalui operasi.Spinal stenosis adalah gangguan pada tulang yang ditandai dengan menyempitnya ruang saraf di tulang belakang. Hal ini membuat saraf tertekan dan terjepit dan membuat penderitanya merasakan nyeri hebat.Osteonecrosis adalah kondisi matinya jaringan tulang. Kondisi ini terjadi saat tulang kehilangan suplai darah. Tanpa suplai darah, jaringan tulang akan mati dan membuat tulang menjadi rusak.Pada kondisi normal, saat ada jaringan tulang yang rusak, tubuh akan membuat jaringan baru untuk menggantikannya. Namun pada orang yang mengalami osteonecrosis, kerusakan sel terjadi lebih cepat daripada pembentukan tulang baru yang dilakukan tubuh.Jika terus dibiarkan, kondisi ini akan membuat penderitanya merasakan nyeri yang parah pada tulang, dan dalam waktu dua tahun akan sulit bergerak.Osteomalacia adalah kelainan pada tulang yang mirip dengan osteoporosis. Hanya saja, kondisi ini disebabkan oleh kekurangan kadar vitamin D di tubuh yang parah dan terus-menerus terjadi dalam jangka waktu lama.Rendahnya kadar vitamin D membuat tubuh tidak mampu menyerap kalsium yang dibutuhkan untuk membangun tulang. Sehingga tulang yang ada di tubuh, tidak mengalami regenerasi. Selain itu, tulang yang ada pun terus-menerus mengalami pengapuran.Osteomalacia bisa menimbulkan gejala berupa nyeri otot dan menyatunya dua tulang sehingga bentuknya menjadi berubah. Pada kondisi yang cukup parah, penyakit ini juga bisa menyebabkan penderitanya lebih rentan mengalami patah tulang.Baca JugaBerbagai Manfaat Beras Merah yang Bisa Selamatkan Nyawa dari KankerRagam Efek Samping Cataflam Ini Harus Diperhatikan oleh Pasien7 Hal Ini Menyebabkan Gangguan Tulang Ekor SakitCara mencegah kelainan pada tulangMinum susu bisa bantu cegah kelainan pada tulang Melihat ada begitu banyak kelainan pada tulang yang mungkin terjadi, tentu Anda perlu melakukan cara-cara khusus untuk mencegahnya, seperti berikut ini.Kalsium sangatlah penting untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah kelainan pada tulang. Untuk orang dewasa berusia 19-50 tahun, kebutuhan kalsium hariannya adalah 1.000 mg per hari.Anda bisa mendapatkan kalsium dari berbagai makanan dan minuman olahan susu, kacang almon, brokoli, dan bahan olahan kedelai seperti tahu. Anda juga bisa memenuhi kebutuhan kalsium dengan mengonsumsi suplemen.Untuk bisa menyerap kalsium dengan baik, tubuh memerlukan vitamin D. Selain dari sinar matahari, Anda juga bisa mendapatkan vitamin D dari makanan seperti ikan salmon, tuna, jamur, telur, dan susu. Olahraga teratur juga penting untuk mencegah kelainan pada tulang. Dengan melakukan kegiatan fisik secara rutin selama 30 menit per hari, maka Anda sudah membantu mengurangi risiko munculnya gangguan pada tulang. Jenis olahraga yang bisa dilakukan pun tidak rumit. Anda bisa jalan santai. jogging, naik tangga, dan bersepeda sebagai langkah awal untuk mempertahankan kesehatan tulang.Merokok tidak hanya akan merusak paru-paru, tapi juga anggota tubuh yang lain, termasuk tulang. Sehingga untuk mengurangi risiko terjadinya kerusakan pada tulang, sebaiknya hentikan kebiasaan buruk ini.Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kesehatan tulang, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.masalah tulangpenyakit tulangosteoporosisosteonekrosisosteoarthritisNational Institute of Arthritis and Muskuloskeletal and Skin Disease. https://www.niams.nih.gov/health-topics/muscle-bone-diseases Dokter ortopaedi adalah dokter spesialis yang fokus menangani masalah di sistem muskuloskeletal seperti tulang, otot, tendon, ligamen, dan sendi. Dokter ortopedi memiliki gelar Sp.OT. 18 Jun 2021|Nina Hertiwi Putri Pengapuran tulang dapat terjadi pada siapa saja dan menyerang berbagai bagian sendi manapun. Mengetahui gejala dan risiko komplikasinya dapat membuat Anda lebih awas. 13 Jul 2020|Annisa Trimirasti Tengkuk adalah area di sekitar leher yang menjadi penompang fleksibel. Banyak orang mengeluhkan tengkuk sakit yang biasanya disebabkan oleh aktivitas menyetir dan bekerja di depan komputer terlalu lama. 19 Agu 2020|Annisa Trimirasti Dijawab Oleh dr. Evelin Kwandang Dijawab Oleh dr. Vina Liliana Dijawab Oleh dr. Adhi Pasha Dwitama |