Hadits sedekah untuk orang tua yang sudah meninggal

Ilustrasi doa niat sedekah. Foto: Unsplash

Setiap manusia yang meninggal dunia maka putuslah segala amal yang pernah dilakukannya. Akan tetapi, seorang anak dapat melakukan berbagai amalan agar keluarga atau orang tua yang telah wafat tetap mendapatkan pahala dari Allah, salah satunya dengan bersedekah.

Sedekah untuk keluarga yang sudah meninggal juga telah dikuatkan dengan sabda Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Dari Siti ‘Aisyah ra berkata bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad SAW:

“Ibu saya mati mendadak, dan saya yakin seandainya dia bisa bicara, dia bersedekah, apakah ibu saya mendapat pahala, seandainya saya bersedekah untuk ibu saya? Rasulullah menjawab, ‘Ya ada pahala bagi ibumu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lantas, bagaimana caranya agar pahala sedekah tersebut dapat sampai kepada orang tua yang sudah meninggal? Terkait hal ini Syamsul Rijal Hamid dalam bukunya Jalan ke Hadirat Allah menjelaskan bahwa cara yang baik adalah dengan meniatkannya dalam hati untuk mereka ketika ingin bersedekah.

Adapun bacaan doa niat sedekah untuk orang tua yang sudah meninggal adalah seperti ini, “Ya Allah, aku berniat menghadiahkan pahala sedekahku ini kepada almarhum bapakku, atau almarhumah ibuku.”

Setelah memberikan amal sedekah dalam bentuk apapun, dianjurkan juga untuk membaca doa bersedekah berikut ini:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Rabbanā taqabbal minnā innaka antas samī‘ul ‘alīmu.

Artinya: “Tuhan kami, terimalah persembahan dari kami. Sungguh Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui.” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 408)

Selain bersedekah, terdapat cara lain untuk berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia yang dapat diamalkan oleh setiap umat Islam. Apa saja cara-cara tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini.

Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal Dunia

Ilustrasi cara berbakti kepada orang tua. Foto: Pixabay

Melansir situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umatnya bagaimana cara berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia. Hal ini, berdasarkan pada hadits-hadits Nabi tentang tata cara berbakti kepada orang tua berikut ini:

Dari Abu Usaid berkata, “Suatu ketika saya sedang duduk-duduk bersama Rasulullah SAW. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari sahabat Anshar sowan. Ia bertanya kepada Rasul, ‘Ya Rasul, apakah saya bisa berbaik budi kepada kedua orang tua saya yang sudah meninggal?’

Rasul lalu menjawab, ‘Iya, ada empat hal, yaitu (1) mendoakan mereka, (2) memohonkan ampunan untuk keduanya, (3) menunaikan janji mereka dan memuliakan teman mereka, dan (4) menjalin silaturahim dengan orang-orang yang tidak akan menjadi saudaramu kecuali melalui perantara ayah-ibumu. Itulah budi baik yang harus kamu lakukan setelah mereka meninggal’.” (Musnad Ahmad: 16059)

Pada hadits di atas dapat dipahami bahwa terdapat empat hal yang dapat dilakukan dalam rangka berbakti dan berbuat baik kepada orang tua yang sudah meninggal dunia. Pertama, mendoakan kedua orang tua.

Doa anak yang salih kepada kedua orang tuanya merupakan bentuk ibadah yang tidak akan pernah terputus. Walaupun orang tua sudah meninggal dunia.

Ilustrasi berdoa. Foto: Pixabay

Kedua, banyak meminta ampunan kepada Allah SWT. Baik memohon untuk diberikan rahmat, dilapangkan kuburnya, diringankan azabnya, maupun meminta ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah dilakukan orang tua semasa hidupnya di dunia.

Ketiga, memenuhi janji orang tua berupa wasiat-wasiat kebaikan yang belum sempat mereka wujudkan. Terakhir, menjalin hubungan silaturahim dengan keluarga dekat orang tua yang tidak pernah terjalin sebelumnya.

Dengan demikian, berbakti kepada kedua orang tua tidak terbatas hanya saat mereka masih hidup. Sampai orang tua meninggal pun seorang anak harus tetap berbakti kepada mereka dengan cara-cara yang telah diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Banyak dari sahabat yang bertanya tanya, apakah bisa ber sedekah atas nama orang tuanya yang sudah meninggal ? Kemudian, apakah bersedekah atas nama Orang tua yang sudah meninggal tersebut akan sampai padanya? Mari kita simak penjelasannya.

Sedekah yang dikeluarkan seorang anak untuk salah satu atau untuk kedua orang tuanya yang telah meninggal dunia. Maka pahalanya akan sampai kepada keduanya.

Selain itu segala amal shalih yang diamalkan anaknya maka pahalanya akan sampai kepada kedua orang tuanya tanpa mengurangi pahala si anak tersebut, sebab si anak merupakan hasil usaha kedua orang tuanya.

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَأَن لَّيۡسَ لِلۡإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ  ٣٩

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,” (an-Najm/53:39)

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَطْـيَبَ مَـا أَكَـلَ الرَّجُلُ مِـنْ كَـسْبِهِ ، وَإِنَّ وَلَـدَهُ مِنْ كَسْبِـهِ.

“Sesungguhnya sebaik-baik apa yang dimakan oleh seseorang adalah dari hasil usahanya sendiri, dan sesungguhnya anaknya adalah hasil usahanya,” (HR Ahmad).

Apa yang ditunjukkan oleh ayat al-Qur`ân dan hadits di atas diperkuat lagi oleh beberapa hadits yang secara khusus membahas tentang sampainya manfaat amal shalih sang anak kepada orang tua yang telah meninggal, seperti sedekah, puasa, memerdekakan budak, dan lain-lain semisalnya. Hadits-hadits tersebut ialah:

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma:

أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أُمّـِيْ افْـتُـلِـتَتْ نَـفْسُهَا (وَلَـمْ تُوْصِ) فَـأَظُنَّـهَا لَوْ تَـكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، فَـهَلْ لَـهَا أَجْـرٌ إِنْ تَـصَدَّقْتُ عَنْهَا (وَلِـيْ أَجْـرٌ)؟ قَالَ: «نَعَمْ» (فَـتَـصَدَّقَ عَـنْـهَا).

Bahwasanya ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya ibuku meninggal dunia secara tiba-tiba (dan tidak memberikan wasiat), dan aku mengira jika ia bisa berbicara maka ia akan bersedekah, maka apakah ia memperoleh pahala jika aku bersedekah atas namanya (dan aku pun mendapatkan pahala)? Beliau menjawab, “Ya, (maka bersedekahlah untuknya).” (HR al-Bukhari)

Wallohu a’lam bishawab.

Mari Terus tingkatkan amal kebaikan untuk bekal di kehidupan yang akan datang, Klik Sedekah Disini