Dimana latar waktu yang ada pada dongeng tupai?

Ada banyak sekali cara untuk mendapatkan pelajaran hidup. Salah satunya adalah dengan menyimak cerita fabel tupai dan ikan gabus ini. Kalau penasaran dan ingin segera menyimak kisahnya, mending langsung cek kisah selengkapnya di bawah ini, ya!

Kamu mungkin sudah tidak asing lagi saat mendengar fabel. Kisah tentang kehidupan yang memakai tokoh hewan ini memang sangat menarik dan seru untuk dibaca. Contohnya saja yang bisa kamu baca di artikel ini, yaitu cerita fabel tupai dan ikan gabus.

Kisah tentang persahabatan sejati ini tak hanya bisa menghibur, tetapi juga mengandung nilai moral yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kamu juga bisa menceritakannya ulang untuk adik, sepupu, keponakan, atau anakmu yang masih kecil.

Kira-kira gimana kisah lengkapnya, ya? Daripada kelamaan dan semakin penasaran, langsung saja simak ringkasan, ulasan unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menarik dari cerita fabel Tupai dan Ikan Gabus di bawah ini, yuk! Selamat membaca!

Cerita Fabel Tupai dan Ikan Gabus

Dimana latar waktu yang ada pada dongeng tupai?
Sumber: YouTube – Deddy Dongeng Studio

Pada zaman dahulu kala di sebuah telaga, hiduplah seekor Ikan Gabus dan Tupai. Mereka hidup dengan rukun dan saling tolong menolong. Apabila yang satu sedang terkena masalah, yang lain pasti akan segera membantu.

Kemudian pada suatu pagi, Tupai datang dan mengunjungi Ikan Gabus. Ternyata, sahabatnya itu sedang jatuh sakit.

Kondisinya terlihat begitu lemah dan memprihatinkan. Tupai kemudian memutuskan untuk menemani dan menjaganya.

Beberapa hari kemudian, kondisi Ikan Gabus masih tidak menunjukkan perubahan. Bahkan, ia juga tidak memiliki tenaga untuk sekadar menelan makanannya.

Tupai tentu saja semakin bingung. Ia ingin melihat sahabatnya sembuh dan bisa beraktivitas seperti sedia kala.

Sebuah Keinginan

Tak mau melihat sahabatnya seperti itu terus-terusan, Tupai kemudian memaksanya untuk makan. Meskipun sedikit tak apa, yang penting perutnya terisi.

Katanya, “Gabus, makanlah dulu biar kamu cepat sembuh. Kamu memang tidak mau berenang dengan bebas sambil menikmati udara segar lagi?”

Namun, Gabus hanya menggelengkan kepala dan menjawab, “Tapi aku tak ingin makan, Tupai. Semua makanan rasanya pahit di mulutku.”

“Kalau tidak suka yang ini, apa kamu ingin aku mencarikan makanan yang lain? Bilang saja, nanti aku carikan.”

“Benarkah itu Tupai? Kamu mau mencarikannya untukku?” Pertanyaan Gabus hanya dijawab anggukan kepala oleh Tupai.

“Aku… aku ingin makan hati Ikan Hiu. Tapi, pasti akan sulit sekali untukmu mendapatkannya. Hiu, kan, ganas,” lanjutnya. Saat mendengar penuturan tersebut, tentu saja Tupai kaget. Ternyata, permintaan sahabatnya cukup sulit untuk dipenuhi.

Terlebih lagi, Hiu adalah ikan yang sangat besar dan ganas. Bisa-bisa sebelum mendapatkan hatinya, ia sudah dimakan duluan.

Namun karena sudah berjanji, mau tidak mau ia akan tetap menepatinya. “Baiklah, Gabus. Aku akan berusaha mendapatkan hati Hiu supaya kamu sembuh,” putusnya.

Baca juga: Legenda Si Tanduk Panjang dari Tanah Batak dan Ulasan Lengkapnya yang Menarik untuk Disimak

Mencari Cara

Dimana latar waktu yang ada pada dongeng tupai?
Sumber: Dongeng Cerita Rakyat

Berhari-hari Tupai mencari cara supaya bisa segera mewujudkan keinginan sahabatnya. Ia melompat dari satu pohon ke pohon yang lainnya untuk mendapatkan inspirasi.

Saat melihat buah kelapa, ia kemudian memiliki sebuah ide. Dirinya mencari pohon kelapa yang menjorok ke laut.

Setelah itu, ia kemudain melubangi sebuah biji kelapa dengan sangat hati-hati. Ketika semua airnya sudah dikeluarkan, ia masuk ke dalam kelapa tersebut.

Daging buahnya tidak dibuang karena bisa dijadikan bekal di perjalanan. “Sepertinya dengan begini, nanti aku bisa bertahan selama beberapa hari,” pikirnya.

Tupai lalu menggigiti gagang dari buah kelapa yang ditempatinya itu. Setelah lepas, ia pun tercebur ke laut. Ia lalu terbawa ombak yang besar dan terombang-ambing di tengah lautan lepas, menunggu seekor hiu untuk memangsanya.

Berhasil Mendapatkan Hati Hiu

Beberapa waktu kemudian, tiba-tiba ada seekor hiu besar yang menelan buah kelapa tersebut dengan utuh. Beruntung sekali kulit buah kelapa itu keras, sehingga bisa melindungi si Tupai.

Sesampainya di perut Ikan Hiu, ia keluar dari buah kelapa tersebut. Dengan hati-hati, ia berusaha untuk mengambil hatinya.

Sedikit demi sedikit, ia mengerat hati Hiu tersebut. Hal itu tentu saja membuat Hiu merasakan kesakitan yang luar biasa.

Ikan besar tersebut menggelepar-gelepar di dalam air. Karena sudah tidak kuat, ia akhirnya mati dan terdampar di pinggir pantai.

Setelah merasa benar-benar aman, Tupai keluar dari perut Ikan Hiu sambil membawa hatinya. Ia lalu mencari jalan untuk pulang dan menyerahkan hati tersebut untuk sahabatnya.

Baca juga: Cerita Nabi Ibrahim dan Raja Namrud, Sebuah Perlawanan terhadap Kebatilan!

Ikan Gabus Akhirnya Sembuh

Dimana latar waktu yang ada pada dongeng tupai?

Setelah menempuh perjalanan beberapa hari, Tupai akhirnya bisa kembali ke telaga. Ia pun bergegas untuk menemui sahabatnya.

“Gabus, sahabatku, bagaimana kondisimu? Maaf mungkin sedikit lama, tapi aku berhasil membawakan hati Ikan Hiu untukmu,” katanya.

Melihat apa yang dibawa sahabatnya, tentu saja Ikan Gabus merasa sangat bahagia. “Kamu memang sahabat terbaikku, Tupai. Terima kasih sudah membawakan ini dan sudah pulang dengan selamat,” kata Gabus.

Tak membutuhkan waktu lama lagi, Gabus segera memakan hati hiu tersebut hingga habis. Setelah makan, kondisinya kemudian berangsur-angsur pulih.

Tupai senang sekali bisa membantu sahabatnya. Meskipun, hal itu hampir saja merenggut nyawanya.

Baca juga: Kisah Raden Alit dan Dayang Bulan dari Sumatera Selatan yang Seru Beserta Ulasan Lengkapnya

Unsur-Unsur Intrinsik dari Cerita Fabel Tupai dan Ikan Gabus

Dimana latar waktu yang ada pada dongeng tupai?
Sumber: Zaza Gambir – Gramedia Pustaka Utama

Setelah membaca keseruan cerita fabel Tupai dan Ikan Gabus, selanjutnya kamu bisa menyimak ulasan singkat dari unsur-unsur intrinsik yang membangun kisah tersebut. Berikut penjelasannya:

1. Tema

Tema atau inti dari cerita fabel Tupai dan Ikan Gabus ini adalah persahabatan sejati. Seorang sahabat tidak akan pernah membiarkan sahabatnya sedih atau menderita. Ia pasti akan sekuat tenaga untuk membantu sahabatnya yang sedang kesusahan.

2. Tokoh dan Perwatakan

Sesuai dengan judulnya, kamu tentu sudah bisa menebak siapa saja tokohnya yang akan diulik. Ya benar, tokohnya tentu saja Tupai dan Ikan Gabus.

Tupai adalah seorang sahabat yang baik. Ia tidak segan-segan untuk membantu sahabatnya yang sedang kesusahan tanpa pamrih. Bahkan, ia rela untuk mengorbankan dirinya sendiri.

Sementara itu, Ikan Gabus bisa dibilang sedikit manja dan tak terlalu peduli dengan sahabatnya. Ia sudah tahu kalau mendapatkan hati Hiu itu sangat susah. Tapi, ia tetap ingin untuk memakannya.

3. Latar

Sementara itu, latar tempat terjadinya fabel Tupai dan Ikan Gabus ini juga sudah disebutkan di dalam cerita. Contohnya yaitu telaga, pohon kelapa, lautan, dan dalam perut ikan hiu.

4. Alur

Dongeng Tupai dan Ikan Gabus ini memiliki alur maju. Kisahnya dimulai dari Gabus yang sakit dan tidak mau makan. Ia hanya mau makan hati Ikan Hiu.

Meski susah, Tupai tetap berusaha untuk mendapatkannya. Akhirnya dengan penuh perjuangan, ia bisa mendapatkan hati Ikan Hiu dan bisa pulang dengan selamat.

5. Pesan Moral

Dari cerita fabel Tupai dan Ikan Gabus ini, ada pesan-pesan moral yang bisa kamu petik. Salah satunya adalah membantu sahabat yang sedang kesusahan. Kamu harus ikhlas membantu dan tidak mengharapkan imbalan apa pun seperti Tupai.

Selanjutnya, tidak semua orang beruntung bisa mendapatkan seorang sahabat yang mau mendukung baik dalam suka maupun duka. Kalau sudah menemukannya, maka sebisa mungkin jagalah persahabatan yang kamu miliki itu.

Yang terakhir, janganlah kamu berlaku manja agar semua keinginanmu dituruti. Sahabatmu mungkin memang ikhlas untuk memenuhi permintaanmu. Tapi, kamu juga harus sadar diri karena memanfaatkan kebaikan orang lain itu tidaklah baik.

Tak unsur intrinsik, ada juga unsur ekstrinsik yang bisa kamu temukan dari kisah di atas. Unsur ekstrinsik biasanya mencakup nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, seperti nilai moral, budaya, dan sosial.

Baca juga: Kisah Asal Mula Nagari Minangkabau dan Ulasannya, Bukti Kalau Kekerasaan Bukanlah Segalanya

Fakta Menarik tentang Dongeng Tupai dan Ikan Gabus

Dimana latar waktu yang ada pada dongeng tupai?

Tadi kamu sudah menyimak ringkasan cerita beserta ulasan unsur intrinsik dari cerita fabel Tupai dan Gabus, kan? Tapi tunggu, artikelnya berlum selesai karena masih ada fakta-fakta menarik yang perlu kamu simak berikut ini.

1. Versi Lain

Sama seperti cerita rakyat, fabel biasanya juga sering dituturkan secara lisan. Maka dari itu, tidak heran apabila ada perbedaan nama tokoh maupun detail cerita.

Nah, kalau versi yang ini diceritakan bahwa Tupai dan Gabus memang bersahabat dengan baik. Suatu hari, Tupai pergi ke rumah Gabus dan menjumpai kalau ternyata sahabatnya itu sedang sakit.

Gabus bercerita kalau dirinya sudah beberapa hari tidak bisa makan sehingga kondisinya lemah. Sebagai sahabat yang baik, Tupai tentu saja menjaganya.

Ia dengan setia dan telaten merawat sahabatnya itu. Ia juga sudah membujuknya untuk makan, tapi tak membuahkan hasil.

Kemudian, Tupai bertanya pada Gabus apakah ada makanan yang bisa menumbuhkan selera makannya. Si Gabus menjawab kalau ia menginginkan rumput laut yang berasal dari taman laut Pulau Hiu.

Pulau tersebut memang dikenal menyeramkan karena dijaga oleh seekor Hiu yang ganas. Akan tetapi demi sahabatnya mau makan, Tupai pun mencari cara untuk mendapatkannya.

Dirinya lalu pergi ke tepi pantai untuk mengambil buah kelapa yang berukuran besar. Kelapa tersebut dilubanginya dan airnya dibuang.

Setelah itu, ia mendorong buah tersebut ke air dan masuk ke dalamnya. Selama berhari-hari ia terombang-ambing di laut dan membiarkan air membawanya ke Pulau Hiu.

Beberapa hari kemudian, tibalah Tupai di Pulau Hiu. Saat akan mengambil beberapa rumput laut, tiba-tiba datanglah seekor Hiu besar dan memiliki gigi runcing yang mengejarnya.

Tupai tentu saja merasa ketakutan dan berusaha untuk menyelamatkan diri dari kejaran Hiu. Beruntungnya, ia berhasil menyelamatkan diri setelah si Hiu terjebak di antara batu karang.

Ia lalu bergegas untuk mengambil rumput laut sesuai kebutuhan. Setelah itu, ia pulang dan memberikannya pada Gabus. Setelah makan rumput laut tersebut, kondisi Gabus berangsur-angsur membaik dan sehat seperti sedia kala.

2. Diangkat Menjadi Game

Pada tahun 2015 lalu, sebuah developer game lokal asal Indonesia bernama Qajoo Studio meluncurkan aplikasi mobile game anak yang dibuat berdasarkan fabel dan cerita rakyat Indonesia. Salah satunya adalah kisah Tupai dan Gabus ini yang bisa diunduh melalui Playstore.

Game tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga bisa melatih kemampuan berpikir anak-anak. Cocok banget, deh, untuk dimainkan oleh adik, keponakan, sepupumu yang masih kecil.

Baca juga: Legenda Asal Usul Danau Maninjau dan Ulasannya, Kisah Cinta Sepasang Kekasih yang Tak Direstui

Sudah Puas Menyimak Cerita Fabel Tupai dan Ikan Gabus?

Itulah tadi kisah menari tentang si Tupai dan Ikan Gabus yang bisa kamu simak di PosKata. Gimana? Tentunya tidak hanya menarik, tetapi juga  mengandung pesan moral yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, kan?

Nah, kalau masih kurang puas atau ingin mencari kisah yang lainnya, langsung saja cek artikel-artikel PosKata. Beberapa contohnya ada legenda Rawa Pening, Siamang Putih, Garuda Wisnu Kencana, dan lain-lain. Pokoknya, simak terus, ya!

← Kisah Ikan Sakti Sungai Janiah dan Ulasan Menariknya, Ketika Anak Tak Menuruti Perintah Ibunya

Cerita Keajaiban dari Tongkat Nabi Musa yang Jadi Salah Satu Mukjizatnya →

TIM DALAM ARTIKEL INI

Dimana latar waktu yang ada pada dongeng tupai?
Penulis
Errisha Resty

Errisha Resty, lebih suka dipanggil pakai nama depan daripada nama tengah.  Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang lebih minat nulis daripada ngajar. Suka nonton drama Korea dan mendengarkan BTSpop 24/7.

Dimana latar waktu yang ada pada dongeng tupai?
Editor
Khonita Fitri

Seorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.

Di mana latar waktu yang ada pada dongeng tupai yang pintar?

Jawaban: siang,karena pada teks berkata pada suatu hari berarti siang kalo malam pasti pada suatu malam kan.

Dimanakah latar dari cerita tupai dan Ikan Gabus?

Tempat: tepi pantai di Kalimantan Barat. Awal cerita: Ikan Gabus sakit dan tidak mau makan. Kemudian , Tupai menolongnya untuk mencarikan makananan yang ia inginkan yaitu hati Ikan Yu.

Apa pesan moral dalam dongeng tupai yang sombong?

Si tupai merasa sangat malu dengan kesombongannya dan berjanji tidak akan mengulangnya. Pesan moral dari kisah ini adalah belajar untuk tidak sombong serta tidak meremehkan kemampuan orang lain.

Pesan apa yang bisa diambil dari dongeng tupai yang pintar?

Jawaban: kita harus pandai pandai berfikir sebelum melakukan sesuatu .