Dibawah ini adalah beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha kecuali

Sekilas Tentang Wirausaha

Ada banyak profesi yang dibutuhkan untuk memajukan perekonomian, baik dari segi individu maupun negara. Wirausaha atau biasa disebut dengan wirausaha, merupakan salah satu profesi yang diyakini mampu meningkatkan stabilitas ekonomi sebuah negara. Hal ini dikarenakan, wirausaha memiliki kemampuan untuk menciptakan berbagai ide yang menjadi peluang ekonomi, baik ide yang berskala kecil maupun skala besar.

Kehadiran wirausaha menjadi sangat penting di banyaak negara, salah satunya Indonesia, dikarenakan dengan adanya wirausaha, jumlah lapangan pekerjaan di Indonesia meningkat, jenis lapangan pekerjaan semakin beragam, mengurangi tingkat pengangguran dan penyakit sosial di masyarakat, serta meningkatkan kesejahteraan secara ekonomi dan taraf ekonomi suatu wilayah.

Seorang wirausaha handal asal Indonesia, Ciputra, berpendapat bahwa tidak semua orang yang memiliki usaha sendiri dapat disebut sebagai wirausaha. Seorang wirausaha sudah pasti seorang pengusaha, sementara seorang pengusaha belum tentu disebut seorang wirausaha. Namun, kemampuan apa saja yang dimiliki seorang wirausaha?

4 Kemampuan yang Harus Dimiliki dalam Menjadi Seorang Wirausaha

Menurut  Troy Henikoff, seorang pengusaha dan dosen di Kellog School of Management, nyatanya, selain belajar terdapat kemampuan yang dimiliki sejak lahir. Hal ini dikarenakan, ada tipe kepribadian tertentu yang cocok menjadi wirausaha  dan ini tidak dapat diajarkan. Berdasarkan pengalaman bertahun-tahun Troy Hennikof dalam mengajar dan bekerja di Techstars, setidaknya ada 3 dari 4 kemampuan yang dimiliki oleh wirausaha hebat dan sukses. Adapun 4 kemampuan tersebut di antaranya:

Ketika seseorang lahir ke dunia, terdapat beberapa sifat bawaan yang akan mendukungnya menjadi wirausaha yang sukses. Misalnya, sifat nyaman dengan ketidakpastian yang terjadi, optimisme yang tidak terkalahkan meski diterjang dengan berbagai masalah yang membuat putus asa dan sifat lannya. Sifat-sifat bawaan dari lahir ini akan memengaruhi pengambilan keputusan dan tindakan. Tentunya, kemampuan dalam mengelola kesulitan yang dihadapi, mestilah dimiliki oleh seorang wirausaha.

Kemampuan kecerdasan merupakan kemampuan yang bisa dikembangkan. Adanya kemampuan ini dapat membantu untuk mempelajari dasar-dasar menjalankan sebuah bisnis, laporan keuangan dasar seperti laporan penghasilan, neraca dan laporan arus kas. Selain itu, mekanisme industri yang sesuai dengan bisnis yang diinginkan sangat penting untuk dipelajari. Bebagai materi mengenai bisnis, dapat dipelajari melalui buku, kelas online dan lain-lain.

  • Berjejaring dengan Mentor

Mengembangkan sebuah bisnis, tentu tidak hanya dipelajari dari buku, kelas online dan lainnyaa, tetapi juga dapat dipelajari dari orang lain. Banyak pengalaman pengembangan bisnis yang hanya bisa didapatkan dari orang lain. Maka, dalam hal ini, diperlukan mentor yang berpengalaman sehingga dapat membantu dalam penguraian masalah tertentu dan memberikan cara bagaimana menyikapinya.

Kemampuan lain yang sebaiknya dikuasai ialah memperbanyak latihan. Mempelajari banyak hal mengenai bisnis, akan berakhir sia-sia apabila tidak dibersamai dengan latihan. Seseorang akan menjadi baik di lingungan yang penuh tekanan dengan adanya latihan. Selain itu, seseorang menjadi mampu dalam bernegoisasi, memecahkan masalah serta memahami target pasar, pelanggan ataupun partner.

Berdasarkan dari berbagai kemampuan yang dijelaskan, dapat diketahui bahwa terdapat kemampuan lain yang dapat dikembangkan, selain kemampuan bawaan sepeti DNA. Kemampuan tersebut yaitu kecerdasan, berjejaring dengan mentor dan memperbanyak latihan. Untuk memilki tiga kemampuan itu diperlukan semangat, motivasi dan konsistensi. Hal ini dikarenakan, kemampuan yang lebih baik tidaklah didapatkan secara instan, melainkan melalui perjuangan panjang.

Dalam upaya menjadi seorang wirausaha, diperlukan juga wadah untuk memantik kemampuan kecerdasan, jaringan dan latihan. Wadah tersebut bisa berupa pelatihan, seminar dan sebagainya. Tentu, menjadi seorang wirausaha berpotensi untuk meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia. Maka dari itu Maxima Indonesia berupaya untuk menyediakan ruang belajar, guna meningkatkan kemampuan wirausaha. Adapun kegiatan yang telah dikelola oleh Maxima Indonesia untuk membantu wirausaha di Indonesia yaitu Moslem Entrpreneur in The Digital Era, Entrpreneur Boot Camp, Entrepeneur Sharing Session, Seminar Entrpreneurship dan lain-lain.

Source:

Troy Henikoff dalam website medium Laura Norman. 2017. Are Wirausahas Born or Made?. https://medium.com/grow-for-growing-companies/are-wirausahas-born-or-made-6a8f1a3a5560  [Diunduh pada 30 Juli 2020]

Read By Terra. 2016. Pentingnya Entreprenurship. https://medium.com/@TERRAITB/pentingnya-wirausahaship-706519047a9e#:~:text=Jiwa%20wirausahaship%20ini%20sangat%20penting,antara%20jobseeker%20dengan%20lapangan%20pekerjaan.&text=Dengan%20memulai%20wirausahaship%2C%20maka%20akan%20menambah%20jumlah%20lapangan%20pekerjaan. [Diunduh pada 30 Juli 2020]

Ciputra dalam Harefa, Andrias, dkk. 2017. The Cciputra’s Way: Praktik Terbaik Menjadi Wirausaha Sejati. Jakarta (ID): Gramedia

Rumahawan.com. 2016. Pentingnya Wirausahaship di Indonesia. https://www.rumahawan.com/pentingnya-wirausahaship-di-Indonesia/ [Diunduh pada 30 Juli 2020]

Merdeka.com - Pada dasarnya, wiraswasta adalah seseorang yang memulai bisnisnya dari bawah, di mana konsep dan segala idenya digunakan untuk mengelola perusahaan dalam jangka panjang. Selain itu, ada karakter khusus yang membedakan seorang wiraswasta dengan karyawan biasa.

Nolan Bushnell, pendiri Atari and Chuck E. Cheese's, percaya bahwa menjadi seorang wiraswasta sebenarnya tidak sulit.

"Semua orang punya ide, tetapi hanya ada beberapa yang mau mewujudkannya. Bukan besok, bukan minggu depan, tetapi sekarang. Wiraswasta sejati adalah pekerja, bukan pemimpi," demikian menurut Bushnell.

Pendapat yang hampir sama diungkapkan oleh Peter Drucker yang dikenal dengan sebutan 'The Father of Modern Management.' Menurutnya, wiraswasta harus bisa berinovasi, mampu melihat kesempatan dan mengubahnya menjadi sesuatu yang besar.

Apapun pendapat orang-orang tentang wiraswasta, para ahli dari University of Illinois Center jurusan Economic and Financial Education kemudian menyebutkan beberapa kemampuan yang harus dimiliki para wiraswasta.

  • Kemampuan merencanakan sesuatu. Segala rencana bisnis untuk mencapai tujuan tertentu di berbagai bidang, termasuk keuangan, pemasaran, proses produksi, penjualan, dan tim harus bisa direncanakan dengan matang oleh wiraswasta.
  • Kemampuan pemasaran. Memasarkan produk memerlukan skill khusus, sehingga orang-orang mau membeli barang atau memakai jasa para wiraswasta itu.
  • Kemampuan interpersonal. Kemampuan yang satu ini berhubungan dengan cara membangun dan memelihara hubungan positif dengan pelanggan, klien, karyawan, investor, akuntan, dan pelaku bisnis lainnya untuk mencapai keberhasilan usaha.
  • Kemampuan dasar manajemen. Meskipun seorang wiraswasta suatu saat membutuhkan karyawan tertentu untuk menjalankan bisnisnya, maka ia harus tahu dengan benar sumber daya manusia yang terbaik bagi usahanya.
  • Kemampuan memimpin. Setiap bisnis pasti membutuhkan pemimpin untuk menunjukkan visi dan misi perusahaan agar menginspirasi karyawan demi mencapai tujuan sukses bersama.

Anita Roddick, sebagai pendiri The Body Shop, percaya bahwa wiraswasta adalah soal kemampuan bertahan seseorang. Bertahan pada ide kreatif dan bagaimana bersaing di antara ribuan jenis usaha yang lain, demikian seperti yang dilansir dari Business News Daily (04/07).

Ketika banyak orang ingin menjadi pemimpin di perusahaan tertentu, sebuah penelitian terbaru justru menunjukkan bahwa wiraswasta justru mampu membuka jalan sebagai inovator bisnis di generasi mendatang.

Sementara tujuan bisnis selalu ada, seorang wiraswasta juga diharapkan agar tidak pantang menyerah jika mengalami kegagalan. Ingatlah bahwa Thomas Edison pernah berkata, "Aku tidak gagal. Aku hanya menemukan 10.000 cara yang belum berhasil."

Jawaban:

1. Knowing your business , yaitu harus mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan. Misalnya, seseorang yang akan melakukan bisnis perhotelan harus memiliki pengetahuan tentang perhotelan, sedangkan orang yang ingin melakukan bisnis pemasaran komputer harus memiliki pengetahuan tentang cara memasarkan komputer.

2. Knowing the basic business management , yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasikan, dan mengendalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkann , memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses, dan pengelolaan semua sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.3. Having the proper attitude , yaitu memiliki sikap yang benar terhdapa usaha yang dilakukannya. Ia harus bersikap sebagao pedagang, industriwan, pengusaha, eksekutif yang sungguh-sungguh.

4. Having adequate capital , yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya berbentuk materi, tetapi juga moral. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha, oleh karena itu , harus terdapat kecukupan dalam hal waktu, tenaga, tempat, dan mental.

5. Managing finances effectively , yaitu memiliki kemampuan mengatur/mengelola keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana, dan menggunakannya secara tepat serta mengendalikannya secara akurat.

6. Managing time effiently , yaitu kemampuan mengatur waktu seefien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.

7. Managing people , yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakkan (memotivasi), dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.

8. Satisflying customer by providing high quality product , yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat, dan memuaskan.

9. Knowing how to compete, yaitu mengetahui strategi/cara bersaing. Wirausaha harus dapat menganalisis SWOT dalam diri dan pesaingnya.

10. Copying with regulation and paperwork, yaitu membuat aturan/pedoman yang jelas (tersurat, tidak tersirat).