Tuliskan limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang

Sampah Anorganik – Sampah adalah hasil pembuangan makhluk hidup yang sudah tidak lagi dibutuhkan atau diperlukan. Sampah selalu hadir di tengah kehidupan manusia, baik dalam bentuk sampah anorganik atau organik.

Berdasarkan unsur pembentuknya, sampah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan alami, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan non alami.

Pengertian Sampah Anorganik

Sampah anorganik memiliki sifat berlawanan dengan sampah organik. Jenis sampah ini merupakan limbah yang dihasilkan dari bahan-bahan yang bukan berasal dari alam (bahan hayati), melainkan bahan-bahan buatan manusia atau bahan sintetik (sampah non alami).

Sampah sintetik ini banyak berasal dari benda-benda hasil produksi atau teknologi pengolahan barang tertentu.

Contoh Sampah Anorganik

Contoh sampah anorganik dengan mudah bisa kita temui di kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar. Misalnya meliputi di lingkungan rumah tangga berupa tas plastik, styrofoam, kaleng kemasan, botol plastik, panci dan penggorengan yang rusak, dan sebagainya.

Sedangkan sampah non alami dari kantor antara lain berupa sisa alat tulis yang tidak terpakai, plastik sampul buku, sisa map plastik, dan masih banyak lagi.

Ciri dan Karakterisitik

Sampah anorganik lebih mudah diolah dibandingkan sampah organik. Pengolahan sampah ini sangat penting, sebab jika dilakukan secara tepat akan mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan.

Tuliskan limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang
Pixabay

Ciri-ciri sampah anorganik, antara lain:

1. Sulit Terurai

Ciri utama dari sampah non alami adalah sulit terurai. Limbah anorganik bukan tidak dapat terurai sama sekali, melainkan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membusuk dan terurai secara alami. Bahkan beberapa jenis sampah memerlukan waktu puluhan tahun agar terurai menjadi unsur yang lebih kecil, misalnya sampah plastik di laut.

Karakteristik tersebut menjadikan sampah anorganik sering menjadi sumber masalah lingkungan. Akibat sulit terurai, sampah yang terbuang di alam akan menumpuk dan mengganggu makhluk hidup lain.

2. Terbuat dari Bahan Pabrikasi

Ciri berikutnya adalah diproduksi dari bahan-bahan pabrikasi atau sintesis. Contohnya ialah styrofoam yang termasuk sampah non alami. Styrofoam terbuat dari campuran bahan-bahan sintesis, seperti polistirena dan gas CFC (freon) yang dapat merusak lapisan ozon.

3. Bisa di Daur Ulang

Meski sulit terurai, keunggulan sampah anorganik mudah diolah kembali. Baik diolah untuk kebutuhan lain, atau diolah kembali menjadi barang baru yang lebih bermanfaat. Misalnya, botol plastik bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan, pot tanaman, dan lainnya.

baca juga:  Infografis - Ancaman Sampah Plastik Mikro

Selain itu, botol plastik yang terkumpu juga bisa diolah menjadi botol plastik baru dengan bentuk dan kemasan yang baru.

Jenis Sampah Anorganik

Sampah non alami terdiri dari berbagai bentuk dan macam. Berikut adalah penjelasan beserta contoh yang banyak ditemukan di masyarakat, yaitu:

1. Sampah Anorganik Lunak

Sampah anorganik lunak merupakan jenis sampah non alami yang mudah dibentuk atau diolah. Bahan penyusun sampah terdiri dari kandungan bahan-bahan yang lentur.

Beberapa macam sampah anorganik lunak, antara lain sampah plastik, bungkus kemasan, sampah dari bahan tekstil (seperti kain perca).

2. Sampah Anorganik Keras

Sampah anorganik keras memiliki kandungan bahan yang sulit untuk dihancurkan dan sifatnya lebih kuat daripada jenis yang lunak. Limbah ini kebanyakan sulit untuk diolah kembali. Untuk melakukan daur ulang, maka diperlukan teknologi dan alat yang lebih kompleks.

Macam-macam sampah anorganik keras, antara lain sampah kaleng, sampah kaca atau material pecah belah, sampah dari bahan-bahan metal.

Prinsip Pengolahan Sampah

Sampah anorganik seringkali menimbulkan berbagai masalah karena sulit terurai. Maka dari itu, pengolahan sampah sangat diperlukan untuk mengurangi masalah yang diakibatkan.

Berikut adalah prinsip pengolahan sampah non alami yang dapat dilakukan, yakni:

a. Reduce

Reduce atau mengurangi, merupakan prinsip pengolahan sampah yang paling sederhana. Cara ini mudah untuk dilakukan, namun kesadaran masyarakat lah yang menjadi kendala.

Jika masyarakat yang lebih sadar lingkungan, prinsip reduce menjadi salah satu yang dapat diandalkan. Beberapa contoh cara mengurangi sampah anorganik dalam kegiatan sehari-hari, seperti:

  1. Tidak menggunakan sedotan untuk minum. Meski terlihat kecil, sampah sedotan terbuat dari plastik yang sulit terurai.
  2. Apabila membeli makanan, ada baiknya membawa kotak makan sendiri untuk mengurangi penggunaan kemasan makanan.
  3. Membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi sampah plastik dalam bentuk kantong belanja.
  4. Membawa botol minum sendiri dan tidak membeli minuman dalam kemasan.

b. Reuse

Prinsip kedua adalah reuse atau menggunakan kembali. Kita bisa memilah sampah anorganik yang sekiranya masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Gunakan kembali barang-barang yang masih layak digunakan dapat dimanfaatkan kembali.

Beberapa contoh penerapan prinsip reuse, antara lain:

  1. Mengisi ulang tinta pena yang sudah habis agar bisa digunakan kembali dan tidak menjadi sampah.
  2. Memanfaatkan kaleng makanan untuk pot tanaman.
  3. Memanfaatkan kaleng cat besar untuk bak penampung air di kamar mandi.
  4. Memanfaatkan bolot plastik bekas untuk meletakkan sabun cairan pencuci piring atau deterjen cair.
  5. Memanfaatkan kemasan makanan untuk menyimpan benda-benda kecil atau mainan anak-anak.

c. Recycle

Recycle atau mendaur ulang, merupakan salah satu prinsip pengolahan sampah anorganik yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan. Mekanismenya adalah memanfaatkan sampah yang masih layak digunakan sebagai benda baru yang memiliki nilai jual dan nilai guna yang lebih tinggi.

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan prinsi recycle atau daur ulang, yaitu:

  1. Membuat kerajinan dari kain perca.
  2. Botol plastik yang digunakan menjadi lampion lampu yang cantik.
  3. Limbah kaleng yang dapat diubah menjadi kursi duduk untuk keperluan cafe.
  4. Ban kendaraan yang tidak terpakai dapat diubah menjadi bahan untuk membuat pot tanaman atau meja yang unik dan kreatif.
  5. Bungkus makanan kemasan yang bisa dijadikan bahan untuk membuat tas, bros, dan keperluan fashion lainnya.

baca juga:  Pola Aliran Sungai - Pengertian, Jenis & Bentuk Aliran (Lengkap)

d. Replace

Prinsip replace atau mengganti, merupakan sebuah prinsip yang bisa dilakukan untuk mengolah sampah anorganik. Sampah-sampah sintetis didistribusikan kembali ke pabrik untuk diolah menjadi produk baru. Misalnya sampah botol plastik yang bisa diolah kembali menjadi botol plastik yang baru.

Dampak Negatif

Semua jenis sampah berdampak negatif terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat. Akan tetapi, keberadaan sampah anorganik dalam jumlah besar, tentu akan lebih membahayakan daripada sampah organik.

Mengapa demikian? Karena sampah jenis ini tidak mudah terurai atau membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai.

Tentu, hal ini bsa memberikan pengaruh jangka panjang. Belum lagi jika jumlah sampah terus meningkat dari tahun ke tahun.

1. Menyebabkan Masalah Kesehatan

Siapa bilang sampah anorganik hanya mengotori lingkungan? Lebih dari itu, ternyata keberadaannya dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, baik dari fisik sampah, maupun dari proses pembuatannya sendiri.

Sebagai contoh, sampah anorganik seperti kaleng dan botol plastik dapat terisi air hujan dan menjadi habitat nyamuk untuk berkembang biak. Bukan tidak mungkin, jika nyamuk yang berkembang biak di lingkungan sekitar adalah jenis nyamuk yang berbahaya, seperti nyamuk demam berdarah.

Contoh lainnya adalah, bahan dan proses pembuatan kaleng dan plastik itu sendiri. Plastik mengandung bahan-bahan sintetis yang tidak aman bagi manusia. Salah satunya adalah dioksin, bahan ini dapat menyebabkan bermacam masalah kesehatan, mulai dari gangguan saraf hingga penyakit kanker.

Bau yang ditimbulkan dari area pembuangan sampah juga dapat mengganggu pernafasan manusia. Khususnya yang tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah.

2. Menyebabkan Masalah Lingkungan

Masalah lingkungan menjadi hal yang sangat krusial. Selain global warming, masalah sampah menjadi salah satu tema yang sering dibahas.

Contoh yang pertama adalah maraknya bencana alam akibat penumpukan sampah anorganik. Sebut saja banjir, yang hampir setiap tahun terjadi. Penyebabnya tidak lain adalah penumpukan sampah yang mengakibatkan aliran air sungai menjadi tersumbat. Akibatnya, debit air yang bertambah akan meluap karena tidak memiliki jalan lagi untuk mengalir.

Contoh lainnya adalah dapat menyebabkan pencemaran air. Mau tidak mau, sampah apapun yang masuk ke dalam air akan membuat air menjadi tercemar. Jika air sudah tercemar, maka kebersihan dan kesehatan air tidak lagi terjaga.

Belum lagi permasalahan sampah yang memengaruhi tampilan estetika. Mulai dari fasilitas-fasilitas kota yang kotor dan tidak terawat, hingga daerah-daerah kumuh akibat tumpukan sampah.

3. Penyebab Masalah Bagi Makhluk Hidup Lain

Tidak hanya mengganggu lingkungan dan manusia, sampah anorganik juga tentu mengganggu keberlangsungan hidup makhluk hidup lainnya, seperti hewan dan tumbuhan.

Tuliskan limbah anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang
Pixabay

Banyak kasus pencemaran air yang sampai ke lautan akibat sampah anorganik. Parahnya, pencemaran air laut ini menyebabkan banyak ikan dan organisme laut lainnya mati karena keracunan.

Kasus lain juga terjadi di daratan. Sampah-sampah yang ada di darat dapat menjadi penjerat hewan-hewan yang hidup di sekitarnya. Sehingga banyak dari mereka yang mati karena terjerat sampah.

Manfaat Sampah Anorganik

Meski banyak menimbulkan dampak buruk, sampah anorganik memiliki sejumlah manfaat. Berikut beberapa manfaat dari sampah-sampah non alami, antara lain:

a. Bahan Kerajinan Tangan

Berkaitan dengan prinsip pengolahan sampah, sampah anorganik mulai banyak dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan. Bahkan, sekolah-sekolah pun banyak yang memberikan pelatihan atau edukasi kepada murid-muridnya untuk membuat prakarya dari bahan dasar sampah.

Tentu, hal ini menjadi terobosan baru di dunia industri kreatif agar membuat inovasi baru untuk mengurangi dampak negatif dari sampah anorganik.

b. Bahan Daur Ulang

Seperti yang dijelaskan diatas, salah satu prinsip pengolahan sampah adalah recycle atau daur ulang. Sampah-sampah dapat diolah menjadi barang-barang yang memiliki nilai guna yang lebih tinggi.

Sampah anorganik dapat dimanfaatkan sebagai bahan-bahan daur ulang yang tentunya bermanfaat untuk kehidupan masyarakat.

c. Dapat Digunakan Kembali

Sampah anorganik merupakan sampah yang lama terurai, penggunaan kembali sampah tentu sangat memungkinkan untuk dilakukan. Sampah-sampah rumah tangga dapat difungsikan menjadi benda lain yang sederhana. Seperti ember cat untuk bak penampungan air dan sebagainya.

d. Mainan Anak

Manfaat lain dari sampah anorganik adalah dapat dijadikan bahan mainan anak-anak. Jika kita ingin melatih kreativitas anak-anak, ajaklah mereka untuk membuat mainan sendiri dari limbah anorganik yang ada di rumah.

Tidak perlu menggunakan alat yang rumit, cukup menggunakan peralatan yang ada di rumah. Selain dapat menghasilkan sesuatu, cara ini juga bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Harapannya, anak menjadi lebih kreatif dan lebih peduli dengan lingkungan.

e. Meningkatkan Pendapatan Ekonomi

Mendapatkan uang dari sampah, mengapa tidak? Inilah salah satu manfaat sampah yang banyak dilupakan. Padahal sampah anorganik yang diolah dengan baik bisa membantu meningkatkan pendapatan ekonomi.

Apalagi jika seseorang berhasil membuat usaha khusus di bidang daur ulang sampah, maka lapangan pekerjaan pun akan bertambah.

Dalam skala kecil, usaha pengepul barang bekas adalah salah satu bentuk usaha sederhana yang memberikan tambahan pemasukan uang. Sampah-sampah anorganik yang dikumpulkan kemudian dijual untuk diolah kembali menjadi barang baru yang lebih layak untuk dipasarkan.

Tidak hanya itu, sampah bisa dijadikan mata pencaharian tetap bagi para pelaku usaha di bidang industri kreatif. Misalnya usaha daur ulang ban bekas menjadi kursi cafe yang unik.

Lebih jauh lagi, usaha ini membutuhkan ahli di bidang pembuatan kursi, sehingga lapangan pekerjaan akan terbuka dan peluang meningkatkan pendapatan ekonomi pribadi akan lebih luas.

20201018