Latar yang terdapat pada cerita no. 19 adalah


Latar yang terdapat pada cerita no. 19 adalah

Latar yang terdapat pada cerita no. 19 adalah



Kunci Jawaban: B

Pembahasan

Menurut KBBI latar ialah keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra. Latar tempat (berkaitan dengan di mana peristiwa dalam cerita itu terjadi). Latar waktu (berkaitan dengan kapan peristiwa dalam cerita terjadi). Latar suasana (berkaitan dengan perasaan atau suasana kejadian peristiwa dalam cerita itu terjadi).

Suasana kecemasan artinya suasana yang tidak tidak tenteram hati (karena khawatir, takut); gelisah (https://kbbi.web.id/cemas). Pembuktian kecemasan pada kutipan teks tersebut terdapat pada kalimat bernomor (1) dan (3), yaitu (1) Sambil makan malam di dapur umum, aku diskusikan kecemasanku kepada Sahibul menara. (3) Kami meringis tegang membayangkan ujian marathon sebulan penuh.

Pada kalimat bernomor (1) tertulis dengan jelas kata kecemasanku, sedangkan pada kalimat bernomor (3) terdapat kata tegang yang menunjukkan suasana kecemasan.

RINGKASAN MATERI 

A. Membuktikan Simpulan dengan Data pada Karya Sastra (Bukti Watak, Setting, Nilai)

Membuktikan simpulan data pada karya sastra artinya menyimpulkan unsur-unsur dalam karya sastra seperti watak tokoh, setting, dan nilai-nilai dalam karya sastra berdasarkan kata/kalimat/paragraf dalam karya sastra.

Untuk menentukan kalimat yang membuktikan watak, latar, atau nilai tentunya kita harus memahami isi atau makna kalimat-kalimat dalam teks atau kutipan pada karya sastra.

B. Pengertian Latar

Menurut Indrawati “2009:64” latar atau setting merupakan tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam suatu cerita.

Menurut Kusnadi Dkk. “2009:60” latar tempat atau latar waktu dalam karya sastra akan mempengaruhi inti cerita dan pengambilan nilai-nilai yang ingin diungkapkan pengarang.

Menurut KBBI “2001:501” latar ialah keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra.

Berdasarkan beberapa pendapat disimpulkan pengertian latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya peristiwa-peristiwa didalam suatu karya sastra. 

C. Macam-Macam Latar

Jenis atau macam-macam latar diantaranya sebagai Berikut.

1. Latar Tempat 

Yaitu latar yang mengacu pada tempat atau lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi. Misalnya perkotaan, pedesaan, di desa, di kota, di penjara, di rumah, dan sebagainya.

2. Latar Waktu 

Yaitu latar yang mengacu pada waktu kapan terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi.  Dapat berupa jam, hari, tanggal, bulan, tahun, peristiwa sejarah, bahkan zaman tertentu yang melatarbelakanginya.

3. Latar Sosial

Yaitu latar yang mengacu pada kondisi sosial masyarakat yang diceritakan dalam karya fiksi. Seperti latar sosial bawah/rendah, latar sosial menengah, latar sosial tinggi, dan sebagainya. (https://id.wikipedia.org/wiki/Fiksi)

4. Latar suasana


Yaitu situasi apa saja yang terjadi ketika saat si tokoh atau si pelaku melakukan sesuatu. Seperti misanya: saat galau, gembira, lelah, dan lain sebagainya.


Contoh analisis latar cerpen


Ibu terkulai di kursi seperti orang mati. Pintu, jendela, televisi, telepon, perabotan, buku, cangkir teh, dan lain-lain masih seperti dulu, tetapi waktu telah berlalu sepuluh tahun. Tinggal Ibu kini di ruang keluarga itu, masih terkulai seperti sepuluh tahun yang lalu. Rambut, wajah, dan busananya bagai menunjuk keberadaan waktu.
Telepon berdering. Ibu tersentak bangun dan langsung menyambar telepon. Diangkatnya ke telinga. Ternyata yang berbunyi telepon genggam. Ketika disambarnya pula, deringnya sudah berhenti..( Ibu yang Anaknya Diculik Itu oleh Seno Gumira Ajidarma )
Latar suasana: sedih (terkulai di kursi seperti orang mati. (
https://www.merdeka.com/pendidikan/cari-tahu-latar-tempat-waktu-dan-suasana-dalam-cerpen-yuk.html)


PEMBAHASAN SOAL UN BAHASA INDONESIA SMA TAHUN 2019




















19. Bukti Latar Suasana dalam Novel Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/09/contoh-soal-bukti-latar-suasana-dalam.html


20. Melengkapi Teks dengan Ungkapan yang Tepat Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/09/pembahasan-soal-melengkapi-teks-dengan.html


21. Memperbaiki Kalimat agar Efektif Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/09/contoh-soal-un-memperbaiki-kalimat-agar.html 

Posted in UN SMA 2020 on September 22, 2019 by MuhZuhri | 1 comment 

tirto.id - Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pengkajian karya sastra, terdapat beberapa unsur intrinsik, yang berperan sebagai pembangun puisi, cerita (prosa), dan drama. Biasanya, karya sastra memuat sebuah tema, alur, latar, tokoh dan penokohan, serta sudut pandang.

Menurut Burhan Nurgiyantoro dalam Teori Pengkajian Sastra (2009:23), unsur instrinsik didefinisikan sebagai penyusun karya yang identitasnya terdapat dalam karya itu sendiri. Baik secara jelas (eksplisit), maupun tidak (implisit), biasanya pembaca dapat mengetahui unsur-unsur tersebut setelah membaca tulisan terlebih dahulu.

Di antara beberapa unsur ini, terdapat salah satu pembangun yang disebut latar. Latar dibagi menjadi tiga jenis, yaitu latar waktu, suasana, dan tempat. Ketiganya memiliki peran masing-masing dalam menggambarkan kondisi tokoh, lingkungan atau kejadian, dan kapan peristiwa itu berlangsung.

Sebenarnya, pemahaman latar bukan hanya dipakai untuk memahami informasi dalam karya sastra saja (implisit dan ekspilsit). Namun, bisa juga untuk mengetahui sesuatu yang terjadi dalam berita, tulisan sejarah, dan lain-lain (kebanyakan eksplisit). Lantas, apa arti tiga jenis latar ini?

Pengertian Latar Waktu, Suasana, dan Tempat

Dalam buku Pelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Untuk SMA & MA Kelas X (halaman 25-26) yang diterbitkan Grasindo, latar waktu merupakan penggambaran kapan peristiwa dalam sebuah karya itu berlangsung.

Sementara latar suasana adalah kondisi batin tokoh (perasaan individu) dan fisik sekitar (kondisi lingkungan) yang bisa membawa pembaca mengetahui bagaimana perasaan dalam tulisan. Sedangkan latar tempat mengungkapkan di mana lokasi terjadinya sebuah cerita yang ditulis pengarang.

Penulis biasanya memiliki pilihannya masing-masing ketika ingin mencantumkan ketiga latar ini, mulai dari penggambaran langsung melalui kata-kata (eksplisit) hingga memberikan isyarat tertentu agar pembaca bisa menelaahnya sendiri (implisit). Berikut ini contoh latar dalam pelajaran bahasa Indonesia.

Contoh Latar Waktu (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Eksplisit:

1. Setiap pagi saya mandi.

2. Dua tahun lalu kamu meninggalkanku.

3. Bapak pulang kampung besok.

4. Tiap malam saya begadang.

5. Tahun depan Budi pindah ke luar negeri.

Implisit:

1. Monica berangkat sekolah (pagi hari).

2. Ayam berkokok (waktu fajar).

3. Sebulan ini saya tidak boleh makan dan minum (bulan Ramadan).

4. Adzan maghrib terdengar (sekitar jam 6 sore).

5. Besok, semua orang akan saling memaafkan (Hari Raya Idul Fitri).

Contoh Latar Suasana

Eksplisit:

1. Saya sangat senang melihat Anda.

2. Ibu sedih melihat saya nakal.

3. Budi merasa cemas karena tidak mengerjakan PR.

4. Guru olahraga itu marah ketika siswanya malas.

5. Saya dan adik saya takut menonton film horor.

Implisit:

1. Di sini tidak ada orang (sepi).

2. Pestanya terlalu banyak orang (ramai).

3. Kedua pasangan itu saling berpegangan tangan (romantis).

4. Para tentara diam-diam memantau musuhnya (sunyi).

5. Semua binatang di Ragunan bersuara (berisik).

Contoh Latar Tempat

Eksplisit:

1. Saya berada di Jakarta.

2. London adalah tempat kelahiran saya.

3. Perpustakaan itu ada di ujung lorong.

4. Ruangan itu penuh hantu.

5. Sekarang saya belajar di rumah.

Implisit:

1. Seluruh buku tersusun rapi di sini (perpustakaan).

2. Saya dikelilingi pohon setiap berjalan (hutan).

3. Di atas pasir kami melihat matahari dan hamparan ombak (pantai).

4. Saya tinggal di bawah atap surga (rumah).

5. Lalu lalang kereta terdengar jelas di sini (dekat rel).

Baca juga:

  • Apa Itu Unsur Intrinsik, Unsur Ekstrinsik dalam Cerpen dan Novel
  • Apa yang Dimaksud Biografi: Tokoh, Pengertian, Contoh dan Struktur
  • Apa yang Dimaksud Unsur Intrinsik dalam Cerita dan Puisi?

Baca juga artikel terkait LATAR WAKTU atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/ale)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates