Contoh perkembangan fisik motorik anak usia Dini

Aktivitas untuk melatih fisik motorik anak bisa dilakukan dengan mudah. Namun, sebagai orang tua, Anda harus tahu betapa pentingnya fisik motorik dalam perkembangan anak. Bisa dikatakan motorik menjadi tolok ukur dalam melihat dan memantau perkembangan anak sesuai usianya.

Tidak heran jika banyak orang tua yang sudah mulai melatih motorik dan fisik anak sejak dini. Cara mudah untuk melatih motorik anak yang bisa diterapkan oleh para orang tua bisa dilihat di bawah ini.

1. Melatih Fisik Motorik Anak dengan Melipat Kertas

Salah satu kegiatan sederhana yang bisa diajarkan oleh orang tua, yakni melipat kertas. Anda bisa menggunakan kertas origami warna-warni untuk dilipat si kecil. Kegiatan tersebut bisa membantu anak untuk melatih kekuatan otot jari dan tangan.

Contohnya bisa  melipat berbentuk segitiga, persegi panjang, lipatan sapu tangan, dan lain sebagainya. Aktivitas ini juga bisa membantu kreativitas dan kefokusan anak terhadap objek yang sedang di depannya.

2. Menggunting Kertas Origami atau Warna-Warni

Salah satu latihan untuk meningkatkan kualitas fisik motorik adalah dengan menggunting kertas. Kegiatan tersebut dapat memberikan sejumlah manfaat untuk si kecil. Contohnya melatih untuk sabar, ketelitian, membangun rasa percaya diri, melatih koordinasi jari tangan, dan masih banyak lainnya.

Anda bisa membantu anak untuk mengawalinya dengan menggunting kertas secara bebas. Cara membuat anak agar lebih tertarik, gunakan kertas berwarna-warni. Jika anak sudah bisa menggunting secara bebas, Anda bisa memberikannya gambar di kertas. Contoh gambar lingkaran, persegi, segitiga, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Dampak Teknologi Dalam Pengembangan Nilai Agama dan Moral Pada Anak Usia Dini

3. Melakukan Lompatan di Atas Trampolin

Trampolin menjadi salah satu mainan kesukaan anak-anak yang juga memiliki dampak positif dalam meningkatkan kualitas motorik mereka. Melompat di trampolin bisa membantu anak dalam meningkatkan keseimbangan. Bahkan, aktivitas untuk melatih fisik motorik anak ini menjadi bagian dari diet sensorik.

Anda bisa membeli trampolin mini untuk anak atau mengajaknya ke taman yang ada fasilitas tersebut. Selain itu, pastikan untuk memberitahukan anak beberapa aturan keselamatan agar anak tidak terluka.

4. Melatih Perkembangan Motorik Anak dengan Bermain Puzzle

Kegiatan motorik halus anak usia 5-6 tahun bisa dilatih dengan bermain puzzle. Jika anak sudah bisa memainkan puzzle biasa, cobalah untuk memainkan puzzle tiga dimensi. Anda bisa memberikannya puzzle yang mudah lebih dulu. Jika dia berhasil menyelesaikan tantangannya, cobalah untuk memberikan puzzle yang mulai sulit.

Bermain puzzle dapat melatih anak untuk fokus, teliti, berpikir mencari solusi, dan meningkatkan kreativitas anak. Jadi, tidak ada salahnya memberikan anak hadiah berupa permainan puzzle yang bagus untuk tumbuh kembangnya.

5. Memegang Pistol Air untuk Menyemprot

Salah satu aktivitas untuk melatih fisik motorik anak bisa dilakukan melalui bermain semprot air. Bagi beberapa orang tua, aktivitas tersebut terasa mengganggu dan menciptakan masalah. Nyatanya, aktivitas ini bisa membantu untuk melatih perkembangan motorik pada anak.

Menggunakan pistol air untuk menyemprotkan air bisa membantu anak untuk melatih gerakan jemarinya agar tidak kaku. Melalui benda tersebut, anak bisa menekan benda dan memegangnya dengan satu atau dua tangan.

6. Menumbuk Bumbu atau Memasak

Anak Anda suka membantu atau merasa tertarik dengan aktivitas memasak? Nah, Anda bisa memanfaatkan momen tersebut untuk membantu anak dalam melatih kemampuan motoriknya. Caranya adalah dengan meminta si kecil untuk menumbuk beberapa bumbu dapur. Aktivitas ini dapat membantu melatih rangsangan pada motorik halus anak.

Selain itu, aktivitas tersebut dapat membantu anak dalam menyeimbangkan pola gerakan dari pergelangan tangan. Tidak hanya itu saja, menumbuk bumbu bisa membantu anak dalam keseimbangan untuk menggenggam benda.

7. Berenang

Berenang menjadi salah satu aktivitas yang dapat melatih anak dalam merangsang motorik kasar. Aktivitas berenang melibatkan seluruh bagian tubuh anak dalam melawan daya tahan air. Secara tidak langsung, kegiatan ini juga dapat menumbuhkan kesadaran proprioseptif.

Baca Juga: Deteksi 5 Gangguan Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini

8. Menggambar dan Mewarnai

Aktivitas menggambar dan mewarnai dapat meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas pada seorang anak. Ternyata, kegiatan tersebut juga mempunyai tujuan lain, yakni melatih anak dalam memegang pensil dengan posisi yang sesuai. Selain itu, goresan yang dilakukan oleh anak membutuhkan koordinasi antara otot halus tangan dengan mata.

Aktivitas-aktivitas di atas bisa Anda coba di rumah guna melatih fisik motorik anak. Anda bisa mengajarkan secara perlahan kepada anak dan jangan terburu-buru. Alhasil, anak pun akan bisa mencapai hasil yang maksimal dalam tumbuh kembangnya.

Rohyana Fitriani, Rabihatun Adawiyah



Perkembangan motorik merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan perkembangannya pada anak usia dini. Perkembangan motorik sering dijadikan sebagai tolak ukur untuk membuktikan bahwa anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Perkembangan motorik adalah sesuatu yang membicarakan gerakan jasmani yang terkoordinasi, sehingga dalam pengembangannya dibutuhkan berbagai stimulasi yang tepat untuk anak usia dini. Stimulasi ini dapat diberikan oleh orang tua, guru, maupun lingkungan baik lingkungan di rumah maupun lingkungan sekolah dengan menyediakan lingkungan belajar yang mendukung untuk perkembangan motorik anak usia dini. Pemberian stimulasi tersebut merupakan upaya yang dilakukan oleh orang dewasa dalam memberikan fasilitas dan kesempatan yang optimal untuk tercapainya perkembangan yang optimal. Memberikan waktu yang banyak untuk anak melakukan kegiatan-kegiatan yang menunjang perkembangan motoriknya dan pengawasan yang tepat merupakan salah satu usaha yang tepat dalam mendukung perkembangan fisik motorik anak usia dini.



fisik motorik; anak usia dini



Decaprio, Richard. (2013). Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press.

Desmika W.S., Endang N.W., Setyo Purwanto. (2012). Hubungan Antara Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-5 Tahun di Posyandu Buah Hati Ketelan Banjarsari Surakarta. Jurnal Kesehatan. Vol. 5, No. 2.

Eny Kusumastuti. (2004). Pendidikan Seni Tari pada Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Tadika Puri Cabang Erlangga Semarang Sebagai Proses Alih Budaya. Harmoni Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni. Vol.V. No.1.

Fadlillah. (2014). Desain Pembelajaran PAUD. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Heri Rahyubi. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media.

Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Ismatul Khasanah, Agung Prasetyo, & Ellya Rakhmawati. (2011). Permainan Tradisional Sebagai Media Stimulasi Aspek Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Penelitian PAUDIA. Volume 1. No. 1.

Lolita Indraswari._____. Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Mozaik di Taman Kanak-Kanak Pembina Agam. Jurnal Pesona PAUD. Vol.1.No.1.

Morrison, G.S. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.

Novan A.W. (2014). Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media.

Papalia, D.E. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika.

Rini Hildayani. (2016). Psikologi Perkembangan Anak. Tangerang: Universitas Terbuka.

Santrock, J.W. (2011). Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika.

Sher. (2009). Early intervention games: fun, joyful ways to develop social and motor skills in children with autism, spectrum, or sensory processing disorders. San Fransisco: Jossey Bass.

Slamet Suyanto. (2005). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing.


DOI: https://doi.org/10.29408/goldenage.v2i01.742

  • There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Golden Age

Contoh perkembangan fisik motorik anak usia Dini


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Ruang Artikel 2022-06-10 | 09:43:00

PAUDPEDIA—Halo Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, dapatkah Sobat PAUD bayangkanbetapa bergembiranya anak-anak ketika anak bermain dan bergerak dengan bebas baik di sekolah ataupun di rumah? Tahukah Sobat PAUD ? Ketika sedang bermain seperti  berjalan, berlari, melompat, meluncur, mencoret, menggambar, melukis, menggunting dan merobekternyata anak juga sedang melatih keterampilan motorik. 

Sobat PAUD, kita pelajari bersama tentang keterampilan motorik pada anak usia dini. Pada umumnya keterampilan motorik dapat dikatakan sebagai kesadaran dan kemampuan 

anak mengelola tubuh dalam berbagai situasi dan menggunakan bagian tubuh tertentu. Selainitu keterampilan motorik dapat dikatakan sebagai pengendalian fisik gerakan tubuh melaluikegiatan yang terkoordinasi antara susunan syaraf, otak, otot, dan sumsum tulang belakang(spinal cord). Motorik dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu motorik kasar (gross motor skill) dan motorik halus (fine motor skill). 

Keterampilan motorik kasar mengacu pada keterampilan fisik yang diperlukan untukmelakukan pergerakan seperti otot kepala, leher, lengan, dan kaki melalui gerakan yang terkoordinasi dan terkontrol. Motorik halus dapat dikatakan sebagai keterampilan fisik yang diperlukan untuk membuat gerakan kecil yaitu otot-otot kecil, khususnya tangan dan jari-jari mereka. Keterampilan motorik halus mulai berkembang dimulai pada saat anak lahir, ketikaanak menggenggam secara refleks, selanjutnya beberapa bulan kemudian saat anakmemasukkan jari ke dalam mulut, dan pada usia sekitar 6 bulan, saat anak mulai menggenggam benda.

Apa yang bisa Sobat PAUD lakukan untuk menstimulasi keterampilan motorik anak?

Contoh kegiatan yang dapat menstimulasi motorik kasar anak :

• Ajak anak bermain trampolin, bermain trampoline adalah pilihan yang menyenangkanuntuk bermain dan menstimulasi motorik kasar anak. Salah satu manfaat bermaintrampoline adalah pada saat anak bermain trampoline otot otot kaki anak akanterstimulasi dan menjadi lebih kuat. 

• Ajak anak bermain di luar ruangan atau di lapangan, ajak anak bermain seeprti berlari, melompat, berayun, dan meluncur.

• Ajak anak bermain bola, beri anak bola untuk dilempar, ditendang, dan ditangkap

• Ajak anak menari, tepuk tangan, goyangkan kepala, lambaikan tangan, sentuh jari kaki, dan berdiri dengan satu kaki, 

• Ajak anak bermain Hula Hoop, dengan bermain holahop anak akan bergerak denganlebih aktif

• Ajak anak menjelajahi tanam atau lingkungan sekitar – bahkan kegiatan membungkukuntuk mengambil daun kering yang jatuh di tanah dan mengambil sampah yang tergeletak di tanah merupakan kegiatan yang dapat menstimulasi motorik kasar anak

• Hal lain yang tidak kalah serunya adalah, ajak anak memanjat pohon di lingkungansekitar. Memanjat pohon dapat melatih motorik kasar anak dan dapat membuat anakmerasa lebih dekat dengan alam

Contoh kegiatan yang dapat menstimulasi motorik halus anak :

• Ajak anak bermain dengan menggunakan alat permainan seperti manik-manik, mur dan baut, tombol yang bisa ditekan, bahkan sakelar

• Ajak anak bermain menjentikkan jari, hal ini juga salah satu kegiatan sederhana yang dapat menstimulasi perkembangan motorik halus anak. Ayah dan Bunda bisamembuat kegiatan lebih seru dengan cara bermain menjentikan jari diiringi musikyang sesuai. Hal ini membuat suasana lebih gembira dan anak menjadi lebihsemangat.

• Ajak anak bermain mencoret-coret, melukis, dan menggambar

• Ajak anak bermain kegiatan sehari-hari seperti membuka ritsleting jaket, mengancingkan kancing, mengenakan sarung tangan dan kaus kaki. Kegiatan sepertiini juga dapat menstimulasi perkembangan motorik halus anak. 

• Ajak anak bermain meremas, membentuk clay dough, menggunting berbagai macammedia dan merobek berbagai macam jenis kertas. Kegiatan ini juga juga dapatmenjadi pilihan Ayah dan Bunda untuk menstimulasi keterampilan motorik halusanak.

​​Selamat mencoba dan bermain bersama anak.

Penulis   : Devi Rahmawati

Kurator : Dona Paramita

Editor​: Ifina Trimuliana

Referensi

Clements, R., & Schneider, S. (2017). Moving With Words & Action: Physical Literacy for Preschool and Primary Children. Human Kinetics.

https://paudpedia.kemdikbud.go.id/berita/jenis-mainan-yang-dapat-membantu-melatih-sensor-motorik-anak?id=880&ix=47

https://skoolzy.com/blogs/news/early-childhood-development-gross-motor-skills

https://skoolzy.com/blogs/news/early-childhood-development-fine-motor-skills

Link Video Stimulasi Motorik :

https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/video/6967

Sharon Schneider“Movement, imagination and play are keys to a happy childhood.”