Carilah cerita atau kejadian nyata tentang as sami

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 16 are not shown in this preview.

tirto.id - As-Sami'dan Al-Alim adalah bagian dari nama-nama Allah SWT dalam Asmaul Husna. Sesungguhnya sifat-sifat Allah SWT tidak terbatas, tidak memerlukan ruang dan waktu.

Kendati demikian, para ulama mengumpulkan nama-nama Allah SWT untuk memudahkan umat Islam memahami sifat dan keagungan-Nya melalui 99 Asmaul Husna.

Penetapan 99 Asmaul Husna tidak sepatutnya dipandang sebagai batasan, namun sebagai pintu untuk mengenal keagungan Allah SWT.

Hal ini dikarenakan nama dan sifat-sifatnya merupakan hal gaib, tidak diketahui siapa pun, baik para nabi yang diutusnya, hingga para malaikat, sebagaimana tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

”Aku memohon kepada Engkau dengan semua nama yang menjadi nama-Mu, baik yang telah Engkau jadikan sebagai nama diri-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau Engkau sembunyikan menjadi ilmu gaib di sisi-Mu," (H.R. Ahmad).

Carilah cerita atau kejadian nyata tentang as sami

Di antara 99 Asmaul Husna tersebut, terdapat dua sifat yang patut diketahui umat Islam, yaitu As-Sami' (Yang Maha Mendengar) dan Al-Alim (Yang Maha Mengetahui).

Kedua nama itu merujuk kepada sifat-sifat mulia yang dimiliki Allah SWT, sebagaimana tertera dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 137:

" ... Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," (QS: Al-Baqarah [2]: 137).

Arti dari As-Sami' (Yang Maha Mendengar) dan Maknanya

Laman Kemendikbud menuliskan mengenai arti dan makna As-Sami' atau Yang Maha Mendengar, bahwasanya Allah SWT mendengar segala suara, segala bunyi, percakapan, dan lain sebagainya di semesta ini.

Daya pendengaran Allah SWT tidak terbatas, sampai-sampai Allah SWT juga mengetahui suara hati dan segala yang terbetik di benak manusia. Hal ini tertera dalam surah Al-Mulk ayat 13:

"Baik kau rahasiakan perkataanmu atau kau nyatakan. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati," (Al-Mulk [67]: 13).

Mengimani nama Allah SWT, As-Sami' dapat dilakukan dengan cara mendengarkan orang lain, penuh perhatian, dan menghargai ucapan sesama. Lebih utama lagi, jika yang berbicara adalah guru dan orang tua kita.

Dengan pendengaran Allah SWT, seorang muslim juga dianjurkan untuk berdoa kepada-Nya. Melalui nama dan sifat ini, Ia mengabulkan permintaan hamba-Nya, serta membalasnya dengan pahala.

Selain itu, dengan mengetahui bahwa Allah SWT Maha Mendengar, maka seorang muslim sepatutnya tidak mengucapkan perkataan buruk yang mengandung dosa.

Di antara perkataan-perkataan buruk itu, terdapat gibah, gosip, menggunjing, memfitnah, dan lain sebagainya.

Karena Allah SWT Maha Mendengar, maka segala ucapan penuh dosa tersebut akan dicatat sebagai amalan buruk di sisi Allah SWT.

Arti dari Al-Alim (Yang Maha Mengetahui) dan Maknanya

Al-Alim artinya Yang Maha Mengetahui. Melalui nama dan sifat mulia ini, Allah SWT mengetahui hal-hal yang belum dan akan terjadi, masa lalu dan masa depan.

Sa'id bin Ali Al-Qathani dalam buku Syarah Asmaul Husna (2005) menuliskan mengenai pengetahuan Allah SWT yang tidak terbatas ini.

Artinya, Ia mengetahui hal-hal yang tampak maupun yang gaib, sebagaimana tertera dalam surah Al-An'am ayat 59, Allah SWT berfirman:

"Tak ada satu pun peristiwa, baik di bumi dan di langit yang luput dari pantauan Allah. Semua yang terjadi atas sepengetahuan-Nya. Pengetahuan Allah sungguh tidak terbatas dan meliputi semua hal tanpa kecuali, sementara pengetahuan makhluk sangat terbatas dan Allah Maha Mengetahui," (Al-An'am [6]: 59).

Mengimani nama Allah Al-Alim dapat terwujudkan dalam perilaku untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Kendati demikian, jika sudah memperoleh ilmu, seorang muslim tidak boleh sombong atau merasa paling pandai.

Bagaimanapun juga, setinggi-tingginya ilmu yang diperoleh, ilmu Allah SWT tetap paling tinggi dan tak ada batasnya.

Baca juga:

  • Arti Asmaul Husna Al Malik dan Al Quddus: Makna serta Teladannya
  • Manfaat Membaca 99 Asmaul Husna: Bisa Membuka Pintu Rezeki

Baca juga artikel terkait AL-ALIM ARTINYA atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

https://drive.google.com/file/d/1TySodgsztR4hlRt-rGELxcTbak0nImMd/view?usp=sharing

MATERI PEMBELAJARAN PAI

Pertemuan Ke 2

3.1. Memahami  makna Al-Alim, al-Khabir, as-Sami, dan al-Bashir

         Asmaull H¦usna  artinya nama-nama Allah Swt. yang baik. Allah Swt.

mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik, sesuai dengan

firman-Nya:

“Dan Allah memiliki al-Asma’ul Husna (nama-nama yang terbaik), maka

bermohonlah kepada-Nya de-ngan menyebutnya al-Asma’ul al-husna itu dan

tinggalkanlah orang-orang yang menyalah artikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan

mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. al-A’raf/7: 180)

Fadhilah atau keutamaan membaca dan mengamalkan asmaul husna adalah :

  1. Doa dengan Asmaul Husna Akan dikabulkan Allah SWT

Berdoa dengan menyebut dan mengagungkan nama Allah, baik secara keseluruhan atau disesuaikan dengan konteks doanya akan membawa keutamaan dikabulkan doanya. Allah SWT juga telah memerintahkan kita berdoa dengan menyebut namaNya.

“Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapatkan balasaan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf: 180)

  1. Rasulullah menganjurkkan mempelajarinya

Ketika menjelaskan Surat Al- A’raf ayat 180 dalam tafsirnya. Ibnu Katsir mencantumkan hadist tentang doa asmaul husna. Mendengar sabda Rasulullah, seorang sahabat bertanya:

“Wahai Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Benar, dianjurkan bagi setiap orang yang mendengarnya (asmaul husna) mempelajarinya.” (HR. Ahmad).

Keutamaan asmaul husna yang luar biasa adalah siapa yang hafal 99 asmaul husna dan meruninginya, ia akan masuk surge. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alihi wasallam,

“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Siapa yang menghafalnya ia akan masuk surge.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menerangkan, pengertian dari ahshoohaa adalah menghitung, menghafal, dan merenungi maknanya.

Dari yang diterangkan oleh Syaikh Abdul Aziz Bin Baz ada 3 poin penting tersebut yang perlu dipahami, diantaranya :

  1. Merenungkan akan makna dari Asmaul Husna tersebut

Kita dianjurkan untuk merenungkan makna dari Asmaul Husna, seperti contoh Ar-Rahman yakni maha pengasih, kita renungkan bahwasannya Allah Ta’ala itu adalah zat yang maha mengasihi semua makhluknya tanpa terkecuali dan kita mengimani akan hal tersebut.

      2. Menghafalkan Asmaul Husna

Keutamaan dari menghafal Asmaul Husna adalah kita akan menjadi manusia yang lebih rendah diri dan rendah hati, karena setelah kita merenungkan dan menghafal setiap nama-nama Allah yang mulia (Asmaul Husna) kita akan tersadar bahwasanya kita adalah makhluk yang amat lemah dan tak punya daya upaya kecuali atas pertolongan Allah.

      3. Mengamalkan isi kandungan dari Asmaul Husna

Kita dianjurkan untuk mengamalkan isi kandungan atau makna dari setiap Asmaul Husna, seperti contoh Allah adalan zat yang maha pengampun maka sudah sepantasnya kita sebagai makhluk-Nya harus memiliki sifat yang mudah memaafkan.

Allah Ta’ala yang maha besar adalah zat yang maha pengampun kenapa kita sebagai makhluk yang sejatinya lemah tidak memiliki sifat pemaaf terhadap sesama. Jadi, bukan hanya menghafalkannya terus kita akan masuk surga, namun kita butuh pengamalan akan asma Allah tersebut.

          Pada bab ini hanya empat al-Asmau-al-Husna  yang akan kalian pelajari, yaitu:

al- Alim, al-Khabir, as-Sami’, al-Basir. Setelah mempelajari topik ini, kalian

diharapkan dapat menjelaskan makna keempat al-Asmau-al-usna tersebut dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Al- Alim artinya Maha Mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang

gaib. Pe ngetahuan Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

firman-Nya berikut ini Q.S. Al – An ‘am : 59 :

Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. Dan Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula). Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).” (Q.S. al-An’am/6: 59)

Al-Khabir artinya Mahawaspada, mengetahui perkara yang tersembunyi. Allah Swt. Menciptakan milyaran makhluk dengan berbagai ragamnya.Semuanya diketahui oleh Allah dengan detail,penuh kecermatan dan kewaspadaan, baik secara lahir maupun batin. Allah

dapat mengetahui secara detail apa yang dikerjakan makhluknya. Dalam Q.S.

at-Taubah/9:16 Allah Swt. berfirman:

“… dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. at-Taubah/9: 16)

As-Sami’ artinya Maha Mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas tidak ada satu pun suara yang lepas daribpendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan. Hal ini sesuai dengan firman-Nya Q.S. Albaqarah : 256

“… dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”  Q.S. Al-Baqarah/2: 256)

 Al-Basir artinya Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan

kecil. Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta

ini dapat dipantau. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:

“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah

Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Hujurat/49: 18)

  • Hikmah Beriman kepada Allah Swt.

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt. Oleh karena merasa dirinya dekat, dia berusaha taat dan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

 orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut :

  1. Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt.

Hal ini sesuai dengan firman-Nya:

Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hariorang-orang yang kiamat).”

(Q.S. al-Mμ’min/40: 51).

  1. Hati menjadi tenang dan tidak gelisah.

Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt.:

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.”

(Q.S. ar-Ra’d/13: 28).

 3. Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi.

    Sebaliknya, tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian, sebagaimana    

     firman Allah Swt. berikut ini :

     “Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang          

      beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan   

     saling menasihati untuk kesabaran.”(Q.S. al-A¡r/103: 1-3).