Konsep keindahan seni rupa Timur, khususnya di wilayah Tiongkok, sangat menitik beratkan pada ajaran Tao atau Taoisme. Taosime dapat dimaknai sebagai aliran yang memercayai bahwa nilai-nilai kehidupan bersumber dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Pada masa Taoisme banyak berkembang dan diyakini masyarakat Tiongkok. Oleh sebab itu, perkembangan seni di Tiongkok juga banyak berlandaskan pada Taoisme. Penerapan Taoisme dalam bidang seni rupa Tiongkok tampak melalui sikap seniman dalam menciptakan karyanya. Berdasarkan aliran ini, seniman perlu menciptakan karya seni yang harus mengungkapkan roh, karakter, atau watak. Oleh karena itu, seniman harus banyak melakukan kontemplasi dan menyucikan diri sehingga mampu melihat, menyentuh, serta menangkap roh tersembunyi di dalam benda-benda di sekitarnya. Upaya ini dikenal sebagai upaya untuk mencapai kesadaran Tao. Jika seniman telah mencapai kesadaran Tao, ia akan mampu menghasilkan karya seni yang indah dan sarat makna. Panjangnya perjalanan yang harus dilalui seniman Tiongkok untuk menghasilkan karya seni yang indah dan sarat makna tentu membuat orang-orang berpikir bahwa karya seni yang dihasilkan akan mendekati kata sempurna. Namun, yang terjadi tidaklah demikian. Karya seni yang tercipta masih tidak lepas dari potensi buruk. Selain itu, keindahan merupakan hal yang sifatnya relatif dan tidak mutlak. Oleh sebab itu, banyak seniman yang menciptakan karya yang lebih mengutamakan sisi dan pengalaman spiritual yang akan diperoleh serta mengesampingkan bentuk dan warna yang semarak. Sisi spiritual yang ditonjolkan dalam karya dipercaya akan membangkitkan keindahan tersendiri bagi siapa pun yang menghayatinya. Penerapan prinsip tersebut banyak ditemukan dalam karya lukisan pada masa Tiongkok Kuno. Ciri khas lukisan tersebut adalah banyaknya ruang kosong dan kesan sunyi dari lukisan, serta berfokus pada satu objek. Tak heran jika berkembang pepatah yang menyebutkan bahwa perkembangan seni lukis di Barat adalah seni lukis mata (memanjakan mata), sedangkan seni lukis di Timur, tepatnya di Tiongkok, adalah seni lukis ide/ gagasan (memanjakan Sisi spiritual dan pemikiran). Pepatah ini jelas menunjukkan bahwa seni lukis Tiongkok Kuno mementingkan esensinya, bukan eksistensinya. Penggunaan warna dalam karya lukisan Tiongkok Kuno tidak bersifat fungsional, tetapi lebih bersifat simbolisme. Seni rupa Tiongkok menganjurkan adanya tahap perencanaan yang matang sebelum berkarya. Selain itu, karena mengutamakan esensi, karya seni Tiongkok sebaiknya direproduksi agar dapat diteruskan dan disebarluaskan. Gambar 7.1 Contoh lukisan Tiongkok yang mencerminkan ajaran Tao Sumber : Sugiyanto, dkk. 2017. Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga. Oleh: Dr. Agus Priyatno, M.Sn. Bangsa Tiongkok, adalah bangsa besar. Jumlah penduduknya besar, wilayahnya besar, mereka juga memiliki kebudayaan besar (agung). Senirupa dan arsitekturnya terkenal bermutu tinggi. Karya seni peninggalan kuno, hingga sekarang menjadi koleksi para pecinta seni, dihargai sangat tinggi. Patung, relief, lukisan, keramik, kaligrafi, hingga karya arsitekturnya unik. Memiliki ciri khas bangsa Tiongkok. Karya mereka sangat berbeda dibandingkan dengan karya bangsa lain. Kebudayaan Tiongkok kuno secara umum dipengaruhi oleh ajaran Kunfusius, Budha dan Islam. Kebudayaan berdasarkan ajaran Konfusius paling dominan. Tempat peribadatan dihiasi dengan patung dewa-dewi mereka. Demikian halnya dengan bangunan sekuler seperti rumah tinggal dan bangunan umum, terdapat patung dan kaligrafi menghiasi ruangan. Selama masa berabad-abad penguasa jatuh bangun, kaisar dan dinasti silih berganti. Karya seni terus diproduksi oleh para seniman maestro yang mengabdi pada raja. Seniman yang berkarya tidak untuk kepentingan raja. Mereka berkarya untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Setiap dinasti menghasilkan gaya dan corak karya seni yang berbeda dengan dinasti lainnya. Demikian juga dengan gaya dan corak yang diciptakan oleh seniman yang berkarya di luar kerajaan. Dinasti adalah keluarga yang memegang kekuasaan turun-temurun selama beberapa generasi. Ada beberapa dinasti di Tiongkok, berkuasa selama ribuan tahun. Setiap keluarga secara turun temurun berkuasa, hingga ratusan tahun. Dinasti yang paling tua adalah dinasti Shang yang berkuasa sekitar lima ratus tahun, sekitar 1570-1045 Sebelum Masehi. Meskipun kebudayaan sangat tua, kebudayaan logam sudah mulai dikenal. Berbagai macam senjata dan karya seni terbuat dari batu dan perunggu. Dinasti berikutnya adalah dinasti Zhou, berkuasa sekitar 1045-256 Sebelum Masehi. Pada dinasti ini sudah mulai diciptakan karya seni dari berbagai macam logam, dari perunggu hingga emas. Karya senirupa juga dibuat dari kayu, sutera dan keramik. Selain itu juga telah dikenal luas pemakaian kaca cermin dan bel dari perunggu. Dinasti berkuasa berikutnya adalah dinasti Han, Qin, dan enam dinasti lain yang berkuasa sekitar 221 Sebelum Masehi, hingga 589 Sesudah Masehi. Periode penting sejarah Tiongkok kuno, pada zaman ini diciptakan karya seni patung prajurit dengan kuda yang jumlahnya lebih dari 6000 buah. Karya tersebut masih bisa disaksikan, hingga sekarang. Keramik bermutu tinggi berupa mangkuk, piring dan berbagai peralatan rumah tangga lainnya ditemukan pada zaman dinasti ini. Selain itu terdapat karya seni berupa patung-patung Budha dan lukisan-lukisan dengan berbagai macam tema. Dinasti Tang yang berlangsung tahun 618-907 merupakan abad keemasan bangsa Tiongkok. Pemerintahan yang kuat dan kemakmuran ekonomi membawa banyak kesejahteraan. Karya seni maju pesat termasuk lukisan, keramik, karya logam, musik dan sastera. Lukisan piktorial dan lukisan dekoratif juga berkembang pesat. Dinasti Song berlangsung tahun 960-1279. Pada era ini didirikan berbagai sekolah seni. Banyak seniman dibiayai oleh kerajaan. Lukisan burung dan bunga, banyak diciptakan untuk memenuhi selera keindahan para bangsawan. Selain itu lukisan panorama, juga banyak diciptakan. Lukisan bertema pepohonan dan pegunungan atau perbukitan tampak dari jauh. Tiga dinasti yang berkuasa berikutnya adalah dinasti Yuan berlangsung tahun 1279-1368, dinasti Ming berlangsung tahun 1368-1644, dan dinasti Qing berlangsung 1644-1911. Pada zaman dinasti Ming tembok raksasa Tiongkok dibangun. Pada era ketiga dinasti ini senirupa semakin berkembang pesat. Lukisan, patung, relief, kalilgrafi dan keramik berkualitas tinggi. Terbuat dari berbagai logam mulia, Kristal, batu mulia, kayu, bambu, kain sutera dan berbagai macam bahan bermutu tinggi lainnya. Memasuki abad 20 hingga kini, bangsa Tiongkok bermetamorfosa dari bangsa tradisional menjadi bangsa modern. Mereka tidak hanya hebat di bidang senirupa, mereka telah menjadi kekuatan ekonomi, sosial, politik, budaya dan militer terdepan di dunia. Bangsa Tiongkok memang bangsa besar. Penulis dosen pendidikan seni rupa FBS Unimed dan Pengelola Pusat Dokumentasi Seni Rupa Sumatera Utara
Jawabanku: contoh karya seni di tiongkok 1. Tembikar Neolitik 2. Batu Giok 3. Kesenian Han 4. Lukisan Gu Kaizhi 5. Arsitektur dan Patung Buddha 6. Cloissone 7. Lukisan Tiongkok Kuno
Jawaban: Seni rupa Tionghoa adalah sebuah seni rupa yang, entah kuno atau modern, berasal dari atau dipraktikkan di Tiongkok atau oleh para seniman Tionghoa. Seni rupa Tionghoa di Republik Tiongkok (Taiwan) dan dari Tionghoa perantauan juga dapat dianggap bagian dari seni rupa Tionghoa dimana karya tersebut berdasarkan pada atau berkaitan dengan budaya Tionghoa dan warisan Tionghoa. "Seni rupa zaman batu" awal bermula dari tahun 10,000 SM, kebanyakan terdiri dari tembikar dan patung sederhana. Setelah zaman awal, seni rupa Tionghoa, seperti halnya sejarah Tiongkok, biasanya terklasifikasikan oleh suksesi dinasti pemerintahan dari para kaisar Tiongkok, kebanyakan berlangsung selama beberapa ratus tahun. Seni rupa Tionghoa dianggap merupakan tradisi tertua yang masih berlanjut di dunia, dan ditandai oleh tingkat tak lazim dari keterlanjutan dalam tradisi tersebut, setara dengan keruntuhan dan pemulihan bertahap dari gaya-gaya klasik Barat. Media yang biasanya diklasifikasikan di Barat sejak Renaisans sebagai seni rupa dekoratif sangat berpengaruh dalam seni rupa Tionghoa, dan kebanyakan seni rupa murni dibuat di luka-luka karya besar atau pabrik-pabrik oleh para seniman yang tidak diketahui, khususnya keramik Tionghoa. Penjelasan: |