Berikut yang bukan merupakan ancaman bagi perusahaan atas sistem informasi akuntansi?

Pengendalian merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Sebagai contoh aktivitas pengendalian, bank memberikan PIN (personal identification number) sebagai alat pengendali atas akses ke ATM. Dengan demikian orang yang tidak berhak tidak bisa mengaksesnya.

Perusahaan juga harus menerapkan pengendalian sebagai alat bantu untuk mengarahkan perilaku karyawan dan pelanggan. Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional perusahaan atau organisasi tertentu. Di lingkungan perusahaan, pengendalian intern didifinisikan sebagai suatu proses yang diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan management secara keseluruhan, dirancang untuk memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan.

Pengertian pengendalian internal menurut para ahli adalah prosedur-prosedur dan proses-proses yang digunakan perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengelola informasi secara akurat, serta memastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku. Sistem informasi akuntansi sebagai sistem yang terbuka tidak bisa dijamin sebagai suatu sistem yang bebas dari kesalahan maupun kecurangan. Pengendalian intern yang baik merupakan cara bagi suatu sistem untuk melindungi diri dari tindakan-tindakan yang merugikan. Dalam arti sempit, pengendalian intern hanya dibatasi pada kegiatan pengecekan, penjumlahan, baik penjumlahan mendatar maupun penjumlahan menurun.

Tujuan pengendalian internal adalah menyediakan keyakinan yang memadai bahwa:

  • Aset telah dilindungi dan digunakan untuk keperluan bisnis
  • Informasi bisnis akurat
  • Karyawan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku

Berangkat dari tujuan diatas, maka sistem pengendalian intern dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :

  1. Pengendalian intern akuntansi (internal accounting control). Pengendalian intern akuntansi meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasi, penyimpanan dan pencatatan serta pengawasan fisik atas kekayaan.
  2. Pengendalian intern administrasi (internal administratife control). Pengendalian intern administrasi meliputi peningkatan efisiensi usaha, dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan, misalnya analisis statistik, studi waktu dan gerak, program pelatihan, dan pengendalian mutu kegiatan perusahaan .

 Unsur-unsur sistem pengendalian intern terdiri dari:

  1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.
  2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberi  perlindungan terhadap unsur unsur laporan keuangan yang terdiri dari Aktiva, Utang, Pendapatan, dan Biaya.
  3. Praktik yang sehat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit.
  4. Karyawan bermutu sesuai dengan tanggung jawabnya.

Pihak-pihak Yang Bertanggungjawab Terhadap Sistem Pengendalian Intern

Semua pihak di dalam perusahaan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem pengendalian intern. Secara struktural pihak-pihak yang bertanggung jawab dan terlibat langsung dalam perancangan dan pengawasan Sistem Pengendalian Intern meliputi :

  • Chief Executive Officer (CEO)
  • Chief Financial Officer (CFO)
  • Controller/Director Of Accounting & Financial
  • Internal Audit Comitee

Unsur-unsur pengendalian intern menurut para ahli yang perlu dirancang dan diterapkan oleh manajemen perusahaan, adalah:

  • Lingkungan pengendalian
  • Penilaian Resiko (risk assessment)
  • Prosedur pengendalian
  • Pengawasan
  • Informasi dan komunikasi

Contoh penerapan prosedur pengendalian: Toko yang buka 24 jam

Memasang mesin kasir yang dapat menunjukkan dan merekam jumlah uang yang dicatat untuk setiap penjualan serta menyediakan struk pembayaran untuk pelanggan dapat  menjadi bagian dari struktur pengendalian intern yang efektif.

Toko yang buka 24 jam dapat menggunakan  tindakan-tindakan keamanan berikut ini untuk mencegah tindakan kejahatan, yaitu:

  1. Tempatkan mesin kasir dekat ke pintu keluar sehiingga dapat terlihat langsung dari luar toko. Pekerjakan dua karyawan untuk giliran kerja malam, pekerjakan petugas keamanan.
  2. Setorkan kas ke bank setiap hari sebelum jam 3 sore.
  3. Hanya menyimpan sejumlah kecil kas hanya khusus untuk kembalian di laci mesin kasir setelah jam 5 sore. Simpan kelebihan kas di brankas yang tidak dapat diakses oleh karyawan yang bertugas.
  4. Pasang kamera pengawas dan sistem alarm.

Referensi

https://manajemenkeuangan.net/pengendalian-internal/

http://putra-finance-accounting-taxation.blogspot.com/2007/11/sistem-pengendalian-intern-spi-basic.html

Berikut yang bukan merupakan ancaman bagi perusahaan atas sistem informasi akuntansi?
(MY)

Image Source: Google Image

Berikut ini adalah penjelasan tentang pengertian sistem informasi akuntansi (SIA), manfaat serta fungsinya bagi perusahaan, serta beberapa contoh penerapannya. Simak selengkapnya di Blog Mekari Jurnal!

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan sistem yang dirancang untuk mengumpulkan dan menampilkan informasi akuntansi sehingga akuntan dan eksekutif perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat.

Sistem ini dianggap sebagai komponen penting dari kantor keuangan di seluruh dunia di mana sebagian besar berbasis perangkat lunak dan dapat diterapkan sebagai bagian dari solusi teknologi informasi perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sangat diperlukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang apapun.

Alasannya karena mengandung sebuah proses untuk melaporkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat dan benar untuk semua pihak yang membutuhkan.

Proses tersebut berkaitan dengan teknologi informasi untuk memajukan usaha atau bisnis. SIA akan memudahkan perusahaan melakukan sebagian besar kegiatan perusahaan.

Dengan memberikan informasi yang tepat dan akurat, biaya produksi dapat ditekan dan menjadi lebih efektif dan efisien.

Berikut yang bukan merupakan ancaman bagi perusahaan atas sistem informasi akuntansi?

Apa itu Sistem Informasi Akuntansi (SIA)?

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai formulir, catatan dan laporan yang telah disusun dan menghasilkan suatu informasi keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Tujuan dari sistem informasi akuntansi (SIA) adalah untuk memproses data keuangan dan akuntansi serta menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan oleh manajer atau pihak lain yang berkepentingan untuk membuat keputusan bisnis.

Sistem ini mencakup data yang berkaitan dengan pendapatan, pengeluaran, informasi pelanggan, informasi karyawan, dan informasi pajak dari perusahaan Anda.

Data spesifik lain seperti pesanan penjualan dan laporan analisis, permintaan pembelian, faktur, inventaris, daftar gaji, dan neraca saldo harus masuk ke dalam sistem ini.

Sistem Informasi Akuntansi yang baik harus memiliki kriteria seperti di bawah ini:

  • Keamanan – Akses ke sistem dan datanya dikontrol dan dibatasi hanya untuk yang berwenang.
  • Kerahasiaan – Perlindungan informasi sensitif dari pengungkapan yang tidak sah.
  • Privasi – Pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi pribadi tentang pelanggan dilakukan dengan cara yang tepat.
  • Integritas pemrosesan – Pemrosesan data yang akurat, lengkap, dan tepat waktu dilakukan dengan otorisasi yang tepat.
  • Ketersediaan – Sistem tersedia untuk memenuhi kewajiban operasional dan kontrak.

Berikut yang bukan merupakan ancaman bagi perusahaan atas sistem informasi akuntansi?

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari Sistem Informasi Akuntansi:

  • Mengumpulkan semua data kegiatan bisnis perusahaan dan menyimpan data tersebut secara efektif dan efisien. Selain itu, SIA juga dapat mencatat semua sumber daya yang berpengaruh terhadap usaha tersebut dan semua pihak yang terkait. Dengan fungsi ini, tidak akan ada suatu hal dalam perusahaan yang tidak tercatat.
  • Mengambil data yang diperlukan dari berbagai sumber dokumen yang berkaitan dengan aktivitas bisnis. Data yang sudah tersimpan akan lebih mudah diambil karena setiap detail dari data sudah terekam dengan SIA.
  • Membuat dan mencatat data transaksi dengan benar ke dalam jurnal-jurnal yang diperlukan dalam proses akuntansi sesuai dengan urutan dan tanggal terjadinya transaksi. Pencatatan ini bertujuan untuk mempermudah pihak-pihak yang membutuhkan dalam pengecekan semua transaksi sehingga jika terjadi suatu kesalahan dapat dikoreksi dengan mudah dan dapat diketahui penyebabnya dengan cepat.
  • Mengubah sekumpulan data menjadi informasi keuangan yang dibutuhkan perusahaan. Informasi ini berbentuk laporan keuangan baik secara manual maupun secara online yang diperlukan oleh semua pihak.
  • Sebagai suatu sistem pengendali keuangan, agar tidak terjadi suatu kecurangan. Dengan sistem ini, keuangan perusahaan dapat dilacak dengan pasti karena sistem pertanggungjawaban yang detail. Fungsi ini dapat menjaga aset perusahaan dan mengurangi risiko untuk penggelapan aset oleh semua pihak terkait.

Meskipun informasi yang terkandung dalam sistem bervariasi antara industri dan ukuran bisnis, SIA mencakup data yang berkaitan dengan:

  • Pendapatan
  • Pengeluaran
  • Data pelanggan
  • Data karyawan
  • Informasi pajak
  • Invoice

Baca juga: Cara Pembukuan Akuntansi untuk Bisnis Retail

Komponen Sistem Informasi Akuntansi

a. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.

b. Prosedur-prosedur, baik manual maupun otomatis yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

c. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

d. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

e. Infrastruktur teknologi informasi, seperti komputer, peralatan untuk komunikasi jaringan, dan peralatan pendukung lainnya

Setiap komponen dari sistem informasi akuntansi di atas merupakan sebuah kesinambungan.

Setiap komponennya membantu komponen lain sehingga menjadi Sistem Informasi Akuntansi yang berjalan lancar.

Dasar Proses dan Transaksi Bisnis dalam SIA

Untuk memahami bagaimana cara kerja dan apa manfaat sistem informasi akuntansi, Anda harus mengerti terlebih dahulu term dasar akuntansi “transaksi bisnis” dan “proses atau siklus bisnis”.

Anda harus paham bagaimana transaksi bisnis dan proses bisnis terintegrasi sehingga menghasilkan laporan keuangan.

Transaksi bisnis terbagi dalam beberapa tipe proses atau siklus bisnis, yaitu:

  1. Kontrol pendapatan. Segala transaksi bisnis yang terjadi dalam proses ini terdiri dari penjualan harian, retur penjualan, dan transaksi lainnya yang berkaitan dengan masuknya arus kas.
  2. Kontrol pengeluaran. Segala transaksi bisnis yang terjadi dalam proses ini terdiri dari pembelian, retur pembelian, biaya-biaya, dan transaksi lainnya terkait dengan keluarnya arus kas. Pembayaran gaji dan pembelian aset tetap juga masuk dalam kategori proses ini.
  3. Kontrol konversi. Terdiri dari biaya-biaya yang terkait transaksi pembelian bahan baku, dan bahan dalam proses.
  4. Kontrol administratif. Terdiri dari segala transaksi yang berkaitan dengan ekuitas: investasi, obligasi, dan sejenisnya. Dari kesemua proses bisnis tersebut akan bermuara di sistem, proses, dan kontrol Buku Besar (General Ledger). Dari Buku Besar akan menghasilkan laporan keuangan internal dan eksternal. Contoh dari Laporan keuangan internal adalah laporan umur piutang dan status persediaan di gudang. Sedangkan laporan keuangan eksternal berupa laporan neraca, laba rugi, dan arus kas.

Sistem Akuntansi Informasi menyediakan dua tipe dasar pencatatan akuntansi yaitu Jurnal dan Buku Besar Pembantu.

Jurnal

Ada dua jenis jurnal yaitu jurnal umum dan jurnal khusus perusahaan dagang.

Semua entri jurnal dapat dicatat di jurnal umum, yang mengharuskan setiap debit dan kredit dimasukkan secara manual.

Jurnal khusus digunakan untuk mencatat jenis transaksi serupa. Sistem informasi akuntansi biasanya memiliki empat jurnal khusus:

  • Jurnal penjualan untuk mencatat penjualan kredit
  • Jurnal penerimaan kas untuk mencatat semua transaksi yang memiliki debit menjadi kas
  • Jurnal pembelian untuk mencatat semua pembelian yang dilakukan secara kredit (kredit ke hutang dagang)
  • Jurnal pengeluaran kas untuk mencatat semua transaksi pengkreditan kas

Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)

Fitur umum kedua dari sistem informasi akuntansi adalah penggunaan buku besar pembantu.

Buku besar pembantu adalah daftar semua transaksi yang membentuk akun buku besar umum.

Dua dari buku besar pembantu yang paling umum adalah:

  • Buku besar piutang dagang, di mana transaksi dengan setiap pelanggan individu dicatat
  • Buku besar hutang dagang, dimana transaksi dengan vendor individu dicatat

Jurnal dan buku besar pembantu ini adalah komponen untuk banyak laporan lainnya, contohnya:

  • Laporan piutang
  • Penyusutan aset tetap
  • Neraca saldo
  • Buku besar
  • Inventaris stok barang
  • dll

Berikut yang bukan merupakan ancaman bagi perusahaan atas sistem informasi akuntansi?

Contoh Laporan dalam Sistem Informasi Akuntansi Jurnal

Dengan beberapa informasi tambahan yang ditangkap di tempat lain dalam sistem, informasi penting seperti pelanggan dan profitabilitas produk, hutang dagang dan umur piutang, dan proyeksi arus kas, dan pembukuan menjadi lebih mudah untuk dilakukan.

Selain itu, sistem pembukuan dapat menghasilkan laporan keuangan seperti laporan neraca, laporan cara hitung laba rugi, laporan arus kas atau cash flow, serta laporan pengembalian pajak.

Informasi akuntansi dapat diurutkan berdasarkan berbagai kriteria, memberikan wawasan penting bagi manajemen tentang operasi bisnis, sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Contoh Sistem Informasi Akuntansi

Berikut yang bukan merupakan ancaman bagi perusahaan atas sistem informasi akuntansi?
Contoh dashborad pada sistem informasi akuntansi Jurnal

Salah satu contoh aplikasi sistem informasi berbasis cloud di Indonesia adalah Mekari Jurnal.

Sistem informasi akuntansi online Mekari Jurnal dapat membantu pembukuan dan operasional bisnis perusahaan menjadi lebih mudah dan efisien.

Jurnal dilengkapi beberapa fitur yang terintegrasi seperti membuat laporan keuangan, membuat invoice secara otomatis, monitor arus kas, program inventaris barang sampai mengelola inventaris produk.

Kualitas keamanan pun terjamin dan memiliki standar yang telah diakui.

Anda bisa mencoba sistem atau aplikasi akuntansi Jurnal secara gratis selama 14 hari dan menggunakan fitur-fitur yang ada.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Berikut yang bukan merupakan ancaman bagi perusahaan atas sistem informasi akuntansi?

Nah, setelah membaca tulisan diatas, dan mengetahui contoh aplikasi sistem informasi akuntansi tentu Anda akan lebih memahami dan menjawab beberapa pertanyaan seperti:

  • Salah satu data akuntansi yang perlu disiapkan selain informasi mengenai perusahaan adalah?
  • Merekam data transaksi bisnis perusahaan merupakan salah satu?
  • Tahap awal dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi perusahaan dagang disebut sebagai apa?
  • Manfaat sistem informasi akuntansi bagi karyawan perusahaan adalah?
  • Tahap yang merupakan konfirmasi terhadap informasi yang berkaitan dengan sistem akuntansi yang dibuat dan digunakan perusahaan disebut apa?

Itulah kurang lebih pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan penjelasan tentang fungsinya. Pastikan Anda menggunakan sistem yang terpercaya seperti Jurnal.

Kategori : AkuntansiBisnis

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Berikut yang bukan merupakan ancaman bagi perusahaan atas sistem informasi akuntansi?

Bisnis

5 Tips Mengelola Perputaran Transaksi Debit dan Kredit dalam Bisnis

Berikut yang bukan merupakan ancaman bagi perusahaan atas sistem informasi akuntansi?

Bisnis

Studi Kasus Penggunaan Software Akuntansi Perusahaan Jasa

Berikut yang bukan merupakan ancaman bagi perusahaan atas sistem informasi akuntansi?

Bisnis

Studi Kasus Penggunaan Jurnal untuk Bisnis Manufaktur Kecil (Simple Manufacture)

Berikut yang bukan merupakan ancaman bagi perusahaan atas sistem informasi akuntansi?

Bisnis

Jenis Faktur Pajak, Pahami Agar Tidak Salah Buat!

Nama Lengkap

Email

Subscribe