Show 1. Menurunkan risiko demensia Ada banyak kebiasaan sehari-hari yang menurunkan risiko penyakit Alzheimer, yang mempengaruhi satu dari tiga lansia. Tapi Anda bisa secara signifikan menurunkan risiko itu dan melindungi otak Anda dengan menikah. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa pria dan wanita yang sudah menikah memiliki kemungkinan 43% lebih rendah menderita demensia saat mereka menua. Satu ungkapan menarik, "Kita mengikuti arus zaman tapi kita tidak ditenggelamkan oleh arus zaman tersebut". Jelaskan maknanya jika dihubungkan dengan … Islam pernah maju dalam hal ilmu pengetahuan di masa lalu. Namun kita lihat di masa kini, begitu banyak negeri dengan penduduk muslim yang mayoritas, … tolong pls mau di kumpulin Berlebih-lebihan dalam agama adalah dengan melakukan sesuatu yang melampaui batas dengan kekerasan dan kekakuan. Islam dengan tegas menolak radikalism … Sebutkan ciri-ciri radikalisme Sebutkan faktor yang menjadi penyebab adanya radikalisme! Islam Washatiyah tidak bisa hanya disimpulkan dengan satu atau dua kata karena paling sedikit ada 10 prinsip yang dapat disampaikan kepada ummat, yang … Wasath dalam persoalan akidah. Dalam persoalan iman kepada yang ghaib, diproyeksikan dalam bentuk keseimbangan pada batas-batas tertentu. Berikan cont … jelaskan najis mughalladhah Pliisss di bantuu harus di kumpul hari ini:)
Selain bisa menurunkan risiko terkena penyakit, ternyata dengan menikah juga bisa mendukung masa pemulihan operasi menjadi lebih cepat. Kathleen King, seorang peneliti dari University of Rochester menyatakan bahwa seseorang yang menikah dan menjalani operasi, berpotensi 2 kali hidup lebih lama. Hal ini akan berkaitan erat dengan dukungan serta kehadiran pasangan yang menemani hari-hari Anda selama masa pemulihan. 5. Tidur lebih nyenyak sebagai keuntungan dari menikahSiapa yang menyangka kalau dengan menikah bisa membuat Anda mendapatkan tidur yang nyenyak dan berkualitas. Wendy Troxel, seorang psikolog di Universitas Pittsburg menemukan bahwa wanita yang menikah memiliki 10% kualitas tidur yang lebih baik daripada wanita yang tidak menikah. Aktivitas seks sebelum tidur diduga kuat sebagai salah satu alasan tubuh melepaskan hormon oksitosin yang membuat tidur jadi lebih nyenyak. Jadi, apa menikah itu penting untuk kesehatan?Sebetulnya yang paling penting untuk meningkatkan kesehatan Anda adalah diri Anda sendiri, bukan orang lain. Hindari gaya hidup dan makan tidak sehat, fokuskan saja diri Anda pada hal yang bisa membuat bahagia. Karena pada dasarnya jiwa yang bahagia akan menimbulkan tubuh yang sehat pula. Mengenai menikah atau tidak menikahnya seseorang, tidak selalu orang yang menikah akan sehat serta bahagia, begitupun sebaliknya. Suatu perubahan pada hidup dapat menjadi hal yang baik bagi mereka yang dapat beradaptasi dengan baik. Namun tidak dipungkiri juga, bertambahnya tanggung jawab juga dapat memberikan dampak buruk bagi mereka yang belum siap. Manfaat menikah bukan hanya membuat kita memiliki teman hidup untuk berbagi cerita saja, tetapi juga baik bagi kesehatan, lho. Menarik, bukan? Lantas, apa saja manfaat menikah bagi kesehatan? Ada banyak alasan mengapa seseorang memutuskan untuk menikah, mulai dari cinta, budaya, agama, hingga ekonomi. Terlepas dari berbagai tujuan menikah, sejumlah penelitian membuktikan bahwa pernikahan bisa membawa dampak positif bagi kesehatan, termasuk membuatmu lebih bahagia dan panjang umur. Manfaat Menikah bagi Kesehatan Fisik dan MentalBerikut adalah beberapa manfaat menikah yang diyakini dapat kamu peroleh: 1. Menjaga kesehatan jantungMenikah diyakini menurunkan risiko mengalami serangan jantung dan stroke. Tak hanya itu, menikah juga mengurangi risiko seseorang menderita berbagai kondisi, seperti kolesterol tinggi, hipertensi, serta kelebihan berat badan. Jadi, kebahagian dari pernikahan bisa membuat tubuh, khususnya jantung, menjadi lebih sehat. 2. Mengurangi risiko kankerOrang yang telah menikah diyakini lebih jarang menderita sakit parah, termasuk kanker. Pernikahan juga diketahui membuat penderita kanker lebih bahagia, sehingga bisa hidup lebih lama dan mencegah penyakit menjadi lebih parah. Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat ini. 3. Menjaga kesehatan mentalHidup bersama dengan pasangan membuat kondisi mental lebih sehat lho, dibandingkan dengan hidup sendiri. Pernikahan yang bahagia bisa membantu seseorang untuk bisa mengelola stresnya dengan baik, sehingga risiko terjadinya depresi dan penyakit mental lainnya akan semakin kecil. Alasan di Balik Manfaat Menikah bagi KesehatanMeski dalam penelitian disebutkan menikah bermanfaat bagi kesehatan, namun bukan serta-merta dengan menikah akan membuatmu menjadi terbebas dari penyakit. Jadi, jangan salah kaprah, ya. Ada berbagai faktor lain yang memengaruhi kesehatan, baik itu sebelum dan sesudah menikah. Faktor tersebut antara lain: Sudah sehat sebelum menikahOrang yang sudah sehat dan memiliki pola hidup sehat sebelum menikah, mungkin akan mempertahankan pola hidup sehatnya. Dengan alasan ini, tentu wajar bila setelah menikah mereka tetap sehat, kan? Berperilaku lebih baik dan menerapkan gaya hidup sehatOrang yang menikah memiliki tanggung jawab untuk keluarganya, sehingga dapat mendorong seseorang untuk memiliki gaya hidup lebih sehat dan berperilaku lebih baik, seperti berhenti merokok dan lebih rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Selain itu, jika kamu dan pasangan sama-sama bekerja, kondisi ekonomi setelah menikah biasanya juga membaik berkat penggabungan penghasilan. Kondisi ini memungkinkan kamu untuk mendapatkan makanan yang lebih sehat, lingkungan hidup lebih baik, dan lebih mudah mengakses fasilitas kesehatan. Lebih terkoneksi secara emosional maupun sosialSecara tidak langsung, menikah dapat membuat kamu memiliki teman yang selalu ada. Hal ini akan membuatmu tidak kesepian, terhindar dari isolasi sosial, dan menjadi lebih bahagia sekaligus sehat. Menikah memang bermanfaat bagi kesehatan tubuh seseorang. Akan tetapi, orang yang tidak bahagia dengan pernikahannya lebih berisiko mengalami stres yang dapat berkembang menjadi berbagai penyakit, baik secara fisik maupun mental. Jika pernikahanmu mengalami masalah atau sudah berada diunjung tanduk, jangan segan meminta bantuan ke keluarga, teman, atau konsultasi dengan psikolog yang biasa menangani konseling rumah tangga guna mendapatkan solusi terbaik. |