Berapa lama masa kehamilan seorang ibu

Kehamilan merupakan proses alami seorang wanita menjadi wanita seutuhnya yaitu menjadi seorang ibu. Bisa dikatakan, kehamilan akan memberikan Ibu pengalaman yang luar biasa dan sangat berharga. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai persiapan yang baik, termasuk persiapan mental menjelang persalinan agar dapat memperlancar proses tersebut.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Saat Masa Kehamilan dengan Olahraga

Salah satu hal yang perlu Ibu ketahui adalah usia kehamilan yang paling tepat untuk melahirkan sang bayi. Menghitung usia kehamilan harus setepat mungkin. Sejatinya, waktu melahirkan yang tepat berlangsung secara alami. Begitu bayi yang Ibu kandung siap untuk dilahirkan, maka sebaiknya Ibu dapat mengenali tanda yang muncul.

Usia Kehamilan

Pada umumnya, masyarakat awam hanya tahu bahwa untuk menentukan usia kehamilan ideal untuk melahirkan yaitu 9 bulan 10 hari atau 37 minggu. Akan tetapi, berdasarkan penelitian dari Organisasi Kesehatan untuk Ibu dan Bayi di Amerika Serikat, March of Dimes, usia kehamilan paling ideal untuk Ibu bisa melahirkan bayi adalah 40 minggu. Apakah tidak terlalu lama? Sedangkan, ada banyak bahaya yang bisa mengancam kesehatan bayi bila berada di dalam kandungan terlalu lama.

Penelitian dari badan kesehatan tersebut menemukan bahwa otak dan organ bayi masih bisa berkembang setelah usia kehamilan memasuki minggu ke 39. Bahkan, mereka juga menemukan bahwa bayi yang lahir pada minggu setelah minggu ke 39 akan memiliki daya tahan yang luar biasa terhadap masalah pernafasan dan pencernaan, serta masalah pada pengaturan suhu tubuh secara alami, yang banyak dialami oleh bayi yang lahir pada minggu ke 37. Oleh karena itu, sekarang ini sudah ada larangan untuk menggunakan C-Section pada minggu ke 37.

Menghitung dengan tepat

Untuk mengetahui bahwa usia kehamilan Ibu mencapai usia kehamilan yang ideal untuk melahirkan, Ibu bisa menghitung kehamilan diri sendiri. Ada dua macam cara yang bisa Ibu gunakan untuk menghitung usia kehamilan.

Pertama adalah menghitung dengan metode haid terakhir, Ibu menggunakan rumus Naegele, yaitu (tanggal + 7 hari), (bulan +9 ), (tahun + 0), untuk haid terakhir pada bulan Januari – Maret dan (Tanggal+7 hari), (bulan-3), (tahun+1) untuk haid terakhir pada bulan April – Desember.

Baca juga : Bagaimana Cara Menghitung Usia Kehamilan Secara Manual Yang Benar

Metode yang kedua adalah pergerakan janin. Pergerakan janin pada kehamilan pertama terjadi pada minggu ke 18-20, dan untuk kehamilan kedua dan selanjutnya, pergerakan terjadi pada minggu ke 16-18. Tapi, bila Ibu ingin mengetahui usia kehamilan yang akurat dan tepat, sebaiknya Ibu memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Selain mengetahui usia kehamilan dan juga perkiraan hari kelahiran, Ibu juga bisa mendapatkan pertolongan bila dokter menemukan masalah kesehatan yang dapat mengancam kesehatan Ibu dan bayi. Jadi, proses melahirkan akan berjalan dengan lancar dan sehat.

Berapa lama masa kehamilan seorang ibu

Berapa lama masa kehamilan seorang ibu
Lihat Foto

Shutterstock/MVelishchuk

Ilustrasi jarak kehamilan, jarak kehamilan yang baik, jarak kehamilan terlalu dekat, jarak kehamilan terlalu jauh.

KOMPAS.com - Mengatur jarak kehamilan yang ideal penting untuk perencanaan keluarga sekaligus menjaga kesehatan ibu dan calon buah hati.

Untuk itu, penting bagi para orangtua untuk mengetahui berapa lama jarak kehamilan yang baik menurut pertimbangan kesehatan.

Simak penjelasan lamanya jarak kehamilan ideal, risiko jarak kehamilan terlalu dekat atau jauh, serta cara menjaga jarak kehamilan berikut ini.

Baca juga: Setelah Keguguran, Kapan Bisa Hamil Lagi?

Berapa lama jarak kehamilan yang baik?

Ada beberapa versi jarak kehamilan yang ideal, namun secara umum prinsipnya tidak terlalu dekat atau jauh dari waktu melahirkan sebelumnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, jarak kehamilan yang baik idealnya antara 18 bulan sampai 24 bulan dari persalinan sebelumnya.

Di Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyarankan jarak kehamilan yang baik idealnya tiga tahun dari persalinan sebelumnya.

Dilansir dari Antara, Senin (4/7/2022), mengatur jarak kehamilan penting untuk mencegah stunting, mengoptimalkan tumbuh kembang anak, serta memberikan kesempatan pemulihan untuk fisik dan mental ibu dari persalinan sebelumnya.

Namun, lamanya jarak ideal tersebut tidak berlaku untuk ibu yang berencana hamil lagi setelah usianya 35 tahun.

Dikutip dari BBC, studi membuktikan bahwa ibu di atas 35 tahun yang ingin hamil lagi tak perlu menunggu 1,5 tahun untuk hamil lagi.

Jarak kehamilan yang baik untuk ibu di atas 35 tahun bisa dipersingkat menjadi minimal setahun dari kelahiran sebelumnya. Tujuannya, untuk meminimalkan risiko kehamilan di atas 35 tahun.

Halodoc, Jakarta – Jika calon ibu baru sadar kalau sedang hamil, salah satu pertanyaan pertama yang akan diutarakan adalah, sudah berapa lama usia kandungan tersebut. Sejatinya, mengetahui usia kehamilan sangat penting, untuk membantu calon ibu melacak masa kehamilan tersebut dengan lebih baik.

Sebenarnya kalau calon ibu melakukan pemeriksaan langsung di rumah sakit, dokter akan memberikan hasil yang akurat. Ini jauh lebih baik ketimbang mengira-ngira. Berikut ini bagaimana penentuan masa kehamilan biasanya bisa dilihat.

Baca juga: Tahap Perkembangan Janin di Trimester Ketiga

Periode Menstruasi Terakhir  

Kehamilan biasanya berlangsung sekitar 40 minggu dari hari pertama periode menstruasi terakhir. Karenanya, jumlah minggu yang telah berlalu sejak momen tersebut mengindikasikan minggu berapa kehamilan calon ibu. Untuk mengetahui kemungkinan tanggal kelahiran, hitunglah 280 hari (40 minggu) dari hari pertama periode terakhir tersebut.

Tanggal Konsepsi (Pembuahan)

Calon ibu mungkin mengandung sekitar waktu ovulasi, yaitu sekitar hari ke 14 dari siklus menstruasi rata-rata 28 hari. Untuk mengetahui tanggal pastinya, hitunglah 266 hari (38 minggu) untuk mendapatkan perkiraan tanggal jatuh tempo.

Pemeriksaan Ultrasonografi

Pada titik tertentu selama kehamilan, calon ibu akan menjalani pemindaian ultrasonografi. Ini memungkinkan dokter untuk memeriksa pertumbuhan janin dan memantau situasi perkembangan lainnya.

Ini bisa memberikan perkiraan paling akurat untuk berapa minggu kehamilan calon ibu dan kapan tanggal jatuh temponya. Metode ini adalah yang paling dapat diandalkan, dan khususnya bermanfaat jika calon ibu tidak tahu tanggal menstruasi terakhir atau jika siklus menstruasinya tidak teratur.

Konsepsi paling mungkin terjadi sekitar 14 hari ke siklus terakhir, sedangkan kehamilan dihitung dari awal siklus itu, jadi ada perbedaan dua minggu. Misalnya, ketika calon ibu hamil enam minggu, usia kehamilan bayi hanya empat minggu.

Baca juga: 3 Cara Menghitung usia Kehamilan

Tanggal Kelahiran Bisa Saja Berubah

Selama pemeriksaan kehamilan, dokter akan memantau bagaimana perkembangan janin dan beberapa detail penting lainnya, seperti:

  1. Ketika detak jantung akan muncul pada USG transvaginal

  2. Ketika nada jantung harus dapat dideteksi dengan Doppler genggam

  3. Kapan bayi harus mulai bergerak

  4. Berapa tinggi fundus (rahim) seharusnya

Pemeriksaan ini juga menyangkut perhitungan tanggal kelahiran. Namun, jangan kaget, jika dokter memberi tanggal kelahiran yang sedikit berbeda dari yang calon ibu hitung sendiri.

Juga, sebagian besar bayi tidak tiba tepat pada tanggal jatuh tempo mereka. Setiap kehamilan adalah unik, dan hanya sebagian kecil bayi yang lahir tepat waktu. Bayi biasanya lahir antara minggu 38 dan 42, dan itu benar-benar normal untuk bayi tiba kapan saja selama di antara waktu tersebut.

Mayoritas kelahiran bayi dapat terjadi antara 37,5 minggu hingga 42,5 minggu. Tanggal jatuh tempo juga bukan tenggat waktu. Sejatinya, ada banyak faktor besar dan kecil yang dapat memengaruhi tanggal jatuh tempo kelahiran yaitu:

Umumnya, seorang ibu berusia 32 tahun kemungkinan akan melahirkan, rata-rata, sepuluh hari lebih lambat dari ibu yang berusia 22 tahun.

Ibu yang pertama kali melahirkan cenderung akan melewati beberapa hari dari tanggal jatuh tempo jika ini adalah bayi pertamanya.

Baca juga: Ini Pentingnya Ibu Tahu tentang Kalkulator Kehamilan

Jika bayi lahir prematur, dokter akan dapat memberi tahu tentang perawatan ekstra yang dibutuhkan bayi. Di sisi lain, jika bayi belum kunjung lahir pada akhir minggu ke-42, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan perangsangan demi terjadi kelahiran. Atau merekomendasikan opsi caesar.

Untuk informasi lebih jelas mengenai cara tepat menghitung masa kehamilan calon ibu bisa melakukan pemeriksaan langsung dan bisa memilih dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Mudah bukan? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!