Nutrisi tanaman adalah studi tentang unsur-unsur kimia dan senyawa yang diperlukan untuk pertumbuhan, metabolisme, dan pasokan eksternal yang diperlukan tumbuhan. Total nutrisi tanaman esensial mencakup tujuh belas elemen berbeda, diantaranya: karbon, oksigen, dan hidrogen yang semuanya diserap dari udara, sedangkan nutrisi lain termasuk nitrogen biasanya diperoleh dari tanah (kecuali beberapa tanaman parasit atau tanaman karnivora).
Tanaman mendapatkan nutrisi yang diambil dari media tanamnya:[1]
Unsur-unsur ini tinggal di bawah tanah sebagai garam mineral, sehingga tanaman mengkonsumsi unsur-unsur ini sebagai ion. Makronutrien dikonsumsi dalam jumlah yang lebih besar; hidrogen, oksigen, nitrogen, dan karbon berkontribusi lebih dari 95% dari seluruh biomassa tanaman berdasarkan berat bahan kering. Zat gizi mikro atau mikronutrien hadir dalam jaringan tanaman dalam jumlah yang diukur dalam bagian per juta, mulai dari 0,1[2] hingga 200 ppm, atau kurang dari 0,02% berat kering. Sebagian besar kondisi tanah di seluruh dunia dapat ditumbuhi tanaman yang sudah menyesuaikan diri dengan iklim dan tanah dengan nutrisi yang cukup untuk menjalankan siklus hidup yang lengkap. Namun, jika tanahnya kehilangan kesuburannya, maka perlu memodifikasi kesuburan tanah secara artifisial atau buatan melalui penambahan pupuk untuk mendorong pertumbuhan yang kuat. Ini dilakukan karena, bahkan dengan air dan cahaya yang memadai, kekurangan nutrisi dapat membatasi pertumbuhan dan hasil panen. Tumbuhan mengambil unsur-unsur penting dari tanah melalui akarnya dan mengambil unsur-unsur penting dari udara melalui daunnya. Serapan hara dalam tanah dicapai dengan pertukaran kation, di mana rambut akar memompa ion hidrogen (H +) ke dalam tanah melalui pompa proton. Ion hidrogen ini memindahkan kation yang melekat pada partikel tanah yang bermuatan negatif sehingga kation tersedia untuk diambil oleh akar. Pada daun, stomata terbuka untuk menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen. Molekul karbon dioksida digunakan sebagai sumber karbon dalam fotosintesis. Akar, terutama rambut akar, adalah organ penting untuk penyerapan nutrisi. Struktur dan arsitektur akar dapat mengubah tingkat serapan hara. Ion nutrisi diangkut ke pusat akar, prasasti, agar nutrisi mencapai jaringan pengantar, yaitu xilem dan floem. Strip Kasparian, dinding sel di luar prasasti tetapi di dalam akar, mencegah aliran air dan nutrisi pasif, membantu mengatur penyerapan nutrisi dan air. Xylem menggerakkan air dan mineral di dalam tumbuhan dan floem menyumbang transportasi molekul organik. Air memainkan peran penting dalam serapan hara tanaman. Jika potensi air lebih sedikit didalam tanaman daripada tanah di sekitarnya, nutrisi akan berpindah dari daerah konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi — di dalam tanah — ke area konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah — di dalam tanaman.
Mengenal Unsur Hara Kebutuhan Tanaman Tanaman memerlukan unsur hara yang lengkap agar dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan produk yang berkualitas. Pemenuhan unsur hara kebutuhan tanaman merupakan hal yang mutlak dilakukan, karena ketersediaan unsur hara di alam sangat terbatas, dan semakin berkurang karena telah terserap oleh tanaman. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat digolongkan dalam 2 bagian besar, yaitu : A. Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar. Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah :
B. Unsur hara mikro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis tanaman. Yang tergolong unsur hara mikro antara lain adalah :
Berikut ini akan dijabarkan satu persatu mengenai unsur hara yang dibutuhkan tanaman, meliputi unsur hara makro dan unsur hara mikro. 1. NITROGEN (N)
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Nitrogen :
Pengaruh kelebihan unsur Nitrogen pada tanaman antara lain :
Gambar 1. Tanaman yang kekurangan unsur Nitrogen 2. PHOSFOR (P)
Gejala kekurangan unsur Phosfor adalah :
Gambar 2. Tanaman yang kekurangan unsur P 3. KALIUM (K)
Gejala kekurangan unsur Kalium adalah :
Gambar 3. Tanaman yang kekurangan unsur Kalium 4. CALSIUM (Ca)
Tanda-tanda tanaman yang kekurangan Calsium adalah :
5. MAGNESIUM (Mg)
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Magnesium adalah :
6. SULFUR/BELERANG (S)
Gejala tanaman yang kekurangan unsur belerang antara lain adalah :
7. KLOR (Cl)
Tanaman yang kekurangan Klor akan menunjukkan gejala berikut ini :
8. BESI (Fe)
Gejala tanaman yang kekurangan zat besi antara lain adalah :
9. MANGAN (Mn)
Gejala pada tanaman yang kekurangan unsur Mangan adalah :
10. TEMBAGA (Cu)
Gejala kekurangan tembaga pada tanaman adalah :
11. SENG (Zn)
Gejala kekurangan seng pada tanaman antara lain adalah :
12. BORON (B)
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Boron adalah :
13. MOLIBDENUM (Mo)
Gejala kekurangan unsur ini adalah :
-astutipudji@BP3KotaPontianak- DAFTAR PUSTAKA Simanungkalit RDM, et.al. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa Barat. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. -----------------. 2013. Unsur Hara dalam Tanah. kp4k.kulonprogokab.go.id. SUMBER GAMBAR http://cybex.pertanian.go.id http://kamus.unsurtani.com http://unsurtani.com http://www.agrilearner.com Op. Bid Pertanian |