Bagaimana peranan pers dalam memajukan pola pikir masyarakat sehingga dapat mendukung perjuangan bangsa? malaysia

20 01-2021


2988

Bagaimana peranan pers dalam memajukan pola pikir masyarakat sehingga dapat mendukung perjuangan bangsa? malaysia
Bagaimana peranan pers dalam memajukan pola pikir masyarakat sehingga dapat mendukung perjuangan bangsa? malaysia
Bagaimana peranan pers dalam memajukan pola pikir masyarakat sehingga dapat mendukung perjuangan bangsa? malaysia

Bagaimana peranan pers dalam memajukan pola pikir masyarakat sehingga dapat mendukung perjuangan bangsa? malaysia


Jakarta, Kominfo - Peran media atau pers sangat penting dalam penanganan pandemi Covid-19 yang saat ini tengah dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan. Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Widodo Muktiyo pers dapat membantu upaya penghentian penyebaran wabah global dalam beberapa waktu ke depan.

"Peran media sangat penting dalam upaya penanganan Covid-19 di dalam negeri," ujarnya dalam Diskusi "Peran Pers di Tengah Pandemi" yang ditayangkan TVRI dari Jakarta, Rabu (20/01/2021).

Menurut Dirjen IKP, peran pers menjadi sangat efektif dalam memutus penyebaran virus berbahaya tersebut, karena bisa mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap pencegahan Covid-19.

"Alhasil, perilaku masyarakat dapat berubah untuk senantiasa berpartisipasi dalam penanganan virus itu. Perubahan perilaku sekarang lagi dikonsolidasikan terkait penanganan Covid-19," imbuhnya.

Selama ini, menurut Dirjen Widodo, peran pers telah menjadi pilar ke empat dalam demokrasi Indonesia. Dengan kebebasan media yang diberikan oleh pemerintah membuat pers kerap kali menjadi medium edukasi kepada khalayak luas.

"Artinya, media telah menjadi jembatan yang menyambungkan antara masyarakat dengan pemangku kebijakan yakni pemerintah berbagai tingkatan. Sekarang pers menjadi jembatan antara penduduk dan pemerintah," tuturnya.

Dirjen IKP menyatakan saat ini, pihaknya tengah membangun kerjasama secara intensif dalam melakukan edukasi publik terkait penanganan Covid-19. "Sebanyak 4.300 jurnalis dari berbagai media digandeng untuk senantiasa memberikan informasi yang memberikan pengetahuan kepada khalayak luas," ungkapnya.

Dirjen Widodo mengharapkan, masifnya jurnalis yang digandeng tersebut dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait upaya penanganan Covid-19. Hasil akhirnya, masyarakat dapat melakukan tindakan-tindakan yang bisa menghindari diri dari terinfeksi wabah global tersebut.

"Tak hanya itu, dengan melakukan edukasi yang benar terhadap publik, maka akan membuat tatanan peradaban baru di Indonesia menjadi lebih baik dalam menyikapi penyebaran Covid-19. Kita memaksimalkan peran pers sebagai edukasi publik sehingga kita mempunyai implikasi bangsa dan negara," imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, media menjadi garda terdepan edukasi terhadap publik. Sehingga, setiap individu dapat mengalami perubahan perilaku dalam menyikapi kondisi pandemi wabah global di atas.

"Bagikan setiap informasi baru yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 kepada khalayak luas. Sajikan informasi yang sudah diolah dari para ahli dari mulai fase penanganan hingga pengobatan yang dilakukan ketika merebaknya wabah ini," katanya.

Dengan begitu lanjutnya, peran media sebagai medium perubahan perilaku dapat dilakukan secara optimal. "Hari Pers Nasional (HPN) momentum mengingatkan pers sebagai pembelajaran kepada publik dan menjadi obor bagi pengetahuan," tuturnya.

Bagaimana peranan pers dalam memajukan pola pikir masyarakat sehingga dapat mendukung perjuangan bangsa? malaysia

Setelah pemasangan STB jumlah siaran TV yang bisa disaksikan bertambah dengan kualitas gambar dan suara yang sangat baik. Selengkapnya

Bagaimana peranan pers dalam memajukan pola pikir masyarakat sehingga dapat mendukung perjuangan bangsa? malaysia

Menteri Johnny menegaskan komitmen untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dalam mengelola kebijakan di bidang pers dan teknologi digi Selengkapnya

Bagaimana peranan pers dalam memajukan pola pikir masyarakat sehingga dapat mendukung perjuangan bangsa? malaysia

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan siaran langsung Selengkapnya

Bagaimana peranan pers dalam memajukan pola pikir masyarakat sehingga dapat mendukung perjuangan bangsa? malaysia

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong menyatakan, transformasi sejarah perjalanan Kementerian Kominfo hingga penan Selengkapnya

Surat kabar yang oleh sebagian ahli diidentifikasi sebagai surat kabar pertama yang dimiliki dan dierbitkan oleh bangsa Indonesia adalah Medan Priyayi yang diterbitkan oleh R.M. Tirtoadisuryo tahun 1907.3) Dan pendiri Medan Priyayi dianggap dianggap sebagai wartawan pertama yang menggunakan surat kabar sebagai alat untuk membentuk pendapat umum. Seiring dengan meningkatnya kesadaran kebangsaan yang aktualisasinya nampak dari semakin banyaknya organisasi pergerakan, maka pers nasional juga semakin menempatkan kedudukannya sebagai alat perjuangan pergerakan. Biasanya tokoh pergerakan terlibat dalam kegiatan jurnalistik, bahkan banyak di antaranya yang memulai aktivitasnya melalui profesi jurnalis.4)

Hampir semua organisasi pergerakan pada masa itu memiliki dan menggunakan surat kabar atau majalah untuk menyuarakan ide-ide dan aspirasi perjuangannya. Bung Karno ketika memberikan kata sambutan pada hari ulang tahun koran “Sipatahoenan” yang ke-10 di tahun 1933, mengatakan bahwa tiada perjuangan kemerdekaan secara modern yang tidak perlu memakai penyuluhan, propaganda dan agitasi dengan pers.5) Pengakuan semacam ini diungkap pula oleh Muhammad Hatta sewaktu membina koran PNI Baru, “Daulat Rakjat”, yakni:

Memang majalah gunanya untuk menambah pengetahuan, menambah pengertian dan menambah keinsyafan. Dan bertambah insyaf kaum pergerakan akan kewajiban dan makna bergerak, bertambah tahu kita mencari jalan bergerak. Sebab itu majalah menjadi pemimpin pada tempatnya. Dan anggauta-anggauta pergerakan yang mau memenuhi kewajibannya dalam perjuangan tidak dapat terpisah dari majalahnya.6)

Pengakuan yang diungkapkan oleh kedua kampiun pergerakan tersebut memberi gambaran akan pentingnya peranan pers dalam perjuangan pergerakan nasional.

Budi Utomo pada awal pertumbuhannya telah mengambil alih Dharmo Kondo, majalah yang sebelumnya dimiliki dan diterbitkan oleh orang Cina.7) Setelah mengalami masa pasang surut dalam perkembangannya, harian Dharmo Kondo berubah nama menjadi Pewarta Oemoem, dan menjadi pembawa suara Partai Indonesia Raya (Parindra). Selain Dharmo Kondo, Budi Utomo pernah juga menerbitkan Budi Utomo (1920), Adilpalamerta (1929), dan Toentoenan Desa pada tahun 1930.8)

Sementara itu Sarekat Islam setelah mengadakan kongresnya yang pertama pada tahun 1931 di Surabaya, menerbitkan Oetoesan Hindia. SI juga menerbitkan Bendera Islam, Sarotama, Medan Moelimin, Sinar Djawa, Teradjoe.9)

Indische Partij di bawah pimpinan Tiga Serangkai menjadikan Het Tijdsichrift dan De Expres sebagai alat propagandanya. Melalui kedua media ini, tulisan-tulisan tokoh Indische Partij dimuat. Di antaranya yang terkenal adalah tulisan Suardi Suryaningrat yang berjudul Als ik eens Nederlander was (Andaikata Aku Seorang Belanda).10)

Lahirnya PKI (1920) makin menambah jumlah surat kabar partai. Pada akhir tahun 1926, tercatat lebih dari dua puluh penerbitan PKI yang tersebar di berbagai kota.

Di lain tempat, organisasi pergerakan yang ada di negeri Belanda, Perhimpunan Indonesia telah menerbitkan medianya Indonesia Merdeka yang sebelumnya bernama Hindia Putera.11) Tulisan-tulisan tokoh PI dalam majalah tersebut banyak berpengaruh terhadap perjuangan pergerakan di tanah air.

Bukan hanya organisasi politik yang menerbitkan pers, tapi organisasi kedaerahan, organisasi kepemudaan, organisasi yang bersifat sosial keagamaan turut pula menerbitkan surat kabar atau majalah. Para perkumpulan ini telah menyadari pentingnya sebuah media pers untuk menyampaikan aspirasi perjuangan.

Syamsul Basri menjelaskan peranan pers yang menentukan dalam perjuangan pergerakan nasional, yakni:

  1. Menyadarkan masyarakat/bangsa Indonesia bahwa kemerdekaan adalah hak yang harus diperjuangkan
  2. Membangkitkan dan mengembangkan rasa percaya diri, sebagai syarat utama memperoleh kemerdekaan
  3. Membangkitkan dan mengembangkan rasa persatuan
  4. Membuka mata bangsa Indonesia terhadap politik dan praktek kolonial Belanda.12)

Demikianlah peranan pers nasional sebagai alat perjuangan dengan orientasinya yang mendukung perjuangan pergerakan nasional telah mengambil bagian penting dari epsidoe perjuangan dalam upaya mencapai kemerdekaan. Di samping sebagai wadah di mana ide-ide dan aspirasi organisasi disuarakan, juga telah berperan dalam menyadarkan dan membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan yang kemudian menjadi senjata ampuh melawan politik devide et impera Belanda.