Bagaimana cara yang bijaksana dalam menghadapi teman yang putus asa jika dikaitkan dengan al- hasib

“Penghapus kecewa dan putus asa adalah banyakkan berdoa.” (Ustaz Pahrol Mohamad Juoi)

Ketika kita ada masalah, atau sedang diuji apa yang akan diharapkan oleh seorang hamba adalah meminta pertolongan Allah. Antaranya dengan berdoa, menunaikan solat Taubat, bangun malam, berzikir dan sebagainya.

Namun, hati semakin sempit apabila semakin lama berdoa, semakin rasa doa kita tidak didengar dan tidak dimakbulkan Allah SWT. Hati rasa semakin tawar hati dan menghampiri perasaan putus asa.

Walau hakikatnya, sebagai umat Islam kita tidak boleh berputus asa, namun hati yang sempit dan tidak bertuhankan Allah ini mudah benar berasa putus asa. Firman Allah,

“….dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir.” (Surah Yusuf, ayat 12)

Walau dihampar dengan 101 petikan ayat Al-Qur’an dan hadis supaya jangan berputus asa, hati yang sempit itu tidak mampu menghadamnya yang membuat hati berasa tenang dan terus berharap untuk berdoa.

Baca 5 cara ini. Moga ia menjadi pembangkit semangat untuk kita terus berharap dan meminta pertolongan Allah untuk hadir dalam masalah kita.

1. Allah ya Sami’ (Yang Maha Mendengar) Sentiasa Dengar Rintihan Kita
Sedarilah Allah tidak pekak. Allah ya Sami’ adalah salah satu daripada 99 nama-nama Allah. Andai kita ada sahabat yang merupakan pendengar yang baik, Allah adalah pendengar yang lebih baik daripada mereka.

Sentiasa sedar, Allah sentiasa mendengar rintihan kita walaupun kita hanya berbisik di dalam hati. Untuk memulakan rintihan, mulakanlah dengan menyeru ya Allah ya Sami’. Kemudian mulakan rintihan.

2. Allah ya Basir (Yang Maha Melihat) Memandang Usaha Untuk Dekat Dengan Dia
Bukan Allah tidak nampak apa yang sedang kita lalui – menangis teresak-esak, merayu, merintih, hanya untuk mendapatkan pertolongan-Nya. Allah nampak itu semua.

Kuasa Allah, andai Dia menyatakan Kun Faya Kun, hilang semua masalah kita. Cuma adakalanya, Allah menangguhkan masalah itu selesai supaya kita dekat dengan Dia.

3. Allah ya Qobidh (Yang Maha Menyempitkan) yang Sempitkan Kita
Sesungguhnya Allah ya Qobidh yang menyempitkan kita – yang membuat kita rasa sangat terhimpit dengan masalah. Dia juga ya Basit (Yang Maha Melapangkan) yang boleh melapangkan kita.

Dengan mengenali-Nya melalui 99 nama-nama Allah, insya-Allah kita akan dapat sedari sebuah kod kehidupan yang membuat kita akan sentiasa bersangka baik dengan Allah.

4. Bersabar dan Jangan Tergesa-gesa
Kata Prof. Madya Dr. Wan Maseri Wan Mohd. iaitu individu yang menyebarkan Teknik Asmaul Husna, “Doa adalah penyerahan bukan tuntutan”. Doa adalah perintah Allah terhadap hamba-Nya.

Walaupun begitu, Allah tidak wajib memakbulkan doa kita. Berdoa adalah salah satu cara seorang hamba melaksanakan perintah-Nya.

“Doa kalian akan dikabulkan selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, ‘Saya telah lama berdoa, tetapi tidak kunjung dikabulkan.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

5. Jadikan Sabar dan Sholat Sebagai Penolong

“Hai orang-orang yang beriman, jadikan sabar dan solat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Surah Al Baqarah, ayat 153)

Ini mungkin nasihat cliche, tetapi itulah antara formulanya supaya kita sentiasa rasa bertuhankan Allah. Kenapa nama Allah ya Sabur di akhir sekali dalam susunan 99 Nama-nama Allah?

Kerana Allah mahu kita bersabar dengan tiap aturan-Nya daripada sifatnya yang adakalanya menjatuhkan kita, memudaratkan kita. Baca dan fahami maksud tiap nama-nama Allah, anda akan faham maksud saya.

6. Sibukkan Diri
Elakkan bersendirian. Sibukkan diri dengan menyertai apa-apa program kebajikan atau majlis ilmu agama, supaya kita tiada masa untuk fikir tentang masalah.

Adakalanya apabila kita bersendirian, kita akan lebih kerap fikir tentang masalah sehingga buat kita selalu tertekan. Saya pernah dapat Private Message (PM) di Facebook yang dia berputus asa untuk berdoa kepada Allah.

Dia tertekan kerana terlalu memikirkan masalahnya malah, membuat dia menghidap penyakit mental dan tekanan yang tinggi. Saya berikan solusi dengan zikir Penyucian Hati Dengan #TeknikAsmaulHusna.

Alhamdulillah beberapa minggu selepas itu, dia mengatakan dia sudah semakin pulih daripada tekanannya.

7. Teruskan Mendekatkan Diri Kepada Allah
Jangan ambil jalan pesong atau jalan yang Allah tidak suka. Ketika kita diuji, hati yang sempit kebiasaannya akan nampak yang negatif sahaja tentang Allah. Kita jadi seorang pesimis – selalu bersangka buruk.

Akhirnya membuat kita tertekan dengan diri sendiri. Terus dekatkan diri dengan Allah seperti terus menunaikan solat 5 waktu, baca Al-Qur’an.

Walau sukar, berusaha untuk buat walau sedikit. Asalkan jangan tinggal semua. Paling malas, pasang ayat Al Quran, biarkan telinga kita dengar perkara-perkara yang baik untuk makanan rohani.

8. Ketahui 3 Cara Allah Makbulkan Doa Kita

  • Dimakbulkan serta merta
    Kita dapat sesuatu secara terus pada ketika kita berdoa untuknya.
  • Allah menunda doa kita sehingga sampai waktu yang sesuai
    Bukan Allah tidak memakbulkan doa kita cuma Allah tangguhkan ke suatu masa yang sesuai dalam pengetahuan-Nya.
  • Menundanya di akhirat
    Kita berdoa di dunia tetapi Allah beri ketika di akhirat. Sesungguhnya Allah lebih tahu masa yang tepat untuk memakbulkan doa kita lebih daripada kita mengetahuinya.

Insya Allah apabila mempraktikkan 8 perkara ini ketika kita hampir berputus asa untuk terus berdoa untuk memohon pertolongan Allah, kita akan dapat semangat baru yang membina harap berterusan supaya sentiasa bersangka baik dengan Allah dan berdoa kepada-Nya.

Sumber: tazkirah.net

Suara.com - Hampir setiap orang pernah merasa gamang, galau, bahkan depresi karena putus asa. Tentu tak mudah menghadapi mereka yang sedang seperti itu, terlebih kalau yang mengalaminya adalah teman terdekat atau sahabat.

Psikolog dr. Rilla Sovitriana, M.Si mengatakan bahwa setiap orang seharusnya punya skill melakukan pertolongan pertama untuk emnghadapi orang yang sedang putus asa. Kuncinya adalah didengarkan!

"Saat dia depresi, saat itu kita sebagai temannya atau sahabatnya harus mendengarkan, dan kita dalam posisi mendengarkan, kita tenangkan dia bahwa kita bisa jadi tempat curhatnya," ujar dr. Rilla di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (12/10/2019).

Pada dasarnya, setiap orang yang punya masalah sering kali tidak butuh diberikan solusi, yang mereka inginkan hanyalah didengarkan. Biarkan mereka mengeluarkan semua unek-unek dan perasaannya.

Baca Juga: Selena Gomez Curhat Perjuangannya Menghadapi Depresi

"Pada dasarnya, orang cuma ingin didengarkan saja, biar dia cerita, tidak butuh untuk kita berikan solusinya ketika seseorang putus asa," tutur dr. Rilla.

Kegiatan mendengarkan ini adalah salah satu teknik Psychological First Aid (PFA) yang bisa dilakukan non professional tapi sangat membantu mereka yang putus asa. Non profesional itu termasuk teman, sahabat, dan keluarga.

Tapi bukan berarti kita tidak bisa memberikan solusi. Solusi tetap bisa diberikan ketika si penderita meminta pendapat pada orang yang dicurhatinya. Namun saat mereka tidak meminta pendapat atau solusi, maka cukup dengarkan saja.

"Ketika diminta solusi, silahkan, asal dia yang meminta. Tapi jangan 'Kamu harus begini dong', nggak boleh menghakimi," tutupnya.

Baca Juga: Ayah Juga Bisa Depresi Setelah Istri Melahirkan, Kenali Tanda-tandanya!

Jakarta -

Asmaul Husna Al Hakim menjadi salah satu nama-nama indah Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat Al-A'raf [7]: 180, "Dan Allah mempunyai Asmaul Husna (nama-nama terindah), maka berdoalah kepada-Nya dengan nama-nama itu."

Asmaul Husna (99 nama Allah) memiliki keistimewaan yang berguna bagi seluruh umat manusia. Asmaul husna seperti memberikan cahaya yang terang setiap masalah yang kita alami.

Dikutip dalam buku Asmaul Husna Makna dan Khasiat oleh Syekh Tosun Bayrak al-Jerrahi menjelaskan bahwa Allah SWT mahabijaksana dalam setiap pengetahuan dan perbuatan-Nya.

Tidak ada keraguan atau kebimbangan dalam pengetahuan-Nya yang tak terbatas. Dan tidak ada pula kebimbangan dalam perintah-Nya. Siapa saja yang mengikuti perintah-perintah Allah SWT maka dia akan belajar dari cermin pengetahuan-Nya yang sempurna mengenai hal penting yang tidak mustahil untuk dicapai dan berkembang menjadi manusia yang sempurna.

Barangsiapa yang tidak mengikuti perintah Allah SWT, maka tidak akan menerima kebaikan dan tidak dapat berkembang dan akan masuk neraka.

Rasa takut kepada Allah SWT dapat mengajarkan kita sifat bijaksana. Orang yang bijaksana adalah orang yang dapat mengendalikan hawa nafsu sehingga kehidupannya akan dijadikan bekal bagi akhirat.

Asmaul husna al hakim terdapat dalam Al quran surah Adz-Dzariyat ayat 30 yang berbunyi:

قَالُوا۟ كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْحَكِيمُ ٱلْعَلِيمُ

Artinya: Mereka berkata "Demikianlah Tuhanmu memfirmankan" Sesungguhnya Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

Asmaul husna al hakim menunjukkan bahwa Allah SWT mengetahui setiap tujuan makhluknya, maka perilaku dan perbuatannya terhadap mereka akan berselaras dengan pengetahuan itu.

Jika seseorang merasa bahwa dirinya tidak mampu melaksanakan tugas atau jika semua usaha yang dijalaninya mengalami kegagalan, kemudian dia tetap mengingat Allah SWT dan selalu percaya Allah SWT maha bijaksana seperti makna asmaul husna al hakim, maka segalanya akan berubah menjadi lebih baik.

(lus/erd)