Apa faktor-faktor yang MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN industri kreatif di kabupaten Bekasi

BibTex Citation Data :

@article{J@TI1922, author = {Arfan Bakhtiar and Sriyanto Sriyanto and Amalia Amalia}, title = {ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KREATIVITAS INDUSTRI KERAJINAN BATIK}, journal = {J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri}, volume = {4}, number = {1}, year = {2012}, keywords = {}, abstract = { Industri kreatif merupakan salah satu industri yang saat ini menjadi strategi pembangunan industri di Indonesia. Industri batik merupakan salah satu industri kreatif  yang termasuk dalam sektor kerajinan. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kreativitas dan perbedaan faktor dominan pengembangan kreativitas di industri batik berskala kecil, menengah, dan besar, sehingga dari ketiga skala industri ini dapat dilakukan upaya-upaya pengembangan kreativitas. Penelitian dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan angket pada ketiga kelompok industri batik. Obyek penelitian adalah PT. Tri Ratna Batik (industri kecil), CV. Tobal Batik (industri menengah), dan PT. Batik Danar Hadi (industri besar). Variabel yang diteliti pada ketiga industri yaitu SDM kreatif, pekerjaan kreatif, konteks organisasi, lingkungan, dan inovasi produk. Berdasarkan data observasi dan penilaian angket yang telah valid dan teruji keandalannya, ketiga industri sama-sama kreatif, karena total nilai mean dan modus secara keseluruhan berada pada rentang 3.01 sampai 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kreativitas pada: (1) variabel SDM kreatif yaitu motivasi, bakat/minat, komunikasi, dan kompetensi; (2) variabel pekerjaan kreatif yaitu pekerjaan, kepemimpinan, dan kewirausahaan; (3) variabel konteks organisasi yaitu kinerja perusahaan, kebijakan, struktur dan budaya organisasi, serta sistem komunikasi; (4) variabel lingkungan yaitu pemberdayaan sumberdaya eksternal, teknologi, persaingan, dan peraturan pemerintah; (5) variabel inovasi produk yaitu desain, bahan, alat, dan pemanfaatan limbah batik. Secara keseluruhan, pada semua variabel terdapat faktor-faktor yang mendukung pengembangan kreativitas. Faktor dominan pada variabel SDM kreatif terletak pada komunikasi (IK, IB), dan motivasi (IB). Faktor dominan pada variabel pekerjaan kreatif adalah pekerjaan (IK) dan kepemimpinan (IM, IB).  Faktor dominan variabel inovasi produk adalah desain (IK, IM, IB) dan juga alat (IM). Faktor dominan variabel konteks organisasi ketiga industri, sama, yaitu kebijakan. Faktor dominan variabel lingkungan adalah sama pada ketiga industri yaitu pemberdayaan sumber daya eksternal. Ketiga industri termasuk dalam kategori kreatif, meskipun faktor dominan pengembangan kreativitas pada ketiga industri, berbeda. Kreativitas masih perlu ditingkatkan, terutama pada faktor kritis. Pada industri kecil dan besar, faktor kritisnya adalah alat. Kedua industri harus mengembangkan kreativitas mereka agar dapat membuat inovasi alat sendiri, sehingga tidak memiliki ketergantungan terhadap pengrajin alat dan impor luar negeri. Faktor kritis di industri menengah yaitu teknologi, dimana industri ini sebaiknya membuka diri terhadap perkembangan zaman dan teknologi. Kata kunci : industri kreatif, industri batik, faktor-faktor pengembangan kreativitas   Abstract This research aims to identify the factors which influence the development of creativity and the differences of the dominant factors in the development of creativity in a small, medium, and large batik industry, so that from those kinds of industries can be practiced the efforts in the development of creativity. This research employed observational method, interview, and questioner on those kinds of batik industries. The subjects of this research were PT. Tri Ratna Batik as a small industry, CV. Tobal Batik as a medium industry, and PT. Batik Danar Hadi, as a large industry. The variables which are researched on those kinds of batik industries are the creative human resource, the creative work, the organizational context, the environment, and the product innovation. Based on the observational data and questioner that are valid and reliable, those kinds of batik industries are as creative as, because total mean value and modus is in the range 3.01 – 4. Overall, all of variables have supported factors in the development of creativity. The dominant factors on the creative human resource variable are communication (IK, IB) and motivation (IB). The dominant factors on the creative work variable are work (IK) and leadership (IM, IB). The dominant factors on the product innovation variable are design (IK, IM, and IB) and product (IM). The dominant factors on the organizational context variable for those kinds of industries are same, policy. And the dominant factors on the environment variable for those kinds of industries are same, external resource development. Three kinds of industries include on creative category, in spite of the differences among the dominant factor of the development creativity in those kinds of industries. The creativity needs increasing, especially in critical factor. In the small and large industries, the critical factor is product. These kinds of industries have to develop their creativity thus can produce their own product innovation, so that they don’t have a dependency with product maker and product import. The critical factor in medium industry is technology, where this industry should open itself in technology and era development. Key words: creative industry, batik industry, factors in development of creativity.   }, issn = {2502-1516}, pages = {23--34} doi = {10.12777/jati.4.1.23-34}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgti/article/view/1922} }

Alfath Prannisa, 144030022 and pembimbing 1, Dr.H.Horas Djulius., SE (2018) FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF PADA 10 KOTA DI INDONESIA. Skripsi(S1) thesis, Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas Bandung.

Official URL: http://fe.unpas.ac.id/

Abstract

ABSTRAK Industri kreatif dapat diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan inovasi, kreativitas, ide dan gagasan yang berasal atau mengandalkan dari sumber daya manusia (kegiatan manusia), sehingga hasil produksinya baik barang dan jasa memiliki nilai tambah yang lebih besar. Menurut Badan Ekonomi Kreatif Indonesia terdapat 16 subsektor industri kreatif dan 10 kota kreatif. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah industri kreatif pada klasifikasi kota kreatif di Indonesia tahun 2005-2015. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan data sekunder terhadap klasifikasi kota kreatif di Indonesia menurut Badan Ekonomi Kreatif yaitu Jakarta, Bali, Surabaya, Bandung, Padang, Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Surakarta dan Banyuwangi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji asumsi klasik dan uji statistik. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel karena merupakan gabungan dari data cross section dan time series. Hasil analisis mendapatkan bahwa perkembangan industri kreatif di Indonesia berfluktuasi. Perkembangan nilai tambah, kapital dan tenaga kerja memiliki hasil yang beragam. Hasil statistik menunjukkan variabel tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tambah industri kreatif pada tingkat nasional baik secara simultan maupun secara parsial, sedangkan pada variabel kapital tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tambah secara parsial. Pada tingkat kota-kabupaten atau provinsi memiliki hasil yang beragam secara parsial, dibeberapa daerah terdapat variabel kapital dan tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tambah baik secara parsial maupun simultan. Sedangkan pada daerah lain variabel kapital tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai tambah secara parsial. Kata kunci : New Growth Theory, Ekonomi Kreatif, Fungsi Produksi, Knowledge

Actions (login required)

Apa faktor-faktor yang MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN industri kreatif di kabupaten Bekasi
View Item

interaksi manusia yang harus enyesuaikan diri dengan alam adalah a. membersihkan lingkunganb. menjaga lingkungan c.menanam padi d.hutan buatan​

1. 2 Bagaimana kondisi negara kita apabila masyarakat taat pajak? ❓ yang akan terjadi, apabila banyak masyarakat yang lalai terhadap pajak? Manfaat ap … a yang kamu dapatkan dengan adanya pajak? ​

Cermatilah penggalan paragraf berikut untuk menjawab soal nomor 4s.d. ol (1) Lingkungan alam harus dijaga dan dilestarikan. (2) Sebab bila tidak, peri … stiwa pada tahun 1989 yang pernah terjadi peristiwa banjir besar menghantam Omu Wari, enam tahun setelah mendapat penghargaan Kalpatru, bisa saja terjadi lagi. (3) Pada waktu itu, umah-rumah hancur diterjang banjir, area pemakaman terbuka. (4) Beruntung tak ada korban jiwa. (5) Penyebabnya karena ada yang membuka lahan dan melanggar aturan adat yang sudah disampaikan sejak zaman leluhur nenek moyang. (6) Beberapa warga tidak mengindahkan aturan untuk tidak menebang pohon sembarangan dan membangun kebun di pinggiran sungai. 4. Kata teknis dalam penggalan paragraf tersebut adalah .... beruntung, membangun B. menghantam, peristiwa C. dilestarikan, kalpataru D. disampaikan, melanggar aturan, diterjang 5. 2 Tesis dalam paragraf tersebut terdapat pada kalimat nomor .... A. (1) B. (2) C. (3) D. E. (5) ༔ 6. Kalimat yang menyatakan sebab adalah ....​

Bersama kelompokmu, amatilah berbagai kegiatan produksi dan distribusidi lingkungan sekitarmu. identifikasilah orang-orang yang diuntungkan darisetiap … usaha tersebut. tulislah hasil pengamatan kalian dalam tabel berikut.kegiatanjenisorang yangkeuntungan yangdiuntungkandiperolehpabrik kerupuk produksimasyarakat yang suka makan lebih lahapmakan kerupukmenjual pasir distribusi masyarakat yang pembangunansedang membangun rumah lancarrumah​

salah satu suku bangsaa asli di pulau jawa adalah​

sebutkan peristiwa yg terjadi pada masa orde baru 1996 -1998​

dari mana pedagang mendapatkan keuntungan?plis tolong dijawab KK!nanti dikumpulkan!​

Tolong di bantu jawabannya​

Pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan mengurai nilai suatu barang adalah

Tuliskan sekurang-kurangnya 5 perdagangan antar negara​