5 Hal yang Harus Dilakukan Guru Agar Peserta Didik/Siswa Lebih Aktif dalam Belajar_Keaktifan siswa sangat diperlukan oleh guru untuk menyukseskan tujuan pendidikan. Pemberlakuan kurikulum 2013 merupakan cara pemerintah untuk meningkatkan keaktifan peserta didik di dalam kelas. Selain pemerintah, pastinya sudah kewajiban para guru juga untuk membuat para siswanya menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar dan pembelajaran di sekolah. Nah, berikut adalah 5 hal yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan keaktifan peserta didik di dalam kelas. Agar mereka lebih giat dalam belajar dan berprestasi. Yang Harus di Lakukan Guru agar Siswa Lebih Aktif dalam Belajar: 1. Memperbanya praktik 2. Menerapkan model pembelajaran jigsaw Penggunaan model pembelajaran yang berbeda dari biasanya dapat Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan keaktifan peserta didik. Salah satu model yang dapat Bapak/Ibu coba yaitu model pembelajaran Jigsaw. Model pembelajaran Jigsaw ini adalah model diskusi antar teman dengan membentuk kelompok kecil. Setelah beberapa kelompok kecil itu mendiskusikan materi mereka yang telah dibagi oleh guru, peserta didik diharap untuk membentuk kelompok baru yang berbeda tema bahasan dari kelompok kecil sebelumnya. Di kelompok kecil yang baru, masing-masing peserta didik diminta menjelaskan kembali materi mereka kepada anggota kelompok di kelompok yang baru secara bergiliran. Setelah itu, peserta didik diminta kembali kepada kelompok kecilnya yang lama dan perwakilan dari kelompok kecil tersebut untuk maju ke depan kelas menjelaskan materi apa saja yang ditentukan oleh guru.3. Memberikan apresiasi atau penilaian bagus pada siswa yang aktif Suasana yang tidak menarik di dalam kelas akan menimbulkan kebosananan pada peserta didik. Dengan menerapkan penilaian kepada siswa yang aktif di dalam kelas, akan memicu banyaknya keaktifan yang ditunjukkan oleh peserta didik. Hal ini dapat menjadi stimulus yang akan direspon oleh peserta didik berupa keaktifan yang ditunjukkan peserta didik. Saling berebut kesempatan untuk aktif di dalam kelas akan menciptakan kelas yang aktif dan kritis.4. Membisakan siswa berdiskusi kelompok Melakukan diskusi kelompok dapat Bapak/Ibu gunakan untuk memancing keaktifan peserta didik di dalam kelas. Setelah berdiskusi hendaknya Bapak/Ibu membuka sesi tanya jawab, menambah pendapat atau menyanggah pendapat dari kelompok diskusi lain. Selain keaktifan dari peserta didik itu sendiri, melatih berpikir kritis dapat dilakukan dengan melakukan diskusi kelompok.5. Melakukan Kegiatan Tanya Jawab
Strategi pembelajaran aktif dibuthkan untuk mengelola kelas dengan berbagai macm psikologi siswa. Strategi pembelajaran aktif bisa dimulai dengan kegiatan belajar mengajar dengan pembukaan yang menarik perhatian siswa. Belajar akan menyenangkan jika siswa bisa aktif sedari awal pembelajaran. Jika tidak demikian, maka kemungkinan besar siswa akan pasif permanen hingga jam pelajaran usai. Untuk dapat menerapkan metode dan strategi pembelajaran aktif, mulailah dengan menyusun sebuah kegiatan yang akan membantu siswa dalam berkomunikasi dengan siswa lainnya, atau sesuatu yang menumbuhkan minat belajar siswa sejak pelajaran dimulai. Anggaplah strategi ini sebagai hidangan pembuka sebelum menu utama. Buatlah hidangan pembuka yang dapat membuat siswa berselera untuk menikmati hidangan selanjutnya. Metode pembalajaran aktif tidak akan bisa terlaksana jika guru masih melakukan strategi sebagai mana pada umumnya, yaitu hanya akan membuka pelajaran dengan salam, memeriksa kehadiran siswa, dan bertanya materi pelajaran yang sebelumnya hanya untuk formalitas saja. Nah, tambahkanlah setidaknya satu latihan pembuka yang bisa mempunyai banyak manfaat untuk mengaktifkan keterlibatan siswa dalam belajar sedari awal.
2. Penilaian sederhana Dengan mengetahui kepribadian, sikap, seberapa dalam pengetahuan dan seberapa jauh pengalaman yag dimiliki siswa akan sangat membantu dalam proses pembelajaran.3. Keterlibatan belajar langsung Ciptakan minat awal terhadap pelajaran.Berbagai cara dan model-model strategi pembelajaran aktif bisa anda terapkan sejak awal. Pembelajaran aktif akan tercapai dengan patokan ketiga tujuan di atas. Pengajaran yang dilakukan atas dasar tiga tujuan tersebut, dapat menciptakan lingkungan belajar yang melibatkan siswa, meningkatkan kemauan mereka untuk ambil bagian dalam kegiatan belajar aktif, dan menciptakan norma kelas yang positif. Siswa akan merasa dalam ruang pembelajaran aktif, dimana ia mampu mengeksplor dirinya dan menemukan dirinya dalam setiap materi pembelajan yang dipelajari. Mengaktifkan keterlibatan siswa sejak awal pembelajaran sangat penting dalam ranah kajian pembelajaran aktif. Oleh karena itu dalam pemilihan strategi pembelajaran aktif pembuka untuk digunakan dalam pengajaran, ingatlah beberapa pertimbangan berikut:1. Akibat dari strategi yang diberikan. 2. Ketepatan dengan kepribadian siswa. Metode mengajar berbasis permainan yang menyenangkan belum tentu akan diterima oleh siswa remaja, berbeda dengan siswa usia sekolah dasar yang akan semangat belajar dengan belajar sambil bermain. Siswa perempuan mungkin lebih sensitif jika dibandingkan dengan siswa laki-laki. Karena pembelajaran aktif pada aktivitas pembuka yang guru ciptakan untuk semua siswa di dalam kelas maka perlu menciptakan pula lingkungan untuk semua siswa. Pertimbangkanlah dengan cermat dalam memberikan metode pengajaran, dan rencanakan pembelajaran dengan sungguh-sungguh. 3. Relevansi terhadap mata pelajaran. Variasikan bahan pembuka percakapan agar memiliki relevansi dengan materi yang hendak guru ajarakan. Semakin sesuai percakapan pembukaan dengan materi pelajaran maka semakin mudahlah peralihan yang hendak guru lakukan terhadap aktivitas belajar utama yang telah disiapkan. Pertimbangan-pertimbangan di atas memiliki relevansi untuk setiap aspek dari pelajaran, terutama dalam tahap-tahap pembukaan. Pembukaan yang berhasil akan memuluskan jalan berhasilnya pelajaran. Demikian pula, pembukaan yang dirasa mengancam siswa, konyol, atau tidak relevan dengan pelajaran, dapat menciptakan situasi yang kaku dan sulit diatasi.Baca juga :
|