Apakah rukun haji yang tidak terdapat dalam rukun umroh?

Apakah rukun haji yang tidak terdapat dalam rukun umroh?

Rukun umroh dan haji merupakan syarat wajib ketika melaksanakan kedua ibadah tersebut. Jika meninggalkan rukun-rukun tersebut, maka ibadah umroh dan haji Anda belumlah terlengkapi dan belum sah. Karena rukun dari umroh dan haji adalah bagian inti dari kedua ibadah tersebut.

Di dalam rukun umroh ini terdapat 5 rukun yang harus jamaah umroh laksanakan.

 1. Ihram

Dalam ihram ini menjadi langkah yang pertama dalam rukun umroh. Ketika ihram inilah, jamaah juga sudah menggunakan pakaian ihram, dibarengi juga dengan niat umroh dan disunnahkan untuk melakukannya di tempat Miqat yang sudah ditentukan.

 2. Thawaf

Thawaf ini dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali. Dimulai dari Hajar Aswad dan disunnahkan untuk menyentuh Hajar Aswad. Namun, jika kondisi tidak memungkinkan, jamaah bisa melakukan dengan melambaikan tangan. Selama thawaf inilah jamaah bisa semabari berdzikir.

 3. Sa’i

Sa’i merupakan lari-lari kecil yang dimulai dari Bukit Safa ke Bukit Marwah dan dilakukan sebanyak 7 kali secara bolak balik. Selama menjalankan Sa’i, jamaah bisa sembari berdzikir.

 4. Tahallul

Tahallul ini merupakan kegiatan untuk mencukur rambut kepala.Untuk laki-laki disunnahkan untuk menggundulnya. Sedangkan untuk perempuan bisa mencukurnya dengan minimal 3 helai rambut.

 5. Tertib

Dalam hal ini maksudnya adalah pelaksanaan rukun tersebut haruslah berurutan. Jika tak berurutan, maka ibadah umroh tidaklah sah.

Rukun Haji

Berikut adalah 5 rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh jamaah haji.

 1. Ihram

Saat ihram inilah para jamaah diwajibkan untuk melakukan niat haji sebagai syarat sahnya menunaikan haji di rukun yang awal ini.

 2. Wukuf Di Arafah

Wukuf dikerjakan pada waktu dhuhur tanggal 9 Dzulhijjah hingga subuh tanggal 10 Dzulhijjah.

 3. Tawaf

Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali dengan posisi Ka’bah berada di sisi sebelah kiri dari jamaah haji.

 4. Sa’i

Sa’i dilakukan dengan berjalan dari Bukit Safa hingga ke Bukit Marwah dan dilakukan sebanyak 7 kali secara bolak balik.

 5. Tahalul

Dalam rukun yang terakhir ini, jamaah diharuskan untuk mencukur rambut dan dilaksanakan setelah seluruh rangkaian haji diselesaikan.

Haram Lakukan Ini Saat Ibadah Haji dan Umroh

Ada beberapa hal yang haram untuk dilakukan oleh jamaah dalam rukun umroh dan haji, yakni ketika melaksanakan ibadah ihram haji dan umroh. Diantaranya adalah menggunakan busana yang berjahit pada seluruh tubuh, untuk laki-laki dilarang menggunakan penutup kepala, menyisir maupun mengikat rambut, mencukur atau memotong rambut, menggunakan parfum di tubuh, membunuh hewan, melangsungkan pernikahan, berkata kotor, dan melakukan hubungan badan atau bersentuhan dengan unsur syahwat diantaranya.

Rukun-rukun tersebut merupakan hal wajib yang harus dikerjakan oleh jamaah haji maupun umroh. Karena kesemuanya sangat menentukan sah tidaknya Anda dalam menjalankan kedua ibadah tersebut. Agar semakin memaksimalkan ibadah Anda, bisa memilih travel umroh terbaik di Jakarta. Sehingga ketika telah diniatkan untuk melaksanakan ibadah haji maupun umroh, pantang untuk melupakan urutan dari rukun umroh dan haji.

Table of Contents Show

  • 5 Rukun Umrah dan Perbedaannya dengan Rukun Haji
  • Perbedaan Rukun Umrah dan Haji
  • Apa Perbedaan Haji dan Umrah?
  • Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Hukum
  • Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Rukun
  • Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Waktu Pelaksanaan
  • Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Tempat Pelaksanaan
  • Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Jumlah Jemaah
  • Syarat Wajib Haji dan Umrah
  • Berapa Biaya Haji dan Umrah?
  • Video yang berhubungan

Ilustrai orang-orang sedang menjalankan ibadah umrah. Sumber: https://unsplash.com/

Sebagai umat Islam, dapat menunaikan segala sesuatu yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah salah satu nikmat hidup, terutama dalam hal ibadah. Di antaranya dianjurkan bagi umat Islam yang mampu untuk melaksanakan ibadah umrah.

Berbeda dengan haji, waktu pelakasanaan dari umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu. Selain itu dalam pelaksaan ibadah umrah, terdapat perbedaan rukun umrah dengan haji yang perlu dilaksanakan.

5 Rukun Umrah dan Perbedaannya dengan Rukun Haji

Kata umrah secara bahasa memiliki arti berkunjung ke suatu tempat. Sedangkan secara istilah, umrah memiliki arti melaksanakan serangkaian ibadah yang dilakukan di Makkah, khususnya di Masjidil Haram.

Walaupun dilakukan di Makkah, namun rukun-rukun yang dilaksanakan dalam ibadah umrah berbeda dengan haji. Adapun 5 rukun umrah yang dikutip dari buku berjudul Fiqh Umroh karangan Muhammad Ajib, Lc., MA (2019: 29) yaitu:

Dalam rangkaian ibadah umrah mulai dari miqat hingga selesainya mengerjakan ibadah sa’i, setiap jamaah harus selalu dalam keadaan berikhram. Di antaranya adalah dilarang melanggar larangan, misalnya berhubungan badan, membunuh hewan, memotong kuku dan rambut, memakai wewangian atau parfum, mengenakan pakaian berjahit untuk laki-laki, atau menutup wajah dan kedua telapak tangan bagi perempuan dan sebagainya.

Thawaf adalah gerakan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran yang dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad juga, dengan menjadikan Ka’bah di arah kiri. Pada 3 putaran pertama dianjutkan untuk berlari-lari kecil (raml). Adapun putaran selanjutnya hingga akhir cukup dengan berjalan saja.

Ilustrasi orang-orang yang menjalankan rukun umrah. Sumber: https://www.freepik.com/

Sa’i merupakan rangkaian tata cara umrah yang ketiga yang dilakukan berjalan kaki antara bukit Showa ke bukit Marwa sebanyak 7 putaran. Kegiatan ini dimulai dari bukit Shofa dan berakhir di bukit Marwa.

Tahallul adalah kegiatan mencukur rambut pada akhir prosesi kegiatan ibadah Umrah. Bagi laki-laki diperbolehkan mencukur sebagian ataupun seluruhnya. Sementara untuk perempuan cukup memotong rambutnya sebanyak satu ruas jari saja.

Walaupun dalam kitab Taqib karya Imam Abu Syuja disebutkan rukun umrah hanya 4 saja, namun para ulama menambahkan satu rukun lagi, yaitu tertib. Tertib artinya menjalankan serangkaian ibadah umrah secara berurutan.

Perbedaan Rukun Umrah dan Haji

Perbedaan rukun umrah dan haji yaitu wukuf. Wukuf pada ibadah haji dilakukan pada waktu tertentu, yaitu pada 9 Dzulhijjah. Pada hari tersebut merupakan puncak haji dan wukuf. Berbeda dengan umrah yang tidak memiliki ketetapan waktu, artinya dapat dilakukan kapan saja.

Itulah 5 rukun umrah dan perbedaannya dengan rukun haji. Semoga informasi di atas bermanfaat dan dapat dijadikan referensi. (MZM)


Page 2

Perbedaan haji dan umrah bisa dilihat dari segi hukum, rukun, tempat, jumlah jemaah, dan waktu Ibadahnya. Haji dan umrah adalah dua ibadah yang dilakukan oleh umat Islam dengan cara berkunjung ke Tanah Suci. 

Selain itu, perbedaan haji dan umrah bisa dipahami dari pengertian bahasanya itu sendiri. Melansir laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Ibadah haji adalah rukun Islam kelima dengan bentuk berupa Ibadah ritual yang diselenggarakan satu kali dalam satu tahun, yaitu di bulan Dzulhijjah saja. 

Haji adalah Ibadah wajib bagi umat muslim yang sudah mampu secara materi (keuangan), fisik, dan ilmu pengetahuan untuk pelaksanaan ibadah di Arab Saudi. Sementara, ibadah umrah adalah kegiatan berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan berbagai amalan di tanah harom, seperti thawaf, sa’i, tahallul atau bercukur semata-mata mengharap ridho Allah SWT. 

Umrah bisa disebut juga sebagai kegiatan berziarah. Berbeda dengan haji, umrah dapat dikerjakan setiap waktu dalam setahun, sesuai dengan kesanggupan masing-masing individu. Untuk lebih jelasnya, artikel ini akan menjelaskan mengenai perbedaan haji dan umrah, berapa biayanya, syarat, dan cara berangkat umrah yang mudah. 

Baca juga: 11 Jualan Online Paling Laris Saat Ini

Apa Perbedaan Haji dan Umrah?

Perbedaan haji dan umrah bisa dilihat dari beberapa aspek. Berikut ini perbedaan haji dan umrah yang perlu Sahabat ketahui, antara lain: 

Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Hukum

Perbedaan haji dan umrah yang paling mendasar bisa dilihat dari segi hukum keduanya. Ibadah haji merupakan ibadah wajib yang perintahnya tertuang dalam rukun Islam kelima. 

Artinya, semua muslim yang mampu secara materi dan fisik wajib menunaikan ibadah haji. Sedangkan, perintah umrah hukumnya sunnah muakad yang lebih baik jika dilaksanakan, namun jika tidak pun tidak apa-apa. 

Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Rukun

Perbedaan haji dan umrah selanjutnya bisa dilihat dari segi rukun atau tata pelaksanaannya. Rukun haji terdiri dari niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf ifadah, sa’i, tahallul atau bercukur, dan tertib. Sedangkan, rukun umrah ada empat, di antaranya niat ihram, tawaf, sa’i, tahallul atau bercukur, tertib.

Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Waktu Pelaksanaan

Seperti yang sudah disebutkan, waktu pelaksanaan ibadah haji hanya satu kali dalam setahun, yaitu di bulan Dzulhijjah mulai tanggal 9-13. Sementara, ibadah umrah bisa dilakukan kapan saja, di luar pelaksanaan ibadah haji. Untuk Sahabat yang memiliki waktu dan dana terbatas, bisa memilih umrah terlebih dahulu sebelum menunaikan ibadah haji. 

Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Tempat Pelaksanaan

Perbedaan haji dan umrah dari segi tempat pelaksanaan berkaitan dengan rukun dari kedua jenis ibadah ini. Ibadah umrah biasanya dilakukan di Mekkah, kemudian rombongan jemaah umrah pergi berziarah ke Madinah. Sedangkan, Ibadah haji mewajibkan semua jamaah untuk melakukan rukun yang dikerjakan di luar Mekkah. Rukun-rukun tersebut antara lain wukuf di Arafah, melempar jumroh di Mina, dan mabit atau menginap di Muzdalifah. 

Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Jumlah Jemaah

Perbedaan haji dan umrah selanjutnya adalah jumlah jemaah yang melaksanakan ibadah ini. Hal ini dikarenakan ibadah haji hanya dilaksanakan satu kali dalam setahun, sehingga dalam keberangkatannya selalu dipenuhi oleh jemaah haji dengan jumlah yang banyak. 

Para jemaah haji dari seluruh penjuru dunia akan berkumpul dalam waktu dan tempat yang sama untuk melaksanakan ibadah haji. Berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilakukan kapan saja, banyak pula orang yang memilih pergi ibadah umrah di waktu-waktu yang sepi untuk menghindari keramaian agar ibadah lebih khusyuk. 

Syarat Wajib Haji dan Umrah

Dalam memahami perbedaan haji dan umrah, Sahabat juga perlu tahu syarat wajib kedua ibadah tersebut. Bagi muslim yang sudah memenuhi syarat di bawah ini dapat dikategorikan telah memiliki kewajiban untuk haji atau umrah.

  1. Beragama Islam
  2. Sudah baligh
  3. Berakal sehat
  4. Merdeka atau bukan budak
  5. Mampu secara finansial
  6. Mampu secara fisik
  7. Khusus wanita harus memiliki mahram

Selain syarat wajib, perbedaan haji dan umrah pun dapat dilihat dari syarat sah masing-masing ibadah, yang meliputi tempat pelaksanaan ibadah, rukun haji dan umrah, amalan wajib, serta waktu pelaksanaan haji maupun umrah. Syarat sah ini berkaitan dengan perbedaan haji dan umrah yang telah disebutkan di atas. 

Berapa Biaya Haji dan Umrah?

Setelah melihat perbedaan haji dan umrah, mungkin Sahabat bertanya-tanya berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Perlu diketahui juga, mengingat ibadah haji dilaksanakan satu kali dalam setahun, sehingga sering kali kuotanya membludak bahkan harus menunggu beberapa tahun untuk bisa pergi ke Baitullah. 

Untuk pelaksanaan haji tahun 2021, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memperkirakan biaya ibadah haji mencapai Rp 44,3 juta. Oleh karena itu, Sahabat yang belum memiliki dana dan waktu yang cukup untuk ibadah haji, sebaiknya bisa melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu. 

Saat ini sudah banyak kemudahan yang bisa Sahabat dapatkan jika ingin berangkat ibadah umrah, termasuk proses pembiayaannya. Sahabat bisa memanfaatkan pembiayaan syariah paket umrah yang disediakan oleh lembaga keuangan, salah satunya Adira Finance

Produk pembiayaan syariah umrah ini merupakan salah satu produk unggulan dari Adira Finance yang memudahkan para calon jemaah umrah untuk bisa pergi ke Baitullah tanpa harus menunggu terkumpulnya uang tunai atau tabungan terlebih dahulu. 

Sahabat yang menggunakan pembiayaan syariah umrah dapat langsung berangkat dengan berbagai jenis paket yang tersedia dari puluhan travel umrah terpercaya. Program syariah ini cukup terjangkau karena pembayarannya dilakukan dengan cara dicicil atau diangsur sesuai dengan tenor yang telah ditentukan. Jaminannya pun menggunakan BPKB kendaraan, baik itu motor atau mobil, sehingga Sahabat tetap bisa menggunakan kendaraan tersebut. 

Sahabat juga tidak perlu khawatir karena sistem program syariah umrah ini menggunakan akad murabahah yang sesuai dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, perbedaan haji dan umrah bisa dilihat dari kemudahan pembiayaan yang bisa dimanfaatkan oleh Sahabat.

Pastikan untuk memilih lembaga keuangan yang terpercaya, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat menggunakan berbagai layanan pembiayaan yang mudah dan aman. 

Baca juga: Aplikasi Pinjaman Online yang Aman, Mudah, dan Cepat dengan Adiraku

Apakah rukun haji yang tidak terdapat dalam rukun umrah?

Dari Segi Rukun Ibadah Rukun haji terdiri dari niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai dan memotong rambut. Sedangkan, perbedaannya hanya dalam umrah, tidak ada rukun wukuf di padang Arafah. Rukun dalam ibadah juga menjadi penentu keabsahan ibadah yang dilakukan.

Apakah semua rukun umroh termasuk rukun haji?

Umroh merupakan ibadah sunnah bagi umat muslim, sedangkan haji merupakan ibadah yang wajib dilakukan apabila sudah mampu. Meski demikian, rukun umroh dan rukun haji hanya memiliki satu perbedaan saja. Pada rukun haji terdapat kewajiban berkumpul di Padang Arafah pada tanggal 9 dan 10 bulan haji sampai terbit fajar.

Apa saja rukun rukun umroh?

Rukun Umroh.
Niat/Ihram. Sumber Gambar: About Islam. Semua kegiatan pasti diawali dengan niat, termasuk ibadah umroh. ... .
2. Tawaf. Rukun umroh selanjutnya adalah tawaf. ... .
3. Sa'i. Sumber Gambar: Kabar Makkah. ... .
4. Tahallul. Rukun umroh yang berikutnya adalah Tahallul. ... .
Tertib. Sumber Gambar: Asia News..

Ada berapakah rukun haji dan umroh?

Artinya, “Rukun haji ada lima: ihram, niat, wukuf di Arafah, tawaf di Ka'bah, dan sai pada Shafa dan Marwa,” (Taqrib pada Kifayatul Akhrar, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2001 M/1422 H], halaman 301).