Apa arti atau tugas dari gerakan tangan kanan seorang dirigen pada saat memimpin paduan suara itu?

Apa arti atau tugas dari gerakan tangan kanan seorang dirigen pada saat memimpin paduan suara itu?


Siapa yang tidak mengenal Erwin Gutawa. Seorang komponis dalam orkestra yang sangat terkenal. Dalam setiap pertunjukan musikalnya Erwin Gutawa terlihat sering memberi aba-aba kepada anggotanya. Nah orang yang memberi aba-aba atau yang memimpin pada sebuah pertunjukan musik dengan gerakan isyarat dinamakan dirigen. 

Apakah kita harus bisa menjadi seorang dirigen? Lalu apakah menjadi seorang dirigen itu susah?.

Menjadi seorang dirigen mungkin bukanlah suatu keharusan, namun pengetahuan akan teknik dan aba-aba(birama/ketukan) sangatlah penting. Biasanya di dalam upacara atau pada saat pertemuan kedinasan tidak jarang sebagai pembuka menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Apabila kita sebagai peserta dalam acara tersebut sebaiknya kita menguasai atau paling tidak mengetahui teknik dasar aba-aba/birama yang dilakukan oleh dirigen. Hal tersebut dimaksudkan agar pada saat kita menyanyi di dalam paduan suara sesuai dengan ketukan yang diperagakan oleh dirigen. Pastinya malu kan jika kita kok tiba-tiba mendahului ketukan dan bernyanyi sendirian? Makanya kita harus belajar agar dalam menyanyi kita bisa selaras dengan tempo yang semestinya. Jadi tidah ada salahnya dong jika kita belajar menjadi seorang dirigen? :-)

Sebelumnya untuk menjadi seorang dirigen harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Seorang Dirigen harus Berwibawa

Seorang dirigen harus mempunyai wibawa yang memadai, karena dia harus memimpin sekian puluh orang yang harus taat kepada aturan-aturan (baik teknis maupun naskah lagu) Sebagai seorang pemimpin dia harus mampu memberi sugesti dan motivasi kepada anggota kelompok yang dipimpinnya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

b. Seorang Dirigen harus Musikal

Seorang dirigen harus mempunyai bakat musik yang memadai misalnya : mempunyai kepekaan untuk merasakan Picth yang kurang pas/kurang tepat.Segera tahu faktor-faktor kesulitan pada sebuah lagu /karya musik dan dapat memberikan jalan keluar yang tepat.

c. Seorang Dirigen Mempunyai Pengetahuan Musik

Seorang dirigen harus mempunyai pengetahuan musik yang baik misalnya secara teknis tentang teori musik (akord-akord, bentuk-bentuk, musik, orkestrasi dll.) bahkan tidak jarang seseorang komponis juga merangkap sebagai seorang dirigen. Dengan pengetahuan musik yang lengkap tadi diharapkan dalam menyajikan suatu karya musik tidak mengalami salah penafsiran.

d. Seorang Dirigen harus Mempunyai Imajinasi

Seorang dirigen dengan kemampuan imajinasi yang baik harus bisa mengungkapkan / mengekspresikan pesan-pesan yang ada pada catatan musik/partitur tersebut menjadi sajian musik yang bisa dimengerti penontonnya.

e. Seorang Dirigen harus Sehat

Seorang dirigen yang menjadi tumpuan dari sekian banyak anggota kelompok yang dipimpinnya. Dalam memimpin suatu pertunjukan musik atau koor, Ia akan berdiri terus menerus dan akan melakukan berbagai gerakan tangan. Dan pandangannya harus merata ke semua pemain musik atau paduan suara.

f. Seorang Dirigen harus tampak simpatik

Seorang dirigen hendaknya berpakaian rapi dan penampilannya meyakinkan.Karena semua pemain musik atau peserta koor, bahkan penonton akan selalu memandangnya.


Apa arti atau tugas dari gerakan tangan kanan seorang dirigen pada saat memimpin paduan suara itu?
Erwin Gutawa

Tongkat Dirigen

Seorang dirigen dalam memimpin paduan suara biasanya menggunakan tongkat atau bisa juga dengan tangan kosong. Tongkat tersebut dinamakan baton, dengan panjang sekitar 50-60 cm dan biasanya berwarna putih. Penggunaan baton hanya pada pertunjukan orkestra atau paduan suara yang anggotanya cukup banyak.

Teknik Mendirigen

Penampilan seorang dirigen dalam memimpin paduan suara atau kelompok ensambel lainnya harus jelas, tegas dan dapat dilihat oleh semua anggota kelompok yang dipimpinnya. Cara-cara seseorang dirigen dalam memimpin adalah sebagai berikut

a. Posisi Berdiri

Badan lurus posisi salah satu kaki sedikit maju. Kedua tangan kira-kira di depan dada dengan posisi siku disamping kiri badan. Posisi tangan kanan boleh sejajar dengan tangan kiri atau sedikit lebih tinggi.

b. Gerak Tangan

Pembagian tugas tangan kanan adalah memberi tempo, sedang tangan kiri memberikan dinamika. Pada hitungan pertama musik, gerakan tangan selalu mengarah ke bawah (jatuh), sedangkan hitungan terakhir selalu mengarah ke atas.

c. Aba-aba

dalam memberi aba-aba kita harus mengetahui tanda metrum lagu tersebut. Berikut ini pola gerakan tangan saat memberi aba-aba sesuai dengan tanda metrum.

Pola Gerakan Tangan atau Aba-aba

Aba-aba dalam dirigen menyesuaikan dengan ketukan pada lagu yang akan dimainkan. Seperti yang paling umum pada lagu-lagu kebangsaan biasanya adalah birama 2/4, 3/4, 4/4, 6/8, dst.

Pola gerakan birama 2/4

Apa arti atau tugas dari gerakan tangan kanan seorang dirigen pada saat memimpin paduan suara itu?

Pola gerakan birama 3/4

Apa arti atau tugas dari gerakan tangan kanan seorang dirigen pada saat memimpin paduan suara itu?

Pola gerakan birama 4/4

Apa arti atau tugas dari gerakan tangan kanan seorang dirigen pada saat memimpin paduan suara itu?

Pola gerakan birama 6/8

Apa arti atau tugas dari gerakan tangan kanan seorang dirigen pada saat memimpin paduan suara itu?

Sekian dahulu semoga bermanfaat.

49 semua anggota orkestra siap untuk bermain dan anggota paduan suara siap bernyanyi. Dalam beberapa karya paduan suara, Conductor dapat memberikan sinyal untuk pianis atau organ untuk memainkan notasi maupun akord dalam partitur musik, sehingga anggota paduan suara dapat menentukan nada awal para penyanyi anggota paduan suara tersebut. Kemudian Conductor memberikan satu atau lebih beat persiapan untuk memulai musik. Beat persiapan sebelum orkestra dan atau paduan suara dimulai disebut upbeat. Penampilan seorang Conductor dalam memimpin kelompok orkestra danatau paduan suara ataupun kelompok ensambel lainnya harus jelas, tegas dan dapat dilihat oleh semua anggota kelompok yang dipimpinnya. Pada kelompok musik yang besar seperti orkestra danatau paduan suara, pada umumnya menggunakan stick Conductor yang disebut dengan baton. Digunakannya baton agar aba-aba yang diberikan oleh Conductor mudah terlihat oleh kelompok musisinya. Jika hanya menggunakan tangan, maka tangan kanan menunjukkan pola ketukan, sedangkan tangan kiri mendukung tangan kanan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Tsoi 2007:1 yang mengutarakan tangan kanan Conductor dapat memberikanmenunjukkan tempo dan karakter musik. Sementara itu, tangan kiri mendukung tangan kanan dengan cara memberikan masuk cutoff isyarat, atau dengan mencerminkan tangan kanan. Selanjutnya, teknik-teknik mendireksi yang perlu diperhatikan dan dipelajari oleh seorang Conductor dalam memimpin mendireksi adalah sebagai berikut.

a. Posisi Berdiri Postur tubuh

Dalam mendireksi conducting, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah posisi berdiri seorang Conductor. Posisi berdiri tersebut harus dalam keadaan posisi siap dan dimulai dengan badan lurus, posisi salah satu kaki sedikit maju. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan. Di samping itu, posisi siap dari seorang Conductor juga mengajak para pemain musik di orkestra danatau penyanyi di paduan suara untuk siap, karena akan segera mulai untuk memainkan karya musik. Selanjutnya posisi kedua tangan kira-kira di depan dada dengan posisi siku di samping kiri badan. Posisi tangan kanan boleh sejajar 50 dengan tangan kiri atau sedikit lebih tinggi. Secara lebih rinci, posisi berdiri Conductor dapat dilihat pada gambar 20. Gambar 20. Posisi berdiri seorang Conductor dilihat dari belakang Writer, 2012 Dalam posisi berdiri, seorang Conduktor perlu menerapkan posisi kesiapan yang terinspirasi oleh energi. Kaki konduktor dalam posisi dipisahkan seperti yang telah diuraikan sebelumnya yaitu satu kakinya sedikit maju, tumit sekitar enam sampai delapan inci terpisah. Lutut harus fleksibel, tidak kaku. Berat harus didistribusikan secara merata pada kaki. Selanjutnya, Conductor sedikit mendekat menghadap ke arah pemain musik danatau paduan suara. Kepala sedikit maju di depan bahu, tetapi tanpa asumsi posisi membungkuk. Posisi membungkuk tidak dianjurkan dalam memimpin orkestra danatau paduan suara. Hal ini dikarenakan akan mengganggu gaya mendireksi yang baik. Kepala dan 51 badan diusahakan tidak banyak bergerak, karena agar tidak terkesan seperti penari.

b. Gerakan Tangan

Pembagian tugas tangan kanan adalah memberi tempo, sedang tangan kiri memberikan fermata, dinamika, isyarat mulai, dan isyarat cutoff. Fermatas menunjukkan bahwa not nada, atau istirahat, harus dipertahankan lebih lama dari tempo yang seharusnya. Salah satu cara yang umum untuk menunjukkan fermata adalah dengan hanya menghentikan semua gerakan untuk sementara waktu. Sementara itu, dinamik dapat ditunjukkan dalam beberapa cara oleh Conductor. Pertama, dengan meningkatkan atau menurunkan ukuran pola ketukan. Hal ini dapat dilakukan dengan kedua tangan, baik tangan janan maupun tangan kiri. Kedua, dengan menggerakkan tangan kiri ke atas atau ke bawah dari tubuh. Pada umumnya, ketika tangan kiri tidak digunakan, maka posisinya sudah disiapkan di depan tubuh. Ini adalah posisi yang baik untuk menunjukkan istirahat dan kesiapan. Hal ini juga terlihat dari penonton. Ketika disiapkan di depan tubuh, itu juga membantu dalam menerapkan posisi kewaspadaan. Hal ini dikarenakan tangan kiri pada dasarnya bebas dari tugas melakukan pola ketukan, sehingga dapat digunakan untuk pemberian aba-aba cue, untuk menunjukkan dinamik dan gaya, untuk membantu dalam memulai dan menghentikan permainan musik danatau nyanyian, untuk membantu dalam mengubah tempo, dan untuk mengontrol keseimbangan. Adapun posisi tangan kiri yang menunjukkan persiapan dapat dilihat pada gambar 21. 52 Gambar 21. Posisi tangan kiri Conductor yang menunjukkan persiapan Ramona, 2007 Ketiga, dengan hanya membiarkan telapak tangan kiri menghadap ke atas atau ke bawah. Pada hitungan pertama musik, gerakan tangan selalu mengarah ke bawah jatuh, sedangkan hitungan terakhir selalu mengarah ke atas. Hal ini seperti terlihat pada gambar 22. Gambar 22. Telapak tangan kiri Conductor yang menghadap ke atas Ramona, 2007 Dalam melakukan pola mendireksi conducting 44 tersebut perlu memperhatikan gerakan tangan. Hal ini seperti terlihat pada gambar 23. Gambar 23. Gerakan tangan pada ketukan 44 Tsoi, 2007 53 Gambar 23 menunjukkan gerakan tangan kanan dalam mendireksi. Terdapat satu karakteristik yang sangat penting yang berlaku untuk semua pola ketukan: Ketukan pertama dari sebuah birama, satu, harus selalu jelas dibedakan dari yang lain. Hal ini dilakukan dengan melakukan gerakan ke bawah lurus. Titik awal gerakan ini juga merupakan poin utama dalam semua pola ketukan. Adapun gerakan tangan pada ketukan 44 seperti pada gambar 22 dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, posisi tangan di atas, kemudian turun ke bawah downbeat sebagai hitungan kesatu, dan langsung ke arah kiri sebagai hitungan kedua. Selanjutnya, ke arah kanan sebagai hitungan ketiga, dan terakhir gerakan naik upbeat sebagai hitungan keempat. Setiap tekanan ritme ictus menunjukkan dimana ketukan beat terjadi. Hal yang biasa untuk menunjukkan banyaknya ketukan adalah dilakukan dengan tangan kanan Conductor dan untuk menunjukkan sinyal lain dilakukan dengan tangan kirinya. Indikasi dapat dibuat untuk menunjukkan masuknya bagian, dinamik, bentuk ungkapan dan cut-off dengan tangan kiri Conductor. Ini merupakan koordinasi yang tepat antara tangan kanan dan tangan kiri, dan tangan kiri membutuhkan latihan. Meningkatkan teknik mendireksi conducting adalah memerlukan proses yang panjang. Untungnya konduktor dapat membuat untuk hal-hal yang tidak jelas dalam mendireksi conducting dengan menunjukkan isyarat dengan menggunakan teknik latihan yang baik. Pada umumnya, seorang Conductor sering menggunakan tangan kanannya untuk mendireksi pola ketukan. Sementara itu, tangan kirinya digunakan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan lain kepada para musisi danatau para penyanyi. Selain itu, Conductor menggunakan tangan kirinya antara lain untuk membuat gesture gerakan yang menunjukkan dinamik, menunjukkan aba-aba tanda, dan menunjukkan ekspresi. Banyak konduktor, baik yang memimpin orkestra danatau memimpin paduan suara, membiarkan gerakan tangan kirinya merupakan cermin dari gerakan tangan kanan yang sebagian besar menunjukkan ketukan beat. Hal ini umumnya tidak ada nilai apapun untuk para 54 pemain orchestra danatau penyanyi, dan sebagian besar merupakan hasil dari Conductor yang tidak mengetahui apa yang harus dilakukan dengan tangan kirinya. Sebenarnya, tangan kiri seorang Conductor dapat digunakan untuk membantu dalam menunjukkan pola ketukan beat ketika Conductor ingin membantu dalam membuat ketukan beat yang jelas ke sisi kiri para pemain musik danatau penyanyi pada titik yang paling penting. Ini dilakukan ketika musik mulai klimaks dan menjadi luas, sehingga Conductor ingin memberikan penekanan kepada para pemain musik danatau penyanyi. Namun, di sisi lain penggunaan tangan kiri dalam mendireksi bagi Conductor pemula selalu menjadi masalah yang agak membingungkan. Oleh karenanya, istilah kepadaian mendireksi conducting adalah istiah yang disebut untuk menarik perhatian pada ide kebebasan penggunaan antara tangan kanan dan tangan kiri. Meskipun, banyak Conductor yang menyadari bahwa banyak kegiatan mendireksi yang efektif dapat dilakukan hanya dengan tangan kanan saja. Dengan adanya kesadaran tersebut, maka penggunaan tangan kiri dalam mendireksi dapat dikatakan menjadi faktor kebebasan, seperti sebuah agen penguat dengan beberapa tugas khusus. Colson 2012:105 menjelaskan bahwa tugas khusus tangan kiri dalam mendireksi conducting adalah termasuk: 1 crescendo; 2 diminuendo; 3 cueing; 4 release; 5 frasering; 6 menyesuaikan keseimbangan balance; 7 penguatan gaya dasar; 8 mengontrol tingkat dinamik; 9 ekspresi musical secara umum melalui penekanan khusus; dan 10 membalik- balikan halaman partitur. Dari uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa banyak terdapat tugas tangan kiri Conductor yang dapat digunakan yaitu antara lain untuk menunjukkan dinamik, frasering, aba-aba cue, dan release. Selain itu, tangan kiri Conductor dapat digunakan setiap saat Conductor merasa bahwa penggunaannya akan membantu memperjelas ketukan beat untuk para pemain musik danatau penyanyi.. Penggunaannya cenderung lebih besar ketika mendireksi kelompok orkestra danatau paduan suara besar daripada ketika seseorang melakukan kelompok musik yang lebih kecil. Hal penting yang perlu diingat oleh Conductor adalah bahwa 55 gerakan tangan kiri ketika mendireksi conducting merupakan gerakan kebalikan dari tangan kanan, dan bukan gerakan parallel dengan tangan kanan. Terkait hal tersebut Reynish 2016:1 menjelaskan bahwa dalam mendireksi, seorang Conductor berdiri dengan posisi rileks, dan membuat setiap gerakan tangan se-natural mungkin, jelas, mudah dipahami oleh pemain musik danatau penyanyi, dan penuh makna. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam mendireksi, gerakan tangan seorang Conductor tidaklah kaku, namun bergerak secara alami dan tidak berlebihan.

c. Teknik Baton Tongkat Conductor