Apakah kegunaan bilah pada jangka sorong?

Jangka Sorong - Kalau kamu ingin mengukur panjang, alat ukur apa yang dibutuhkan? Tentu saat kamu mau mengukur panjang, yang kamu cari pasti meteran bangunan. Kebanyakan pengukur panjang ada dirumah adalah meteran jenis tersebut. Jika benda yang akan diukur tidak lebih 1 meter, penggaris akan menjadi andalan kamu dalam menentukan panjang, ribet kalo pakai meteran.

Beda lagi alat ukur waktu, pengukur yang kamu perlukan pasti jam. Kamu tidak mungkin bisa mengukur waktu dengan penggaris atau meteran. Itulah mengapa alat ukur yang tepat kita perlukan untuk mengukur besaran yang tepat. 

Eh tapi, kalau kamu ingin ukur diameter sebuah cincin, memangnya bisa menggunakan penggaris? Pasti tidak bisa kan. Artinya memiliki keterbatasan mengukur ya, alat ukur ini umumnya digunakan untuk mengukur benda yang memiliki permukann berupa bidang datar saja, salah satu contohnya kertas. Sementara manusia juga memerlukan alat ukur panjang benda tidak hanya berbidang datar saja. Misalnya cincin tadi, jangka sorong kita perlukan mengukur diameter luar/dalam suatu benda yang lebih detail.

Karena hal ini, manusia memerlukan alat ukur panjang yang lebih detail lagi, salah satunya yakni jangka sorong. Waktu pelajaran Fisika dulu, kamu pernah belajar jenis-jenis alat ukur panjang. Mungkin di antara kamu sudah kenal sama jangka sorong ini. Namun, yang mau kita bahas saat ini lebih mendalam dari sekedar macam-macam alat ukur panjang.

Lanjut.., bagi kamu yang belum mengetahui bagian-bagian jangka sorong, hingga cara menggunakan dan membaca, rileks sob! Karena ini semua akan di uraikan secara lengkap di artikel ini. Yuk simak pembahasannya!

Kita bahas pengertian jangka sorong dulu agar memicu semangat kamu untuk lebih jauh lagi. Jangka sorong itu adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar dan juga diameter dalam suatu benda. Ada lagi, alat ukur ini bisa juga untuk mengukur kedalaman lubang atau suatu bangun ruang, contohnya saja tabung. Karena itu, jangka sorong lebih dipilih untuk mengukur benda yang memiliki ukuran kecil dan tidak mampu diukur menggunakan penggaris. Jadi boleh dikatakan tingkat ketelitian jangka sorong lebih tinggi dari pada penggaris.

Jangka sorong juga digunakan secara luas, lho! Hampir pada segala macam bidang industri, mulai industri proses desain/perancangan, manufaktur/pembuatan, hingga industri rumah tangga untuk memeriksa spesifikasi produk. Ini nih, info menariknya. Ternyata jangka sorong itu ditemukan oleh seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, namanya Pierre Vernier. Nama tersebut lah yang membuat 'Vernier' dijadikan nama resmi jangka sorong.

Nah, ada pertanyaan nih, apa sih tingkat ketelitian pada jangka sorong? Tingkat ketelitian maksudnya adalah nilai skala terkecil yang bisa diukur oleh Vernier Caliper, sebutan resmi jangka sorong. Kalau demikian, berapa ya nilai skala terkecil dari sebuah jenis jangka sorong? Jadi, nilai skala terkecil untuk jangka sorong ialah 0,01 cm ataupun 0,1 mm, berbeda dengan penggaris yang hanya 0,1 cm atau 1 mm. Tingkat ketelitian iniah yang menjadi kelebihan Vernier Caliper. Ada lagi nih, karena ukurannya yang pas dan enak dibawa kemana-mana, jangka sorong menjadi alat ukur andalan para pekerja di bidang teknik.

Fungsi Jangka Sorong

Lalu apa fungsi jangka sorong, penjelasan diatas sudah menyiratkan beberapa fungsi macam alat ukur panjang yang satu ini. Nah, agar lebih pasti mengenai fungsinya, ini dia.

  1. Rahang dalam (atas) dari jangka sorong berfungsi sebagai pengukur bagian dalam contohnya diameter dalam ataupun lebar dari sebuah celah.
  2. Rahang luar ( bawah ) pada jangka sorong fungsinya untuk mengukur panjang, lebar, ketebalan maupun diameter suatu benda.
  3. Depth Probe menjadikan jangka sorong mampu mengukur dalam lubang sebuah benda, ini fungsi vernier caliper ke tiga.

Ada berbagai macam tipe jangka sorong, Menurut Wagiran dalam bukunya yang dengan judul Pemakaian Alat - Alat Ukur Metrologi Industri (2013:1) jangka sorong sebagai alat ukur yang lebih cermat dari garis ukur. Pada tangkai ukurnya ada rasio khusus dengan pembacaan sama dengan garis ukur.


Satu alat ukur yang paling dapat dipercaya dari penggaris ialah jangka sorong. Adapun nama lain dari jangka sorong seperti berikut jangka geser, garis sorong, schifimat atau varnier caliper. Jangka sorong ini lebih cermat karena mempunyai dua mekanisme unit sekalian dalam pengukur yaitu inchi dan metrik.

Karakter dari jangka sorong yaitu punyai dua rahang ukur. Satu rahang ukur masih tetap dan satu rahang ukur gerak. Hingga alat ukur ini dapat menghitung dimensi luar, dimensi dalam, kedalaman dan ketinggian satu benda. Berikut beberapa jenis jangka sorong, baca selengkapnya berikut ini.

  • Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper). Tipe jangka sorong ini punyai 2 rasio, yaitu rasio pertama kali yang ada pada rahang masih tetap dan rasio nonius atau vernier yang ada pada rahang geser. Jangka sorong ini punyai tingkat kecermatan adalah 0,1 mm.
  • Jangka Sorong Analog (dial Caliper). Secara umum jangka sorong ini karakternya serupa dengan jangka sorong manual, cuman untuk rasio nonius atau vernier berupa Analog atau jarum jam hingga bisa mempermudah saat membaca rasio nonius. Tingkat kecermatan dalam jangka sorong ini ialah 0,05 mm.
  • Jangka Sorong Digital (digital caliper). Jangka sorong ini berupa monitor digital, mempunyai peranan sama dengan jangka sorong analog, alat ukur berbentuk digital ini punyai wujud yang serupa dengan jangka sorong manual, perbedaannya untuk rasio noniusnya berupa monitor digital di mana hasil pengukur langsung bisa dibaca pada monitor itu hingga pemakaianya lebih gampang dari 2 tipe jangka sorong di yang lain. Tingkat kecermatan jangka sorong ini capai 0,01 mm.
  • Jangka Sorong Jalur Dalam (Inside Grove caliper). Berupa rahang yang lebih panjang dari rahang jangka sorong manual. Manfaat jangka sorong ini untuk menghitung diameter pada suatu tabung yang mempunyai wujud berlekuk-lekuk, seperti topeles dan botol.

Bagaimana tipe jangka sorong yang mana ingin kalian pakai? Tiap tipe jangka sorong punyai peranan dan kelebihan masing - masing. Karena itu samakan dengan keperluan kalian ya.

Adapun beberapa bagian jangka sorong, Untuk memperjelasnya anda dapat baca gambar beberapa bagian jangka sorong berikut untuk mempermudah anda dalam pahami tiap sisi jangka sorong. Dibawah ini sisi bagian jangka sorong, yaitu:

Apakah kegunaan bilah pada jangka sorong?
Bagian Jangka Sorong, Klik untuk memperbesar

1. Rahang Dalam

Rahang dalam ini dipakai untuk menghitung dimensi luar dari benda kerja. Misalkan seperti diameter luar, panjang, lebar dan tebal satu benda. Sisi ini terbagi dalam rahang masih tetap dan rahang geser.

2. Rahang Luar

Rahang luar ini dipakai untuk menghitung dimensi dalam dari benda kerja. Misalkan seperti diameter dalam dan lebar sela atau jalur di suatu benda. Misalnya menghitung diameter dalam cincin, roda gigi, jalur pasak, dan sebagainya. Sisi ini terbagi dalam rahang masih tetap dan rahang geser.

3. Ekor / Depth Probe

Sisi ekor ini dipakai untuk menghitung kedalaman sebuah tahap pada benda kerja. Misalkan untuk menghitung kedalaman satu lubang pada benda kerja atau jarak di antara sektor yang bertingkat.

4. Rasio Khusus (mm)

Sisi rasio khusus dengan unit mm ini dipakai untuk mengatakan ukuran khusus satu benda berbentuk unit milimeter (mm). Rasio ini berada pada bagian bawah dekat rahang dalam.

5. Rasio Khusus (Inch)

Sisi rasio khusus dengan unit inch ini dipakai untuk mengatakan ukuran khusus satu benda berbentuk unit inch. Rasio ini berada pada bagian atas dekat rahang luar.

6. Rasio Nonius (mm)

Sisi rasio nonius dalam mm ini berperan untuk mengatakan ukuran tambahan satu benda berbentuk unit milimeter (mm). Tingkat kecermatan jangka sorong bisa disaksikan dari rasio noniusnya. Ada yang mempunyai kecermatan 0,05 mm bahkan juga ada yang mempunyai kecermatan 0,02 mm.

7. Rasio Nonius (inch)

Sisi rasio nonius dalam inch ini berperan untuk mengatakan ukuran tambahan satu benda berbentuk unit inch.

8. Skrup Pengunci

Skrup pengunci berperan untuk meredam rahang geser jangka sorong saat proses pengukur berjalan supaya masih tetap ada pada tempatnya. Umumnya dipakai saat menghitung sisi benda kerja yang susah untuk disaksikan langsung.

9. Pengubah / Thumb Screw

Pengubah ini berperan untuk geser rasio nonius di saat proses pengukur benda kerja. Sisi ini umumnya disentuh memakai ibu jemari.

Lihat ini, langkah memakai jangka sorong benar-benar gampang. Untuk lakukan pengukur diameter luar benda dengan jangka sorong, beberapa langkahnya seperti berikut:

Apakah kegunaan bilah pada jangka sorong?
Mengukur Diameter Luar
  1. Kendorkan skrup pengunci.
  2. Geserlah rahang bawah geser jangka sorong ke kanan hingga benda yang diukur bisa masuk antara ke-2 rahang (di antara rahang geser dan rahang masih tetap).
  3. Tempatkan benda yang hendak diukur antara ke-2 rahang.
  4. Geserlah rahang geser kiri seperlunya sampai benda yang hendak diukur terjepit oleh ke-2 rahang.
  5. Putar skrup pengunci supaya rahang geser tidak bergerak kembali.
  6. Baca hasil pengukur pada rasio khusus dan nonius.

Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur Diameter Sisi Dalam Benda

Untuk lakukan pengukur diameter dalam benda dengan jangka sorong, beberapa langkahnya seperti berikut:

Apakah kegunaan bilah pada jangka sorong?
Mengukur Diameter Dalam
  1. Kendorkan skrup pengunci.
  2. Samakan lebar rahang atas dengan geser rahang geser ke kanan atau ke kiri supaya bisa dimasukkan pada rongga benda yang hendak diukur.
  3. Masukan rahang atas ke rongga benda.
  4. Geserlah rahang geser ke kanan sebegitu sampai sentuh segi dalam benda ukur.
  5. Putar skrup pengunci supaya rahang geser tidak bergerak kembali.
  6. Baca hasil pengukur pada rasio khusus dan nonius.
  7. Langkah Memakai Jangka Sorong untuk Menghitung Kedalaman Benda

Untuk cara mengukur kedalaman benda dengan jangka sorong, beberapa langkahnya seperti berikut:

Apakah kegunaan bilah pada jangka sorong?
Mengukur Kedalaman Benda
  1. Kendorkan skrup pengunci.
  2. Samakan panjang pendek tungkai ukur kedalaman dengan geser rahang geser ke bawah atau ke atas.
  3. Masukan tungkai ukur kedalaman ke ubang/rongga benda yang hendak diukur.
  4. Mengatur kembali panjang pendek tungkai sampai dirasakan cocok sekalian atur status vertikal jangka sorong, yakinkan berdiri tegak, tidak miring.
  5. Putar skrup pengunci supaya tungkai tidak bergerak kembali.
  6. Baca hasil pengukur pada rasio khusus dan nonius.

Apa ada langkah membaca jangka sorong yang cepat? Untuk langkah membaca jangka sorong, kamu dapat menyaksikan beragam pengukurnya. Berikut langkah membaca jangka sorong:

  1. Persiapkan object yang hendak diukur diameternya, misalnya kelereng, coin, dan sebagainya.
  2. Membuka rahang geser jangka sorong ke samping kanan supaya lebih gampang masukkan benda yang hendak diukur.
  3. Selanjutnya, geser kembali rahang ke samping kiri sampai rapat untuk memperoleh hasil pengukur yang maksimal.
  4. Ada dua angka 0 pada jangka sorong, yang pertama pada rasio atas (ujung kiri), yang ke-2 di baris bawahnya cukup ke tengah. Lihat garis pertama saat sebelum angka 0 yang bawah (rasio khusus).
  5. Selanjutnya, lihat garis yang berhimpit di antara rasio atas dan rasio bawah (rasio nonius). Mencari yang menyambung lempeng dengan garis dari rasio nonius.
  6. Seterusnya, kamu tinggal menjumlahkan dua angka yang kamu peroleh. Itu diameter benda yang kamu ukur.

Ringkasan

Hmm.., telah komplet rincian peranan jangka sorong sampai langkah membacanya. Sebagai oleh-olehan tangan, ada banyak ringkasan yang dapat diambil, berikut:

Apakah kegunaan bilah pada jangka sorong?
Contoh Kasus

  1. Perannya yang banyak membuat jangka sorong jadi alat ukur panjang terpopuler, baik di labolatorium atau di bengkel-bengkel. Coba, kamu lihat mekanik bubut atau teknisi, tentu mempunyai alat ukur ini.
  2. Contoh Masalah Membaca Jangka Sorong. Pada contoh masalah ini Rasio Khusus memperlihatkan nilai 12 mm. Dan untuk rasio Vernier bila kita menyaksikan dengan cermat angka yang sejajar ialah angka 2.5, karena nilai setiap garis ialah 0,1 mm karena itu 2.5×0,1 = 0,8. Hingga bila kita lakukan penghitungan ialah 12 + 0,25 mm = 12.25 mm.
  3. David Sigalingging, S.Pd