Apakah begadang dapat menyebabkan darah tinggi

BandungKita.id, HEALTH – Banyak orang yang berpikir jika kurang tidur akan membuat badan lemas dan lesu. Hal ini dikaitkan dengan masalah tekanan darah rendah atau hipotensi, namun kita tentu pernah mendengar bahwa kurang tidur justru akan meningkatkan tekanan darah. Sebenarnya, kurang tidur meningkatkan atau menurunkan tekanan darah?

Dampak kurang tidur bagi tekanan darah

Sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam Mayo Clinic menghasilkan fakta bahwa kebiasaan tidur kurang dari lima jam di malam hari akan meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi.

Jika yang melakukannya adalah penderita hipertensi atau orang-orang dengan riwayat keluarga dengan penyakit ini, maka kondisi penyakitnya cenderung akan semakin memburuk.

Selain itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa kebiasaan tidur kurang dari enam jam setiap malam akan meningkatkan tekanan darah hingga 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidur cukup setiap malam.

Apakah begadang dapat menyebabkan darah tinggi
Apakah begadang dapat menyebabkan darah tinggi
Ilustrasii (net)

Istirahat malam akan membuat tubuh mampu mengendalikan sistem saraf otonom. Sebagai informasi, sistem saraf ini memiliki kaitan dengan kemampuan tubuh dalam merespons stres.

Jika kita mengalami stres akibat pekerjaan misalnya, maka organ tubuh layaknya otak dan jantung akan bekerja dengan lebih keras demi membantu tubuh lebih aktif sehingga mampu segera menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Sayangnya, kurang tidur akan membuat respons stres ini cenderung tetap aktif. Padahal, saat tidur respons ini seharusnya sudah berhenti.

Hal ini akan membuat produksi hormon-hormon tertentu seperti hormon kortisol menjadi semakin berlebihan dan akhirnya mempengaruhi berbagai macam sistem dan kondisi tubuh, termasuk bagi organ kardiovaskular.

Keberadaan hormon kortisol ini akan membuat pembuluh darah semakin mengecil. Sayangnya, hal ini juga akan berimbas pada meningkatnya tekanan darah dengan signifikan.

Jika hal ini terus terjadi, maka risiko terkena hipertensi yang berbahaya akan semakin meningkat. Selain itu, hal ini juga akan membuat gangguan pada sistem metabolisme glukosa yang akhirnya akan meningkatkan risiko diabetes dengan signifikan.

Pengaruh kurang tidur pada aktivitas hormon tubuh

BACA JUGA :

Ini Dia Penyebab Sakit Pinggang Setelah Berolahraga dan 4 Tips Cara Mencegahnya

 

Bahaya Cacingan bagi Anak-Anak dan Dewasa Serta Tips Menghindari Cacingan

 

Ini Dia 14 Buah yang Mengandung Vitamin B Tinggi, Apa Saja Manfaatnya?

 

 

Saat tidur malam, bagian hipofisis dan hipotalamus otak yang berperan besar dalam mengendalikan hormon adrenalin dan kortisol akan terganggu. Padahal, hormon-hormon ini akan memberikan pengaruh besar pada kondisi tekanan darah tubuh. Hal ini juga akan ikut meningkatkan risiko terkena hipertensi dengan signifikan.

Selain kurang tidur, kebiasaan begadang juga akan bisa memberikan dampak buruk bagi tekanan darah. Sebagai informasi, hormon kortisol atau hormon stres seharusnya berada di titik terendah di jam etngah malam hingga pukul 04.00 dini hari.

Jika kita tidak tidur, maka kadar hormon ini tidak bisa turun sebagaimana mestinya dan akhirnya menyebabkan stres fisik ataupun psikis yang akhirnya mempengaruhi tekanan darah dan risiko hipertensi.

Seberapa lama waktu tidur yang dianggap ideal dan tidak akan memicu datangnya hipertensi?

Pakar kesehatan dari National Sleep Journal berdasarkan laporan berjudul Sleep Health Journal menyebut waktu tidur yang ideal bagi setiap orang bisa berbeda-beda. Hanya saja, secara umum, bagi bayi atau balita biasanya akan tidur dengan waktu 16 hingga 18 jam.

Anak-anak di usia pra-sekolah bisa tidur selama 11 hingga 12 jam setiap hari. Sementara itu, anak-anak SD dan mereka yang berusia remaja cenderung akan tidur selama 9 hingga 10 jam. Bagi orang dewasa, waktu tidur yang ideal biasanya adalah 7 atau 8 jam.

Jika ingin tidur dengan nyenyak setiap malam, kita bisa membersihkan diri sebelum tidur atau mengondisikan kamar agar lebih nyaman untuk dijadikan tempat beristirahat. Selain bersih dan rapi, kita bisa membuat kamar menjadi lebih redup, lebih senyap, atau lebih rendah suhu udaranya.(M Zezen Zainal M/BandungKita.id)

GridHEALTH.id - Penelitian terbaru yang dilakukan the University of Illinois, Chicago di Amerika Serikat pada awal 2020 menyebutkan, kurang tidur bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah serta perubahan mikrobioma usus.

Dilansir dari The Health Site, hal ini diungkap berdasar penelitian yang dilakukan oleh sebuah tim untuk melihat apakah gangguan tidur selama 28 hari mengubah mikrobiota pada tikus.

Mereka juga mencoba mengidentifikasi fitur biologis yang erat kaitannya dengan perubahan tekanan darah arteri.

Pada percobaan terhadap tikus tersebut, peneliti mencoba memunculkan gangguan terhadap tidur mereka.

Pada dasarnya, tikus bersifat nokturnal sehingga peneliti mencoba memunculkan gangguan tidur ini pada kondisi siang hari.

Untuk mengukur aktivitas otak, tekanan darah, dan detak jantung tikus, digunakan transmitter telemetri. Kondisi tinja juga diperiksa untuk melihat apakah terjadi perubahan mikrobial.

Baca Juga: Studi: Pola Tidur Tak Teratur Dapat Membahayakan Kesehatan Jantung

Baca Juga: Bahu dan Leher Sering Kaku, Risiko Menderita Frozen Shoulder

Berdasar percobaan tersebut diketahui bahwa jadwal tidur yang tak normal bisa memunculkan tekanan darah tinggi. Kondisi ini bahkan tetap tinggi walau tikus sudah kembali ke pola tidur normal.

Peneliti mengatakan bahwa hal ini mengungkap bahaya dari kurangnya dan gangguan tidur selama periode tertentu.

Perubahan ini juga terjadi pada mikrobioma di usus terutama jika masalah tidur ini terjadi terus-menerus dalam waktu tertentu.

Dampak bahaya ini tidak berubah bahkan ketika seseorang sudah kembali ke pola tidur yang normal akibat terdapat sistem yang sangat kompleks terhadap keberadaan dari faktor patologikal ganda ini.

Penelitian ini merupakan awalan dan akan dilakukan penelitian selanjutnya untuk mempelajari perubahan mikrobioma usus dan metabolisme ini.

Peneliti akan mencoba mempelajari bagaimana tepatnya karakteristik tidur berubah serta seberapa lama perubahan di tekanan darah dan mikrobioma usus ini terjadi.

Dari percobaan lanjutan ini juga bakal dipelajari bagaimana efek kurang tidur terhadap manusia. Diharapkan juga ditemukan interfensi yang tepat agar masalah ini tidak terjadi.

Baca Juga: Studi: Orang Sehat Tak Perlu Mengonsumsi Aspirin Setiap Hari Untuk Cegah Penyakit Jantung

Baca Juga: 4 Tanda Diluar Dugaan Bahwa Sebenarnya Sistem Imunitas Tubuh Menurun

Sebelumnya, banyak penelitian yang sudah mengungkap bahaya kurang tidur akibat begadang, yaitu menjadi penyebab dari berbagai masalah kesehatan yang kita alami. Contohnya menjadi penyebab berat badan meningkat dan menimbulkan masalah kesehatan mental. (*)

Tekanan darah tinggi disebabkan oleh apa?

Memiliki keluarga yang mengidap tekanan darah tinggi. Mengonsumsi terlalu banyak garam dan kekurangan buah maupun sayuran. Tidak melakukan olahraga teratur. Mengonsumsi banyak alkohol atau kopi (atau minuman kafein lain)

Apakah tidur bisa menurunkan tekanan darah tinggi?

Posisi tidur saat darah tinggi kambuh juga berperan dalam mengurangi gejala yang dirasakan atau membantu menurunkan tekanan darah itu sendiri.

Apa ciri ciri darah tinggi naik?

Tanda-tanda dan gejala tekanan darah tinggi lainnya yang mungkin muncul apabila kondisi Anda sudah cukup parah meliputi: Penglihatan buram. Rasa cemas yang berlebihan. Mual atau muntah.

Bagaimana posisi tidur untuk darah tinggi?

Posisi tidur saat dalam kondisi mengalami tekanan darah tinggi yang direkomendasikan adalah posisi tidur tengkurap. Hal itu diungkapkan oleh ahli dari Ehime University School of Medicine Jepang. Selain itu Yasuharu Tabara seorang peneliti juga mendukung pernyataan tersebut dan disertai dengan bukti ujinya.