Tekanan darah 180 apakah normal

Dok, saya minggu lalu abis pasang 4 ring di jantung... Setelah itu sehat2 aja.. Tapi hari ini saya merasa keringat dingin dan abis cek tensi 180/80... Apakah normal atau gimana? Harus periksa lagi?

Lihat Selengkapnya

pria, 63 Tahun17 Feb 2015, 08:32 WIB

Tekanan darah 180 apakah normal

Dijawab oleh:

dr. Suci Dwi Putri

Terima kasih telah menggunakan layanan e-konsultasi Klikdokter.

Kami memahami kekhawatiran yang Anda rasakan.Tekanan darah hingga mencapai 180/80 dapat tergolong dalam keadaan komplikasi hipertensi yang disebut dengan krisis hipertensi.

Krisis hipertensi merupakan suatu istilah yang menunjukkan keadaan hipertensi urgency dan hipertensi emergency. Kedua kondisi ini terjadi saat tekanan darah meningkat tinggi, yang dapat merusak organ tubuh.

  • Hipertensi Urgency

Hipertensi urgency merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat tinggi (180/110 atau lebih) namun tidak ada kelainan atau kerusakan pada organ tubuh. 

  • Hipertensi Emergency

Saat terjadi emergency, tekanan darah dapat meningkat tinggi sehingga terjadi gangguan organ. Tekanan darah harus ditangani secara cepat guna mencegah terjadinya kerusakan organ. 

Kerusakan organ yang dapat terjadi adalah :

  • Gangguan pada status mental (kebingungan)
  •  Pendarahan pada otak (stroke)
  •  Kegagalan jantung
  •  Nyeri pada dada (serangan jantung)
  • Cairan di paru-paru (edema paru)
  • Pecahnya pembuluh darah (aneurysm, diseksi aorta)
  • Eclampsia (terjadi saat kehamilan) 

Keadaan ini jarang terjadi, biasanya terjadi saat penyakit hipertensi tidak diobati dengan benar. Gejala yang dapat muncul:

  • Nyeri kepala atau penglihatan kabur
  • Kebingungan
  • Kejang
  • Nyeri pada dada
  •  Sesak nafas
  • Bengkak di tubuh

Pada kasus ini penanganan pertama adalah untuk menurunkan tekanan darah dengan menggunakan obat yang diinfus untuk mengurangi kerusakan organ yang berat. 

Untuk itu kami anjurkan Anda kembali berkonsultasi dengan dokter secara langsung agar mendapat penanganan segera.

Selain itu, untuk menghindari kejadian seperti yang ditulis diatas sangat penting bila memang Anda memiliki tekanan darah tinggi untuk mengkonsumsi obat secara teratur dan jaga gaya hidup yang baik.

Demikian, semoga informasi ini bermanfaat.

Salam,

Tim Redaksi Klikdokter

KOMPAS.com - Perubahan gaya hidup merupakan lini pertama pengendalian penyakit tekanan darah tinggi. Tetapi pada kondisi tertentu, dokter akan memberikan terapi obat-obatan pada orang yang terdiagnosis hipertensi.

Orang yang tekanan darahnya mencapai 160/90 akan langsung diberikan dua obat kombinasi untuk menurunkan tekanan darahnya.

"Walau sudah diberi obat tetap gaya hidupnya harus diubah," kata dr.Siska S.Danny, Sp.JP, dari RS.Harapan Kita Jakarta, dalam acara media edukasi yang diadakan PT.Omron di Jakarta (31/3).

Siska mengatakan, pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan seumur hidup. "Banyak pasien yang tidak tahu harus minum obat karena penyakitnya memang tidak ada gejala dan keluhan," ujarnya.

Ia menegaskan, tujuan utama pengobatan hipertensi bukanlah mencapai angka normal tekanan darah, melainkan menurunkan risiko komplikasi.

Orang yang memiliki tekanan darah 180/90 memiliki risiko terkena penyakit jantung dan kardiovaskular sampai 8 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tekanan darahnya normal. Sayangnya, ketaatan pasien pada pengobatan sangat rendah.

Selain tidak bergejala, banyak juga pasien yang tak mau minum obat hipertensi karena takut ginjalnya rusak.

"Namanya obat pasti ada efek sampingnya, tapi risikonya kecil jika dibandingkan dengan tidak mengonsumsi obat," tegasnya.

Walau tekanan darah sudah kembali normal, namun pasien perlu berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum menghentikan pengobatan. "Ada pasien yang setelah mengubah gaya hidupnya jadi lebih sehat tekanan darahnya turun. Tapi tetap harus dimonitor secara berkala. Jadi konsultasikan dengan dokternya," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

KOMPAS.com – Tekanan darah adalah ukuran seberapa kuat jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.

Pada masing-masing orang, tekanan darah ini bisa berbeda-beda karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia dan pola makan.

Tekanan darah juga bisa bervariasi sepanjang hari karena adanya perubahan aktivitas.

Pada malam hari sewaktu tidur, tekanan darah pada seseorang dikatakan berada di titik terendah.

Baca juga: 3 Penyakit Komplikasi Hipertensi yang Bisa Mengancam Jiwa

Sementara, pada pagi hari setelah bangun tidur, tekanan darah berangsur-angsur naik dan biasanya mencapai puncaknya pada siang hari saat seseorang dihadapkan pada aktivitas yang padat dengan kemungkinan adanya stres.

Oleh karena itu, untuk memenentukan dengan pasti adanya tekanan darah tingi atau hipertensi pada seseorang, diperlukan minimal 3 pengukuran pada saat berlainan dengan selang minimal satu minggu.

Pengulangan ini diperlukan untuk meniadakan faktor yang dapat meningkatkan tensi secara tiba-tiba, seperti kondisi stres, emosi, rasa letih, dan sebagainya.

Tekanan darah normal orang dewasa

Pada 2003, dua Komisi Hipertensi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa tlah memberikan petunjuk bagi diagnosis dan terapi hipertensi, yang dalam garis besar diterima oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam saran tersebut, dikemukakan beberapa perubahan terhadap pengertian hipertensi dibandingkan dengan kebijakan lama, seperti mengenai nilai-nilai tekanan darah tujuan.

Tensi dapat dibagi dalam beberapa stadia dengan nilai-nilainya tersendiri.

Baca juga: Resep Jamu Tradisional untuk Atasi Hipertensi

Melansir Buku Obat-Obatan Penting (2015) oleh Drs. Tan Hoan Tjay & Drs. Kirana Rahardja, orang dewasa dengan kondisi tubuh sehat memiliki tekanan darah normal sekitar 120/80 mmHg.

Angka 120 menunjukkan tingkat tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh atau biasa disebut tekanan sistolik.

Sedangkan, angka 80 berarti tingkat tekanan saat jantung beristirahat sejenak sebelum kembali memompa lagi atau kerap disebut tekanan diastolik.

Jika tekanan darah lebih dari angka tersebut, seseorang bisa didiagnosis mengalami hipertensi.

Berikut ini klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa lebih lanjut:

  • Normal tinggi: sistolis 130-139 mmHg atau diastolis 85-89 mmHg
  • Hipertensi tingkat 1: sistolis 140-159 mmHg atau diastolis 90-99 mmHg
  • Hipertensi tingkat II: sistolis ≥160 mmHg atau diastolis ≥100 mmHg

Apabila terdapat suatu faktor risiko kardiovaskular, seperti diabetes tipe-2, maka nilai tekanan darah tujuan diturunkan sampai <130/80 mmHg.

Baca juga: 6 Manfaat Kumis Kucing, Obati Encok hingga Hipertensi

Tekanan darah juga meningkat sesuai usia akibat bertambahkan pengapuran atau pengerasan pembuluh, sehingga sukar dikatakan dengan pasti kapan betul-betul terdapat hipertensi.

Namun, tidak jarang pada orang lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun tanpa faktor risiko, tekanan darah sampai 150-160/80-90 mmHg masih dianggap akseptabel oleh sebagain dokter.

Penyebab hipertensi

Melansir Buku Bebas Hipertensi Tanpa Obat (2012) oleh Lanny Lingga, PhD, sebagain besar hipertensi terjadi karena faktor penyebab yang tidak jelas.

Sekitar 90-95 persen hipertensi merupakan hipertensi primer yang tidak jelas penyebabnya.

Tekanan darah tinggi tipe pertama ini diduga terjadi karena kombinasi beberapa macam penyebab, seperti:

  • Kadar nitrogen monoksida yang rendah
  • Resistansi insulin
  • Obesitas
  • Difisiensi kalium (hypokalemia)
  • Sensitivitas terhadap sodium
  • Konsumsi alkohol
  • Kekurangan vitamin D
  • Pertambahan usia
  • Riwayat keluarga
  • Peningkatan renin atau enzim yang dihasilkan ginjal
  • Saraf simpatik terlalu aktif
  • Resistensi insulin
  • Bobot badan saat lahir di bawah normal

Hanya sebagain kecil hipertensi terjadi karena beberapa sebab yang jelas.

Tekanan darah tinggi dengan penyebab yang jelas masuk dalam kelompok hipertensi sekunder.

Baca juga: Cara Penerapan Diet Rendah Garam untuk Turunkan Hipertensi

Berikut ini beberapa faktor penyebab hipertensi sekunder:

  • Berbagai penyakit ginjal, termasuk tumor pada ginjal atau preochromocytoma
  • Hipertensi gentantinal atau hipertensi yang terjadi pada masa kehamilan
  • Gangguan endokrin (chusing syndrome)
  • Gangguan tidur (sleep apnea)
  • Mengonsumsi obat antinyeri nonsteroid (NSAIDs), seperti ibupropen
  • Mengonsumsi pil KB
  • Mengonsumsi obat tertentu, seperti pseudoephedrine, kortikosteroid, siklopropen, eritoproten, dan beberapa macam obat-obatan bebas
  • Melakukan terapi sulih hormon (hormone replacement therapu) dan steroid
  • Mengonsumsi kokain dan nikotin
  • Mengonsumsi herba akar manis untuk waktu yang lama
  • Memiliki kebiasaan mengonsumsi kayu mani

Meski penyebab pasti pada umumnya tidak diketahui, hipertensi tetap saja memiliki faktor risiko yang patut diwaspadai.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tensi darah 180 80 Apakah normal?

Tekanan darah hingga mencapai 180/80 dapat tergolong dalam keadaan komplikasi hipertensi yang disebut dengan krisis hipertensi. Krisis hipertensi merupakan suatu istilah yang menunjukkan keadaan hipertensi urgency dan hipertensi emergency.

Tekanan darah 180 90 Apakah normal?

Orang yang memiliki tekanan darah 180/90 memiliki risiko terkena penyakit jantung dan kardiovaskular sampai 8 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tekanan darahnya normal. Sayangnya, ketaatan pasien pada pengobatan sangat rendah.

Berapa tekanan darah tinggi yang berbahaya?

Hipertensi stadium 1: sistolik 140-159 mmHg /diastolik 90-99 mmHg. Hipertensi stadium 2: sistolik 160 mmHg ke atas / diastolik 100 mmHg ke atas. Krisis hipertensi (perlu penanganan segera): sistolik 180 mmHg ke atas / diastolik 110 mmHg ke atas.

Tekanan darah 130 180 Apakah normal?

Berikut ini klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa lebih lanjut: Normal tinggi: sistolis 130-139 mmHg atau diastolis 85-89 mmHg. Hipertensi tingkat 1: sistolis 140-159 mmHg atau diastolis 90-99 mmHg. Hipertensi tingkat II: sistolis ≥160 mmHg atau diastolis ≥100 mmHg.